Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Pilihan Sulit​


"Ah… umi… nek… Doni dah keluar." Gue lemes dan duduk di pinggir ranjang.
"Lah kok dah keluar… dipegang saja belum," protes umi.
"Kalian terlalu hot…,' bela gue.

Umi dan nenek saling berpandangan.
"Kamu sih Aalifah."
"Umi sih terlalu hot kata cucu… pasti karena teteknya kebesaran," kata umi sambil menoel-noel dari sisi bawah payudara nenek.
"Kayak kamu punya gak kebesaran, kan turunan," balas nenek sambil meremas-remas dada umi.
"Ih, jangan diremes-remes gitu donk…," protes umi, menepis tangan nenek dan menghindarkan payudaranya dari jari-jari nenek, seraya memberikan senyum manyun.
Gue ngiler melihat kelakuan kedua istri baru gue. Mungkin begini rasanya kalau punya dua istri yang akur.

Kemudian keduanya duduk di sebelah sisi kiri dan kanan gue.

Nenek berkata kepada umi, "Yuk kita telanjangi suami kita…"

Nenek menarik turun celana pendek dan CD gue sedangkan umi menarik ke atas kaos gue. Otomatis gue bugil di depan mereka. Nenek tak sabar menggenggam batang gue.

"Penismu kok bisa sebesar ini, Don? Kamu sering main, ya?" tanya nenek.

"Iya nih, anakku suka main perempuan," ucap umi dan mencubit pinggang gue dengan gemas, "Kalau dinasihati gak pernah mau dengar…"

"Ya kan ada hasilnya," jawab gue, menunjuk batang gue yang besar.

"Tuh kalau dibilangin, gitu tuh," gerutu umi sambil pasang wajah sedih.

"Yaaa.. ya… .Maafin Doni, umi… sekarang Doni sudah punya kalian, dan nanti akan punya anak-anak dari kalian, Doni tidak perlu lagi dengan yang lain…"

Umi memeluk lengan gue. "Kita nikahkan mereka dengan abinya, nanti istri-istri kamu tambah banyak dari keturunanmu… Umi dan nenek jadi saksi malam pertama kamu dengan putri-putrimu. Umi ingin kamu bahagia."

"Kenapa cuma jadi saksi, nimbrung donk."

"Iya… iya…"

"Lahirkan keturunan yang cantik-cantik ya umi, nek…"

"Doni… nenek mau tanya… dari antara kami berdua… siapa yang mau Doni hamilin duluan malam ini?" Kedua-duanya memegang erat tangan gue. Mereka menanti gue menentukan pilihan. Gue jadi bingung.

Umi menarik lengan gue, "Kamu pasti milih umi sebagai yang pertama kan?"
Nenek protes, "Hei, jangan memaksakan kehendak… kalau Doni pasti milih nenek." Usai bicara begitu, nenek mengulum batang gue. Ahh… kuluman nenek… kuluman maut… Alis gue mengernyit. Entah apa yang membuat cara nenek mengoral itu terasa begitu enak. Gue lepas pengait BH nenek dan gue cemek-cemek dadanya.

"Ih.. ih Doni…," keluh umi. Dia langsung menidurkan gue dan mencumbu gue. "Pilih umi, sayang…" Lidahnya masuk ke mulut gue dan menaut-naut lidah gue. "Pegang dada umi, jangan dada nenek," bujuknya seraya menurunkan BHnya dan meremaskan jemari gue di payudaranya. "Ingat wanita pertama yang kamu dulu janji untuk hamilin kan umi…. Doni gak akan melanggar janji kan… Kamu belum penuhi janji kamu…"

Awh… gue bingung siapa yang harus gue pilih?
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd