Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA [ Birahi Babysitter ] Ami

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Begitulah kehidupanku kini, mulai ceria kembali dengan kedatangan Ami yang dapat menghiburku di saat aku kesepian di tinggal mati oleh Bu Apong. Hari2 aku lalui dengan kecerian, banyak canda dan tawa yang di hadiirkan oleh sosok Ami. Entah kenapa kini perasaanku terhadap ami berubah, sedikit demi sedikit kini aku menyukai ami atau mungkin jatuh hati kepadanya. Bahkan ketika aku kerja, entah sengaja ato tidak ami mencium tanganku.

"Mii, saya pergi kerja dulu yaaa"

"tolong jaga bayi kita dengan baik yaa", kataku

"Baik, pa", jawabnya sambil mencium tanganku

"eehh, koq bapak menyebut "kita" sich. kan ini bayi nya ibu bukan bayi ami", sambungnya

"iicchh, ga apa apa lagi.kan sekarang yang merawat bayi itu kamu, bukan ibu", jawabku meyakinkannya

"Lagian kenapa kamu cium2 tangan saya ?", tanyaku

"ehh, maaf pak, spontan aja", jawabnya singkat

Waktu terus berlalu, hari demi hari, minggu demi minggu, ami merawat bayiku dengan penuh kasih sayang. Yang aku rasakan, ami merawat bayiku seperti dia adalah ibunya sendiri. Lama-lama kecurigaan ami mulai nampak sampai dia bertanya

"maaf, pak. ami mau tanya, boleh ?", katanya ketika kami sedang santai melihat tingkah laku bayiku

"iyaa, mau tanya apa ?", kataku balik tanya

"sebelumnya maaf nich, ami lihat koq ibu ga pernah telfon ato apa gitu ke bapak. yaa minimal nanyain kabar bayinya gitu ?", tanyanya

Degg, aku terkejut dengan pertanyaan ami

"ooohh, mungkin ibu sedang sibuk kali", kataku berkilah

"emang bapak ga kangen sama ibu ?", katanya lagi

"yaa kangen lah", jawabku singkat

"maaf, nich pak. bapak kan masih muda, dari ilmu yang saya dapat usia sebapak itu, lagi hot-hot nya berhubungan intim"

"trus,kalo bapak gimana ?. emang ga kepengen gitu bersetubuh ?", tanyanya menjurus2

"aacch, kamu ini nanya nya ada ada aja", kataku singkat

"jujur loh, pak. kadang2 ami juga kepikiran pengen gituan", sambungnya

Entah sengaja ato tidak, akupun tidak tahu maksud dari pernyataannya karena setelah tersadar, buru2 dia meralatnya

"eehhh, maaf pak, keceplosan", katanya

"emang kamu mau banget yaa, entotan", kataku menyerang

"iicch, bapak mulai lagi nichh, bicaranya jorok", jawabnya

"mau ato enggak, jawab dulu donx", tanyaku

"mau sich, tapi nanti", jawabnya

"sama saya ?", tanyaku langsung

"iiidiih, maunya", jawabnya

Kami pun tertawa kecil membahas hal itu, iseng, aku coba rangkul pundaknya, kebetulan saat itu kami sedang duduk di tempat tidur tapi reksi yang aku dapatkan bertolak belakang, ami menolak dengan halus.

"bapaakk, tangannya, ga boleh itu, kan masih ada ibu", katanya lembut

Waktu pun terus berlanjut, sampai pada suatu malam, entah kenapa aku ingin menengok bayi ku ada di lantai bawah, aku pun turun ke bawah.
Pada saat hendak menuruni tangga, lebih tepatnya pertengahan tangga, sayup-sayup aku mendengar suara desahan seorang wanita, penasaran aku diam sejenak sambil menajamkan pendengaranku dan benar sekali, kini suara desahan itu sedikit demi sedikit menjadi suara erangan.

Sambil berhati2, aku menuruni tangga dan melihat ke arah kamar ami dan ternyata diluar dugaanku, ami sedang menyusui bayiku sambil 1 tangannya mengelus2 memeknya. Kebetulan posisiku ada di bagian bawah tubuh ami yang sedang tidur, mulut bayiku ditempelkan di pentil toketnya, mungkin karena insting bayi, mulut bayiku ini menyedot2 pentil toketnya.

Pada saat itu ami hanya memakai daster terusan sebatas paha, kedua paha nya di kangkangkan sedangkan 1 tangannya mengelus2 bibir memeknya terkadang mengelus2 itilnya. Terlihat memeknya yang putih bersih tanpa jembut dan merah muda basah di bagian dalam memeknya ketika tangan ami mengobel2 memek nya. Tangan ami terus aktif mengelus itilnya bahkan terlihat jarinya dimasukan sedikit ke dalam memeknya.

"aaccchhh, oooohhhh"

"mmmsshhhh, uuuhhhhh", erangnya

Erangan2 demi erangan yang tertahan menyeruak di kamar itu, segera aku balik ke atas lagi hendak mengambil hpku untuk di dokumentasikan, siapa tahu bisa jadi senjata untukku mengentot memeknya. Dengan sangat hati2 sekali aku langkahkan kakiku menuju kamarku yang berada di atas, setelah berhasil, langsung aku mengabadikan momen tersebut dengan baik sampai tuntas. Sampai akhirnya ami mendapatkan orgasmenya dengan bermasturbasi dengan tangannya di memek gundulnya

"ooohhhhh, paaaakk, aaaaccchhhhhh", teriaknya

Pada saat itu segera aku tangkap basah ami

"Amiiiii, apa yang kamu lakukan, haahh"

"itu bayiku, kenapa kamu menyusuinya", kataku

Terlihat ami sangat terkejut sekali, dengan refleks bayiku di simpannya ke kasur dan tangan ami meraih dasternya untuk menutupi bagian memeknya yang terbuka.

"haahh, baaaapppaaakkk", katanya terkejut

Sempat aku lihat raut muka yang ketakutan

"maaff, paaakk, maaafff, maaffin amiii, paaa", kata ami

"kenapa kamu lakukan itu, amiii ?", tanyaku

"kamu menyusui anakku, hah, kenapa ?", sambungku

"kamu bukan ibunya, ngerti", tegasku

Ami tidak bisa menjawab, dia hanya menundukan kepalanya karena bersalah

"Saya laporkan ke polisi yaa karena ulah kamu itu", kataku menakut-nakuti

"Saya punya bukti videonya, amii. nich lihat", kataku

"Dengan video ini, saya bisa penjarakan kamu", sambungku

Jujur, aku hanya menakut nakutinya saja, entah, apakah ada pasal yang mengatur hal yang demikian, aku tidak tahu. Yang penting aku sekarang mempunyai senjata utama untuk ami. Lalu aku ingin merekam penyesalan ami maka kini hpku dalam posisi merekam. Aku ingin merekam semua percakapan kami sebagai senjata ke dua untuk ami. Sehingga aku bisa bebas berbuat semau aku terhadap ami.

"jangaan, paak, amii mohoon, jangan lapor ke polisi"

"amii takut di penjara", ibanya

"Terserah, bapak mau lakukan apa aja ke ami tapi ami mohon jangan laporin ami ke polisi", katanya dengan lirih

"Ok, karena kamu selama ini baik, saya maafkan kelakuanmu"

"Tapi ingat, jangan di ulangi lagi", tegasku

"Sekarang, kembali tidur", kataku menutup percakapan kami

Keesokan harinya rutinitas kami lalui sebagaimana biasa, namun kali ini ada yang beda, ami tidak seperti biasanya. Dia terlihat canggung ketika bertemu denganku mungkin karena dia bersalah. Dia pun tidak berani menatapku bahkan kalo menjawab seperlunya saja. Seminggu sudah kami lalui semenjak kejadian tersebut sampai pada hari sabtu yang memang waktu ku libur kerja, aku ke bawah untuk menengok bayiku, terlihat ami saat itu memakai seragam kerjanya yang semakin ketat sehingga toket dan pantat nya tercetak dengan jelas walaupun dia masih memakai bh dan celana dalam. Pada saat ami menggendong bayiku, aku menghampirinya dan menanyakan keadaan serta kondisi bayiku

"Mi, gimana bayiku, sehat ?", tanyaku

"iya, pak, alhamdulillah sehat dan semakin gendut aja", katanya

Setelah jawaban itu, iseng aku remas buah pantatnya karena aku ingin tahu bagaimana reaksinya

"aawww, paaak", teriaknya

"uuuhh, pantat mu, semok yaa, mii", balasku

Ami hanya diam saja sambil menunduk, tidak berani untuk mencegah ataupun memprotes atas kelakuan aku. Lalu aku berbalik ke belakang tubuh ami sehingga kini di depanku ada bongkahan pantat ami, aku mengulanginya lagi dengan merems2 buah pantatnya yang semok itu.

"mmmsshhh, amiii, oohhh, pantat muu, kenyaalll, oohh", desahku sambil membisikannya ke telinga ami

"aaamiiii, mmmmsssshh, uuuuuhhhh", desahku

"paaakkk, ooohhh, janggaaan, paaakkk, amiii takuutt", balasnya

"Amiii, akuuu sukaa pantatmuuu, ooohhh, seksii bangeettt", kataku sambil terus meremas2 pantat ami

"ooohhh, paaakkk, mmmsssshhh", desah ami

Terdengar deru nafasnya meninggi, mungkin dia mulai terangsang, segera aku sudahi aktifitasku ini. Aku sengaja ingin mempermainkan birahinya, sejauh mana dia bisa menahan birahinya. Aku ingin Ami lah yang meminta duluan untuk di entot memeknya. Aku pun kembali ke atas, siangnya ketika ami sedang memasak di dapur, kembali aku memeluknya dari belakang dan kini kontolku yang sudah ngaceng, aku tempelkan di belahan pantatnya dan menggesek2kannya sedangkan tanganku kini meremas2 toket ranumnya meskipun masih di luar seragam babysitternya.

"mmmsshh, amiii, toketmu besar, sayaaang"

"saya suka toket yang kayak gini, uuuhhh", desahku sambil meremas toket

Ami kaget namun sama seperti tadi pagi, membiarkan kalakuanku ini. Sekarang tanganku yang satu mulai turun ke bawah ke perutnya lalu sampailah ke memeknya dan langsung aku mengelus2 permukaan memek tembemnya dari luar celana.

"ooohhhhh, mmmsshhh, paaakkk, jangggannn", katanya sambil memegang tanganku di memeknya

"amii, ingat video itu dan sama janji kamu, kalo saya boleh melakukan apa aja kepadamu asal saya tidak melapor ke polisi", kataku sedikit mengancam.

Segera ami langsung melepaskan tanganku, kini tangan tanganku bebas dari genggamannya lalu kontolku aku gesek2 dan tekan2 ke arah pantatnya. Tanganku kini menelusup masuk ke dalam celananya dan langsung hinggap di permukaan memeknya yang bersih dan mulus itu.

"aaaccchhhhh, paaakkkk"

"aamiii, memek mu, lembuuttt, oohhh", kataku

"paaakkkk, uuuhhhh, mmmsshhh", desahnya

"ooohh, sayaaangku, amii, gaak, nyangka itil kamuuu besarrr, ooohhh, sayaa sukaa", desahku

"paaakkk, uuuhhh, ooohh, enaaakkk, mmmsshhh"

"mmmssshhh, uuuuuhhhh", desahnya

Aku terus mengelus2 itilnya sambil kini tanganku membuka 2 kancing baju dan menyingkapkan bh nya dan secepat kilat memilin pentilnya

"oooohhhhh, aaaaccchhhhh, oooohhhh"

"Susu kamuu kenyyaal, amiii, oooohhhh"

Terasa sekali memeknya sudah mulai basah, cairannya merembes keluar dari lubang memeknya. Aku kembali tersadar akan misiku, secepat kilat aku menghentikan semua aktifitasku danh berbisik ke telinganya

"kamuu menggairahkan amiii", bisikku

Aku kembali ke atas membiarkan ami yang sedang dilanda birahi namun belum mendapatkan puncaknya, entah apa yang dilakukannya.
Aku rasa hari itu, aku cukupkan sampai disitu. Keesokan harinya kembali aku melakukan pelecehan seksual terhadap ami, di pagi hari kembali aku memeluknya dari belakang namun kini tangan ami aku tuntun untuk memegang dan mengocok kontolku. Ami hanya bisa menurut akan kamauanku itu. Sedangkan aku sama seperti kemarin mengelus2 memek dan itilnya.

"aaacchhh, lembuutt sekali tangan muu, amiii, ooohh"

"terusss, amiii, kocok kontolku", pintaku

"aaacchhhh, paaakkk, geeliii, ooohhhhh", desahnya

"eenaaak ga, amiii ?",tanyaku memancing

"eenaaakk paaakk, uuuhh,", balasnya

"apanya yang enaak, sayaang ?", tanyaku

"mmmssshhh, uuuhhh, ittuuu, ooohh, memek amiii, enaaakkk", erangnya

Akhirnya aku berhasil memancing ami untuk berbicara jorok.

"amii, memek kamuu seksiii, toket kamuuu kenyaaall, oohh", kataku sambil memainkan ke 2 organ vital ami

"ooohhh,uuuhhhh, paaakk, aaaaccchh"

"memek amii, paakk, uuuhhhh"

Secara refleks tangan ami mengocok, mengelus dan membelai2 kontolku

"ooohh, amii, teruuss, sayaaa mauu muncraattt"

"kocokkk yang kenceeng, amiii", erangku

Ami menuruti kemauanku, tangannya lebih cepat mengocok2 kontol ku dan akhirnya

Crrrottt Crooottt Crrooot

Aku ejakulasi di pantatnya dan pejuhku mengalir ke bawah ke arah lubang pantat dan lubang memeknya. Waktu aku ejakulasi, aku hentikan semua aktifitas ku terhadap memek dan toketnya sehingga ami memohon untuk dituntaskan birahinya.

"paaakkk, jangaann berhenttiii, toloong, uuhhh", katanya

"paaakk, ammii, tanggungggg niicchh", katanya lagi

Aku tidak menghiraukannya dan langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi. Ami tidak berkata apa2 lagi dan langsung masuk ke kamar tempat bayiku berada. Siangnya kembali aku, mempermainkan tubuh ami, sekarang permainan aku tingkatkan, kini aku mulai berani mencium leher ami yang mulus dan putih, ami hanya bisa mendesah2.

Terkadang aku mulai mencium dan melumat2 bibir ranumnya, ami mulai berani membalasnya, kini ami yang memainkan peran dalam hal ber-french kiss. Bibirnya liar melumat bibirku, lidahnya di masukan kedalam rongga mulutku, meliuk2 dan membelit lidahku. Kini posisi kami berhadapan dan aku meloloskan celanaku sehingga kontolku bebas bergerak dan kini aku memberanikan diri untuk membuka seluruh pakaian ami, mulai dari baju dan bh nya sampai ke celana dan celana dalamnya.

Ami pasrah dan diam sediamnya, matanya tertutup, bibir bawahnya digigit kecil, badannya sedikit bergetar. Dan akhirnya ami sekarang telanjang bulat, sungguh tubuh yang sanga sempurna. Bodynya bak biola spanyol, toketnya bulat sempurna, pentilnya mungil berwarna coklat muda, perutnya rata sempurna, memeknya tembem tanpa ditumbuhi jembut berwarna putih bersih, itilnya sedikit besar berwarna merahmuda dan menyembul, paha dan betinya mulus, lembut dan putih. Tanpa menunggu waktu langsung aku lumat bibirnya sambil menekan2 kontolku ke
permukaan memeknya

"ooohh, uuuuhhh, amiiiii"

"paaaaakk, mmmssshhhh"

"memek kamuu lembbuutt, ooohh, sayaa sukaaa"

"mmmssshhh, sayaa pengeen ngentott memek kamuu, amiiii, ooohh", erangku

"ooohh, paaak, nikmaattt, uuuhh, teruuuss"

"amiii naaaiikkk, uuuuhhhhh"

"konttol bapaakkk, besaarrr, mmmsshhh, teruuusss"

Aku terus mengesek2kan kontolku ke permukaan memeknya sampai akhirnya aku ejakulasi lagi di memeknya, entahlah ami mendapatkan orgasme atau tidak, aku tidak peduli. Setelah itu langsung aku ke kemar mandi untuk bersih2. Ami hanya berdiri mematung sambil menutup matanya dan merapatkan kedua pahanya sambil sedikit membungkuk. Sengaja aku lakukan itu supaya ami memintaku untuk di entot memek nya. Namun keinginanku masih belum terwujud. Ami tampak kuat sekali dengan keadaan seperti itu.

4 Hari sudah aku lecehkan ami dengan kelakuanku dan ami masih tetap bertahan belum mau di entot olehku atas permintaan sendiri.

Sampai akhirnya di hari ke - 5 setelah pulang kerja dan makam malam, kembali aku menggerayangi body semok ami namun kali ini ami menyerah sepertinya dia sudah tidak tahan lagi ingin menuntaskan birahinya yang selalu tertunda, dia menyerahkan keperawanan nya untukku, ami ingin di entot.
 
Keren hu...

Permainkan terus birahi ami hu..m
 
Nah ini mantap, makin jago suhu nulis cerita. Cuman Petting aja, Slow.. Slow.. Kenyang ami dikasih kentang Heri. Nunggu hari ke-5 baru penetrasi gaspoll.

Thx hu update nya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd