Intro.
(di cerita ini, semua lokasi ada di daerah sumatera).
(pov; Diah).
namaku Nadirah Ayu biasa dipanggil Diah, lahir dikota A, tapi aku tinggal lebih lama dikota R bersama kakek dan nenek dari ibu ku, karena faktor keluarga.
ibu orang bermarga dan ayahku keturunan chinese tapi sudah mualaf, ibu dan ayah bercerai karena ayahku selingkuh dengan salah satu karyawannya saat aku masih SD.
ayahku juga melakukan KDRT terhadap ibu ku yang memeberikan ku trauma yang berat.
saat bersama polisi di pengadilan, aku memilih untuk tinggal dengan ibu ku, dan ayahku masuk penjara beberapa bulan saat itu.
untuk membesarkan ku, ibu ku berkerja keluar negri dan aku di titipkan kepada kakek dan nenek dikota R.
saat ayahku bebas, ayahku sesekali datang diam-diam kesekolahku untuk memberikan aku uang jajan.
bahkan saat aku menginjak SMP, ayahku membelikan motor matic untuk ku untuk ke sekolah.
aku sempat mengalami kecelakaan saat pulang sekolah, ditabrak oleh bapak-bapak yang naik motor sambil ngebut.
aku dirawat dirumah sakit selama 1 minggu karena ada banyak luka fisik (dekat mata sebelah kiri) dan luka didalam karena terlempar dan terhempas dari motor.
karena kecelakaan itu membuat ibu ku pulang kembali ke indonesia.
saat aku mulai menginjak SMA, ibu ku kembali berkerja keluar negri lagi.
ayahku mengajak aku ke bank untuk membuatkan aku rekening, agar dia bisa mengirimkan uang jajan untuk ku, kata nya dengan istri barunya dia tidak memiliki anak, dan aku adalah satu-satunya anaknya.
beberapa bulan kemudian, ada kabar kalau ayahku telah meninggal dunia.
bibi (kakaknya alm ayah) bilang, sebelum meninggal alm ayah ku mewariskan padaku tanah, rumah, beserta isinya.
saat alm ayah sakit-sakitan, selingkuhan nya meninggalkan nya sendirian, dan membawa pergi sebagian harta milik alm ayah.
karena saat itu aku masih belum cukup dewasa, aku tak bisa langsung mengambil keputusan.
jadi rumah itu dibiarkan kosong sampai aku cukup umur untuk membuat keputusan buat apa rumah peninggalan alm ayah itu.
saat aku sudah kelas 3 SMA, rumah itu mau di rebut dan di klaim oleh selingkuhan nya.
aku pun mengatakan pada bibi ku untuk segera menjual rumah itu, lalu setelah terjual uangnya dikirim oleh bibi ku ke rekening ku yang dibuatkan oleh ayahku.
dan istri baru nya itu tidak mendapatkan apa-apa lagi.
(skip).
oh iya, saat kelas 1 SMA, aku sudah mulai berpacaran.
dan saat kelas 2, aku kehilangan keperawananku oleh pacar pertamaku itu.
selama pacaran, kami sempat beberapa kali putus-sambung, dan sampai aku tamat sekolah, aku sudah pacaran dengan 3 orang yang berbeda (termasuk pacar pertama). tapi HS nya hanya dengan yang pertama saja, yang lain nya hanya kiss sampai grepe aja.
tapi cerita itu, tidak di ekspose, karena saat itu aku merasa hanya sekedar cinta monyet, seperti kebanyakan mereka.
sekarang, kota M. 2013.
aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ku keluar kota (masih daerah sumatera).
dan dengan berat hati kakek dan nenek ku harus mengikhlaskan aku untuk pergi dari rumah mereka menuju kota M untuk kuliah di salah satu universitas ternama, US*.
selama di kota M, aku disarankan oleh nenek untuk tinggal dengan Bu Ade (anak nenek/adik perempuan ibu ku), aku memanggilnya Bude (38).
Bude sudah menikah dan punya 1 anak laki-laki yang masih SD, Aldi (9).
anak nya jarang dirumah, sepulang sekolah lebih sering keluar main dengan teman nya.
Bude berkerja di tempat penjualan baju di kota.
dan Om Indra (44), berkerja sebagai mandor di salah satu spbu.
jadi rumah ini saat siang lebih sering kosong.
karena pagi, Bude pergi kerja dan anaknya sekolah.
sedangkan Om jam kerja nya tergantung shift.
menurutku Bude penampilan sederhana, tapi pintar bermakeup, aku di ajarkan makeup oleh Bude.
kulit Bude yang putih seperti aku dan ibu ku (mungkin faktor keturunan), dengan badan yang sedikit berisi dan rambut yang di warnai blonde.
sedangkan Om, kulitnya hitam karena terbakar panas matahari dan badan tergolong kurus.
aku merasa nyaman dirumah mereka karena mereka juga baik padaku.
sesekali mereka ada "ribut" karena kenakalan anak mereka, tapi aku menganggap nya biasa aja.
(pov; 3rd)
Step by Step.
sejak hari pertama tiba, Indra sudah menaruh perhatian pada Diah.
dengan tinggi 166 berat 53, payudara yang mulai tumbuh 32C dan kulitnya yang putih, mengingatkan nya akan masa muda Ade, istrinya.
dan lagi semenjak melahirkan anaknya, Aldi. tubuh Ade berubah drastis menjadi gemuk, membuat Indra menjadi sedikit "berkurang" dengan istrinya.
sedangkan Diah?
Diah memiliki bekas luka di matanya yang sebelah kanan nya, tapi tidak menutup wajahnya yang cantik.
sebelum kedatangan Diah, Indra jarang menyetubuhi istrinya, mungkin 1 bulan hanya 1x.
sejak kedatangan Diah, Indra jadi lumayan sering menyetubuhi istrinya tapi alih-alih menikmati romansa dengan istrinya, dia malah lebih sering membayangkan dirinya sedang bersetubuh dengan keponakan istrinya itu.
suatu hari sepulang kerja jam 3 siang, Indra hendak membersihkan tubuhnya dengan mandi.
setelah melepaskan pakaian dinasnya, Indra kini bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana boxer nya berjalan menuju kamar mandi.
langkah kaki nya tiba-tiba terhenti didepan pintu kamar Diah yang sedikit terbuka.
sebenarnya Indra reflex ingin menutup pintunya, saat tangan nya sudah memegang pegangan pintunya, dia tidak jadi menarik pintu itu.
nafas Indra terhenti sesaat dan jantung nya berdegup kencang saat Indra melihat dari sela pintu kamar yang terbuka itu ada tubuh yang sedang tergeletak tak bergerak diatas tempat tidur.
Indra lalu mendorong pelan pintu itu hingga kepalanya bisa masuk untuk melihat sosok didalam nya.
terlihat Diah yang sedang tertidur lelap sampil memeluk bantal guling menyamping.
Indra seikit menelan air ludahnya saat terlihat paha putih mulusnya dan bentuk bongkahan pantat Diah dari celana hotpants nya.
"sudah berapa lama dia tertidur?" pikir Indra.
perang batin terjadi dalam diri Indra.
satu sisi ada dorongan untuk masuk kedalam kamar untuk melihat lebih dekat kesempatan itu.
sisi lain nya dia takut Diah akan terbangun tiba-tiba, dia akan malu kalau tertangkap masuk kedalam kamar seorang gadis yang sedang tertidur.
tapi nafsu dan rasa penasaran yang memegang kendali atas tubuh Indra saat ini.
Indra perlahan membuka pintu dan masuk kedalam kamar Diah.
dilihatnya dari atas seluruh tubuh Diah yang sedang tidur itu.
Indra kembali menelan ludahnya saat melihat baju kaos nya sedikit terangkat memperlihatkan pinggang dan perutnya yang rata sedang bernafas dengan teratur dan pelan.
dia sangat ingin melompat naik keatas tempat tidur itu dan menyetubuhi Diah.
tapi akal sehatnya masih berfungsi, tak mungkin dia melakukan nya.
Indra hanya mengusap-usap penisnya yang sudah menegang dari balik celana boxernya yang terasa semakin sempit.
terlintas di benak Indra untuk mengabadikan moment ini dengan kamera hp nya, tapi dia kembali mengurungkan niatnya, takut nanti saat Ade sedang merazia hp nya dan mendapati isi galery hp Indra ada gambar erotis keponakan nya yang sedang tertidur.
"gak bisa, harus dilepaskan sekarang". pikir Indra yang sudah tidak tahan ingin masturb melihat suguhan yang yang ada dihadapan nya.
Indra meletakkan handuknya dilantai setelah itu menarik turun celana boxernya sampai lutut, lalu mulai mengocok penisnya yang sudah menegang dari awal.
Indra berjalan memutari tempat tidur mencari spot yang lebih indah dari tubuh Diah yang tidur tidak teratur itu.
langkah kaki Indra terhenti saat dia berada tepat dibelakang Diah, spot ini yang terbaik pikirnya.
Indra dapat melihat "cetakan" dari bongkahan pantat Diah dengan jelas dari sini.
saat sedang menikmati masturbasi nya.
tiba-tiba Diah bergerak.
sontak Indra langsung tiarap dilantai dan mulai panik.
namun panik nya langsung hilang saat Indra mendengar jelas dengkuran tipis Diah lebih dekat dengan nya.
Indra menoleh keatas dan terlihat Diah berganti posisi dan masih tertidur, wajah mereka saling berhadapan.
setelah itu Indra berdiri, sudah tak tahan, Indra melepaskan satu-satunya pakaian yang melekat padanya yaitu celana boxernya.
lalu Indra kembali mendekati tempat tidur Diah.
wajah Diah ada di tepi tempat tidur menghadap kesamping tapi sedikit keatas dengan mulutnya yang sedikit terbuka.
tepat diatas wajah gadis itu, ada penis yang tegang sambil "mengangguk" naik turun.
Indra berjongkok dan mendekatkan bibirnya pada bibir gadis yang sedang tertidur itu tidak sampai bersentuhan, dia menghirup aroma wajah dan nafasnya.
rasanya dia ingin memasukkan lidah nya kedalam mulut Diah, tapi itu pasti akan membangunkan nya.
setelah itu Indra berdiri dan kembali mengocok penisnya diatas wajah cantik Diah yang sedang terlelap itu.
tak butuh waktu lama, Indra merasa akan segera memuntahkan spermanya.
Indra lalu bergeser satu langkah ke kanan, lalu Indra memuntahkan spermanya diatas gundukan payudara yang masih terbungkus baju kaos yang dikenakan Diah.
setelah dirasa tak ada lagi yang keluar, Indra meremas penisnya hingga ada sisa sperma dan cairan bening yang keluar dari bibir penisnya.
dia pun kembali bergeser ke kiri, di dekatkan nya kepala penisnya hingga berjarak 1cm diatas bibir Diah lalu mulai mengurut penisnya dengan hati-hati.
terlihat ujung cairan bening itu mulai turun lalu mengenai bibir Diah, Indra mengurutnya pelan hingga sisa sperma nya turun mengikuti benang lendir bening tadi dan, masuk!
tangan Indra gemetaran, melihat cairan sisa sperma miliknya tadi menghilang saat masuk kedalam mulut keponakan istri nya yang cantik itu.
Indra tersenyum puas melihat nya.
perlahan Indra mengambil handuk dan celana nya lalu keluar dari kamar itu sambil bugil.
setelah itu dia kembali melanjutkan mandi nya yang tertunda tadi.
"ini adalah hari keberuntunganku". pikir Indra.
Indra pun mulai membayangkan rencana untuk menikmati tubuh Diah, tapi tidak tau mau mulai dari mana.
karena selama ini Indra menjaga jarak dan image saat ada di dekat Diah, takut ketahuan oleh Ade atau Diah sendiri kalau dia menyimpan rasa kagum pada Diah.
ditambah apa yang barusan terjadi tadi akan membuatnya merasa semakin canggung.
(1 jam sebelumnya).
berbulan-bulan tanpa melakukan skinship membuat Diah semakin haus birahinya,
terakhir kali dia melakukan nya adalah saat dia masih bersekolah dan itu hanya sekedar ciuman saja, kalau berhubungan seks itu dengan mantan nya yang pertama, dan itu lebih lama lagi.
sekarang semakin hari dia merasa ingin lebih.
Sepulang kuliah jam 2, dirumah seperti biasa tampak kosong tiada siapa pun.
setelah melepas sepatunya, Diah merebahkan tubuhnya diatas sofa ruang tamu.
"sejak tinggal disini, tidak pernah Diah melihat ada tamu yang datang".
hening.
Diah menutup matanya.
tiba-tiba dia teringat dengan mantan nya semasa sekolah dulu, hari saat dia kehilangan keperawanan nya, suasana romantis itu.
Diah masih dapat mengingat nya dengan jelas dan sangat merindukan nuansa itu.
mengingat itu membuat vagina nya berkedut dan terasa geli.
matanya masih tertutup, Diah teringat saat mantanya menjilati vagina nya.
salah satu tangan nya mulai turun mengusap permukaan vagina nya yang masih tertutup CD nya, mencari titik rangsang yang pernah dijilati mantan nya itu.
"uuuhhh". desah nya saat Diah menyentuh klitorisnya yang menjadi titik rangsangan nya.
Diah langsung membuka kedua matanya saat dia baru menyadari kalau dia saat ini masih ada diruang tamu, takut kalau nanti tiba-tiba Aldi, adik sepupunya pulang.
Diah kemudian bangkit dari tempatnya menuju kamar.
baru melangkah masuk kamar Diah sudah merasa ngantuk, Diah pun membuka lemari dan mengganti pakaian nya.
dia memakai baju kaos longgar dan celana hotpants.
saat Diah merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur dalam hitungan menit dia sudah terlelap.
Diah terbangun jam 4 karena suara ribut Aldi yang pulang dan membawa teman nya masuk kerumah.
perutnya terasa lapar karena Diah tertidur sebelum makan siang, saat bangkit dari tempat tidur kepalanya terasa sedikit pusing.
"mandi dulu ah biar seger". Diah berjalan keluar kamar, sekilas terlihat ada 3 bocah melihat kearah Diah, tapi tidak ada Aldi disana.
Diah pun tak menghiraukan mereka dan masuk saja ke kamar mandi.
"siapa itu?".
"kakak si Aldi?".
"cantik banget".
samar terdengar suara mereka.
" iya, si Aldi nya jelek item lagi".
dan mereka pun tertawa semua.
Diah hanya tersenyum dari dalam "dasar mereka".
Diah pun mandi.
saat sedang mengusap seluruh tubuhnya dengan sabun cair, Diah teringat akan aktifitas nya sebelum tidur tadi, lalu vagina nya terasa "gatal".
Diah mulai overthinking
"nanti aja deh dikamar biar aman".
"eh tapi nanti harus mandi lagi dong".
"nanti kalau disini, yang diluar bisa curiga kelamaan mandi nya".
"kalau curiga bisa alasan mandi dan bab".
setelah perang batin, Diah memutuskan untuk masturbasi didalam kamar mandi aja.
Diah lalu duduk bersandar dengan bak mandi dan membuka kaki nya sedikit melebar.
kemudian jari nya yang melentik mulai mengusap bibir vaginanya naik turun.
"ssshh huuh". desahnya pelan.
kening nya sedikit mengkerut saat dia jari tangan nya mendapatkan klitorisnya geli, dia pun menggerak kan jari nya memutari sekitar klitorisnya.
tak lama kemudian Diah merasa seperti ingin pipis, tapi dia langsung membuka kedua matanya melihat kearah pintu, karena suara diluar sunyi, takut kalau anak-anak itu sedang mengintip atau menguping suara nya.
padahal anak-anak itu sedang duduk main gadged masing-masing.
setelah dirasa aman, Diah mau melanjutkan masturbasi nya yang hampir selesai, dilihatnya di dekat puntu ada ember berisi tumpukan pakaian.
seolah ada yang berbisik.
"coba lihat pakaian siapa itu?".
"coba lihat isi nya".
Diah pun penasaran dan melirik isi ember itu.
isinya hanya celana boxer.
Diah mengambil boxer itu, saat mengangkat celana boxer itu dari bawahnya jatuh sebuah CD.
"ini punya Om". dalam hati Diah.
tubuhnya bergetar, saat ada sebuah bisikan lagi.
"coba cium".
"coba hirup".
nafas Diah tiba-tiba menjadi berat, wajahnya terlihat pucat.
Diah mengambil CD itu dan menghirup tepat bagian penis nya, ada bau keringat.
bukan nya jijik, nafsu Diah malah makin naik.
Diah pun menghirup kembali hingga permukaan CD itu menutupi hidung dan mulutnya, sedangkan satu tangan nya lagi kembali menjamahi bibir vaginanya.
sebelumnya Diah hanya membayangkan mantan nya dulu, tak pernah dia membayangkan berhubungan seks dengan Om nya itu.
nafsu nya tiba-tiba menjadi sangat liar hanya karena CD bekas milik Om nya, Diah lalu menggunakan permukaan bagian penis di CD tersebut untuk menggosok bibir vaginanya sambil membayangkan kalau penis Om nya yang bergesek dengam vagina nya.
Diah menggigit bibir nya saat mencapai klimaks.
cairan vagina nya keluar membasahi CD bekas Om nya.
Diah merasa "kotor" dan bersalah atas apa yang baru saja di lakukan nya tadi.
Diah meletakkan kembali CD nya didalam boxer itu dan memasukkan kembali kedalam ember.
lalu menyelesaikan mandi nya segera.
seandainya Diah tau, kalau Om nya lebih dulu masturbasi didalam kamar Diah saat Diah sedang tertidur dan tanpa Diah sadari kalau Om nya berhasil membuat Diah menelan setetes sperma nya.
perasaan "bersalah" Diah hanya sampai di hari itu saja,
sejak saat itu, hampir setiap hari dalam rumah saat hanya ada Om nya dirumah, Diah selalu memakai pakaian yang pakaian yang cukup sexy.
membuat Om nya semakin sakit kepala karena tidak pernah ada lagi kesempatan seperti hari itu.
(skip).
beberapa minggu kemudian, di hari Minggu.
Diah sudah memiliki gebetan baru, namanya Batara anak Akuntansi satu tahun diatas Diah.
karena sedang libur, Diah hanya tiduran di ruang tamu sambil senyum-senyum melihat layar hp nya.
dia sedang chatingan dengan Batara.
saat sedang asik chatingan, Indra keluar dari kamar berjalan menuju pintu depan.
Diah dan Om nya itu saling tatapan dan Diah melemparkan senyuman pada Indra lalu terlihat kembali mengetik sesuatu di hp nya.
tapi Diah lupa kalau saat itu pakaian nya cukup "mengundang".
baju kaos tangan pendek yang ketat, membuat payudara nya terlihat menonjol, dan celana short daleman warna abu-abu.
Indra tidak berkedip saat melihat pemandangan seksi itu.
Indra: "Diah mau sarapan apa?".
Diah: "terserah Om aja".
Indra: "Om mau beli lontong, mau?".
Diah: "iya Om, boleh".
saat pembicaraan itu, mata Indra tak henti menatapi payudara dan selangkangan Diah bergantian.
setelah membeli sarapan, mereka makan berdua di meja tamu.
Diah kebelakang mengambilkan alat makan mereka berdua, saat hendak mengambil piring dari rak atas Diah berjinjit untuk mengambilnya.
dari jauh Indra menelan ludah saat melihat baju Diah sedikit terangkat memperlihatkan pinggangnya yang putih dan bongkahan pantat nya terlihat dibalik cetakan celana nya yang sebenarnya tidak bisa di sebut sebagai celana itu karena terlalu pendek dan ketat.
Indra bisa membayangkan bagaimana bentuk badan nya Diah saat bugil.
Indra kembali memikirkan cara kotor untuk menikmati tubuh Diah hari ini, selagi masih pagi istri nya kerja sampai sore dan anaknya bermain entah sampai kapan baru pulang otomatis dirumah ini hanya ada mereka berdua.
pikiran Indra melayang kemana-mana, saat mulutnya lagi menyantap sarapan, matanya juga "sarapan" melihat penampilan seksi Diah di hadapan nya.
celana nya terasa penuh karena penis nya sudah tegang.
"jadi, cemana kuliah nya Diah?".
buka Indra disela-sela sarapan nya.
"hmm, enak Om, temen-temen juga pada asik-asik".
jawab Diah yang mulutnya masih terisi penuh.
"bagus dong, udah punya banyak temen".
timpal Indra sambil menyuapkan makanan nya kemulutnya sambil matanya tetap melihat kearah dada Diah yang terlihat menonjol.
"iyaa Om".
lalu mereka tersenyum.
Indra lebih dulu selesai makan, dia mengangkat piring nya kebelakang untuk mencucinya.
setelah mencuci piring nya, Diah kemudian datang bergantian mencuci piring.
Indra mengambil minum lalu berdiri di sebelah Diah.
"Diah udah punya pacar?"
sambil tersenyum Diah menjawab.
"belum Om, tapi lagi ada yang deket".
"ooh, sebelumnya udah pernah pacaran?".
selidik Indra.
Diah yang sudah selesai mencuci piringnya melihat Indra lalu tersenyum sambil menganggukkan kepalanya menandakan iya.
Diah lalu berjalan melewati depan Indra untuk mengambil segelas air minum, lalu Diah berjalan kedepan lagi.
Indra memperbaiki posisi penis nya yang menegang.
"selangkah demi selangkah".
pikir Indra yang kemudian mengikuti Diah dari belakang.
Indra lalu duduk disebelah Diah, mereka berjarak 2 jengkal.
Diah sedikit kaget saat Indra duduk disebelahnya.
jantung nya tiba-tiba berdesir saat Diah kembali teringat kalau beberapa hari yang lalu dia pernah menggunakan CD milik Indra untuk melepaskan nafsu tingginya yang sesaat.
"Diah, nyaman tinggal disini?".
tanya Indra sambil meletakkan gelasnya diatas meja.
"iyaa Om, Diah nyaman".
jawab Diah sambil melipat kedua kakinya duduk bersila, karena nafsu nya kembali naik membuat vagina nya terasa geli.
"bagus, nanti kalau ada perlu apa-apa bilang aja sama Om".
Indra lalu memberanikan diri meletakkan tangan nya diatas paha Diah.
Indra siap menerima segala resiko nya jika Diah marah karena tindakan nya itu.
Diah mematung tidak berani melirik kearah Indra, pikiran nya tiba-tiba blank.
saat pikiran nya sedang kosong, seolah ada yang berbisik
"udah, biarin aja, nikmati aja".
Indra melihat tiada reaksi dari Diah, tanpa mengangkat tangan nya dari atas paha Diah, Indra bergeser duduknya semakin mendekat hingga berdempetan.
"Diah udah pernah pacaran?".
tanya Indra.
tangan yang diatas paha Diah tadi kemudian diangkat nya kebelakang bahu Diah dan mulai merangkulnya.
Diah tidak menjawab, hanya menganggukkan kepalanya.
"beruntung banget cowo yang bisa dekatin Diah".
kata Indra sambil sedikit menunduk untuk melihat wajah Diah yang masih syok tapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Indra lalu mengusap kepala Diah pelan sambil membelai rambut lurusnya.
jantung Indra berdetak kencang, karena hampir tidak percaya tindakan nya tidak ada penolakan dari Diah.
Indra lalu menarik bahu kanan Diah agar tubuh Diah merapat kearah tubuhnya.
"Diah".
bisik Indra pelan.
(bersambung)