Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Bryan's New Life

Bimabet
:hore::haha:Sukses terus buat cerita nya.. Saran aja biar mempermudah mencari part berikutnya, disarankan menggunakan index di post pertama hu.
 


WHAT THE FUCK

"Sssttt . . ."
Gue langsung menutup mulut Vellicia dan membawanya ke balik pintu kamar mandi untuk bersembunyi.

"Eh kayaknya ada orang deh Jer"

"Iya gue juga denger sesuatu tadi. Pindah aja Cha"

"Iya ayo cepetan"
Vellicia pun menatap gue dengan penuh tanda tanya. Hingga akhirnya mereka pun berlalu pergi tanpa menyadari keberadaan gue dan Vellicia di balik pintu.

"Eh eh mereka abis ngapain ?"
Sambil berbisik, Vellicia mulai bertanya saat kondisi dirasa sudah aman.

"Ha ? Um . . . gak tau gue juga"

"Bohong banget lo. Pasti mereka abis mesum terus lo udah nontonin mereka kan. Ngaku deh lo !"

"Ka-ka-kagak"

"Pake gak ngaku lagi. Nih buktinya !"
Tiba tiba tangan Vellicia, dengan agak sedikit meremas, memegang 'benda pusaka' gue dari luar celana. Gue baru menyadari kalau tadi saat merekam, gue juga terangsang. Ditambah lagi, tempat gue dan Vellicia sembunyi ternyata cukup sempit membuat kami berdua berhimpitan. Pantas saja dia menyadari ada sesuatu yang menonjol di balik celana gue.

"Nih kontol lo aja sampe ngaceng"

"Itu artinya kontol gue normal"

"Oh lo mengakui abis ngintip sekarang ? Udah awas minggir ! Ntar disangka gue juga lagi mes-"
Kata-kata Vellicia tiba tiba terhenti karena ada beberapa orang yang masuk ke dalam kamar mandi. Gue bisa memperkirakan kira kira ada tiga orang perempuan dari suaranya. Walaupun gue tidak mengenali siapa pemilik suara tersebut, kami pun kembali bersembunyi dan berharap mereka segera pergi. Tetapi sayangnya, tiga wanita ini justru mengobrol di kamar mandi.

"Eh tau gak ? Ada gosip baru tau"

"Ih apa ?"

"Jadi, ada mahasiswi ngewe sama dosen"

"Ha !? Serius lo ?"


0589761201137904.jpg


Mulustrasi : Vellicia

Tiba tiba gue teringat dengan perempuan misterius yang baru gue rekam, dan gue pun kembali membayangkan kejadian tadi, yang mana malah membuat gue terangsang lagi. Vellicia lagi lagi meremas kontol gue dari luar celana sambil berbisik.

"Kenapa jadi ngaceng lagi nih ?"

"Minta dikocokin Vel"
Tanpa sadar gue menjawab pertanyaannya. Gue takut Vellicia bakalan marah dan teriak.

"Coba keluarin"

"Maksudnya ?"
Respon dari Vellicia justru membuat gue bingung. Tanpa menjawab pertanyaan gue, Vellicia langsung saja membuka kancing celana gue kemudian menurunkan retsletingnya. Kini dia dengan mudah mengeluarkan 'benda' yang dari tadi menonjol dari dalam celana gue. Ekspresi terkejut langsung tampak dari wajah cantiknya. Dengan perlahan tangan kanannya mulai mengocok kontol gue. Karena kita sedang bersembunyi, kita tidak boleh mengeluarkan suara sedikit pun, yang berarti ini adalah sebuah penyiksaan buat gue. Vellicia sendiri sepertinya takut jika gue membuat suara-suara yang akan membongkar persembunyian kami. Jadi sementara tangan kanannya mengocok kontol gue, tangan kirinya menarik kepala gue hingga kami pun berciuman. Gue pun memberanikan diri memasukan lidah gue ke mulutnya, dan lagi lagi gue mendapat respon yang positif. Lidah kami pun saling berpagutan. Gue perhatikan, Vellicia sampai menutup matanya seakan menikmatinya. Selama berciuman beberapa saat, gue bisa merasakan kedua toketnya menempel ke dada gue yang membuat gue jadi penasaran. Dengan lembut gue remas kedua toketnya. Walaupun dari luar kaos hitamnya, gue bisa merasakan betapa lembutnya gumpalan daging ini.

"Mulai nakal ya"
Bisik Vellicia mesra di telinga kanan gue.

"Kayaknya udah sepi deh"
Gue tidak lagi mendengar suara tiga orang perempuan yang sedari tadi bergosip. Jadi gue mencoba untuk keluar dari persembunyian melihat keadaan sekitar, dan ternyata benar sudah sepi. Vellicia masih tetap menggenggam kontol gue dengan tangan kanannya kemudian menutup pintu dengan tangan kirinya.

"Lah kok malah dit-"
Gue merasakan sesuatu yang hangat di kontol gue. Ternyata Vellicia sudah berlutut di depan gue dan dia langsung memasukan kontol gue ke dalam mulutnya. Terasa hangat, sungguh nikmat seperti adegan dalam film-film bokep. Gue cuma bisa menikmati 'servis' Vellicia. Tangan gue tanpa sadar memegang kepalanya, kemudian menyibakkan poninya ke samping. Sekarang gue bisa liat dengan jelas kontol gue benar benar masuk ke dalam mulutnya, bibir mungil itu melahap kontol gue. Perlahan gue mulai menggerakan pinggul gue maju mundur, gue serasa ngentot dengan Vellicia tapi hanya dengan mulutnya saja.

"Isep terus . . . owwhh . . . nikmat banget Velli"
Tiba tiba Vellicia mengeluarkan kontol gue dari mulutnya.

"Kok lo tau nama gue ?"
Wajahnya menatap gue penasaran sambil tangan kanannya tetap mengocok kontol gue.

"Iya . . . tadi kan kita sekelas. Gue Bryan by the way"

"Panggil Vella aja. Gue gak suka dipanggil Velli"
Vella pun kembali mengemut kontol gue. Bahkan sesekali mulutnya menyedot sepasang 'bola' yang bergelantungan secara bergantian. Mulai dari yang kiri, kemudian yang kanan, lalu yang kiri lagi, kembali ke yang kanan, sambil tangannya aktif mengocok batang kontol gue yang semakin berdiri dengan sempurna. Setelah puas menyedotnya, dia kembali menjilati seluruh kontol gue, mulai dari pangkalnya sampai ke ujungnya membuat gue gemetar merasakan permainannya.

"Jago juga lo Vel"

"Mau yang lebih enak gak ? Jam 2 nanti gue tunggu di pintu gerbang"
Setelah itu Vella pergi dari kamar mandi itu. Gue cuma bisa bengong gak bergerak, melihat Vella pergi meninggalkan gue seorang diri. Gue langsung buru buru memakai lagi celana gue, lalu keluar dari kamar mandi mencari kemana Vella pergi tapi sayangnya gue gak bisa menemukannya.

11:00

Mata kuliah kedua pun dimulai, tapi kata kata Vella masih terngiang-ngiang di kepala gue dan membuat gue jadi gak fokus. Tak berapa lama dosen pun datang, kali ini seorang perempuan yang menurut gue lumayan cantik walau keliatannya agak jutek. Namanya Gabby, keliatannya sih masih muda walaupun dia tidak mau menyebutkan umurnya. Gue rasa semua laki laki di kelas itu terpana dengan kecantikannya. Tiba tiba seseorang mengetuk pintu, ternyata Eki yang datang terlambat. Gue baru ingat gue dan Eki sekelas lagi untuk mata kuliah ini.


9b06511201478354.jpg


Mulustrasi : Gabby

"Maaf Bu saya terlambat kar-"

"Baru pertemuan pertama sudah terlambat. Lain kali tidak usah masuk ! Saya tidak mau mendengar alasan apapun"
Seketika suasana di dalam kelas berubah menjadi tegang. Kebetulan bangku di sebelah gue kosong, jadi Eki bisa duduk di sebelah gue.

"Anjir apes banget gue"

". . ."

"Bangsat nih Marco, rekomendasiin dosen killer kayak begini. Lo juga kagak ngingetin gue bangsat !"

"Ha ? Iya lupa bro"
Jawab gue sekenanya. Selama pelajaran gue sama sekali gak bisa konsentrasi, yang gue perhatikan cuma jam dinding di depan kelas.

13:30

Akhirnya kelas pun berakhir. Walaupun belum jam 2, gue udah langsung menuju parkiran, mengambil motor, dan menunggu Vella di depan pintu gerbang kampus. Waktu terasa begitu lama saat menunggu, sampai akhirnya gue melihat Vella bersama teman temannya berjalan menuju pintu gerbang. Vella yang melihat gue langsung berpisah dari rombongannya dan berjalan ke arah gue.

"Ayo jalan"

"Lah jalan kemana Vel ?"

"Udah gampang nanti gue arahin. Ayo !"
Gue dan Vella pun berangkat meninggalkan area kampus yang ternyata tidak begitu jauh. Hanya kira kira 10 menit kami sudah sampai di sebuah apartemen bernama The Emerald. Apartemen yang setahu gue, salah satu yang termahal di area kampus. Tapi kenapa Vella membawa gue ke sini, masih menjadi misteri. Tiba tiba smartphone gue berbunyi tanda ada sebuah pesan masuk, nama Andrew muncul.

"Bro, dimana ? Nebeng pulang dong"


 
Terakhir diubah:
wahh wahhh ini nih cerita fantasy yang mantepp

ane sih ga berani di kampus gtu, kalau sama tmn kampus mah sering sama beberapa cewe hahhaha

di tunggu update nya mas broo
 
Updet agak panjangan enak nih, yang panjang kata cewek lebih enak...
 
Yiiiihaaaaaa
Menang banyak nih Barjo
Hihihihi
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd