ardia kontge
Tukang Semprot
- Daftar
- 7 Mar 2016
- Post
- 1.465
- Like diterima
- 1.237
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
NoprionAhmadi12
Kakak Semprot
- Daftar
- 14 Mar 2020
- Post
- 189
- Like diterima
- 110
seperti screenshoot dari sebuah video porn yang sering saya lihat
kintiliwir
Semprot Lover
- Daftar
- 12 May 2017
- Post
- 212
- Like diterima
- 78
Nice story suhu
Aduh duh..
Sensasi samaa bumil emang g mengecewakan
Sensasi samaa bumil emang g mengecewakan
MemekBerjembut
Semprot Baru
- Daftar
- 23 Oct 2020
- Post
- 27
- Like diterima
- 27
LANCROTKEUNNN HU
driver RK 8JSKA
Guru Semprot
- Daftar
- 2 Apr 2015
- Post
- 523
- Like diterima
- 404
Lanjutkan Bram......cvroooottttt bumil ohhh bumil....
Jago_kentu
Semprot Lover
- Daftar
- 24 Nov 2013
- Post
- 219
- Like diterima
- 250
Ayo lanjut Hu kl perlu hajar terus bumil nya tiap hari sampek pendarahan 
kardusasli
Guru Semprot
- Daftar
- 21 May 2011
- Post
- 717
- Like diterima
- 621
Lanjutkan ngprint Sifa pake tinta putih kental manis
alf17
Semprot Holic
Belum tamatkan hu sma Shifa nya??
Belum, sabar yak
NoprionAhmadi12
Kakak Semprot
- Daftar
- 14 Mar 2020
- Post
- 189
- Like diterima
- 110
kapan mau diupload ceritanya hu
Novian1284
Adik Semprot
- Daftar
- 16 Dec 2020
- Post
- 129
- Like diterima
- 216
Matep lanjut hu
Keesokan harinya
Hari masih pagi buta ketika handphoneku berdering. Alarm berbunyi cukup keras untuk membangunkanku. Aku terbangun dengan mata masih berat untuk terbuka. Hari ini adalah wawancara di kantor dinas perpustakaan kota. Hal yang tidak boleh aku sia-siakan mengingat aku masih menjadi pengangguran terselubung. Hanya bekerja paruh waktu di percetakan milik Heru, suami Sifa. Duh, ketika ingat Sifa aku langsung ingin. Walaupun belum bisa karena hari ini aku akan fokus ke wawancaraku terlebih dahulu. Aku sudah meminta izin Heru terlebih dulu, agar bisa fokus ke wawancaraku nanti.
Pagi itu aku memakai pakaian bebas rapi, dengan celana kain hitam dan sepatu pantofel. Sudah necis benar aku dibuatnya. Aku kemudian menyalakan motorku. Kemudian berkendara ke arah perpustakaan kota. Sesampainya di perpustakaan kota aku langsung ke front office untuk menanyakan terkait wawancara. Langsung saja aku diarahkan menuju ruang kepala dinas. Ada beberapa orang juga yang juga melakukan tes wawancara hari ini. Hal itu tak membuatku ciut nyali untuk wawancara. Singkat cerita aku sudah selesai untuk wawancara dengan kepala dinas. Fyuh, selesai juga. Aku kemudian melepas penat dengan makan siang di kantin kantor, memesan es teh dan nasi sayur untuk mengganjal perut. Saat makan ada pesan masuk di handphoneku, ternyata sifa. Kubuka pesan itu
"Sini Bram sayang, kangen deh"
Dengan mengirim fotonya yang membuatku segera ingin ke rumah Heru.
Satu foto bersama anaknya, satu lagi foto saat dia setengah telanjang dengan jilbab masih menutupi wajahnya. Aku yang melihatnya segera melihat sekeliling kantin agar tidak ada yang melihat layar handphoneku. Segera kubalas pesan itu.
"Iya beb, otw ini"
Aku segera menghabiskan makananku, kemudian membayar makananku. Bergegas juga aku melajukan motor bebek kesayanganku. Di jalan juga terbayang bentuk lekuk indah tubuh hamil Sifa. Kulitnya yang putih mulus, wajahnya yang putih bersih, dengan perut buncit mengandung anak ketiga. Menyetubuhi istri orang yang sedang hamil tua memang favoritku.
Sampailah aku di rumah Sifa. Tampak Heru masih belum pulang. Karena memang Heru setiap hari setelah kerja di kantor selingkuh terlebih dahulu. Tak mengapa, yang penting aku bisa mencicipi istrinya yang sedang hamil tua itu. Aku kemudian mengetuk pintu rumahnya, Sifa tampak telah berganti pakaian dengan long dress warna kuning motif bunga, dengan jilbab biru.
Anak-anaknya tak kelihatan. Mungkin sedang terlelap tidur siang. Aku kemudian langsung tancap gas ke kamarnya. Tak sabar menikmati jepitan vagina Sifa. Sifa telah disana menungguku, menghadap jendela kamar yang menghadap ke jalan raya. Tubuhnya membusung ke depan karena sedang hamil tua. Aku mendekapnya dari belakang. Kubisikan sesuatu di telinganya.
"Kangen kontolku ya ?" Tanyaku mesra
"Mumpung Heru keluar 3 hari ke luar kota" Jawabnya.
"Kita bisa puas-puasin dong mainnya" jawabku agak riang, tentu saja karena bisa mencicipi Sifa lebih leluasa
Aku kemudian meremas payudaranya dari belakang. Suara desahan Sifa langsung terdengar saat aku meremas payudaranya. Tanganku yang lain mengelus perut buncitnya yang menggoda itu.
"Emmmm iyasss terusss Brammm terusss enakkk"
"Mmmmmm ahhhhh achhh"
Sifa meracau keenakan dengan desahannya. Aku semakin bersemangat untuk segera memasukkan penisku ke vaginanya. Istri orang yang sedang hamil tua, apalagi ditinggal sendirian seperti ini ngga boleh dilewatkan. Segera aku lucuti semua pakaianku, Sifa juga melakukan hal yang sama denganku. Lalu kemudian memposisikan dirinya di pinggir kasur. Lalu memposisikan dia pada posisi konvensional. Kakinya mengangkang lebar. Memberiku jalan untuk segera penetrasi.
"Tolong, entotin aku ya" kata Sifa
Dan
Blesss
Penisku langsung menancap di vaginanya. Aku diamkan terlebih dahulu untuk merasakan jepitan vaginanya. Vagina wanita hamil yang satu ini terasa hangat. Enak sekali. Kemudian aku penetrasi dengan perlahan-lahan. Menikmati setiap inchi dari jepitan vagina Sifa. Perutnya yang membusung di depanku ini juga menambah nafsuku. Penetrasi kupercepat
Plokk plokkk plokkk
Plokkk plokkk plokkk
Ahhh ahhhh ahhhh ahhh
Emmm emmmm emmm
Suara pergumulan kami terasa sangat nikmat karena tidak ada Heru yang menghalangi kami untuk bersetubuh di siang ini. Tanpa sadar aku terlalu cepat dalam penetrasi. Mukaku sampai memerah karena nafsu yang membludak. Aku sampai tidak memperhatikan Sifa. Sampai akhirnya...
Clurtttt clurtttt clurtttt
Ahhhhhhh
Sifa mengerang menahan nikmat orgasme. Aku yang belum klimaks menyuruhnya untuk menungging di pinggir kasur. Sekali tancap, batangku langsung amblas di lubang vaginanya. Mudah-mudahan lancar lahirannya nanti. Kupompa dengan kasar vagina Sifa. Sifa sambil mengerang menikmati sodokan kontolku. Hujamannya seakan menghipnotisnya dalam kenikmatan duniawi.
Plakk plakkk plakkk
Suara kasar persetubuhan itu tak membuatnya kesakitan. Justru malah membuatnya seperti ingin dientot seperti ini terus.
"Ohhh iya terus Bramm, entotin aku paling kasar yang kamu mau" Desah Sifa
"Dasar lonte, kalau brojol gimana" jawabku
"Yaudah sekalian ajaaaa" jawabnya ketus
Aku kemudian merasakan klimaks semakin mempercepat sodokanku, sampai akhirnya...
Crotttt
Semburan spermaku memenuhi rahim berisi janin itu. Namun, sesaat setelah aku klimaks Sifa berteriak kesakitan.
"Ahhh aduh Brammm"
"Aku kontraksi"
Ketika itu juga ada cairan bening keluar dari vaginanya. Ketubannya pecah, mengalir keluar berbarengan dengan spermaku yang meluber disana. Segera saja kubantu dia memakai pakaiannya. Kutelpon rumah sakit. Karena mobil dibawa oleh Heru ke luar kota. Siang itu, aku menemani Sifa melahirkan di rumah sakit kota. 5 jam kemudian, bayi laki-laki itu lahir dengan sempurna. Tak ada cacat sedikitpun. Malam itu menjadi hari kelahiran anggota keluarga baru di rumah Heru. Aku hanya mengabari Heru lewat telepon. Tapi juga berhati-hati agar tidak menceritakan kenapa istrinya bisa lahiran sekarang. Aku juga harus berhati-hati dengan ucapan, karena tadi kejadian juga lahiran sehabis ngentot wanita hamil.
Hari masih pagi buta ketika handphoneku berdering. Alarm berbunyi cukup keras untuk membangunkanku. Aku terbangun dengan mata masih berat untuk terbuka. Hari ini adalah wawancara di kantor dinas perpustakaan kota. Hal yang tidak boleh aku sia-siakan mengingat aku masih menjadi pengangguran terselubung. Hanya bekerja paruh waktu di percetakan milik Heru, suami Sifa. Duh, ketika ingat Sifa aku langsung ingin. Walaupun belum bisa karena hari ini aku akan fokus ke wawancaraku terlebih dahulu. Aku sudah meminta izin Heru terlebih dulu, agar bisa fokus ke wawancaraku nanti.
Pagi itu aku memakai pakaian bebas rapi, dengan celana kain hitam dan sepatu pantofel. Sudah necis benar aku dibuatnya. Aku kemudian menyalakan motorku. Kemudian berkendara ke arah perpustakaan kota. Sesampainya di perpustakaan kota aku langsung ke front office untuk menanyakan terkait wawancara. Langsung saja aku diarahkan menuju ruang kepala dinas. Ada beberapa orang juga yang juga melakukan tes wawancara hari ini. Hal itu tak membuatku ciut nyali untuk wawancara. Singkat cerita aku sudah selesai untuk wawancara dengan kepala dinas. Fyuh, selesai juga. Aku kemudian melepas penat dengan makan siang di kantin kantor, memesan es teh dan nasi sayur untuk mengganjal perut. Saat makan ada pesan masuk di handphoneku, ternyata sifa. Kubuka pesan itu
"Sini Bram sayang, kangen deh"
Dengan mengirim fotonya yang membuatku segera ingin ke rumah Heru.
Satu foto bersama anaknya, satu lagi foto saat dia setengah telanjang dengan jilbab masih menutupi wajahnya. Aku yang melihatnya segera melihat sekeliling kantin agar tidak ada yang melihat layar handphoneku. Segera kubalas pesan itu.
"Iya beb, otw ini"
Aku segera menghabiskan makananku, kemudian membayar makananku. Bergegas juga aku melajukan motor bebek kesayanganku. Di jalan juga terbayang bentuk lekuk indah tubuh hamil Sifa. Kulitnya yang putih mulus, wajahnya yang putih bersih, dengan perut buncit mengandung anak ketiga. Menyetubuhi istri orang yang sedang hamil tua memang favoritku.
Sampailah aku di rumah Sifa. Tampak Heru masih belum pulang. Karena memang Heru setiap hari setelah kerja di kantor selingkuh terlebih dahulu. Tak mengapa, yang penting aku bisa mencicipi istrinya yang sedang hamil tua itu. Aku kemudian mengetuk pintu rumahnya, Sifa tampak telah berganti pakaian dengan long dress warna kuning motif bunga, dengan jilbab biru.
Anak-anaknya tak kelihatan. Mungkin sedang terlelap tidur siang. Aku kemudian langsung tancap gas ke kamarnya. Tak sabar menikmati jepitan vagina Sifa. Sifa telah disana menungguku, menghadap jendela kamar yang menghadap ke jalan raya. Tubuhnya membusung ke depan karena sedang hamil tua. Aku mendekapnya dari belakang. Kubisikan sesuatu di telinganya.
"Kangen kontolku ya ?" Tanyaku mesra
"Mumpung Heru keluar 3 hari ke luar kota" Jawabnya.
"Kita bisa puas-puasin dong mainnya" jawabku agak riang, tentu saja karena bisa mencicipi Sifa lebih leluasa
Aku kemudian meremas payudaranya dari belakang. Suara desahan Sifa langsung terdengar saat aku meremas payudaranya. Tanganku yang lain mengelus perut buncitnya yang menggoda itu.
"Emmmm iyasss terusss Brammm terusss enakkk"
"Mmmmmm ahhhhh achhh"
Sifa meracau keenakan dengan desahannya. Aku semakin bersemangat untuk segera memasukkan penisku ke vaginanya. Istri orang yang sedang hamil tua, apalagi ditinggal sendirian seperti ini ngga boleh dilewatkan. Segera aku lucuti semua pakaianku, Sifa juga melakukan hal yang sama denganku. Lalu kemudian memposisikan dirinya di pinggir kasur. Lalu memposisikan dia pada posisi konvensional. Kakinya mengangkang lebar. Memberiku jalan untuk segera penetrasi.
"Tolong, entotin aku ya" kata Sifa
Dan
Blesss
Penisku langsung menancap di vaginanya. Aku diamkan terlebih dahulu untuk merasakan jepitan vaginanya. Vagina wanita hamil yang satu ini terasa hangat. Enak sekali. Kemudian aku penetrasi dengan perlahan-lahan. Menikmati setiap inchi dari jepitan vagina Sifa. Perutnya yang membusung di depanku ini juga menambah nafsuku. Penetrasi kupercepat
Plokk plokkk plokkk
Plokkk plokkk plokkk
Ahhh ahhhh ahhhh ahhh
Emmm emmmm emmm
Suara pergumulan kami terasa sangat nikmat karena tidak ada Heru yang menghalangi kami untuk bersetubuh di siang ini. Tanpa sadar aku terlalu cepat dalam penetrasi. Mukaku sampai memerah karena nafsu yang membludak. Aku sampai tidak memperhatikan Sifa. Sampai akhirnya...
Clurtttt clurtttt clurtttt
Ahhhhhhh
Sifa mengerang menahan nikmat orgasme. Aku yang belum klimaks menyuruhnya untuk menungging di pinggir kasur. Sekali tancap, batangku langsung amblas di lubang vaginanya. Mudah-mudahan lancar lahirannya nanti. Kupompa dengan kasar vagina Sifa. Sifa sambil mengerang menikmati sodokan kontolku. Hujamannya seakan menghipnotisnya dalam kenikmatan duniawi.
Plakk plakkk plakkk
Suara kasar persetubuhan itu tak membuatnya kesakitan. Justru malah membuatnya seperti ingin dientot seperti ini terus.
"Ohhh iya terus Bramm, entotin aku paling kasar yang kamu mau" Desah Sifa
"Dasar lonte, kalau brojol gimana" jawabku
"Yaudah sekalian ajaaaa" jawabnya ketus
Aku kemudian merasakan klimaks semakin mempercepat sodokanku, sampai akhirnya...
Crotttt
Semburan spermaku memenuhi rahim berisi janin itu. Namun, sesaat setelah aku klimaks Sifa berteriak kesakitan.
"Ahhh aduh Brammm"
"Aku kontraksi"
Ketika itu juga ada cairan bening keluar dari vaginanya. Ketubannya pecah, mengalir keluar berbarengan dengan spermaku yang meluber disana. Segera saja kubantu dia memakai pakaiannya. Kutelpon rumah sakit. Karena mobil dibawa oleh Heru ke luar kota. Siang itu, aku menemani Sifa melahirkan di rumah sakit kota. 5 jam kemudian, bayi laki-laki itu lahir dengan sempurna. Tak ada cacat sedikitpun. Malam itu menjadi hari kelahiran anggota keluarga baru di rumah Heru. Aku hanya mengabari Heru lewat telepon. Tapi juga berhati-hati agar tidak menceritakan kenapa istrinya bisa lahiran sekarang. Aku juga harus berhati-hati dengan ucapan, karena tadi kejadian juga lahiran sehabis ngentot wanita hamil.
AngkatanLaut
Kakak Semprot
- Daftar
- 10 Sep 2019
- Post
- 195
- Like diterima
- 135
Waahh udah brojol aja, otw cari mangsa lain nih mmm 
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
