Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bumil Fucker Season 3

Alur ngentot bumil paling enak yang apa nih dari season 1-3?


  • Total voters
    175
Season 3 : Episode 3

Malam harinya kami lanjutkan seperti tadi siang. Nana menyiapkan dirinya untuk aku gagahi. Karena dia setuju untuk full service pada hari jumat ini.​

"akkkhhhhhh….akkkhhhh……." Desah Nana menikmati hujaman penisku

"Oooouuggghhh... Memekmu legit bangettt.. enaak bangeeeettt...Nanaa" Ucapku sambil penetrasi ke dalam vaginanya

Aku sekarang sedang memompa vagina miliknya. Posisiku sekarang berdiri dipinggir kasur dan Nana tiduran di atas kasur dengan kaki yang mengangkang di pinggir kasur.​

"Mmmppphhhhh.... Ooouuhh Mas Bram... Sodok yang dalam sayang... Nana mau keluar..." Ucapnya terengah-engah

"Aku juga mau keluar Na….ayo keluarin bareng" Ucapku

Tak berapa lama aku rasakan spermaku sudah diujung.​

"Aku keluar Na….akkkhhhhhh…." Ucapku

"Nana juga keluar Mas Bram sayang…..aakkhhhh…."

Itulah service Nana yang kedua di hari ini. Setelah semua sperma keluar di vaginanya, aku cabut penisku. Aku lihat banyak sperma dan cairan orgasme Nana yang keluar dari memeknya. Tak berapa lama Nana turun dari kasur dan kami pun berciuman dengan mesra.​

"Kenapa sih mas, kok mau sama wanita yang lagi "gemuk" kaya aku ?" Tanya Nana kemudian

"Sebenarnya aku tuh mau bikin artikel soal PSK di kota metropolitan ini. Aku ngambil pembahasan buat PSK yang lagi hamil kaya kamu. Sebenarnya aku juga cuma dikasih duit buat sewa PSK, tapi buat wawancara aja. Tapi karena Nana cantik dan seksi, masa iya aku anggurin ?" Jawabku dengan jujur​

"Ya ampun mas, jadi ceritanya buat wawancara aja ?" Tanya Nana

"Iya hehe" Jawabku

"Mas nanti ga sebutin gambaran hotelnya kan ? Kasihan kalo yang lain kena getahnya. Mana cari duit lagi susah juga" Ucap Nana

"Ya ngga dong, lagian ga penting buatku. Yang aku butuhkan cuma cerita soal awal mula jadi PSK sampe alesan bertahan jadi PSK doang kok" Jawabku

"Santai aja sih mas. Kalo aku dulu emang mau jadi PSK karena masalah klasik. Duit mas. Suamiku sekarang yang modal yakin rejeki diatur sama Tuhan alhasil gitu doang. Ga maju-maju. Dagang asongan tapi cita-cita anak 5. Modal kontol doang lagi. Emang nyesel juga nikah sama dia. Tapi ya karena dulu dijodohin sama orang tua. Sekarang mau kerja lagi udah ada buntut satu di rumah. Ini aja otw dua." Katanya sambil mengelus perutnya yang membuncit.​

"Oh gitu. Lu ga sempet kuliah gitu ? Atau abis lulus SMA trus nikah ?" Tanyaku kemudian

"Gua udah lulus kuliah sampe sarjana malahan. Cita-cita emang kadang ga sesuai kenyataan. Baru aja lulus, gua langsung dijodohin sama orang tua gue. Dijodohin sama anak orang yang katanya lulusan pesantren terkenal di Jawa Barat. Orang tua, terutama bokap orangnya religius banget. Yang penting agama dulu. Maunya sih nolak dulu, mau kerja. Realistis juga mas, udah capek kuliah kok ga langsung kerja. Tapi karena waktu itu emang belum dapet kerja, dan orang tua udah "maksa" nikah, ya udah. Mau nolak ntar malah bokap ngamuk di rumah." Ujar Nana​

"Trus, abis nikah kaya gimana ? Kok bisa sampe jadi gini ?" Tanyaku

"Nah itu dia mas Bram. Eh Bentar mas, duduk aku duduk dulu. Agak capek" Ujarnya​

"Okey" Jawabku

"Abis nikah masih oke sih mas. Suamiku itu pedagang baju di pasar. Aku sekali-kali bantu di pasar. Dia ngga bolehin aku buat sering-sering ke pasar. Disuruh buat ngurus rumah aja katanya. Awalnya aku mikir gapapa, toh dia yang kerja buat keluarga. Tapi setelah dua tahun kok makin ngga jelas usahanya. Awalnya cukup buat hidup dan nabung, tapi makin kurang. Aku yang ngerasa ada yang ga beres mau bantu lah ya mas. Kan aku juga pernah kuliah, jadi bisa banyak bantu. Tapi suamiku nolak terus, kaya ada yang ditutupi gitu. Lalu aku hamil mas setelah 3 tahun nikah. Sikapnya lalu berubah jadi lebih sering di rumah. Akhirnya setelah anakku yang pertama lahir, dia jadi balik lagi sering ke pasar buat jualan. Awalnya masih mikir positif, karena kebutuhan buat si kecil memang banyak. Tapi setelah aku inisiatif buat menyelidiki, ternyata..." Ucapnya terpotong​

"Ternyata ?" Sambungku

"Ternyata setiap hari dia mampir ke sebuah rumah mas. Disana ada wanita dan anak-anak. Sempat aku tanya ke beberapa warga disana, kalo itu keluarga atas nama suamiku. Dan wanita dan anak-anak itu adalah istri dan anaknya. Aku menangis mas sampai di rumah. Ternyata aku cuma di jadiin madu. Setelah itu kami bertengkar hebat di rumah. Aku mengancamnya akan melaporkannya ke polisi. Tapi dia akhirnya mengalah. Lalu kami akhirnya sepakat untuk cerai. Dan rumah harus jadi milikku buat ngurus anak." Ucapnya​

"Cerai ? Lah katanya tadi anaknya diasuh bapaknya" Tanyaku

"Itu bohong mas, aku urus semuanya sendiri sekarang. Aku minta tolong temenku buat nitip sebentar. Gantinya nanti aku kasih duit, yang penting anakku keurus semalam. Temanku ini seorang ART. Tapi dia ngga nginep di rumah majikan, jadinya aman. Jadi kalo aku ada orderan dalam kota nanti bakalan aku titipin dulu, abis selesai baru aku ambil ke rumah." Jawabnya​

"Eh bentar, berarti itu bukan anak suamimu dong." Tunjukku ke arah perutnya

"Iya mas. Dulu aku pernah lupa ga pake pengaman. Soalnya waktu itu diajak mabuk dulu, jadinya lupa. Tapi gapapa juga, orderan khusus wanita hamil malah banyak juga kok yang mesen. Nambah resiko sebenarnya, karena ngurus dua anak yang masih kecil. Tapi aku udah ada rencana buat usaha online dari rumah biar sekalian ngurus anak. Saat ini udah aku mulai dan sedikit-sedikit mulai terbayarkan." Ucapnya

Memang begitulah. Kompleks. Kehidupan yang kejam. Pendidikan tinggi tidak menjamin. Orang tua yang salah kaprah mengenai kehidupan pernikahan. Serta belum menemukan jati diri. Aku juga merasakan hal yang sama. Setiap manusia pada akhirnya menemukan jalannya untuk tetap bertahan hidup.

Aku sudah mendapatkan bahan artikel yang aku mau. Tinggal mengetik dan memberikannya kepada editor esok hari. Hari ini, aku akan menikmati tubuhnya seharian sampai besok. Dan masih bisa menikmatinya di rumahnya.

Aku kemudian mendekati tubuhnya. Lalu mendekati wajahnya yang cantik itu. Lalu kami berciuman dengan mesra di pinggir kasur. Sambil aku mainkan payudara yang ranum itu. Tanganku yang lain menggerayangi selangkangan miliknya. Nafsu kami telah bangkit sepenuhnya setelah pembahasan sedikit tentang alasannya menjadi PSK saat ini. Hidup memang bisa menjadi kejam, tragis, sekaligus lucu. Tak semua yang terlihat religius akan tetap baik. Tidak semua yang terlihat hina akan menjadi buruk. Kehidupan memang menjadi kompleks jika bisa melihat dari berbagai sisi.​

"Mmmmm ahhhhh massss kuat bangettt sih mau main lagiii" Ucapnya

"Aku berbeda dari yang lain" Jawabku

Desahannya dan permainanku yang semakin intens membuat nafsu kami kembali ke puncak. Kamar hotel itu menjadi saksi persetubuhan pertamaku dengan apa yang disebut sebagai Pekerja Seks Komersial. Sebelumnya aku hanya menjajal istri orang. Memperkosa sampai membuat mereka ketagihan dengan aksiku. Bahkan aku membuat mereka sampai melahirkan setelah aku hajar habis-habisan di ranjang. Namun kali ini aku mencoba untuk lebih lembut, agar tentunya bisa bermain lebih lama dengan Nana. Apalagi usia kandungannya yang mendekati 9 bulan. Tentu sangat riskan jika aku menghajarnya dengan kasar secara terus-menerus.

"Na, nungging sini depan kasur." Ucapku memintanya untuk nungging dengan kedua tangan bertopang pada pinggir kasur

Nana lalu menungging di depanku. Posisi yang menjadi favoritku. Sehingga aku bisa nyaman mengatur tempo penetrasiku. Liang vaginanya masih basah. Penisku yang sudah tegang siap untuk penetrasi. Aku kemudian mengarahkan kepala penisku ke arah memeknya.​

Blesss

"Akhhhh Masss" jerit kecil Nana

"Ouhh" lenguhku saat penisku sudah masuk

Plokkk plokkk plokkk plokkk

Aku segera melakukan penetrasi dengan tempo sedang. Nana menahan sakit dan nyeri kenikmatan karena sodokan penisku pada vagina miliknya. Dia sesekali menjerit kecil.​


"Aakhhh akhh akhhh"

"Ahhh ahhh Naaa"

Suara desahan kenikmatan kami sekali lagi menghiasi ruangan tempat kamu memadu kasih disini. Servicenya sebagai PSK memang bagus. Walaupun dia tidak melakukan gerakan tambahan, tapi jepitan memeknya sangat legit menjepit penisku yang penetrasi. Aku sangat puas dengannya hari ini.

"Akhhh massss" jerit Nana saat dia sudah orgasme untuk kesekian kalinya hari ini.​

"Akhhhh" jeritku

Crotttttttt

Aku akhirnya keluar disini. Hanya sekali saja semprotan air mani yang aku keluarkan. Karena aku sudah 3 kali melakukannya. Sehingga tidak begitu banyak yang tersisa. Aku kemudian memutar badannya. Aku dudukkan di kasur. Tubuhnya yang sedang hamil itu kelihatan semakin seksi saat sedang duduk.​

Lalu, aku menciumi bibirnya yang manis itu. Kami akhirnya memutuskan untuk tidur saja malam ini. Aku sudah sangat lemas karena seharian bercinta. Tentu saja Nana juga, dia sampai merem melek berbaring di sampingku.​

"Kerjanya jangan kaya gini nanti ya Na." Ucapku

"Trus gimana nanti aku beli susu buat anakku mas ?" Tanyanya

"Pokoknya jangan jadi PSK lagi, masih ada kerjaan lain. Jadi staff kantor atau nerusin jualanmu aja. Aku cuma kasihan, jangan sampe kena penyakit. Kasihan masih kecil anakmu." Ucapku sambil mengelus perutnya yang buncit itu.

Kami terdiam sesaat, sebelum akhirnya tertidur bersama dalam kesunyian di kamar hotel itu. Aku mengatakan hal itu sebenarnya hanya merasa kasihan saja. PSK memang memiliki resiko tinggi untuk terkena penyakit. Aku hanya merasa kasihan saja. Keputusan terserah padanya.​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd