Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bumil Fucker Season 3

Alur ngentot bumil paling enak yang apa nih dari season 1-3?


  • Total voters
    168
Episode 25

Aku kembali ke rutinitasku di kantor. Sekar masih di rumah susun itu untuk merawat bayinya. Setelah Wida mengirim pesan itu, dia memberitahuku untuk segera datang ke daerah. Hari perkiraan lahirnya kurang dari seminggu lagi. Sehingga dia ingin aku sedekat mungkin dengannya. Aku perlu menyelesaikan pekerjaanku agar dapat mengambil cuti saat mendekati HPL nya.

Hari telah menjelang malam. Pekerjaanku telah selesai hari ini. Aku berencana pulang, namun aku ingin bersantai sejenak untuk beristirahat. Maka setelah sembahyang, aku pergi ke kantin berniat untuk membeli kopi hangat. Paling tidak untuk melepas penat. Namun, pada saat ke kantin aku melihat seseorang yang kukenal. Itu adalah Titik. Aku lantas mendekatinya.

“Hai, belum pulang ?” ucapku padanya

“Eh, Bram. Iya nih masih lembur dikit.” Ternyata aku mengagetkannya.

“Gimana kabar si kecil ?” tanyaku basa-basi.

Ah, dalam sekejap aku ingin melampiaskan hasratku. Walau Titik sedang tidak hamil. Tapi aku tidak ada pilihan wanita lain saat ini. Sekar sudah melahirkan, dan Bu Bidan banyak pasien jika menjelang malam. Tak apalah, toh sebentar lagi aku bertemu Wida.

“Baik kok. Baru 3 bulan udah gemesin bocahnya.” Ucapnya padaku.

“Yaudah. Aku pergi dulu ya. Nanti aku mampir ke ruanganmu.” Ucapku

“Okey. Habis jam 7 aja biar ga ada orang.” Balasnya.

Aku kemudian ke kantin. Membeli kopi dingin kaleng. Dan segera pergi dari situ.

...............................


Jam 7.05 WIB

Aku kemudian sampai di ruangannya. Kuperhatikan Titik sudah selesai dengan pekerjaannya. Lalu aku menghampirinya.

“Sudah selesai ?” Ucapku

“Udah nih” balasnya, namun dia segera melihat monitor lagi. Mungkin memastikan pekerjaannya. Ah, nafsuku sudah mulai naik.

Dengan orang lain selain dengan suaminya. Dan pada saat seperti ini, nampaknya keinginanku seperti diberi jalan. Ketika seolah-olah tanpa sengaja bibirku menempel kekepalanya yang terhalang oleh jilbab dia diam saja.

Dan ketika pipiku kudekatkan ke pipinya seolah-olah ingin membaca tulisan yang terdapat di monitor diapun diam saja dan ketika tangannya yang memegang mouse aku beri remasan lembut terlihat bahwa Titik memejamkan mata seolah-olah menikmati.

“Ouhh ..aku sudah lama inginnn” tanpa sadar Titik melenguh. Kulihat tangan kiri Titik sudah mulai gelisah, terkadang bergerak kearah selangkangan dan terkadang bergerak ke arah buah dadanya yang terhalang oleh jilbab lebar dan baju longgar yang ia kenakan. Akupun yang sudah terangsang mulai memegang dan meremas tangan kirinya dan Titik memejamkan matanya.

Aku mulai mencium pipinya dari belakang dan Titik tetap memejamkan matanya. Dan dengan nekad aku gerakkan wajahku kehadapannya dan mencium bibirnya dengan lembut. Dia seperti yang kaget dan tetap diam. Aku terus mengulum bibirnya, sehingga akhirnya dengan napas memburu dia mulai membalas ciuman bibirku dengan hisapan dan jilatan yang penuh nafsu dengan mata tetap terpejam.

Hisapan dan jilatan serta permainan lidah yang disuguhkan oleh Titik sungguh luar biasa, aku tak menyangka wanita anak satu berjilbab lebar ini semakin hot dan lihai dalam berciuman. Atau memang benar bahwa sebenarnya dia menahan nafsu yang besar yang belenggu sehingga begitu terlepas jadi tak terkendali. Kami berciuman sangat lama, hingga badanku terasa pegal karena terlalu lama membungkukkan badan. Aku tarik badan Titik ke atas agar dia berdiri dan aku pepetkan badanya ke dinding di sebelah jendela sehingga mataku masih bisa memperhatikan keadaan di luar ruangan.

Tanganku mulai meraba dan meremas buah dadanya dari luar bajunya. Nafsu Titik semakin menggila, beberapa kali tanpa sadar dia mengeluhkan

“ouh.. ehhh..”

Aku usap dan tekankan tanganku di selangkangannya yang terhalang oleh rok panjangnya dan Titikpun semakin mengeratkan pelukan padaku serta menghisap bibirku dalam-dalam dan terkadang mengigit kecil bibirku penuh gemas.

Waktu itu terlihat olehku bahwa rekan kerja Titik sudah datang menjemput dan berkeliling-keliling di sekitar kantorku mencari Titik sedangkan temannya yang supir membunyikan tapi klakson sebagai tanda yang jemput telah datang.

Olehku Titik tidak diberitahu karena aku yakin Titik pun tahu bahwa temannya telah datang tapi dia membiarkannya sambil memberikan tanda padaku untuk tidak bersuara. Sehingga akhirnya rekan kerja Titik kembali ke mobil dan meninggalkan kantorku.

Setelah mereka pergi aku pergi menuju pintu ruang kerjaku untuk mengunci dari dalam sehingga aku bisa tenang bermesraan dengan Titik. Kembali aku menghampiri Titik yang masih berdiri bersandar di dinding dekat jendela, kemudian aku memeluknya erat-erat seraya bibirku kembali mencari bibirnya dan kamipun kembali hanyut dalam ciuman yang sangat luar biasa penuh gairah dan nafsu berahi.

Tangan kiriku mulai mencari-cari celah untuk bisa menyentuh dan meremas payudara Titik secara langsung. Akhirnya kutemui juga beberapa kancing yang terdapat dibalik jilbabnya yang lebar.
Setelah berhasil, langsung tanganku menyelusup ke balik branya dan menyentuh serta meremas payudara Titik dengan gemas. Titik seperti mendesis dan mengguman tidak jelas yang menunjukkan dia sangat menikmati permainan ini.

“Hehhh… Sssesssst.. Ouuhhhh..” Tangan kananku mulai menarik rok panjang Titik ke atas dan mengusap kehalusan paha Titik secara langsung. Ouhh halusnya.. Tanganku terus keatas ke selangkangannya dan mengusap vaginanya dari luar cd-nya.

Dan kurasakan cd tersebut sudah basah. Rupanya Titik sudah sangat terangsang. Tangan kananku mulai masuk ke balik cd Titik dan merasakan kelembutan jembut yang ada disekitar lubang vagina Titik dan mulai menggosoknya secara teratur. Nampaknya Titik sudah mulai hilang kendali, pinggulnya bergoyang-goyang tak teratur. Jari tengahku mulai menekan klitorisnya.

Titik semakin menggila “Ouh ..ouh..ouh..” Lalu jari tengahku mulai masuk kedalah lobang yang sudah sangat basah. Baru oleh jari tengahku saja aku bisa merasakan bedanya vagina Titik dari vagina Sekar. Vagina Titik seolah-olah berpasir, mirip lendir telur penyu. Dan rasa butiran pasir tersebut seperti meraba dan mencari ujung-ujung saraf yang terdapat di jari tengahku ditambah lagi dengan kedutan-kedutan yang terus memijit jari tengahku tiada henti.

Dia mulai kehilangan kendali dengan terus mengucapkan

“Auw..auw.. hohhh.. aduh… Aduh “ dengan suara yang semakin keras.

Dan ketika akan kucabut. Titik menahannya dan membisikkan dengan suara mendesis dan terbata-bata

“Ja..ja..jangan hentikan.. aku sedang melayang.. please..ouh..ouh..ouhhhhh..”

Aku semakin khawatir kalau suaranya dapat didengar oleh office boy kantor yang kadang-kadang suka berkeliling.

Maka kubisikan sesuatu “ Titik.., aku khawatir eranganmu terdengar orang lain.. bisa berabe..Kita cari hotel saja di sekitar kota Metropolitan ?”

Dia memandangku dengan pandangan yang tak rela tapi dapat memahami kekhawatiranku dan mengangguk setuju. Maka kuhentikan kegiatanku dan dia merapihkan jilbab, baju dan roknya dengan tergesa-gesa seperti orang yang ketagihan sesuatu dan tak dapat ditahan.

Sambil melihat kekiri dan kekanan dan bertingkah seperti tidak terjadi sesuatu, kami segera menuju motorku di tempat parkir dan segera keluar dari kantor. Tapi sebelumnya Titik menuju ke ruangan telepon untuk memberitahu IRTnya bahwa ia tidak bisa pulang untuk gantian menjaga bayinya dengan alasan ada kerja lembur malam ini.

Untung tidak ada yang melihat, karena sebagian besar rekan kerjaku telah pulang tinggal beberapa orang saja yang belum pulang. Selama perjalanan di atas motor, tangan Titik dengan liar meraba-raba disekitar selangkanganku dan terkadang meramas-remasnya dengan gemas namun lembut membuat diriku melayang-layang kenikmatan. Sekitar jam 7 malam kami telah tiba di hotel dan segera menuju resepsionis.

Resepsionis tidak curiga pada kami karena melihat Titik yang mengenakan jilbab yang lebar dengan baju longgar dan rok panjang. Dan mereka dengan yakin menganggap kami sebagai pasangan suami istri yang kemalaman di kota Metropolitan. Karena pada saat itu waktu telah menunjukan jam 7 malam.

Dan kami segera diberi kunci ruangan di lantai 7 dengan balkon yang dapat melihat pemandangan alam Metropolitan yang indah. Begitu masuk kamar dan mengunci pintu, rupanya Titik sudah tidak sabar lagi dan nampaknya nafsu birahinya yang meluap-luap di kantor tadi belum juga reda.. sehingga langsung menyerangku yang masih dalam kedaan berdiri.

“Bram..ouh..Bram..ouh..” ucapnya dengan napas memburu langsung mencium bibirku dan menghisap bibirku dalam-dalam penuh nafsu dan kenikmatan.

Tangannya meraba-raba badanku dan mulai menbuka kancing bajuku satu persatu dan begitu terbuka langsung dia singkapkan bajuku dan jilati dagu, leher, menyusuri dadaku dengan lidahnya dan mempermainkan putting susuku dengan lidah dan bibirnya dengan cara dan rasa nikmat yang tak pernah kubayangkan.

Tak pernah kubayangkan seorang wanita anak satu berjilbab lebar dengan pakaian longgar yang menutupi seluruh tubuhnya dengan penuh nafsu birahi dan kenikmatan sedang memberikan kenikmatan kepadaku sedemikian hebatnya, membuat penis sangat tegang dan keras dibalik celanaku yang masih terpasang dengan lengkap.

Akupun membuka bajuku yang sudah tak terkancing dan melemparkannya, kemudian tanganku mulai membuka kancing bajunya satu persatu, setelah terbuka semua tampaklah sepasang gunung kembar yang sangat indah yang masih terbungkus BH kemudian kucari pengait BH tersebut dan kulepaskan sehingga nampak jelas bentuk buah dada yang sangat indah yang tak terbungkus lagi.

Buah dada wanita anak satu berjilbab ini luar biasa indahnya dengan kulitnya halus dan bersih. Tanpa membuang waktu, tangan kananku langsung mempermainkan buah dada indah sebelah kiri milik Titik dan terkadang kupilin-pilin puting susunya sedangkan mulutku langsung menuju buah dada sebelah kanan dan menghisap-hisap serta memain lidahku diputingnya.

“Ouh..Bram.. ouh.. aku kangennnn“ Titik mengerang dan badannya melenting serta kepala mengadah ke atas sehingga hampir kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Akhirnya aku dorong dia ke arah tempat tidur sambil mulutku tetap diputing susu dan tangan kanan mempermainkan buah dada bagian kiri.

Aku baringkan Titik ke pinggir tempat tidur dengan posisi kepala di tengah dan kaki terjuntai di lantai. Dengan gemas dan penuh kenikmatan berahi tangan, bibir dan lidahku bermain-main di kedua buah dada Titik.

“Eeehh.. ohh.. hohhh.. Bram ouh.. hsssst..” erangan Titik semakin keras. Tak terkendali . Kedua tanganku langsung menuju ke lingkar pinggang roknya, membuka kancing, sletting dan menarik roknya kebawah hingga lepas. Terpampanglah kaki yang putih mulus dan halus serta beraroma keringat yang sangat merangsang berahi.

Kuciumi kedua kaki mulai dari betis hingga paha dengan penuh kenikmatan dan napas memburu. Akhirnya mukaku tepat berada di depan vagina dan aku ciumi dari luar Cd-nya yang sudah sangat lembab. Erangan Titik semakin menggila dan pinggulnya tidak bisa diam sehingga membuat ciumanku menjadi tidak fokus.

Aku semakin menggila tanganku langsung menarik CD tersebut kebawah hingga lepas sehingga tampak vagina yang indah dengan jembut lembut mengitari lobang vagina yang berbentuk garis vertikal.

Mulutku langsung menuju ke vaginanya namun kepalaku ditahan oleh tangan Titik sambil berkata
“jangan mencium vaginaku Bram.. aku malu.. dan tak pantas. Dan belum pernah sekalipun vaginaku dicium.”

Namun aku tak mengindahkannya, dengan paksa akhirnya mulutku sampai juga ke permukaan vagina Titik dan langsung kujilat-jilat dan kuciumi dengan nafsu. Aroma vagina ini benar-benar membuatku melayang dan kehilangan kendali. Benar-benar memabukkan. Aliran darah dan napasku semakin cepat. Ketika lidahku mulai membelah lipatan vagina Titik dan dan menjilati dari bawah hingga ke klitorisnya.

Titik menjerit..
“Auw..auw.. aduhhh.. ouh…hehhkkkk “ napasnya seperti tercekik dan kemudian badan melenting dengan menengadahkan. Kakinya memiting kepalaku dan kedua tangannya menekan kepalaku sekuat tenaga hingga aku tak bisa bernapas sambil berteriak

“Aaaaaauuuuwwwhhhh…….” Dan Titik berkelojotan seperti binatang yang disembelih..
Kemudian selama beberapa detik badannya kaku dan melemah perlahan-lahan dan akhirnya terhempas sehingga himpitan dan tekanan pada kepalakupun lepas. Rupanya Titik baru saja mengalami orgasme yang begitu luar biasa.

Kemudian Aku berdiri dengan masih bercelana lengkap sambil memperhatikan Titik yang masih menggunakan jilbab yang bentuknya tak karuan serta baju longgarnya yang terbuka tapi belum lepas dari badannya memperlihatkan keindahan buah dadanya yang montok serta halus, mulus dan wangi.

Sedangkan bagian bawahnya sudah benar-benar telanjang memperlihatkan keindahan vagina yang masih rapat. Jeda istirahat yang dialami oleh Titik kugunakan untuk membuka celana panjangku sekaligus dengan celana dalamku. Sehingga akupun bertelanjang bulat dengan penis yang masing tegang dan keras, karena memang belum digunakan.

Perlahan-lahan aku menghampiri Titik dan berbaring disisinya sambil wajahku menghadap ke wajahnya yang cantik dengan rona wajah yang sangat puas dan berbinar seolah sedang tersenyum dan mata terpejam.

Kemudian matanya terbuka dan memandangku dengan sayu seraya berkata.

“Bram.. barusan benar-benar luar biasa.. belum pernah aku mengalami hal seperti ini sebelumnya.. kecuali pas aku hamil besar kemarin kau..”

“Tapi Bram… Aku belum merasakan dirimu seutuhnya .. rasanya belum lengkap..aku ingin hamil darimu” sambungnya lagi seraya tangannya merayap perlahan ke arah penisku dan mengusapnya lembut dan mengocoknya perlahan-lahan sehingga diriku melayang-layang kenikmatan.

“Gila..kemarin aku bikin Wida hamil, sekarang ada yang terang-terangan minta dihamili olehku” Pikirku dalam hati.

Luar biasa besar nafsu sex yang dimiliki oleh Titik ini. Baru saja mengalami orgasme yang dahsyat, hanya dalam satu atau dua menit nafsu berahinya sudah bangkit lagi dan mulai merangsang diriku. Titik menarik badanku agar berada di atasnya dengan tangannya masih tetap memegang penisku.

Kemudian pahanya dilebarkan dan mengarahkan penisku ke lobanga vaginanya. Akupun cepat tanggap, setelah penisku berada tepat di belahan vagina Titik aku mulai menggerakkan perlahan. Tapi aku ingin merangsang dan menggodanya dengan cara hanya menggesek-gesek hingga ujung penisku menekan-nekan klitorisnya sambil tangan dan bibirku mempermainkan kedua buah dada Titik.

Titik mulai mengerang lagi dengan suara serak dan napas memburu.

“Ouh.. Bram.. ouhhhh..Bram….” sambil kedua tangannya menekan-nekan pantatku.
Tapi aku terus saja mempermainkannya sambil menikmati nikmatnya buah dada Titik yang montok dan menggairahkan.

Akhirnya Titik mulai menjerit-jerit lagi.

“Ayo dong Bram… Ayo.. cepat.. masukkan.. ouh.. ouh.. huh.. huh.. “ seperti orang memelas dan menangis.

Akupun tak tega dan sebenarnya akupun sudah tak tahan. Kumasukkan penisku ke lobang vagina Titik yang sudah amat sangat basah berlendir. Blesss…. mili demi mili batang penisku mulai menelusuri lobang surga milik Titik. Hingga sampai ke pangkalnya, kemudian secara ritmis aku mulai mengocoknya perlahan-lahan dan makin bertambah cepat.

Dan hal nikmat yang kurasakan tadi di kantor kualami kembali. Lobang vagina milik Titik ini benar-benar berlendir seperti butiran pasir. Dan butiran pasir itu demikian nikmatnya mengesek seluruh permukaan kulit penisku sehingga membuat setiap ujung syarat penisku mendapat sentuhan kenikmatan yang sangat luar biasa yang tak pernah kurasakan sebelumnya.

Ditambah lagi dengan dinding vagina Titik yang terus menerus berkedut seolah meremas-remas seluruh batang dan kepala penisku. Betul-betul sangat luar biasa nikmat. Sehingga tanpa sadar aku berucap.

“Aduuhhh Tik.. Aduhh Tik ouhhh ouhhhh..”

“Kenapa.. Bram, Ada yang salah..? “ tanyanya khawatir karena ucapanku terdengar olehnya.

“Bu..bukan…ta..ta.. tapi .. sangat enakkkkkhhh .. ouhhhh” Kataku terbata-bata.

Rupanya ucapanku tersebut membuatnya tersanjung dan makin bergairah. Titik balas menciumi dan menjilati seluruh badanku, mulai dari bibir, dagu, leher dada dan putting susuku sambil pinggulnya bergoyang dengan erotis.

Tentu saja aku seolah-olah mendapat double ataupun triple kenikmatan dalam waktu yang bersamaan sehingga aku melayang-layang tanpa terkendali. Tiba-tiba Titik menghentakkan badannya sehingga aku terbanting ke pinggir dan dia beralih berada diatasku tanpa penisku terlepas dari vaginanya, luar biasa jurus yang dimiliki oleh Titik ini.

Badannya dirapatkan dengan badanku sehingga buah dadanya yang montok berhimpitan dengan dadaku dan kedua tangannya di belakang punggungku dan meraih kedua pundakku seperti orang yang sedang melakukan olah raga angkat badan. Kemudian pantatnya dengan lincah bergerak ke atas ke bawah sehingga vaginanya mengocok-ngocok penisku.

Badannya terguncang-guncang maju mundur di atas badanku sehingga buah dadanya bergesekan dengan dadaku dan kenikmatan seperti ini baru pertama kali juga aku merasakannya

“Ouh.. huh.. huh..“ napaskupun tersengal-sengal menahan guncangan dan himpitan badannya serta menahan kenikmatan yang terlukiskan.

Namun, tiba-tiba gerakannya semakin cepat tak terkendali hingga tanpa sadar jilbabnya telah menutupi wajahku dan dengan tergesa-gesa ditarik hingga terlepas dan ia lemparkan sambil terus bergerak mengocokku dan menjerit-jerit menahan nikmat.

Hingga akhirnya dengan mata yang menutup rapat dan gigi yang terkatup rapat sambil menghisap dadaku, badannya kaku dengan pantat yang ditekankan dalam-dalam ke bawah hingga penisku menekan jauh kedalam vaginanya dan kaki yang terbujur lurus kaku.

Titik terdiam kaku beberapa detik yang diakhiri dengan berkontraksinya vagina dengan kedutan yang berulang-ulang dan keras memijit-mijit penisku disertai dengan siraman-siran khas yang kurasakan diseluruh batang dan kepala penisku.

“Ouhhhh.hhh hkkkk….” napasnya tercekik beberapa saat dan kemudian perlahan-lahan badannya melemas di atas tubuhku.

Dengan napas yang masih tersengal-sengal kecapaian Titik berbisik di telingaku
“Ini luar biasa bagiku… Benar-benar.. menyenangkan..aku bahkan bisa mengingat kembali kita pertama kali melakukannya saat aku hamil dulu”

Lalu sambungnya. “Bram..kamu belum yah ?” sambil mencium bibirku.

Aku hanya tersenyum menahan nikmat sambil merasa bangga di dalam hati diperlakukan seperti itu oleh Titik yang cantik bak bidadari ini. Aku membalas mencium bibirnya dan menghisap dalam-dalam dipadukan dengan mempermainkan lidah mengulas permukaan bibirnya dan tangan yang mengusap-ngusap punggungnya yang basah oleh keringat.

Dan terkadang tanganku ke depan dadanya untuk meremas buah dadanya yang menempel erat dengan dadaku. Rupanya nafsunya sudah mulai naik lagi. Hal ini kurasakan dengan gerakan pantatnya yang mulai mengocok perlahan.

Dan badannya terguncang kembali, namun hanya sekitar dua menit kemudian badannya mulai bergerak tak terkendali dan perilaku menuju orgasme yang khas kembali dia perlihatkan padaku sampai terkulai lemas diatas tubuhku.

Hal ini terus berulang-ulang terus hingga beberapa kali hingga akhirnya ia terkulai benar-benar lemas di atas tubuhku sedangkan penisku masih tegang dan keras. Hal ini dikarenakan aku memang susah keluar bila ada di bawah karena aku tidak bisa mengendalikan permainan, tetapi bila aku berada di atas aku paling lama hanya sekitar dua puluh menit aku sudah keluar bahkan terkadang bisa lebih cepat kalau aku sudah terlalu bernafsu seperti pada saat ini.

Kemudian badannya menggelosor ke sampingku seperti tanpa tenaga dan tak bertulang, kemudian memandangku sayu penuh kepuasan seraya berbisik.

“Kamu kok belum juga sih Bram..? “ sambil lidahnya bermain di leher dan telingaku. Benar-benar luar biasa kemampuan sex yang dimiliki oleh Titik. Walaupun sudah berkali-kali orgasme dan kehabisan tenagapun nafsunya belum surut juga. Apakah karena dia melihat bahwa penisku masih keras dan belum keluar.

Aku yang memang masih bernafsu bernafsu langsung berada diatas tubuhnya dan perlahan-lahan Titik membuka dan mengangkat pahanya memberi jalan kemudahan bagi penisku untuk memasuki lobang vaginanya yang memiliki lendir berpasir itu.

Bless....

Kembali penisku menyelam di lendir berpasir yang sangat nikmat menghanyutkan dan membuat lupa diri.
Perlahan-lahan aku mulai menggoyangkan pantatku untuk mengocok vagina Titik. Luar biasa memang Titik ini, nafsunya cepat sekali bangkit. Kedua ujung kakinya mulai menekan-nekan pantatku dengan keras dan tangannya dengan keras menarik-narik punggungku untuk merapat kebadannya sambil seperti biasa menjerit-jerit menahan nikmat menuju orgasme.

Dan akupun sebenarnya sudah tidak tahan ingin segera menuju puncak. Maka gerakanku pun kupercepat hingga akhirnya bergerak cepat dan tidak bisa kukendalikan. Hingga pada suatu titik dimana pantatku menekan keras serta badan dan tangan ku kaku dan napas serasa mau putus serta dari mulut terucap

“Oooouhhh….” dan crott…crott..

Sperma dengan keras menyemprot lobang vagina Titik beberapa kali.

Rupanya pada saat yang samapun Titik mengalami orgasme yang berbarengan dengan ku sehingga keluhankupun disambut dengan teriakan Titik.

“Aaauuuwwwhhh …hkkk..” seperti biasa seperti suara napas tercekik dan tubuh kaku dengan vagina yeng berkontraksi. Hanya bedanya kontraksi yang kurasakan jauh lebih nikmat dan lama. Hingga benar-benar membuat kedua badan kami betul-betul ambruk nggak bisa bergerak lagi.

Sungguh persetubuhan yang sangat luar biasa malam ini. Kemudian suasana menjadi hening. Hanya terdengar dengusan nafas yang perlahan-lahan mulai teratur pelan dan kami benar-benar seperti orang yang tak sadarkan diri selama beberapa saat dengan posisi badanku telungkup tak bergerak menindih tubuh Titik yang telentang dengan kedua tangan terbuka lebar dan juga tak bergerak kecapekan.

Entah berapa lama ketidaksadaran kami itu terjadi, hanya dalam setengah sadar kurasakan badan Titik bergeser dan tangannya berusaha menggulingkan tubuhku sambil tetap berpelukan sehingga akhirnya kami tertidur lelap sambil berpelukan.

Betapa beruntungnya aku dapat menikmati persetubuhan yang luar biasa nikmat dan melelahkan dengan seorang wanita anak satu berjilbab lebar yang tak terbayangkan akan dialami olehku tetapi memiliki kemampuan sex alami yang luar biasa. Sehingga tanpa terasa gairahku bangkit lagi, hal ini ditunjukkan dengan bangkitnya penisku secara perlahan-lahan dari ketertidurannya setelah kelelahan bekerja keras.

“Jadi, kamu beneran mau hamil lagi ?” Ucapku pada Titik.

“Tentu saja, aku sudah mau kepala empat. Secepatnya aku perlu membuat adik baru untuk anakku” kata Titik sambil mencium lembut bibirku. Akhirnya kami selesaikan hari itu mandi. Keesokan harinya waktu subuh kami bergegas ke kediaman masing-masing.​
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd