Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Caramel Chocolate Macciato

Bangcat emang -_-

Kalo ga bisa explicit content ya implicit content aja kayak Dee di Aroma Karsa. Pake bahasa kiasan macam "merengkuh bibir layaknya sepasang kekasih yang mendayung di atas permukaan danau yang tenang. Nafsu dan cinta melebur menjadi satu mengaburkan logika dan batas norma."
 
Caramel Chocolate Macchiato

DUA

http://imgbox.com/Gy2dZ3LX
Gy2dZ3LX_t.jpg



Day 05

( Replace )


Harusnya sekarang aku sedang menikmati kopi pagi di kedaiku sendiri walau ini sudah siang hari seperti biasanya , namun diamana aku sekarang ? nyatanya aku sedang memacu motorku menuju Jakarta dan kenapa bisa ? semalam aku mendarat di Bandara Husen Sastranegara dan ketika baru sampai ke rumah aku mendapat pesan bahwa hari ini aku harus membereskan kontrak kedai sahabatku dengan pemilik tempat di sekitaran Cikini mau tidak mau dengan badan yang masih lelah aku berangkat menuju Jakarta mungkin untuk satu –dua hari dan seperti biasa belakangan aku lebih suka menggunakan motor menuju Jakarta. Touring ? Ya anggap saja seperti itu tapi memang aku sudah lama jarang berkendara jarak jauh tapi mmasih ada sisa-sisa anak bandel di di darahku jadinya walau hampir empat kali berhenti karena kepanasan atau pegal aku bisa sampai di Jakarta lewat tengah hari dan langsung mengurus segala pekerjaanku yang sebetulnya beres dalam waktu satu jam saja.

Berikutnya aku hanya menemani sahabatku si pemilik kedai di sebuah beermart tidak jauh dari kedai yang akan kami setting dalam rencana minggu depan . Malam menjelang dan kebetulan aku akan lebih si buk di kedai malam ini walau masih berantakan tapi lumayan lah daripada haru mencari-cari hotel lagi aku bisa menginap di kamar belakang .

“ Handphone lu geter-geter daritadi “ Memang aku mencharge HP ku tidak jauh dari grinder sedangkan aku masih mengutak ngatik mesin presso yang sejak tadi tidak mau panas.

“ Oh ya nuhun “ Aku mengambil HP yang idserahkan temanku oh rupanya banyak pesan masuk aku mencoba membalasnya satu persatu namun ada satu pesan dengan nomor tidak dikenal masuk via whatsapp .

“ get you kang kopi ha ha “

“ dan ini ? “ ..................typing ......

“ tebak siapa “

‘” klo mo nwrin asu ransi mls ah bye “

“ galaq bnr kang kopi xixi “

“ bye ... “ ............ typing ..... typing .........

“ ini Indy “

“ ??? “

“ masa lupa br kmrn salaman heu heu heu “

“ dpt no ak dr sp ? “

“ ada deeeeee “

“ oh baiklah , bye .... “

“ jahaat ;(( “ ...........typing ..... typing ..... “ ga susah cari no hp Kakang “

“ bilang aja “

“ dpt dari yg namanya adit “

“ ? barista gw? Ko bisa ? “

“ ak dm ke IG kedai Kakang pura2 pesen kopi “

“ aah ... ok trs si adit ksh no gw ck ck ck “

“ ya maaf “

“ tlp aja deh mls ngetik smbl krja nih “

“ ok ...”

Tidak berapa lama HP ku bergetar dengan panggilan masuk masih dari no Indy yang belum sempat ku save namun aku mengambil eraphone ku terlebih dahulu kemudian mulai mencoba mesin presso yang kinni mulai panas dengan menggiling 15 gr houseblend dan menaruhnya di portafilter dan hasi espressonya cukup baik tidak mengecewakan .

“ uhuk ... yhaa maaf ini lagi benerin mesin Ndy .. “

“ Ganggu ya ? ya udah nanti lagi Kang ... “

“ Ga juga sih Ndy kenapa-kenapa ... “

“ Ndy ? xi xi xi jarang banget ada yang panggil Ndy ke aku “

“ Maunya dipanggil apa ? “ Satu sloki espresso habis kutenggak kini aku lebih berkonsentrasi ke penempatan mesin mungil ini mmm baiknya sih ada di setengah bar saja biar terlihat ciamik

“ Ndy saja ga apa apa Kakang “

“ Ha ha ha Kakang , sejak kapan manggil Kakang kenal juga karena protokoler kan kemarin “ Hampir saja portafilter bekas tadi jatuh dan menimpa kakiku sebab aku geli mendengar Indy memanggilku Kakang.

“ Biar beda sama si dia saja sih kan si dia panggilnya Aa “

“ hmmm gitu .... eh tapi sekarang kan ... “

“ Kakang sudah nggak sama April kan sudah lama “

“ Nah itu tahu “

“ mmm Kang lagi di Bandung ? “

“ eh ini di Jakarta “ Akhirnya posisi yang tepat dari posisi mesin espresso ini membuatku nyaman hingg akhirnya aku berhasil membuat satu cappucino.

“ Oh ya ? lagi dimana ? “ Ada sedikit nada antusias dari suara cadelnya.

“ Iniii di sebentar oh ini di deket Cikini sih kenapa ? “

“ Kakang lagi kerja ? “

“ Kerja sih tapi cuman setting alat kopi saja “ Bersamaan dengan itu aku berhasil membuat satu cangkir Cappucino hangat.

“ Aku mau dong kopi mmm kopi caramel yang Kakang ceritain itu lho “ Bisa-bisanya dia masih ingat bahasa kikuk pemecah es yang terlontar begitu saja dari mulutku kemarin.

“ Waduh kalau itu sih belum siap baru ada kopi item dan sedikit susu lagian kedai ini belum buka masih acak-acakan , nanti deh kalau sudah jadi ya mampir sini bareng temen-temen kamu “

“ yaaah kapan dong openingnya ? “

“ Nanti dikasih tahu deh , tapi kalau ketemu lebih baik bawa temenmu “

“ lho kenapa ? “

“ Masa lupa sama rule hehe selain itu nggak enak juga sama April “

“ owh ... ngertos aku , baiklah “ Seperti ada nada kecewa namun maaf memang seperti itu rasanya tidak arif bila kubiarkan Indy datang mengingat belum lama ini aku cukup mengejutkan April dengan tiba-tiba datang ke show nya.

“ Mendingan Indy istirahat gih Kakang tau kok Indy capek “ Kenapa harus gini Angga, kebiasaan .

“ mmhh suka deh diperhatiin “

“ Apaan sih biasa aja “

“ Aku juga perhatiin Kakang kok udah lama “

“ Eh ? “

“ Nanti cerita-cerita deh ... mmm besok ada waktu ? “

“ Masih disini sih ... “

“ Kalo besok boleh kesana ? “

“ Jangan .... “

“ Yaaah “

“ Ke tempat lain mau ? “

“ Kemana ? “

“ Nanti Kakang sharelock ... duh udah mengkakangkan kan diri saja nih hehe maaf ya “

“ Nda pa pa , Ndy juga suka panggil Kakang “

Bla bla bla bla bla .........

Di kedai itu memang hanya ada aku dan satu calon barista dan malam itu aku ditemani suara Indy yang selalu lucu ketika kugoda untuk menyebutkan portafilter , arau sekedar kugoda menyebut arabica semuanya mengalir begitu saja seakan kita sudah kenal begitu lama .

Siklus awal yang kuhadapi dengan biasa saja walau di awal bertemu sempat beku dan canggung namun kini semuanya begitu cair dan rupanya Indy pun tidak membatasi diri sebagai seorang yang terkenal juga nomor satu di kalangannya , Indy begitu sederhana dan menunjukan sikap layaknya gadis berusia duapuluh tahunan.

Besok ? Aku tidak pernah memikirkan esok hari akan seperti apa lagipula semenjak aku berpisah dengan April juga sudah menandatangani surat cerai dengan Lidya kini aku kembali ke titik awalku sebagai suami Viona Dewi yang diketahui bekerja diluar kota tapi tanpa sepengetahuannya aku mempunyai satu kedai kecil di Bandung dan membantu dua kedai sahabatku di Jakarta .


Day 06

( Home made Italian Pizza )
Tempatnya begitu familiar kan ? Resto yang cukup tersembunyi di sekitar perumahan elit Jakarta dengan konsep sangat Amerika namun menyediakan pizza otentik juga sake Jepang, kombinasi yangcampur aduk memang namun tetap cozy.

Baiklah aku akui hanya resto sekaligus rumah sahabatku ini yang selalu menjadi titik temu antara aku dengan pasanganku di Jakarta , mulai dari Lidya , Fey , April dan lainnya tidak perlu kusebutkan satu persatu bukan ?

Sengaja aku menunggu Indy siang itu di selasar depan sambil merokok ditemani ice americano , manusia para pencari makan siang mulai berdatangan dan memenuhi bagian dalam resto yang memang berpendingin ruangan mengingat Jakarta sungguh terik siang itu . Satu mobil hitam berhenti di depan resto , kulihat dari pintu tengan seorang gadis dengan tinggi badan lebih dari 165 cm nampak berterima kasih kepada sopir , oh rupanya taxi online . Iya itu Indi lengkap dengan masker penutup debu khas mereka para bidadari yang berkeliaran diluar khayangan demi berkamuflase menghindari titik hadir mereka diketahui para penggemarnya, aku sendiri hanya nyengir melihatnya sebab sudah dua kali aku mengalami saat-saat seperti ini bagiku semuanya normal-normal saja.

“ Hai Kakang maaf agak telat tadi nunggu dosen dulu ada yang harus dikumpulin “ Indy nampak tidak enak kepadaku padahal aku sih santai-santai saja dan memang sengaja datang lebih awal sekedar ngobrol dengan sahabatku pemilik resto.

“ Santai saja , eh pindah ke dalem yuk panas nih “ Indy mengangguk kemudian mengikuti langkahku ke dalam resto dan ketika melewati bar sahabatku hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum ke arahku wajar saja dia saksi hidup semua yang kulakukan bersama gadis-gadisku ditempat ini .

Aku membawa Indy ke satu selasar disamping bar yang terhalangi tirai , anggap saja ruangan ini hanya bisa dipakai oleh keluarga dan teman sahabatku dimana ruangan ini tidak di jalur lalu lalang pelanggan dan disini Indy bisa melepas maskernya untuk makan siang dengan tenang dan tebak , Indy nampak sangat bahagia bisa menjadi diri sendirina ditempat itu .

“ Waa tempatnya enak ya seneng akutu “ Dengan gaya khasnya Indy melihat-lihat keseliling kemudian melihat buku menu dengan antusias , aku kembali nyengir sambil menyalakan rokokku tai Indi nampak tidak nyaman dengan apa yang kulakukan tapi aku acuh saja toh di ruangan ini ada penyedot asap.

“ Mau saran ? disini pizzanya enak banget home made tuh tungkunya saja gede gitu “ Aku menunjuk ke arah tungku yang memang nampak mencolok menarik perhatian .

“ Boleh mmm minumnyaa mmm apa ya mmm aku mau kopi dingin ada ? “ Indy pindah ke kursi sebelahku sambil membawa buku menu dan menunjukan satu menu beverages .

Caramel Latte ? hmmm sebentar “ Aku beranjak dari kursi juga Indy yang kurasa jarak tubuhnya terlalu dekat denganku.

“ Kemana ? “

“ Cek dulu bahan kopi blendnya yang dari kedai aku masih ada atau nggak , khusus buat Indy biar Kakang yang bikin hehe “

“ Waaa makasih ..... seneng akutu “

“ Biasa aja ah lagipula kalau temen kakang yang bikin pasti standar saja rasanya ahahah sombong dikit lah “

“ Oh resto ini punya temen Kakang ? Baiklah ,Indy tunggu kakang disini sambil buka laptop bole kan ? “ Aku mengangguk pelan kemudian menghisap rokokku dalam –dalam kemudian membuang untungnya di asbak.

“ Boleh lah ,tuh colokan dipinggir kalau perlu “

“ Iya makasih Kakang ...”

Jarak ruangan dengan bar beverages memang bersebelahan , aku bisa masuk kapan saja ke bar ini karena faktor owner memang sahabatku . Bingung mencari bahan caramel yang pas untuk Indy karena sudah cukup lama juga aku tidak ke resto ini.

“ Eh lur aya coklat ? “ Aku bertanya kepada temanku yang nampak sedang membuat punch

“ Ada tapi coklat blok .... eh bro itu siapa lagi yang lu bawa ? masih aja lu ya hehe “

“ Namanya Indy nanti aing kenalin , mana coklatnya ... “ Aku masih celingukan mencari dimana mahluk bernama coklat itu berada .

“ itu di lemari stok masa lupa , eh eh itu Indy cakep beud ya .. ayu ayu van java gitu hahaha ... April buat gua deh “

“ Nyooh ambil-ambil udah janda dia sekarang haha ... “ Aku melemparkan lap gelas ke wajah sahabatku.

“ Anjink jahat lu mah asli gua ampe bosen liat cewek-cewek lu pada nangis-nangis disini “ Sahabatnu nampak celingukan melihat ke ruangan dimana Indy duduk .

“ Heh udah jangan diliat mulu ntar aing kenalin pas ngenterin makanan , eh pesen pizza yang tuna dong pinggiran keju ya buat dia “

“ Ok siap sir eh lu mau beer dingin ? ambil aja di kulkas tu banyak soalnya stok sake gue belon dateng uy “

“ Mantap gerah-gerah gini biding emang joss thanks ya bentar aing mau bikin kopi spesial dulu “

“ Lah biar gua aja “ Oh tidak teman spesial untuk Iny biar sang ahli yang membuat

“ Aing saja ah bbuatan lu ga enak haha “

“ Sialan lo yaudah gue bikinin pizza pesenan lu ya “ Sahabatku menuju tempat adonan pizza sambil memastikan suhu tungku sudah pas untuk membakar adonan .

Mungkin 13 gr bean kintamani yang kutemukan di satu toples bisa menjadi 40 ml presso yang bisa dinikmati Indy mengingat dia lebih suka coklat dibanding kopi jadi aku mengambil sirup caramel lebih banyak 10 ml dari takaran biasanya akan kubuat rasa caramelnya menggoda lidah Indy.

Aku ingat ditempat ini pernah ada rokpresso manual , oh rupanya masih tersimpan sebagai pajangan di etalase belakang bar , aku mengambilnya kemudian membersihkannya di wastafel , kebetulan pemanas air disini menggunakan listrik jadi aku menunggu air hingga samapi ke titik didih tertinggi .

Sambil menunggu air mendidih aku menyiapkan 110 ml susu murni yang kemudian aku foam secara manual menggunakan aerolatte , berbusa ? pastinya , tapi aku akali dengan membuang sebagian buih atasnya saja lagipula ini akan menjadi minuman dingin tiga layer.

Air sudah mendidih sebagian kugunakan untuk membuat espresso , sebagian lagi aku pisahkan dengan kutuangkan ke satu jug berisi coklat blok yang tidak lama meleleh ketika aku seduh dengan air panas . Espresso yang dihasikan dari kintamani sangatlah tipis , cremanya tidak pekat seperti houseblend racikanku , agak ragu tapi tidak ada salahnya kucoba kan?

Gelas kaca setinggi gelas beer yang tersedia disini , tidak apa-apa sih cukup manis untuk membuat layer. Pertama satu sekop kecil es batu kutuangkan kemudian situp karamel kental di paling bawah , menyusul foam awal dan satu sloki espresso yang kini mencipta layer manis , kembali kutuang foam yang lebih padat dari yang pertama hingga es batu naik ke permukaan lalu lelehan coklat padat yang sudah dicairkan di paling atas , hmm mudah-mudahan Indy menyukainya.

“ Nih ......... Pizzanya belum jadi paling sepuluh menitan lagi “ Indy nampak antusias dengan kopi karamel yang kubuat , dia bak anak kecil yang dikasih cokat oleh pamannya haha .

“ Waaa baguss aku suka bentar-bentar foto dulu “ Indy mengambil Hp nya kemudian dengan semangat memfoto beberapa pose kopi karamel .

“ Diaduk dulu sebeleum diminum ya “

“ Siap Kakang ... “ Indy dengan segera mengaduk kemudian menyedotnya perlahan .

“ Gimana ? “

“ Seger bangett , coklatnya adu akutu suka coklat dan ini coklatnya kerasa banget tapi pas sama gurih caramel “

“ Kopinya ? “

“ Kopi ? ooo yang diit pahit asem ini kopi ya ? haha maaf Kang aku belum biasa minum kopi beneran kaya gini biasanya kan di mix saja “

“ Itu Kintamani “

“ Waa baru tau .. enak –enak beneran enak kok ga bohong “

Selang sepuluh menit sahabatku membawa satu loyang besar pizza yang disambut tepuk tangan oleh Indy tidak lupa aku mengenalkan sahabatku ketika mengantarkan pizza kepada Indy , bagiku untuk standar Artis sejenis dengan April Indy lebih hangat dan bisa menerima lingkungannya dengan baik tanpa ada rasa cemas berlebihan satu hal yang tidak kudapatkan dari April padahal dulu ketika Aprilpertama kali kubawa kesini sampai tengah pembicaraanpun April lebih banyak menunduk dengan posisi duduk dipojokan padahal sudah kujelaskan bahwa area ini tidak akan dilalui pelanggan.

“ Eh nih lu lupa bawa keburu anget “ Sahabatku menaruh sebotol beer kecil kusambut dengan senyuman hangat , kulihat Indy sedikit memicingkan matanya tetapi apa perduliku ? dia bukan siapa-siapa tidak bisa melarangku sekedar minum minuman beralkohol ringan .

“ Ehem ... Kakang nda takut mabuk ? “ Tanpa ditelaah lebih jauh Indy memang menunjukan ketidaksukaannya kepada kelakuanku ditambah aku menyalakan sebatang rokok yang membuatnya selalu mengibaskan tangannya.

“ Eh ini kadar alkoholnya rendah banget selow hehe “ Aku meneguk hampir tiga perempat isi botol kecil beer berperisa lemon .

“ Umhh tetep saja nda sehat Kakang , aku nda suka .... “ Kini Indy memalingkan wajahnya sambil memasang mimik kesal . Boleh berkata What the Fak ? Kenapa dia bersikap seperti itu walau sebenarnya dengan wajah ayunya ditambah mimik kesal malah menjadi mix yang menarik , judes namun tetap cantik mirip sekali dengan tabiat Fey juga April . Astaga Angga kenapa dibandingkan ingat Indy bukan siapa-siapa dihidupmu yang sudah tanggung nggak jelas ini.

“ Hey kenapa marah ? yang minum kan aku ? “ Aku sengaja sedikit menggodanya sekedar ingin tahu bagaimana reaksinya.

“ Iya tapi kan sayang tubuhnya jadi nda sehat terus nanti cepet tua “

“ Aku memang sudah tua ahahahahah .... “

“ Iiihh dibilangin ngeyel ... pokonya aku nda suka Kakang minum-minum apalagi tu tu apa tu rokoan kaya sopir angkot hih bau ke baju nda suka “

“ Iya – iya Ndoro Ayu aku matiin ya rokoknya , kalau ini aku habisin tanggung hehe “ Aku menyambar botol minumanku walau Indy misuh-misuh memelototiku dan akhirnya isi botol kandas sudah.

“ Jelek .... “

“ Emang ... “

“ Ku nda suka “ Kini reaksinya semakin menggemaskan walau dengan mulut belepotan penuh dengan pizza juga Indy menyilangkan kedua tangannya didada.

“ La emang Indy Mbok ku apa larang-larang minum ? “

“ Ah uda-uda pokoknya Kakang mulai sekarang minimal kurangin rokok sama stop minum janji ? “ Indy memiringkans sedikit kepalanya sambil menatap sadis mengancam .

“ Ah .... mmmhh ... hhhhh gimana ya ? “

“ Pokoknya harus !! “

“ Eh jangan marah ...”

“ Biarin demi kebaikan Kakang juga lagipula aku emoh jalan sama cowok bau rokok apalagi alkohol !!! “

“ Jalan ? “

Seketika Indy menundukan wajahnya sambil menahan tawa degan sebelah tangannya , mungkin dia malu sudah berlaku berlebihan kepadaku padahal posisi kita baru bertemu namun yang kurasakn juga sama seperti sebelumnya ini terlalu cepat dan terlalu akrab seharusnya untuk dua insan yang terpaut usia cukup jauh lagipula status kami belum menjadi apa-apa dan apakah Indy sudah tahu bahwa aku sudah punya istri dan anak ?

“ Tapi salut deh ... “ Indy membuka lagi percakapan walau ragu .

“ Salut gimana ? “

“ Kok ada ya cowok kaya Kakang yang bisa dengan cueknya jadi sendiri padahal sedang di depan seorang gadis seperti aku lho ... hebat-hebat haha “ Indy bertepuk tangan lalu tertawa sambil menggerakkan kedua alisnya naik turun .

“ Ya gimana emang kebiasaan gitu kenapa harus ditutup-tutupi ? “

“ Termasuk putus sama April kan ? cerita dong .. “ Sialan kenapa harus membahas April disaat aku berusaha melupakannya sejauh mungkin ?

“ Tidak ada yang harus diceritakan lebih baik kamu tanya sendiri sama April bukannya dia pemimpinmu ? “

“ Akusi jujur ya semalam sengaja pulang agak telat , tebak kemana “ Indy tersenyum lalu kembali memicingkan kedua mata sipitnya.

“ Dugem paling hehe “

“ Enak saja !! akutu ga aneh-aneh orangnya .... hih “ Indy mencubitku cukup kencang hingga aku sedikit berteriak dan itu menarik perhatian sahabatku yang seketika datang kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri .

“ Ya terus kemana ? Ampun deh jangan cubit lagi sakit tau “

“ Inget kan kemaren malam aku telfon Kakang ? nah itu baru saja beres show terus aku sengaja ngajak April makan diluar gitu terus aku pancing-pancing biar cerita Kakang dan oooo ternyata yah kalian sudah hampir dua tahun ya ? luar biasa bisa nda ketahuan ... tapi kenapa Kakang mutusin April ? “

....

....

....

....

....

“ Lebih baik begitu , selama bersamaku dia tidak mungkin bisa benar-benar bahagia “

“ Tapi pendapat April beda loh Kang .... awalnya aku kesel kenapa Kakang tega padahal April kan cantik kurang apa coba ? “ Kali ini aku seperti dihakimi oleh gadis kecil yang terpaut usia lima belas tahun denganku , kenapa dia bisa dengan ringannya membahas yang bagiku sendiri berat dan ingin kuhempaskan begitu saja.

“ Bawel ya kamu hehe , gini deh pokoknya urusan aku dengan April sudah selesai udah ya jangan dibahas lagi “ Aku berniat menyulut sebatang rokok untuk sedikit menenangkan pikiran namun Indy terlebih dahulu melotot dan dengan ajaib aku yang biasanya ngeyel kali ini bisa menurut begitu saja .

“ Iya emang sudah selesai , kalau alasannya cuman karena Kakang sudah punya Istri menurut aku terlalu naif untuk kita – kita yang memang tidak boleh pacaran selama masa kontrak , menurut aku masuk akal lho April pilih Kakang , siapa coba yang ga mau punya pacar yang bisa dikondisikan “ Benar-benar de ja vu . Kata-kata Indy juga pernah terlontar dari April dua tahun silam , siklus yang berbahaya ini sebaiknya aku hindari tapi yang terjadi kemudian memang selalu diluar dugaan .

“ Hhhhh Indy .... ini sudah terlalu pribadi dan terlalu jauh , lebih baik kamu habiskan makanan dan kopimu terus pulang deh “
“ Jahat ... ngusir ya ? “

“ Iya ...”

“ Sebel ih jahat banget ...padahal kan aku betah disini , bisa ngobrol bebas bisa jadi diri sendiri dan ada Kakang yang aku suka ...” Kesamber gledek kau Angga .... Andai saja aku punya pintu kemana saja milik Doraemon mungkin sekarang aku sudah menggunakannya dan keluar di pulau Komodo lalu berteriak “ BANGSAAATTTTT !!!! “

“ Semakin ngaco ah ahahahha “ Aku berusaha tertawa mengalihkan pembicaraan yang senalin menjurus tidak benar .

“ Oh .... ya maaf kalau Kakang nda suka sama aku , aku sadar kok tidak secantik April lagian .... “ Indy menundukan wajahnya dengan ekspresi sedih namun yang benar saja aduhh . Sekarang boleh kan aku mengutarakan pendapat ? Bila dibandingkan dengan April yang memang cantik khas tanah Pajajaran Indy bisa dibilang lebih Ayu khas gadis Jawa dengan rambut panjang kulit putih mulus mata sipit dan tinggi badannya ramping bahkan lebih tinggi dariku yang berukuran SNI mentok ini.

Menurut si Thanos Indy ini gadis keturunan tiong hoa namun dia muslimah yang baik , jadi sudah bisa ditebak kan bagaimana reaksiku menghadapi gadis keturunan yang ayu tingkat tinggi mengingat masa laluku dengan Caroline saja bisa kujalani walau berbeda keyakinan . Ya Indy memang cantik dan ayu sehingga banyak sekali fans militan yang mendukungnya hingga berada diposisi paling atas tahun kemarin.

“ Baru juga ketemu bahasannya udah berat , let it flow lagian sekarang aku lagi sibuk-sibuknya banyak kerjaan di Jakarta juga urus kedaiku sendiri di Bandung jadi kayanya lagi menghindari hal-hal yang rumit “ Akhirnya aku menyalakan sebatang rokok tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.

“ Ya maaf habisnya ....................... besok masih boleh ketemu ? “ Indy sedikit melihatku dengan rupa yang ragu .

“ Emangnya Indy nggak kuliah ? “ Aku mengepulkan asap rokok berperisa mangga ini ke arah samping .

“ Kuliah sih tapi siangnya santai banget terus besok di agensi nda ada kegiatan kayanya , belum ada wara-woro di grup “

“ Ya sudah belajar yang baik , semangat ya “ Entah dorongan darimana tanganku menyentuh kepala atas Indy kemudian mengusutkan rambutnya , Indy malah tertawa dengan tingkahku tanpa memberikan penolakan .

“ Geli Kakang ... iya aku semangat apalagi kalau ada Kakang yang semangatin , eh IG Kakang kok jarang post ic lagi ? ganti ? “

“ Iya , sekarang lebih sering pake akun kedai “

“ Yaahh padahal seru tu bisa kode-kodean kita bahahaha “ Ketawanya aduh , mengejutkan .

“ Lebih aktif di Twiter sih “

“ Oh ... iya aku tau Twiter Kakang yang sering bahas kopi juga kan ? “

“ Iya “

“ Kalo gitu Kakang nanti harus sering cek Twiter dinas aku ya , follow dong terus dinotif aja biar tau aku lagi ngapain aja “

“ lah bisa status whatsapp aja kan ? “

“ Akutu lebih suka post di twit sekalian nyapa fans aku biar kaya ngewaro mereka padahal mmm liat aja nanti deh pokonya bakal seru , sini HP nya“ Kenapa lagi ini ? sungguh gadis yang tidak bisa ditebak mau kemana jalan pikirannya , unik sih tapi kenapa aku bisa bersikap lebih tenang dihadapannya ya ? Indy mengambil HP ku dan meminta pass nya dan dengan ajaib kuberikan , kemudian dia kulihat membuka twiterku dan dengan paksa memfollow akun dinasnya sendiri .

“ Pulang pake apa ndy ? “

“ Ya pake taxi online lagilah , eh Kakang bawa kendaraan ? “

“ Nggak sih paling pake gojek tapi nati sorean deh mau ada yang diobrolin dulu disini “

“ Kalau Kakang bawa kendaraan mau nebeng “ Indy kembali memanyunkan bibir tipisnya

“ Nanti lah kapan-kapan haha “

“ Janji ya .... “

“ Nggak juga “

“ Jahat ih “ Indy memukul sebelah lenganku kali ini dengan manja.

“ Ya kalau aku lagi bawa motor emang mau naik ? Panas tau Jakarta ntar kamu jadi item terus fans kamu ngamuk haha ... “

“ Mau kok aku sering kok pake ojek online juga “

“ Lah iya kalau pake ojek online sih udah jelas keliatan , kalau dibonceng sama aku terus nganter ke tempat show misal walaahh bisa-bisa aku dihajar fans mu neeng “ Ini pernah kurasakan betapa mengerikannya ketika dulu aku mengantar April .

“ Iya sih hmmm pura-pura jadi kang ojek aja hihi “ Indy menahan tawanya dengan sebelah tangan .

“ Ya ampun masa jadi fake gojek lagi hhhh “

“ Pernah ya ? Waktu sama April ya ? “ Matanya menyipit menyelidiki dan itu terasa menusuk bagiku.

“Sssttt jangan bahas ah lelah mikirnya “

“ Iya maaf , Ya udah aku jalan dulu ya Kang Asallamualaikum “

“ Wa all ... eh emang udah pesen taxi ? “

“ Eh iya lupa ha ha ha ..... “ Indy mengambil HP nya dan memesan Taxi online , suasana ini terlalu intim untuk dua insan yang baru bertemu tapi kalin tahu apa ? Aku menikmatinya walau masih terasa aneh.

Indy pamitan kepadaku ketika sang driver sudah menghubunginya dan mengabarkan bahwa mobilnya sudah di depan resto , Aku tidak bisa mengantar Indy sampai depan karena pelanggan resto tanpa kusadari cukup penuh siang itu .

Dua potong pizza yang masih tersisa akhirnya kuhabiskan dengan lahap , kulihat gelas kopi racikanku habis diminum Indy hmmm dia menyukainya . Aku menuju belakang bar dimana sahabatku sedang menyiapkan cemilan untuk pelanggan .

“ Cantik ya Indy bisa aja lu, Pake ilmu apasih ? “ Satu geplakan mendarat dikepalaku.

“ Kampret mana ada pake ilmu , aing juga aneh sih tiba-tiba saja akrab gitu padahal dia tau aing mantannya April terus tau juga aing udah punya bini , asli aneh inimah

“ Kalau April tau Indy kesini , wah wah wah bisa perang kaya Defi sama Lidya dulu haha Ranggalawe edan emang “

“ Ya semoga jangan sih soalnya Indy itu disorot lebih banyak penggemarnya “

“ Lu mah selalu main sama cewek yang bahaya , salut gue lu masih hidup kalau ketahuan bisa disate lu trus dijual di Senayan di angkringan taican haha “

“ Eh tadi pizza sama kopi Indy jadi berapa ? “ Aku merogoh saku celana dengan bermaksud mengambil dompet.

“ Hahaha sudah dibayar sama Indy “

“ Masa ? duh malu aing

“ Halah makan segitu buat artis mah cemen Anggaaa , udah mending bantuin gue bikin kopi satu terus kita bahas kerjaan “

Aku berada di resto hingga malam menjelang lalu kembali ke kedai yang kemarin malam kusetting . Disana sudah ada beberapa orang yang membantuku dan malam ini nampaknya aku akan disibukan dengan proses cupping blend yang baru buka resting nya . Aku sempat cek HP ku dan ada misscall dari Indy namun kuabaikan , hanya satu pesan yang kubaca dari Indy juga satu notif twit**ter .

“ Kakang jangan begadang ya kalau sudah capek istirahat “ – Indy -

“ Aku dirumah , td kerjain tugas dulu skr mau istrht night all jgn begadang ya kalau sudah capek istirahat #istimewa “ – Twit Dinas Indy -


Day 07

( Hug )

“ Pagi semua semangat hari ini jgn lupa sarapan ya , sepertinya aku butuh kopi nih biar g ngantuk kuliah #istimewa “ – Twit Dinas Indy -

“ Hai aku baru selesai jam pertama nih skr lagi maksi hmmm kopinya baru bisa skr ( post pic latte dingin dengan nama Indri ) #istimewa –Twit Dinas Indy -

“ Sejak kapan suka kopi ? jeng jeng jeng “ – reply si Kang Foto di twit Indy -

“ sssttt brisik “ – Reply Kang Kopi di twit Kang Foto -

“ Ada apa ini ribut2 ? ( gif nyimak ) “ – reply Thanos -

“ ( Kang foto post pic Indy perform ) “ – di summon ke Kang kopi -

“ zzzzzzz “ –reply Kang Kopi -

==== beberapa saat kemudian ======

“ ( April post pic dan sangat cantik ) “ – Twit Dinas April –

“ wah wah munculnya barengan .... apakah ? “ – reply Thanos -

“ ( Indy post pic dengan tagar #istimewa hari ini ) “ – Twit Dinas Indy –

“ aduh de ndy “ – reply kang foto –

“ menantikan satu kejutan “ – reply Thanos –

“ ( Indy post pic masih dengan baju yang sama tapi pose berbeda ) “ – Twit Dinas Indy-

Replying to Indy............... “ tumben banyak share foto ? mantap”

Replying to Indy................” kamu sempurna Indyy “

Replying to Indy ............... “ jadi pengen halalin “

Replying to Indy ............... “ cantiikk “

Replying to Indy “ ...........” mamah Indyyyyy “

Replying to Indy ............... “ doubel kill aaarrghh “

Replying to Indy ................” WAAHH INIII “

Replying to Indy ............... “ Aduh kak “

Replying to Indy .................” kok cancik siih besok ketemu di show yaa sayang “

Replying to Indy .................” mood tenan iki cah ayu “

Replying to Indy ............... “ Tanggung jawab kak es kutub mencair , hatiku juga eaaaa “

Replying to Indy ................” adem banget liatnya aaaaaa “

Replying to Indy ............... “ wagellaseh ini bukan orang , bidadari “

==== stop buka twiter udah ga kuat =======

Aku memang baru bisa membuka mata ini menjelang siang hari di kedai milik temanku , pada kenyataanya walau sempat dilarang begadang oleh Indy aku baru bisa memejamkan mata ini menjelang pagi , mungkin efek banyak cupping jadi kadar cafein dalam darah sudah melampaui batas hingga cukup sulit sekedar memejamkan mata semalam .

Setelah mandi dan berganti baju aku hanya menikmati sarapan kesianganku di meja depan kedai hanya dengan sebatang rokok dan secaangkir long black panas. Indy ........... kenapa tiba-tiba aku jadi begitu teringat kepadanya ? hingga tadi ketika bangun dengan sengaja aku membaca semua notif twiterku padahal biasanya aku hanya membuka twit ketika suntuk atau mencari info keadaan lalu lintas , beberapa kali juga aku membahas masalah kopi disana padahal twitku folowernya hanya sepuluh orang tapi aku lebi suka kesunyian semacam itu biarlah twiterku menjadi tempat curhat atau apapun media melepas kepenatan.

“ Drrrtttttttttttttttttttt ...............” HP ku bergetar dan ada satu Incoming Call dari Indy.

“ Halo ... pagi ”

“ Sudah siang Kakaang heh baru bangun ya ? Begadang ya semalam ? Dibilangin jangan begadang nanti cepet sakit bandel hih !! “ Kenapa ini ? tiba-tiba ngomel seakan aku ini suaminya yang bisa dimaki kapan saja.

“ Hoaaammhhh ck ck ... iya baru bangun haahhhhhhhuek uhuk uhuk “ Terlalu semangat menguap hingga terbatuk padahal aku baru saja mandi.

“ Pokonya ga mau tau ya kalau jadi pacar akutu harus sehat ga mau ah kalau cepet sakit terus nanti yang jaga aku siapa ? “

“ Pacar ? “ KESAMBER GLEDEK PART TWO Angga !!! aku mengusap-usap wajah berulang kali , ini anak kenapaaaa ????

“ Ups xi xi xi belum jadian ya ? “

“ Emangnya kapan kita ber ikrar ?? ada – ada saja nyebut hey nyebuut “

“ Emangnya Kakang ga mau jadi pacat aku ? Jahaaatt “

“ ENGGAK !!! “

“ Jahaatt ... “

“ Bodo amat “

“ Aku jelek ya ? “

“ Iy ... eh nggak sih “

“ Tuh kan aku emang jelek nggak secantik April hu hu hu ... “ Aku yakin Indy hanya berpura-pura menangis menggodaku.

“ Bukan gitu maksudnya anu ....”

“ Gak mau tau pokonya Kakang pacar aku sekarang titik !!! “

“ Halo ? hei haloo ??? “ Sialan koneksi diputuskan sepihak , makan apa tu anak pagi ini sampai jadi freak gitu ?

=== cek twiter ====

“ Happy Day semua ya soalnya aku lagi seneng hari ini, aku mau pulang kuliah nih sudah dijalan mau mampir ke toko buku dulu #istimewa “ – Twit Indy -

“ Tiba-tiba sakit kepala “ – Twit April -

=== panggilan masuk ====

“ Ya halo “

“ Kakang sini NOW !! “ Indy nampak serius terdengar dari nadanya yang keras.

“ Eh kemana ? “

“ Aku share loc ..... “

“ sebentar ..... “ Kembali sambungan diputuskan sepihak, sialan padahal aku masih harus membereskan beberapa hal disini .

Tetapi kenapa aku mengikuti naluriku yang tiba-tiba saja mengcopy paste share loc dari Indy dan ternyata jarak lokasi hanya beberapa km saja dari kedai ini .

“ Bro ... pinjem mobil dong “ Aku masuk kedalam kedai dimana sahabatku sedang membereskan catatan yang berserakan.

“ Mau kemana ? “

“ Ada urusan bentar “

“ Halah paling WA-NI-TA zzzz “

“ Heh ini darurat mau pake ojek panas anjir !! sini mana kuncinya ! “

“ Di tas gue tuh ambil aja , eh pulangnya isi bensin woy ...”

“ Iyaaa ...” Aku bergegas merogoh tas sahabatku dan menemukan kunci mobil Xenia miliknya.

“ Kalau sampai mobil gua bau pejuh awas loooo kusumpahin titit lu mengkerut !!! “

“ Bodooo ahahahah “

Sialan sudah dianggap penjahat kelamin mungkin ? bodo amat lah yang penting aku harus bertemu Indy dan menanyakan kenapa dia begitu antusias terhadap semua ini.

Titik yang ditunjuk Indy ternyata satu mall yang cukup terkenal, aku memberi pesan kepada Indy bahwa aku sudah sampai . Tidak begitu lama Indy membalas pesan kalau dia sedang berada di satu resto di lantai 8 .

“ ke parkiran saja ndy , risih disana terlalu ramai “ – Angga –

“ Iya kang sebentar , eh pake mobil ? – Indy –

“ Iya pinjem punya temen cari aja xenia hitam kaca gelap “ – Angga -

“ iya “

Aku hanya menunggu sekitar 10 menit sampai kulihat sosok Indy yang menggunakan hoddie hitam over size dan masker anti debu celingukan diparkiran , aku memberi kode dengan menyalakan lampu dim beberapa kali , Indy menghampiriku kemudian masuk duduk di sampingku.

“ Kakaaang .... “ Indy meraih tanganku dan menempelkannya ke wajahnya.

“ Hehh apa – apaan ? lepasin ah “

“ kenapa ? kacanya terang ya ? padahal tadi Ndy lga bisa liat Kakang di dalem lho “ Indy nampak melihat berkeliling dengan lucunya .

“ Bukan gitu ahh kita ga boleh gini aduh “

“ Kakang gak suka sama aku ? “ Indy melipatkan kedua tangannya sambil memasang wajah cemberut

“ Bukan gitu Ndy , ini terlalu cepat dan aku juga belum tahu maksud kamu sebenarnya itu apa ? Ingat kamu publik figur yang terikat peraturan “

Indy mulai menunduk menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya , sesaat momen begitu mencekam kemudian ada sedikit isakan , astaga jangan Indy aku paling tidak bisa melihat wanita menangis , Indy sedikit mengangkat wajahnya dan menyeka air mata yang menetes di pipinya.

“ Apa salah kalau aku suka sama laki-laki ? Aku juga wanita biasa kang punya hak untuk jatuh cinta , aku tau aku tidak boleh seperti ini , tapi sejak tau Kakang kenapa aku tidak bisa ? Apa karena Kakang masih sayang ke April ? atau aku jelek ? katakan kang .... “

Walau ada lelehan air mata namun mata Indy begitu bersih bercahaya , sekarang mata tajam itu sedang mengadu kuat terhuns ke arahku , sial .............. aku luluh begitu saja tanpa syarat .

“ Kakang ............ “

Belum sempat aku menuntaskan perkataanku Indy dengan sigap memeluku dengan erat , kedua tangannya merangkul di pundaku desah nafasnya begitu tersengal menahan tangis , apa yang harus kulakukan ? satu ... dua ... tiga .... empat ... lima ... enam .... tujuh ... aku mulai membalas pelukannya sedikit erat , Nafas Indy mulai teratur .... lima belas ... Kini wajah Indy tepat berada dihadapanku dengan bibir sedikit basah dan mata terpejam , aku menekatkan bibirku hingga kurasakan sedikit sentuhan bibirnya ..... tujuh belas ... delapan belas ... sembilan belas ... dua puluh .... astaga !!!

Bersambung.....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd