toraLoaadiing
Semprot Addict
Pagi aku terbangun dengan kepala yg masih terasa pusing, mungkin karena terlalu berpikir keras tentang kejadian semalam di kamar mama, aku coba bangkit dengan masih seraya mengumpulkan semua nyawaku yg masih belum terkumpul semuany, aku menjelajahi mataku ke sekeliling kamarku tampak tak ada yg berubah sama sekali dalam kamar yg telah kutempati selama kurang lebih 17thn, namun aku teringat sesuatu seperti ada yg ganjil pagi, kucari apa yg menurutku ganjil ternyata aku belum menemukan apapun yg ganjil, kucoba mengingat kembali hari kemarin sebelum kejadian di kamar mama
'Ohh iya dimana sobatku si Rizal' pikirku.
Kurogok hp dalam celana dan aku segera menghubungi kawanku itu
"Dimana lhu"
.......................
"Lah lhu balik napa gak bangunin gue"
........................
"Emang lhu balik jam berapa"
......................
"Ohh ya dah kalau gitu,,gue mau mandi dulu"
......................
Ternyata si Rizal balik tadi pagi jam 7 saat aku masih terlelap dan sekarang udah jam 9 lewat, aku segera mandi karena serasa badan ini gak enak bgt.
Selesai mandi dan berpakaian kembali aku merenung mengingat kejadian antara aku dan mama, enggan sekali rasanya aku keluar dari kamar ini karena bakal bertemu dengan mama, perasaan bersalah kembali kurasakan jika mengingat kejadian itu hingga tak terasa air mataku menetes, kucoba untuk tak terlalu memikirkan hal itu namun akan sulit jika aku bertemu dengan mama, gimana caranya aku bisa menghindar dari mama kalau aku masih satu rumah dengannya, sedang asiknya berpikir aku di kejutkan dengan kedatang wanita yg harusnya aku hindari itu
"Kamu belum makan nak" ucap mama diambang pintu kamarku
"I,,iya,,,mam" balasku yg kaget akan ucapannya
Mama berjalan kearahku yg kini duduk di kasur tanpa ranjang karena dari dulu aku gak suka kalau tempat tidurku terlalu tinggi, pakaian mama kini sama seperti dulu lg dengan baju gamis kebesarannya dan kerudung lebarnya kini sudah duduk di sebelahku
"Ayo nak makan dulu,,nanti kamu sakit nak" ucap mama sembari mengelus kepalaku
"Iya mam" jawabku singkat
Aku bingung mama tak menyinggung soal semalam bahkan dia sama sekali tak terlihat kecewa ataupun marah akan sikapku yg meninggalkannya semalam. Dengan perasaan yg sedikit canggung akhirnya aku menurut apa yg mama suruh padaku, aku mengikutinya dari belakang yg berjalan menuju dapur, disana sudah tersedia nasi berta dangan lauk pauknya juga tak ketinggalan semur jengkol yg selalu menjadi makan kesukaanku dari dulu. Kamipun makan dengan hikmat karena dari dulu papa selalu mengajarkan kalau selagi makan tak boleh ada pembicaraan.
Selesai makan cuma obrolan ringan tentang sekolahku yg kami bahas dan sama sekali mama tak menyinggung soal semalam, awalnya aku bingung dengan sikap mama namun itu membuat kecanggunganku berkurang hingga sedikir kami mulai bercanda dan tersenyum, sungguh kami seperti tak terjadi apa - apa dan akupun senang karena rasa bersalahku sudah sedikit aku lupakan walau kadang masih terlintas rasa beralahku namun itu hanya sepintas saja karena mama cukup lihai dangan bercakap hingga aku lupa akan kejadian semalam.
Lg asiknya ngobrol ma mama di didepan tv aku dekejutkan dengan kedatangan sobatku Rijal
"Wah lg asik nih" ucap Rizal mengejutkanku
"Lhu zal,,dari mana lhu tumben sore - sore kesini gak ngasih tau dulu" tanyaku ke Rizal karena tak biasanya dia dateng ke rumah tanpa memberi tahuku dulu
"Mampir aja gue,,tadi abis abis nganter si Yeni kerumah temennya" jawab Rizal beralasan
"Mau nginep lg gak lhu" tanyaku
"Gak deh soalnya gue harus jemput ade gue nanti jam 8" jawab Rizal
"Ohh gitu,,lhu dah ngerjain tuga sekolah gak Zal" kembaliu kubertanya ke Rizal
"Udah sih kalau gue mah,,lhu udah blum" jawab Rizal yg balik bertanya
"Belum Zal,,gue masih belum paham soalnya" balasku
"Mau gue kasih tau caranya,,tapi ada syaratnya" ucap Rizal
"Ahh kebiasaan deh lhu pasti minta itu deh" jawabku karena aku tau wataknya yg selalu minta sate kambing pak kumis yg culup enak juga sate itu namun membelinya harus berkorban waktu karena warung sate pak kumis yg selalu ramai pembeli, bahkan bisa sampai satu jam
"Lhu kan tau yg gue mau" ucapnya sembari tersenyum jahat
"Oke tapi janji yah ajarin gue"tegas aku pada Rizal
"Oke siap komandan" balasnya dengan penuh kemenangan
Akhirnya aku pamit ke mama yg berada di dapur sedang mencuci piring karena saat sobatku dateng mama langsung pergi ke dapur karena belum mencuci piring bekas kami makan siang tadi.
Ternyata bener dugaanku sesampainya di kedai sate nya pak kumis aku harus bersabar mengantri demi tusukan sate bakar yg cukup enak tersebut. Butuh waktu 45 menit akhirnya aku bisa mendapatkan 10 tusuk sate pak kumis untuk kuberikan ke sobatku, selama sejam lebih aku keluar dari rumah dan kembali lg.
"Gila lhu yah tega nyurung gue ngantri di kedai pak kumis" ucapku saat menghampiri sobatku yg sedang tiduran di kamarku
"Resiko lhu bro,,kalau mau gue kasih tau caranya" jawabnya santai
"Ya dah cepet kasih tau caranya,,entar lhu keburu balik jemput ade lhu" pinta aku supaya cepet - cepet diajaran soal tugas sekolah
"Santai bro,,belum juga gue makan nih sate,, lagian santai aja dulu kan gue masih cape" jawabnya beralasan
"Lah alesan lhu,, cape apaan lhu,,,gue yg berangkat beli sate,,ngapain lhu cape" capku kesal akan alasan Rizal yg tak masuk akal menurutku
"Ya,,ca,,pe,,aja nungguin lhu" jawabnya yg sedikit gugup
"Udah deh cepet,, nanti lhu keburu ngejemput ade lhu" tegasku pada Rizal
Akhirnya Rizalpun menurt dan mengajari soal tugas sekolah yg menurutku snagat sulit karena aku malas soal fisika yg menurutku sangat membosankan.
Selesai juga akhirnya tugas sekolahku dan Rizalpun pamit padaku karena dia mau jemput adenya. Sepeninggal Rizal aku kini berjalan ke dapur karena sudah terasa laper. Di dapur aku dikecewakan dengan apa yg kulihat ternyata nasi dan lauk nya sudah habis termasuk semur jengkol kesukaanku, padahal seingatku masih cukup banyak sisa makan siang tadi namun sekarang ternyata sudah tak bersisa lg.
Dengan perasaan dongkol aku coba mencari mama ke kamarnya hendak menanyakan makanan, karena aku sudah merasa laper bgt apalagi tadi harus menunggu sampai 45menit saat ngantri di kedai sate pak kumis
TOOKK,,TOOKK,,TOOKk
"Mam,,mama" ucapku setelah mengetuk pintu kamar
"Iya,,,nak,,,sebentar,,,mama,,,buka" balas mama dari dalam kamar
Sekitar 5menit baru mama buka pintu kamarnya dan mama terlihat tergesa - gesa sembari merapikan kerudungnya
"Mam kok semur jengkolnya abis" tanyaku pada mama
"Oh,,I,,itu,, itu,,,tadi mama buang,,karena mama kira udah gak bakal kamu makan lg nak" jawab mama yg terbata - bata
"Ohh gitu,, ya sudah kalau gitu" ucapku dengan sedikit kecewa
Kulangkahkan kaki menuju kamar karena kecewa malam ini aku harus tidur dalam keadaan laper, tak mungkin juga mama aku suruh masak lg, lagian aku masih sanggup kalau tidur tanpa diisi dulu perutnya.
Di dalam kamar aku mainkan musik yg ad si hp ku untuk mengantarkanku tidur,,sudah 3 musik MP3 yg di putar dari hp ku namun saat lagu keempat akan di mulai, hp ku bergetar tanda ada sebuah aplikasi yg memberi peringatan kalau batas waktu maksimal sudah dicapai, dan harus di set ulang, aku buka applikasi tersebut ternyata dari Spy Cam app, aku baru tersadar akan aplikasi tersebut dan memang aku sedang menjalankan aplikasi tersebut dan kini harus di set ulang namun harus menyimpan dulu data yg sudah terekam. Aku klik simpan data dan kemudian menyetel kembali Spy Cam app, akhirnya penyimpanan selesai dan Spy Cam app sudah kembali berjalan.
Kubuka hasih dari penyimpanan data tersebuut dan aku mulai melihatnya dari awal aku seting Spy Cam itu terlihat aku berjalan mengelilingi kanar yg kutau itu kamar mama sampai beberapa waktu muncullah sosok wanita dengan tampilan baju tidur yg cukup tipis yg tak lain mama, kembali perasaan bersalahku muncul dalam video memutar adegan dimana aku dan mama saling bercumbu, adegan yg membuatku merasa sedih namun mampu membangkitkan penisku yg sedang terlelap. Dalam durasi sekitar 5 menit aku masih asik dalam cumbuan mama yg kini sudah telanjang dada yg memperlihatkan payudara yg cukup besar juga padat hingga sampai pada adegan saat aku hendak membuka celanaku dan kepelaku menengong ke kiri dan diam selama kurang lebih semenit dan akhirnya pergi meninggalkan ruangan itu.
Aku menundukkan kepala saat melihat video itu karena itu pasti aku mengingat kembali rasa bersalahku, berselah kepergianku ternyata cukup membuatku kaget ternyata mama berdiri membelakangi pintu kamarnya dan bersender pada pintu tersebut sembari matanya terlihat berkaca dan meninitkan airmatanya sampai kurang lebih selama 30menit mama terus menangis dalam keadaan telanjang dada dan hanya celana tidurnya setengah paha dan celana dalam hitam masih melekat pada tubuhnya kembali aku kaget melihat mama kini yg berhenti menangis dan mulai meremas payu daranya sendiri dengan cekup keras
Aaaaaccccchhhh,,,Jamal sayang,,,terus sayang,,,,, remes tetek mama yg keras sayang,,,,uuuucChhh,,,aaaaccchh
Kini tangan kiri mama turus keselangkangannya yg masih terlindungi celana tidur dan cd hitam itu dan tangan kanan mama kini meremas payudra mama sebelah kiri, semakin lama gerakan mama makin makin cepat hingga tangan kiri mama menggesekkan secara cepat. Kini mama menghentikan kegiatan dan berjalan ke tempat tidur namun di sisi tempat tindur mama segera melepaskan celana tidur beserta cd hitamnya dan lengsung menaiki tempat tidurnya.
Kini mama bersender di kepala tempat tidur dan terlihat mata mama menerawang jauh hingga gerakannya seolah tak disadari oleh mama sendiri yg kini kedua tanganannya meremas dan memilin pink niple nya serta sesekali menarik puting itu
Aaauuuuhhh,,,aaaaacccchhh,,,ssssstttttt
Mata mama terpejam yg menandakan kalau mama kini ingin menikmati birahinya sembari membayangkan seseorang. Betapa kagetnya aku melihat video itu sampai mama menyebutkan papa dan aku
Ayo mas kamu hisap puting kiriku dan Jamal hisap sebelah kanan yah
Uuuccchhh,,,sssttttt,,hisapan kalian berdua sungguh enak,,,terus pah,,,hisap yg kuat,,,,aaaaccchhh,, ayo Jamal kamu juga jangan mau kalah sama papa mu,,,
Rancuan mama terus terekam dalam video ini dan gerakan kedua tangannya pada payudaranya semakin brutal yg kadang dengan keras menarik putingnya hingga terlihat napas mama semakin memburu namun saat mama sedang dikuasai nafsu birahinya betapa jantungku mau copot ternyata pintu kamar mama terbuka dan sosok lelaki seumuranku masuk dengan mengendap ngendap hingga mama sendiri tak sadar akan kehadirannya yg kini menyaksikan secara langsung masturbasi yg mama lakukan dari jarak hanya kurang dari 2 meter. Mama masih memejamkan matanya dan rancuan mama makin intens dengan terus menyebut namaku dan papa, si pria yg dari tadi berdiri menyaksikan itu segera meloloskan semua pakaian yg ia kenakan sampai bugil dan mulai mengocok penisnya sendiri.
Mama terus meremas serta memilin dan menarik kedua payudaranya itu hingga terlihat kedua kakinya kelojotan dan menegang, nampaknya mama sudah mencapai orgasmenya dan saat puncak orgasme mama mereda akhirnya mama membuka matanya dan terkejut melihat sosok pria asing berada tak jauh dari hadapannya sedang mengocok penisnya sendiri
"RIZAL,,,kamu ngapain disini" ucap mama yg masih tak percaya akan yg dia saksikan
"A,,,anu,,tan,,,anu" jawab Rizal yg tergagap
"Keluar kamu dari sini" teriak mama pada Rizal
Rizal bukan nya keluar dari kamar mama namun ia malah segera menghampiri mama dan menutup mulut mama
'Sstt,,tante jangan teriak,,nanti si Jamal bangun" ucapnya sembari menengakan mama yg berontak karena dekapan tangan Rizal pada mulutnya
"Rizal cuma mau kasih tante kepuasan malam ini dan Rizal janji si Jamal dan Oom maman gak bakal tau tentang apa yg tadi tante hayalkan saat masturbasi" ucap Rizal mendikte mama dan mama mulai tak berontak lg tapi matanya melotot
"Oke Rizal nakal lepasin tangan Rizal tapi tante jangan coba - coba berteriak yah,, kalau sampai berteriak Rizal tak segan - segan laporin kegiatan tante tadi saat masturbasi dan juga satu lg,, Rizal tadi liat apa yg tante dan Jamal lakuin" ucap Rizal kini semacam ancaman pada mama dan terlihat mama mulai berkaca - kaca akibat ucapan Rizal tersebut.
Rizal yg merasa memiliki kKartu as nya mama kini dengan santai melepaskan mama dan bersender di samping mama,, kini mama menundukkan kepalanya dan Rizal dengan santainya mengelus rambut mama
"Sudah tante jangan sedih gitu dong,,Rizal hanya mau muasin tante aja kok,,rizal tau kalau oom maman pergi selama 10hari ke Bandung dan Rizal tau kalau tante lg kangen sama oom maman kan" ucap Rizal dengan senyum kemenangannya
Mama tetap terdiam dan hanya terdengar isakan tangis mama
"Udah dong tante,,Rizal cuma minta tante ngikutin kemauan Rizal selama oom maman belum pulang aja kok,,setelah itu Rizal gak akan ganggu tante lg kok" ucap Rizal mengutarakan maksud dan keinginannya
Kini mama mulai menegakkan kepalanya dan terlihat mata sembab akibat tangisnya dan airmata nya pun masih menalir di pipinya................................................
'Ohh iya dimana sobatku si Rizal' pikirku.
Kurogok hp dalam celana dan aku segera menghubungi kawanku itu
"Dimana lhu"
.......................
"Lah lhu balik napa gak bangunin gue"
........................
"Emang lhu balik jam berapa"
......................
"Ohh ya dah kalau gitu,,gue mau mandi dulu"
......................
Ternyata si Rizal balik tadi pagi jam 7 saat aku masih terlelap dan sekarang udah jam 9 lewat, aku segera mandi karena serasa badan ini gak enak bgt.
Selesai mandi dan berpakaian kembali aku merenung mengingat kejadian antara aku dan mama, enggan sekali rasanya aku keluar dari kamar ini karena bakal bertemu dengan mama, perasaan bersalah kembali kurasakan jika mengingat kejadian itu hingga tak terasa air mataku menetes, kucoba untuk tak terlalu memikirkan hal itu namun akan sulit jika aku bertemu dengan mama, gimana caranya aku bisa menghindar dari mama kalau aku masih satu rumah dengannya, sedang asiknya berpikir aku di kejutkan dengan kedatang wanita yg harusnya aku hindari itu
"Kamu belum makan nak" ucap mama diambang pintu kamarku
"I,,iya,,,mam" balasku yg kaget akan ucapannya
Mama berjalan kearahku yg kini duduk di kasur tanpa ranjang karena dari dulu aku gak suka kalau tempat tidurku terlalu tinggi, pakaian mama kini sama seperti dulu lg dengan baju gamis kebesarannya dan kerudung lebarnya kini sudah duduk di sebelahku
"Ayo nak makan dulu,,nanti kamu sakit nak" ucap mama sembari mengelus kepalaku
"Iya mam" jawabku singkat
Aku bingung mama tak menyinggung soal semalam bahkan dia sama sekali tak terlihat kecewa ataupun marah akan sikapku yg meninggalkannya semalam. Dengan perasaan yg sedikit canggung akhirnya aku menurut apa yg mama suruh padaku, aku mengikutinya dari belakang yg berjalan menuju dapur, disana sudah tersedia nasi berta dangan lauk pauknya juga tak ketinggalan semur jengkol yg selalu menjadi makan kesukaanku dari dulu. Kamipun makan dengan hikmat karena dari dulu papa selalu mengajarkan kalau selagi makan tak boleh ada pembicaraan.
Selesai makan cuma obrolan ringan tentang sekolahku yg kami bahas dan sama sekali mama tak menyinggung soal semalam, awalnya aku bingung dengan sikap mama namun itu membuat kecanggunganku berkurang hingga sedikir kami mulai bercanda dan tersenyum, sungguh kami seperti tak terjadi apa - apa dan akupun senang karena rasa bersalahku sudah sedikit aku lupakan walau kadang masih terlintas rasa beralahku namun itu hanya sepintas saja karena mama cukup lihai dangan bercakap hingga aku lupa akan kejadian semalam.
Lg asiknya ngobrol ma mama di didepan tv aku dekejutkan dengan kedatangan sobatku Rijal
"Wah lg asik nih" ucap Rizal mengejutkanku
"Lhu zal,,dari mana lhu tumben sore - sore kesini gak ngasih tau dulu" tanyaku ke Rizal karena tak biasanya dia dateng ke rumah tanpa memberi tahuku dulu
"Mampir aja gue,,tadi abis abis nganter si Yeni kerumah temennya" jawab Rizal beralasan
"Mau nginep lg gak lhu" tanyaku
"Gak deh soalnya gue harus jemput ade gue nanti jam 8" jawab Rizal
"Ohh gitu,,lhu dah ngerjain tuga sekolah gak Zal" kembaliu kubertanya ke Rizal
"Udah sih kalau gue mah,,lhu udah blum" jawab Rizal yg balik bertanya
"Belum Zal,,gue masih belum paham soalnya" balasku
"Mau gue kasih tau caranya,,tapi ada syaratnya" ucap Rizal
"Ahh kebiasaan deh lhu pasti minta itu deh" jawabku karena aku tau wataknya yg selalu minta sate kambing pak kumis yg culup enak juga sate itu namun membelinya harus berkorban waktu karena warung sate pak kumis yg selalu ramai pembeli, bahkan bisa sampai satu jam
"Lhu kan tau yg gue mau" ucapnya sembari tersenyum jahat
"Oke tapi janji yah ajarin gue"tegas aku pada Rizal
"Oke siap komandan" balasnya dengan penuh kemenangan
Akhirnya aku pamit ke mama yg berada di dapur sedang mencuci piring karena saat sobatku dateng mama langsung pergi ke dapur karena belum mencuci piring bekas kami makan siang tadi.
Ternyata bener dugaanku sesampainya di kedai sate nya pak kumis aku harus bersabar mengantri demi tusukan sate bakar yg cukup enak tersebut. Butuh waktu 45 menit akhirnya aku bisa mendapatkan 10 tusuk sate pak kumis untuk kuberikan ke sobatku, selama sejam lebih aku keluar dari rumah dan kembali lg.
"Gila lhu yah tega nyurung gue ngantri di kedai pak kumis" ucapku saat menghampiri sobatku yg sedang tiduran di kamarku
"Resiko lhu bro,,kalau mau gue kasih tau caranya" jawabnya santai
"Ya dah cepet kasih tau caranya,,entar lhu keburu balik jemput ade lhu" pinta aku supaya cepet - cepet diajaran soal tugas sekolah
"Santai bro,,belum juga gue makan nih sate,, lagian santai aja dulu kan gue masih cape" jawabnya beralasan
"Lah alesan lhu,, cape apaan lhu,,,gue yg berangkat beli sate,,ngapain lhu cape" capku kesal akan alasan Rizal yg tak masuk akal menurutku
"Ya,,ca,,pe,,aja nungguin lhu" jawabnya yg sedikit gugup
"Udah deh cepet,, nanti lhu keburu ngejemput ade lhu" tegasku pada Rizal
Akhirnya Rizalpun menurt dan mengajari soal tugas sekolah yg menurutku snagat sulit karena aku malas soal fisika yg menurutku sangat membosankan.
Selesai juga akhirnya tugas sekolahku dan Rizalpun pamit padaku karena dia mau jemput adenya. Sepeninggal Rizal aku kini berjalan ke dapur karena sudah terasa laper. Di dapur aku dikecewakan dengan apa yg kulihat ternyata nasi dan lauk nya sudah habis termasuk semur jengkol kesukaanku, padahal seingatku masih cukup banyak sisa makan siang tadi namun sekarang ternyata sudah tak bersisa lg.
Dengan perasaan dongkol aku coba mencari mama ke kamarnya hendak menanyakan makanan, karena aku sudah merasa laper bgt apalagi tadi harus menunggu sampai 45menit saat ngantri di kedai sate pak kumis
TOOKK,,TOOKK,,TOOKk
"Mam,,mama" ucapku setelah mengetuk pintu kamar
"Iya,,,nak,,,sebentar,,,mama,,,buka" balas mama dari dalam kamar
Sekitar 5menit baru mama buka pintu kamarnya dan mama terlihat tergesa - gesa sembari merapikan kerudungnya
"Mam kok semur jengkolnya abis" tanyaku pada mama
"Oh,,I,,itu,, itu,,,tadi mama buang,,karena mama kira udah gak bakal kamu makan lg nak" jawab mama yg terbata - bata
"Ohh gitu,, ya sudah kalau gitu" ucapku dengan sedikit kecewa
Kulangkahkan kaki menuju kamar karena kecewa malam ini aku harus tidur dalam keadaan laper, tak mungkin juga mama aku suruh masak lg, lagian aku masih sanggup kalau tidur tanpa diisi dulu perutnya.
Di dalam kamar aku mainkan musik yg ad si hp ku untuk mengantarkanku tidur,,sudah 3 musik MP3 yg di putar dari hp ku namun saat lagu keempat akan di mulai, hp ku bergetar tanda ada sebuah aplikasi yg memberi peringatan kalau batas waktu maksimal sudah dicapai, dan harus di set ulang, aku buka applikasi tersebut ternyata dari Spy Cam app, aku baru tersadar akan aplikasi tersebut dan memang aku sedang menjalankan aplikasi tersebut dan kini harus di set ulang namun harus menyimpan dulu data yg sudah terekam. Aku klik simpan data dan kemudian menyetel kembali Spy Cam app, akhirnya penyimpanan selesai dan Spy Cam app sudah kembali berjalan.
Kubuka hasih dari penyimpanan data tersebuut dan aku mulai melihatnya dari awal aku seting Spy Cam itu terlihat aku berjalan mengelilingi kanar yg kutau itu kamar mama sampai beberapa waktu muncullah sosok wanita dengan tampilan baju tidur yg cukup tipis yg tak lain mama, kembali perasaan bersalahku muncul dalam video memutar adegan dimana aku dan mama saling bercumbu, adegan yg membuatku merasa sedih namun mampu membangkitkan penisku yg sedang terlelap. Dalam durasi sekitar 5 menit aku masih asik dalam cumbuan mama yg kini sudah telanjang dada yg memperlihatkan payudara yg cukup besar juga padat hingga sampai pada adegan saat aku hendak membuka celanaku dan kepelaku menengong ke kiri dan diam selama kurang lebih semenit dan akhirnya pergi meninggalkan ruangan itu.
Aku menundukkan kepala saat melihat video itu karena itu pasti aku mengingat kembali rasa bersalahku, berselah kepergianku ternyata cukup membuatku kaget ternyata mama berdiri membelakangi pintu kamarnya dan bersender pada pintu tersebut sembari matanya terlihat berkaca dan meninitkan airmatanya sampai kurang lebih selama 30menit mama terus menangis dalam keadaan telanjang dada dan hanya celana tidurnya setengah paha dan celana dalam hitam masih melekat pada tubuhnya kembali aku kaget melihat mama kini yg berhenti menangis dan mulai meremas payu daranya sendiri dengan cekup keras
Aaaaaccccchhhh,,,Jamal sayang,,,terus sayang,,,,, remes tetek mama yg keras sayang,,,,uuuucChhh,,,aaaaccchh
Kini tangan kiri mama turus keselangkangannya yg masih terlindungi celana tidur dan cd hitam itu dan tangan kanan mama kini meremas payudra mama sebelah kiri, semakin lama gerakan mama makin makin cepat hingga tangan kiri mama menggesekkan secara cepat. Kini mama menghentikan kegiatan dan berjalan ke tempat tidur namun di sisi tempat tindur mama segera melepaskan celana tidur beserta cd hitamnya dan lengsung menaiki tempat tidurnya.
Kini mama bersender di kepala tempat tidur dan terlihat mata mama menerawang jauh hingga gerakannya seolah tak disadari oleh mama sendiri yg kini kedua tanganannya meremas dan memilin pink niple nya serta sesekali menarik puting itu
Aaauuuuhhh,,,aaaaacccchhh,,,ssssstttttt
Mata mama terpejam yg menandakan kalau mama kini ingin menikmati birahinya sembari membayangkan seseorang. Betapa kagetnya aku melihat video itu sampai mama menyebutkan papa dan aku
Ayo mas kamu hisap puting kiriku dan Jamal hisap sebelah kanan yah
Uuuccchhh,,,sssttttt,,hisapan kalian berdua sungguh enak,,,terus pah,,,hisap yg kuat,,,,aaaaccchhh,, ayo Jamal kamu juga jangan mau kalah sama papa mu,,,
Rancuan mama terus terekam dalam video ini dan gerakan kedua tangannya pada payudaranya semakin brutal yg kadang dengan keras menarik putingnya hingga terlihat napas mama semakin memburu namun saat mama sedang dikuasai nafsu birahinya betapa jantungku mau copot ternyata pintu kamar mama terbuka dan sosok lelaki seumuranku masuk dengan mengendap ngendap hingga mama sendiri tak sadar akan kehadirannya yg kini menyaksikan secara langsung masturbasi yg mama lakukan dari jarak hanya kurang dari 2 meter. Mama masih memejamkan matanya dan rancuan mama makin intens dengan terus menyebut namaku dan papa, si pria yg dari tadi berdiri menyaksikan itu segera meloloskan semua pakaian yg ia kenakan sampai bugil dan mulai mengocok penisnya sendiri.
Mama terus meremas serta memilin dan menarik kedua payudaranya itu hingga terlihat kedua kakinya kelojotan dan menegang, nampaknya mama sudah mencapai orgasmenya dan saat puncak orgasme mama mereda akhirnya mama membuka matanya dan terkejut melihat sosok pria asing berada tak jauh dari hadapannya sedang mengocok penisnya sendiri
"RIZAL,,,kamu ngapain disini" ucap mama yg masih tak percaya akan yg dia saksikan
"A,,,anu,,tan,,,anu" jawab Rizal yg tergagap
"Keluar kamu dari sini" teriak mama pada Rizal
Rizal bukan nya keluar dari kamar mama namun ia malah segera menghampiri mama dan menutup mulut mama
'Sstt,,tante jangan teriak,,nanti si Jamal bangun" ucapnya sembari menengakan mama yg berontak karena dekapan tangan Rizal pada mulutnya
"Rizal cuma mau kasih tante kepuasan malam ini dan Rizal janji si Jamal dan Oom maman gak bakal tau tentang apa yg tadi tante hayalkan saat masturbasi" ucap Rizal mendikte mama dan mama mulai tak berontak lg tapi matanya melotot
"Oke Rizal nakal lepasin tangan Rizal tapi tante jangan coba - coba berteriak yah,, kalau sampai berteriak Rizal tak segan - segan laporin kegiatan tante tadi saat masturbasi dan juga satu lg,, Rizal tadi liat apa yg tante dan Jamal lakuin" ucap Rizal kini semacam ancaman pada mama dan terlihat mama mulai berkaca - kaca akibat ucapan Rizal tersebut.
Rizal yg merasa memiliki kKartu as nya mama kini dengan santai melepaskan mama dan bersender di samping mama,, kini mama menundukkan kepalanya dan Rizal dengan santainya mengelus rambut mama
"Sudah tante jangan sedih gitu dong,,Rizal hanya mau muasin tante aja kok,,rizal tau kalau oom maman pergi selama 10hari ke Bandung dan Rizal tau kalau tante lg kangen sama oom maman kan" ucap Rizal dengan senyum kemenangannya
Mama tetap terdiam dan hanya terdengar isakan tangis mama
"Udah dong tante,,Rizal cuma minta tante ngikutin kemauan Rizal selama oom maman belum pulang aja kok,,setelah itu Rizal gak akan ganggu tante lg kok" ucap Rizal mengutarakan maksud dan keinginannya
Kini mama mulai menegakkan kepalanya dan terlihat mata sembab akibat tangisnya dan airmata nya pun masih menalir di pipinya................................................