Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Cerita Aneh

Perterungan terakhir

" Anjing..!! Masa sama anak Fawkes aja si Bobby kabur !?!?! Banci !!" omel Reno Sutanto yang dijemput beberapa kawannya.
Beberapa diantara mereka tertunduk karena tahu watak dan sifat Reno.
" Ada yang bawa br ngga mereka ??" tanya Reno lagi.
" Ngga ada Ren. Tapi ada yang bawa balok. Kayanya nyabut dijalan..." ucap Sam agak ketakutan.
" Yaudah ayo cabut !!!" bentak Reno sambil memimpin yang lainnya.
Anggota Hell Bandit yang lain segera diberitahu dan bersiap karena Reno sudah turun ke jalan. Tiba tiba HP Reno berdering...
" Halo... Reno.. Kamu dimana ?" tanya Ratih Paramitha pacarnya.
" Dijalan..." jawab Reno singkat dan dingin.
" Reno... Hati hati sayang.. Bisa ngga kamu batalin ?" ucap Ratih memohon
" Ngga " jawabnya padat.
Lalu Ratih menutup HPnya.

Dirumah Ratih..
" Ya Allah... Reno... Kenapa kamu ngikutin emosi kamu sayang... Jujur Ya Allah aku khawatir..." bisik Ratih diantara isaknya.
Ratih kembali menelungkup menutup wajah dan telinganya agar tak mendengar hingar bingar pertarungannyang melibatkan kekasihnya.

Dijalanan...
" Reno..! Kamu mau kemana !?!?" tanya Bobby
" Ngehadapin Thomas..." ucapnya pendek
" Reno...! Lu ngga bisa kaya gitu ! Anak anak udah hampir mati ngehadapin Fawkes... Lu masih maksa mereka perang !" ucap Bobby
" Hell Bandit ngga pernah berhenti ngejawab tantangan. Karena Hell Bandit punya nyali !!" ucap Reno keras sambil mencengkeram kerah baju Bobby Djuanda sang ketua geng.
" Tapi Ren.. Ngga gitu juga kali..!!" ucap Bobby.
" And Hell Bandits are not Chicken..!!" bentak Reno sambil mendorong Bobby. Bobby merasa kena sindiran tajam nan pedas dari Reno. Tapi ia tak bisa apa apa. Anak anak Hell Bandit sekarang lebih mendengar Reno daripada dirinya.
Tak lama kemudian mereka sampai dilokasi pertarungan. Mereka masih melihat anak buah Thomas yang menatap tajam kearah mereka.
" Gua Reno, panggil Thomas. Gua ngga mau fight kalo ketua kalian ngga disini." ucap Reno
" Gua disini Ren.. Ngga perlu repot nyari gua..." ucap Thomas sambil melompat dari tumpukan Pipa gorong gorong.
" Hmm.. Baguslah.. So ??" tanya Reno dengan wajah menatap tajam kearah Thomas
" Hmm.. Serang !!!" teriak Thomas
Serbuan anak buah Thomas diikuti teriakan menakutkan ditanggapi dingin oleh Reno.
Ia berlari menuju kumpulan besar penyerbunya.
Hantaman tangan dan tendangan dilancarkan Reno, beberapa mendarat telak diwajah lawannya dan membuat mereka terjengkang. Anak buah Reno tak tinggal diam. Mereka meluruk ke arah Geng Fawkes. Dan membalas hantaman mereka.
Sementara itu Danny Irawan mendampingi Reno menerobos hadangan anak buah Thomas.
" Kiri Dan..!" ucap Reno. Danny bergerak menghindari serangan dari arah kiri dirinya dan memberikan sebuah hantaman keras ke wajah penyerangnya hingga membuatnya tumbang.
" Belakang !" teriak Danny.
Reno membungkuk dan menggunakan tubuhnya untuk menjegal lawan dan memberinya beberapa hantaman telak yang menghentikan langkah lawannya.
Tapi sebuah pukulan dari anak Fawkes mendarat diwajahnya dan membuatnya terhuyung sesaat. Reno berhasil mengembalikan kestabilannya dan membalas apa yang dilancarkan lawannya.
Satu demi satu barikade berhasil disingkirkannya. Hingga akhirnya ia berhadapan dengan Thomas.
Reno melangkah mendekati Thomas.
" Lu sama gua one by one..." ucap Reno
" Hmmh.. Hahahaha... Anak bau kencur.! Makan nih !!!" teriak Thomas sambil melepaskan sebuah pukulan lurus kearah wajah Reno. Reno tersenyum menanggapinya. Lalu tinjunya bergerak menantang Tinju Thomas.
Dua buah kepalan beradu diiringi suara tulang berderak.
" Hgghhmmppff.." suara Thomas menahan sakit.
Sementara Reno berdiri tegak sambil mengepalkan tangannya.
Lengan Thomas menggembung bengkak karena beradu tinju dengan Reno.
" Babi !! Tangan kanan gua sakit. Anak ini ngga bisa dipake mainan nih.." omelnya dalam hati.
Reno memutar badannya dan melancarkan serangan mendadak. Thomas menyangka tinju andalan Reno yang akan mendarat ditubuhnya. Tapi salah !! Justru lutut Reno yang menghantam uluhatinya.
" Buggh.. Hmmppp..." suara Thomas lalu disusul pukulan dari Reno mendarat telak beruntun. Membuat Thomas kewalahan dan akhirnya mengaku kalah.
" Sekarang gua mau nanya.. Lu mau ngakuin kalo Fawkes ada dibawah Hell Bandit ??" bentak Reno
" Iya gua terima... Fawkes ada dibawah Hell Bandit..." ucap Thomas sambil menyeka bibirnya yang berlumur darah.
" Lu ngga akan bikin masalah lagi sama Hell Bandit ??" bentak Reno lagi
" Gua akan jamin Fawkes bakalan setia ke Hell Bandit.." jawab Thomas diwarnai ketakutan.
" Okay.. Semua selesai dan mutlak Hell Bandit berkuasa atas Fawkes dan kalo sampe Fawkes macem macem. Kami akan turun tangan..." ucap Trevor menyelesaikan pertarungan ini.
Reno membantu Thomas berdiri dan memapahnya ke tempat yang lebih nyaman.
" Po.. Beliin Aqua gih...." ucap Reno sambil menyerahkan uang kepada Popo Suprapto.
Popo beranjak mengambil uang dan berlalu menuju sebuah toko. Tak lama kemudian ia kembali membawa beberapa botol Aqua besar untuk Reno. Reno mengambil 1 botol
" Sisanya bagiin aja sama yang lain Po.." ucap Reno.
" Okay Ren.." jawab Popo. Reno meminumnya setengah lalu setengahnya ia berikan kepada Thomas.
Awalnya Thomas ragu menerimanya. Tapi karena rasa haus yang menderanya membuat Thomas menerima dan menghabiskan aqua yang diberikan Reno.
" Lu kalo minum make jeda. Kaya onta lu.." canda Reno.
" Hehehe.. Haha.... Hahahahaha... Ngga tahan haus gua..." jawab Thomas yang agak takjub dengan candaan Reno. Tapi ia sangat bisa menerimanya
" Hehehehe... Tom.. Gua balik dulu ya.. Sorry gua nyiksa elu tadi..." ucap Reno.
Thomas bangkit dari duduknya. Lalu..
" Reno... Hati hati dijalan. Gua terima kekalahan gua dan gua harap Hell Bandit mau nerima sumpah setia Fawkes, apapun masalah yang dihadapin Hell Bandit, Fawkes akan selalu siap bantuin. Masalah Hell Bandits adalah masalah Fawkes juga" ucap Thomas tulus
" Thanks Tom. Kalo Fawkes kenapa napa, kasih tau Hell Bandit.. Kita beresin bareng bareng " jawab Reno sambil menjabat tangan Thomas. Keduanya berpelukan diiringi riuh tepukan anggota Hell Bandit maupun Fawkes. Trevor tersenyum melihat sifat dan sikap Reno. Gentlemen dan sportif juga adil. Itulah yang membuat 12 Pria terhormat merasa salut dan kagum padanya.
Reno dan kawan kawannya akhirnya berlalu menuju base camp mereka. Obrolan mereka meramaikan suasana jalan yang tadinya mencekam.
" Renoo...!!" teriak Ratih gembira melihat Reno pulang tak kurang suatu apapun. Kecuali wajahnya yang bengep bengep dan hidungnya berdarah. Reno segera menghampiri dan mendekapnya. Tak lama bibir mereka saling lumat.
" Ren.. Aku takut.." rintih manja Ratih kepada Reno
" Ngga ada yang harus kamu takutkan. Selama aku bisa lindungin kamu.. Nyawapun aku siap korbanin.." ucap Reno.
" Aku takut kamu kenapa napa sayang.." Ratih mulai terisak.
" Aku akan jaga diri baik baik.." janji Reno.
Pelukan Ratih kian erat, seolah menegaskan bahwa ia tak mau ditinggal Reno.
Dipojokan base camp. Popo sedang asyik menggenjot Eva pacarnya. Desahan Eva dan lenguhan Popo terdengar pelan. Buah dada Eva menggantung bebas bergoyang mengikuti irama genjotan Popo di memeknya.
" Pooo.. Hmmh.. " desah Eva saat kontol Popo keluar masuk memeknya.
" Hmmmhh.. Nduut.. Memek kamu makin legit.. Aaah... " desah Popo diikuti lenguhan Eva
" Akhuu...aaaah.. Popoooo.. Aaaaakh.." erang Eva saat ia mencapai orgasme. Popo menggeram menikmati remasan memek Eva saat ia meraih puncak kenikmatannya.
Danny yang melihat kejadian itu hanya tersenyum..
" Poo. Po.. Dimana aja lu mau, lu embat juga itu babi betina..." ucap Danny pelan sambil nyengir.

Dua hari kemudian..
" Reno... Lu ngga rugi apa selama ini lu yang bikin besar nama Hell Bandit. Tapi yang dikenal malah Bobby... Gua ngga paham kenapa lu malah kalem aja.." omel Darryl Stvens saat keduanya memakai sepatu selepas shalat dzuhur.
" Ryl.. Gua ngga mikirin keuntungan. Selama Hell Bandit tetap solid dan kompak. Itu adalah Pride yang gua miliki.." jawab Reno sambil tersenyum.
" Kalem Ryl. Ada waktunya real leader naik tahta.." jawab Danny dingin.
" Udaaah.. Nyo kerja lagi !" ajak Reno sambil berjalan menuju meja kerjanya. Ketiganya lalu tenggelam dalam kesibukan developing software untuk sebuah bandara perintis yang sedang dikembangkan menjadi bandara nasional.
Selama ini anggota Hell Bandit satu suara merasa ngga puas dengan kepemimpinan Bobby Djuanda yang hanya bisa ongkang ongkang merintah seenaknya tapi ngga paham dilapangan seperti apa. Dan banyak diantara mereka mengusung Reno menggantikan Bobby. Tapi semua harus melalui mekanisme. Dan kunci mekanisme itu masih erat dipegang Bobby.

" Reno, Danny dan Daryl. Kalian ke dokter sana. Muka kalian bengep bengep gitu. Bisa ngga sih kalian tobat. Harusnya kalian berhitung... Dalam setahun kalian ngabisin berapa banyak uang kalian buat berobat..." omel Cinthya kepada ketiga jagoan. Sesekali Darryl mencuri pandang kearah paha Cinthya yang kadang diluar sadar mengangkang agak lebar memamerkan celana dalamnya yang menerawang dibalik roknya yang pendek.
" Kalian tunggu disini..." ucap Cinthya. Lalu wanita anggun berparas cantik itu melangkah keluar diikuti tatapan mata Danny dan Darryl lekat dipantatnya.
" Anjing..! Anjing..! Lu bedua malah liatin pantat !!" omel Reno sambil menoyor kepala Danny dan Darryl, bibirnya sibuk menahan tawa.
" Darryl tuh puas liatin memek.." balas Danny
" Bangke kalian !! Hihihihi.." umpat Reno. Sementara Darryl nyengir pasrah.
Tak lama kemudian Cinthya selaku Kepala divisi pengembangan sekaligus project manager di pembangunan software bandara ini masuk kembali bersama pak Arnold CEO dari perusahaan tempat ketiganya bekerja.
" Eh Buseeet...! Masya Allah.. Ni anak tigaaa.. Eeet dah ya... Hahahaha... Setahun aja wajah elu mulus No. Ngga ada bekas brantem gitu gua kasih bonus deh.. Apapun yang lu mau hahahah..." ucap Arnold.
Ketiganya nyengir kuda. Sambil menatap pimpinannya. Tak lama kemudian mereka berlima terlibat dalam diskusi mengenai software bandara tersebut yang akhirnya diberi nama FlightOps V1.0.
" Nah kalian bertiga gua utus berangkat ke Karimun jawa buat UAT. Dari sana gua mau tau hasilnya. Siap ngga ?" tanya Arnold
" Siap..." jawab ketiganya kompak
" Selain badung, kalian juga kreatif. Itu yang gua suka. Tapi gua titip amanat. Jangan sampe kalian kenapa napa." ucap Arnold serius.
Reno tepekur mendengar ucapan Arnold. Ada benarnya kalo ia mulai mengendurkan tensi pergaulannya di geng dan fokus buat persiapan nikah dengan Ratih.
" Okay.. Sip.. Cin.. Siapin dokumen mereka... Gua jalan dulu ya ke AP II." ucap Arnold
" Ok Pak.. " jawab Cinthya.
Ratih mempersiapkan dokumen yang diperlukan. Mulai dari Surat Perintah Perjalanan Dinas hingga dokumen penunjang lainnya. Saat Cinthya mengambil form bagian depan bajunya mengendur dan otomatis memamerkan gumpalan buah dada mengkal yang mulus. Reno dan Danny melengos, sementara Darryl yang memang " Ada Sesuatu " dengan Cinthya melotot singkat dan mencoba menguasai diri.
" Okay. Kalian isi form ini dulu ya.." ucap Cinthya. Lalu ia membagikan form yang dimaksud kepada kami. Saat memberikan kepada Darryl Cinthya seperti sengaja memamerkan buah dadanya kepada Darryl yang membuat Darryl gugup ngga jelas.
Mereka mengisi form dituntun oleh Cinthya sehingga waktu yang mereka butuhkan ngga lama.
" Okay. Sebelum berangkat kalian diberi libur 1 hari untuk refreshing dan packing. Ingat.... Perjalanannya lumayan jauh. Dan memelukan energi ekstra " ucap Cinthya
" Darryl.. Jaga kondisi ya..." sambungnya lembut kepada Darryl. Danny menginjak jempol kaki Reno yang masih bengkak sebagai isyarat. Reno nyaris berteriak kesakitan kalo saja ia ngga paham situasi.
Keluar dari ruangan Reno, Danny dan Darryl berjalan menuju markaz, sebutan untuk tempat mereka biasa nongkrong sebelum memulai pekerjaan mereka.
" Darryl jaga kondisi ya..." ucap Danny menirukan Cinthya. Kali ini Danny yang pendiam dan tenang mulai membully Darryl. Mereka bertiga tertawa tawa dengan candaan mereka. Selesai ngopi mereka kembali sibuk dengan pekerjaannya hingga waktu pulang kerja tiba.

Sore harinya...
Reno berkunjung ke rumah Ratih. Seperti biasa omelan ia terima dari papa Ratih karena melihat wajah Reno lebam lebam akibat berkelahi. Entah kenapa Reno begitu segan pada papanya Ratih.
" Reno... Kamu mau kemana sama Danny dan Darryl sayang...?" tanya Ratih.
" Ngga kemana mana..." jawab Reno bingung.
" Bohong... Yaaang. Jangan berantem lagi lah... Itu kamu sampe dipanggil pak Arnold dan bu Cinthya..." jawab Ratih
" Kamu kata siapa yang ?" tanya Reno heran
" Indra..." jawab Ratih.
" Hahahaha... Aku mau ke Bandara Karimunjawa yang. Soal kerjaan..." jawab Reno sambil tertawa. Lalu ia menjelaskan rencana kerja yang ditetapkan Cinthya dan pak Arnold.
" Ooh.. Kirain kamu mau berantem lagi.." ucap Ratih
" Ngapain bikin gara gara... Hahaha.." jawab Reno. Keduanya lalu pamit untuk makan malam sambil menghabiskan akhir pekan.
Diperjalanan...
" Kamu kapan berangkat..?" tanya Ratih.
" Dua eh 3 hari lagi yang. Selasa.." jawab Reno sambil menikmati pecel lele.
" Yaudah pulang dari sini kita packing ya.." ajak Ratih. Reno setuju dan menjawab dengan anggukan.
Selesai menikmati santapan mereka menuju rumah Reno untuk menyiapkan pakaian yang akan Reno pakai. Saat melipat dan memasukkan pakaian, Reno menatap lekat pada Ratih. Ratih yang merasakan Reno menatapnya, menoleh sambil tersenyum cantik. Saat selesai mengemas pakaian Reno..
" Ratih..." ucap Reno sambil memeluk bahu Ratih. Ratih menatap wajah tampan kekasihnya. Reno memang memiliki wajah yang tampan dengan raut keras khas lelaki. Bukan tampan seperti kaum metroseksual atau kaum sosialita yang melambai cenderung feminin. Reno juga memang bengal, tapi ia memiliki kesetiaan. Dan itu yang Ratih rasakan.
Perlahan wajah keduanya mendekat dan akhirmya bibir indah Ratih dilumat Reno. Lembut dan mesra lumatan itu. Dan cara ini membuat Ratih selalu kangen.
Tangan Ratih berpindah ke leher Reno sambil terus melayani lumatan mesra dari Reno. Tangan Reno dibimbingnya untuk membelai buah dadanya yang berukuran sedang tapi mengkal.
" Hmmmh.. Yanggh..." desah Ratih kala remasan Reno merangsang buah dadanya. Perlahan ia mendorong Reno ke ranjangnya.
Ratih duduk diatas tubuh Reno sambil melepaskan pakaiannya. Tak butuh waktu lama... Kemeja dan celana panjangnya sudah menggeletak dilantai. Hanya BH dan celana dalam.yang tersisa di tubuhnya.
Reno makin membara melihat pemandangan indah yang tersaji di hadapannya.
Reno duduk sambil memeluk punggung Ratih. Perlahan ia melepaskan kaitan BH milik Ratih hingga akhirnya buah dada mengkal milik Ratih terbebas dari kurungannya. Reno membelai buah dada Ratih dengan mesra.
" Hmmhh.. Renoo.." desah Ratih saat mulut Reno melumat puting buah dadanya dengan mesra. Reno melumat habis puting buah dada Ratih sambil tangannya membelai memek Ratih yang masih terbungkus celana dalam.
" Hmmh.. Reeno.." desah Ratih sambil melepaskan lumatan bibir Reno dibuah dadanya. Lalu Ratih melepas celana dalam yang merupakan penutup terakhir tubuhnya. Lalu ia mengambil posisi 69.
Reno membelai pelan bibir memek Ratih saat Ratih mengocok kontolnya.
" Hmmh.. Tititnya makin gede makin kerass..." ucap Ratih. Ia terus mengocok kontol Reno sambil sesekali mencium kepala kontol Reno.
" Haaaaa.... Aaahhhmmm...." desah Ratih kala Reno mulai menjilati memek Ratih. Ia membalas perlakuan Reno dengan menjilati kontol Reno dengan penuh nafsu. Sesekali ia mengangkat kepalanya karena deraan kenikmatan yang ia rasakan kala Reno melumat itilnya.
Akhirnya Ratih tak tahan lagi dengan nafsunya. Ia memutar tubuhmya dan meraih kontol milik Reno. Diarahkannya ke memeknya yang sempit berhias bulu bulu halus dan tipis.
" Hmmmmh... Ouuuhh... Keras bangeeeth... Reen.." desah Ratih kala memeknya ditembus oleh kontol Reno.
Ratih tidak langsung menggoyangkan pinggulnya. Tapi ia melumat bibir Reno dengan hangat dibakar gairah.
" Mmwwhhmmh.. Renoo.. Memek aku sesekhh... Ooh..." desah Ratih.
Reno menggerakkan pinggulnya perlahan. Menciptakan gesekan indah antara kedua kelamin.
" Hmmh.. Aaaah.. Reen.. Enakk sayaanghh.." desah Ratih.
Reno menggoyangkan pinggulnya dengan kecepatan terukur. Gesekan antara kontol Reno dan dinding memek Ratih memberikan kenikmatan yang luarbiasa.
Desahan Ratih dan lenguhan Reno bersahutan. Keduanya menggoyangkan pinggulnya makin cepat.
" Aaah.. Sayaanghh.. Aaah.." lenguh Reno
" Renoo.. Cintakuuu.. Aaaahhh.." rontihan mesra Ratih menandai puncak orgasme keduanya. Mereka saling lumat dan raba hingga akhirnya mereka lemas dan tergolek lelah.
Wajah cantik Ratih berhias seulas senyum nan menawan setelah mendapatkan kepuasannya. Ia memeluk Reno dengan mesra. Obrolan ringan mewarnai kemesraan keduanya dalam ketelanjangan hingga malam bergeser.

" Reno. Sumpah anak anak udah makin muak sama Bobby. Please... Lu naik lah.. " keluh Didan.
" Lha.. Kan Bobby dipilih sama anak anak.. Kalo mau kalian cerita lah sama bang Hendrik. Sebenernya gua juga ngerasain hal yang sama. Tapi saat ini gu masih nunggu bang Hendrik..." ucap Reno.
Lalu semua mengutarakan kekesalan mereka pada Bobby. Mulai dari sikap penakutnya sampai sikap serakah dan mata keranjang. Ngga sungkan ia merayu pacar anak buahnya. Dan itu membuat mereka kesal luarbiasa.

Tiga hari kemudian...
Reno, Danny dan Darryl berangkat menuju bandara Karimunjawa. Disana mereka melaksanakan tugas dengan serius. Sesekali terjadi perdebatan kecil soal kerjaan, tak jarang pula candaan mereka terlontar.
Sehari berselang Cinthya menyusul ke Karimunjawa bersama Arnold dan Sisca sekretaris Arnold. Mereka meeting dengan jajaran AP II dan menghasilkan beberapa penyesuaian yang bisa dikerjakan on site.
Selesai Meeting, Arnold dan Sisca kembali ke Jakarta menggunakan penerbangan Perintis. Sementara Cinthya masih stay bersama Reno dkk hingga waktu mereka pulang.
Malam harinya..
" Darryl.. Mmhwwhmm.. Mmmh.. Aku mau aku dan kamu selama disini.." ucap Cinthya
" Mmwhhh.. Aku siap Cin..." jawab Darryl
Keduanya terlibat pergumulan penuh hasrat birahi yang selama ini mereka simpan.
Desah Nafas Cinthya makin menjadi kala Darryl melumat puting buah dadanya.
" Ahh.. Ouhh.. Darryl... Aaah... Elus memek aku Darryl.." pinta Cinthya
" Hmmhm.. Cin.. Memek kamu dicukur..?" tanya Darryl
" Iya sayang.. Kenapa..? Aaah.. Ouuuuuhhh..." tanya Cinthya sambil menikmati permainan lidah Darryl di memeknya.
" Aku suka.. Mulus indah... Mmwmm.." ucap Darryl. Tawa manja Cinthya terdengar pelan diiringi desahannya.
" Aaa.. Darryl... Masukin kontol kamu sayangku.. Aku mau kontol kamu sekarang.." rengek Cinthya binal.
Darryl mengikuti kemauan Cinthya. Dimasukkannya kontol kekar miliknya ke memek Cinthya yang mulus sempit.diikuti desahan kenikmatan keduanya.
Darryl memacu pinggulnya naik turun menusuk memek Cinthya. Cinthya mengimbangi dengan goyangan pinggulnya yang erotis.
" Aaah.. Darryl.. Aku mau diatas.." ucap Cinthya.
Darryl mengikuti kemauan Cinthya. Saat berada diatas..
" Aaah... Kontol kamu sampe rahimku sayaaanghh.. Enakh bangget... Aaah.. Darryl.. Ouuuuh...." pekik Cinthya tertahan saat orgasme menerpa dirinya.
Sementara Darryl memeluk tubuh Cinthya erat. Kontolnya berkedut beberapa kali saat ia menyemprotkan airmani ke memek Cinthya.
Keduanya akhirnya terjerembab ke.palung indah kenikmatan birahi dengan nafas tersengal.

Persetubuhan Darryl dan Cinthya terdengar di kamar sebelah tempat Reno dan Danny tidur..
" Wes angeeel... Angel.. Coli gua kayanya..." omel Danny
" Bwahahaha.. Bangsat lu !! Gua gabret lu !!" ucap Reno sambil ngakak
" Ngentotnya ngga ngontrol.. Mending kalo Temmy ada disini.. Huuffft.." keluh Danny. Reno masih tertawa dan bercanda dengan Danny.
Akhirnya waktu Site Tour mereka selesai. Dan mereka berjanji akan kembali 1 bulan lagi.

Sesampai di rumah...
Reno akan berangkat kerumah Ratih. Setelah Arnold memberikan cuti 2 hari kepada Reno, Danny dan Darryl.
" Mah.. Reno ke rumah Ratih ya.." pamitnya
" Hati hati nak.." ucap mamanya Reno sambil tersenyum penuh rasa sayang.
Pagi hari ini mereka habiskan berdua dirumah Ratih. Kebetulan keluarga Ratih sedang keluar kota selama 3 hari dan Ratih tetap dirumah karena pekerjaan.
Selama berada dirumah Ratih entah berapa kali mereka bergumul tanpa busana dan melepaskan hasrat birahi dengan penuh rasa cinta.
" Kita jalan yu..." ajak Reno saat mandi bareng Ratih. Ratih mengangguk sambil menikmati belaian tangan Reno di dadanya.
Tak lama kemudian keduanya sudah siap untuk berangkat. Mereka berangkat menggunakan motor sport milik Reno.
Sepanjang jalan keduanya terlibat obrolan mesra. Tawa riang Ratih sesekali terdengar mendengar candaan Reno.
" Yang.. Makan Dimsum yu.." ajak Ratih.
" Ayo..." jawab Reno. Lalu keduanya masuk ke sebuah resto yang menyediakan Dimsum. Lahap sekali keduanya menikmati Dimsum yang memang memiliki citarasa lezat.
Bari saja selesai makan HP Reno berbunyi nyaring. Ternyata Bobby meneleponnya...
" Reno.. Gua mau bicara sama elu...!" ucap Bobby dengan nada marah.
" Ada apaan Bob ?" tanya Reno
" Anak anak bilang lu mau nurunin gua ? Mau lu apa sih ? Apa lu pikir dengan matahin Fawkes terus ngelindes Iron Fuckers lu udah ngerasa hebat..??" tanya Bobby
" Belum.. Masih ada Thunder... Ada Night Evil.. Dan beberapa lainnya... Lu sendiri udah bikin apa buat Hell Bandit ?" tanya Reno pedas.
" Oh lu pikir tata organisasi gua ngga bagus ?? Lu pikir gua ecek ecek..?? Ren... Kalo lu memang pingin gua turun sekarang gua nantang elu fight. Yang menang pegang Hell Bandit !!" tantang Bobby
" Deal !! Kapan ??" ucap Reno panas
" Abis Isya dilapangan PDAM.." ucap Bobby
Ratih sibuk menenangkan Reno yang marah. Ia membujuk agar Reno mengabaikan Bobby.
" Yang.. Bobby keterlaluan.. Dia harus diturunin.. Dan aku janji ini pertarungan terakhirku..." ucap Reno dingin.
Ratih terdiam karena selama ini Reno selalu memegang janjinya
Danny yang mendengar percakapan mereka berbicara ke Hendrik.
" Ya kalo memang Bobby nantang Reno, jawab aja. Sebenernya gua idah muak juga Dan. Bobby ngga punya nyali buat tarung ngebesarin Hell Bandit. Reno pumya wibawa didepan anak anak. Uaudah gua bakal kesana.." ucap Hendrik.

Malam hari di lapangan logistik PDAM, sekelompok besar puda riuh memenuhi lapangan itu. Ditengahnya ada 2 orang saling berhadapan di tengahi oleh seorang pria.
Reno dan Bobby berdiri berhadapan dengan tatap mata saling ancam. Diantara mereka tergeletak sebilah golok tajam berhias kepala serigala neraka. Keduanya memutuskan berkelahi adalah jalan terakhir sebagai pembuktian siapa yang berhak disebut sebagai Tough Dog di daerahnya.
Tiba tiba Bobby berlari menyerang Reno. Reno bersiap dan menunggu arah serangan Bobby. Bobby menghentakkan kakinya sebagai tolakan bagi tubuhnya agar bisa melompat tinggi. Reno bersiap menerima hantaman kaki Bobby, tapi tiba tiba di temgah jalan serangan Bobby berubah menjadi sebuah pukulan keras yang menghantam wajah Reno.
" Renooo...!" teriak Ratih.
Reno terhuyung beberapa langkah. Bobby melihat kesempatan ini dan menyerang lagi dengan brutal. Reno melihat celah untuk menyerang balik. Ia menyongsong serangan Bobby dengan memeluk pinggangnya dan mencoba membantingnya. Tapi Bobby ngga mau melepaskan kesempatan untuk mencekik leher Reno.
Seketika pergumulan terjadi. Hendrik sebagai sesepuh di tempat itu memisahkan mereka dan menarik keduanya ke lingkaran tengah pertarungan.
Reno dan Bobby kembali saling tatap penuh ancaman. Riba tiba Bobby berlari menuju golok kepala serigala. Reno berlari kearah yang sama. Di saat yang tepat hantaman lutut Reno mendarat telak di wajah Bobby. Membutnya terhuyungbselangkah kebelakang. Reno mengambil golok kepala serigala dan mengayunkan ke arah batok kepala Bobby....
" Traaang..!!" suara besi beradu dengan batu terdengar..
" Aaaaa.....!!" suara Eva Lonte Michat pacar Popo melengking ketakutan.
Bobby menatap wajah Reno tegang. Nafasnya sesaat berhenti karena rasa takut yang membekapnya.
Reno mematung dengan tangan masih memegang golok kepala Serigala. Matanya tajam menatap wajah Bobby.
" Hhh.. Ren.. Reno.. Gua ngaku kalah.. Gua kalah Ren.. Ampunin gua..." ucap Bobby perlahan dalam takutnya.
" Lu turun dari jabatan ketua. Dan biarkan anak anak memilih yang mereka percaya..." ucap Reno dingin.
" Okay Ren.. Okay.." jawab Bobby.
Perlahan Reno berdiri membebaskan Bobby dari himpitan lututnya.
Hendrik mengambil golok kepala serigala dari tangan Reno.
" Kalian liat. Bobby ngaku kalah. Dan sekarang siapa yang akan mimpin Hell Bandit adalah pilihan kalian.." ucap Hendrik.
" Reno.. Reno.. Reno..." suara anggota geng meneriakkan nama Reno.
" Okay yang milih Reno acungin tangannya..." pinta Darryl
90% anggota geng memilih Reno, sisanya ngga milih larena anak baru.
" Gua nyatain malam ini Reno sah memimpin Hell Bandits. Dan hanya bisa diganti melalui pertarungan one by one seperti tadi atau Reno menyerahkan Hell Bandits kegua.." ucap Hendrik tegas. Lalu ia melangkah ke arah Reno. Ratih memeluk tubuh Reno sambil meneteskan airmatanya.
Tapi tiba tiba mata Reno terbelalak seperti menahan sakit.. Sebuah tusukan sangkur menembus punggungnya.
" Reno.. Reno... Renooo.!! Sayang.. Kamu.." ucap Ratih panik. Terlebih saat melihat darah membasahi tangannya.
Dibelakangnya Popo menyeringai licik. Ia memegang sangkur berlumur darah Ditangannya. Sangkur berlumur bisa ular king cobra membuat Reno keracunan dan sulit tertolong.
Seketika kemarahan Danny dan Darryl meluap. Dihajarnya Popo sampai hancur. Anggota lainnya juga ikut menghantam Popo. Rupanya Popo masih dendam karena kalah bersaing memperebutkan cinta Ratih. Hingga akhirnya Popo berpacaran dengan Eva si lonte Michat. Dan malam ini Popo membalaskan dendamnya.
Reno merasakan sesuatu yang indah. Ia melihat dirinya bersama Ratih berlari ditaman yang indah. Warna warni indah membayang dimatanya. Dan kemudian ia merasakan dingin... Dingin sekali..
Akhirnya ia merasakan dirinya melayang.. Dan ia melihat Ratih menangis histeris dipeluk Temmy dan Cinthya. Sementara yang lain berusaha menolong dirinya. Lalu semua gelap dan berakhir..

Esoknya...
Anggota Hell Bandits, Fawkes, dan Iron Fuckers berkumpul di makam Reno.
Ratih masih menangis memeluk pusara Reno Sutanto. Disisinya Cinthya dan Sisca terus menenangkan Ratih.
" Ren. Sampe kapanpun gua bakal inget persahabatan kita. Lu orang yang adil. Dan gua akan balas kematian lu dengan tangan gua sendiri." ucap Thomas dengan suara bergetar.
" Dan Iron Fuckers akan ngebantu Fawkes untuk ngebalas dendam elu Ren..." ucap Damien, pentolan Iron Fuckers
Tak ada yang menjawab...
Hanya gundukan tanah merah yang masih basah menimbun jasad kaku sang jagoan.....
 
Terakhir diubah:
Jono asik menggenjot pinggulnya dengan RPM sedang.
Ani mendesah menerima hunjaman kontol Jono yang kekar
Nafas mereka memburu bagaikan kuda liar
Gerakan pinggul Jono makin liar menikmati memek Ani
Ani merintih dan mendesah tanpa henti..
Nikmatnya tusukan kontol Jono begitu membiusnya. Keduanya makin cepat memacu hasrat mereka..

Pelukan Ani kian mengetat diiringi lenguqhan dan jerit tertahan dikala ia meraih orgasmenya
Remasan memek Ani membuat Jono makin melayang hingga akhirnya ia juga memcapai puncak kenikmatan
Otomatis air mani yang tertahan menyembur kedalam memek Ani. Hangat dan nikmat yang mereka rasakan begitu indah
Tegangan keduanya makin mengendur. Perlahan Jono melepaskan kontolnya dari memek Ani. Tapi yang terjadi adalah kontol Jono copot dari tubuhnya. Hal ini membuat Jono kaget hingga ia mengalami serangaan jantung dan meninggal di tempat
Ekspresi Ani tak kalah kaget saat ia melihat kontol Jono yang putus, masih menancap di memeknya. Sementara pemiliknya tewas akibat kaget.
Selesailah sudah kisah aneh ini
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd