Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT cerita ruwet

mau pake mulustrasi ndak ya?


  • Total voters
    258
  • Poll closed .
Masih ruwet kayaknya hidup si Bagus.....


Updat lah Om
 
20K LIKES SPECIAL UPDATE

[HIDE]

==============================================================================

Apa salah dan dosaku, sayang
Cinta suciku kau buang-buang
Lihat jurus yang kan ku berikan
Jaran goyang, jaran goyang

Sayang, janganlah kau waton serem
Hubungan kita semula adem
Tapi sekarang kecut bagaikan asem
Semar mesem, semar mesem

Jurus yang sangat ampuh, teruji terpercaya
tanpa anjuran dokter, tanpa harus muter-muter
cukup siji solusinya, pergi ke mbah dukun saja
Langsung sambat, “Mbah, saya putus cinta”

Kalau tidak berhasil, pakai jurus yang kedua
Semar mesem namanya, jaran goyang jodohnya
Cen rodok ndagel syarate, penting di lakoni wae
Ndang di cubo, mesthi kasil terbukti kasiate, genjrot

Dan dudidam aku padamu, I love you
I can’t stop loving you oh darling
Jaran goyang menunggumu

alunan khas suara musik dangdut terdengar memecah heningnya malam itu. desa bagus kedatangan orkes musik dangdut dalam rangka perayaan peringatan kemerdekaan. lapangan desa yang terletak di dekat kelurahan penuh dengan lautan manusia yang ingin menikmati tontonan itu. mulai dari anak anak, remaja tanggung hingga orang dewasa bercampur melihat tontonan gratis yang diadakan oleh pak lurah itu. semua terlihat menikmati tontonan yang disuguhkan, dari yang benar benar datang untuk berjoget ria atau yang datang hanya sekedar untuk melihat moleknya biduan dangdut yang didatangkan langsung dari ibukota.

tidak terkecuali bagus, seperti halnya dengan teman teman sebayanya yang lain, bagus tidak ketinggalan untuk datang kesana. bagus yang memang seorang penggemar musik dangdut tidak menyia nyiakan kesempatan ini, meskipun tadi sore bulik martini sempat mengodenya untuk diajak berhubungan suami istri. namun bagus lebih memilih kesini, toh besok besok pun masih bisa kalo urusan dengan bulik martini, tapi untuk urusan dangdut ini belum tentu setahun sekali ada. maklum beberapa saat lagi akan diadakan pemilihan kepala desa kembali, dan meskipun sudah dua kali periode menjabat, karena aturan yang baru kepala desa yang lama tergiur untuk mencalonkan diri kembali. oleh karena itu diadakanlah orkes dangdut ini sebagai sarana untuk menggalang massa pendukung.

suasana benar benar riuh, selain juga tercium bau minuman beralkohol yang biasa menemani para penonton dangdut berjoget. namun suasana cukup kondusif karena memang sudah dikondisikan sebelumnya sealin juga karena ada bantuan keamanan dari aparat terkait.

=========================================================================

jauh dari lapangan sayup sayup suara hentakan kendang masih sedikit terdengar, aku sudah bersiap tidur, ketika tiba-tiba dikejutkan oleh suara
berisik dari pintu dapur. rasa kantuk yang tadi mulai menyerangku kini hilang digantikan perasaan was was. aku menyibak selimut jarik yang ku pakai dan pelan pelan beranjak dari kasur tempat tidur. perlahan aku mencoba mengintip dari dalam kamar ke arah dapur yang gelap gulita karena lampu yang sudah kumatikan sebelumnya.

aku tidak bisa melihat apa apa dari posisiku saat ini yang mengintip dari balik pintu kamar. beberapa kali terdengar kembali seperti suara pintu yang terbuka“, karena penasaran akhirnya kuputuskan untuk keluar dari balik pintu dan mencoba berjalan ke dapur. namun baru beberapa langkah, aku dikejutkan dengan sesosok tangan yang membekap mulutku.

aku mencoba meronta melepaskan diri, ketika melihat sesosok bertopeng berada di belakanku. aku juga mencoba berteriak namun tertahan karena mulutku tertutup rapat oleh tangan yang kekar itu. belum hilang rasa kagetku, tiba tiba dari gelapnya ruang dapur muncul kembali sesosok bertopeng yang lain.”

'ehmmmmmmmmmm...enghhhhhhhhhhhhhhhh'

usahaku sia sia, aku tentu saja bukan tandingan bagi tenaga orang yang membekapku itu. aku hanya bisa melihat tatapan mata kedua orang bertopeng itu yang jelas jelas datang dengan niat yang tidak baik. akhirnya orang yang muncul dari dalam dapur berkata pada orang di belakangku.


“'wah bener bener montok sekali…, seksi”' kata orang itu

aku terkejut dengan perkataan orang itu. Jantungku berdegup semakin cepat, aku semakin was-was.
“

'ah, tidak mungkin….' batinku mulai putus asa

Tanpa basa-basi, ”orang yang membekapku juga ikut berkata menimpali perkataan temannya tadi.

“'iyo, bener bener menggairahkan, ini kontolku sampai bangun gara gara kesenggol bokongnya tadi'

'aku yakin pasti enak kalo digarap malem malem dingin gini'

Deg….

Dugaanku ternyata benar, aku takut sekaligus marah dengan orang orang itu. aku mencoba kembali menghadapinya dengan meronta sekuat tenaga.
Tanpa diduga-duga dia memelintir tangan kananku ke belakang punggung. Aku mengaduh kesakitan.Tapi tangan kirinya telah memelukku dengan erat. Aku tidak bisa bergerak sama sekali, karena tenaganya yang benar benar kuat.


'“Kamu kira bisa lepas dariku dengan mudah, hah?'”

Dia sekarang menelikung tanganku dan mendekapkan badanku ke badannya. Aku gemetar ketakutan dan meskipun bekapan tangannya sudah terlepas aku tidak terpikir untuk berteriak minta tolong karena begitu kesakitan.

“'Aku memang awalnya hanya berniat menguras hartamu, tapi setelah melihatmu tubuhmu yang begitu menggoda, aku jadi menginginkannya juga'

'Sekarang kalau kau berani melawan, maka kau akan tahu akibatnya. nyawa anak anakmu yang akan menjadi taruhannya. paham?' orang di depanku membentakku. Aku semakin ketakutan, hilanglah sudah harapanku.
“

'Aku akan melepaskan pelukanku kalau kau mengerti kondisimu saat ini'” kata pria di belakangku.

Aku hanya diam menggigil ketakutan dan mengangguk. sementara kedua orang itu menyeringai dari balik topengnya dan melepaskan pelukannya. Aku langsung terduduk di lantai dan menangis. Mereka tertawa penuh kemenangan. Sedangkan hatiku sangat kalut. Mereka bisa melakukan apa saja terhadapku dan anak anakku. Kalau aku mencoba berteriak mereka pasti tidak segan segan menyakiti anak anakku.
“

'Kamu tidak perlu menangis… karena aku akan memberikan kepuasan batin yang tak terhingga kepadamu.'

'Aku tahu kebutuhan batinmu sangat kurang karena kau tidak punya suami'

'Kamu sangat kesepian kan? Pikirkan saja aku akan menggantikan suamimu untuk memuaskanmu'

orang itu berkata dengan tenangnya.
Sambil duduk dia membuka ritsluiting celananya. Kemaluannya tampak telah membesar dan kini tepat mengarah di depan wajahku. Akupun membuang muka sambil memejamkan mata. dia mulai memaksaku untuk mengoral batang kejantanannya. Tangannya keras segera meraih kepalaku dan mengarahkan wajahku ke depan kemaluannya.

Setelah itu kemudian aku dipaksa memasukkan batang kejantanannya ke dalam mulutku hingga sampai pangkal penis dan sepasang buah zakar bergelantungan di depan bibirku. Dengan terpaksa aku membuka mulutku dan mulai menciumi penis orang itu, sebenarnya ukuran penisnya hampir sama dengan milik bagus tetapi sedikit lebih panjang dan agak membesar di bagian ujung kepalanya. Akhirnya perlahan aku mulai menjilati dan mengulum penis itu. “

'Ohh.. Nikmat sekali sayaang, kau memang pintar'

”
dia mengerang sambil meremas rambutku lalu sedikit mendorong dan menarik penisnya di mulutku. Aku gelagapan karena mulutku kini disumpal secara kasar oleh kemaluan yang besar itu. dia mulai mengocokkan batang penisnya dimulutku yang sudah megap-megap karena kekurangan Oksigen. Dipompanya kemaluannya keluar masuk dengan cepat hingga buah zakarnya terasa memukul-mukul daguku. Tak terasa air mataku mengalir deras, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa….

Bunyi berkecipak karena benturan bibirku yang basah dan pangkal batang penis yang sedang kukulum begitu nyaring terdengar. Hal ini membuatnya makin bernafsu dan makin mempercepat gerakan pinggulnya yang tepat berada di depan wajahku. Batang penisnya juga semakin cepat keluar masuk di mulutku, dan sesekali membuatku tersedak dan ingin muntah karena menyodok pangkal tenggorokanku.


Lama sekali rasanya batang penis itu kukulum dan membuatku makin lemas dan pucat. Akhirnya tubuh orang itu pun mengejan keras dan dia menumpahkan spermanya di rongga mulutku. Hal ini membuatku tersentak dan kaget, ingin memuntahkannya keluar namun pegangan tangannya di kepalaku sangat kuat sekali, sehingga dengan terpaksa aku menelan sebagian besar sperma itu.
“

'Aaah..akhhhh'” orang itu pun mendesah.


'“Akhirnya aku bisa menikmati mulutmu yang indah sayang……'

”
Terasa sakit rasanya hatiku. Aku seperti wanita yang tidak berharga dan bisa dipermainkan oleh siapa saja. Aku hanya bisa menangis tanpa bisa melawan.
“

'Ayo ikut aku'…”

orang itu kemudian menarik tanganku dengan kasar. Dengan setengah menyeret dia membawaku ke kamar tidurku. Didorongnya tubuhku ke atas kasur temapt tidurku.
“

'Hmm. Kamar yang bagus dan wangi…. Cocok untuk kita saling melepas hasrat'”

orang itu memuji kamar tidurku yang meskipun sederhana tapi cukup bersih dan rapi. Aku tetap berbaring telungkup dengan menangis. aku juga sadar sebenarnya sia-sia saja walaupun aku berteriak, tidak akan ada tetangga yang akan mendengarku karena jarak rumahku dengan rumah yang lain cukup jauh. baguspun tidak ada di rumah karena sedang menonton dangdut sejak sore tadi dan belum pulang sampai sekarang. Yang lebih parah, Mereka bisa saja mencelakakanku, dan anak anakku.
“

'Hei, …jangan diam saja. Bangun sini.'”

orang itu membentakku. Aku lalu bangun mendekatinya. Dia menyeringai dan berkata

“'Lepaskan seluruh pakaianmu dan menarilah'

”
“'Gila,… apakah aku disuruh berstriptease dihadapannya' Aku semakin gemetar…


“'Tolong, jangan lakukan ini kepada saya….kalau mau, silakan kuras harta saya, tapi jangan apa apakan saya.'” Aku memberanikan diri menolak kemauannya meski dengan suara yang bergetar.
“

'kau pikir kau punya pilihan, aku memang akan menguras hartamu tapi sebelumnya aku juga ingin menikmati tubuhmu'

'benar, kau tidak bisa menolak. jika ingin anakmu selamat, kamu harus melayani kami'

Mereka justru membentakku.
Perlahan-lahan aku terpaksa mulai melepaskan pakaian yang kupakai. Kubuka kancing bajuku satu persatu dengan tangan gemetar. Nafas mereka nampak sedikit tertahan tegang ketika aku membuka bh berwarna coklat yang kupakai. Aku sedikit menggoyang-goyangkan pantatku perlahan-lahan sambil membuka celana dalam yang merupakan pakaianku yang terakhir. Aku menutupi payudaraku dan bagian kewanitaanku sebisa mungkin dengan kedua tanganku. Hatiku makin tidak karuan. Mata orang itu semakin beringas.


“'Beruntung sekali aku mendapatkanmu…. Tubuhmu yang putih mulus dan kencang sungguh luar biasa indahnya. Mari sini sayang.”
'

orang itu menarik tangan dan membaringkanku telentang. Dia dengan tergesa-gesa melepaskan pakaiannya, dan tanpa menyisakan topeng diwajahnya. wajahnya seram seperti seorang preman. Badannya yang hitam menandakan dia terbiasa bekerja di bawah terik matahari. Terlihat beberapa tatto di badannya.

Kepalaku terasa berkunang-kunang, rasanya aku hampir tidak sanggup menahan peristiwa ini. orang itu perlahan-lahan mendekati aku yang tergolek lemas ditempat tidurku. Diambang kesadaran kurasakan sesuatu yang basah merayap menelusuri kakiku dan terus beranjak naik menuju pahaku, aku berusaha mencari tahu apa sebenarnya yang ada di kaki dan pahaku.
“

'Oh.. apa yang kau lakukan..'”

aku tersentak kaget ketika kudapati ternyata lidahnya menempel di belahan pahaku.


'“Tenanglah.. nikmati saja..”'

aku kembali berontak, aku tak bisa membiarkan kekurang ajaran orang ini, aku harus bisa melepaskan diri dari bajingan ini, tapi aku benar benar tak berdaya untuk melakukan semua itu, tubuhku lemas, akan tetapi juga terasa dorongan hasrat mulai menjalari seluruh tubuhku yang sebenarnya meamng ingin dipuaskan.

“'…lepaskan....akhhhhh'” Kali ini timbul kembali perasaan nekatku yang tadi dihimpit ketakutan.
“

'Kurang ajar..ayo lepaskan'”

kembali aku berontak sambil berusaha menendang, tapi lagi-lagi aku begitu lemah dan tiba-tiba saja lidahnya yang basah menyeruak menyapu bagian tubuhku yang paling sensitif itu.

'“Akhh….” Oh..nikmat sekali rasanya'

tubuhku mengejang, lama lidah itu bermain dengan Vaginaku dan sesekali ia menyentuh dan menggigit clitorisku yang mulai mengembang dan mengeras. Cairan vaginaku mulai keluar meleleh bercampur dengan air liurnya yang masih saja menusukan lidahnya ke vaginaku. Tiba-tiba tubuhku kembali menegang, dan kurasakan sesuatu menjalar diseluruh tubuhku dan seakan berkumpul dirahimku lalu.


'“Ohh.. hh.. Akh..'

”erangan panjang dari mulutku mengiringi semprotan cairan hangat yang keluar dari dalam liang vaginaku dan membasahi mulutnya.

'Ohh..'

aku orgasme oleh orang yang hendak memperkosaku dengan biadab, tapi rasanya nikmat sekali orgasmeku ini dan aku rasanya menginginkan lebih dari itu. Kini tubuhku benar-benar lemas sambil kedua pahaku tetap menghimpit kepala orang itu dengan nafas yang terengah-engah.
Perlahan dia melepaskan kepalanya dari selangkanganku dan merayap keatasku yang masih belum bisa membuka mata.


“'Apa kubilang.. nikmat kan?”' dia berbisik ditelingaku

'
“Ja.. hh.. jangan Pak sudah..'”

sebentar dia menghentikan aksinya mungkin untuk memberiku kesempatan mengumpulkan tenaga kembali.


“'kamu tahu kalau aku sudah ngaceng waktu pertama kali lihat kamu, jadi nikmati saja tanda cinta dari saya.'


“'Tidak Pak.. jangan..'” setengah menangis aku memelas agar ia mau melepaskanku dari nafsu bejatnya.


'benar benar beruntung orang yang bisa memilikimu. tubuhmu benar benar idaman lelaki.'

”
Dengan lembut dia menciumi keningku, hidungku, pipiku dan sambil menghembuskan nafasnya ia mencium telingaku membuat gairah dalam tubuhku kembali berkobar dan seluruh bulu-bulu halus di tubuhku berdiri.

“'Bibirmu indah sekali.'”

itu yang terdengar sebelum ia melumat kedua belah bibirku, aku berusaha menghindar tapi nikmat sekali rasanya. Perlahan aku mulai membalas dengan membuka bibirku membiarkan lidahnya menyeruak masuk kedalam mulutku. Ia melepaskan ciumannya lalu bergerak menelusuri leherku dan mulai menggigit puting susuku.


'“Susumu sungguh menggairahkan.. indah sekali sayang'”


dia mengulum dan membenamkan wajahnya di belahan dadaku. Aku menggelinjang dan hasratku semakin berkobar akhirnya kudekap tubuh yang menindih diatasku. dia sudah telanjang bulat, kurasakan belahan pantatnya di kedua tanganku. Lama ia menelusuri dan meremas payudaraku.


“'Jangan.. Pak.. aku mohon jangan.. aku nggak mau'”

untuk kesekian kalinya aku memelas sambil berusaha merapatkan kedua kakiku dan mendorong tubuhnya agar menjauh dariku.
Tanpa mempedulikan rintihanku dia bergerak berusaha membuka kakiku dan menempatkan tubuhnya diantara kedua kakiku. Dengan reflek kedua tanganku bergerak menutupi selangkanganku, tapi kembali tangannya menarik kedua tangan ku dan membawanya keatas kepalaku. Langsung saja ia menyapu kedua ketiakku yang mulus tanpa bulu dengan lidahnya, kembali akupun merasakan sensasi kenikmatan sebagai akibat sapuan lidahnya yang basah itu.

“tubuhku bergetar, sesuatu yang keras berusaha menyeruak masuk lubang kenikmatanku, dan perlahan benda itu mulai tenggelam dalam selangkanganku. Aku mendongak, mataku terpejam merasakan sensasi kenikmatan yang tiada taranya dan diakhiri dengan satu sodokan kuat akhirnya amblaslah seluruh penisnya kedalam liang vaginaku.
Tubuhku terasa penuh seakan benda itu menancap tepat di rahimku, hilanglah sudah pertahanan terakhirku. Tanganku mencengkram erat tubuhnya dan menancapkan kuku-kukuku di pundaknya, perlahan tetes air mata mengalir disudut mataku yang terpejam. Lalu dia mulai menggerakan pantatnya dan mulai mengobok-obok isi liang vaginaku.
“

'Ohh.. nikmat sekali.. mememkmu.. begitu rapat'

”
dia terus mengocok vaginaku maju dan mundur dan akupun semakin menikmatinya, hilang rasanya rasa pedih dihatiku terobati dengan kenikmatan yang tiada taranya. Mulutku mulai meracau mengeluarkan desahan dan ocehan.


'“Akhh.. Pak.. Aduuh.. ohh..'”

lama orang itu memacu birahinya dan akupun mengimbanginya dengan tak kalah menggelora, sampai akhirnya kembali aku mengejang dan sambil memeluk erat tubuhnya. aku kembali menyemprotkan cairan yang meledak dari dalam rahimku, aku orgasme untuk yang kedua kalinya malam itu. Untuk beberapa saat fia menghentikan gerakannya dan memeluk erat tubuhku sambil terus melumat bibirku. Aku benar-benar menikmati orgasme yang kedua ini, mataku terpejam sambil kulingkarkan kedua kakiku ke pinggangnya.
Tak berapa lama kemudian dia mencabut penisnya yang masih mengacung kokoh dari dalam vaginaku.

“ada sesuatu yang hilang rasanya dari tubuhku.
Perlahan dia bergerak menyamping dan membalikan tubuhku, kali ini aku pasrah dan lemah tak berdaya hanya menurut saja. Kembali ia menaiki tubuhku, kali ini dari belakang dia mulai menusuk-nusukan penisnya ke pantatku. Akupun menyambut sodokan benda tumpul itu dengan sedikit membuka kakiku dan mengangkat pantatku, cairan yang keluar dari vaginaku mempermudah masuknya senjatanya dari belakang dan kembali menancap di vaginaku. dia bergerak sambil kedua tangannya meremas payudaraku dari belakang dan menggenjotkan penisnya menghantam liang vaginaku. Gesekan demi gesekan kurasakan semakin nikmat menyentuh kulit halus liang vaginaku, tanganku mencengkram erat seprei tempat tidurku yang acak-acakan.
“

'Ohh… Nikmat sekali… Ohh….'

dia benar-benar hebat, ia bisa bertahan lama menggauliku dengan berbagai posisi, sedangkan akupun semakin gila saja meladeni nafsu setan orang itu. Untuk ketiga kalinya aku mencapai klimaks sedangkan dia masih saja berpacu diatas tubuhku. Sekarang posisi tubuhku duduk dipangkuan laki-laki ini sambil mendekap tubuhnya dengan kepala mendongak kebelakang, dengan leluasa ia mencumbu leherku yang mulai sudah basah dengan keringat yang keluar dari seluruh pori-pori tubuhku. Seakan tak pernah puas terus saja ia mengulum dan menjilati kedua payudaraku, kurasakan penisnya menghujam telak keliang senggamaku yang mendudukinya.

Kocokan demi kocokan yang semakin gencar kurasakan menggesek rongga vaginaku, eranganku terdengar seamkin keras. Kali ini aku benar-benar melepaskan seluruh hasratku yang belum terpuaskan oleh bagus, aku tak mempedulikan lagi siapa laki-laki yang menyetubuhiku, yang jelas aku ingin terpuaskan.
Lama posisi duduk itu berlangsung sampai akhirnya tubuhnya semakin cepat menyodok vaginaku, gerakannya semakin cepat. dia menghempaskan tubuhku kembali terlentang ditempat tidur, tubuhnya mengejang dan memeluk rapat tubuhku sampai aku hampir tak bisa bernafas. Lalu kurasakan ......semburan hangat dengan kencang membentur dinding rahimku.

“'Akhhh….............'

”orang itu mengerang panjang sambil menekan pantatnya kebawah dengan keras, kucengkram dan kembali kulingkarkan kakiku kepinggangnya dan akupun melepaskan sisa orgasme yang masih tersisa ditubuhku. orgasmeku yang terakhir ini berlangsung hampir bersamaan dengan orgasmenya, akhirnya dengan terkulai lemah tubuhnya roboh menindih tubuhku yang lemas pula. Lama kami terdiam merasakan sisa kenikmatan itu dan akhirnya dia mulai beringsut menjauh dari tubuhku.
“

'Terima kasih sayang'”

setengah sadar dan tidak kudengar dia membisikan kata-kata itu sambil mengecup keningku. Lalu ia berdiri mematung di samping tempat tidur. Bajingan itu benar benar heabat, meskipun yang lebih kusesalkan akupun menikmati permainannya yang sangat nikmat. aku bisa mencapai klimax sampai empat kali, kuakui hebat sekali permainannya.
———————————————
tidak lama kemudian temannya yang sejak tadi menguras hartaku sambil menjaga dari luar ikut masuk ke dalam kamar.

'Selamat malam sayang, sekarang giliranku'”

orang itu menyeringai kepadaku sedangkan temannya yang baru saja menggarapku hanya senyum-senyum menyebalkan.


'“Bagaimana? bukankah sudah saya katakan lebih baik menikmati saja sensasi kenikmatan yang kami tawarkan daripada melawan. Saya lihat permainan kalian begitu bernafsu dan kamu sangat menikmatinya juga,kan?.'

”'
“Kamu benar-benar membuatku bernafsu,ha… ha… ha'…”

orang itu kembali menyeringai dan mendekat.


'“wow… tetek yang indah, Aku suka sekali payudara yang besar dan putih mulus'” dia melanjutkan.


'“Kita beruntung mendapatkan buruan seperti ini'…” temannya menyahut.

Kemudian tangannya menggerayangi susuku dan meremas-remasnya kedua payudaraku. dia mengisap-isap puting susuku dengan penuh nafsu, dan mulai menggerayangi perut dan pahaku. Tiba-tiba terasa tangannya yang kasar memasuki celah sempit di vaginaku.dia berusaha merangsangku kembali.
“

'Ampun…..sudah jangan lakukan lagi.'

“aku memohon belas kasihannya, tapi malah wajahnya menunjukan kebuasan nafsu birahi. aku terkejut melihat Penisnya yang luar biasa, panjangnya sekitar 18 cm dan kelihatan berurat-urat, jauh lebih besar dari milik temannya. Aku makin gemetar ketakutan sekaligus penasaran ingin merasakan sensasi penis besar itu. Wajahku terasa panas.

“'Ah Mas Sssssssshhhhhhh'

”
Tanganku ditangkapnya dan payudaraku kembali diisap. dia memegangi pinggangku dan menaruh burungnya di lubang pantat

'Jangan… jangan disitu… tolong.'

Aku menjerit-jerit kesakitan merasakan dorongan penis itu dari belakang.


'“jangan takut sedikit menyakitkan… tetapi setelah itu kamu akan menikmatinya.'” dia berkata kepadaku dengan senyum sinis.
“Bukankah tadi memekmu telah dipakai oleh temanku, maka aku ingin mencicipi pantatmu yang kuyakin tidak pernah terpakai, masih perawan… ha.. ha… ha..'

”
aku berteriak kesakitan tetapi secepat aku membuka mulutku untuk menangis temannya memasukkan burungnya di dalam mulutku sehingga aku tidak bisa bersuara lagi.
Sementara itu Bajingan itu menaruh penisnya pada lubang pantat ku dan menarik pinggangku ke arahnya. Dia tetapi tidak bisa memasukkan burungnya ke dalam lubang pantatku yang sakit.


“…'apakah kamu punya mentega di dapur sebab lubangmu sangat sempit”' dia bertanya


“'Wah beruntung sekali kau mendapatkan cewek perawan…...biar kucarikan di dapur.”' dia lalu pergi keluar kamar sambil tertawa. tolong lepaskan aku…, aku sudah tidak sanggup lagi.” aku memelas padanya.


“'sudah …tenang saja dan nikmati.bagaimana mungkin perempuan seperti kamu akan kami tinggalkan tanpa dinikmati sebelumnya?”'

namun tiba tiba dari arah dapur terdengar suara ribut. gerakan orang itu terhenti karena mendengar suara gaduh itu.

'ada apa kenapa ribut sekali'

namun temannya yang tadi ke belakang tidak segera menjawab. karena curiga dia melepaskan penisnya dari pantatku dan bangkit untuk menyusul temannya. namun belum juga dia keluar kamar temannya sudah kembali.

'gawat wok gawat'

'kenapa heh? ada apa?'

'tadi waktu aku di dapur tiba tiba ada nenek nenek yang menyerangku dari belakang'

'trus?'

'aku mencoba melawan dan mendorongnya sampai jatuh, tapi kepala membentur kaki meja, keluar darah banyak sekali'

aku yang tadi hanya lemas, menjadi khawatir mendengr percakapan mereka. siapa nenek yang mereka maksud, apakah nenenk bagus yang sedang mencoba menolongku.

'akh kamu ini, belum juga aku mendapatkan jatahku'

'sudah kapan kapan lagi,ayo cepat pergi bisa gawat ini'

'ya sudah ayo'

kedua orang itu berpakaian lalu pergi menghilang lewat belakang, meninggalkanku yang kebingungan sendirian. aku beranjak dari kasurku, dan berjalan keluar menuju dapur hanya untuk mendapati bahwa kekhawatiranku menjadi kenyataan. kulihat nenek bagus tersungkur di lantai dengan genangan darah keluar dari belakang kepalanya.

===============================================================================

aku duduk terdiam di kursi kayu panjang di lorong kantor polisi. kejadian semalam masih terasa seperti mimpi buruk bagiku. kejadian pencurian dan pemerkosaan di rumahku memakan korban jiwa. nenek bagus yang berusaha menolongku dengan melawan pencuri harus meregang nyawa karena didorong jatuh oleh salah satu kawanan pencuri tadi hingga terjatuh dan kepalanya membentur meja.

aku sudah berusaha berteriak minta tolong, sehingga warga berdatangan untuk memberikan kami pertolongan. nenenk bagus segera di bawa ke ruamh sakit untuk mendapatkan pertolongan medis. namun sesampainya dia rumah sakit nyawanya sudah tidak tertolong lagi.

hari ini aku masih harus memberikan keterangan pada polisi sebagai saksi korban, anak anakku sudah aku titipkan kepada tetannga ku semnetara aku harus disini. sementara bagus harus berada di rumah sakit untuk mengurus jenazah neneknya. aku hanya termenung memikirkan keadaanku yang seperti ini sebelum dikejutkan oleh suara yang menyapaku.

'tini'

aku mendongakkan kepalaku dan kulihat sesosok yang cukup ku kenal.

'mas arifin'

===============================================================================

namanya arifin, dia adalah kakak kelasku semasa SMA dulu. dia cukup akrab denganku karena dulu sering pulang naik angkutan umum bersama karena rumah kami yang searah. bahkan rumahnya dan rumahku cukup dekat di daerah asal kami. dia saat ini sudah sukses menjadi seorang manajer di sebuah bank nasional.

soal keberedaannya di kantor polisi, dia juga sedang mengalami musibah. dia melaporkan kepolisi tentang kepergian istrinya yang misterius. dia bercerita bahwa istrinya yang sedang hamil tua pergi meninggalkannya dan anak mereka bersama laki laki lain. sang istri yang sebelumnya bekerja di sebuah pabrik obat tiba tiba menghilang dan meninggalkan sebuah surat yang berisi pengakuan perselingkuhannya.

akupun juga bercerita tentang masalah yang sedang kualami, senang rasanya ada orang yang bisa diajak berbagi dalam keadaanku yang sedang dirundung musibah ini. terlebih kami sama sama single parent yang memiliki tanggungan anak. setelah itu kami bertukar nomor hape agar bisa berkomunikasi, sebelum kami pulang ke rumah masing masing.

[/HIDE]
 
Terakhir diubah:
Kirain update ibunya bagus...
upppsss....
Eh.. bagus masih punya ibu gak hu?
 
[HIDE]

bagus mengendarai motornya menyusuri jalanan kecil berpaving di sebuah perumahan di siang hari yang sangat terik itu. matanya sibuk melihat membaca setiap nomor rumah di sepanjang kanan kiri jalan yang dilaluinya. sebuah tas surat tersampir di jok belakang motornya yang penuh berisi paket kiriman yang harus dia antarkan ke alamat yang dituju.

sudah hampir setahun terakhir ini bagus bekerja sebagai kurir pengiriman di sebuah perusahaan berskala multinasional. semenjak meninggalnya sang nenek setahun yang lalu, bagus memilih pergi dari rumah agar tidak terus dibayang bayangi kepergian nenek yang begitu dia sayangi dengan tragis. selain itu alasan lain yang semakin menguatkan keinginannya pergi adalah keputusan bulik martini untuk menjual rumahnya yang ada disamping rumah bagus dan pindah ke daerah asalnya. bagi bagus tidak ada alasan lagi baginya untuk berdiam diri di rumah tanpa pekerjaan yang jelas, oleh karena itu dia memutuskan melamar di perusahaan ini dan nasib baik membawanya bisa bekerja di sana.

mata bagus menangkap tulisan angka besar berwarna emas yang menempel di dinding sebuah rumah yang dia cari cari saat itu. sedikit terlewat, bagus memutar balikkan motornya lalu berhenti di depan rumah yang berukuran cukup besar dengan cat berwarna putih itu. setelah memarkirkan motornya dia mencari paket yang harus dia antarkan dan segera memncet tombol bel yang tersedia di dekat gerbang rumah.

TINGGG TONGGGGG

tidak ada jawaban dari dalam rumah, setelah menunggu beberapa saat bagus menekan tombol bel sekali lagi.

TINGGG TOOOONGGG

dia sangat berharap ada penghuni di dalam rumah yang akan menerima paket yang dia antarkan, karena dia sangat kesal jika harus kembali ke kantor dengan seabrek barang kiriman yang tidak sampai di tujuannya. doa bagus pun terkabul tidak lama kemudian terdengar suara kunci pintu dibuka dan dari dalam munculah sesosok wanita setengah baya yang tampak sedang hamil tua.

begitu melihat sang tuan rumah keluar, bagus mencoba memastikan nama penerima di paket yang dia antarkan itu. tertulis nama rini wulandari. bagus mencoba mengingat ingat nama dan wajah tuan rumah yang ternyata tidak asing baginya. namun lamunan bagus buyar ketika wanita itu berdiri di hadapannya dengan perut buncitnya hanya berbataskan pagar besi.

'permisi, ada kiriman paket untuk ibu rini wulandari'

'oiya mas benar, saya sendiri'

'ini bu ada kiriman, silakan'

bagus memberikan paket yang cukup berat itu pada sang tuan rumah dan diikuti dengan menyerahkan formulir tanda terima untuk ditandatangani. ketika wanita itu sedang menulis di dalam formulir, bagus baru menyadari bahwa ibu rini itu tidak lain adalah guru SMP nya dulu.

'ini mas terima kasih' kata ibu rini

'oiya, maaf sebelumnya, apa benar ini ibu rini wulandari yang dulu mengajar di SMP XXX'

'iya benar mas, kok tahu'

'oh...saya dulu murid ibu'

'oalah...namanya siapa mas?'

'bagus bu'

'bagus riyadi'

'bagus riyadi...bagus riyadi yang dulu sering ikut lomba karawitan itu dulu'

'iya bu, leres'

bagus lega sekaligus bangga ibu gurunya dulu masih mengingatnya. semasa SMP dia sering mengikuti perlombaan karawitan pelajar untuk mewakili kabupatennya. dan ibu rini ini juga adalah salah satu guru favoritnya.

'ayo masuk dulu mas, ngaso dulu'

'makasih bu, saya langsung saja'

'sudah jam 12 ini kan waktunya istirahat, sekalian ngobrol'

bu rini membukakan pintu gerbang geser itu, melihat bu rini sedikit kepayahan bagus membantunya mendorong.

GREKKKKKKK

'ayo mas masuk, monggo'

'nggih bu'

bagus berjalan mengikuti bu rini dari belakang, tanpa sadar dia melihat bagian bokong gurunya yang besar bergoyang kekanan dan kekiri seiring dengan langkah kakinya. baru saja mulai berpikir kotor, bagus segera membuang pikirannya itu jauh jauh. tidak pantas baginya untuk berpikir kotor seperti itu terhadap guru yang terlah berjasa pada dirinya. terlebih sejak sepeninggal bulik martini bagus juga berusaha berubah menjadi orang yang lebih baik dan tidak neko neko.

'ayo mas duduk dulu' kata bu rini sambil meletakkan paket di atas meja kecil di dekat sofa.

'kulo nuwun bu' bagus segera duduk di kursi sofa berwarna coklat yang ada di ruang tamu tempatnya berada.

'mau minum apa?'

'ndak usah bu, ndak usah repot repot'

'ndak repot, ibu bikinin es sirup ya'

'wah matur nuwun bu'

'yaudah, ibu kebelakang dulu ya'

bu rini lalu meninggalkan bagus sendirian di ruang tamu. sambil melepas penat bagus melihat lihat isi rumah milik gurunya itu. terlihat foto keluarga tergantung di dinding di sampingnya memperlihatkan keluarga bu rini yang terdiri dari bu rini dan suami beserta empat anaknya. anak yang pertama perempuan dia mengenalinya karena kebetulan sekolah di tempat yang sama dengan bu rini mengajar, sedangkan anak kedua laki laki juga dia mengenalinya sebagai adik kelas.

namun ada 2 anak bayi kecil yang masing masing digendong oleh bu rini dan suaminya yang berdiri diapit anak pertam dan keduanya. bagus begitu sibuk melihat foto itu sampai tidak menyadari bu rini sudah kembali sambil membawa segelas es sirup jeruk.

'itu foto keluarga saya mas' kata bu rini sambil menurunkan gelas dari atas nampan yang dia bawa.

suara bu rini mengejutkan bagus.

'eh iya bu'

ketika sedang menurunkan gelas, bu rini yang sedikit menunduk tidak sengaja memperlihatkan payudaranya pada bagus. bagus bahkan dapat melihat areola coklat bu rini yang menandakan bahwa gurunya itu tidak memakai bh dibalik baju hamil yang dikenakannya. bagus baru menyadari bahwa puting susu bu rini tercetak jelas di bajunya. bagus kembali tergoda berpikir mesum, namun lagi lagi sebelum berpikir jauh dia segera membuang pikiran kotor pada gurunya itu.

'kamu kenal kan dengan anak pertama dan kedua saya'

'iya bu'

'kalo yang dua itu anak kembar saya, baru umur 1 tahun. itu sekarang baru di kamar tidur'

bagus hanya menganguk anguk paham. dia hanya sedikit heran di usia yang sudah tidak bisa di bilang muda, bu rini masih mempunyai anak kecil. dan lebih heran lagi karena saat ini juga bu rini sedang hamil tua. tapi bagus juga tidak mau terlalu memikirkannya, toh itu juga bukan urusannya.

setelah berbicara ngalor ngidul selama setengah jam, bagus pamit pulang. dia tidak ingin mengganggu bu rini agar bisa beristirahat terlebih dengan keadaannya yang sedang hamil dan mempunyai anak kecil.

'kapan kapan main lagi mas kesini, biar bisa ngobrol lagi' bu rini mengantar bagus hingga ke depan pintu

'iya bu, saya permisi dulu'

bagus melangkahkan kakinya keluar dari halaman rumah gurunya itu dan bersiap untuk melanjutkan pekerjaannya. namun ketika akan menghidupkan motor, dia baru menyadari kuncinya tertinggal di meja tamu. segera bagus berbalik arah untuk mengambil kuncinya, untungnya pintu depan belum ditutup jadi kemungkinan bu rini masih belum masuk ke rumah.

bagus berjalan ke teras rumah bermaksud mengetuk pintu namun dia mendapati hal yang membuatnya terkejut bukan main.

==============================================================================

terlihat bu rini sedang bertumpu dengan kedua tangannya pada sandaran sofa, bajunya yang berkancing depan sudah terbuka sehingga buah dadanya yang penuh susu terlihat menggantung indah. namun yang lebih mengejutkan tepat di bawah bu rini ada sesosok orangtua yang sedak duduk, dengan wajah menghadap langsung pada buah dada bu rini yang menggantung bebas itu.

'ini pak air susu yang penuh gizi, silakan anda minum langsung dari tetekku'

bu rini mengarahkan puting susunya ke arah mulut orang tua itu.

'habiskan susuku pak akh'

'trus untuk anak kita bagaimana?'

'aku sudah menyusui kedua anak kita sebelum menidurkan mereka tadi'

'baiklah kalo begitu akan kuhisap habis susumu'

'ini pak ahhhhhhh'

orang tua itu menyusu pada pentil kiri bu rini sementara pentil kananya dia mainkan dengan jari jari tangan kanannya. tonjolan terlihat di bagian selangkangan celana kolor kumal yang dipakai orang tua itu.

'akkhhh pak terus hisap yang kuat akhh'

namun mereka tiba tiba dikejutkan oleh suara dari arah pintu depan yang masih terbuka.

'heh siapa kamu orang tua? jangan kurang ajar dengan bu rini ya' bagus muncul dengan suara membentak

bu rini terkejut ternyata bagus masih belum pergi sementara dia terlanjur tertangkap basah sedang menyusui pak kardi, tukang kebun sekaligus ayah biologis dari anak kembarnya.

bagus yang awalnya marah atas kekurang ajaran orang tua itu terpaksa sesekali menelan ludah ketika melihat kedua buah dada bu rini yang menggantung bebas keluar dari depan bajunya yang terbuka.

'siapa yang kamu panggil orang tua? kamu jangan sok ikut campur'

'saya harus ikut campur kalo ada orang tua kurang ajar seperti kamu' perdebatan semakin panas dan hampir berubah menjadi percek cokan.

bu rini yang menyadari dirinya tertangkap basah hasrus melakukan sesuatu, sekaligus mengehntikan percekcoka pak kardi dan bagus agar tidak terdengar tetangganya yang akhirnya akan memancing kecurigaan mereka untuk datang dan beresiko terbongkarnya perselingkuhannya dengan pak kardi.

'dasar orang tua bejat'

'kamu yang kurang ajar dasar orang tidak tahu diri'

di tengah percekcokan yang semakin pas, bu rini menengahi mereka.

'sudah sudah jangan ribut, kalian berdua'

'gus, ibu mohon jangan bilang siapa siapa tentang hal ini'

bagus hanya diam tidak tahu harus berkata apa.

'sebagai imbalannya ayo sini ikut netek ke ibu'

bagus tidak percaya apa yang dia dengar barusan. gurunya yang tengah hamil tua menawarinya untuk menyusu bersama orang tua yang tidak dia kenal itu. perlahan nafsu bejat bagus muncul namun di satu sisi tekanan moralnya masih menahan nya untuk ikut berbuat bejat lagi.

'tapi bu...'

'sudah pak ini juga demi kebaikan kita'

bu rini mengangkat kedua tangannya ke belakang kepala yang dikucirnya. posisi itu membuat buah dadanya yang besar penuh susu semakin membusung menantang untuk dinikmati. pertahanan moral bagus pun akhirnya runtuh, bagaikan kerbau dicocok hidungnya dia berjalan mendekat dan beringsut ke arah buah dada gurunya itu.

'ini tetek ibu dua bisa dibagi bareng bareng'

lalu secara bersamaan bagus dan pak kardi menyusu pada buah dada bu rini masing masing di sebelah kiri dan kanan.

'akhhh....bagaimana enakkan susuku?'

'h...hhhhahhhh'

'akh enak sekali buuuu akhh' kata bagus

'wah susumu semakin deras mengalir bu' kata pak kardi

'tetek ibu juga besar sekali' tambah bagus

'mmmnnhhhhhhh...hhh...hahhhh'

bu rini mendesah keenakan ketika kedua orang dewasa itu dengan liar menyusu pada kedua buah payudaranya secara bersamaan. matanya sayu menahan nikmat yang menjalari seluruh payudaranya.

'akh susumu benar benar bergizi bu creppppp' kata pak kardi di sela sela kegiatan menyusunya.

sementara itu bagus terus saja menyusu tidak mau kehilangan kesempatan sambil meremas buah dada yang sedang dia pakai menyusu.

sambil menyusu pak kardi memelorotkan celananya, terlihat penisnya mengacung tegak setelah terbebas dari celana dan tidak memakai apa apa lagi. dia lalu menarik baju bu rini ke atas perut sehingga kini bagian bawah tubuh bu rini terpampang bebas di depan bagus menampakkan vagina yang dicukur rapi dan perut bulat besar berisi bayi itu. bagus terkejut melihat yang dilakukan pak kardi yang kemudian menggesek gesekkan penisnya yang tegang ke permukaan perut bu rini.

'akh lembut sekali bu kulitmu'

terlihat cairan precum mulai keluar dari lubang kencingnya dan sedikit membasahi permukaan perut bu rini.

'akh pak kontolmu panas'

bagus terkejut dengan yang diucapkan bu rini, dia tidak menyangka gurunya bisa berkata jorok seperti itu.

melihat pka kardi terus menggesek gesekkan penisnya di perut buncit bu rini, bagus pun tergoda untuk mengikutinya. dia segera melepas celana kerja beserta celana dalamnya lalu mengeluarkan dan ikut mengarahkan penisnya ke perut bu rini.

'akh kamu juga gus ayo gesek kontolmu ke perut hamil ibu akh'

bagus merasakan sensasi kenikmatan yang luar bisa meskipun sebelumnya sudah pernah menyusu pada bu nining namun baru kali ini dia melakukannya dengan wanita yang sedang hamil tua. dan bahkan bisa menggesek gesekkan penisnya ke perut yang berisi bayi itu.

'heh akhirnya kamu ikut ikut juga dasar anak ndak tahu diri'

'akh diam saja orang tua'

'kamu tadi sok suci sekarang ikut ngaceng juga'

'akh kamu juga sudah bau tanah juga'

'akhhh sudah sudah jangan bertengakar lagi' kata bu rini menengahi

'akh kontol kalian semakin besar saat menggosok perutku' kata bu rini mendesah

'keras dan panas'

'perut ibu juga, seperti bertambah besar'

'dan lembut sekali kulit perut ibu'

karena terus saja menggosok goskkan penisnya pada perut bu rini akhirnya bagus dan pak kardi ejakulasi. semprotan sperma mereka mengenai perut bu rini yang begitu mulus. menyadari kedua lelaki itu berejakulasi di perutnya, bu rini segera mengusap sperma yang berlelehan di perutnya dan mendekatkannya kehidung untuk dicium.

'akh bau ini...khas sperma laki laki'

setelah penisnya kembali tegang pak kardi segera berpindah ke depan bu rini. kedua tangannya memegangi paha bu rini dan membukanya lebar lebar. dia bersiap mengarahkan penisnya ke vagina bu rini untuk melakukan penetrasi.

'heh pak tua kamu mau ngapain?' protes bagus

'aku mau nengokin anakku yang ada dalam perut ini, kenapa?'

bagus terkejut dengan yang dikatakan pak tua itu.

'anaknya, jadi bu rini hamil karena tua bangka ini' batin bagus

pak kardi memasukkan ujung penisnya ke vagina bu rini dan dengan satu hentakan penis itu masuk ke dalam vagina bu rini.

'akhhh...pakkkkkkkkkk' bu rini berteriak

'hnnnnnnn....hhhahhhhhh'

'halo anakku ini bapakmu'

kata pak kardi sambil menyodok vagina bu rini dengan penisnya

'kamu dimana? disini atao disini?'

pak kardi terus saja menyodok sambil seakan berbicara dengan bayi di dalam perut bu rini. sementara bu rini hanya mendesah pasrah di genjot pak kardi di hadapan mantan muridnya sendiri yang juga ikut menyusu padanya.

plakkkkk plakkkkk plakkkkkk

pak kardi menyodoki vagina bu rini secara liar seolah tidak peduli anaknya sendiri ada disana. bagus pun terpana melihat persetubuhan yang dia saksikan langsung dihadapannya itu.

'tadi bapak sudah minum susu ibumu, sekarang waktunya ibu mu yang bapak pejuhi ya'

bagus benar benar tidak percaya dengan kata kata vulgar yang diucapkan pak kardi ketika sedang menggenjot bu rini. sementara bu rini hanya bersandar tak berdaya di kursi sofa dengan kaki terkangkang sambil memegangi perut besarnya. tubuhnya berguncang guncang akibat kuatnya sodokan pak kardi.

bagus yang sudah tidak tahan lagi segera naik ke atas gurunya itu dan mengangkangi kepalanya. diarahkan penisnya ke mulut bu rini.

'akh dik bagus juga mau ikut mejuhi ibu ya hihihi'

'akh bu' bagus mendesah ketika lubang kencingnya dijilati oleh bu rini

bagus segera menjejalkan penisnya masuk kedalam mulut bu rini yang disambut dengan kuluman dan hisapan yang nikmat. dia juga meremasi kedua buah dada bu rini secara bersamaan.

mnnnhhh....mnnnnhhh....akhhhh....akhhh

bagus dan pak kardi menyodoki lubang vagina dan mulut bu rini secara terus menerus. tubuh bu rini yang basah karena keringat semakin bergoyang karena keliaran persetubuhan mereka.

mmmnnnn...engghh engghhhh

bu rini hanya bisa menggumam tidak jelas karena mulutnya penuh dengan penis bagus. air susu mulai menetes dari ujung putingnya karena bu rini yang benar benar sudah terangsang berat.

ughhhh ughhhhh ughhhh

plakkkk plakkkkm pllaaakk

suara desahan dan peresetubuhan mengisi seluruh ruangan di siang hari yang panas itu.

slruupppppppp mnhhhhhhhhh

gluppppppp akh akh akh nmhhhhhhhhhhhh

setelah menggenjot bu rini selama hampir 15 menit kedua memuntahkan sperma masing masing di vagina dan mulut bu rini. kini seluruh tubuh dan wajah bu rini penuh dengan sperma dari kedua lelaki yang tidak satupun dari mereka adalah suaminya.

'ffuahhhhhh...ughhhhhhhhh...ughhhhhh'

'hahhhhh....hahhhhh...hhhhhaaaahh'

'akh aku suka pejuh akh suka sekaliiii akh'

==============================================================================

beberapa saat kemudian setelah penis mereka kembali mengeras, giliran bagus bersiap menyetubuhi bu rini. namun baru saja akn memposisikan diri, pak kardi menghalanginya dengan mendahuluinya untuk bersiap menyenggamai bu rini kembali.

'akh sekarang giliranku' kata bagus

'siapa bilang ini giliranmu'

'ayolah pak tua kamu kan tadi sudah, sekarang giliranku'

'aku ndak peduli'

bu rini yang juga sudah pulih dari orgasmenya terpaksa harus kembali menengahi mereka.

'sudah sudah, kalo kalian mau...'

bu rini merubah posisinya menjadi menungging sehingga terlihat lubang vagina yang penuh lelehan vagina dan lubang anusnya.

'kalian bisa ngentotin aku bareng bareng' sambil menunjuk kedua lubangnya yang siap untuk disodok oleh penis bagus dan pak kardi.

mendapat lampu hijau dari bu rini, bagus dan pak kardi segera memposisikan diri mereka. bagus dari bawah bersiap menodok vagina bu rini sedang pak kardi dari belakang mendapat jatah lubang anus. keduanya pun secara kompak bersama sama menyodoki kedua lubang bu rini, hingga mereka mendapatkan orgasmenya kembali.

aah aah aah aah aah aah ahhh mnnnnnnnnnhhhhhhhhhhh

akh akh akh akh

plak plak plak palk crep plak

ummmhhhh hnnnnhhhhhhh

[/HIDE]
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd