Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT kasih terlarang keluarga

SUKA ATAU NDAK SUKA?


  • Total voters
    687
  • Poll closed .

haryhidayat99

Semprot Lover
Daftar
18 Aug 2015
Post
293
Like diterima
3.692
Bimabet
GAN INI ANE ADA CERITA BARU, BUAT SELINGAN AJA SIH BIAR GAK BOSEN. INI CUMA PILOT PROJECT, JADI NDAK BAKAL PANJANG PANJANG, CUMA 5-6 BAGIAN. NANTI KALO KIRA KIRA RESPON BAGUS BISA DIKEMBANGIN LAGI. SEKIAN DAN SELAMAT MENIKMATI

NB: JANGAN LUPA CENDOL DAN KRITIK SARANNYA BIAR ANE GAK SERING MANDEG KEHABISAN IDE. JANGAN SUNGKAN BUAT UNGKAPIN IDE FANTASI AGAN DI KOLOM KOMENTAR.

kasih terlarang keluarga 2
kasih terlarang keluarga 3
kasih terlarang keluarga 4
kasih terlarang keluarga 5
kasih terlarang keluarga 6



###

udara masih terasa sangat dingin di sabtu pagi itu, ketika aku, dengan mata yang masih sangat mengantuk, sudah berada di stasiun kereta api solo purwosari. aku diajak untuk menemani ibuku, menjemput tanteku yang akan datang dari jakarta. tanteku ini akan menginap di rumahku selama beberapa saat, untuk menengok kampung halamannya sekaligus liburan.

tanteku ini adalah saudara kandung satu satunya ibuku, karena mereka hanya dua bersaudara. selisih umur mereka sekitar 6 tahun, ibuku berusia 33 tahun sedangkan tanteku 27 tahun. berbeda dengan ibuku yang sudah menikah di usia relatif muda yaitu 19 tahun, tanteku ini bisa dibilang terlambat menikah karena terlalu sibuk untuk bekerja.

belum ada setahun dia menikah dengan suaminya yang bekerja di kapal tanker. karena tuntutan pekerjaan itu pulalah sang suami jadi hanya bisa pulang paling sering sebulan sekali, itupun juga tidak pasti.


###


setelah menunggu selama beberapa saat, kereta api bisnis senja utama akhirnya terlihat mulai memasuki stasiun dari arah barat, setelah berhenti satu.persatu penumpang mulai turun dari pintu diujung tiap gerbong kereta. aku dan ibuku yang sejak tadi menunggu di dekat pintu keluar melihat tanteku berjalan ke arah kami dengan barang bawaannya yang cukup banyak.



'mbakkk, sebelah sini' lambai tanteku pada kami.



ibuku yang sudah lama tidak bertemu dengan adiknya itu membalas lambaian tangannya, namun tetap menunggu di dekat pintu keluar karena penjemput tidak boleh masuk.



'akhirnya sampai juga kamu'



'udah lama ya mbak hehehe'



'iya ini sampai kakinya mau copot hehehe'



ibuku dan tante masih saling melepas rindu, sambil sesekali ngobrol ngalor ngidul. memang cukup lama ibu tidak ketemu tante, terakhir adalah setahun lalu ketika tante dan suaminya pindah rumah.



'lama ndak ketemu kamu banyak berubah ya?'



'ah bisa aja mbak, belum ada setahun juga'



'setahun juga lama lho, udah mau jadi ibu ibu juga'



ibuku mengalihkan pandangannya ke perut tanteku yang hamil besar.



'ya begini lah mbak' jawab tanteku sambil mengusap perutnya, lalu menoleh ke arahku yang sejak tadi diam hanya memperhatikan mereka berdua.



'kalo ponakan bulik gimana kabarnya?' tanya tanteku sambil memelukku.



tinggiku yang hanya sebahunya membuat wajahku menempel di empuknya buah dada tanteku. belum lagi eratnya pelukan semakin membuat kepalaku semakin dalam terbenam.



'bulik kangen banget sama ponakan bulik ini, kamu kangen ndak sama bulik?'



'eh iyya bulik' jawabku sedikit tersengal karena sulit bernafas ketika dipeluk tanteku tadi.



'kamu tambah gede ya, sejak terakhir ketemu' katanya masih tetap memelukku namun satu tangannya mengusap kepalaku.



'udah sunat juga lho sekarang'



'wah bulik boleh liat ya nanti burungnya hihihi' canda tanteku yang membuat wajahku terasa panas dan memerah seperti udang rebus.


'hush kamu itu, oiya nanti rencana mau lairan dimana?'



'kalo itu sih terserah bapaknya si bayi mbak, tapi kalo aku sih pengennya disini biar ada yang bantuin' jawab tanteku sambil tersenyum padaku.



'iya bagusnya disini saja biar ada yang nemenin, apalagi suamimu kan jarang di rumah'



'yaudah yuk mbak, tapi nanti mampir sarapan bakso dulu ya sudah laper ini'



'hahaha yaudah gampang'



###



jadilah kami bertiga pulang ke rumah dengan naik bus jurusan solo wonogiri. setelah turun dari bis kami sempatkan sarapan dulu sebelum memesan ojek untuk mengantar kami hingga ke rumah.

sesampainya di rumah aku langsung membantu mengangkat barang bawaan tanteku dan membawanya ke kamarku.

selama tinggal disini bulik akan tidur di kamarku, karena kamar yang biasa dipakai untuk tamu belum sempat di bersihkan.



'udah kamu istirahat dulu, aku tak ke pasar dulu belanja mumpung masih belum kesiangan ini'



'iya mbak'



'le, bulik dibantuin ya'



'nggih bu'



setelah ibu berangkat, aku kembali menyelesaikan pekerjaan yang tadi diserahkan padaku. koper pakaian berukuran cukup besar yang membuatku cukup kesulitan membawanya ke kamar.



'tok tok tok'



'iya masuk aja'



akupun masuk sambil mengangkat koper besar penuh pakaian itu. kulihat tante sedang duduk di atas kasur sambil memandangi seisi kamarku.



'makasih ya sudah dibawain masuk kopernya'



'eh iya bulik hehe'



'kamar kamu rapi ya, masih kaya dulu waktu bulik yang nempatin'



'eh iya wong ndak pernah ditempatin kok bulik'



'lha kamu kalo tidur dimana?'



'di depan tv bulik, adem'



'haha kamu bisa wae'



sejak tadi aku terus melihat ke arah perut tante yang besar, menyadari hal itu tante pun memanggilku.



'dari tadi kok liatin perut bulik?'



'eh ndak kok'



'ndak apanya, sudah sini kalo mau pegang'



akupun seperti kerbau menuruti perintah tanteku untuk mendekat, diraihnya tanganku dan diketakkan di atas perutnya.



'eh ndak apa apa ini bulik'



'udah sini, ayo pegang anakmu di perut bulik'



aku bergetar merasakan buncitnya perut tanteku, terlebih bahwa bayi di dalam perut bulik adalah anakku.



'gimana rasanya mau jadi bapak seneng ndak?'



'seneng banget bulik'



'makanya sini jangan jauh jauh sama anaknya'



ketika asik mengelus perut tante, tiba tiba wajahku di angkat ke atas oleh tante. dan tanpa aba aba tante mencium bibirku.



'ayo sini

'

'mmmffhh cruuuppppp'



lidah tante membelit dan bermain main dalam mulutku. air liur kami bercampur dan menetes keluar dari sudut bibir kami.



'kamu cinta bulik ndak?'



'ah iya aku cinta bulik'



'oh kali gitu ayo peluk bulik'



aku pun memeluk bulik, penisku yang mulai menegang terjepit oleh tubuhku dan tubuh tante.



'kamu udah tegang ya?'



'eh iya bulik'



'kalo gitu, kamu mau kan puasin bulik'



tidak butuh waktu lama sampai kusadari tante selesai melepas semua pakaianku. dia segera berjongkok di depanku dan memegang penisku yang tegak mengacung.



'akh ternyata kontolmu sudah tambah besar'



'iya akh kan sudah sunat'



'sini biar bulik emut, bulik kangen sekali sama kontolmu'



penisku pun segera dikulum oleh tante, hingga ke pangkal batangnya. tanteku menjilatinya sambil sesekali menghisapnya kuat kuat.



'akh bulik enak sekali'



'mmmhhh slreppppp'



puas mengulum penisku, bulik melepaskan penisku lalu ikut melucuti bajunya. buah dadanya yang penuh dan perut buncitnya kini tidak terutup apa apa lagi dari pandanganku.



'kamu mau kan ngentotin bulik?'



'akh iya bulik'



'kalo begitu sekarang ayo sini naik'



akupun ikut naik ke atas kasur, dimana tanteku sudah
memposisikan dirinya pasrah untuk digarap.

'maaf ya sekarang tubuh bulik jadi gendut begini'

karena sudah terangsang berat, akupun langsung menubruk dan memeluk tubuh tanteku.

'aku lebih suka bulik pas hamil begini'

segera ku kulum pentil payudara tanteku, ku mainkan dengan lidahku dan kuhisap hisap.

'akh bulik bahagia sekali kalo kamu senang dengan tubuh bulik yang bengkak seperti ini'

aku menghentikan kulumanku ketika menyadari ada cairan keluar dari pentil bulikku, aku melepaskan pentilnya dari kulumanku dan kulihat cairan putih menetes dari ujungnya.

'ini susu bulik?' tanyaku sambil memencet pentil susu tanteku kuat kuat sehingga cairan putih tadi memancar deras.

'akhh...duhhhh...jangan dipencet iya itu susu, kan bulik mau punya bayi'

'boleh minta ndak bulik?' tanyaku polos

'ya boleh dong, kan kamu bapaknya bayi ini, kalo bukan karena kamu juga bulik ndak bakal keluar susunya juga'

aku kembali mengulum pentil tanteku, aku menghisap kuat kuat agar susunya mengalir keluar. sementara bulik menekan kepalaku kuat kuat seakan tidak ingin aku melepaskan kulumanku di pentilnya.

'akh terus sedot tetek bulik'

'akh creppppp sreppppp'

'akh iya terus ennnak sekali sedot terus'

###

puas menyusu pada tante, aku menurunkan badanku sehingga posisiku tepat di depan belahan vagina bulikku. aku menyibakkan bibir vaginannya sehingga nampak daging kemerah merahan yang basah oleh cairan kental.

'wah memek bulik sudah basah sekali'

kumasukkan jari jariku ke dalam vaginannya sambil sesekali kukocok pelan.

'akh ennnak sekali'

aku terus memainkan jari jari di memek tante, sambil sesekali memperhatikan lubang vaginanya.

'nanti bayi kita keluar lewat situ'

'wah, jadi dari sini keluarnya'

'ayo buruan entot bulik'

'tapi bulik nanti bayinya...'

'makanya biar bayinya nanti lancar keluarnya, sekarang kamu harus ngentotin bulik'

'baiklah kalo begitu bulik'

'yaudah sini bulik emutin kontolmu, biar jadi keras lagi'

tante kembali mengulum penisku,namun kali ini sambil dipijit dan diurut dengan tangannya sehingga penisku tegang sempurna.

'akh kontolmu keras sekali'

'ahhh bulik terus ennnak teruuusssshhh'

satu tangan tante memegangi penisku sementara tangan yang lain mendekap pantatku, ketika tiba tiba tante memasukkan jari tengahnya ke lubang anusku.

karena terkejut ditambah penisku yang sudah terangsang hebat, tanpa sengaja aku berejakulasi tanpa kendali.

'akh bulik jangan jangan akhh'

'crettttt crettttt crettttt'

pejuhku muncrat mengenai sekujur tubuh tante, cairan putih kental menutupi seluruh tubuh tanteku tidak terkecuali wajahnya. perut dan payudaranya pun kini basah oleh cairan spermaku.

'akh banyak sekali pejuhmu'

'habis bulik sih pake acara kaya tadi'

'liat ini badan bulik semua kena pejuh kamu'

'maa...maaf bulik'

'ndak apa apa, tapi selanjutnya bulik mau kamu keluarin di memek bulik'

'baik bulik'

'bulik suka sekali kalo kamu keluar di memek bulik'

'aku akan ngasih pejuh yang banyak buat bulik'

'anak pinter, bulik juga tau kamu suka kan keluar di memek bulik, makanya perut bulik jadi buncit begini'

'tapi nanti kalo ketahuan ibu gimana bulik?'

'ndak bakal, makanya kita harus hati hati'

'ibu pasti nanti marah kalau tahu kita begini'

'iya pasti apalagi kalau sampai tahu kalo bayi diperut bulik ini adalah anak kamu'

'iya bulik'

'tapi itu urusan bulik, yang penting tugas kamu sekarang puasin bulik'

bulik merubah posisinya menjadi menungging di depanku, dibuka pahanya lebar lebar memepersilakanku untuk mengentotinya.

'ayo cepat'

'eh iya'

'bulik sudah kangen dientotin kontol besar kamu'

aku segera memasukkan penisku ke dalam vagina tante. dan setelah mendiamkannya sebentar aku meulai menggenjotnya perlahan dari belakang.

'akhhh bessar sekali engghhhh'

'plakk plaakkkk pllllaakkk'

'bulik suka sekali kontol besarmu'

aku terus menyodokkan penisku dalam dalam hingga mentok ke dalam vagina tante. tubuh tante berguncang, buah dadanya bergoyang kesana kemari akiban genjotanku yang semakin kuat.

'akh terus terus masukin yang dalem kontol kamu akhhh'

setelah beberapa menit menggenjot tante dan bergant berbagai posisi, kini tante yang menduduki tubuhku. aku merasakan kembali akan sampai pada orgasmeku setelah terus menerus digoyang oleh tanteku.

'akh aku mau keluar bulik akhhhh'

'iya bulik juga ayo keluarin jangan ditahan'

'terima ini bulik pejuhkuu akhhhhh'

'akh iya ayo sirami bayi di perut bulik dengan dengan pejuhmu'

namun baru saja aku akan berejakulasi, pintu kamar terbuka dan terlihat ibu berdiri di sana.

###
 
Terakhir diubah:
mantap cerita baru :jempol: ada bumilnya pula :D
 
belum bisa ngasih komentar lebih, bisa dikatakan ini cerita baru aja "turun gunung" ... pembukaan cerita langsung dari atas dan menurun, sehingga kepala burung ikut cenat cenut.
selamat berlanjut untuk berkaya om harry
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd