Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT kasih terlarang keluarga

SUKA ATAU NDAK SUKA?


  • Total voters
    687
  • Poll closed .
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Lanjut update huuuu , mending ibunya jadiin budak seks nya si anak huu jangan biarin polisi itu crot di memeknya
 
Hu gambar mulustrasinya keren. Bagi linknya dong hu
 
keren suhu....tapi kenapa harus "like" dulu sih....kesannya like nya maksa tidak dari hati yg paling dalam....
 
Hu request flashback waktu pertama menanam benih di perut buliknya dong please...
 
update suhu masih dari cerita versi pov si ibu yg dia digilir secara bergantian sama 4 polisi di markas terus si ibu lagi dlm puncak masa subur dia pengen dihamilin sama anak nya tapi malah keduluan dihamilin sama 4 polisi itu suhu biar pas gitu suhu anak nya cuma pengen hamilin bulik nya klo ibu nya dia gak mau gitu loh suhu
 
Suhu, klo bs jgn mama nya jgn di bikin liar jadi hanya utk si anak aja. Buat hamil dunkz mama nya sama benih nya si anak
 
[HIDE]

pov aku

###



aku baru sadar menyadari motor yang dinaiki ibuku tidak terlihat di belakang kami. kupikir terjadi sesuatu dengan motornya sehingga tertinggal jauh dibelakang. kami memutuskan memutar balik untuk menjemputnya karena pasti ibu tidak membawa hp nya yang tertinggal di saku jaket yang dibawa bulik.

setelah memutar cukup jauh, kami melihat pancaran lampu biru dari kejauhan. karena sedikit khawatir kupercepat laju motorku, tepat ketika hampir sampai kulihat ibuku dibawa masuk ke dalam mobil patroli oleh beberapa polisi berseragam. sementara itu motor yang tadi dinaiki ibu, kini dibawa oleh seorang polisi muda yang mengikuti dari belakang.

aku berniat memberhentikan mereka, namun oleh bulik dicegah dan menyuruhku untuk mengikuti kemana mereka membawa ibuku. akupun menurut saja dan pelan pelan mengikuti dari belakang. hampir lama kami mengikuti hingga mobil itu menepi di sebuah pos polisi yang sudah tua namun cukup besar.

pos polisi yang berada di jalur alternatif perbatasan antar kabupaten itu setahuku jarang dipakai pada hari hari biasa terlebih pada malam hari seperti ini. letaknya di jalan penghubung yang jarang dilewati mungkin menjadi salah satu penyebabnya. aku pun menghentikan motorku cukup jauh dari pos polisi itu, namun cukup untuk melihta ketika ibuku di bawa masuk ke dalamnya.

'ayo kita mendekat kesana' ajak bulikku

'tapi bulik...'

'kamu mau ibumu kenap napa'

'eh iya tapi...'

'tapi apa lagi?'

'ini motornya'

'udah taruh saja di balik pohon itu, tidak akan ada yang mengambil motor butut seperti itu'

akupun menurut saja, setelah menyembunyikan motor aku mengikuti bulikku yang mulai berjalan menyusuri jalanan di samping aspal mendekat ke arah pos polisi itu. setelah cukup dekat bulikku berbelok ke arah dalam yang cukup rimbun oleh pepohonan dan memutar untuk melihat dari belakang jika memungkinkan.

kondisi berbukit bukit membuat tanah di belakang pos polisi itu cukup tinggi, meskipun cukup aku kesulitan naik terlebih bulik yang sedang hamil besar akhirnya kami sampai di belakang pos polisi tua itu. sebuah lubang ventilasi memungkinkan kami mengintip ke dalam ruangan yang hanya diterangi bolam lampu 20 watt itu.

kulihat ibu sedang duduk di sebuah kursi dan disekelilingnya berdiri polisi polisi tadi. salah satu dari mereka yang bertubuh tambun tampak berbicara serius sambil memegangi pundak ibuku dari samping. namun entah bagaimana cerita nya tiba tiba polisi bertubuh gemuk itu memeluk tubuh ibu dari belakang.

lalu tangan polisi itu mencengkeram payudara ibu, dan dengan kasar meremas remasnya. ibuku terlihat meronta namun tenaganya pasti tidak sebanding dengan tenaga polisi itu. sementara itu tiga anggota lain hanya diam saja melihat salah satu dari mereka berbuat kurang ajar pada ibuku.

'wah liat ini, kalian harus pegang' kata polisi itu

namun mereka tetap diam saja dan hanya melihat meskipun sesekali memebenarkan posisi selangkangan mereka.

'liat ini besar sekali, mana empuk lagi' katanya sambil terus meremas remas kasar buah dada ibu.

aku beranjak dari posisi ku berniat menolong namun oleh bulik tanganku ditarik menyuruh untuk diam saja.

'bulik, itu ibu'

'iya bulik tau, tapi kita juga ndak bisa apa apa kan?'

aku hanya diam namun masih belum terima.

'sudah sekarang kita perhatikan dari sini'

'tapi bulik...'

'sudah kamu nurut sma bulik, yakinlah kita sudah ndak bisa berbuat apa apa, tapi bulik sudah punya rencana untuk memanfaatkan keadaan ini'

'rencana?'

'iya, kamu diam saja dan perhatikan'

bulik lalu mengambil smartphone dari saku jaket ibuku, dia menghidupkan perekam video lalu mengarahkannya untuk merekam seisi pos polisi itu. aku yang sudah paham dengan rencana bulik sedikit tenang jika terjadi sesuatu dengan ibu di dalam sana.

###

pov ibu

polisi polisi itu mulai melucuti pakaian yang tidak seberapa menempel di tubuhku, hingga aku telanjang bulat. setelah itu mereka mengikuti dengan melepas gesper sabuk kulit besar yang melingkar dipinggang mereka, lalu memelorotkan celana dan celana dalam mereka. kini dihadapanku 4 buah penis mengacung tegang minta dipuaskan.

'akh aku pengen ngentot perempuan jalang ini'

'akh iya aku pengen nyusu sama teteknya yang mirip pepaya itu'

'akh ayo emut kontolku lonte'

polisi itu memperlakukanku layaknya wanita murahan, dan memaksaku melayani mereka. memang seharusnya aku tahu resiko dari perbuatanku malam ini tapi aku tidak menyangka akan menerimanya dari orang orang yang seharunya melindungi dan mengayomi masyarakat itu.

satu dari mereka menjejalkan penisnya ke dalam mulutku, sementara dua yang lain memintaku mengocok penis mereka sambil mereka bermain main dengan buah dadaku, dan satu yang terakhir mengobok obok vaginaku sehingga menjadi basah kuyup.

'akhhh lonte akh terus sedot akh enak'

'slrepppppppp crepppp mmmhhh'

'akh iya terus kocok akh enak sekali'

'iya akh kamu benar benar berbakat sebagai lonte'

berbagai kata kata yang merendahkanku terucap dari mulut mereka, namun entah kenapa itu justru membuatku semakin bersemangat melayani mereka.

###

pov bulik

sementara kami mengintip kakakku yang sedang digarap rame rame oleh polisi bejat itu, aku juga menjadi terangsang. aku memberi isyarat pada keponakanku untuk bersiap bersetubuh sambil melihat ibunya digarap di dalam. kubuka jaket yang kupakai sehingga kini tubuh bagian atasku terbuka mempertontonkan buah dada bengkak dan perut buncitku.

setelah aku memelorotkan legging yang kupakai agar keponakanku bisa segera menyetubuhiku, dia memposisikan dirinya di belakang ku sedangkan aku bersandar pada tembok pos polisi itu. vaginaku yang sudah basah karena aku terus mengusap usapnya selama naik motor tadi, memudahkan ponakanku melesakkan penisnya dalam vaginaku.

'akh kontolmu enak sekali' kataku sambil berbisik pelan sekali.

'akh iya bulik' jawab ponakanku tidak kalah pelan.

'ayo entoti bulik, sambil lihat ibumu dientot polisi polisi itu'

satu persatu polisi itu bergantian diemut oleh kakakku. aku tidak tahu bagaimana perasaan anaknya melihat ibunya sendiri sedang digarap rame rame seperti itu, namun yang pasti dia juga terangsang terbukti dengan sodokan penisnya yang begitu bersemangat dalam vaginaku.

satu persatu polisi itu memuntahkan sperma mereka di mulut kakakku, lalu mereka mengusap usapkan penis mereka pada wajahnya sehingga kini menjadi berlumuran sperma. tidak hanya itu sperma yang tidak tertampung di mulut mulai menetes dari sudut bibir kakakku itu, sungguh pemandangan yang seharusnya sama sekali tidak boleh dilihat oleh anaknya sendiri.

'akhhh shhhh entot bulik lebih keras shhhhh'

'akh aku suka ngentot bulik akh sshhhhh'

'akh terus genjot memek bulik pake kontolmu akh'

aku kini berganti posisi dipangku oleh keponakanku yang duduk di atas tanah sementara aku digenjot dari bawah.

'akh teus sodok yang keras ehhmmm shhhhh'

sementara itu di dalam polisi itu terus melontarkan kata kata tidak pantas pada kakakku sembari bersiap menggenjotnya. dimulai dari polisi yang paling tua dengan tubuh gemuknya yang pertama menggenjot vagina kakakku. tidak terlalu lama dia menyodokkan penisnya sebelum akhirnya dia berejakulasi di tubuh kakaku yang sudah lemas tak berdaya.

lalu setelah diikuti dengan ketiga anggota yang lain, namun dengan durasi yang masing masing lebih lama sebelum akhirnya juga memuntahkan sperma di tubuhnya. kini tubuh kakku penuh dengan lelehan sperma dan aku yakin pos polisi itu kini menyengat sekali dengan bau spema dimana mana.

'akh liat ibumu suka sekali dipejuhi akh akh'

'akh iya bulik ibu memang binal'

lalu mereka berpakaian bersiap meninggalkan kakakku setelah sebelumnya mereka mengancamnya agar tidak mencoba lapor pada siapa siapa.

'akh liat mereka sudah selesai dengan ibumu'

'akh yes akkkhhh bulik ehmm'

'ayo terus nentot bulik akh sampai keluar'

'akh bulik ehm aku mau keluar'

'akh keluarin semprot bayimu di perut bulik pake pejuhmu'

ponakanku mempercepat genjotannya membuat tubuh ku berguncang, terutama buah dadaku yang bergoyang tidak aturan kesana kemari.

'akh terus lebih keras akhh'

'aku mau keluar bulik akh aku ndak kuat lagi'

'akh keluarin di dalem akh isi memek bulik pake pejuhmu sampai penuh akhhh'

'akh aku keluar bulik akhhhhhhhhhh'

'ser crett cretttt cretttt'

###

setelah beristirahat sebentar dan mengatur nafas, kami segera menghampiri kakakku yang tergeletak tidak berdaya di dalam pos polisi. tidak lupa aku membawa rekaman tadi yang nanti pasti berguna.

'bulik masuk dulu'

'kamu tunggu di luar'

'iya bulik'

aku segera masuk dan memunguti pakaian kakakkku. lalu mencoba membantunya berdiri sambil buru buru menyuruhnya berpakaian kembali.

'gimana mbak rasanya digarap bareng bareng'

'akh aku belum pernah merasakan seperti tadi, badanku lengket pejuh semua'

'hihi ya sudah ayo pulang hadiahmu sudah menunggu di rumah'

####

[/HIDE]
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd