Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Cewek Suka "Jajan"

Skala bintang 1 - 5, berapa skor untuk cerita ini?


  • Total voters
    967
Status
Please reply by conversation.
Gimana hu kentangnya enak? :Peace:
Kira-kira gitu lah perasaan si Dela hu kentang sama Pak Beni di kantornya dan lagi-lagi kentang gara-gara orderan makanan Doni udah dateng.

Siap lanjutannya ya hu?

#SemprotOriginalContent

--- Di Kamar Kos Doni ---

Suasana hujan lebat di luar. Aku diranjang Doni sedang rebahan dengan kedua paha mengangkang. Vaginaku sedang dijila-jilat dan dihisap oleh Doni. 'Aaaahhh..hmm' desahku keenakan. Tanganku meremas rambut Doni.

'Tok.. Tok..Tok.." suara pintu diketuk. "Food Delivery, untuk pak Doni!" Suara tukang antar terdengar dari luar kamar Doni. Aku dan Doni terpaksa menghentikan aktifitas kami.

Doni berdiri mengambil dompetnya di meja. Aku mengambil selimut dan menutup bagian bawahku. Pintu kamar Doni benar-benar searah dengan ranjang ini, bisa berabe kalo orang lain melihat ke dalam kamar jika aku tidak menutup tubuhku. Aku diam menurunkan birahi sambil mengatur nafas. Sial gagal lagi aku dapat klimaks.

Doni membuka pintu kamar setengahnya. Angin dingin masuk ke dalam kamar Doni. Aku bisa melihat di antara sela pintu dan Doni seorang tukang antar makanan menggunakan jas hujan dan basah kuyup 'Wah hujannya lebat dan abangnya masih bisa anterin, hebat juga pelayanannya' pikirku dalam hati.

"Aduh bego banget! Lupa ambil uang" Doni menepuk jidatnya saat membuka dompet yg tidak ada cashnya. Doni menutup pintunya menanyakan kepadaku apakah aku punya cash. Hanya ada 50rb yg aku temukan di dompetku, sedangkan harga makanan kami 90rb. "Del, kayanya aku ke ATM dulu ya" izin Doni kepadaku. Aku sebenernya kasian dengan Doni harus keluar hujan begini. Tapi ya kalo ga dibayar, tukang antar itu gabisa pulang. Aku bantu Doni mengambil jaket, payung dan kunci mobilnya. Aku antar Doni sampai ke pintu.

"Bang maaf, saya lupa ambil uangnya, izin ke ATM dulu ya bang" izin Doni ke tukang antar lalu turun tangga ke arah parkiran kosan.Tukang antar itu mengiyakan dan bersedia menunggu. "Maaf ya pak jadi harus nunggu" ucapku ke tukang antar itu. Wajahnya terkejut, entah karena daritadi dia tidak melihat ada aku di dalam kamar atau karena dia melihat aku hanya menggunakan kaos putih kebesaran dengan pentil yg nyeplak. 'Glek' ia menelan ludahnhnya "i.. iya mba gapapa, sekalian nunggu hujan reda" jawabnya sambil matanya memandang pahaku yg tidak pakai celana.


'Brmmmmm' ku dengar suara mobil Doni meninggalkan kosan. "Bang, mari masuk, kita tunggu aja di dalam, anginnya besar" aku mengajak tukang antar itu masuk ke dalam kamar. "Iya.. ya mba.. memang besar" ucapnya sambil matanya melototin dadaku dimana kaos ini sedikit tembus pandang.

[HIDE]
Aku sejak sore ini sudah dua kali gagal klimaks, yg pertama oleh pak Beni di kantor, yg kedua ya barusan dengan Doni karena intrupsi tukang antar ini. Jujur saja vaginaku sudah mengharapkan disodok-sodok penis saat ini juga.

Aku duduk melipat pahaku di sofa kamar Doni. Bagian selangkanganku masih terasa geli-geli efek dioral Doni tadi. Tukang antar ini masuk setelah meninggalkan jas hujannya di luar. "Tutup aja bang, anginnya dingin masuk kamar..brrr" pintaku sambil menirukan merinding orang kedinginan. Tukang antar itu langsung menutup pintu yg berada dibelakangnya.

Percakapan basa-basi kami lakukan, aku tau namanya Rohmat dilihat dari name tag di polo shirt seragamnya. "Abang ngeliatin dada Dela terus daritadi emang abang mau?" Godaku ke Bang Rohmat sambil membusungkan dada. 'Glek' ia menelan ludahnya lagi. "Emang boleh mba?" Tanyanya pelan memastikan pertanyaanku serius atau tidak. Hihi. Gemas juga aku jadinya, aku jadi kepikiran nakalin bang Rohmat.

"Abang pilih deh, mau liat tapi gaboleh pegang, atau boleh pegang tapi ga boleh liat" godaku manja. Terlihat wajah bang Rohmat sumringah mendengar tawaranku. Lalu berubah berfikir serius menimbang-nimbang. "Ah abang udah liat toket mba dari luar, gapapa deh abang pilih yg boleh pegang tapi gaboleh liat" ucapnya dengan keyakinan.

Aku tertawa mendengar pertimbangan bang Rohmat. Lalu aku berdiri dari sofa mencari sleep mask Doni yg biasa dia pakai untuk traveling. Supaya bisa tidur di pesawat katanya. Aku mencari sleep mask itu di laci sebelah kasur. Lacinya cukup rendah, sehingga aku menungging dengan pantatku menghadap bang Rohmat di sofa. Celana dalamku yg tipis ini memperlihatkan bulatan penuh bokongku. Hihi biar aja dia puas-puasin liat aku sekarang karena sebentar lagi aku tutup matanya.

Setelah ketemu, aku berjalan ke arah bang Rohmat. Dan memakaikan sleep mask itu menutup matanya. "Udah ga keliatan kan bang?" Tanyaku. "Ngga mba, gelap" jawabnya setelah sleep masknya menutup matanya. Aku buka kaosku ke atas hingga terlepas. Aku hanya tinggal menggunakan celana dalam kecil ini saja. Aku ambil kedua tangan bang Rohmat dan aku arahkan telapaknya ke dadaku. Bang Rohmat langsung meremas dadaku. 'Aaahh..sshhmmmm..' desahan dari mulutku. "Wah mba, emang lebih enak dipegang langsung" ucap bang Rohmat kegirangan. Jarinya mulai memilin-milin pentil dadaku.

Aku memainkan jari tanganku di vaginaku dari luar celana dalamku. 'Ehmmmm..sssh' desahku. Vaginaku mulai becek lagi. Kali ini ga boleh nanggung lagi pikirku. "Eh mba, mau ngapain?" Tanya bang Rohmat terkaget ketika aku meraba celana bang Rohmat. Aku merasakan penisnya sudah tegang disana.

"Inget bang, boleh rasain tapi jangan diliat ya" bisiku ke telinga bang Rohmat. Bang Rohmat hanya mengangguk. Aku lepas tangannya dari remasan dadaku lalu aku pinta dia membuka celananya.

Aku berjalan ke laci Doni mengambil stok kondomnya Doni. Ketika berbalik, Bang Rohmat sudah berdiri dengan celana sudah melorot sampai mata kaki dan penisnya sudah mencuat di selangkangan. 'Hmm.. lumayan lah. Vaginaku sudah gatel ingin disodok-sodok penis sekarang juga' ucapku dalam hati ketika memperhatikan penis Bang Rohmat.

Aku pegang kepala penisnya. Bang Rohmat mundur sedikit kaget ada yg menyentuh penisnya. Kondomnya sudah aku pasang. Lalu aku perintahkan bang Rohmat duduk lagi di sofa. Setelah duduk, aku naik ke sofa itu juga dan mengarahkan penis Bang Rohmat ke vaginaku. 'Sleeeeep' perlahan aku menurunkan vaginaku hingga penis bang Rohmat masuk semuanya. "Aaaaaaaaahhh.. hmm" desahan kami berdua menikmati proses itu. Aku lingkarkan tanganku di kepala Bang Rohmat dan menariknya ke arah dadaku. Bang Rohmat menjilat-jilat dan menghisap puting dadaku. Aku mulai menaik turunkan pantatku mengocok penis bang Rohmat.

Hujan deras masih terasa di luar. Keringatku pun mulai bercucuran sambil mengejar kenikmatan ini. "Ahhhmm..bangh..keras banget kontolnya..ehmm" ucapku manja sambil naik turun di atas penisnya. "Gimana kontol abang ga keras mba, kapan lagi dapet memek dan body yg muda gini mba" jawab Bang Rohmat sambil tangannya meraba pantatku yg sedang naik turun.

"Kriiing..kring" suara telepon dari HP ku di meja sebelah sofa ini. Doni menelpon. "Tunggu bang, saya angkat dulu" izinku ke bang Rohmat. Aku sedikit berdiri lalu terlepas penis itu dari vaginaku. Aku tidak turun dari sofa hanya membungkukan tubuhku ke arah meja kecil di samping, sehingga tubuhku di posisi menungging disebelah bang Rohmat. "Iya don?" tanyaku. "Del, aku terjebak banjir nih, macet gabisa lewat" Doni bicara lewat telepon. Memang untuk ke arah kosan Doni ada daerah yg klo hujan besar seperti ini pasti banjir. Tapi kosan Doni datarannya lebih tinggi sehingga aman dari banjir.

"Awwwwwh..ssshh" aku kaget ketika penis bang Rohmat menusuk dari belakang. Aku di doggy style oleh bang Rohmat sambil telponan dengan Doni. Doni kaget aku teriak, dan aku bilang kakiku kesandung kaki meja. "Semoga cepet berhenti deh ujannya ya Del biar aku bisa cepet balik" ucap Doni. "Hmmm.. ehhmm.." jawabku bergumam karena menahan desahan kocokan penis bang Rohmat di vaginaku. "Abang tukang antarnya bikinin kopi aja del, kasian nunggu" suara Doni di telpon. "Tadi aku kasih susu...anget...donhh..mmmhh" jawabku nakal sambil menggigit bawah bibirku.


Doni lalu menutup teleponnya. "Bang Rohmat nakal deh ahh.." ucapku manja. "Mba bisa aja ngelesnya, sering bohongin pacarnya ya?" selidik bang Rohmat. Aku hanya mengangguk. Cplak..cplak..cplak.. kocokan penis bang Rohmat semakin cepat pada posisi doggy ini. Aku bantu maju mundurkan badanku berlawanan dengan sodokan Bang Rohmat. Aku sudah merasakan geli dan nikmat campur aduk di vaginaku. "Baanghh...aku mau..sampeee!" Ucapku dengan lirih.

Creeet..creet..creeet..aku orgasme. Banyak sekali cairan cintaku keluar. Mungkin karena dua kali gagal tadi sore ditambah posisi doggy yg membuat sodokan penis bang Rohmat jadi lebih nikmat. Bang Rohmat tidak memberi waktuku istirahat, dia masih terus menggenjot vaginaku.

Aku sudah tidak lagi mendengar suara hujan. Berarti tinggal menunggu banjirnya surut Doni akan segera pulang. "Bang cepet keluarinnhh.. ahhhmm.., udah berhenti hujannya..hhhmmm" ucapku terbata-bata. "Abang susah keluarnya mba kalo pake kondom gini, ga biasa" ucap Bang Rohmat. Ya aku memang kenal beberapa cowok yg susah orgasme kalo pake kondom. "Yaudahh...emmh...keluarin di mulutku aja ya bang..ahhh..." pintaku ke Bang Rohmat karena ingin cepet menyelesaikan persetubuhan ini.

Bang Rohmat menurut lalu melepaskan penisnya. Aku tengok matanya masih tertutup sleep mask. Bang Rohmat tetap berdiri di depan sofa. Aku ambil posisi berjongkok di depannya. Perlahan aku lepas kondom pada penisnya. Lalu aku kocok sebentar penisnya. Aku dekatkan wajahku hingga bibirku menyentuh kepala penisnya. Perlahan aku masukkan seluruh penisnya ke dalam mulutku. "Hmmmm... anget..enak banget sepongannya mba. Menang banyak nih pacarnya" puji bang Rohmat.

Aku mulai maju mundurkan kepalaku. Tangan kiriku ikut bantu mengocok penisnya. 'Glook..glok..glook' suara penis bang Rohmat yg sedang aku oral. Air liurku sudah membasahi seluruh penisnya. Lalu aku kocok-kocok dengan cepat penis bang Rohmat. "Ayo bang, Dela udah pengen rasain peju abang" ucapku manja. Aku tau cowo senang denger kata-kata nakal dari pasangan mainnya dan akan semakin cepat mencapai orgasmenya.

"Mba Dela, abang...mau...keluar..hmmm" ucap Bang Rohmat sambil kurasakan penisnya disentak-sentakan di dalam mulutku. Aku kocok terus penisnya sambil membuka mulutku lebar-lebar di depan penis itu. 'Crooot..crooot..crooot' tanpa aba-aba penis bang Rohmat memuncratkan sperma. Dan aku tidak menyangka banyak sekali yg keluar. Ada yang kena ke wajahku dan dadaku. Bang Rohmat lalu membuka sleepmask nya dan terpana melihat pemandangan di depannya. Seorang wanita muda yg telanjang dengan wajah, mulut dan dadanya terkena semprotan spermanya.


Aku telan spermanya lalu berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi meninggalkan bang Rohmat.

Aku bersih-bersih semua sperma yg ada di tubuhku. Tidak lupa sikat gigi agar Doni tidak curiga mulutku bau sperma. Baru saja keluar kamar mandi dengan telanjang 'brrmmmmm' aku mendengar mobil Doni masuk ke parkiran kosan. Aku melihat Bang Rohmat sudah standby dengan pakain kerjanya. Aku cepat-cepat pakai kaos putih kebesaran dan celana dalam yg sama ketika Doni pergi.

"Mba, boleh minta foto ga? Tadi abang udah nepatin janji ga pake liat. Sekarang pengen kenang-kenangan yg bisa saya liat di rumah" tanya bang Rohmat. Aku gamau lama-lama nego dengan bang Rohmat lalu mengiyakan dengan syarat harus cepat karena Doni sudah sampe kosan. 'Ckrek' aku di foto dengan kaos ini dengan pentil nyeplak.


"Angkat dong mba, saya mau foto toketnya" pinta bang Rohmat. Aku segera angkat kaos dan menunjukan dadaku ke bang Rohmat 'Cekrek' foto sudah di ambil.


Bang Rohmat tersenyum melihat hasilnya di layar HP. Bang Rohmat lalu membuka pintunya dan nunggu di luar. Tidak lama Doni sudah naik ke lantai 2 letak kamar kosnya. Dia kulihat berbicara dgn Bang Rohmat lalu emberikan uang dan tips sebesar harga makanannya. Katanya kasian udah nunggu lama.

Padahal tips untuk Bang Rohmat sudah aku 'bayar' sebelum Doni pulang. Hihi.
[/HIDE]

BERSAMBUNG: Page 27
 
Terakhir diubah:
Cakeeppp.. udah ga kentang dong si dela udah keluar.. main ama doni minta yg lama mainnya itu mah.. hahaha
 
Mas mas delivery datang di saat yang amat sangat tidak tepat!

:galak::galak:

Baca lanjutannya hu, kira-kira jadinya waktunya tepat apa ngga tuh? :p

mantap gan.semoga cwknya bs tmbh nakal,dgn bercinta tdk 1 on 1 saja.....

Mau berapa lawan berapa nih hu? Share fantasinya.

Edannm edan. Ide baru nih hu dari perspective wanita

Wah udah banyak kok hu yg pov wanita. Sering-sering keliling aja. Hehe.

Keren nih ngikutin cerita nya
Jadi inget yola eksib, disha, sama citra
Bakat nih gan buat nerusin.. semoga bs panjang n rajin update

Btw namanya dela pula, gw jg pny temen waktu kuliah dulu namanya jg della, binal jg skrg udh jd milf.. jd lebih menghayati jadinya hahaha

Yola, Disha, Citra udah jadi legend itu hu. Banyak "menginspirasi" ane juga. :alamak:

Wah hu menang banyak fantasinya cocok sama kenyataan. Hehe.:beer:
 
#SemprotOriginalContent

---Sabtu pagi di kamar Dela---

'Sreeeeek' suara gorden ditarik "Ayo bangun, Dela anak papa yg cantik" Papa membuka gorden jendela kamarku dan matahari langsung masuk menyinari tubuhku. Selimut kuterbuka kesamping dan tadi malam aku tidur dengan tanktop putih dan celana dalam biru favoritku.

Aku masih mengantuk. "Dela bukaan anak papaa..., jadi Dela mau tidur lagi" jawabku manja lalu ngumpet masuk lagi kedalam selimut. Ya papaku ini memang bukan papa kandungku. Papa kandungku sudah meninggal ketika aku smp. Mama menikah lagi dengan papaku yg ini. Aku dan papa lebih terasa seperti teman dibanding anak dan orang tua. Mungkin itu cara papa supaya bisa akur dengan anak tirinya. Dan mama sudah meninggal 3 tahun lalu. Kakak-kakaku sudah tinggal bersama suaminya. Jadi dirumahku ini hanya tinggal aku, papa dan mas Dinan.

'Sreeeet' Papa menarik selimut ku. Lalu dengan masa bodonya berjalan keluar kamar membawa selimutku. "Papa tunggu di ruang tengah, temenin papa lari pagi" sebelum dia keluar kamar. Aku cuma bisa pasrah di kasurku. Tanpa selimut aku gabisa tidur. Dengan masih lemas aku beranjak dari kasur, ke arah jendela dan membukanya. Jendela ini ke arah taman belakang.

"Pa..pagi non!" Sapa Mas Dinan yg sedang potong rumput dekat dengan jendela kamarku. "Eh Mas Dinan" aku kaget ada orang di luar kamarku. Mas Dinan bukannya melanjutkan kerjanya malah diam menatap tubuhku dgn pakaian ini. Pentil dadaku jelas nampak dibalik tanktop putih ini.


Harus komen / like dulu baru bisa lanjutan cerita ini

***Hidden content cannot be quoted.***

BERSAMBUNG: page 14
Niceee gannn
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd