Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[CHALLANGE 2] Revenge Against Your Ex [R.A.Y.E]

aryosh

Semprot Lover
Daftar
29 Jan 2013
Post
272
Like diterima
21
Lokasi
Jarene sih Kota Pahlawan
Bimabet
Apakah kamu pernah dikhianati ?

Apakah kamu pernah merasa patah hati ?

Bagaimana rasanya ?

11vpcsx.jpg


Aryosh presented for L.O.V.E

Challange2 : Revenge Against Your Ex [R.A.Y.E]

"Rio ! ampun Yo !" teriak seorang gadis, dia tampak ketakutan dengan ulah seorang pria yang dulu begitu disayanginya.

"Diam ! aku muak dengar suaramu, aku udah gak mau dengar bualanmu !"

Rio seorang pria yang begitu mencintai kekasihnya hingga apapun dia korbankan untuk pujaan hatinya. Bahkan masa depannya harus hancur akibat cintanya terhadap Eli.

#For love people can be stupid
----R.A.Y.E----​


Apa yang terjadi kemarin ?

Setiap hari berakhir dia ......


2ltpt2a.jpg

"Ah....Ahhhh....Ahhhhh" terdengar desahan nafas dari perempuan cantik yang sedang disetubuhi dari belakang dengan posisi doggy style
Masih dalam keadaan memakai seragam sekolahnya, vagina gadis itu menerima hujaman penis pria yang berdiri di belakangnya.
Kamar hotel bintang lima dengan dekorasi mewahnya menjadi saksi persetubuhan antara Alfa dengan Yani.

#Memories can make people hurt

----R.A.Y.E----​



WARNING


Rape is the worst thing that can happen in case of sexual activity
Seperti yang disampaikan moderator Reditya dan panitia, penulis tidak mendukung penggunaan kekerasan dan pemerkosaan dalam kehidupan nyata,
Biarlah hal ini hanya menjadi imajinasi terliar kita saja yang dituliskan dalam rangkaian kata.

Say NO to Rape
 
"Rio!" teriak manja seorang gadis kepada pemuda yang sedang berjalan di depannya.

"Hai, El !" balas pemuda itu.

Pagi itu sedang ada kuliah pagi di kampus, Rio Wibowo atau biasa dipanggil Rio, pemuda berperawakan tinggi kurus itu baru saja berjalan dari tempat dia memarkirkan sepeda motor honda tiger 2000 miliknya.

Disaat sedang berjalan, dia dikejutkan oleh teriakan seorang gadis yang saat ini cukup dekat dengan dirinya, gadis itu bernama Eliza Hartawan atau biasa dipanggil Eli, perempuan dengan postur tinggi ditunjang dengan tubuhnya yang sekal, serta wajah manis, dengan kulitnya yang sawo matang.

"Udah selesai tugas dari Pak Hendra ?" tanya Rio kepada Eli

"Udah, kamu sendiri ?"

Sembari sedikit tertawa, "Jelas udahlah, gue kan anaknya rajin" Rio sedikit menyombongkan dirinya di hadapan Eli kemudian mereka masuk ke ruang kuliah.

----[R.A.Y.E] ----​

Siang itu kuliah memang sudah selesai, namun beberapa mahasiswa masih tampak ramai di kantin kampus, di bangku paling pojok tampak Rio dan Eli sedang duduk dan menyantap makan siang mereka.

"El, kamu besuk malam ada acara gak ? Kalo boleh, bisa temenin aku cari hadiah ?" tanya Rio.

Raut muka Eli berubah, begitu mendengar ucapan rio tentang "cari hadiah", Eli mulai beberapa kali membetulkan poni rambutnya, padahal tidak ada yang salah dengan poni rambutnya.

"Apa, Yo !" tanya Eli dengan suara pelan, mencoba menegaskan kembali kepada Rio, agar dia mengulangi ucapannya.

"Besok malam, kamu mau gak temenin aku cari hadiah ?" kembali Rio mengulangi ucapannya.

Eli kemudian diam, dia menundukkan wajahnya sebentar, kemudian dia tersenyum samar, dari bibirnya nampak sebuah senyuman yang misterius, "Maaf, aku lagi kurang enak badan, aku pulang duluan Yo !" kata Eli, sembari dia beranjak dari tempat duduknya.

Sementara Rio tampak masih duduk terdiam melihat Eli pergi begitu saja meninggalkan dirinya di kantin kampus.

----[R.A.Y.E] ----​

"Alfa, nanti malam jangan lupa yah anterin Yani." tanya seorang gadis remaja yang begitu imut, dan cantik mirip boneka barbie.

Yani Fitriani, seorang gadis remaja smu, dengan kulit putih mulusnya, serta wajahnya yang sedikit chubby berhasil menarik perhatian seorang teman sebangkunya.

Sejak SD, Alfa merupakan teman sebangku Yani, walau mereka beda jenis, mereka tidak pernah merasa risih akan perbedaan mereka.
Chemistry yang timbul sejak SD itu pulalah membawa mereka terlibat dengan hubungan yang menurut kawan-kawannya aneh. Jika harus dirangkai dalam empat kata, maka hubungan mereka itu "dari temen jadi demen".

Pemuda tampan itu bernama Alfa Romeo, biasa dipanggil Alfa, dia cukup digemari oleh gadis-gadis remaja lain di sekolahnya, karena selain tampan Alfa mempunyai segudang prestasi akademik yang cukup bisa dibanggakan.

"Iya," ucap Alfa mesra menimpali perkataan Yani.

----[R.A.Y.E] ----​

"Hah..Hah..." terdengar nafas terengah-engah Yani dia berlari cukup kencang menuju sekolah.

"Alfa !" teriaknya begitu dia sampai di depan gerbang sekolah.

Tampak Alfa yang sedang berjalan dengan teman lelakinya, begitu mendengar teriakan Yani, lelaki itu berhenti dan menunggu Yani.

"Ngapain kamu lari ?" tanya Alfa, heran dengan ulah Yani yang menurutnya aneh, karena saat ini masih jauh dari jam masuk sekolah, dimana nantinya gerbang sekolah mereka akan ditutup rapat oleh satpam jika sudah masuk jam sekolah. Sehingga bagi murid yang terlambat dilarang untuk masuk sekolah.

"Ada suatu hal yang penting, aku ingin minta pendapatmu," sembari Yani menarik tangan Alfa menuju kantin sekolah yang masih sepi.

Kemudian mereka duduk berhadapan di bangku kantin, kantin sekolah dipagi itu masih sepi dengan pengunjung, hanya ada Yani, Alfa dan seorang murid sedang duduk dibagian pojok kantin sembari mendengarkan musik yang diputar dari smartphone miliknya.

"Ssst! dengerin omongan aku ! kata Yani mempertegas jika ada suatu hal yang ingin dia omongkan secara serius terhadap sahabatnya.

Yani bergumam lirih, suaranya terdengar seperti berbisik, "entah kenapa, aku merasa kemarin ada yang memaksaku untuk berhubungan seks dengannya."

"Apa !" Alfa cukup terkejut dengan perkataan Yani sahabat karibnya, "siapa yang memaksamu, siapa yang tega memaksamu berhubungan seks ?" nada Alfa sedikit meninggi saat dia berkata.

"Ssstt! Diam, jangan kencang-kencang, pelankan suaramu." kata Yani.

----[R.A.Y.E] ----​

"Tok..Tok..Tok" bunyi pintu yang diketuk.

Pintu terbuka dan dari balik pintu muncul seorang wanita paruh baya yang cukup cantik, "Rio, ada apa ?" tanya wanita itu.

"Maaf, Tante, Eli nya ada ?" tanya Rio, memang setelah kejadian di kantin itu Rio mencoba mengirimkan sms dan menelepon Eli, namun setiap sms dan telepon Rio selalu tidak mendapat jawaban dari Eli. Sudah dua hari Eli tidak masuk kuliah, karena rasa khawatir akhirnya Rio nekat datang ke rumah Eli.

Tak hanya kali ini Rio datang ke rumah Eli, beberapa kali pemuda itu datang ke rumah keluarga Eli yang terletak di pinggir kota untuk datang bermain ke rumah Eli.

"Ada, masuk nak ? Tunggu sebentar Tante panggilin Eli.

Tak butuh waktu lama Rio menjawab perkataan Ibunda Eli, "Rio tunggu diluar aja Tante" dia melihat kondisi dalam rumah keluarga Eli, di rumah type 21 itulah Eli tinggal, ayahnya telah meninggal dunia beberapa tahun lalu, saat ini dia tinggal di rumah itu bersama Ibunda dan adik laki-lakinya yang masih duduk kelas empat SD.

"Ngapain kamu kesini ?" tanya Eli, suaranya sedikit berat, bola matanya tampak merah, serta kantung matanya agak sedikit membesar.

"Aku khawatir sama kamu, kenapa kamu gak membalas smsku, ataupun angkat teleponku ?" tanya Rio.

"Enggak perlu aku jelasin lagi, sana pulang kamu ! jangan sekali lagi kamu injakkan kakimu di rumah ini !" Eli sedikit berteriak saat mengatakan hal tersebut.

Rio terdiam, lalu beranjak ke mobil pemberian ayahnya, dia membuka pintu mobil.

Eli yang melihat kepergian Rio hanya bisa menatap sendu dari pintu rumahnya, matanya kembali sedikit mengeluarkan air.

Ternyata Rio membuka pintu mobil untuk mengambil beberapa barang, kemudian dia kembali ke rumah Eli.

Eli masih terdiam di depan pintu rumahnya, Rio kemudian berdiri di hadapan Eli, "Maukah kamu menerima hadiah yang susah payah aku cari untukmu kemarin ?"

"Aku gak mau, pulang kamu !" teriak Eli.

"Dengerin dulu aku, kemarin aku ajak kamu cari hadiah, karena aku gak tau benda atau barang apa yang kamu sukai, aku pingin bahagiain kamu."

"Pulang !"

Rio kemudian menyodorkan setangkai mawar merah tepat dihadapan Eli, dan sebuah bungkusan.

"Aku akan pulang, tapi tolong kamu terima mawar merah ini dan bungkusan ini."

----[R.A.Y.E] ----​

"Siapa yang memaksamu berhubungan Sex?" tanya Alfa.

"Aku lupa." jawab Yani sembari dia tersenyum pergi meninggalkan Alfa, tepat saat bel sekolah berbunyi, tanda pelajaran akan dimulai.

Alfa tampak tidak fokus mengikuti pelajaran sekolah hari itu, fikirannya seakan tidak berada seraga dengan tubuhnya.

Beberapa kali guru pelajaran mengingatkan Alfa untuk fokus mengikuti pelajaran, Yani juga sudah mengingatkan sahabatnya, namun pemuda itu tampak seperti orang ling lung dan mengabaikan setiap saran dari gurunya ataupun Yani.

Bel sekolah berdering cukup kencang tanda jika pelajaran sekolah telah usai. Beberapa murid sudah bergegas meninggalkan sekolah, hanya menyisakan Yani dan Alfa yang masih duduk di bangkunya.

"Jadi bagaimana Yan ? Kamu masih ingat siapa pelakunya ? Kamu masih ingat apa yang dia lakukan kepadamu ?"

"Aku tidak ingat siapa dia, namun dia memaksaku untuk mau disetubuhinya, bibirnya mencium bibirku dengan lembut, kemudian tangganya menyentuh sepasang payudaraku, dan dan."

"Kamu ingat proses dia menyetubuhimu, namun kamu tidak ingat siapa dia?" Alfa memegang dagunya, tanda dia sedang memikirkan masalah yang sedang dihadapi oleh Yani.

"Yan, kamu masih ingat kira-kira dia membawamu kemana ? tanya Alfa ?"

"Aku masih ingat, gedung itu, kamar itu, ranjang itu."

----[R.A.Y.E] ----​

Rio tampak shock dengan apa yang baru saja terjadi di rumah Eli, fikirannya tidak fokus saat dia menyetir mobilnya.

Di lampu merah dia sempat berhenti cukup lama, padahal lamu sudah menyala hijau, hingga pengemudi mobil di belakangnya harus mengklaksonnya berkali-kali hingga dia menjalankan mobilnya.

Harapannya sirna, saat melihat Eli menerima hadiah dari nya dengan penuh senyuman, namun kenyataan berkata lain.

Di suatu jalan yang sepi dan lurus, Rio memacu mobilnya dengan kencang hingga...

----[R.A.Y.E] ----​

Di depan sebuah gedung pencakar langit Alfa dan Yani sedang berdiri mematung menandang nama gedung tersebut "HOTEL".

"Apa kamu yakin semalam dia mengajakmu kesini ?" tanya Alfa.

"Aku masih ingat, di gedung inilah dia membawaku."

"Baiklah coba kita masuk ke dalam," ajak Alfa.

Setelah duduk di lobby dan mengamati kondisi hotel, " Jadi apakah kamu mengingat siapa pelakunya ?" tanya Alfa.

"Aku masih belum bisa mengingat siapa pelakunya, mungkin jika aku masuk ke dalam kamar hotel ini aku bisa mengingatnya."

Tunggu sebentar aku akan mengurus masalah administrasi terkait hotel ini.

Alfa bergegas menuju ke meja Resepsionis Hotel, tak butuh waktu lama Alfa bisa membawa kunci salah satu kamar hotel bintang lima tersebut.

Akhirnya sampailah mereka berdua disalah satu kamar yang tampilannya begitu mewah.

Setelah duduk-duduk dan memeriksa kamar hotel tersebut, Alfa kembali mencoba bertanya, "kamu sudah ingat siapa pelakunya ?" tanya Alfa

"Aku masih belum ingat siapa dia, namun menurut dugaanku orang yang memaksaku berhubungan sex pasti orang yang aku kenal, benar gak Al ?" jawab Yani.

"Memang dugaanmu cukup kuat Yan, tapi siapa ? Sial andai saja aku tahu siapa pelakunya."

Yani menundukkan wajahnya dia mulai menangis terisak, "Andai saja aku memberikan keperawananku kepadamu, mungkin aku tidak akan menyeseal seperti ini ?"

"Apa Yan ?" Alfa terkejut dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Yani.

"Walaupun dia telah memaksaku menyerahkan keperawananku kepadanya, namun hatiku ini masih, suci, cintaku kepadamu itu suci Al." kata Yani.

"Aku juga cinta sama kamu Yan." jawab Alfa.

Bibir Alfa bergerak mendekat ke bibir Yani, dengan perlahan Alfa mengecup bibir Yani. Perlahan jemari tangan Alfa mulai turun ke arah bongkahan payudara Yani.

Ciuman mereka begitu ganas, lidah mereka keluar masuk bergantian diantara bibir mereka, Alfa pun juga semakin nekat dengan kondisi itu, tangannya sudah berhasil melepas beberapa kancing seragam Yani, dan perlahan disentuhnya sepasang payudara Yani dari luar Bra miliknya.

Yani memejamkan matanya saat Alfa mulai meremas payudara miliknya, gadis itu mendesah perlahan "Ahhhh.....".

"Diantara kita berdua tidak ada yang berpengalaman mengenai masalah sex, mungkin dengan kita melakukan ini, kamu bisa mengingat kembali siapa pelaku sebenarnya," kata Alfa sembari dia melepas kemeja dan bra milik Yani.

"Aku malu Al. aku malu," kata Yani lirih.

Alfa lalu melanjutkan aksi nekatnya, dengan cepat lidahnya menjilati kedua payudara Yani, puting payudara Yani pun mulai mengacung.

"Bolehkah aku melepas Rok dan juga celana dalammu ?" tanya Alfa.
Yani mengangguk perlahan memberikan persetujuan kepada Alfa untuk merealisasikan niatnya.

Alfa tampak tercekat saat melihat mulusnya liang vagina milik Yani, dielusnya vagina itu.

"Ahk..." Yani kembali melengguh tanda dia menikmati sentuhan dari Alfa.

"Bolehkah aku memasukkannya" tanya Alfa kembali dia meminta persetujuan Yani.

"Boleh, tapi perlahan ya Al, karena walau tubuhku sudah tidak perawan, aku harus menyiapkan hatiku.

"Akhhhhhh." Yani berteriak cukup keras, saat penis Alfa menghujam liang vagina milih Yani.

"Maaf, Yan."

"Hah... gak papa, lanjuti Al"

Dengan perlahan Alfa mulai memaju mundurkan penisnya, desahan nafas antara dirinya dengan Yani saling bersahutan seiring terpacunya libido mereka.

Hingga akhirnya Alfa mengeluarkan penisnya dan menyemprotkan sperma miliknya di perut Yani.

----[R.A.Y.E] ----​

"Hahaha," tawa Rio begitu menakutkan saat ini dia berdiri di depan Eli yang sedang dalam kondisi terikat erat terduduk diatas kursi.

"Apa salah aku ?" tanya Eli, mengiba kepada Rio.

"Kamu harusnya tahu salah kamu ke aku banyak, dan aku tidak perlu menjawab semua pertanyaanmu itu, sudah lupakah kamu dengan malam itu ?" jawab Rio.

Dengan kasar Rio merobek baju yang masih dikenakan Eli dengan gunting, diguntingnya blouse dan kemeja kerja milik Eli tepat dibagian payudara miliknya. Dalam sekejap payudara Eli beserta puting cokelatnya terpampang jelas di depan RIo.

"Hahahahaha," kembali Rio tertawa, dia seolah mengejek Eli, "Kamu telah menghancurkan masa mudaku, dan kehidupanku, kamu sekarang juga harus bersiap menerima pembalasan dariku."

Dengan lincah lidah Rio bergerak menjilati puting payudara Eli, "uhhhmmmm....sluuuup" terkadang putingnya dihisap.

"Akhhhhh" Eli berteriak sembari melengguh menahan siksaan dari Rio terhadap payudaranya.

Payudara yang selama ini dia jaga untuk suaminya kelak, telah ternoda akibat ulah RIo.

Di sebuah gudang yang sepi dan tidak berpenghuni itulah saat ini Eli terduduk, terikat dengan kondisi setengah telanjang.

"Malam ini aku akan merusak hidupmu, seperti kamu merusak hidupku malam itu." kata Rio.

"Rio, kamu kenapa ? Kamu bukan Rio yang selama ini aku kenal ?"

"Udah diam aja kamu pecun, udah habis kesabaranku, udah cukup lama aku tersakiti akibat ulahmu."

Malam itu Rio memacu mobilnya dengan cukup kencang hingga dia mengalami kecelakaan cukup parah dan dia mengalami koma bertahun-tahun.

Begitu sadar dari komanya Rio menjalani rehabilitasi yang panjang dan melelahkan, begitu kondisinya sudah normal. saat dia pulang ke rumah, dia menyadari jika kedua orang tuanya telah bercerai, ayahnya telah menikah kembali dengan wanita lain, sedangkan ibunya telah menikah dengan pria lain.

Rio begitu shock menghadapi kenyataan pahit itu, hidupnya semakin terpuruk saat dia kembali menyaksikan orang yang dicintainya tak ada disampingnya.

Sore itu setelah dia berhasil mencari tahu alamat Eli dan dimana dia bekerja, saat menunggu Eli, dia melihat Eli dijemput seorang lelaki tampan dengan mobil.

Hati Rio semakin hancur melihat pujaan hatinya telah mengingkarinya, tidak menunggunya, akibatnya hidup Rio setiap malamnya dihabiskan di Pub dan Bar, dia selalu rutin minum alkohol dan mengkonsumsi narkotika, pelarian dari kenyataan.

"Rio, aku mencarimu, aku menunggumu, namun aku tidak tahu kamu tinggal dimana, aku hanya sebatas tahu jika pihak kampus bilang kepadaku jika kamu mengundurkan diri dari kuliah. Hanya itu yang aku tahu, aku tidak tahu jika kamu mengalami kejadian itu." kata Eli sembari menangis terisak-isak mengetahui kenyataan pahit yang dialami oleh Rio.

"Diam !" Rio kembali berteriak, kali ini dia semakin nekat, diguntingnya rok milik Eli beserta celana dalam yang dikenakannya.

Tampak vagina Eli dengan rambutnya yang cukup lebat, " Vaginamu begitu cantik dan menggairahkan, tidak seperti vagina perek-perek serta pecun-pecun yang sering aku sewa tiap malamnya." kata Rio.

Dengan tanpa ampun Rio menghujamkan penisnya ke dalam vagina Eli, darah segar mengucur perlahan dari sela-sela penis RIo yang keluar masuk dari vagina Eli.

Eli sempat meronta dan berteriak kencang saat penis Rio menghujam vaginanya, namun siapa yang mendengar teriakan gadis itu di tengah malam, serta dalam gudang.

Usaha terakhir yang bisa diberikan oleh Eli adalah saat dirinya berkata "Maaf" kepada RIo, kemudian dia tak sadarkan diri.

----[R.A.Y.E] ----​

"Awas !" teriak Yani.

Malam itu hujan begitu lebat, Yani dan Alfa baru saja pulang dari sekolahnya, di dalam perjalanan pulang ada mobil yang berjalan begitu kencang dan hampir menabrak mereka, namun naas mobil itu masih menyerempet motor yang mereka kendarai, hingga Alfa dan Yani pun terjatuh dan tak sadarkan diri, mobil itu menabrak trotoar.

Akibat kecelakaan itu Yani menderita kehilangan ingatan, dia hanya bisa mengingat hanya sampai saat sebelum kejadian itu terjadi, setiap hari dihidupnyanya dia jalani dengan ingatan yang baru, apa yang terjadi kemarin tidak bisa dia ingat. Hal itu cukup menyiksa, namun Alfa tetap mencintai sahabatnya itu, seolah bertanggung jawab dengan Yani, Alfa selalu ada setiap saat untuk Yani.

"Jadi kau sudah ingat siapa pelakunya?" kembali Alfa bertanya kepada Yani.

"Aku masih tidak ingat," jawab Yani.

"Lebih baik, kamu tidur, kamu capek setelah berusaha seharian ini," kata Alfa sembari memeluk Yani.

Sudah beberapa kali kita melakukan hubungan sex ini, namun kamu masih belum ingat

----[R.A.Y.E] ----​

Eli sedang hamil besar, saat ini dia sedang dalam proses melahirkan, dirinya tampak bahagia dengan kondisinya, karena sebentar lagi dia akan menjadai seorang ibu dan disampingnya ada Rio suaminya yang selalu mencintainya hingga maut memisahkan.

Tak lama kemudian terdengar tangisan seorang bayi kecil dari ruang persalinan tempat Eli melahirkan, seorang bayi laki-laki dengan kondisi sehat telah lahir malam itu, disana tampak Rio menangis tersedu-sedu, sedangkan Eli, perempuan itu terlihat tenang dengan memejamkan matanya.

----FIN - [R.A.Y.E] ----​

Cinta.. Harapan... Semoga cerita ini bisa menjadi inspirasi kalian.

Selamat hari kasih sayang, jauhi SEX BEBAS
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
ceritanya terlalu cepat . ga ada feelnya dan ga ngerti :(
 
aduhhhhh gagal paham ceritanyaa
:aduh:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Weeewww haruss nunggu ape akhir baru ngertii
:jempol:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd