Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[CHALLENGE] Mantichore

Shibuya

Guru Semprot
Daftar
2 Oct 2014
Post
645
Like diterima
299
Lokasi
Ichinomiya Tres Spades Hotel & Casino
Bimabet
Mantichora
Story by : Nona Violet
Rated : Mature
Starring : Haru Nakamura,Hikaru shinoda,Yuki Maeda
Genre : Horror, Gore, Romance.
Warning : Typos, Bloody scenes.

________________________________________________________________________​
CHAPTER 1

“Nanako-chan!!!”

Panggil gadis bersurai hitam itu kepada temannya diseberang jalan sana, sang gadis yang dipanggil Nanako itu menoleh dan tersenyum kepada sahabat yang memanggilnya.

“Maaf Ameri-chan hari ini aku ada kencan!” Jawabnya setengah berteriak dan wajahnya berbinar.

“Aaaah...yapariiii.” Dengusnya kesal karena itu artinya ia harus pulang sendrian. Bukanya apa apa, keadaan kota Kyoto akhir-akhir ini sedang tidak dalam keadaan aman, banyak pembunuhan dan perampokan.

“Baiklah hati-hati Nanako-chan...” Gadis bernama Ameri itu melambai-lambaikan tanganya kearah temanya disebrang sana. Tak ia sadari gerak geriknya sedang diawasi sepasang mata berwarna biru safir yang berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri.

Setelah Nanako menghilang dari jangkauan matanya, baru ia sadari pemilik mata biru langit itu ternyata juga seorang gadis,tapi berseragam sekolah lain sedang menatapnya dalam.

“He??” Ameri berjingkat ngeri,lalu tanpa pikir panjang berlari meninggalkan gadis bersorot mata penuh kebencian itu.

“Tch! Baka!” Hanya itu yang keluar dari mulut wanita bersurai biru gelap berpotongan pendek itu,menanggapi Ameri yang lari ketakutan karena melihatnya.


***​

Langit kini telah berwarna sedikit kemerahan pertanda senja telah datang menggantikan sore hari yang teduh. Burung-burungpun mulai berterbangan menuju sarangnya masing-masing.

Dan dijalur pejalan kaki itu terlihat kedua siswa berseragam sekolah berlainan jenis sedang berjalan sambil sesekali mengobrol,walau sang gadis lebih terlihat mendominasi dan sang pemuda hanya menanggapi sesekali.

Sepertinya mereka sepasang kekasih yang belum lama bersama, itu terlihat dari cara mereka berinteraksi masih canggung dan penuh dengan semburat merah dipipi sang gadis,sedangkan sang pemuda tampak dingin dan acuh, mungkin pemuda itu masih malu-malu. Anak muda memang selalu begitu kan?

Meskipun begitu mereka tetaplah terlihat serasi, terbukti beberapa pasang mata melihat mereka dengan iri,dan beberapa lagi menatap mereka dengan kagum.

Sampai akhirnya mereka memasuki sebuah gang kecil yang sedikit sepi, sang gadis masih setia berjalan disamping pemuda pujaanya itu sambil membawa tas sekolahnya.

“Nanako-chan?” Pemuda itu menghentikan langkahnya dan membuat dirinya berhadapan dengan sang gadis.

“Umm...Kiba-kun?” Jawab gadis bermata abu itu, malu-malu menundukan kepalanya.

Namun sang pemuda mulai menatapnya dalam-dalam dan dengan jari telunjuknya ia mengangkat dagu sang gadis agar wajah manis itu bisa dia pandangi dengan lebih bebas.

“Kau cantik,” Puji pemuda bersurai pirang itu membuat wajah seputih susu Nanako bersemu merah, mata sehijau emerald milik pemuda itu masih bisa melihatnya walau sinar langit senja telah menyamarkanya.

“K-kiba-kun ..” Gadis itu tergagap saat kekasihnya mendekatkan wajah maskulinya ke wajah cantiknya. Dan dengan sedikit dorongan, pemuda itu berhasil membuat tubuh mungil Nanako terhimpit antara tembok pembatas perumahan dan tubuh tegap pemuda tampan itu.

“Matte...”

Belum sempat gadis itu mengucapkan sepatah kata, bibir pemuda itu sudah menempel dengan lembut dibibirnya.
Pipi seputih kapas itu bukan bersemburat merah lagi,tapi kini telah sempurna berwarna semerah apel New zealand dan matanya terbelalak kaget.

“Emmh...” Hanya itu yang sanggup ia keluarkan dari dalam kerongkonganya saat ia rasa tak mungkin menolaknya.
Nanako mulai memejamkan manik abu-abunya saat pemuda itu semakin menekan bibirnya ke bibir Nanako, wajahnya terasa sangat panas menerima sensasi itu. Sungguh Nanako tidak ingin pingsan karena ini.

Pemuda bernama Kiba itu mulai menyesap pelan bibir berwarna merah muda itu,menikmati betapa lembutnya daging menggairahkan milik Nanako, menjilatinya berkali-kali bagai seekor kucing yang menjilati bayinya.

Tak puas hanya dengan menjilat bibir mungil itu, Kiba mulai mendesakan lidahnya kedalam mulut Nanako yang hangat itu.
Tidak susah bagi Kiba untuk membuat bibir itu terbuka untuknya, dengan lembut pemuda pirang itu memainkan lidahnya dengan lincah didalam mulut Nanako. Mempertemukan lidahnya dengan lidah Nanako dan mengajaknya menari bersama.

“Eelllmmh...” Desah keduanya saat kedua lidah itu bertemu dan menari dengan lembut, saling menghisap benda kasar nan kenyal itu bergantian.
Nanako tak ingin kalah,gadis itu pun beberapa kali menggigit pelan lidah kekasihnya itu. Nafasnya mulai memburu dan dadanya terasa sesak, namun itu tidak menurunkan hasratnya membalas permainan Kiba.

Ciuman itu semakin panas dan menggelora, saat kini lidah Kiba mendominasi permainan ia menyapu semua langit-langit dan gigi Nanako yang mulai kehabisan nafas. Mereka beradu lidah,bertukar saliva yang terasa begitu manis semanis buah leci.

“Emmmh...” Nanako mendorong pelan tubuh Kiba agar ia bisa sedikit bernafas,bibir mereka terlepas dan menyisakan benang-benang saliva yang masih bertautan dibibir keduanya.

“Hhh...hhh..hhhh...” Keduanya tampak tersengal-sengal seakan telah berlari berkilo-kilo meter, dan benang-benang itu mulai terlepas.
Seakan tidak rela ciuman itu berakhir Kiba dengan kasar kembali mencium Nanako yang bahkan belum puas menghirup udara,membuat sang gadis kembali terkejut atas perlakuan kekasihnya.

“Emmmmhh...eemh...” Gumam Nanako yang mulai menikmati kembali bibirnya dihisap oleh Kiba.

Bibir Kiba terus menciumi bibir Nanako lalu berlahan-lahan bibir itu menjilati dagu Nanako. Puas dengan dagu lancip nan menggemaskan itu Kiba menyeret bibirnya keleher jenjang yang mulus tanpa cacat itu membuat sang empunya mendesah pelan.

“Aaaaahh...Kiba-kun” Desahnya terdengar sangat seksi, jika saja ada lelaki lain yang mendengarnya pasti juga akan merasakan betapa menggemaskanya gadis ini.

Tak puas hanya dengan menjilat dan membuat beberapa tanda merah dileher seputih salju itu, tangan kekar kiba mulai menyentuh dengan lembut gundukan daging didada Nanako.

Meremasnya dengan lembut tapi penuh dengan tekanan yang sangat jantan, dengan mulut yang masih sibuk dengan leher indah yang pasrah menengadah tangan itu berlahan mulai melepas satu persatu kancing seragam sailor milik Nanako.
Tanpa perlawanan dari pemilik seragam memudahan pemuda itu melucuti seragam khas siswi Jepang itu, dan kini tampaklah payudara yang masih terbungkus bra berwarna pink renda-renda itu.

Tidak terlalu besar memang, namun terlihat sangat menggairahkan mungkin hanya berukuran 32B. Payudara yang bersih dan terawat, tak ada setitikpun noda mengotori keindahanya.

Berlahan namun pasti pemuda itu pelan-pelan menyelipkan tangan kananya kepunggung sang gadis, dan dengan sedikit gerakan penutup payudara yang amat mengganggu itu berhasil ia singkirkan. Dan tampaklah dengan jelas puting-puting menggemaskan milik Nanako.

Sementara mulutnya masih menjilati wajah dan leher gadisnya ,membuat Nanako semakin mendesah dengan nafas yang tersengal-sengal itu membuat dada mungil itu tampak naik turun membuat siapapun yang melihatnya ingin mencucup puting merah jambu itu dengan gemas.

Tak terkecuali pemuda beriris emerald ini,melihat begitu menggairahkanya puting-puting kecil yang kini mengeras pertanda pemiliknya menikmati permainan ini, ia pun mengarahkan tangan kananya untuk memilin pelan benda itu.

“Sssshhh...aaaaahhh....yamette..” Desah Nanako merasa tidak siap karena pilinan itu membuat perutnya terasa sangat geli.

“Kau suka??” Bisik Kiba ditelinga kiri Nanako membuat semua bulunya terasa berdiri.

Gadis periang itu dibuat bungkam oleh pemuda yang tiga hari lalu dikenalnya ini, mungkin hanya dengan desahan dan erangan itu sudah mampu menjawab pertanyaan Kiba.

Semakin lama gadis itu terbuai oleh sentuhan Kiba sehingga semua sentuhan tangan pemuda itu dibiarkan menjamah tubuhnya dengan sesukanya, perlakuan lembutnya membuat wanita manapun akan jatuh kedalam pelukanya.

“Ssshh..Kiba-kun, lakukan sekarang.” Dengan tatapan sayu gadis itu akhirnya memohon,memohon untuk segera disetubuhi pria yang membuatnya membanting harga diri serendah-rendahnya.

“Kau sudah tidak sabar ya? Padahal aku ingin lebih lama bermain-main denganmu.” Bisik pemuda itu menggoda gadisnya. Sedangkan Nanako hanya mendesah pelan berharap keinginanya segera diwujudkan.

“Baiklah kalau kau memaksa aku akan melakukanya dengan lembut.” Seringai pemuda tampan itu.

Tangannya kembali meremas-remas payudara mungil milik Nanako, sedangkan bibirnya menjlati dan menghirup dalam-dalam leher jenjang Nanako membuat Nanako bergelinjang seksi, Sementara tangan pemuda itu menelusup ketengah diantara kedua payudara Nanako.
“Aku datang sayang.” Bisiknya sekaligus menggigit telinga kanan Nanako.

CRASSH!!

“Aaakkkkhh!!!”Manik berwarna abu itu terbelalak, entah apa yang ia rasakan dbawah sana sesuatu yang teramat sangat panas itu membakarnya hingga membuat mulutnya terbuka,ia pernah melakukan hubungan seks dengan pria lain sebelumnya, tapi rasanya tak seperti ini.
Sementara pemuda yang dikencaninya beberapa jam yang lalu ini menyeringai bagai iblis,menatap tajam bagai serigala lapar yang mendapatkan mangsanya. Kilat matanya tak lagi menunjukan dia seorang manusia.

“Ha? Ma-masaka??!” Gadis itu tak percaya pria itu melakukanya, kejadianya sangat cepat dan begitu tiba-tiba .

Hingga gadis itu benar-benar sadar saat matanya melirik kebawah sana, seragam sailornya kini terasa basah tapi entah itu cairan apa ia sudah tidak dapat melihatnya, karena langit kini telah menjadi gelap.

“Kau menikmatinya sayang??” Ucap pemuda yang kini masih menyerigai penuh kemenangan,tak ada jawaban yang keluar dari pemilik bibir pink itu.


Hampa..***dis itu seperti berada disebuah kotak hitam kedap suara dan cahaya,ia sepertinya akan melayang. Melayang jauh,entah ia juga tidak mengerti.


Semilir angin yang tiba-tiba menghempas kedua tubuh itu membuat rambut indah sang gadis menari-nari, air matanya mengalir kepipi mulusnya dengan deras. Indra penciumanya yang masih berfungsi samar-samar mencium aroma anyir yang berasal dari tubuhnya.

Kini ia terbatuk dan memuntahkan cairan berwarna merah kehitaman itu,sebelum akhirnya tubuh itu merosot kebawah dengan mata terbuka, sinar lampu jalan yang tak terlalu terang itu sedikit memperjelas apa yang terjadi pada gadis itu.

“HAHHAHAHAA...!!” Pria itu tertawa senang,bagaimana bisa seorang kekasih terlihat begitu senang mendapati wanitanya tampak kesakitan.

Seragamnya penuh darah dan ternyata dadanya berlubang memperlihatkan hati dan jantungnya yang tak ada ditempat dimana seharusnya dia berada,dan sesuatu berwarna putih tulang mirip dengan selang yang ikal itu tampak keluar dari perutnya. Sedangkan darah segar masih terus mengucur dari lubang dadanya dan mulai membasahi paving tempat gadis malang itu bersandar.

“HAHAHAHAHAHA maafkan aku Nanako-chan,terima kasih untuk kencanya hari ini!!!” Tawa bengis pemuda tampan yang kini lebih pantas disebut iblis menatap mangsanya berlahan-lahan mati, Jantung dan hati dari gadis itu kini berada didalam genggaman tanganya yang berlumuran darah.
hqdefault.jpg

“KAU PANTAS MENDAPATKANYA JALANG!!” Seringainya keji,mata seindah emerald tadi tak lagi ada,digantikan mata dengan sorot merah semerah darah yang mengerikan, mata yang lapar,mata binatang buas yang haus darah.

Dan hanya dengan sekejap mata,sosok pemuda yang telah merenggut nyawa kekasihnya itu pergi membawa jantung, menghilang meninggalkan mayat gadis malang itu tersandar dengan mata terbuka dan menyayat hati siapapun yang melihatnya.


TO BE CONTINUED​

Note: Yappari=sudah ku duga
Baka= bodoh.
Matte=Tunggu
Yamete=hentikan.
Masaka=Jangan-jangan/tidak mungkin







http://i780.photo*bucket.com/albums/yy82/cakebigbang/Grand%20Sneer/Chapter5.png

http://i780.photo*bucket.com/albums/yy82/cakebigbang/Grand%20Sneer/Chapter6.png

http://i780.photo*bucket.com/albums/yy82/cakebigbang/Grand%20Sneer/Chapter7.png

http://i780.photo*bucket.com/albums/yy82/cakebigbang/Grand%20Sneer/Chapter8.png
 
Terakhir diubah:
Ouuhh..... Latar belakang anime jepang...
Huff serasa nonton jav
:jempol:
 
Iya gan, tp sbenernya udh ane bikin agak mirip manusia sih.tp ttp keliatan anime ya :D. gara2 gambarnya itu mungkin

Lebih karena nama, setting situasi, dan dialog yg kental bahasa jepang :D
Kalo gambar mah hanya memperjelas aja
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
gak begitu ngerti anime suhu,tapi ko tertarik sama cerita ini..
lanjudkan suhu..
 
wah genre anime yah, seru kayaknya genre favorit
kalo Gore lewat tulisan masih berani baca kayaknya :D

Ganbatte! :beer:

Makasih gan :beer:
Jujur sih ane bayanginya emg karakter anime pas bikin. tp udh usaha sih org yg awam Anime bisa ngerti juga. paling gak bayangin artis JAV :D pas baca.
 
gak begitu ngerti anime suhu,tapi ko tertarik sama cerita ini..
lanjudkan suhu..

Tenang aja ini bukan fanfiction kok,jadi tokohnya Ori ane sendiri. Ga perlu ngerti Anime buat menikmati cerita ini. cukup bayangin cewe2 jepang yg kinyis2 itu aja :D. salam gan :beer:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd