Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[CHALLENGE] Mantichore

Mantichora
Story by : Nona Violet
Rated : Mature
Starring : Haru Nakamura,Hikaru shinoda,Yuki Maeda
Genre : Horror, Gore, Romance.
Warning : Typos, Bloody scenes.


Mantichora


Chapter III
.

.



Braaakkk!!!

Tanpa pikir panjang gadis loli itu membanting kembali pintu ruang guru. Dan dengan serampangan ia bermaksud pergi secepat mungkin dari tempat ia berdiri, meninggalkan tubuh sahabatnya yang sudah tidak bernyawa. Sementara senseinya yang telah berubah menjadi monster hanya mendecih tidak suka.

"Tidak mungkin, tidak mungkin!!" Teriaknya frustasi dengan memegangi kepalanya yang terasa ingin lepas dari lehernya. Ia berlari sekuat tenaga menelusuri lorong-lorong kelas yang sudah benar-benar gelap.

Tidak peduli dadanya terasa sesak, nafasnya hampir habis, belum lagi ia ingin menangis tapi tidak bisa. Kejadian yang baru saja gadis itu lihat dengan mata kepalanya benar-benar membuatnya merasa gila, berharap ini hanya mimpi. Tapi saat tubuh kecil itu beberapa kali terjatuh ia merasa sakit, dan itu berarti ini bukan mimpi.

"Si-siapapun tolong aku!" Cicitnya pelan dalam pelarian yang tak kunjung ada ujungnya, Sekolah ini terasa sangat luas dari sebelumnya, sangat asing. Mungkin ini hanya perasaannya saja.

Sampai akhirnya gadis loli dengan kedua kuncir yang mulai berantakan itu masuk kedalam ruangan, entah itu ruang apa karena gelap telah menyelimuti penglihatannya. Yang jelas saat ini ia harus bersembunyi, dimanapun yang membuatnya merasa aman.

Tanpa pertimbangan yang lebih gadis itu bersembunyi dikolong meja, tempat itu adalah tempat teraman, setidaknya tempat semacam itu yg selalu membuatnya tidak tertangkap saat bermain Hide and seek dengan teman-temannya semasa kecil.

"Hiks...Otousan..." Tangis pelannya akhirnya memecah. Ia peluk kedua lututnya, dan membenamkan kepalanya disana, berusaha tidak bersuara sedikitpun. Sampai-sampai telinganya bisa mendengar degup jantungnya sendiri yang berdetak tak beraturan. Kalau saja bisa ia juga ingin menghentikan detak jantungnya ini sebentar saja.

Gadis itu berharap makhluk menyeramkan yang berpura-pura menjadi senseinya itu tidak bisa menemukannya.

Tapi...

'Kriiieeettttt.....'

Pintu terbuka pelan.

"Eh!!!" Kirin membelalakan mata lentiknya, jantungnya semakin berdegup kencang seakan ingin melompat dari dadanya. Gadis kecil itu hanya bisa mengeratkan pelukannya pada kaki-kaki kecil itu dan mengunci mulutnya sekuat tenaga agar tak bersuara.

'Tap'

'Tap'

'Tap'

Suara langkah berat dari seseorang yang telah memasuki ruangan itu, Kirin tak tahu jelas, matanya tidak melihat kaki siapapun dilantai itu karena minimnya cahaya. Tetapi iya sadar orang itu ada didalam, iya Kirin tidak sendirian didalam ruang itu.

"Keh! Kirin-chan...." Suara berat seorang pria memanggil namanya, suara langkahnya pun semakin mendekat membuat Kirin semakin bergidik ngeri.

"Keluarlah...bukannya kau ingin belajar bercinta dengan sensei??" Ya ternyata pria yang ditakutinya kini semakin dekat dan bisa saja menemukanya.

Kirin menutup mulutnya rapat-rapat dengan tangannya, menangis dalam diam, dan wajahnya merah menahan takut, baru kali ini dia menyesal menuruti ajakan sahabatnya Mayu.

"Hei keluarlah..." Bujuk Haru.

Namun Kirin tidak mungkin akan menjawabnya, gadis itu masih sekuat tenaga menahan tangis dan ketakutannya dibawah meja sana.

"Kau mengajaku bermain, ha?" Ujar Haru masih dengan langkahnya yang membuat Kirin menjadi sangat frustasi.

"Baiklah baiklah... aku akan berpura-pura tidak melihatmu disitu, kita bermain petak umpet ya, baiklah aku menurutimu muridku sayang." Haru terkekeh meremehkan Kirin, sedangkan tubuh Kirin sudah sangat lemas.

"Aku akan mulai mencarimu kelinci kecil,bersembunyilah...ini akan semakin mengasyikan." Haru mulai mengelilingi satu persatu barisan meja kelas itu dan sesekali jongkok berpura-pura mencari Kirin.

"Haaa!!! Kau disana??! Oh tidak ada." Ucap Haru saat menurunkan kepalanya untuk melihat kekolong meja dengan matanya yang merah.

"Apa kau disana? Oh tidak juga, sayang sekali." Kini wajahnya berakting seolah kecewa, tetapi itu semakin membuat wajahnya terlihat jahat.

"Kirin-chan, aku sudah lelah...bagaimana kalau kita sudahi permainan bodoh ini!!, menyerahlah dan biar aku kunyah jantungmu itu." Tawar pria yang saat ini berubah menjadi seorang monster tampan dengan kuku tajam dan mata merahnya. Meski begitu tetap saja tidak bisa dibohongi, orang itu masih terlihat sangat keren.

Kirin meremas rambutnya putus asa mendengar semua itu, menangis sejadi-jadinya dalam diam. Itu malah berkesan dia hanya membuka mulutnya lebar-lebar tanpa suara.

Karena Kirin tak kunjung menampakan dirinya.

"KAU MEMBUATKU MARAH WANITA BRENGSEK!!!!" Haru marah mata iblisnya melebar seperti seorang psikopat.

'BRAAAAKKK!!!!'


"Kyaaaaaaah!!!!!" Teriak ketakutan Kirin yang kini tidak bisa lagi bersembunyi dimanapun.

Satu baris meja telah ia singkirkan dengan paksa hanya dengan tendangannya. Membuat beberapa meja dan kursi belajar berantakan, dan tentu saja sesosok makhluk tak berdaya menjerit dengan tangisannya yang memecah.

"HAHAHAHAHA!!! HAHAHAHA!!! KAU FIKIR KAU BISA LARI DARIKU!!" Bentak Haru membuat nyali Kirin semakin menciut.

"Hiks...s-sensei...jangan bunuh aku.!" Cicit Kirin berusaha memohon pria didepanya ini, walau kemungkinannya hanya 1% dia dilepaskan.

"Cih! Dan kau fikir aku akan iba dengan tatapan memohonmu itu?" Haru mendekati Kirin dan menatapnya dingin.

Sementara gadis itu hanya bisa menangis memohon dan menyeret pelan tubuhnya mundur berlahan, berusaha menjauh dari tubuh tegap gurunya yang semakin mendekat.

Aura jahat telah melingkupi seluruh ruangan itu, dan sinar bulan yang mulai ditinggalkan awan gelap berlahan membuat tempat itu sedikit tersinari, menampakan seringaian khas seorang Haru Nakamura dalam wujud iblis dan wajah putus asa dari Kirin anak manja yang biasanya ceria ini.

"Se-Sensei... kumohon...hiks...jangan bunuh aku!" Tangis Kirin, dia ketakutan luar biasa dia merasa kini sangat dekat dengan kematian saat wajah Haru mendekatinya.

'Greep!'

"Aaaakkh!!" Cicit Kirin.

Dengan kasar Haru mencengkeram kedua lengan gadis dan mengangkat tubuh ringkih itu keatas awang-awang, menikmati wajah Kirin yang menyiratkan ketakutan, kesakitan dan keputusasaan. Hal itu bagi Haru adalah hal yang sangat menarik, hal yang membuat selera makannya bertambah.

"Berteriaklah, meminta tolonglah pada siapapun itu! Hahahahaha!!" Ucap Haru.

Dan dalam hitungan detik Haru membanting tubuh lemah gadis itu kepapan tulis didepan sana.

'Braaaakh!!!'

"Ugh! S-sen..seih." Darah segar muncrat dari mulutnya, organ dalamnya telah rusak oleh bantingan kasar pria yang beberapa jam lalu sangat ramah kepadanya.

"Keh! Jangan mati dahulu Kirin-chan." Ujar Haru melihat kirin yang mulai kepayahan akibat siksaanya.

Haru mendekati Kirin yang sudah tidak berdaya, lalu tangan kanan yang berkuku tajam itu mencekik leher mulus Kirin yang telah berlumur darah dari muntahannya, lalu mengangkat lagi tubuh itu dengan satu tangan yang mencekiknya.

"Ugh! aaakkh..." Kirin meronta-ronta, kaki-kakinya berusaha berontak, namun percuma dia sudah tidak punya tumpuan dibawah sana. Matanya melebar mulutnya kepayahan mengambil nafas, dan kuku-kuku setajam silet tipis itu telah merobek lehernya dengan berlahan.

Darah segar kembali melumuri tangan Haru, namun itu malah membuatnya menyeringai lebar, baginya ini adalah madu yang membuat makanannya semakin lezat, ini membuatnya sangat senang.

"Khu...khu...khu..khu..., mati kau gadis kecil."

Kreesss!!!

"Hnggghh!!!!" Kirin melebarkan matanya saat perutnya terasa panas.

Kembali Haru berhasil merobek perut seorang gadis hanya dengan sekali cakaran. Darah kembali mengalir dari tembok tempat Kirin diangkat tinggi.

Kaku... tubuh gadis itu tiba-tiba kaku, rasanya sakit sekali, tulang-tulangnya terasa lepas dari tubuhnya, dan cahaya bulan itu lama-kelamaan tak lagi dapat ia lihat.Gelap semua menjadi gelap.

Bahkan saat seseorang dengan kasar mencabik jantungnya ia masih merasakannya, dan berlahan orang itu mengacak-acak ususnya, ia masih merasakan gerakan-gerakan itu tapi tubuhnya sudah tak dapat digerakan. Sampai akhirnya ia semakin tak sadar dan makin tak sadar akan semuanya.


***

Mantichora

By : Nona Violet


Angin malam berhembus berlahan dengan sinar bulan yang terang, disudut kota yang jauh dari keramaian dua sosok bertopeng dengan jubah yang menutupi kepala berjalan pelan membawa Katana dan satunya lagi membawa sebuah tombak berwarna perak.

Kedua sosok itu berjalan menyusuri jalanan yang sepi, tampak percaya diri dan yakin dengan senjatanya masing-masing. Jika dilihat dari dekat dua sosok yang memiliki tinggi yang tidak sama itu masing-masing memakai topeng yang berbeda.

Sosok yang lebih pendek dan langsing memakai topeng Rubah dengan Katana ditangan kanannya, sedangkan sosok yang lebih tinggi memakai topeng yang menyerupai Shinigami dewa kematian dan ia membawa tombak berwarna perak.

"Jadi mereka telah berpindah ya? Aku harap aku bisa menemukan dan membunuh mereka malam ini walau hanya satu." Ucap sesosok yang lebih tinggi, didengar dari suaranya dia adalah seorang laki-laki yang gagah. Sementara rekan disampingnya hanya diam tak menjawab.

"Keh!" Melirik rekannya yang lebih pendek, pria itu tampak sebal karena seperti biasa rekannya yang satu ini jarang sekali menanggapi obrolannya.

"Sebenarnya aku tidak mengerti kenapa Akimoto-san menugaskanku bersama wanita sepertimu? Aarrgh..lebih baik aku mati saja!" Pria yang tadinya tampak dingin itu akhirnya mengeluarkan ekpresi konyolnya, frustasi dengan rekan setimnya yang masih tampak cool ini.

"Urusai Hikaru! Atau ku potong lidahmu!" Jawabnya ketus tidak peduli.

"He???!" Lagi-lagi pria bernama Hikaru itu terkejut dengan ekspresi konyolnya. Dia tak habis pikir kenapa didunia ini ada perempuan seperti wanita ini. Kasar dan sombong, dan lebih sialnya dia harus bertugas bersamanya.

"Jika kau ingin mati lebih baik nanti saja, saat bertemu makhluk-makhluk bedebah itu. Kau bisa serahkan dirimu untuk hidangan makan malam mereka, itu akan lebih menarik saat aku membunuh mereka dan mengoyak isi perutnya, aku menemukan potongan dagingmu disana." Jawab wanita itu dengan santai, dia tak sadar apa? kalau kalimatnya barusan membuat rekan disampingnya ini pucat bermandikan keringat dingin.

"K-kurasa kau l-lebih menyeramkan dari mereka." Ucap Hikaru terbata-bata dan hanya ditanggapi senyum sinis dibalik topeng wanita itu.

Tidak peduli oleh ocehan Hikaru, wanita itu terus berjalan tanpa banyak menanggapi rekannya yang masih berjuang membuatnya berbicara banyak.

Sampai akhirnya langkah kaki mereka menuju kedalam sebuah gang yang nampak sepi, dengan bermodalkan insting berburu mereka berjalan mantap ketempat itu.

Dan

Binggo!!

Hanya dengan satu belokkan mereka menemukan sekumpulan makhluk buas itu sedang berpesta dengan potongan tubuh manusia yang sudah tidak lengkap.

"Ggrrrhh.." Mungkin sekitar delapan manusia iblis bermata merah, berkuku tajam dan dengan mulut penuh lelehan darah itu menatap lapar pada kedua sosok bertopeng didepan mereka itu.

"Siapa kalian??!" Tanya salah satu dari sekumpulan makhluk itu dengan nada tinggi.

"Cih!!" Tanpa menjawab wanita bertopeng rubah itu berlari kearah mereka, diikuti rekannya Hikaru.

Menarik pedang dari sarungnya dan dengan gerakan secepat kilat dia mengayunkan Samurainya kesekumpulan manusia yang telah berubah menjadi makhluk buas itu.

Tap.tap.tap.tap

"Hap!!! Hiyaaaah!!!"

'Sllaaassh'

"Ugh!!"

'Gludug' Satu kepala putus dari lehernya, dan membuat yang lain marah dan ikut menyerang.

"Kurang ajar!!!" Geram salah satu dari mereka, lalu mencoba melawan gadis itu dengan mengeluarkan ekor berupa ekor kalajengking besar dari tubuh belakangnya.

Wanita itu melompat dan menendang dada salah satu manusia buas itu, menghindari serangan mereka yang menggunakan ekor mirip seperti kalajengking itu.

Tapi dengan sigap dia memantul dan menebas kepala siapa saja yang dilewatinya. Tidak peduli tudung jubahnya kini telah terlepas dari kepalanya menampakkan surai berwarna biru kelam yang terurai.

'Slash' Kembali satu kepala putus.

'Slash'

'Slash'

Empat kepala bergelinding disekitar area pertempuran itu, darah memerahkan hampir semua paving dan tembok disekitar sana.

Tidak mau kalah dengan rekan wanitanya, Hikaru dengan gesit menghujam kepala makhluk buas itu dengan tombak kematiannya, tombak Bulga gae.

'Craaashhh' Tepat didahi makhluk buas itu dan tembus kepala belakangnya, beberapa percikan darah mengenai topeng Shinigami milik Hikaru.

Penuh dengan tatapan benci, Hikaru mencabut tombaknya dan dengan gesit pula tombak itu kembali memakan korban.

'Crrraaasshhh'

"Aaaaarrghhhh!!!" Jerit kesakitan makhluk itu saat mata tombak Hikaru menancap dalam keotaknya.

Disela pertempuran yang hampir selesai, salah satu makhluk berkuku tajam itu mencoba melarikan diri dengan ekpresi yang sangat jelas itu ketakutan.

"Cih!!!" Mata biru langit yang tajam itu melirik dari dalam topengnya, melirik mangsanya yang berniat kabur.

Sia-sia saja makhluk itu lari, hanya dengan satu lompatan wanita bertopeng Rubah itu sudah berdiri gagah didepannya.

"Mau lari kemana kau makhluk rendahan!!" Hadangnya dengan Katana yang terlihat sangat tajam walau pedang itu masih berlumuran darah.

"Biarkan aku hidup! Aku masih mempunyai anak-anak yang harus aku hidupi!!" Teriak pria berambut hitam itu, mencoba mengiba dengan mata merahnya.

"Cih!! Menggelikan! menghidupi monster!" Decih wanita itu meremehkan.

'Dugh!!'

Satu tendangan didada pria setengah monster itu, diiringi rintihan dari mulutnya. Dan tidak menunggu lama, kaki wanita dengan boot berheels yang lancip menahan leher pria itu membuat pria itu kembali tercekat.

"Kau makhluk menjijikan!! Umpat wanita yang terkesan kuat dan tidak ragu-ragu itu, matanya penuh kebencian, dan auranya lebih mengerikan daripada makhluk-makhluk yang dibunuhnya.

"Kkkh...kkhh" Pria monster yang sudah tidak mampu melawan itu hanya memegangi kaki sang wanita berharap wanita itu melonggarkan cekikannya.

"Asal kau tahu saja! Kau bukan manusia! Kau juga bukan hewan! tetapi kau membunuh manusia dan memakannya!! Didunia ini tidak ada tempat untuk makhluk setengah-setengah sepertimu!! jadi mati saja kau!!" Wanita itu tanpa ragu mengayunkan Katananya kearah leher pria itu diiringi mata merah sang monster yang terbelalak.

'Crraaassh!'

Sukses kepala itu lepas dari lehernya, cipratan darah mengotori topeng Rubahnya, itu tidak masalah. Baginya membunuh sampah ini adalah suatu kebanggaan.

Dikejauhan Hikaru sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik dan menoleh kearah rekannya yang tampak gagah dan berani dengan salah satu kaki yang bertumpu pada tubuh tanpa kepala itu.

"Hhh... aku selalu kagum padamu, yah biar saja kau dingin seperti es batu, Yuki-chan." Ujar Hikaru pada juniornya dalam hati, lalu melepas topengnya dan menampakan mata Onixnya yang tajam.


***

Mantichora

by : Nona Violet


'Uuuiiuu...uuu'

Ambulance

Mobil polisi

Police line

Wartawan

Kilatan kamera

Dan lalu lalang orang-orang yang berkepentingan disana.

Pagi itu SMA Sakura dipenuhi orang-orang yang penasaran dengan kejadian semalam yang kabarnya merenggut dua siswi sekolah tersebut.

Penjaga sekolah yang diwawancarai entah kenapa menjawab tidak tahu, pasalnya dia tidak mendengar keributan apa-apa didalam sana. Tidak bisa disalahkan juga, sekolah itu sangat luas, dan dijam yang belum dikatakan malam itu penjaga hanya berjumlah satu. Walaupun banyak pun tidak menjamin para penjaga itu mampu melawan monster itu.

Para penyidik pun tidak menemukan sidik jari manusia, seperti yang sudah-sudah pelakunya bukanlah manusia biasa.

"Baik, menurut saksi mata yang melihat, makhluk ini wujudnya sama dengan manusia. Dan menurut kabar yang beredar makhluk ini sebenarnya sudah ada sejak beratus-ratus abad yang lalu, namun dahulu kala mereka hidup dihutan dan memburu hewan. Bentuk awalnya adalah singa bersayap dan memiliki ekor scorpion. Entahlah, mungkin karena pergeseran jaman dan semakin langka hewan didalam hutan sana, makhluk itu membaurkan diri dengan manusia, berkelakuan selayaknya manusia dan berpura-pura baik, namun pada saat yang tepat mereka akan memangsa manusia." Terang pria tambun yang juga diwawancarai itu.

"Cih!! KUSSOYAROOO!!!" Gadis yang hanya menyaksikan semua itu melalui siaran televisi meremas gelasnya sampai retak melampiaskan kemarahanya.

"Eh Yuki-chan, sudahlah." Ucap pria berambut hitam sama seperti warna matanya itu menghawatirkan Yuki.

"Bagaimana aku bisa melewatkan ini!!" Sesal Yuki, yang tidak menyangka sekolahnya akan menjadi tempat pembunuhan.

"Kita sudah berusaha memburu mereka kan? Aku yakin kita bisa menangkapnya tidak lama lagi." Pria itu masih mencoba menenangkan Yuki.

Televisi masih menampilkan berita kematian disekolah favorit itu.

"Makhluk itu disebut Mantichora." Lanjut pria tambun ditivi itu.

"Aku heran, sebenarnya dia makhluk apa? Kau tau Hikaru, dia hanya mengambil jantung dan hati? dan beberapa kasus ada tanda merah dileher dan dada korban,seperti sebuah hisapan." Lirik Yuki kearah Hikaru yang terlihat sibuk membersihkan tombaknya.

"Mmm" Hikaru menggulirkan manik hitamnya keatas, mencoba berfikir.

"Dan hanya seorang wanita muda..." Lanjut Yuki.

"Ngg...kukira dia makhluk yang cabul." Jawab Hikaru asal. Pria ini memang sedikit bodoh dan konyol, tetapi soal memburu dia tidak bisa diremehkan.

"Maksudmu cabul??" Yuki tidak mengerti, yah memang umurnya sudah 18 tahun. Tetapi soal begini Yuki tidak terlalu mengerti. Tapi kalau soal pedang dan cara memakainya, jangan ditanya, ia ahlinya.

"Ahahaha...Yuki-chan apa perlu aku tunjukan apa itu cabul??" Goda Hikaru dengan tampang sedikit mesum.

"Eeewwhhh...melihat ekspresimu, aku tau itu hal yang kotor!!" Yuki berdiri dari duduknya berniat meninggalkan Hikaru yang masih terkikik geli.

Kriieettt...

Pintu apartemen terbuka dan seseorang yang sudah tidak asing bagi mereka masuk, hal itu mau tak mau membuat Yuki yang tadi ingin pulang menghentikan langkahnya.

"Akimoto-san?" Sambut Yuki dan Hikaru hampir bersamaan kepada seseorang pria paruh baya. Mereka tampak sangat menghormati pria tersebut.

"Kemana yang lain?" Tanyanya dengan suara khas pria paruh baya. Tak lama pria itu segera duduk disofa berhadapan dengan Yuki dan Hikaru.

"Eh, Kirihara belum kembali." Jawab Hikaru sedikit ragu.

"Oshi terluka, dan sedang istirahat dikamarku." Jawab Yuki. "Dan yang lain setelah membuat laporan, mereka pulang." Lanjut Yuki.

"Aku baru saja mendapat info dari kantor pusat, tentang Mantichora yang menyerang sekolahmu. Dia termasuk jenis Mantichora kelas atas, dia tidak memakan daging manusia melainkan hanya jantung atau hati." Terang Akimoto kepada kedua bawahanya yang dengan cermat memperhatikannya.

"Jadi dia tidak rakus, sebagai kaum bangsawan dia hanya memilih mangsa yang menurutnya benar-benar bagus dan berkulitas." Lanjut pria tua yang rambutnya telah memutih itu.

"Hah! Seperti manusia yang menyukai daging kambing muda saja, makhluk itu juga membunuh wanita muda." Celetuk Hikaru konyol, dan langsung saja mendapat respon Yuki dengan melotot kearahnya.

"Benar, dan yang aku dengar kemungkinan besar makhluk yang satu ini sedang mencari betina yang tepat, mencari betina yang rahimnya akan ia tanami benihnya. Bisa disebut ini musim kawin bagi mereka." Terang Akimoto dengan tenangnya.

"Lantas apa hubungannya musim kawin mereka dengan manusia??" Tanya Yuki ingin tahu.

"Karena mereka kini tahu, bayi manusia dan Mantichora itu lebih superior dibanding bayi murni darah Mantichora itu sendiri. Bisa dikatakan, bangsa Mantichora sedang mempersiapkan pasukannya untuk melawan manusia, karena hidup mereka semakin terancam. Apalagi dengan kehadiran kita 'Eagle Corps' yang merekrut pemuda-pemuda untuk melenyapkan mereka." Jelas Akimoto panjang lebar.

"Jadi wanita yang ia anggap tidak pantas akan dibunuhnya?" Tanya Hikaru yang juga penasaran.

"Benar, dan mengapa mereka memilih wanita muda? Karena bayi Mantichora hanya bisa berkembang didalam rahim wanita yang belum pernah terisi janin sebelumnya, mereka kelas atas adalah makhluk yang sombong, bisa jadi mereka hanya akan memilih wanita yang rahimnya benar-benar belum tersentuh benih manusia lainnya." Terang Akimoto kembali.

"M-maksud Aki-san wanita perawan?" Tanya Yuki menegaskan.

"Iya....namun itu hanya dugaan, melihat para korban yang selama ini di visum tidak ada tanda-tanda makhluk itu menyetubuhi mereka, tetapi diketahui bahwa selaput dara mereka sudah tidak utuh sebelumnya." Jawab pria tua pimpinan 'Eagle Corps' team 3.

"Baiklah aku mengerti! kalau begitu, aku tidak akan pernah membiarkan makhluk busuk itu menanamkan benih dirahim siapapun!!." Ucap Yuki, sinar matanya berapi-api.

"Aku juga!! Aku tidak akan membiarkan makhluk busuk itu membunuh lebih banyak wanita muda!! Aku tidak akan membiarkan populasi wanita muda dijepang ini menjadi lebih sedikit! Karena akan mengancam kesenanganku menggoda mereka!!" Ucap Hikaru yang tak kalah bersemangat.

"Jika wanita-wanita itu mati bagaimana aku akan mengintip mereka mandi, bagaimana aku bisa meremas bongkahan dada yang menggiurkan itu." Lanjut Hikaru penuh ekpresi mesum.

'Pletak!'

Sebuah pukulan mendarat dikepala hitamnya.

"Aah! Kau ini apa-apaan Yuki-chan." Keluhnya sambil mengusap-usap kepalanya yang terasa panas.

Yuki hanya mendeath glare Hikaru tanpa menjawabnya.

"Ah baiklah-baiklah, aku tau kau cemburu Yuki-chan, tenang saja aku hanya akan meremas dadamu nanti." Ucap Hikaru sembarangan.

Dan tiba-tiba aura disekitar terasa sangat mencekam. Apalagi kalau bukan dari Yuki yang sebentar lagi akan meledak marah.

"Hhahaha...sudahlah Yuki-chan Hikaru-kun, kalian istirahat saja." Kekeh Akimoto melihat kelakuan anak buahnya sedikit konyol.

"Tidak sebelum aku membunuh makhluk cabul ini Aki-san." Jawab Yuki segera menindih dan menampar Hikaru berkali-kali.

Hal itu membuat Akimoto kembali terkekeh geli.

"Hikaru-kun, Yuki-chan jadilah kuat, dan jangan kecewakan kami." Batin Akimoto dengan menatap kedua makhluk yang jarang terlihat rukun itu.


TO BE CONTINUE


Yang nunggu EXE kayaknya Chapter 4 ya... :). Kritik sarannya om2 :beer:
 
Terakhir diubah:
P-pertamaaaxxxx....:haha:


Ehh??? :bingung:
 
Hmmmmmm jd sesosok shapeshifter(yg bisa berubah wujud like werewolf) atau cuma kluar cakar n taring layaknya vampireyg pinter sembunyi2...
 
P-pertamaaaxxxx....:haha:


Ehh??? :bingung:

Om robot belum baca udah pertamax aja



Hmmmmmm jd sesosok shapeshifter(yg bisa berubah wujud like werewolf) atau cuma kluar cakar n taring layaknya vampireyg pinter sembunyi2...

Kayaknya mau dibikin cakarnya aja sama mata, taring juga engga kok. agak buntu soalnya otak :D
Ga bisa deskripsiin :(
 
Mana updatenya???
:bingung:
 
Oohhhhh jadi senseinya.... :bingung:
Mmmhhhh.... Sayang, mubazir itu ngak di exe....


Tapi overall good :jempol:
Ada beberapa kata yang kurang tepat penggunaannya, maupun kata yang kurang tepat pengucapannya...
Dan beberapa typo...

Mohon maaf nona, nubi lupa letak kata-kata itu dimana...
:sendirian:


Tapi yang jelas, rangkaian katanya ciamikkk...
:jempol:
Susunan kalimatnya itu lohhh... Expert sekali...
Saingannya suhu diaz kalo yg bgini nih
:dansa:
 
Oohhhhh jadi senseinya.... :bingung:
Mmmhhhh.... Sayang, mubazir itu ngak di exe....


Tapi overall good :jempol:
Ada beberapa kata yang kurang tepat penggunaannya, maupun kata yang kurang tepat pengucapannya...
Dan beberapa typo...

Mohon maaf nona, nubi lupa letak kata-kata itu dimana...
:sendirian:


Tapi yang jelas, rangkaian katanya ciamikkk...
:jempol:
Susunan kalimatnya itu lohhh... Expert sekali...
Saingannya suhu diaz kalo yg bgini nih
:dansa:

Baiklah nanti diedit lg yg typo dan kata ga pas, aku juga ngerasa gitu sih,

Kalo soal exe chapter 5 kayaknya :sendirian:
soalnya Haru itu spesial jd ga aku bikin main tusuk sana sini seenaknya :D, jadi harus berkesan :D semoga saja.
btw makasih om robot baik banget :*
 
Baiklah nanti diedit lg yg typo dan kata ga pas, aku juga ngerasa gitu sih,

Kalo soal exe chapter 5 kayaknya :sendirian:
soalnya Haru itu spesial jd ga aku bikin main tusuk sana sini seenaknya :D, jadi harus berkesan :D semoga saja.
btw makasih om robot baik banget :*

Hmm... :bingung:
Yg agak aneh dari scenenya... Gimana caranya si Haru bisa gak ketauan... Besok pasti ditemuin itu jenazahnya


Tapi gapapa...
Smua itu terserah sist aja...
Disini nubi cuma penikmat
:hore:
 
Ahhh.. Akhirnya...
Ketemu juga alur ceritanya setelah :baca: chap III..
:p:p
owhh..jadi gituuu..??
:ngupil:ada kelompok pemburu n yg di buru yaa??
jadi inget film Blade..hehee
 
Ahhh.. Akhirnya...
Ketemu juga alur ceritanya setelah :baca: chap III..
:p:p
owhh..jadi gituuu..??
:ngupil:ada kelompok pemburu n yg di buru yaa??
jadi inget film Blade..hehee
 
'
Jeng, jadi ingat dan ngebayangin "Blood: The Last Vampire" yg juga ber-set di Jepang namun beda tokoh yg menjadi buruannya.

Ada typo sedikit...
- tanpa spasi setelah (.)
- jepang = Jepang
- berlahan = perlahan
hanya itu saja yg nubi tolol tahu... hehehe...

Ternyata Yuki yg akan jadi sasaran lanjutan Mantichore untuk menanam benih keturunannya.

Monggo dilanjut lagi, Jeng Vio.

.
 
Hmm... :bingung:
Yg agak aneh dari scenenya... Gimana caranya si Haru bisa gak ketauan... Besok pasti ditemuin itu jenazahnya


Tapi gapapa...
Smua itu terserah sist aja...
Disini nubi cuma penikmat
:hore:

Chapter 3 udah rilis om, semoga bisa kasih jawabanya ya :)

Ahhh.. Akhirnya...
Ketemu juga alur ceritanya setelah :baca: chap III..
:p:p
owhh..jadi gituuu..??
:ngupil:ada kelompok pemburu n yg di buru yaa??
jadi inget film Blade..hehee

Horeee akhirnya ketemu ya :D, hehe mirip blade ya..

'
Jeng, jadi ingat dan ngebayangin "Blood: The Last Vampire" yg juga ber-set di Jepang namun beda tokoh yg menjadi buruannya.

Ada typo sedikit...
- tanpa spasi setelah (.)
- jepang = Jepang
- berlahan = perlahan
hanya itu saja yg nubi tolol tahu... hehehe...

Ternyata Yuki yg akan jadi sasaran lanjutan Mantichore untuk menanam benih keturunannya.

Monggo dilanjut lagi, Jeng Vio.

.

Last vampire ya, blm nonton :bingung: ,makasih ya koreksinya. aduh aku emang selalu begitu :(

Um iya Yuki jadi inceran Haru hehe...
 
Mmmhhh.... Menanam benih? :bingung:
Masa benih mahkluk buas itu sangat rapuh...

Mendingan aku aja sini yg nanemin benih
Dijamin tokcer #testedbymywife
 
Jeng, cicit ȋ̝̊ƭϋ apa ˚☺˚ɪ̇ƴªª˚☺˚?
 
Bimabet
Jeng, cicit ȋ̝̊ƭϋ apa ˚☺˚ɪ̇ƴªª˚☺˚?

umm apa yah, semacam kalimat tertahan gitu. ah bingung juga jelasinya, misalnya cewek diperkosa klo liat jav itu, nah dia kan berontak2 gitu kan, saking takutnya ato gimana gitu suaranya jadi ga keluar gitu.
ah bingung deh, mungkin ada yang bisa bantu jelasin :D
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd