Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Consultant in Action

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Chapter 20
---


Wanda Dewi Sasmita


Rachel Natalie


“Good night! And.. please enjoy!”

Semua orang sudah bersama pasangannya masing-masing. Pasangan-pasangan itu sudah banyak yang langsung saling rangkul dan mulai berciuman. Suara kecipak dari ciuman panas mereka langsung mengisi aula ini.

Ranjang yang dipilih Mba Wanda berada jauh diseberang ruangan dari posisiku. Dia tampak duduk menyilangkan kaki nya di atas kasur dengan begitu anggun. Betis dan pahanya terlihat menggoda dari belahan dress itu.

Mba Wanda tampak masih mengobrol santai dengan kedua pria besar dan kekar yang berdiri mengerubungi nya. Bibir nya mulai menyunggingkan senyum manis. Entah apa yang mereka obrolkan. Mba Wanda mulai tersipu malu. Please jangan diterusin mba…

FUCK!

Dengan tangannya yang berbulu, orang timur tengah itu sudah manangkupkan telapak tangannya ke dada Mba Wanda. Tak ada penolakan dari Mba Wanda untuk menepis tangan berotot itu.

Si binaragawan kini juga sudah duduk berdempetan dengan tubuh seksi Mba Wanda. Dia seperti membisiki Mba Wanda sesuatu sambil mengelus paha mulus Mba Wanda. Nafasku tercekat melihat wanitaku disentuh pria lain.

JEGLEKKKK…

Tiba-tiba lampu aula dipadamkan. Hanya tersisa sinar temaram di samping ranjang. Aku tak bisa melihat ke arah ranjang Mba Wanda karena posisinya yang terlalu jauh. Entah apa yang sudah dilakukan 2 pria itu kepada Mba Wanda dalam gelap ini. Rasa cemburu mengisi relung hati ku.

Aula ini makin berisik di isi suara desahan dan lenguhan yang bersahutan dari segala penjuru. Aura erotis langsung membius semua orang di dalam ruangan ini. Meskipun masih cemburu membayangkan Mba Wanda, gairah ku pun ikut tertular dari suasana yang begitu panas ini.

“Hei.. yang lain udah mulai lohhh..” bisikan Rachel mengagetkan ku. Di saat kasur lain mulai berdecit, aku masih duduk mematung tak tahan membayangkan tubuh seksi Mba Wanda dijamah pria lain.

“Yaudah kamu diem aja yah.. Biar aku yang aktif..” ujar Rachel mulai membuka kancing kemeja ku satu per satu. Tubuhku didorong pelan hingga tertidur di atas kasur.

“Badan kamu tuh mirip banget loh sama pacar aku..” bisiknya setelah berhasil melepas kemeja ku.

Pacar? Bukannya dia sudah putus?

“Tapi gara-gara dia jadinya aku datang kesini lagi..” ujar Rachel sambil sekarang mulai melolosi celana panjang ku.

Dia siapa??? Aku makin penasaran dengan ocehan Rachel.

“Shit.. kontol kamu juga panjangnya mirip kaya punya pacar aku..” ujarnya kaget ketika sekarang jemari tangannya mulai meremasi batang penis ku. Celana dalam dan panjang ku sudah turun hingga ke pergelangan kaki.

Please.. Let me enjoy you tonight..” ujar Rachel lagi sambil mulai mengecup bibirku. Siluet wajahnya terlihat begitu cantik menyorong ke arah wajahku. Tubuh polos nya pun berbayang dengan sangat indah akibat temaran sinar lampu kecil ini. Yeah.. she is so fucking hot..

Aku pun langsung tak tahan untuk membalas kecupan nya dengan ciuman liar. Masa bodoh lah dengan Mba Wanda. Lebih baik aku menikmati malam ini dengan Rachel..

Suara gaduh dari desahan dan lenguhan kasur lain memancing gairah semua orang yang ada di ruangan ini. Termasuk aku.

Apalagi membayangkan apa yang sedang dilakukan Mba Wanda kepada dua penis besar dan panjang milik pasangan nya sekarang, jelas saja nafsu ku sudah membumbung begitu tinggi.

“Mmmhh… yeshh… mmmhhh… shhhh….” Rachel mulai mendesah di sela ciuman kami ketika tanganku mulai aktif meremas payudaranya yang indah itu.

Bibir Rachel makin semangat memagut bibir ku. Lidahnya juga makin liar menggoda lidahku. Lidah kami berdua sudah bertautan penuh nafsu.

“Sssshhh… iyah disituuuhhh…” racau Rachel keenakan ketika puting nya mulai kupilin-pilin pelan. Dari siluet wajahnya, dia kini sudah terangsang berat dan begitu menikmati rangsangan jemari ku di puting nya.

“Oughh… pinter banget sih kamuhh..” ujarnya manja sambil melepaskan ciuman bibirnya dari bibirku.

“Mmmmhhh…” sekarang giliranku mendesah ketika bibir Rachel mulai bergeser mencumbu leherku. Tubuh ku mulai terasa panas akibat cumbuannya.

Hisapan hisapan lembut semakin turun ke arah dada ku. Tangannya mulai meremas dan mengocok penisku yang kini sudah mengacung tegang.

Uuuhh.. Kamu juga pinter banget chel…

Lidah Rachel semakin semangat menyusur semakin ke bawah menuju puting ku. Area sensitif ku. Aku makin mendesis keenakan akibat gesekan lidahnya. Apalagi kocokan Rachel terasa begitu nikmat di penisku ini.

“OUGHHH.. CHELLL…” pekik ku tak tahan ketika mulutnya langsung menghisap puting ku dengan kuat.

“Chel????” Rachel langsung terkejut dan mendorong tubuhku menjauh.

Anjrit… bisa-bisa nya gue bisa ngejerit nama Rachel disini!

“KAMU SIAPA?” pekik Rachel histeris karena kaget ada yang tau namanya dalam ruangan ini. Untung kasur lain sedang sibuk dengan aktivitas nya masing-masing. Tak ada yang peduli dengan teriakan Rachel barusan.

“Bayu???” Rachel sepertinya baru sadar dengan siapa yang ia sentuh barusan. Bentuk tubuhnya. Bentuk kemaluan nya. Hingga suaranya…

“Serius ini kamu bay???” Rachel tercekat. Dia sangat terkejut dengan kehadiranku.

“Aku ga nyangka chel..” ujarku lirih. Tidak ada yang perlu kututupi. Rachel langsung mengatupkan tangannya tak menyangka dengan suara yang ia dengar barusan.

“Bay.. ngapain kamu disini?” tanya Rachel masih shock.

“Itu yang harusnya aku tanyain ke kamu. Aku ngikutin kamu naik taksi dari kantor kamu tadi sore” jawabanku semakin membuatnya kaget. Rachel sudah tertangkap basah olehku.

“Aku bisa jelasin Bay..” ujarnya lirih. Rachel mendekat ke arahku yang tadi ia dorong menjauh. Wajahnya menunduk malu.

“Ke mobil ku aja..”


----


Rachel sudah duduk di kursi penumpang. Tubuhnya yang bugil dan seksi itu kembali terbalut pakaian kantor yang tadi ia kenakan ketika berangkat kesini. Wajahnya menunduk tanpa berani sedikit pun menatapku. Tangannya gemetar tanda ia begitu gelisah saat ini.

“Kenapa Chel?” tanyaku dengan suara terbata. Aku sampai ingin menangis karena sulit menerima Rachel sampai bisa seperti ini. Nafsu ku yang sempat muncul di dalam aula tadi sudah luruh dalam momen ini.

Akal sehat ku sudah kembali sepenuhnya, tujuan sesungguhnya aku kesini adalah untuk berbicara dengan Rachel, bukan menyetubuhi nya di pesta orgy tadi.

Rachel yang dulu begitu kucintai, ternyata masuk ke lingkungan seks bebas yang begitu liar.

No reason Bay..” Rachel memilih untuk tidak mengungkapkan yang sebenarnya kepada Bayu. Sudah tidak ada lagi harapan Rachel kalau Bayu akan bisa menatapnya tanpa dengan pandangan jijik.

Lo itu ga pantes buat Bayu, Chel!

Rachel merutuki diri nya sendiri akibat terjebak di lingkaran setan ini.

“Hak elo kalo ga mau cerita. Anggep aja gue ga pernah nanya”

Tidak ada lagi aku-kamu seperti biasanya. Rachel makin gelisah karena nada ku yang ketus.

Aku sudah bodoh memikirkan Rachel seminggu ini. Ternyata apa yang terjadi di Jepara itu tak lebih dari malam-malam penuh seks untuknya. Aku tak bisa menahan rasa panas di dadaku. Tanpa terasa air mata turun dari ujung mataku.

“Kamu kenapa nangis Bay??” ujar Rachel panik menatapku menangis. Padahal air mata Rachel juga sudah berlinang sejak tadi di pipinya.

No reason Chel..” balasku ketus padanya. Kusunggingkan senyum yang tampak dipaksakan kepadanya. Air mata semakin deras turun mengalir di pipi kami.

“Maafin aku Bayyyy…..” tak kuat, Rachel langsung memeluk erat tubuhku sambil terisak keras.

“Siapa gue Chel.. ngapain elo minta maaf sama gue..” aku menahan diri sekuat tenaga untuk tak memeluk Rachel. She is a bitch Bay!

“Kamu boleh jijik sama aku.. Kamu boleh nganggep aku pecun.. Kamu boleh benci setengah mati sama aku.. Tapi please… jangan nangis buat aku… aku ga kuat ngeliatnya bay….” ujar Rachel meraung tanpa henti di pelukanku. Tubuhnya berguncang hebat tanda shock yang ia rasakan saat ini.

Rachel terus meraung di dalam pelukannya. Hati ku pun mau tak mau mulai terenyuh tak tega mendengar suara raungan nya.

Tell me..” ujarku lirih.

Rachel masih terisak tak bisa berhenti. Kubiarkan dia memeluk ku hingga tangis nya mereda. Setelah Rachel sudah mulai bisa mengatur emosi nya dan berhenti terisak, Rachel mulai melepaskan pelukan nya.

Wajahnya yang begitu sendu menatapku mata ku dengan begitu dalam. Mata nya kini sudah sembab. Makeup nya sudah luntur. Bibirnya masih saja bergetar.

Kubiarkan dia merangkai kata untuk menjawab pertanyaanku.

“Kamu.. kamu pasti pengen tahu aku udah berapa kali ikut acara kayak gini kan?” tanyanya lemah padaku. Aku mengangguk merespon nya.

“Hahhhhhhh….” Rachel menghela nafas panjang bersiap untuk menjawab.

“Terserah kamu percaya atau engga.. Malam ini aku bakal ceritain semua nya tanpa ada yang aku tutup-tutupin..” Rachel mendongakkan kepala seakan sudah siap dengan segala konsekuensi dari apa yang akan ia ceritakan padaku.

Tanpa menunggu responku, bibir nya mulai terbuka..

“Ini ketiga kali nya aku kesini. Terakhir kali aku kesini itu setahun setelah putus sama kamu..”

What? Dahi ku sampai mengernyit mendengar pembukaannya.

“Sejak putus dari kamu.. Aku sampai masuk rumah sakit berkali kali Bay.. aku hampir bunuh diri…”

Aku tercekat.

“Sampai akhirnya.. Aku mulai ikut-ikutan mabuk.. Ikutan dugem.. Sampe ketemu orang-orang baru di dunia ku yang baru..”

Selama pacaran denganku, ga pernah sekali pun Rachel mau masuk ke dalam club. Apalagi sampai menyentuh minuman beralkohol..

“Dari situ mulai banyak yang ngedeketin aku.. Kebanyakan dari mereka cuma mau tidur sama aku..”

Dada ku mulai panas..

“Sampai akhirnya.. Aku mau tidur sama 1 cowok yang menurutku dia gentle banget. Dia jadi pacar pertama aku setelah putus sama kamu..”

Shit.. gue bakal kuat gak ya buat ngedenger cerita ini sampai akhir?

“Selama pacaran sama dia.. Hidup aku isinya cuman seks, seks, dan seks aja… Ga ada namanya sayang atau cinta kayak yang aku rasain pas sama kamu..” ujar Rachel lirih.

“Sampai akhirnya dia ngenalin aku tempat ini..”

GILA! PACAR MACAM APA ITU?

“Pertama kali aku nyobain, aku langsung dapet dua orang cowo. Aku langsung dapet sensasi yang beda sama kalo aku lakuin seks sama kamu atau sama pacar aku waktu itu..”

“Dari situ, aku kayaknya baru sadar kalo nafsu seks aku ternyata gede banget.. Aku jadi suka ngebayangin fantasi aneh-aneh..”

Ohh.. God.. gue udah mulai pusing..

“Akhirnya aku kesini lagi.. Aku ketemu sama 1 cowo.. Beda dengan fantasi aku yang liar, dia bener-bener lembut banget ngemuasin aku.. Persis sama kamu..” berkali-kali Rachel kembali mengusap air mata nya yang luruh.

“Dari situ aku sadar.. Kalau apa yang aku lakuin itu salah.. Apalagi waktu itu aku masih punya pacar.. Tapi mungkin aku emang udah bener-bener dipengaruhi setan kali ya? Aku malah akhirnya macarin si cowo itu.. Jadinya waktu itu aku punya 2 pacar sekaligus..”

What the fckkkk….

“Papah sama Mamah tau kelakuan aku. Mereka tambah khawatir sama aku. Berkali-kali mereka mau ngehubungin kamu tapi aku larang..”

“Sampai akhirnya.. Mereka sampe ngebolehin aku buat pindah agama.. Biar aku bisa balik lagi sama kamu.. Biar aku bener lagi..”

WHAT? KAPAN? KENAPA KAMU GA BALIK LAGI KE AKU CHEL?

“Disitu aku ketampar banget.. Mereka segitu putus asa nya sama kelakuan aku waktu itu.. Mereka tahu kalau aku masih belum bisa ikhlas buat putus sama kamu. Mereka sampe nangis-nangis di depan muka aku bay.. Dari situ akhirnya aku mutusin berhenti bandel dan mutusin kedua pacar aku itu..”

“Sejak saat itu.. Aku mulai ngebenahin diri aku.. Karirku yang berantakan abis putus sama kamu pelan-pelan jadi lumayan. Hidup ku juga mulai balik lagi jadi normal. Berkali-kali aku pengen ngontak kamu tapi aku ga pernah berani gara-gara apa sadar sama apa yang udah aku lakuin waktu itu..”

“Sampai akhirnya aku pacaran lagi, pacar terakhir ku. Orang nya baik, Keluarga nya juga baik sama aku. Tapi entah kenapa aku tetep ga bisa sayang sama dia. Bahkan pas seks sama dia pun rasanya hambar.. Akhirnya aku putus sama dia..”

“Sampe akhirnya aku ketemu kamu lagi.. Aku seneng banget Bay.. Saking senengnya, aku sampe ga tahan buat minta ditidurin sama kamu.. Sorry for being a cheap slut Bay..”

“Tapi setelah kamu ngusir aku.. Aku bener-bener balik lagi kaya pas abis putus sama kamu dulu.. Aku kayak ga rela kalo kamu udah punya pacar lagi yang kamu bisa sayangin.. I'm so depressed Bay.. Makanya aku kesini lagi.. Maaf..” tutupnya dengan air mata yang membasahi wajahnya yang cantik.

“Kenapa kamu ga balik lagi sama aku pas orang tua kamu udah ngizinin kamu pindah agama? Pasti papah ku setuju kalo kamu pindah agama Chel!” ujarku emosi. Rachel tertunduk tak kuat menahan sedih.

"Kenapa Chel???" tanyaku tak sabar. Andai saja aku bisa menolong nya waktu itu. Andai saja aku bisa membawa Rachel ke Papah setelah ia setuju pindah agama.. Andai..

"Chel..."

“AKU MALU BAY! AKU GA PANTES SAMA KAMU LAGI! AKU KOTORRRR!!! HUHUHUUUU…..” Rachel histeris kepadaku. Aku pun refleks memeluknya yang kini tantrum. Rachel benar-benar depresi. Setelah bertahun-tahun ternyata Rachel tak bisa ngelupain aku. Maafin aku Chel.. Maafin aku ga ada pas kamu lagi sejatuh itu..

“UDAH BERAPA KONTOL YANG NODAIN AKU BAY? BANYAK BAY… AKU GA PANTES BUAT KAMU.. GA PANTEESSSS…” Rachel meraung-raung tanpa henti dipelukanku.

5 cowok Chel.. cuma beda 1 orang lebih banyak dari wanita yang udah aku tidurin ketika mengejar Dera.

Rani. Wanda. Ayu. Kamu.

Kalau kamu ga pantes buat aku.. Berarti aku juga ga pantes buat Dera..

Setelah berusaha setengah mati menenangkan Rachel, akhirnya dia mulai kembali tenang kembali. Hampir sejam sudah kami di mobil ini.

Rachel akhirnya mulai bisa kuajak ngobrol kembali. Akhirnya kami bisa berbincang dengan nya baik-baik. Aku pun kembali ke tujuan awalku. Sesuai permintaan Dera, aku harus dapat menyelesaikan masalah ku dengan Rachel malam ini.

Aku cerita padanya tentang Dera yang sudah mengetahui apa yang sudah kami lakukan di Jepara.

“Aku boleh ketemu Dera ga Bay? Aku bakal jelasin semua nya. Kamu ga boleh ngelepasin Dera..” ujarnya mantap sebagai tanda penebusan dosa nya kepadaku.

“Aku juga niatnya gitu kok..” Rachel tersenyum mendengar izin ku. Setelah kejadian ini, aku benar-benar sulit melepaskan Rachel. Entah kalau orang bilang dia kotor, bagiku dia tetap wanita yang begitu mencintaiku dengan luar biasa hebatnya.

“Yaudah pergi sekarang yuk Bay.. aku ga mau lama-lama ditempat setan ini..” ujarnya geram menatap rumah megah ini. Rumah yang membuat diri nya kotor sampai tak berani menghubungi aku.

“Nanti ya Chel..” potong ku menolaknya. Urusan ku masih belum selesai. Mba Wanda masih ada di dalam sana..

Aku pun menceritakan Mba Wanda kepada Rachel. Rani dan Ayu pun akhirnya ku ceritakan untuk melengkapi keutuhan cerita ku. Rachel sampai terkejut mendengarnya. Meskipun kaget, Rachel tidak berani menilai ku. Dari ceritaku, pasti dia paham kalau aku sebenarnya suka dan sayang kepada mereka.

“Dia yang kebagian nomor 3 itu Bay?” Rachel benar-benar kaget setengah mati begitu tahu Mba Wanda yang mana. Aku hanya mengangguk lemah sambil menatap pintu belakang rumah ini yang masih tertutup.

"Ga mungkin kamu nerobos masuk gitu aja.. di dalem banyak yang jaga Bay.." ujarnya mengingatkanku.

Aku pun tak bodoh. Kalau saja tidak ada yang menjaga tempat ini, pasti aku langsung masuk menerobos ke dalam mengeluarkan Mba Wanda. Kalau sampai ada yang punya rumah sebesar ini dan berani membuat acara seperti ini.. pasti si tuan rumah bukan orang sembarangan.

"Kita tunggu ya Bay.." ujar Rachel sambil meremas tanganku. Dia paham apa yang kurasakan saat ini. Selesai masalahku dengan Rachel, sekarang fokus ku memang sudah kembali kepada Mba Wanda.

Kamu kemana Mba..

21.31

Sisa setengah jam lagi. Beberapa orang keluar terpisah dari dalam ruangan. Mereka langsung masuk mobil dan pergi dari sini. Mereka semua menjaga privacy nya dengan ketat. Tak ada yang keluar berdua dengan pasangannya. Tapi Mba Wanda belum tampak keluar dari pintu kecil itu.

"ITU BAY!" ujar Rachel menunjuk ke arah seorang wanita yang berjalan lunglai keluar dari pintu itu.

Dengan rambut yang sudah awut-awutan, Mba Wanda tertatih berjalan ke arah mobilnya.

Kring... kring....

Telfon ku di abaikan olehnya..

Kringg... kringgg....

"Halo Bay.. ehm.. kenapa?" jawab nya parau. Darah ku berdesir panas mendengar suara nya yang berat tanda habis kecapean meladeni 2 orang pria itu.

"Arah jam 2 Mba.." ujarku padanya. Kuatur nada ku senormal mungkin.

"Hah? Maksudnya?" Mba Wanda bingung.

"Lihat ke arah jam dua dari mobil Mba Wanda.." ujarku pelan. Andai saja kami tak di parkiran secret party ini, aku pasti sudah mengehampiri mobil nya.

"Mana? Apaan sih kamu Bay?" Mba Wanda mulai panik. Dia melongok ke arah jejeran mobil di parkiran ini.

Ceklek.. ku nyalakan lampu dim ku.

"BAYU!"
Makasih apdetnya bro @Paletol ... 👍🏿👍🏿👍🏿
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd