Part 4 - Konflik
A = Alvin (Aku sendiri)
R = Rekan kerja ku di tempat yg lama (Mantan pacar)
M = Suami dari R
B = Kakak kandung dari A (Kasus ke 4)
F = Polisi (Teman ku dan anak mantan bos ku)
V = Junior kerja di tempat yg lama
O = Suami dari V dan rekan kerja M (Bull)
P = Rekan kerja M (Bull)
T = Rekan kerja M (Bull)
Om S = Paman F (Polisi)
Bang Sa = Abang sepupu F (Polisi)
2 mobil perlahan mendekat, tidak lama turunlah Om S dan Bang Sa.
S = "Alvin, saya di sini hanya sebagai pengawas. Saya minta kamu jangan berlebihan."
A = "Siap Om."
S = "5 Orang tetap di luar, sisanya ikut saya."
S = "Assalamualaikum."
Z = "Waalaikum salam. Ada kabar apa nih sampe Pak S mampir ke sini. Mari masuk semuanya."
Sambil berjalan masuk kuhampiri F dan berbisik.
A = "Itu orangnya bang?"
F = "Iya, kamu kenal?"
A = "Pernah ketemu bang."
F = "Dimana?"
A = "ARENA"
F = "Wah,,, bakalan panas nih."
Saat masuk Pak haji menatapku tajam dan kubalas dengan senyuman.
Z = "Sepertinya kita pernah ketemu mas, tapi dimana ya?"
A = "Iya pak, kita emang pernah ketemu. Sekitar 13 tahun lalu."
Z = "Saya agak lupa, maklum udah tua. Kalau boleh tau kita ketemu di mana?
A = "Di Arena pak."
Ekspresi pak haji berubah, dia terdiam cukup lama.
Z = "Saya ingat kamu, bukannya kamu udah pensiun?"
A = "Sekarang pun masih pensiun pak, saya hanyalah orang biasa."
Z = "Lantas ada keperluan apa kalian ke sini?"
S = "Begini pak haji, maaf sebelumnya. Apakah menantu pak haji ada?"
Z = "Sebentar saya panggilkan, sekalian saya minta bikinin minum dulu"
Tidak lama pak haji keluar bersama seorang pemuda dan duduk. Amarahku mendidih, jadi ini biang petakanya. Belom sempat ku bicara muncullah seorang wanita dengan membawa minuman. Yg menarik, wanita ini juga aku kenal bahkan R lebih mengenalnya dibandingkan aku.
V = "Silakan bapak2"
A = "...V?"
V = "...... Bang Alvin??"
Z = "Kamu kenal dek?"
V = "Iya bah, bang alvin ini senior aku dulu waktu kerja."
A = "V maaf, hubungan kamu dengan lelaki ini apa??" (Sambil menunjuk O)
V = "Dia suamiku bang, kenapa gitu??"
Ternyata semesta sedang mempermainkanku, V adalah juniorku dulu di tempat kerja yg lama. Dia satu bagian dengan R, lebih tepatnya adalah asisten R.
A = "Duduk dulu V, kami datang untuk ketemu suami kamu dan ini ada hubungannya dengan R. Kamu masih ingat kan sama R?"
V = "Kak R?? Iya aku ingat, ada apa dengan suamiku dan kak R??
A = "Suamimu terlibat dalam kasus pemaksaan yg berujung ke pemerkosaan bersama 3 temannya dimana salah satunya suami R sendiri."
V = "APA??"
O = "FITNAH KAMU, SAYA TIDAK PERNAH MEMPERKOSA"
Z = "Mas, tolong hati2 dalam bicara."
A = "V lebih mengenal saya pak, dan saya tidak pernah bicara tanpa fakta. Silakan lihat video ini. Saya yakin V pasti kenal dengan beberapa orang di video, dan di video ke 2 yg memegangi tangan R adalah suaminya sendiri."
Ku kasih hp ke V, pak haji pun memberikan tanda ke V untuk mendekatinya.
V = "MASYA ALLAH KAK R... ABAAANG INI APA APAAN BANG, JELASIN KE AKU BANG."
Z = " Dek, tenang dulu. O bapak minta kamu jelasin ini semua."
O = "Saya enggak memperkosa bah, ini semua atas permintaan suaminya buat memenuhi fantasi seksualnya. Saya juga awalnya engga mau tapi terus terusan dipaksa."
A = "Maaf pak haji, boleh saya pinta hp saya. Saya ada satu bukti lagi."
Kuputar video rekaman interogasi M tadi pagi di rumahnya.
A = "Ada 3 video pak, dari 3 pelaku yg sudah mengaku. Mereka semua bilang kalau O lah yg mendalangi. Silakan pak haji dengar sendiri."
V terduduk di lantai dan menangis di kaki pak haji, pak haji yg gusar pun menatap tajam ke O. O cuma bisa tertunduk dengan muka pucat.
O = "Ampun bah saya khilaf, maafin saya bah."
A = "Khilaf kok bisa sampai 4 kali, bahkan yg ke 5 lu memaksa R buat ngentot sama lu di Hotel A*rium.
Padahal waktu itu dia lagi hamil 6 bulan. Kalau bukan karna dia histeris mungkin udah lu entotin kali." (Lihat sesi 6)
"Asal kamu tau V, setelah diperkosa sama mereka berempat. V positif hamil, untungnya anak itu adalah anak dari M suaminya sendiri itupun diketahui setelah lahiran dan tes DNA."
Selama kehamilan itu R stres dan dia coba gugurin kandungannya 2 kali. Yg pertama setelah suamimu yg bangsat itu keluar dari hotel dan yg kedua itu 2 bulan setelahnya."
V = "Hiks... Kapan.... Hiks... Tepatnya kejadian ini bang?"
A = "Sudah berapa lama kamu nikah dengan dia?"
V = "3 bulan bang."
A = " Berarti kejadiannya pada saat kaliah masih tunangan."
PLAKKKK...
Sebuah tamparan mampir ke pipi O. Dilanjut dengan pukulan2 dari V.
V = "BINATANG KAMU BANG, BINATANG...."
Z = " Dek udah dek, kamu ke sini dulu. Ada yg Abah mau tanyakan ke O. Kenapa kamu lalukan ini?? Jelaskan ke abah."
S = "Saya sarankan kamu jujur mas, mungkin itu bisa membantu mengurangi masa hukuman nanti di persidangan."
Di sini O cerita kalau dia nafsu sama R dari pertama lihat di tempat kerjaku yg lama saat jemput V pulang kerja. O melihat R lagi di pernikahan M. Waktu itu V sedang umroh sama Alm Ibunya jadi R sama V tidak tau kalau pasangan mereka kerja di tempat yg sama.
Pas dia tau kalau R adalah istri M, dia pun mulai rancang rencana buat racunin M dengan Cuckcold.
O sendiri ternyata sebelumnya udah pernah jadi bull.
Dia perlahan lahan mulai cekoki M dengan video2 cuckcold. M yg mulai terobsesi sama fantasinya akhirnya nurut aja semua perkataan O. Udah bagai kerbau yg dicocok hidungnya.
M mulai lakukan pendekatan ke R agar mau cuckcold juga atas instruksi O. R yg jenuh sama sifat suaminya yg terus maksa akhirnya ngalah dan mau nurutin. Awalnya O yang mau dijadikan bull sama M. Tapi R enggak mau dan memilih aku (Lihat sesi 1)
R yg setelah sesi 1 jadi menolak keras fantasi M malah membuat M makin penasaran sampai akhirnya dia menuruti ide gila dengan obat tidur (Lihat sesi 2).
M yg ketagihan cuckcold akhirnya nurut aja saat O menyarankan pakai obat perangsang. O beralasan agar R bisa menerima fantasimu. (Lihat sesi 3)
Sesi gangbang sebenarnya tidak ada dalam rencana O, ini terjadi karena dia nonton video rekaman sesi 3 saat jam istirahat kerja dan gak sengaja T lihat wajah M di video. Karena penasaran T nanya O, enggak sengaja O keceplosan kalau itu memang M. Kebetulan P yg ada di sana juga ikut dengar. Mereka berdua maksa untuk lihat dan kenal sama R, karena waktu itu datang ke pernikahan.
Karena udah ketahuan akhirnya dia ngajak P dan T untuk ikut sesi 4 sebagai jasa tutup mulut. M cuma pasrah nurutin maunya O karena aib keluarganya sudah kebongkar, apalagi setelah dibilang kalau nafsu melihat istri digangbang bakalan lebih nikmat dibanding cuck biasa. (Lihat sesi 4)
Sesi selanjutnya R yg udah pasrah sama maunya suami akhirnya nurut buat cuck. Di sini O mau main tanpa kondom tapi R menolak keras dan hanya mau main jika pake kondom. Akhirnya O mengalah, mungkin karena dia pikir bakalan ada sesi berikutnya jadi mau pelan2 SSI R. (Lihat sesi 5)
Sesi berikutnya ternyata dibatalkan dan ini membuat O kesal apalagi pas tau jika R hamil. Padahal dia udah berniat banget mau hamilin R.
O yg ngebet banget sama R, mulai meracuni M lagi kalau sensasi cuck saat istri hamil itu berbeda. Dan bukan dengan polosnya tapi dengan begonya M nurut lagi sama O.
Itu sebabnya dia marah saat sesi keenam ditunda lagi padahal udah sange berat. Kalau bukan karena R yg menangis histeris mungkin bakalan dia paksa, tapi karena gak mau bikin keributan di hotel makanya dia bersedia nunda sesi cuck.
Entah harus berkata apa soal M, aku rasa posisi otak dan kontolnya udah tertukar.
Di sini jelas terlihat kalau M udah seperti didoktrin sama O, apapun yg O bilang M pasti akan nurut karena dia sudah merasakan nikmatnya cuck atau lebih tepatnya adalah. Mentalnya sudah terlanjur rusak oleh nafsu akan fantasinya sendiri.
O juga mengakui kalau dia terobsesi sama R, dia enggak bisa melupakan R makanya dia nekat merancang itu semua.
Kami yg mendengar itu semua sangat emosi, apalagi aku yg udah enggak sabar buat mukulin.
Z = "Berapa lama masa pidananya pak S?"
S = "Dia terancam pidana maksimal 12 tahun."
Z ="Selama itu?? Pak S, anak saya baru menikah. Tidak bisakah kita bicarakan ini baik2?"
S = "Ada 1 solusi. Vinn..."
Kusodorkan selembar kertas ke pak haji, ekspesinya berubah saat membaca.
Z = "Kamu Alvin bukan? Dan siapa B?? Ada hubungan apa kamu sama korban??"
A = "Korban adalah mantan pacar saya, saya sangat mencintainya tapi sayang kami harus berpisah karena perbedaan keyakinan. V juga mengetahui hal ini.
Dan saya adalah orang yg dijadikan bull saat sesi pertama tanpa sepengetahuan saya. Jadi bisa dibilang O lah yg menjerumuskan saya dalam masalah ini."
B = "Saya B, adik saya yg sedang hamil 2 bulan meninggal bunuh diri karena fantasi cuckcold suaminya.
Saya ada di sini karena saya simpati sama alvin. Pak haji gak usah khawatir, saya tidak akan ikut memukul. Cuma Alvin sendiri yg akan memukuli O."
Z = "Apakah kamu ingin mempermalukan saya dengan menyodorkan surat perjanjian ini? Memukuli menantuku di rumahku sendiri?"
A = "Bukan saya yg bikin pak haji malu tapi menantu pak haji sendiri." Ini solusi termudah, 5 menit dan masalah kita selesai begitu juga kebencian saya."
V = "Bang maafkan suamiku kali ini."
A = "Aku sudah memaafkan suamimu V, tapi dia tetap harus menerima hukuman agar jadi pengingat di masa depan agar tidak melakukan hal seperti ini lagi.
Memaafkan dan Hukuman adalah 2 konteks yg berbeda. Jika semua masalah bisa diselesaikan dengan maaf lalu untuk apa ada Hukum?"
V = "Aku mohon bang."
A = "V,,, JIKA WAKTU ITU R BERHASIL MENUSUK PERUTNYA DENGAN GUNTING,,, BESAR KEMUNGKINAN JANIN ITU PASTI MATI DAN R SENDIRI TERANCAM MENINGGGAL KARENA PENDARAHAN... 2 NYAWA HAMPIR MELAYANG V... SEKARANG KAU MENGERTI KAN KEMARAHAN KU DAN ASAL KAU TAHU JIKA HAL YG SAMA TERJADI PADAMU,,, MENGINGAT HUBUNGAN KITA DI MASA LALU MAKA AKU AKAN TETAP MELAKUKAN HAL SEPERTI INI LAGI... JADI JANGAN HALANGI JALANKU UNTUK MENGHAJAR SUAMIMU."
S = "Vinn,,, sabar vin."
Sa = "Bro,,, slow bro slow jangan emosi."
S = "Pak haji masalah kebencian ini hanya akan semakin berlarut jika dibiarkan, cukuplah sekali ini saja. Dan jika di masa depan Alvin berani menyentuhkan tangan ke menantu bapak. Maka saya sendirilah yg akan menangkapnya. Pak haji bisa pegang omongan saya."
Z = "Saya hanya minta 1 hal, saya udah berjanji pada almarhum bapaknya untuk jaga dia. Jadi tolong jangan berlebihan."
A = "Saya tidak bisa menjanjikan sesuatu yg tidak bisa saya janjikan."
Z = "Ya sudah. Kita ke halaman belakang, O kamu ikut. Pertanggungjawabkan kesalahanmu."
Kami semua menuju ke halaman belakang, di sana udah menunggu banyak anak buah pak haji. Beberapa ada yg megang sajam, kami jelas kalah jumlah terlebih lagi ini sarang mereka. Tapi aku tidak ada niatan buat mundur, masalah ini harus selesai hari ini juga. (Soalnya besok aku mesti kerja, maklum budak corporate)
V menghampiri ku, aku ingat kekonyolan R yg menjodohkan aku dengan V setelah aku putus dengannya. Aku yg awalnya cuma nanggepin sambil bercanda ternyata malah terjebak juga akan cinta.
Masih kuingat dengan jelas air mata di wajah manisnya itu di saat dia bilang sudah dijodohkan. Kehidupan sedang mempermainkanku dengan sangat halus dan menyakitkan.
V = "Bang...."
A = "Maafin aku V, ku mohon mengertilah.
Aku pergi ke arah B, aku sedang tidak ingin bicara dengan dia. Aku ingin fokus dengan amarahku.
B lu yg pegang timernya, nanti setiap 30 detik kasih tau gua."
B = "Ok coy."
Ku maju berhadapan O, terlihat jelas rona kegugupan di wajahnya.
B = "Mulai."
Sebat dulu, dari tadi debat melulu bibir jadi asem pengen ngerokok.
B = "30 Detik"
Yg jarang orang ketahui dalam game ini adalah momen untuk menikmati rasa takut dan kebingungan lawan, saat harus menunggu dan menebak apa yg akan kita laukan.
B = "1 Menit."
A = "Sudah siap??"
O = "........"
B = "1 Menit 30 detik."
Sudah waktunya pemain cadangan untuk pemanasan setelah bersabar nungguin 3 ronde.
B = "2 menit."
Biasanya pemain cadangan suka memberikan suprise di injury time apakah kali ini juga akan ada suprise?? Hmmm....
B = "2 Menit 30 detik."
A = "
Mampus lu."
Sebuah tendangan kaki kiri kulayangkan ke arah pelipis kanannya hingga O jatuh dan itulah tanda saatnya bersenang-senang.
B = "3 Menit."
O yg udah terjatuh terus kuinjak di area dada dan terus kutendang area perut.
B = "3 Menit 30 detik"
Ku raih bahunya dan kuhantamkan perut dan dadanya dengan lutut.
B = "4 Menit"
Ku hajar wajahnya dengan tinjuku berkali-kali.
B = "4 Menit 30 detik."
Kubangunkan dia dalam posisi duduk, kubuat tangan kanannya mengarah ke depan, ku cengkram bahu dan tangannya dengan kuat lalu kuhantamkan lutut kiri ke area siku dari sisi luar
KRAAAKKK..
Patah sudah tangan kanannya.
O = "AAARRRRGGGHH......" (Sungguh melodi yg merdu)
V = "BANG O......
Z = "BANGSAAATTT...
Pak haji mengambil golok dari seorang anak buahnya dan merangsek maju.
Ku ambil pisau dari pinggang kananku, pisau yg hanya sebesar pisau buah tapi selalu setia menemani ku selama 3 tahun di Dunia Bawah.
Ku mundur 3 langkah dan langsung mengambil posisi alif.
Dari awal aku sudah muak dengan pak haji yg terus menerus membela menantunya.
Mari kita lihat mana yg lebih hebat Golok Seliwa atau Silek Tuo.
Bring it on...
DOOORRR....
Pak haji berhenti maju, ku lihat anak buahnya di belakang juga berhenti. Sekilas kulihat ke kanan F dan yg lainnya juga berhenti. Di belakang mereka ada Bang Sa yg telah menembakkan pistolnya ke udara.
Om S perlahan maju berada di tengah antara aku dan pak haji.
S = "Tahan emosi kalian semua. Alvin kamu kelewatan, sudah saya bilang jangan berlebihan."
Kubatalkan posisi alif, kusatukan kedua tanganku, membungkuk untuk minta maaf.
A = "Maaf om, saya mengaku salah. Saya siap dihukum."
S = "Kita bicarakan nanti. Cepat bawa O ke mobil, saya yg akan bertanggung jawab atas penyembuhannya."
Z = "TIDAK USAH, BIAR SAYA YG URUS. MASALAH DI ANTARA KITA SUDAH SELESAI JADI KALIAN CEPAT PERGI DARI SINI."
Kami pun perlahan membalikkan badan
Z = "Hutang akan rasa malu ini akan selalu kuingat."
Kuhembuskan nafasku, berbalik dan mendekat ke pak haji. Kulihat om S hanya menatapku dalam diam (sungguh ketenangan yg luar biasa).
A = "Pak haji, hanya karena saya udah pensiun bukan berarti bapak bisa meremehkan saya. Kita berdua sama2 tau betapa gilanya kita di masa lalu.
Saya anggap masalah saya sama menantu pak haji selesai sampai di sini. Tentang yg barusan saya akui saya tidak khilaf tapi secara sadar melakukannya dan saya rasa dia pantas mendapatkannya.
Tapi jika pak haji tidak senang akan hal itu maka marilah kita lakukan dengan cara lama.
Duel tabu dari Arena.
1 hidup 1 mati masalah selesai.
Keputusan ada di tangan pak haji."
Pak haji menggeratakan giginya, matanya sangat merah (dalam hati sebenarnya aku takut, lawanku ini veteran loh. Aku masih maen layangan dia malah udah jadi preman)
V mendekat setelah memeriksa suaminya dan mengusap usap punggung bapaknya.
V = "Abah sudahlah sekali ini saja buang egomu, di sini memang Abang O yg salah. Bang Alvin cukuplah sampai di sini aja. Abang udah puas kan.."
S = "Dia benar, ini sudah cukup. Alvin sarungkan pisaumu dan kembalilah ke mobil. Sa antar alvin ke mobil."
Sa = "Baik om. Ayo vin."
Ku sarungkan pisauku, mundur 2 langkah dan langsung kubalikkan badan dan berjalan tanpa liat ke belakang.
Sambil dikawal Bang sa ku kembali ke mobil.
Setelah habis rokok sebatang, rombongan Om S keluar dan menghampiriku. Dia senyum dan geleng" kepala.
S = "Jika tadi kalian duel, menurutmu siapa yg akan menang??"
A = "Aku sudah pasti kalah total."
Sa = "Si G*bloookk... (Sambil keplak kepalaku)
A = "hahahaha.."
F = "Dia pintar memainkan kartunya."
B = "Tapi kenapa kalau maen kartu di basecamp dia selalu kalah??"
A = "Beda konsep keboooo."
All = "Hahahahaha."
S = "Vin kamu ditunggu Pak J sekarang juga di basecamp."
A = "Waduh."
All = "Hahahaha..."
つづく