Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kira-kira apa ya pekerjaan sehari-harinya Risma

  • Ibu Rumah Tangga

    Votes: 38 37,3%
  • Guru

    Votes: 57 55,9%
  • Pegawai kantoran

    Votes: 19 18,6%
  • Risma

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Nuri

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Usy

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    102
  • Poll closed .
Lanjutin ya...

Kita tinggalkan pertarungan panas yang tak seimbang, dimana Bu Usy digempur habis-habisan oleh Doni dan Nugi.

Diwaktu yang sama diruang kepala sekolah ditempat dimana Risma istri Nugi mengajar, rupanya obat perangsang yang dibubuhkan oleh Bu Nuri kedalam kopi yang ia buatkan untuk Risma rekannya atas dasar perintah pak Yosep mulai bereaksi. Badan Risma terasa hangat, memeknya mulai gatal dan becek, dan pikirannya mulai membayangkan hal-hal berbau sex. Apalagi pak Yosep dan Bu Nuri mulai mengarahkan obrolan-obrolan mereka bertiga ke arah yang berbau mesum.

"Wah... Bu Risma kalau sama suami seberapa sering melakukan hubungan badan? Kayaknya Bu Risma ini keliatannya doyan ya Bu Nuri?". Pak Yosep membuka percakapan dengan kedua guru anak buahnya itu.

"Pasti sering lah pak, badan-badan tipikal Bu Risma ini emang pasti doyan malah mendominasi kalau diranjang...hihi...!". Jawab Bu Nuri menimpali pertanyaan sang kepala sekolah dengan suara genitnya.

"Tiap hari pak...eh...apah....apaan sih Bu Nuri ini? Orang Bu Nuri kan yang doyan dikontolin? Eh...upsss...enggak...hihi...!". Risma menjawab agak kaget, ia tak menyangka jika kata-kata itu bisa keluar dari mulutnya.

Reaksi obat perangsang dari Pak Yosep telah menggiring alam bawah sadar Risma ke hal-hal yang mesum. Saat ini terlintas dalam bayangannya bagaimana ia tengah menggeliatkan tubuhnya diatas meja dengan memek yang tengah dihujami kontol sang kepala sekolah dan mulut yang dipaksa untuk menjilati memek basah Bu Nuri rekan seprofesinya.

"Ah... ko aku jadi pengen banget ya dikontolin Pak Yosep?". Pertanyaan yang terlintas dibenak Risma saat itu, sampai tak sadar ia kini tengah menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa dengan mata yang terpejam, lidah yang sesekali menjilati bibirnya dan kedua tangan yang terus meremas payudaranya sendiri didepan Pak Yosep dan Bu Nuri.
Hal itu membuat Pak Yosep dan Bu Nuri yang memang bekerja sama untuk menjerumuskan Risma menjadi tersenyum senang. Rencana mereka berhasil, sebentar lagi tubuh guru cantik yang alim, anggun dan sopan ini akan segera berubah sifat menjadi nakal dan binal.

"Bu Risma kalau doyan diewe ngaku aja...hihi...nih kayak saya coba bu, enak loh...!". Ucap Bu Nuri mengagetkan Risma yang kini mulai memperhatikan apa yang sedang dilakukan rekan gurunya tersebut.

Risma menonton dengan serius kelakuan nakal temannya yang membangkitkan gairah sexnya. Bagaimana cara Bu Nuri berjalan mendekati sang kepala sekolah, lalu duduk disampingya dan tangan kanannya meraih pipi Pak Yosep. Lalu dengan tanpa ragu dan malu-malu, Bu Nuri mendekatkan bibir sexinya ke Pak Yosep dan melumat bibir tebal sang kepala sekolah sehingga terjadi ciuman yang panas dari keduanya didepan Risma.
Bunyi pertukaran air liur dan gumaman penuh gairah dari keduanya tak membuat Risma menjadi risih. Justru ia menjadi sangat antusias untuk menyaksikan pergumulan panas antara Bu Nuri dan Pak Yosep, dan berharap dirinyapun bisa ambil bagian dalam pergumulan panas tersebut. Apalagi ketika tangan Pak Yosep dengan tak sabar melepas kancing seragam Bu Nuri dan mengeluarkan payudara berukuran sedang yang telah mengeras khas dari ibu guru beranak satu itu.
Tak mau kalah Bu Nuri pun membuka ikat pinggang sang kepala sekolah, dilanjutkan dengan mengeluarkan kontol Pak Yosep yang telah mengeras terangsang oleh kelakuan ibu guru muda di sekolahnya tersebut.
Apa yang Risma saksikan membuatnya harus menelan ludah dan semakin terangsang. Ia bingung, apa harus menghampiri mereka yang tengah terlibat pergumulan panas dan ikut andil? Atau menunggu ajakan dari keduanya?

"Bu Risma daripada ngeremesin susunya sendiri, mending sini saya bantuin...hehe...!". Ucap Pak Yosep dengan senyum mesumnya kepada Risma.

Risma yang sudah tak tahan dengan gairahnya menuruti panggilan sang kepala sekolah. Jadilah kini Pak Yosep berada ditengah diapit oleh dua guru cantik dan bohay dikanan dan kirinya yang sudah siap menyuguhkan kenikmatan tubuhnya masing-masing untuk sang kepala sekolah.
Pertempuran panas antara kepala sekolah dan dua orang guru wanita berhijab pun berlanjut.
Kini terlihat Bu Nuri sedang mengocok batang kontol sang kepala sekolah dengan menggunakan bibirnya yang basah, sehingga terlihat air liurnya tumpah dimana-mana.
Sementara Risma kini tengah rakus melumat bibir sang kepala sekolah dengan payudara yang terpampang tanpa penghalang, membuat gemas Pak Yosep sehingga tak berhenti untuk meremasinya.
Adegan berikutnya membuat para laki-laki iri dan berharap bisa menjadi Pak Yosep. Bagaimana tidak membuat iri, kini Pak Yosep yang sudah bertelanjang tengah duduk mengangkang diatas sofa didalam ruangannya. Sementara dibawahnya Bu Nuri dan Risma tengah bersimpuh dibawah sofa memberikan segenap kemampuan mereka dalam memuaskan laki-laki. Dengan bergiliran keduanya menjilati lubang dubur, biji sampai melumat batang kontol Pak Yosep.

"Ahhh...uhhhh...Bu Nuri dan Bu Risma memang sangat berpengalaman menjadi lonte...aahhh iyah...!". Pak Yosep meracau menikmati perlakuan kedua ibu guru cantik itu yang berusaha memberikan pelayanan sempurna untuk dirinya.

Risma yang sudah sangat gatal, tanpa sungkan menyodorkan memeknya kedepan bibir sang kepala sekolah. Berharap Pak Yosep mengerti dan mau menjilati memeknya yang kini terlihat merekah dan basah.

"Ahhhh...iyah pak...ouhhh hhhmmm... disitu enak banget pak ahhh...nikmati memek Risma lonte pak...ahhh...dari dulu bapak mau ini kan?". Ungkap Risma ketika Pak Yosep menggelitik biji itilnya yang membengkak dan menusuk-nusukan dua jarinya kedalam memek sang ibu guru yang kian membanjir.

Sementara Bu Nuri dengan posisi membelakangi, kini tengah naik turun dipangkuan Pak Yosep. Pinggulnya ia hentak-hentakan dengan keras sehingga kontol Pak Yosep terkesan sedang menyundul lubang memeknya.

"Uuuuhhh... anjing kamu Paaaakkk...ahhh..***k puas dapet memek aku sama Bu Usy...ahhh...sekarang mau ngewein memek Bu Risma juga...ahhh...enak anjjjjing...ahhh!". Erangan dibarengi kata-kata kasar keluar dari bibir Bu Nuri, padahal dalam kesehariannya ia sangat kalem. Tak ada kesan kalau Bu Nuri begitu ganas ketika bersetubuh, namun kenikmatan sex memang bisa mengubah kepribadian orang 360°.

Tak membutuhkan waktu lama, bahkan hampir bersamaan Bu Nuri dan Risma mendapatkan orgasme pertamanya dalam pergumulan itu. Memek Bu Nuri mengguyurkan cairannya dibatang kontol Pak Yosep yang ia jepit didalam memeknya untuk meresapi kenikmatannya.
Sementara Risma menyemprot deras mulut sang kepala sekolah dengan cairan orgasmenya yang gurih dan kental.

Setelah tenaga kedua ibu guru cantik itu pulih, perzinahan ketiganya pun berlanjut. Kini adegan yang tadi Risma bayangkan benar-benar terjadi. Dirinya kini tengah menggeliat diatas meja dengan kaki mengangkang dan memek dijejali kontol kepala sekolahnya. Bibirnya pun kini tengah asik menjilati memek Bu Nuri yang tersaji diatasnya.

"Ahhh...legit juga memekmu Bu Risma...kalian memang guru lonte yang pandai memuaskan pria...ahhh...!". Pak Yosep mengungkapkan apa yang dirasakan olehnya sambil menggenjot pelan memek Bu Risma.

Tak berselang lama, kembali terdengar suara lolongan yang begitu pilu namun penuh kenikmatan dari Bu Nuri dan Risma. Keduanya mendapatkan kembali orgasmenya yang hebat.
Orgasme kali ini membuat mereka meminta waktu untuk beristirahat sejenak guna memulihkan tenaganya yang terkuras di pertempuran itu.
Namun saat itu Bu Nuri terpaksa harus menyudahi pergumulan itu lebih awal, setelah suaminya video call mengabarinya sudah berada diparkiran sekolah untuk menjemputnya.

"Pak Yosep...Bu Risma, kalian lanjut aja ya ngewenya. Saya harus duluan nih, suami udah ada diparkiran tuh...kayaknya dia juga udah gak tahan...hihi..!". Ucap Bu Nuri yang saat itu menerima panggilan video call dari sang suami masih dalam keadaan telanjang. Bahkan dengan cuek ia mengobrol dengan sang suami melalui video call sambil menunjukan dirinya dan Bu Risma tengah menciumi secara bergantian kepala sekolahnya.

Rupanya dari awal Bu Nuri memang sudah merekam adegan mereka bersetubuh melalui sambungan video call dengan suaminya yang memang menghendaki Bu Nuri untuk berbuat mesum dengan laki-laki selain dirinya.
Tak jarang suami Bu Nuri meminta istrinya untuk menjual tubuh sexinya.

Bu Nuri yang awalnya tak terima permintaan aneh dari suaminya sempat begitu marah, bahkan dirinya sempat meminta untuk bercerai. Namun lagi-lagi kesabaran sang suami benar-benar diuji ketika punya keinginan aneh seperti ini. Tak diceritakan bagaimana prosesnya, lambat laun Bu Nuri akhirnya menikmati ketika mengabulkan keinginan sang suami. Bahkan akhir-akhir ini ia pun mulai menjajakan tubuhnya disalah satu aplikasi yang terkenal banyak dipakai oleh para PSK dalam mencari pelanggan. Tak disangka Pak Yosep adalah pelanggan pertamanya, dan sampai saat ini beruntung bisa menikmati kesintalan tubuhnya.

Setelah Bu Nuri meninggalkan Pak Yosep dan Risma berdua, pergumulan pun kembali dilanjutkan. Kali ini Risma lebih berani untuk berbuat nakal kepada kepala sekolahnya. Kini dirinya dengan posisi merangkak tengah berada diatas tubuh Pak Yosep, dengan lidah melata menjilati kedua puting di dada kepala sekolahnya silih berganti.
Pak Yosep yang sudah tak tahan kini menyuruh Risma untuk nungging dan dia mengambil posisi dibelakang Risma berniat untuk mendoggynya. Namun sebelum Pak Yosep memasukan kontolnya kedalam memek, ibu guru itu malah mencegahnya dan memberikan tawaran yang mengagetkan Pak Yosep.

"E...eeeh bentar pak...! Gak bosen ngontolin memek terus dari tadi? Bapak mau nyobain lobang yang lebih nikmat gak..?". Cegah Risma sambil meludahi tangannya dan mengusapkan ke area lubang duburnya.

Pak Yosep sangat senang ketika sang ibu guru menawarkan lubang duburnya. Dengan bermaksud memberi pelumas tambahan, ia meludahi lubang dubur Risma dan menjilatinya tanpa rasa jijik.
Risma pun memejamkan mata dan menggigit bibirnya meresapi kenikmatan yang diberikan Pak Yosep melalui lubang duburnya. Kenikmatan yang membuatnya melenguh pelan, apalagi ketika ia merasakan ujung lidah sang kepala sekolah mencoba untuk masuk ke lubang duburnya.

"Auuuuhhh...tusuk pake kontol pak bo'ol aku...!". Pinta Risma yang sudah tak tahan ingin merasakan sensasi sakit namun nikmat ketika lobang duburnya dijejali kontol.

Tak menunggu waktu lama, Pak Yosep mulai memposisikan kontolnya dilubang dubur Bu Risma. Dengan pelan kontol itu masuk membelah lubang yang mengkerut dibarengi oleh erangan Pak Yosep dan lenguhan Risma.
Kontol mulai dikocok. Lolongan, jeritan, erangan dan lenguhan terdengar begitu menggairahkan. Hingga semakin lama semakin kencanglah kocokan yang dilakukan Pak Yosep terhadap Risma.

"Ahhh...Bu Risma memang lonte, selain memek ahhh...bo'ol ibu juga doyan dijejali kontol...ahhh!". Ucap Pak Yosep mengungkapkan kenikmatannya menggenjot lubang dubur ibu guru.

"Ahhh iyah pak...ahhh...aku emang lonte pak...nikmat pak ohhh...!". Risma meladeni obrolan kotor kepala sekolahnya yang tengah asik menghentakan kontol dilubang duburnya.

Sampai tibalah Risma kembali mendapatkan orgasmenya. Namun kali ini Pak Yosep pun mendapatkan klimaksnya. Kontolnya ia cabut dan langsung menyuruh Risma berlutut dibawah todongan batang kontolnya.
Risma yang tak ingin kehilangan momen orgasmenya kini memasukan dua jari tangannya kedalam memeknya sendiri dan dikocoknya dengan penuh nafsu, hingga air kenikmatan dari memeknya itu terlihat mengalir ditangannya. Tak ayal muncratan air mani dari kontol Pak Yosep pun menyiprat kemana-mana, karena Risma tak bisa berkonsentrasi ketika sedang menikmati orgasmenya sendiri.

"Ahhhh...aaaa...ahhh...ahhh...!". Pak Yosep mengerang sejadinya ketika kontolnya menembakan air mani dihadapan Risma hingga belepotan diwajah ibu guru tersebut.

"Hehe...maaf ya bu wajahnya jadi belepotan peju..!". Kembali Pak Yosep berucap, kali ini sambil memainkan air maninya sendiri diwajah cantik Risma dengan telunjuknya.

Bukannya marah mendapatkan perlakuan yang melecehkan dari Pak Yosep, Risma malah tersenyum senang. Dengan nakalnya ia menjawab,

"gak apa-apa pak...muka lonte aku kan emang buat dipejuhin...hihi...hmmmhhh..!". Ungkap Risma dilanjutkan dengan mengulum jari telunjuk Pak Yosep.


Selamat berlebaran ya...
Mantul suhu
 
Malam hari dikediaman Nugi dan Risma, waktu sudah menunjukan jam sembilan. Setelah menidurkan anak-anak, Risma menghampiri suaminya yang tengah asik menonton sepak bola.

"Asik bener yah... boleh dong ibu minta dipijitin? pegel-pegel nih betis ibu..!". Ucap Risma sambil duduk disamping Nugi suaminya.

Nugi yang mendengar permintaan sang istri tersenyum penuh arti, lalu ia menuruti apa yang Risma minta sambil mata tetap menatap serius ke arah televisi karena tengah menonton tayangan sepak bola favoritnya.

"Cieee... yang udah di ewe kepala sekolah...hehe...ceritain dong...!". Kali ini Nugi berbicara sambil tersenyum menatap sang istri.

"Apaan sih ayah? Emang ibu harus mulai cerita dari mana coba?". Risma dengan manja menjawab obrolan sambil menikmati pijatan sang suami dibetisnya.

"Ayah penasaran banget loh pengen denger cerita ewean ibu sama Pak Yosep...!". Nugi mulai memaksa istrinya untuk menceritakan kejadian tadi sore bersama kepala sekolahnya.

Karena terus-menerus dipaksa oleh sang suami, Risma akhirnya menceritakan apa yang dia alami sore tadi disekolah. Dari mulai ia dipanggil kepala sekolahnya, disuguhi minuman yang sudah dicampur obat perangsang, berlomba memuaskan Pak Yosep bersama Ibu Nuri rekan kerjanya, sampai terakhir wajahnya menjadi pembuangan peju sang kepala sekolah.

Mendengar istrinya bercerita, Nugi merasa terangsang. Tangan yang tadinya digunakan untuk memijat sang istri, kini malah ia gunakan untuk mengocok kontolnya sendiri. Apalagi ketika mendengar istrinya menawarkan lubang duburnya untuk digagahi sang kepala sekolah.

"Ah...ibu nakal banget sih? kemaren godain tetangga, hari ini digenjot Pak Yosep...!". Ucap Nugi pada istrinya.

"Gara-gara ayah...ibu jadi doyan banget diewe...besok kalau ada yang ngajakin ibu ewean, boleh ya yah ibu turutin?...abisnya dikontolin itu enak yah!". Jawab Risma menyalahkan suaminya.

Mendengar perkataan sang istri, Nugi jadi membayangkan bagaimana kalau istrinya mau menjual tubuhnya demi mendapatkan kepuasan seperti halnya Bu Nuri yang diceritakan sang istri? Bagaimana istrinya sedang memberikan pelayanan kepada laki-laki yang belum pernah dikenalnya, entah itu laki-laki tua atau muda.

"Ko ayah jadi ngebayangin Bu Nuri ya bu? Kira-kira ibu mau gak jual diri jadi lonte kayak dia?". Dengan sedikit was-was takut sang istri marah dan kehilangan mood, Nugi bertanya.

"Ngebayangin ibu ngelonte apa ngebayangin ayah ngentotin Bu Nuri...?". Risma balik bertanya pada sang suami.

"Dua-duanya bu...hehe...tapi lebih seru sih kalau ibu bisa jadi lonte...hehe...!". !Nugi menjawab pertanyaan istrinya sambil cengengesan.

Obrolan yang terus berlangsung dari kedua suami-istri tersebut walaupun tabu namun bisa membangun kehangatan didalam rumah tangga Nugi. Obrolan yang dulunya sangat canggung untuk dijadikan bahan perbincangan, kini jadi terasa lumrah dan wajar didengar oleh keduanya setiap hari.

"Kayaknya malem ini ayah mending booking Bu Nuri deh, murah ko yah...mau ibu teleponin? Soalnya ibu hari ini berasa cape banget..!". Ujar Risma ketika merasakan tangan suaminya mulai bermain diselangkangannya.

"Emmm yang abis diewe sama kepala sekolah gak mau ngelayanin ayah...?". Nugi sedikit protes dengan tawaran sang istri, walaupun dalam hatinya ia pun menyetujui.

"Bukan gitu ayah sayang... ibu takut gak bisa maximal buat ngasih pelayanan ke ayah... Lagian, bukannya ayah juga sering bayangin ngewe sama temen ibu?". Kali ini Risma menjawab dengan nada manja.

Nugi tertegun sebentar mendengar tawaran dari istrinya. "Apa iya istrinya juga punya fantasi ingin melihat pasangannya bercumbu dengan orang lain?". Pertanyaan dalam hati Nugi.
Akhirnya Nugi mnceritakan pada istrinya bagaimana dia pun sore tadi menggarap Bu Usy bersama Doni temannya yang tempo hari ikut menggarap tubuh Risma dan memberikan pengalaman threesome dengan dua laki-laki yang belum pernah dilakukan sang istri sebelumnya.
Risma begitu kaget mendengar cerita suaminya sampai ia menutup mulut dengan kedua tangannya. Ada rasa iri dihati Risma ketika mendengar Bu Usy temannya sudah pernah merasakan sensasi bercinta dengan Doni. Laki-laki tampan dan gagah itu memang selalu menjadi khayalan para wanita, baik itu tua maupun muda. Sudah banyak wanita yang merelakan tubuhnya untuk dinikmati teman suaminya itu. Merasakan kontol Doni bersarang didalam memeknya sambil menikmati wajah tampannya adalah impian banyak perempuan. "Beruntungnya Bu Usy...!". Kata-kata itu terlintas dibenak Risma.

"ih ayah sama Doni nakal... belum juga ibu izinin bu Usy udah dientotin...hihi...gimana yah nikmat gak memeknya temen ibu..?". Tanya Risma kepada suaminya.

Risma yang tadi menolak keinginan sang suami dan malah menawarkan jasa Bu Nuri, kini terlihat sedang mengocok kontol Nugi. Gairahnya muncul mendengar cerita sang suami yang tadi sore menggarap Bu Usy, apalagi mengetahui Doni ikut menikmati memek legit temannya itu.

"Ahhh... iyah bu... memek Bu Usy gak kalah nikmatnyah sama memek ibu...oh...!". Nugi menjawab sambil merasakan kontolnya dikocok oleh istrinya.

"Bu...jadi gak mau bookingin Bu Nuri buat ayah...aaahhh?". Nugi kembali mengingatkan istrinya yang kini malah tengah asik menyepong kontolnya.

Mendengar pertanyaan dari sang suami, Risma melepaskan kontol Nugi dari mulutnya. Dengan polos ia malah tersenyum kepada sang suami. Jujur, Risma lupa jika tadi ia menolak ajakan suaminya dan menawarkan membeli jasa Bu Nuri untuk menggantikannya melayani Nugi.

"Eh iya...hihihi... maafin ibu ya ayah, ibu lupa !". Ucap polos Risma sambil beranjak mengambil smartphonenya dan bermaksud menelepon temannya.

Sementara itu dikediaman Bu Nuri, seorang wanita tampak sedang terengah-engah menahan kenikmatan dalam posisi merangkak diatas kasur. Dibelakangnya tampak seorang laki-laki paruh baya tengah serius menyodokan batang kejantanannya kedalam memek sang wanita.

"Ahh...ahhh...sudah berapa kontol yang masuk hari ini lonte...?". Tanya laki-laki paruh baya tersebut melihat sang wanita yang tak lain adalah Bu Nuri begitu kepayahan menerima gempuran kontol yang menyerang memeknya.

"Ouhhhh...ahhh... inih yang ketiga pak...ahhh...tapi kontol bapak besar...ahhh banget...uhhh...mentok pak ahhh...!". Bu Nuri menjawab pertanyaan laki-laki paruh baya tersebut.

Selang beberapa menit akhirnya laki-laki itu mencabut kontolnya dari memek sempit Bu Nuri. Dengan dengus nafas yang menderu ia menumpahkan air maninya dipunggung Bu Nuri yang hanya bisa memejamkan mata merasakan cairan hangat tumpah dipunggungnya.

"Ahh...untung cuma kontolnya aja yang gede, coba kalau ditunjang staminanya... pasti bisa lemes malam ini badanku digarap si bapak...hihi...!". Bu Nuri berucap dalam hatinya.

Mereka beristirahat sejenak sebelum akhirnya membersihkan diri masing-masing dan kembali mengenakan pakaiannya.
Tak berselang lama si laki-laki paruh baya itu berpamitan kepada Bu Nuri. Ia sangat puas dengan pelayanan ibu guru yang satu ini dan berjanji akan kembali menggunakan jasanya lagi.
Bu Nuri hanya tersenyum menanggapi celotehan laki-laki paruh baya tersebut, dan mengantarnya pulang sampai ke depan pintu rumahnya.

Kembali ke kediaman Nugi dan Risma.

"Ya yah... teleponnya Bu Nuri gak aktif... kayaknya ayah keduluan deh...hehe!". Ucap Risma kepada suaminya sambil mengotak-atik smartphone miliknya.

"Yaaaa... ibu sih pake acara lupa segala...hehe...!". Dengan nada kecewa Nugi menanggapi apa yang disampaikan sang istri.

Mendengar ucapan sang suami yang nampak kecewa, Risma malah tertawa kecil. Dengan memasang raut wajah yang menggoda, ia lalu berdiri didepan suaminya. Menggeliatkan tubuhnya dengan tangan kanan meremas payudara dan tangan kiri mengusap-usap memeknya sendiri.
Bak penari panas Risma bergoyang didepan suaminya sendiri, memperlihatkan kebinalannya dalam menggoda laki-laki.

"Mmmhhh... biar ayah gak kecewa, anggap ibu malam ini jadi Bu Nuri aja ya yah...mmmhhh...!". Ucap Risma menggoda Nugi sang suami yang kali ini terlihat takjub melihat pertunjukan istrinya.

"Owww... ckckck... Ibu binal banget... sini sepongin kontol ayah...!". Ucap Nugi yang saat itu secara tak sadar tengah mengurut kontolnya sendiri.

Dengan merangkak Risma mendekati suaminya yang tengah duduk di sofa ruang tivi didalam rumahnya dan kini sudah melepas semua pakaiannya.
Risma melahap kontol suaminya dengan lembut. Bibirnya yang basah benar-benar nikmat ketika digunakan untuk mengulum kontol Nugi yang hanya bisa menengadahkan kepalanya, dengan mata terpejam dan tangan menjambak lembut rambut sang istri.
Risma memang sangat menyukai aroma selangkangan laki-laki. Tanpa rasa jijik ia malah menikmati ketika lidahnya melumuri semua area selangkangan. Malah kini ia pun sangat berharap untuk dilecehkan. Dirinya pun sempat merasa aneh, kenapa bisa begitu terangsang ketika mendapat pelecehan? Namun setelah ngobrol baik dengan suami atau dengan rekan kerjanya, ia kini tahu jika sex itu akan lebih bisa dinikmati bila disertai fantasi dan imajinasi.

"Ayah... pindah ke kamar yuk, biar ibu bisa lebih leluasa muasin ayah...!". Ucap Risma mengajak suaminya untuk pindah.

Didalam kamar pertarungan keduanya dilanjutkan. Dengan posisi 69 kesukaan sang suami, Risma terlihat sangat menikmati ketika lidah Nugi mengobok-obok lubang memeknya yang semakin basah.

Tak ingin kehilangan momen, Nugi kini mengatur posisi sang istri. Ia menyuruh Risma untuk menunggangi tubuhnya yang rebah diatas kasur. Dengan ahli, Risma meraih kontol sang suami dan mengarahkannya untuk dijejalkan kedalam lubang memeknya sendiri.
Lenguhan sang istri mengiringi masuknya kontol Nugi. Dengan pelan Risma menggoyangkan pinggulnya, merasakan kontol sang suami mengaduk-aduk lubang memeknya.

Seperti malam-malam sebelumnya, aktivitas mereka tak luput dari intaian para pengintip. Bukannya malu, Risma malah menunjukan kebinalannya dalam memuaskan sang suami yang tentu saja membuat para pengintipnya blingsatan dan tak tahan untuk mengocok kontolnya sendiri.
"Anjing... istri Pak Nugi, bener-bener sange saya liatnya!". Ujar salah satu pengintipnya yang malam itu berjumlah empat orang.
"Gantian Pak RT... saya juga pengen liat Bu Risma diewe...!". Salah seorang pengintip itu menimpali.
Suara berisik diluar rumah Risma tak lantas membuatnya berhenti untuk menyuguhkan pertunjukan nakalnya. Kali ini dengan posisi merangkak menghadap tepat kedepan para pengintipnya, Risma malah tersenyum dan mengedipkan matanya. Menikmati sodokan kontol sang suami terhadap memeknya, seakan dia tahu diluar sana bapak-bapak petugas ronda tengah menikmati pertunjukan dirinya dengan sang suami.
Nugi pun tak kalah beringas dengan sang istri. Mengetahui ia dan istrinya tengah diintip, ia malah lebih kasar lagi menghantamkan kontolnya dimemek sang istri.
"Ahhhh...ahhh...anjing... enak gak lonte? Masih kurang kontolnya gak heuh...ahhh?". Ucap Nugi sambil menarik rambut istrinya sehingga payudara Risma yang menggantung bebas lebih jelas dinikmati para pengintipnya.
"Oh...iyah...ahhh... mau tambah kontol ahhh... anjirrrr...ampun...ahhh...!". Tanpa malu Risma membalas perlakuan kasar sang suami.
Kata-kata kasar yang terucap dari kedua orang yang sedang berasik masyuk itu jelas membuat para pengintipnya terprovokasi. Mereka saling berlomba untuk memuntahkan air mani dengan mengocok-ngocok kontolnya sendiri.
"Ahhh... gak nyangka kalau istri Pak Nugi sebinal ini...lihat sehari-hari kayaknya alim banget tuh ibu guru...eh dikatain lonte dia malah suka ternyata...!". Ucap salah seorang bapak-bapak yang mengintip kegiatan Risma dan Nugi.
"Iya yah pak, jangan-jangan selain ngajar dia juga ngelacur tiap harinya...!". Bapak-bapak yang lain ikut menimpali.
Sementara didalam kamar, kini Risma tengah mengangkangkan kakinya. Diatas tubuhnya, Nugi dengan semangat dan bernafsu sedang menggenjot memek istrinya. Celotehan bapak-bapak ronda yang terdengar oleh suami-istri tersebut malah menaikan gairahnya, sehingga ucapan nakal dan kotor terlontar dari keduanya.
"Hmmm... ahhh anjing...ibuh bucat yah...ahhh enak...ahhh...!". Ucap nakal Risma ketika mendapatkan orgasme yang kesekian kalinya.
"Arrrrgggghhh... barengan lonte...gue juga mau muncrat...arghhh...!". Ungkap Nugi yang berkelojotan diatas tubuh sang istri dan memuntahkan air maninya didalam memek Risma beberapa kali.
Keduanya akhirnya tidur dengan tubuh yang masih rapat berpelukan. Hanya deru nafas yang terdengar memburu dari keduanya.
Sementara bapak-bapak para perondapun membubarkan diri dari kediaman Nugi dan Risma dengan membawa bayangan dari kebinalan Risma dalam melayani Nugi suaminya, dan berharap suatu hari merekapun dapat merasakannya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd