Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Darah Binal yang Kental!(wild stories)

Genre apa saja selain murni incest, yang pembaca inginkan dalam cerita ini? (Dapat memilih 2)

  • BDSM (Master dan Sex Slave)

    Votes: 105 34,5%
  • NTR (Protagonis terkhianati)

    Votes: 75 24,7%
  • Romance (Melodrama)

    Votes: 102 33,6%
  • Guro ( Pembunuhan, Mutilasi, Kanibal)

    Votes: 8 2,6%
  • Magic (Sihir, Hipnotis)

    Votes: 54 17,8%
  • Scat & Urination (Feses dan Kencing)

    Votes: 27 8,9%
  • Abstain ( terserah penulis )

    Votes: 46 15,1%
  • Lainya (sampaikan dengan replay)

    Votes: 8 2,6%

  • Total voters
    304
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.

Turjas

Semprot Lover
Daftar
26 May 2017
Post
247
Like diterima
284
Lokasi
mana saja
Bimabet
Salam crot buat agan2 sekalian. ini cerita panas karya newbie baru lahir... Mohon bimbingan serta apresiasinya

[HIDE]DIACLAIMER: Cerita ini fiksi semata, maaf bila ada kesamaan tokoh dan situasional, ilustrasi didapat dari googling dan dipilih yang paling mendekati gambaran[/HIDE]

___________________________________________
Chapter 1: Perkenalkan Kami Yang Demikian!

Di sebuah rumah sederhana di pinggiran sebuah kota, kami hidup dengan kesederhanaaan, walaupun tidak bisa dibilang miskin juga. Rumah kami tidak terlalu jauh dari pusat kota tetapi masih memiliki suasana pedesaan yang kental. Pesawahan, halaman dan kebun yang luas, dan jarak rumah kami yg agak berjauhan dari rumah tetangga. Rumah kami tidak tinggi tetapi bisa dikatakan luas mengikuti budaya jawa.
[HIDE]
9zwsx_images_6_thumb.jpg
[/HIDE]

(Rudi)

Perkenalkan namaku Rudi Setiawan saat ini umurku 25 tahun, tinggiku lumayan yaitu 170cm, perawakan sedang dengan wajah seadanya, ini cerita tentang kami yang memiliki darah binal turun temurun dari dulu.

Keluarga intiku terdiri dari
Ayahku: Mahendra Setiawan
Ibuku: Eka Setiawan
Kakaku: Rini Setiawan
Aku:Rudi Setiawan
Adikku: Yuni setiawan
___________________________________________
Kisah ini berawal ketika aku berusia 9 tahun, tepatnya sejak aku kelas 5 SD, aku saat itu hanyalah anak laki2 polos yang tidak mengerti apa2, kakaku Rini berusia 12 tahun kelas 2 SMP sedang adiku Yuni berusia 7 tahun kelas 3 SD. Kami masih dimanja oleh Ayah dan ibuku, tidur bersama, dimandikan, dipijat, dicium, dan...

dijilat...

Ya memang terdengar aneh tetapi itulah yang terjadi dalam keluarga kami, ayah dan ibuku mengajariku bahwa tidak ada hal yang dianggap menjijikan bila itu keluarga inti kami...

Mereka mengajariku bahwa kita adalah 1 kesatuan, kita bersumber dari persatuan 1 darah,

"Kamu adalah miliku, aku adalah milikmu, Cukuplah kita yang tahu"

Kalimat diatas adalah motto kekuarga besar kami, dari situlah awal aku mengerti, kenapa aku diajari untuk selalu bertukar ludah dengan ayahku, ibu, kakak, dan adiku pada waktu tertentu, saling menjilat kemaluan dan dubur, dan hal-hal lainnya yang mungkin dianggap menjijikan jika dari sudut pandang orang luar...

Saat itu disuatu malam, ketika kami akan tidur dimana kami sekeluarga tidur satu kamar, kamar kami berukuran (8x7)m persegi, terdiri dari dua master bed. Satu kasur untuk tidur kami dan satu kasur kosong yang hanya dipakai ketika ayah dan ibuku melakukan seks
[HIDE]
i345a_images_9_thumb.jpg
[/HIDE]

Ya benar kami dapat leluasa melihat ketika ayah dan ibu kami melakukannya, bahkan ketika kami mandi bersama, diruang tamu atau dimanapun mereka ingin melakukannya

"Ah ah ah Ayah terus ayah... Buat ibu nyampek ayah"

"Ugh ugh iyo" jawab ayahku dengan suaranya yang seakan-akan mengeluh

Ayahku memang sosok yang tak banyak bicara, dia Mahendra Setiawan adalah orang yang berwibawa, perawakannya gagah, saat itu ia berusia 35 Tahun bertinggi tubuh 175cm bobot 75kg, pekerjaanya adalah tuan tanah. Tanah keluarga kami luasnya tidak seberapa, hanya 10 hektar, dari situ dia juga memiliki tanah "sewan" (ia sewa dari orang) seluas 5 hektar.

"Cit cit cit.... Slerp slerp slerp.... Plek plek plek" irama yang keluar antara dari per springbed, masuknya kontol ayahku ke vaginanya serta beradunya perut dan pantat mereka... Ukuran konthol ayahku tergolong normal 18 cm diameter 4cm, tapi tegang, keras, dan gemuk, ukuran itu dibilang oleh ibuku sebagai kata "pas" dan ibuku begitu menikmatinya
[HIDE]
m2dbe_images_7_thumb.jpg
[/HIDE]

Kami berdua duduk menyaksikan kejadian itu, aku dan kakaku, sedangkan adiku sudah pulas tertidur...


"Mbak Rin..."


"Ssttt!" Jawabnya sambil melotot


"Diem dek liat ayah ibu kita, ini pelajaran lho..." Katanya


"Pelajaran?" Kayak sekolahan aja batinku polos


"Mbak kok wajahnya merah ya?"


Kami memang orang jawa, tetapi kulit kami tidak terlalu gelap, apalagi mbakku itu putih seperti ibuku


"Ssssssttt, diem!"


"Dek pegangin susu mbak dong, mau?"


"Ok" jawabku...


Mbak Rini bertubuh langsing dan seksi, di usianya yang masih belia dia bertinggi 150cm dengan ukuran bra lumayan yaitu 30A.

Karena sudah terbiasa aku mengerti apa yang harus dilakukan. Mbak Rini akan membuka kancing bajunya, memlorotkan celananya lalu duduk disamping ranjang mengahadap ranjang nikmat (itulah istilah kami) tempat ayah dan ibu sedang asyik. Lalu aku akan memeluknya dari belakang, kedua tanganku memegang kedua susunya masing2, memijat, meremas-remas dan sesekali memutar-mutar dengan perlahan. Mbak lalu akan menggesek-gesek tempiknya(vagina:jawa) dengan tangan kanannya, sedang tangan kirinya membimbing tangan kiriku.

" uuuuhhh, enak dek... Terusss.."

Entah sejak kapan mbak mulai kaya gini, aku merasa tiba2 saja kebiasaan ini berlangsung, mungkin ini penjelasan ibuku, bahwa ketika sudah pubertas maka kami akan tahu secara jelas apa itu kenthu(seks), apa itu methu(keluar) dan kenikmatannya. Mungkin mbak sudah pada masa itu dan mulai mengerti.


"Hi hi hi" tawaku bangga


Aku merasa bangga jika dianggap bisa melakukan tugas dari keluargaku tercinta.

"Jangan njegigis(tertawa kecil) tho! Sssttt.. Ah ah ah...." Tegurnya seraya mendesah kepadaku


Ketika aku melayani Mbak Rini dengan rempon(remasan) di buah dadanya yang menggemaskan, sambil kugigit-gigit punggungnya, terdengar suara


"Ahhh aduh mas... Mau keluar aku mas... Terus mas, yang cepat mas..."


"Heemmm... Heem... Ugh..ugh..." Jawab ayahku


"Gak kuat dek... Aduh aduh... Aku methu dek"


"Bareng mas.. Bareng mas... Aku pisan mas..."

"Bersamaan mas... Bersamaan mas... Aku Juga mas"

"Jancok kon dek... Tak ancuki kon dek, pek en pejuh ku deh..."
Jancok kamu dek... Aku seks kamu dek, ambil air maniku dek"


"AAaaahhhhhhh......." Teriakan mereka berdua bersamaan


Kulihat kepala ayah dan ibuku mendongak ke atas membentuk sudut mendekati siku2 dengan punggung mereka masing2.

Saat itu juga kurasakan tubuh Mbak Rin mengejang berulang kali

"Aku yo pisan... Aku yo pisan... Peluk aku Rud.. Yang erat..."

Aku peluk tubuhnya dengan erat sambil merasakan goncangan tubuh kakaku yang cantik itu. Kepalaya mendongak keatas bersandar dipundaku sambil aku mengendusi lehernya..
[HIDE]
buqna_IMG_20170624_014359_thumb.jpg
[/HIDE]

Tiba-tiba kontholku ngaceng untuk pertama kalinya...

(Bersambung)

[HIDE]
Klik untuk Lanjutan>>>

Next
Chapter 2: Sensasi Yang Mulai Kupahami (Rudi)
[/HIDE]

___________________________________________
 
Terakhir diubah:
eka apa rini bro?
 
Ijin nyimak hu... Cerita baru seperti ny menarik dan bagus, semoga lancar update nya dan dapat titel TAMAT.
 
Incestkah? nyaman utk disimak
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd