Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DEADLY AGENT By Redtails

Bimabet
Ahhhkkk! Gue up aja ah.. Gatel banget ni jari..
 
Chapter 14

Pov arbeto

Aku benar-benar disibukkan oleh persiapan penyerbuan besok. Kali ini wajib bagiku langsung terjun mengecek seluruh kesiapan personel dan alat-alat kesiapan pertempuran apabila harus dilakukan. Aku berjalan mengelilingin panser anoa terbaru yang kami baru miliki. Panser ini dikatakan cukup tangguh. Apalagi dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Banyak peningkatan yang dilakukan sehingga sebanding dengan buatan luar negeri. Sepertinya petinggi negeri ini sengaja menjadikan pertempuran kali ini sebagai tes uji coba sebelum ditampilkan ke publik.

"Baiklah. Aku ingin mencobanya dahulu. Flavus!"

Seorang perwira menengah marinir datang memenuhi panggilanku.

"Siap dan!" seru perwira menengah yang bernama flavus.

Kamu ikut saya mengetes kenderaan ini!"

"Siap dan! Laksanakan!" kata flavus dengan sigap bergerak membukakan pintu belakang panser.

Aku masuk bersama flavus ke dalam panser ini. Ternyata di dalam panser ini terdapat peralatan-peralatan terbaru. Ada night visionnya, smoke grenade, rocket launcher, cannon kaliber 50, dan lain-lain.

Aku segera duduk di bangku kemudi driver. Demikian juga flavus yang duduk di sebelahku setelah menutup pintu belakang.

"Vus.. Di sini santai aja ya. Ngak usah manggil dan-dan. Ngak ada yang denger kok. Cuma kita berdua. Elu kan sohib gue dari kita kecil sampai sekarang."

"Tapi dan?" ujar flavus ragu.

"Ngak boleh! Sekali lagi elu panggil gue dan, gue usul dipindahin elu ke papua sono.. mau!" tegasku

Flavus sedikit terkejut saat aku mengatakan hal tersebut. Dia menghembuskan nafas panjangnya.

"Iyalah.. Hadeeehhh capee deh..dasar punya temen kok tinggi banget jabatan." kata flavus sambil cengegesan.

"Ah dodol! Ok bro.. Let's rock!"

Aku menghidupkan mesin panser ini. Tak lama kemudian terdengar suara mesin diesel renault mengerum.

Brrrmmm...!

Lalu aku memasukan persneling dan menjalankan panser ini. Panser mulai bergerak berjalan mengelilingin lantai latihan ini. Aku mencoba mulai dari berlahan dan sekarang pada kecepatan tinggi. Di lantai latihan ini terdapat jalan offroad dan non offroad juga rintangan-rintangan serta pengetesan senjata. Aku melibas semua rintangan dengan mulus. Ya terdapat beberapa kali flavus bergeser ke sana ke sini sebelum akhirnya dia menggunakan safety belt 5 titik yang ada pada kursinya.

Aku tersenyum melihatnya. Sudah tau ini panser. Malah nekad enggak pakai belt.

"Dasar flavus.. Ngak berubah juga nih anak." pikirku.

Ya dulu kami kuliah mempunyai hobby yang sama. Yakni olah raga offroad. Maklum jiwa muda saat itu lebih mendominasi ke jalan yang berlumpur ke timbang mencari cewek. Mungkin karena hal itu kami berdua lambat dalam menemukan pasangan.

Panser ini bergerak lincah membabat semua rintangan. Hingga pada saat pengetesan terakhir yakni pengetesan senjata. Kami melaju memasuki sebuah ruangan yang didindingnya dilengkapi senjata-senjata vulcan laras 6 yang dapat menembak 3500 butir/menit.

Drrrrrtttt!

Zing! Zing!

Tang! Tang!

Senjata itu terus menembaki kami. Ternyata panser ini benar-benar tangguh! Walau ditembakin dengan sedemikian rupa. Tapi tetap tidak bisa menembus lapisan dinding panser ini. Aku jadi yakin kalau panser ini bakal jadi ekspor paling diminati negara-negara yang memesannya nanti.

Setelah keluar dari ruangan itu aku segera mengembalikan mobil ke point awal. Aku segera mematikan mesin panser ini.

"Huh! Panser yang tangguh. Aku menyukainya vus. Kalau aku beli buat mobil offroad cocok ngak vus? Buat ngeceng kita di sirkuit..hehehe." kataku.

"Kalau gue sih ok-ok aja bro. Apalagi kalau di rombak dan memakai role bar seamless, winch warn 8475 tapi lebih bagus T-Max king atau Warn Gladiator aja winchnya. Bisa nahan dan narik beban sampai 8 ton. Tapi otomatis ni body musti di rombak abis. Ban udah cukup sih pakai ini. Tapi buat sirkuit ngak cocok. Cocok pake simex ring 36 atau muzilla ring 36. Buatan lokal juga ada bro. Punya gajah tunggal yakni savero extreem ring 36. Namun ya itu pilihan elu bro. Gue cuma ngingetin.. Kan gue navigator elu di sirkuit.. Hehehehe." ujar flavus panjang lebar.

"Ok bro! Fix! Elu siapin aja ni panser buat kita menjelajah medan offroad dan sirkuit. Masalah jual beli itu gue yang urus."

"Sip bos!" flavus tersenyum sambil mengacungkan jempolnya.

"Ok vus.. Kita keluar dari panser ini. Dan tolong panggilkan kapten reditya kemari ya vus."

"Siap dan!"

Kami keluar dari panser yang tangguh ini. Flavus segera bergerak setelah memberi hormat kepadaku. Tanpa aku sadari ternyata raja sudah berada di dekatku.

"Siang pak beto!" ujar raja.

"Ah. Siang juga ja. Dari mana kamu mengetahui aku ada di sini?" kataku.

"Oh. Tadi aku ke atas pak, ke ruangan bapak. Tapi kata staf di sana bapak sedang berada di lantai pelatihan ini. Sepertinya kesiapan seluruh personel dan alat-alat udah ok ya pak? Ini panser bakal di pakai juga?" tanya raja kepadaku.

"Iya ja. Panser ini bakal di pakai untuk sekalian uji coba lapangan sebelum di lempar ke pasaran militer.".

"Nampak tangguh ya pak. Jadi pengen beli.. Tapi apa daya kantong masih cekak. Hehehe."

Kami tertawa bersama. Tak lama kemudian kami terlibat obrolan serius tentang taktik penyerbuan esok. Dari jauh terlihat kapten Reditya dan flavus datang.

"Ok ja. Kita pindah ke ruangan meeting di lantai pelatihan ini." kataku sambil mengangkat tanganku memanggil kedua perwiraku agar mengikuti kami.

Setelah kami berempat duduk di ruang meeting ini. Aku segera membuka rapat dadakan ini.

"Ya rapat ini kita mulai. Besok kita akan menyerbu base terakhir TOA. Aku sudah menyiapkan apa-apa aja yang kita butuhkan di lapangan nanti. Namun aku masih terkendala taktik yang akan kita gunakan untuk penyerbuan itu. Berdasarkan info yang agen redtails dan agen arci dapatkan di base terbang TOA beberapa waktu lalu, base itu di jaga oleh pasukan cyborg dan robot-robot bersenjata yang berat dan kuat. Mungkin karena base ini merupakan base pusat mereka, jadi mereka mungkin memperkuat base ini sedemikian rupa agar susah untuk di tembus dan ditaklukkan. Belum lagi ada beberapa orang-orang kuat dari desersi militer dalam dan luar negeri yang bergabung dengan mereka. Oleh karena itu kalau aku tilik dari taktik serangan frontal kita akan kalah. Karena mereka menitik beratkan pertahanan hampir di seluruh base ini. Kecuali dari barat daya. Di sini terdapat tebing curam yang susah di daki. Tapi menurut aku ini titik letak yang baik buat penyergapan secara tersembunyi oleh beberapa orang. Sehingga menyusup masuk ke dalam base dan menghancurkan base dari dalam. Sedangkan pasukan saya bagi menjadi tiga point. Yakni timur, selatan dan utara. Penyerbuan utama tetap dari timur. Yang akan di lakukan oleh artileri berat yang di susul oleh pasukan infanteri dan tank MBT leopard kita. Sedangkan dari utara dan selatan aku gunakan pasukan marinir dan pasukan infanteri yang di bantu oleh tank. Pasukan cadangan harus bergerak setelah pasukan utama masuk dan mengamankan parameter sebanyak 1 klik. Nah yang jadi masalah, dari barat daya siapa yang akan masuk dengan pasukan kecil elit? Ada masukkan?" ujarku panjang lebar sambil bertanya pada mereka.

"Saya aja pak!" ujar seseorang masuk ke dalam ruangan meeting, dan ternyata seseorang itu adalah agen arci!

Kami semua melihat ke arah pintu dan tersenyum. Tampak arci sudah segar bugar dalam kondisi yang ok.

"Maaf saya telat pak, kondisi di jalan lumayan macet. Maklum jakarta." kata arci tersenyum.

"Tidak apa-apa. Silahkan duduk." ujarku.

"Jadi arci kamu mau masuk ke dalam melalui tebing itu? Apa yang akan kamu lakukan untuk melewati tebing tersebut?" lanjutku bertanya kepada arci.

"Saya bersama raja dan pasukan elit akan menyusup masuk dengan bantuan kawat sling yang akan kami tembak di antara dua tebing. Selanjutnya dengan menggunakan katrol khusus kami akan melintasinya. Begitu pak." kata arci.

Aku berpikir sejenak sambil memegang daguku. Namun tak lama kemudian terdengar suara kapten reditya berbicara.

"Kalau memang agen redtails dan agen arci masuk melewati tebing tersebut. Saya mengajukan diri untuk turut serta pak. Setidaknya saya bisa memimpin pasukan elit menerobos masuk. Kalo dari depan bisa diserahkan kepada flavus buat memimpin dari depan. Dia sudah terbukti bagus dalam memimpin pasukan. Sedangkan dari sektor utara dan selatan akan di pimpin oleh sersan dua Elmo dan letnan satu Piskun. Masing-masing pilihan saya juga sudah terbukti kualitas dalam memimpin pasukan. Itu saja dari saya pak." kata kapten reditya.

Nah. Ini solusi yang bagus menurutku. Karena aku sempat terpikir dua orang lagi untuk memimpin pasukan. Elmo dan Piskun merupakan anggota elit kopassus yang sudah banyak mengalami tugas di medan-medan yang berat, juga merupakan kualitas pemimpin yang baik buat pasukannya.

"Ok fix! Solusi yang bagus kapten! Pasukan cadangan aku sendiri yang akan memimpin! Ok. Segera siapkan dan standby kan pasukan. Malam ini kita bergerak menuju target operasi!" seruku menyudahi meeting dadakan ini.

Setelah itu kami keluar dari ruangan dan berpencar mempersiapkan diri masing-masing.


Chapter 15

Pertempuran yang dahsyat!
 
Finally! Ngak nahan ni jari jemari buat update.hehehe. elmo,piskun,om reditya. Sorry idnya gue pake di sini. Mohon di perbanyak maaf. :ampun: ntar bakal masuk om heddot, gan marucil, dan sapa lagi ya.. Coba tebaka aja deh.. Yang pasti sering wara wiri di diforum.. Hehehe.
 
Next up date kalo ngk ntar malam ya besok pagi.. Gue musti ada yg diurus di RL. Need some meat to cutting. :marah:
 
lapor ndan :v ane anak baru :3 saran doang, itu typonya ganahan :'3
 
lapor ndan :v ane anak baru :3 saran doang, itu typonya ganahan :'3

Yang mana brader? Beri tahu gue donk.. Udah gue cek yang mana typo..
 
Akhirnya gatelnya terobati ya suhu..hehe..nikmatin update sambil Nyruput GARPIT sama ngisep secangkir kopi..cuma ini yang bisa dilakuin reader macam saya..sebagai penikmat saja..lanjut Ndan
 
dimana bengkel yg bs modif panser jd mobil offroad ya... mau ikut pesan... kan asik ada lomba off road panser
 
dimana bengkel yg bs modif panser jd mobil offroad ya... mau ikut pesan... kan asik ada lomba off road panser


Ada sih tempat modif buat mobil offroad. Kalo minat pm gue. Kalo dari panser, baru aja jadi 3 hari lalu. Dibongkar abis! Emang panser tua. Tapi mesin ok bgt. Yg dari truck unimog juga ada.
 
lapor ndan, ini kapan updatenya ? :'v

Lapor diterima. Update akan segera meluncur. Pokoknya sebelum lebaran sudah tuntas dan bakal dapet label tamat. Lalu akan dimulai lagi dengan new story THE TERRORIST dan menyusul berbarengan KICK THE ASS!
 
Lapor diterima. Update akan segera meluncur. Pokoknya sebelum lebaran sudah tuntas dan bakal dapet label tamat. Lalu akan dimulai lagi dengan new story THE TERRORIST dan menyusul berbarengan KICK THE ASS!
:mantap: suhu ...ane paling demen genre kaya gini...
 
Ini chapter terakhir. Merupakan gabungan 3 chapter.
 
Chapter 15

POV Raja

Malam ini rombongan kami bergerak cepat menggunakan 5 pesawat angkut Antonov An 225 Mriya. Pada zaman Soviet masih sering terbang di pameran air show. Mesinnya 6 unit buatan ZMKB Progress D 18 turbofan. Sempat digunakan untuk proyek space shuttle Buran atau pesawat ulang alik Soviet. Saat ini masih memegang rekor pesawat terberat dan terbesar di dunia. Pesawat Mriya mampu take off dengan beban total 640 ton, belum ada pesawat dengan daya angkut selain Mriya. Catatan rekor terakhir, pesawat mampu membawa beban angkutan 156 ton. Di banding Boeing 747-800, pesawat ini masih lebih panjang 8 meter. Tidak semua bandara muat untuk memarkir pesawat. Bila tidak muat di parkiran bandara, maka pesawat akan ditaruh di dekat landasan. Satu mesin memiliki berat 4 ton, total ada 6 mesin di sayap. Tetapi tangki pesawat baru terisi penuh dengan total beban 365 ton untuk terbang 15000 km lebih. Ketika terbang, bahan bakar pesawat habis 15 ton perjam. Sayap pesawat ini masih menjadi sayap terbesar pesawat yang pernah di buat. Ban pesawat akan di ganti setelah 90 kali mendarat, satu ban seharga $1000. Di pesawat selain 2 pilot ada 6 petugas yang membantu. Karena di militer rusia saat ini, pesawat Myrna adalah pesawat kuno, instrumen kemudi pesawat dan peralatan lain mengunakan sistem manual. Antonov An 225 Mriya membutuhkan kecepatan 240-280km perjam untuk landing dan takeoff. Pesawat baru masuk servis setelah 8000 jam terbang, atau 2000 kali take off dan landing. Namun saat ini pesawat raksasa ini sudah dilakukan modifikasi serta pengembangan yang cukup besar oleh base ini. Sehingga lebih canggih dari yang digunakan militer rusia saat ini. Karena untuk intelejen diwajibkan kesenyapan dalam pergerakan. Alhasil hanya kegelapan malam yang terasa sempurna sekali tanpa awan dan bulan, hanya bintang yang menemani tanpa suara keras dari luar pesawat, yang saat ini menuju kaki gunung bromo.

Aku duduk di bangku panjang personil. Di samping kiriku ada arci dan kapten reditya. Aku melihat arci sudah mengenakan baju tempurnya. Demikian juga dengan reditya. Seragam tempur serba hitam dan peralatan-peralatan tempur yang lengkap hampir mengisi setiap kantong dan cantelan-cantelan pada bajunya. Kerenlah mereka berdua!

Sedangkan aku... Ya aku! Aku hanya mengenakan baju tempur yang diberikan oleh juni saat di base kota medan beberapa waktu lalu. Tapi ini sudah cukup mumpuni buatku. Aku belum terbiasa menggunakan alat-alat tempur seperti mereka.

"Ci.. Bagaimana kita turun nanti? Kamu kan tau ini pesawat tidak semua lapangan udara mampu menampungnya." tanyaku kepada arci.

"Kalau soal itu bro.. Santai aja. Kap! Elu aja yang jelasin ma si raja." ujar arci.

Aku mengalihkan pandanganku kepada reditya.

"Ah kalau soal itu kamu tidak perlu kuatir ja. Burung raksasa ini sudah mengalami modifikasi yang besar di base kita. Memang dia butuh landasan pacu dan landing yang panjang. Seperti yang kamu lihat tadi waktu kita take off dari bandara soetta. Namun untuk pendaratan di ruang sempit non landasan, jet pendorong akan berubah arah menurun ke bawah. Sehingga pesawat ini bisa hover dengan sangat pelan. Ya emang musti di bantu oleh beberapa pendorong lainnya agar berat tubuh waktu pendaratan tidak keras. Ntar kamu lihat sendiri aja deh. Lagian kita musti segera bersiap. Tidak lama lagi kita sampai." ujar reditya panjang lebar.

Tak lama kemudian rombongan burung besi raksasa ini sampai tak jauh dari kaki gunung bromo.

KLANG! KLANG! BZZZTT!

SINGG!

terdengar suara dari luar yang berasal dari sayap pesawat raksasa ini. Oh! Ternyata jet pendorong pesawat ini berubah arah menjadi menurun. Keren! Pesawat terasa berhenti secara berlahan-lahan dan mulai menurun ke arah lapangan yang tampak baru saja di bersihkan oleh orang-orang di bawah sana. Tampak jelas bagiku orang-orang tersebut karena cahaya lampu sorot yang memang tidak begitu banyak.

BUMM!

Terdengar suara dorongan jet pendorong menapaki tanah lapangan tersebut. Sungguh pendaratan yang jauh lebih baik dari pada pendaratan secara konvensional, yang terkadang terdengar keras dan guncangan sewaktu landing.

Kami segera keluar dari badan pesawat ini. Yap! Baru tampak olehku ternyata bukan hanya jet pendorong yang berputar arah. Namun di sisi bawah badan pesawat terdapat 4 jet pendorong yang muncul berbaris memanjang sewaktu akan mendarat. Sungguh teramat canggih teknologi ini.

"Kereennn! Ternyata seperti ini pendaratannya." seruku.

Arci dan kapten reditya hanya tersenyum melihatku yang emang awam dalam hal militer. Ya walau satu sisi mahir dalam elektronik. Pesawat-pesawat lain segera mendarat dan membuka pintu palka belakang pesawat. Saat ini tank,peralatan-peralatan tempur dan personil diturunkan. Kami bertiga segera menuju tenda command darurat yang selesai di buat oleh orang-orang tadi yang ternyata adalah personil-personil lapangan yang telah diturunkan dahulu sebelum kedatangan kami.

Tak lama kemudian kami sudah berada di dalam tenda tersebut. Kami segera menentukan strategi yang kami perlukan. Beberapa saat muncul dari pintu tenda pimpinan kami.

"Hmm. Kalian sudah siap?" kata beto.

"Sudah pak!" seru kami.

"Bagus! Dari sini ke base TOA berjarak sekitar 10 klik atau 10 kilometer. Sebelum saya dan pasukan menyerbu. Ada baiknya kalian segera bergerak dahulu. Untuk menerobos masuk. Dan menghancurkan base itu dari dalam. Sehingga kita bisa meminimalisir jumlah pasukan kita gugur di lapangan.".

"Siap pak! Kami segera berangkat."

Aku dan kedua temanku segera keluar dari tenda tersebut setelah memberikan hormat kepada arbeto.

Kapten reditya segera memanggil pasukan elit kecilnya melalui HT. Tak lama pasukan elit tersebut sampai di hadapan kami. Hanya berjumlah 6 orang. Namun pasukan elit ini mempunyai kemampuan yang lebih baik dari pada standar kopassus. Ya walaupun mereka dari pasukan khusus itu, namun di base mereka di jejalin lagi oleh pelatihan-pelatihan yang kerap membuat fisik bagi yang tidak kuat akan menyerah. Oleh karena itu hanya 6 orang yang terbaik dari 200 orang yang mengikuti pelatihan.


PoV Kapten Reditya

Aku memandang wajah-wajah anak buahku dalam pasukan kecil ini. Memang cuma sedikit, tapi di banding satu pasukan ini lebih baik. Lebih terbaik kualitas maupun kuantitasnya. Dan yang terbaik dalam unsur dadakan seperti ini.

"Kalian sudah siap?." kataku.

"Siap dan!"

"Ok kalian sudah baca instruksi yang saya berikan sebelum berangkat menuju ke sini tadi. Jadi ini merupakan tugas kalian yang pertama di lapangan. Saya berharap yang terbaik buat kita dan negara." ujarku sambil menghembuskan nafas.

"Sebelum itu mari kita berdoa dahulu, arci.. Bisa pimpin doa?"

"Ok red." kata arci.

Kami lalu berdoa sejenak, setelah selesai kami segera bergerak menggunakan mobil jeep untuk mendekati wilayah musuh hingga 1 klik. Tak lama kemudian kami sampai di wilayah musuh. Tampak dari binocularku base TOA dari kejauhan.

"Kita bergerak melalui jalan ini. Tak jauh dari sini akan ada tebing yang membentang. Ok kita bergerak!" ujarku.

Kami bergerak cepat namun meminimalisir suara. Karena kami mengetahui banyak perangkap yang apabila tidak hati-hati akan mengancam jiwa. Tak lama kemudian kami sampai di tepi tebing bukit yang berseberangan dengan tebing yang terdapat base musuh.

"Lihat ci!" kata raja sambil menunjuk ke arah base itu

Seketika kami semua menoleh ke arah yang di tunjuknya. Tampak dari kejauhan suatu benda bulat pipih yang melayang naik seperti piring terbang. Kemudian bergerak cepat mengelilingi sekitar base tersebut.

"Cepat sembunyi!" ujar salah satu prajurit elit itu.

Kami segera memasuki semak-semak dan berusaha agar tidak menimbulkan gerakan apapun. Benda tersebut bergerak cepat menuju ke arah kami sambil menyorotkan lampunya. Kami diam dalam ketegangan tinggi sambil berusaha tidak bergerak sama sekali. Lampu sorot itu terus menyoroti sekitar kami. Namun itu tidak berlangsung lama. Kemudian piring terbang itu kembali melanjutkan pengecekannya ke arah yang lain.

"Huaaahh.."

Seketika raja menghembuskan nafas kelegaannya. Ya aku juga melihat yang lainnya penuh dengan wajah yang lega setelah ketegangan yang baru saja lewat.

"Wah red. Mereka memiliki pesawat patroli! Ini tidak bisa dibiarkan. Karena kita tidak memprediksi akan adanya pesawat ini. Segera laporkan dengan atasan." ujar arci.

"Iya aku setuju apa yang dikatakan arci. Setidaknya pasukan di belakang punya persiapan sebelum menyerbu base ini pagi esok." kata raja menimpali.

Aku segera mengangguk tanda setuju. Segera aku meraih HT yang tersemat di punggung salah satu prajuritku.

Bzzzz! Bzzz!

"Halo. Ini kimcil dua Kimcil dua memanggil kimcil satu. Ganti!" kata reditya

Zzztttt! Ting!

"Iya di sini kimcil satu. Tolong laporannya kimcil dua. Ganti!" terdengar suara pada earphone.

"Lapor! Kami sudah tiba di tebing yang besebrangan dengan base musuh. Namun base musuh mempunyai pesawat patroli kecil yang berbentuk bulat pipih seperti piring terbang. Kali memang base musuh memiliki pesawat tersebut. Bisa jadi mereka memiliki pesawat-pesawat lainnya. Lebih baik gunakan Rocket Launcher Stinger untuk penyerbuan nanti. Ganti!"

"Ya laporan dan masukkan di terima. Ganti!"

"Ok. Kimcil dua out!" kataku mengakhiri panggilan tersebut sambil meletakkan alat komunikasi di punggung prajuritku.

Kami berkumpul dekat. Aku segera memberi instruksi pada prajuritku. Setelah itu para prajuritku segera menyiapkan senjata penembak harpon, yang mana senjata ini berbentuk panjang meruncing dan akan membuka 4 bilah batang yang akan mencengkram kuat dinding tebing setelah menancap kuat pada dinding tersebut, serta akan membawa kabel baja elastis menuju tebing sebelah.

Salah satu prajuritku mengangkat senjata itu dan membidiknya menggunakan teknologi night vision pada teleskopnya.

Bum!

Serrr!

Bunyi senjata yang halus disertai suara tarikan pada gulungan sling kabel baja elastis tersebut. Senjata itu bergerak cepat dan seketika itu menancap kuat pada dinding tebing.

Dua orang prajuritku segera menyiapkan alat berupa katrol khusus sehingga bisa dikendalikan kecepatannya sewaktu melintasi jurang tersebut. Aku segera membagi siapa yang duluan menyebrangin jurang itu. Nampaknya raja berniat duluan, di susul oleh arci. Setelah itu ya pasti aku. Kemudian para prajurit elit.

Raja segera bersiap memasang katrol khusus pada badannya. Lalu dia bergerak ke arah kabel baja yang telah terpasang. Dia lalu menekan jarinya di layar touchscreen pada katrol tersebut untuk mengukur jarak antar ke dua tebing. Kemudian dia mengaitkan katrol tersebut pada kabel baja itu.

Zinnnggg...

Raja meluncur cepat seakan-akan hendak menabrak dinding tebing itu. Tak lama kemudian alat khusus pada katrol tersebut mengerem laju pada jarak 20 meter lagi, sehingga raja tidak menghantam dinding tebing tersebut.

Yap! Raja lalu melepaskan katrol tersebut dan segera naik ke atas tebing yang hanya berjarak 5 meter dari tancapan kabel baja tersebut. Setelah dia naik dan bersembunyi di balik semak-semak yang terdapat di sekeliling bangunan base itu. Raja lalu memberi kode morse dengan lampu kecil berkedip.

"Ok ci. Giliran kamu.

" kataku kepada arci.

Arci mengacungkan jempolnya. Dan tak lama kemudian iapun sudah berada pada posisi dimana raja berada. Akupun dan para prajurit pasukan elit segera menyusul dan kemudian bergabung dengan mereka berdua.

"Ok kita sudah sampai. Prajurit segera kabarin kimcil satu bahwa kita sudah ada dalam posisi di sekitar target." kataku.

"Sekarang teman-teman, kita segera menyiapkan peralatan buat menembus ke dalam base ini. Hanya di sektor ini penjagaan maupun pertahanan hampir tiada sama sekali. Lain hal di sektor lainnya. Penjagaan dan pertahanan sungguh ketat. Kita bisa lihat dari posisi ini. Pertahanan berupa senjata mesin berat, railgun dan cannon merupakan halangan yang cukup berat buat pasukan yang akan menyerbu nanti. Oleh karena itu kita sabotase dari dalam. Karena sistem pertahanan itu terintegrasi dengan unit komando di dalam base itu berdasarkan info yang kita peroleh dari base terbang yang sudah kita hancurkan. Ok. Segera kita bergerak pada posisi masing-masing. Begitu jam 6 pas kita masuk ke dalam dan segera hancurkan unit komando tersebut!" kataku panjang lebar.

"Siap dan!"

Kami berpencar menuju area target masing-masing. Aku berdua dengan raja. Sedang arci bergerak sendiri. Demikian juga dengan para prajuritku.

"Ok ja. Kamu siap?" tanyaku kepada raja.

"Ya aku sudah siap." ujarnya.

Aku segera mengeluarkan alat semacam kotak kecil dari dalam sakuku. Kotak kecil itu merupakan semacam alat untuk mengeluarkan laser yang berguna untuk memotong tanpa bunyi. Aku segera membuat lubang pada dinding baja base itu.

Zzzzttttt!

Lubang jalan masuk hampir selesai aku buat. Lalu aku mengeluarkan sejenis alat penghisap, yang mana akan menempel erat. Sehingga dengan mudah memindahkan tanpa bunyi. Pada dinding baja ini aku hanya bisa mengeser ke samping lubang yang telah aku buat. Maklum, namanya juga baja. Ya beratlah. Hehe.

Setelah selesai raja segera masuk dan segera melihat kondisi di dalam base itu. Ternyata kami ada di sebuat ruangan alat-alat. Mungkin ini gudang peralatan mereka.

"Ok aman.." kata raja pelan.

Aku segera masuk dan mengendap-endap bersama raja menuju pintu gudang tersebut. Ternyata pintu gudang ini mempunyai kunci elektronis. Jadi bisa dipastikan tiap pintu akan ada kunci seperti ini. Kunci elektronis menggunakan kartu chip sebagai pembukanya.

"Aha!" kata raja sambil bergaya seperti sule di OVJ yang sudah lama berhenti tayangnya di salah satu stasiun televisi swasta.

Aku melongo tertegun seketika. Namun segera aku tersadar dan menutup mulutku yang hendak tertawa melihat kelakuan lucu raja. Sambil menunjuk ke arahnya yang cemberut melihat aku yang hendak tertawa.

"Apaan sih! Kok ketawa? Gue ada bawa alat buat buka kunci kayak gini nih. Ini malah diketawain?!" kata raja sambil berkacak pinggang.

"Sori..sori ja. Gue ngak nahan liat tingkah elu tadi. Ups! Kok elu gue sih bahasanya.. Ah persetan. Dilapangan gini ngak ada formalitas! Ayo ja. Kita buka pintu ini." ujarku.

Raja segera membuka pintu itu dengan alat yang dibawanya. Raja menghidupkan on-off alat tersebut. Lalu muncul di layar touchscreen pada alat itu tulisan " insert card ". Raja memasukkan kartu tersebut ke kunci elektronis pintu itu. Tak lama kemudian alat tersebut secara otomatis mencari nomor kunci yang tidak berurutan sampai muncul 4 nomor.

Dep!

Zrrrrrr!

Yap! Pintu itu terbuka dengan cara tergeser ke arah samping kiri. Aku segera melihat ke kanan dan ke kiri setelah pintu itu terbuka. Terdapat lorong yang cukup panjang. Ku kira posisi cukup aman. Lalu kami segera masuk ke lorong tersebut dan segera mencari tau di mana letak unit komando yang mengatur pertahanan base ini.

"Tunggu red! Berhenti!" seru raja.

Aku segera menghentikan jalanku. Sambil menatap bingung bertanya ke arahnya.

"Ada apa? Kok elu nyuruh berhenti? Waktu udah mepet nih!" ujarku.

Raja hanya diam dan menunjuk ke arah pertigaan lorong di depan kami. Tampaknya ada penjagaan di depan tak jauh dari kami. Kami segera bersembunyi di balik kotak-kotak yang tersusun di lorong itu.

"Gawat red! Ada penjagaan yang sedang menuju ke arah kita!"

"Iya aku juga melihatnya. Sepertinya itu cyborg!"

"Hmm.. Ok red. Elu ambil yang kanan. Gue yang kiri ya." ujar raja.

Aku segera mengacungkan jempolku. Kami berdua segera bersiap, tak lama kemudian cyborg itu mendekat hingga hanya berjarak dua meter lagi.

"Sekarang!" seruku.

Aku dan raja segera melompat menerjang ke arah cyborg tersebut. Tampak ke dua cyborg itu tertegun karena serangan dadakan kami tanpa sempat melakukan perlawanan. Raja segera melakukan pukulan ke arah cyborg bagiannya. Dia melancarkan pukulan dengan tangan kanannya yang disertai suatu aliran tenaga berwarna merah yang berkumpul di kepalan tangannya. Wah keren! Ada juga seseorang yang punya tenaga dalam seperti ini. Baru kali ini aku melihat secara langsung. Raja memukul dada cyborg tersebut dan menembus dadanya. Sedangkan cyborg itu hanya menyilangkan ke dua tangannya di depan mukanya karena berpikir kalau bukan dadanya yang menjadi target.

Bughh!

Uuggghh!

Brakk!

Brek!

Raja menembus dada cyborg tersebut dan menarik jantung buatan cyborg itu! Segera tampak muncratan cairan berwarna hijau dari dada dan jantung cyborg itu. Seketika cyborg itu jatuh seperti robot yang dimatikan arus listriknya. Aku dan cyborg bagianku hanya tertegun melihat kejadian itu! Sungguh hebat kekuatan raja.

"Hoii..bingung aja elu red!" seru raja sambil mengerakkan tangan kirinya ke arah cyborg bagianku.

Seketika muncul aliran sinar kuning kemerah-merahan meluncur cepat menghantam kepala cyborg tersebut!

Zinggg!

Braaakkk!

Hancur sudah kepala cyborg bagianku yang hanya menyisakan badannya saja. Tentu saja cyborg itu jatuh seperti temannya yang di hajar raja.

"Hooii red! Jangan bengong gitu kenapa! Kalau begini bakal nyaho elu." kata raja sambil berjalan ke arahku dan kemudian menepuk pundakku pelan.

Aku tersadar dan segera menguasai keadaan diriku. Aku melihat ke dua cyborg yang tergeletak di depan kami dalam kondisi yang cukup mengenaskan.

"Gila lu ndro..eh! Ja! Tau gini ngapain pula gue maju. Elu sendiri udah cukup buat hajar mereka berdua. Ah dodol lu!"

Raja hanya senyum dan berkata,"abis elu bengong aja red. Ketimbang ntar kacau, ya gue embat aja langsung."

Aku hanya mengurut-urut dadaku sambil menghembuskan nafasku.

Bzzzzttt!

Terdengar suara di alat komunikasi di kuping kami.

"Toge tiga..toge tiga memanggil toge satu. Lapor kalau kami sudah masuk ke dalam unit komando. Dan sekarang kami sedang menghancurkannya."

Aku segera merespon panggilan tersebut.

"Ok. Toge tiga! Segera sabotase dan hancurkan unit itu. Lalu segera lakukan tugas penghancuran dari dalam."

"Siap! Toge tiga out!"

Bbbzzzttt!

"Toge satu. Di sini arci! Aku sudah berada di ruang server. Butuh bantuan raja. Ja! Segera ke sini! Ada yang perlu kamu lihat!"

Raja memandang diriku. Sepertinya dia cukup senang.

"Ok red! Karena unit komando sudah hancur mari kita berpencar. Aku segera ke ruang server. Elu lanjutkan penghancuran dari dalam." kata raja.

"Sip."

Aku berpisah dari raja dan bergerak ke arah lebih dalam buat menghancurkan persediaan amunisi base ini.


PoV raja

Sepeninggal kapten reditya, aku segera bergerak cepat berlari menuju ruang server dimana arci telah berada disana. Sepanjang lorong yang aku lewati di setiap sudut atau jalan pada lorong terdapat robot-robot dan cyborg-cyborg yang tergeletak dalam kondisi hancur. Sepertinya para prajurit pasukan elit dan agen arci masing-masing sudah menghancurkan penjagaan-penjagaan tanpa menimbulkan keributan. Bagus! Ini memang lebih baik dari pada ribut. Yang ada bakal bikin repot.

Aku melihat belokan terakhir sebelum ruang server terdapat robot penjaga yang masih bisa bergerak walau dalam kondisi sebelah hancur. Tampaknya unit power dalam tubuhnya masih belum hancur. Robot itu terus bergerak naik dan tangannya hendak memukul alat berupa tombol alarm. Dan aku melihat itu. Ini tidak bisa dibiarkan. Bakal ada kekacauan bila robot itu menekan tombol itu. Aku segera mempercepat gerakan lariku dan melompat menerjang ke arah robot itu. Namun terlambat!

Tek!

Ngiung!...ngiung!..ngiung!

Terdengar alarm di setiap jengkal base itu. Aku menerjang menggunakan kaki kananku ke arah robot itu.

Desshhh!

Bruaaak!

Hancur sudah robot itu. Terlambat sudah alarm sudah berbunyi. Aku segera meningkatkan kewaspadaanku.

Aku tiba di pintu ruang server dan kemudian mengatur nafasku. Terasa aliran tenaga hawa kemerah-merahan mengelilingi tubuhku. Pori-poriku terasa membuka dan menghembuskan asap samar-samar tipis. Aliran tenaga ini sudah naik levelnya dari yang sebelumnya. Percikan-percikan listrik berlahan merambat naik dan mengelilingi tubuhku. Rambutku berlahan naik dan berkibar-kibar, lalu secara berlahan-lahan berubah dari hitam ke warna kuning kemerahan. Demikian juga alis mata mengikuti warna itu. Mataku berlahan berubah warna menjadi hijau muda. Hampir saja seperti anime dragonball saat songoku berubah menjadi super saiya level 4. Tapi yang ini lebih condong kepada perpaduan super saiya level 2 dan 4. Hanya saja tanpa ekor monyet di belakang pinggul.

Huaaaaahhhh!

DHHHUUUUAAARRR!

Terjadi ledakan yang berasal dari tubuhku. Terasa himpitan aliran tenagaku menekan kuat sekelilingku. Di kakiku hembusan angin yang berasal dari tenagaku menghempas kuat. Percikan-percikan listrik dari sekeliling tubuhku menyambar tiap sudut tempat aku berdiri.

Greeekkk!

Ziiiitt!

Pintu didepanku terbuka dan tampak arci berdiri di depanku.

"Wah..wah! Ada yang berubah di sini rupanya. Udah siap sedia ja. Eh! Baru lagi nih rambut? Udah berubah jadi kuning kemerahan ja? Hehe.. Sepertinya kamu baru naik level tenaga lagi ya." tanya arci tersenyum dan merangkulku serta menguyel-guyel rambutku.

"Apaan sih." kataku sambil berusaha melepas rangkulannya.

"Gue bukan homo tau.. Jijai deh gue." ujarku bergidik setelah melepas rangkulannya.

Arci hanya tertawa terbahak-bahak. Arci lalu menarikku masuk ke dalam ruang server sambil menunjuk pada layar monitor besar yang ada di ruangan itu. Seketika aku terbelalak melongo saat aku memperhatikan apa yang tertera di layar monitor itu. Tampak di layar monitor file yang menunjukkan bahwa base ini sedang memproduksi sebuah project robot super yang berbentuk hampir sama dengan file rahasia yang aku temukan di base terbang TOA beberapa waktu lalu yakni Project SHS Gnome-X. Hanya ini bukan hypersuit. Tapi langsung berbentuk manusia buatan alias Bicentennial Man! Yakni sebuah robot yang berbentuk manusia namun memiliki perasaan, emosi, bisa berkembang sendiri mengikuti kemauannya. Punya rasa sakit dan pikiran tapi juga kuat!

Kalau di film hollywood jadul tahun 1999 tentang manusia buatan bicentenial man itu menekankan sisi perasaannya terhadap manusia dan pencarian jati dirinya. Sedangkan yang di buat di base ini lebih kepada kemampuan tempur dan bertarung yang bisa meningkat sesuai kondisi saat pertarungan. Serta bisa belajar dari pengalaman bertarungnya juga mempunyai pikiran hingga bisa menganalisis dari setiap pertarungannya.

"Gila! Ini bakal jadi bencana kalau dibiarkan. Manusia bakal hancur! Bisa jadi bakal ada ras manusia baru yang berasal dari robot. Ini harus dihancurkan." ujarku.

"Iya ja. Ini di luar yang aku perkirakan. Ternyata mereka sudah berhasil menciptakan manusia robot seperti ini."

"Baiklah. Aku segera mencopy file ini. Bisa jadi suatu hal yang berharga nanti." ujarku.

Arci hanya mengganggukkan kepalanya dan tersenyum. Aku segera memindahkan data file itu ke dalam hardisk ekstenal yang selalu aku bawa di kantong baju tempurku. Ok! Finish sudah file yang aku masukkan ke dalam hardisk. Sekarang aku harus menghancurkan ruang server ini.

"Ci.. Aku dah selesai nih. Aku apa kamu yang hancurin ini ruangan?" tanyaku kepada arci.

"Kamu ngak perlu kuatir ja. Aku sudah memasang alat peledak sintetis C4 di hampir setiap sudut ruangan ini. Kalau aku pikir waktunya yang aku pasang itu 10 menit. Berarti sekarang tinggal 2 menit lagi!" kata arci sambil acuh tak acuh melihatku.

"APAAAAA!. Gila kamu! Pengen kita jadi daging asap apa! Ayo kabur!" seruku terkejut mendengar jawabannya.

Arci tertawa melihatku. Kami segera keluar dari ruangan itu dan berlari secepat mungkin.

DHUAAARR!

DHUUAAARR!

"Lho suara ledakan dari mana itu? Perasaan peledak yang aku beri waktunya belum sampai deh saatnya." ujar arci seraya menghentikan larinya. Demikian juga dengan diriku yang bingung berasal dari mana ledakan itu.

DHUUAAARRR!

Terdengar lagi ledakan. Tapi ini sepertinya berasal dari luar base ini. Sepertinya pasukan dari luar sudah mulai menyerbu untuk masuk ke dalam base ini. Untung saja pertahanan di luar sudah di minimalisir kekuatannya oleh para prajurit kapten reditya tadi di unit komandonya.

"Sepertinya pasukan sudah mulai menyerbu masuk ke dalam ja." kata arci.

Aku hanya menganggukkan kepalaku saja. Karena aku juga mengetahui hal tersebut.

DHUARRRRRRR!

Terdengar ledakan yang berasal dari ruang server tadi. Api lalu menyambar tiap sudut lorong yang kami lalui.

"Ini ngak bener ja! Ayo lari sebelum kita terpanggang di sini!" kata arci bersiap untuk lari.

"Tidak perlu ci. Biar aku yang hadang jilatan api itu." kataku.

Arci lalu mengurungkan niatnya untuk berlari menghindar. Aku kemudian melakukan bersiap dan melakukan gerakan memutar ke dua tanganku secara berlawanan arah, dan yang akhirnya mengepal pada pinggangku. Serasa aliran tenaga hawa kuning kemerahan merambat cepat disertai hembusan angin yang mengitari kuat pada kedua kepala tanganku. Lalu dalam sekejap aku memajukan kepalan tanganku mirip orang meninju, namun dengan dua kepalan tangan secara serentak.

TYPHOON BLAST!

Wuzzzz!

Dua sinar aliran tenaga berwarna kuning di sertai hembusan angin yang memutar mengelilingin dua sinar tersebut meluncur deras membelah kepungan api di lorong itu sehingga serta merta angin yang bersama dua sinar itu menghembus api balik menerjang sisi lorong sebaliknya. Sungguh hebat!

Arci hanya tersenyum melihat hempasan gelombang aliran hawa tenaga raja.

"Hehe.. Ternyata kamu sudah menemukan nama buat jurus-jurus aliran tenagamu tadi ya ja. Aku pikir ngak bakalan ada namanya. Hehehe!" ujar arci sambil tersenyum simpul.

"Ngeledek nih ceritanya. Ya ngaklah ci. Namanya sebenarnya sudah ada dari dulu. Cuma kami sebagai pemegang aliran cahaya kuning tidak pantas menyebutkan nama jurusnya. Karena bagi kami apabila menyebutkan nama jurus sama saja membuka tabir rahasia agar lawan bisa menghindar sebelum dihancurkan. Sebagai contoh coba kita lihat sinetron-sinetron atau laga pertarungan para pendekar. Kebanyakan menyebut jurus sebelum penyerangan. Alhasil lawan jadi tahu dan langsung mengantipasi dengan jurus yang bisa menahan jurusnya."kataku.

"Benar juga ja. Ibarat kalo lawan tahu ya langsung menghindar atau apalah. Sedangkan kalau belum tahu ya lawan jadi mengira-gira jurus apa yang akan kita gunakan."

"Ya begitulah ci. Ngomong-ngomong kita sudah menemukan apa yang kita butuhkan. Ayo kita keluar cik. Kita bantu teman-teman dan para prajurit di luar sana."

"Ok. Let's go!"

Segera kami bergerak cepat berlari mencari pintu keluar. Tanpa kami sadari ada bayangan yang demikian cepat mengikuti kami dari belakang. Bayangan itu terus mengikuti kami hingga keluar dari dalam base ini.

Sesampai di luar segera kami berdua berusaha melumpuhkan para cyborg-cyborg dan robot-robot yang masing-masing mempunyai senjata mesin berat dan berbagai senjata lainnya.


PoV Arbeto

Aku segera memberikan instruksi dan komando kepada bawahanku di tenda command ini.

"Lapor dan!"

Seorang prajurit komunikasi dengan sikap tegap menghormat kepadaku.

"Ya. Ada apa?"

"Kimcil dua memberikan laporan dua menit lalu dan! Bahwa mereka sudah sampai di tebing yang besebrangan dengan base musuh. Saat ini mereka sedang bersiap untuk menyebrang ke tebing area musuh."

"Ok, terima kasih laporannya."

Prajurit teraebut segera meninggalkan tenda ini. Sepertinya raja dan yang lain sudah siap masuk. Aku harus segera bergerak menuju ke area musuh.

"Vus. Siapkan semua pasukan. Kita menyerbu sekarang. elmo dan piskun kalian berdua bergerak memutar untuk menghajar base itu dari sisi masing-masing. Kamu vus pimpin dari depan. Ok itu saja!"

"Siap dan!" seru mereka.

Kami segera bergerak menuju target operasi. Dan saat ini tinggal 3 jam lagi sebelum sinar matahari menyingsing.

Setibanya di lokasi. Flavus segera memimpin pasukannya menuju gerbang base karena pertahanan musuh akan dihancurkan dahulu dengan artileri berat di susul dengan tank dan pasukan infanteri. Demikianlahnya piskun dan elmo yang memimpin pasukannya menuju masing-masing area.

Jam hampir menunjukkan jam enam pagi. Para pasukan sudah berada di masing-masing pos penyerangan.

Tik..tik..tik.tik..

Bip! Bip!

"Pasukan! Serang." seruku melalui alat komunikasi.

Bum! Bum! Bum!

DHUAR! DHUAR!

Artileri saling menembakkan pelurunya menghajar pertahanan dan base musuh. Tampak pertahanan musuh seperti tidak berdaya menghadapi serangan artileri para pasukanku. Sepertinya pasukan elit kapten reditya berhasil menyabot unit komando pertahanan.

Banyak railgun dan cannon hancur terkena serangan artileri. Yang banyak tersisa hanya senjata mesin berat yang harus di operasikan secara manual.

Setelah serangan artileri. Flavus, elmo dan piskun memimpin pasukannya menyerbu garis pertahanan musuh dan menerobos masuk ke dalam pertahanan itu. Tak disangka-sangka. Para cyborg dan robot-robot berhamburan keluar dari dalam base itu. Tak lama kemudian terjadi pertempuran yang hebat antara para pasukanku dan pasukan musuh. Saling menembak dan saling menghancurkan. Sungguh pertempuran yang dahsyat! Ledakan-ledakan saling bersahutan di setiap sisi dan titik penyerbuan. Banyak para prajurit dari setiap pasukan yang terluka maupun gugur. Demikian juga pasukan musuh, banyak cyborg dan robot yang hancur terkena ledakan dan peluru prajurit.

Aku segera memimpin pasukan cadangan menyerbu dan memberikan bantuan kepada yang terluka. Pertempuran ini cukup hebat dan dahsyat. Api membakar tiap sudut hutan yang mengelilingi base musuh di bawah kaki gunung bromo ini. Asap mengepul tebal menyamarkan pandangan hingga membuat mata menjadi sakit dan sesak di dada.

Tak di duga muncul raja dan arci dari dalam base yang porak poranda itu dan langsung menghajar musuh dari belakang.

Hiatt!

Brak!

DOUBLE ROAR!

WUUUZZZ!

BRAKKKK!

baik arci maupun raja saling memukul dan menghajar musuh hingga hancur berantakan. Untung saja ada bantuan dari mereka. Sehingga sedikit banyak membantu memberikan waktu yang cukup untuk membawa yang terluka ke pos belakang.

"Ayo ja.. Ci! Kalian bisa!" teriakku memberi semangat kepada mereka.

"Iya pak!"

"Siiipp!"

Mereka bertambah semangatnya setelah mendengar suaraku, sehingga mereka mulai membabi buta tanpa ampun menghajar musuh.
Tak lama kemudian pertempuran ini selesai dengan kemenangan di pihak kami. Tapi, tunggu dulu! Apa itu yang muncul di atas bangunan base yang hancur ini. Suatu benda yang berbentuk manusia memandang sisa-sisa pertempuran.

"Sapa itu dan?" ujar flavus mendekat ke arahku.

Ternyata dia selamat, baguslah. Tapi siapa di belakang flavus? Oh. Piskun dan elmo. Mereka juga selamat. Walaupun piskun terkena peluru dibagian pundak dan kaki kanannya. Elmo juga luka. Tapi tak separah piskun

"Aku kurang mengetahuinya vus. Sepertinya musuh. Soalnya dia muncul begitu saja di atas bangunan base itu."

"Hhmmm. Bisa jadi dan. Soalnya tadi di alat komunikasi agen arci sudah memberitahu ada musuh yang belum keluar. Sepertinya ini mungkin musuh yang dia katakan."


BLAAARRR!

Terdengar ledakan yang cukup kuat di depan kami yang berjarak hanya 100 meter. Kami segera berlindung dibalik apa saja. Ada yabg di balik bangkai tank, panser, maupun parit pertahanan. Tampaknya musuh itu menembakkan senjatanya yang berasal dari lengannya.

"Lengannya?? Tunggu dulu?! Berarti dia bukan manusia dong! Pasti robot. Tapi kok mirip banget kayak manusia seperti bukan robot. Mirip kayak film terminator arnold suasana seger itu. Bener-bener mirip manusia banget!" pikirku.

"Ndan. Apa pikiran komandan dan saya sama? Bahwa itu robot yang mirip pake bingitz kayak manusia?" tanya reditya.

Aku menganggukkan kepalaku tanda yang reditya tanyakan bahwa itu benar.

"Berarti musuh kita hebat banget dalam teknologi dan! Kita harus bisa menghancurkannya!" ujar reditya.

"HAHAHAHA! KALIAN BOLEH DAJA MENGHANCURKAN BASE INI BERSERTA ISINYA. TAPI HADAPI DULU AKU! AKU MANUSIA BUATAN PERTAMA YANG BERHASIL DI PRODUKSI BASE INI! HAHAHAHAHA!"

Manusia buatan itu bisa berbicara luwes seperti manusia! Hebat!

"hei embot!" teriak raja dari bawah.

Seketika kami semua melihat ke arah raja dan arci.

"Kok embot sih ja! Itu manusia buatan." kata arci.

"Iya sih. Manusia buatan. Tapi tetep robot kan?!. Ya singkatin aja embot." kata raja menimpali.

Hahahahaha!

Saat itu juga mereka berdua tertawa sambil menunjuk ke arah manusia buatan itu. Aku hanya tersenyum,begitu pula flavus.

"Ada ada aja kamu raja. Udah bertempur gini masih aja buat orang ketawa." ujar arci.

Bzzzztttt!

Terdengar suara di alat komunikasi kami.

"Woi kalian sedang apa di luar? Ini aku reditya. Aku lihat kalian dari kamera cctv base ini. Kami semua selamat di dalam. Dan bagian dalam base sudah kami kuasai."

"Kapten reditya segera keluar dari dalam base tersebut. Base itu akan segera dihancurkan dan diratakan!" ujarku.

"Si..siap dan!"

Manusia buatan itu tampak gusar dan marah atas panggilan raja kepadanya.

"APA KAMU BILANG. EMBOT?! KALAU BEGITU TERIMA SERANGAN INI!" seru manusia buatan itu.

Manusia buatan itu merentangkan kedua tangannya dan berlahan melayang naik dari atas base kemudian melayang mendekat ke arah raja dan arci.

"HEAAAAAAA!"

Sambil berteriak muncul di sekeliling manusia buatan kabut yang berlahan mulai pekat. Lalu ke dua tangan yang direntangkan naik sejajar kepalanya membentuk hurup U. Kabut pekat tadi seakan terhisap masuk ke arah tangannya dan membentuk bola kabut yang mulai mengeluarkan sinar berwarna putih terang! Setelah menghisap kabut itu muncul seperti tenaga sel yang dilingkari tiga halo kecil. Seperti sel dalam atom. Terjadi getaran hebat di sekitar base ini. Seakan bumi takut hingga berguncang keras.

Raja dan arci bersiap siaga membentuk pertahanan diri. Mereka sepertinya tahu kalau ini lawan yang cukup berat.

"Ci. Kamu di belakangku saja! Aku akan membentuk lapisan pelindung dari serangan tersebut!" kata raja keras kepada arci.

Aku juga segera memerintahkan para pasukanku untuk berlindung. Karena aku tahu ini bakal terjadi pertarungan hebat antara mereka bertiga.

"TERIMA INI!" seru manusia buatan seraya melempar bola kabut tadi ke arah raja dan arci.

Bola kabut itu terlempar demikian cepat ke arah mereka berdua. Kelihatan raja sudah membentuk lapisan pelindung berwarna kuning kemerahan yang mengelilingin mereka berdua.

DHUUUUMMMMMM!

Serangan bola kabut makin mendekat dan kemudian terdengar ledakan keras yang kemudian membentuk cendawan kecil seperti ledakan bom atom mini. Hempasan tenaga ledakan menyapu areal pertempuran tadi hingga 2 kilometer! Pepohonan dan tumbuhan terangkat dari tanah. Sungguh dahsyat ledakan itu!

Setelah hempasan ledakan itu selesai aku segera muncul lagi dari lubang parit pertahanan musuh yang tadi aku manfaatkan sebagai tempat perlindungan. Demikian juga dengan para pasukanku. Namun ada juga yang terkena hempasan itu. Aku segera mengedarkan pandanganku. Teramat bersih. Areal pertarungan tadi yang penuh dengan bekas ledakan mortir, artileri dan bom beserta korban-korban yang gugur akibat pertempuran tadi. Sudah tiada lagi. Bersih!

Namun masih ada satu bulatan energi di atas tanah. Ya! Itu energi pelindung raja. Tampaknya raja berhasil menahan ledakan itu. Walaupun kondisi mereka berdua terlihat compang camping. Pakaian tempur mereka berdua robek di sana sini. Tapi setidaknya mereka selamat.


PoV Arci

"Uhuk..uhuk! Aku kira kita tidak selamat ja. Ternyata energi pelindungmu kuat juga. Walaupun masih ada hempasan energi itu yang merusak pakaian tempur kita." ujarku sambil terbatuk-batuk.

"Iya ci. Level tenaganya berimbanh denganku. Ini bakal jadi pertarungan yang menarik!" kata raja sambil menyeringai.

"Ok ja. Kamu duluan hajar dia."

Raja tersenyum lalu melompat ke arah manusia buatan sambil mengayunkan tangannya bergantian menembakkan bola-bola energi.

Zip! Zip! Zip!

Bum! Dhuar!

Manusia buatan menahan serangan raja dengan ke dua tangan menyilang di depan mukanya. Raja kian mendekat dan kemudian mengayunkan kepalan tangannya ke arah muka manusia buatan.

BRRUUAAAGGHH!

Benturan tangan raja dan pertahanan manusia buatan menimbulkan getaran sementara di sekeliling mereka. Tampaknya manusia buatan bisa menahan tinju raja. Raja tak tinggal diam lalu mengayunkan pukulan-pukulannya bertubi-tubi, manusia buatan juga menahan sembari melancarkan serangan pukulan dan tendangan.

Bag! Bug! Bag!

Desh!

Dugh!

Brak!

Pertarungan di udara yang hebat! Aku melongo tercengang melihat pertarungan ini. Bagaimana aku masuk ke dalam pertarungan ini. Sedangkan mereka berdua melayang-layang di udara sambil terua saling memberi pukulan. Namun tak lama kemudian raja maupun manusia buatan saling melompat berjauhan.

Raja mendarat tak jauh dariku. Demikian juga manusia buatan. Raja tampak menarik nafas panjang beberapa kali. Aku lalu mendekatinya.

"Lawan yang tangguh ci. Aku menyukai pertarungan ini." kata raja sambil mengatur nafasnya.

Bletak!

"Aduuuhh!"

Raja memegang kepalanya yang aku tempeleng barusan.

"Kok ngejitak sih?!" sungut raja kepadaku.

"Abis enak kali bertarung di atas kamu! Aku kapan masuknya? Aku mana bisa melayang kayak kalian berdua!" seruku.

"Ohya aku lupa.. Maaf." ujar raja menunduk.

"Udah..udah! Ayo kita bertarung lagi!"

Aku segera bersiap dengan kuda-kuda pertahanan. Lalu bersiap mengeluarkan jurus silat harimau hasil didikan ayahku. Raja juga kembali maju menyerang ke arah manusia buatan. Aku melompat garang sambil memberikan tendangan terkuatku!

Bag! Bug!

Desh! Pok! Bug!

Kembali lagi terjadi pertarungan antara kami bertiga. Segala pukulan dan tendangan menghasilkan debu yang berterbangkan di sekeliling kami. Raja memukul dengan tangan kanannya dengan aliran hawa kuning kemerahan pada.kepala tangannya mengincar muka kiri manusia buatan. Sedangkan aku memukul menggunakan cakar tangan kiriku mengincar lehernya. Kalau di nilai secara ilmu pertarungan bela diri. Pukulan raja dan aku apabila disatukan dalam satu target akan mengakibatkan kematian yang mengenaskan. Yang mana tenaga hawa kuning kemerahan dipusatkan pada kepala tangan raja. Yang apabila orang atau benda yang terkena pukulan itu akan hancur berantakan. Sedangkan jurus cakar harimau yang mengincar leher, akan dipastikan akan merobek dan mencabik putus leher bila terkena. Ke dua jurus tertinggi ini menjadi bagian jurus-jurus andalan dan pamungkas baik raja dan aku. Tapi manusia buatan ini hanya diam ketika kami akan mengincar bagian tubuhnya. Seakan dia menantang kami untuk menyegerakan serangan itu.

Heaaaaaa!

Haaaaahhh!

Deshhhhh!

Breeettt!

Pukulan kami berdua mendarat serentak. Namun tak di nyana pukulan kami berdua seakan tidak berakibat apa-apa! Seakan pukulan kami tertahan tembok baja yang teramat tebal. Kami terkejut melihat pukulan kami berdua seperti tidak menghasilkan kerusakan apapun pada tubuh manusia buatan ini.

"GILIRANKU!"ucap manusia buatan sambil mengayunkan pukulan dengan ke dua tangannya menghajar kami berdua.

Buggghhhh!

Ahhhkkkk!

Uggghh!

Kami terlempar dan terseret beberapa meter di tanah. Aku merasakan nyeri pada dadaku. Pukulan manusia buatan yang menghantam dadaku menimbulkan luka dalam di bekas pukulan pimpinan TOA di base terbang beberapa waktu lalu saat mereka menyerbu base BIN pusat. Aku memuntahkan darah. Lalu terduduk bersimpuh sambil menahan nyeri di dadaku. Aku mengalihkan pandanganku mencari raja. Ternyata raja sudah berdiri kembali dan bersiap lagi untuk maju kembali bertarung. Aku melihat senyuman dia seakan menikmati pertarungan ini.

Hiaaaattt!

Kembali lagi raja terlibat pertarungan yang seru dengan manusia buatan itu. Berbagai jurus-jurus dilancarkan raja kepadanya. Lawan juga melakukan pertahanan sambil melakukan penyerangan. Tampak samar olehku hawa tipis aliran ke dua tenaga yang berbeda saling menekan. Raja lebih kepada hawa lembut menuju keras. Sedangkan lawannya lebih rumit lagi. Aliran hawa tenaganya kadang lembut, kadang keras, kadang perpaduan keduanya.

Bag! Bug! Deshh! Begh!

Begitu seterusnya hingga waktu hampir 15 menit aku melihat pertarungan nan dahsyat ini.

"Ci!"

Aku melihat pak arbeto pimpinan operasi ini mendekat padaku.

"Kamu gimana keadaan? Sebaiknya kita menyingkir dari sini. Kita lihat saja dari kejauhan sambil kamu istirahat dahulu." ujar pak beto kepadaku.

"Baik pak."

Kami bergerak cepat meninggalkan arena pertarungan ini. Tak jauh dari pertarungan raja dan manusia buatan aku dan pak beto berhenti di salah satu parit pertahanan musuh.

"Kita di sini saja pak. Aku masih ingin melihat pertarungan raja melawan manusia buatan itu." ujarku.

"Tapi kamu dalam kondisi seperti ini. Apa tidak apa-apa nantinya?" tanya pak beto.

Aku hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalaku tanda tida ada masalah. Kami berdua lalu melihat pertarungan raja melawan manusia buatan tambah sengit dan dahsyat. Masing-masing sudah pada puncak aliran tenaga mereka. Tekanan pertarungan sampai di tempat kami berlindung. Untung saja raja berada di pihak kami. Kalau saja di pihak musuh mungkin dunia akan mengalami bencana besar. Aku mengenal beberapa orang yang seperti raja ini. Tapi bukan tenaga hawa murni dari dalam tubuh seperti raja. Hanya berupa elemental yang menguasai elemen-elemen yang ada di bumi ini.

Aaaaaahhhhhkkkkkkk!

"Apa itu??!"

Aku terkejut mendengar seruan pak beto. Aku melihat raja terlempar kuat dan mendarat keras terguling-guling hingga akhirnya berhenti tak jauh dari kami. Kondisinya sungguh payah. Nafas yang tak teratur. Sekujur tubuh memar dan darah mengalir dari lika pelipis dan sela bibirnya. Sedangkan musuh masih dalam kondisi tidak kekurangan apapun. Tetap tegar berdiri sambil bergaya habis melakukan tendangan memutar menghajar raja barusan.

Tampak perbedaan kekuatan yang sedikit mencolok sekarang ini. Manusia buatan sudah mulai belajar dari pengalaman bertarungnya saat ini. Rupanya dia langsung menganalisis hal-hal dan faktor-faktor kelebihan dan kekurangan jurus-jurus raja. Tapi rupanya manusia buatan ini belum mengetahui kekuatan raja berasal dari mana. Sedang dirinya berasal dari 4 unit power mini nuklir. Makanya tenaganya seperti tiada habisnya.

Raja berusaha bangkit. Dan hendak memulai pertarungan lagi. Tapi pak beto langsung mencegahnya untuk bertarung lagi.

"Cukup ja. Kamu harus pulihkan tenaga kamu dahulu. Biar saya yang maju. Gini-gini saya juga punya sedikit ilmu bela diri."

"Tapi pak..?"

"Kalau saya bilang pulihkan ya harus. Jangan membantah! 10 menit cukup buat kamu untuk pulihkan tenaga?"

"Ya pak. Rasanya cukup."

"Ok saya maju dulu."

Raja lalu segera duduk bersila dan menangkupkan ke dua tangannya di depan dadanya, kemudian dia mengatur nafasnya. Aku melihat pak beto tersenyum kepadaku lalu kemudian dia melangkah maju menghadapi manusia buatan ini. Aku tidak pernah melihat apa ilmu atau jurus yang di miliki pak beto. Ini bakal jadi pertama aku melihatnya!

Langkah kaki tegap mengiringi pak beto mendekati lawannya. Sikap wibawa dan bersahaja memberi tekanan dan rasa segan bagi yang melihatnya. Namun tidak dengan manusia buatan ini. Dia memandang dengan sinis dan tajam terhadap pak beto.

"Aku kira kita bisa bermain sejenak. Untuk lepaskan keringat. Bukan begitu manusia buatan?" kata pak beto sambil tersenyum.

Tiba-tiba! Pak beto menghilang dari pandangan dan sekejap mata menghajar dengan siku kanannya ke arah atas menghajar dagu lawannya! Keren!

Manusia buatan mundur 6 langkah ke belakang sambil memegang dagunya yang remuk. Tampak kerusakan pada dagu yang menghasilkan korsleting listrik kecil.

"Jurus langkah taring serigala merobek jiwa." ujar pak beto santai.

Wah ternyata pak beto mempunyai jurus andalan juga.

"KAU! GGRRRR... AKAN AKU HANCURKAN!" seru manusia buatqn marah dan menerjang ke arah pak beto.

Maka terjadilah pertarungan antar keduanya.

Aku sekilas melirik raja. Ternyata dia sedang mengumpulkan energinya. Tampak energi hawa kuning kemerahan makin bersinar terang. Benda-benda di sekitar raja naik dan melayang-layang. Waktu yang diberikan kepadanya benar-benar digunakannya untuk memulihkan tenaga bertarungnya.

Aku kembali lagi melihat pertarungan pak beto dan manusia buatan. Cukup dahsyat untuk ukuran seorang yang berumur 50an. Dia bisa mengimbangin dan meladenin manusia buatan dalam pertarungan. Namun benar kata orang. Makin tua makin kurang fisik kita. Sehingga mau tidak mau pak beto saat ini sudah mulai kepayahan dalam menghadapi musuhnya.

Tak di duga-duga sebuah pukulan manusia buatan berhasil mendarat telak di perut pak beto. Sehingga dia tercampak melayang.

Buggghhh!

Ughh!

Pak beto melayang deras hendak menghantam sebuah batu besar. Aku tidak punya kekuatan apa lagi untuk menolongnya. Aku hanya bisa mengangkat tanganku seakan hendak meraihnya.

Tak di sangka sekelebat bayangan berwarna kuning menyambar tubuh pak beto. Rupanya raja sudah selesai dalam menghimpun tenaganya. Di tangannya pak beto terkulai lemas. Raja kemudian meletakan pak beto dengan hati-hati di dekat bangkai tank. Kemudian dia melangkah kembali maju dan mendekati manusia buatan. Raja kelihatan teramat marah namun dia bisa mengendalikan amarahnya. Dalam perjalanannya mendekati manusia buatan, secara diam-diam raja menghimpun aliran tenaga hawa kuning kemerahan. Terasa olehku hembusan angin berlahan mulai menguat menuju ke arah raja. Seakan terhisap dan mengelilingi raja. Menciptakan ruangan dengan pusaran angin seperti tornado kecil yang teramat kuat! Disertai sambaran petir yang terus menerus menyambar pusaran angin tersebut! Air tanah seakan melayang dan mengikuti arah raja melangkah, dan membentuk gumpalan-gumpalan air yang makin lama makin membesar.

HEEEAAAAAAA!

Tiba-tiba raja berteriak keras!

DHUUUUAAARRR!

terjadi ledakan yang berasal dari tubuh raja. Sekarang di telapak tangan kanan dan kiri raja terdapat dua benda yang berputar kuat. Di kanan ada angin yang dialiri percikan listrik yang terus menerus menyambar setiap gerakan berputarnya. Di kiri terdapat air yang berbentuk donat yang bersinar terang.

"Aku tak tau apa maumu lagi bangsat! Aku mau mengadu jiwa denganmu!" ujar raja kepada manusia buatan.

"HAHAHA! BAIKLAH JIKA ITU MAUMU! TERIMALAH PUKULANKU INI. HEAAAAAA!"

"Heaaaaa!"

Raja dan manusia buatan saling maju dan mulai melancarkan jurus pamungkas terakhirnya. Raja memajukan ke dua tangannya untuk mengadu serangannya dengan lawannya. Demikian juga manusia buatan.

BUMMMM!

Benturan ke dua tenaga menghasilkan cahaya terang menyilaukan mata. Getaran demi getaran terjadi sedemikian kuatnya. Seakan bumi di landa gempa 9 skala richter. cahaya yang menyilaukan itu terus menerus membesar menyelimuti area pertarungan ini termasuk aku di dalamnya. Aku hanya berpikir apa yang akan terjadi setelah ini. Apa ini akhir kami semua? Semoga tidak...


EPILOG...
 
Epilog..

Burung-burung berkicauan pada taman di sebuah rumah sakit yang ada di ibu kota negara ini. Tampak langit cerah di gelayuti awan-awan berwarna putih, matahari berusaha menampakan dirinya walau malu-malu tertutupi awan putih.

Aku duduk di taman ini di bawah pohon akasia yang seakan menahan cahaya matahari menembus lapisan dedaunannya. Ya ini aku arci. Sedang dalam masa pemulihan. Setelah pertarungan beberapa minggu lalu, yang saat itu aku masuk bersama raja dalam kondisi mengenaskan. Begitu juga pak beto. Saat itu raja berhasil mengalahkan manusia buatan dan menghancurkannya. Namun dia sendiri terkuras tenaga dan staminanya. Saat ini dia masih koma dalam ruang VIP rumah sakit ini. Pak beto sudah seminggu ini dia keluar dari sini. Tampaknya dia kembali lagi bekerja di markas BIN.

Sedangkan aku.. Ya aku tersadar setelah 10 hari dalam perawatan intensif.

Tampak seorang perawat mendekatiku. Perawat itu tersenyum kepadaku dan berkata,

"Raja sudah sadar ci."

Aku terkejut mendengar perkataannya. Segera aku berlari menyongsong kehadiran sahabatku kembali...

The End.
 
Bimabet
Akhirnya selesai sudah the deadly agents sesuai jadwal yang gue tetapin sebelum lebaran. Makasih buat temen-temen yang ngasih kripik, saran.

Khusus spesial thanks buat mas bro arczre.

Juga buat silent readers lainnya. Stay tune at semprot.com

Cekidot next story THE TERORRIST, KICK THE ASS , PANGERAN HARIMAU.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd