Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dina - Maafkan Aku Jika Mulai Menikmatinya

Apakah cerita ini bisa membuat pembacanya terangsang ??

  • Ya

    Votes: 300 96,2%
  • Tidak

    Votes: 12 3,8%

  • Total voters
    312
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
EPISODE 2 : AWAL PERMULAAN

Nama ku Rahdina usia 22 Tahun, sebelum lulus kuliah aku sudah dipinang oleh mas Wawan lelaki yang cukup terpandang di kampung ku karena keluarganya. Aku sering dipanggil Ninuk yang merupakan nama panggilan ku dari masa sekolah. Sedangkan pak Yanto adalah seorang lelaki berusia 57 Tahun atau sebaya dengan ayah ku, sebagai marbot masjid pak Yanto adalah orang yang dikenal sopan dan sering membantu masyarakat sekitar bekerja serabutan untuk menambah pendapatan, terkadang upah yang diterima pak Yanto tidak hanya uang tetapi juga bahan makanan.

Hari – hari ku disibukkan sebagai seorang ibu rumah tangga sembari mejaga kedai harian untuk mengisi waktu luang ku. Menunggu orang yang datang untuk berbelanja, aku melihat – melihat promo – promo yang ada di e – commerce. Rasa bosan menunggu membuat ku menjadi sangat gerah ditambah cuaca siang hari ini yang begitu panas, hingga keringatt mulai bercucuran dibalik baju gamis dan jilbab ku.

Belakangan intensitas pekerjaan suami ku semakin meningkat, seiring dengan semakin tingginya kepercayaan perusahaan kepadanya. Tentunya hal ini membuat mas Wawan lebih sering kelelahan karena banyak tenaga yang harus dikeluarkan dalam menyelesaikan setiap permasalahan dalam pekerjaannya. Sebagai seorang istri aku selalu mendukung apapun yang dikerjakan masa Wawan karena hal ini untuk kehidupannya kami juga pada akhirnya. Selain itu faktor kelelahan yang dirasakan mas Wawan juga berdampak terhadap hubungan seksual kami. Karena belakangan ini aku sering mengajak masa Wawan untuk bercinta, namun selalu ditolak karena alasan capek.

Masih teringat disaat awal pernikahan, dimana mas Wawan bergita bergairahnya saat mencumbui ku. Namun belakangan nafsu yang dulu begitu dasyaat sekarang perlahan mulai menghilang. Bahkan untuk bercinta dalam seminggu pun sudah lebih dari cukup, tapi kenyataannya dalam seminggu pun mas Wawan tidak memberikan ku nafkah batin. Padahal saat ini adalah saat – saat usia yang sedang produktif serta memiliki hasrat seks yang menggebu – gebu. Dalam lamunan ku, terbayang saat – saat mas Wawan mampu memberikan ku kepuasan…. Tiba – tiba terdengar suara panggilan yang membuat ku tersadar dari lamunan ku….

Yanto : Assalamualaikum mbakk….. mbaakkkkk… mbaakkkk ohh mbaakkk (suara panggilan pak Yanto menyadarkan dari lamunan)… mbaakkkk

Dina : aahhhh iyaa paak… Waalaikumsalam….. maaf paakkk

Yanto : Mbak tidak apa apaa kan…. Bapak liat dari tadi mbak kayak banyak pikiran dan melamun…

Dina : Ohh tidak apa apa pak.. aku baik – baik aja kok… ada perlu apa yaa pakk..

Yanto : Maaf mbakk (sambil menundukkan wajahnya) Begini mbak, saya kan belum mendapatkan uang dari ketua masjid untuk membeli kebutuhan sehari – hari mbak.. boleh gak kalau saya ngutang dulu mbak…

Dina : Ohhh memang nya bapak mau beli apaa ???

Yanto : Saya mau beli sabun dan mie mbak untuk lauk makan, sama rokok rencananya mbak kalau boleh ngutang.. udah satu hari saya gak ngerokok mbak… boleh saya ngutang dulu mbakk ??

Karena aku sudah mengenal pak Yanto dan beliau juga orang baik karena juga pernah membantu mas Wawan saat pertama kali kami pindahan dan saat memperbaiki warung yang bocok apa salahnya kalau aku membantu pak Yanto untuk kali ini.. Kamudian aku pun kemudian berdiri dan mengambil beberapa barang seperti mie 5 bungkus, sabun mandi, pasta gigi dan deterjen.

Dina : Memang bapak mau rokok apa ?? (tanya ku kembali kepada pak Yanto)

Yanto : Kalau boleh rokoknya Surya mbak,, biar tahan lama.. hehehehe (dengan senyuman sedikit malu – malu)

Dina : (aku pun mengambil 2 bungkus rokok Surya kemudian memasukkan nya kedalam kantong plastik dengan barang – barang lainnya) ini pak semunyaa… (sembari aku menyodorkan kantong plastik ke pak Yanto)

Yanto : Beneran mbak bapak boleh ngutang dulu ??

Dina : Dibawak aja pak,, hitung – hitung sedekah dari aku dan mas Wawan.. lagian bapak juga sering bantuin kami sekeluarga … ini pak (sambil menyerahkan bungkusan kantong plastik dengan senyuman yang membuat pak Yanto tertegun)

Yanto : Ini beneran mbakk… waaahh terima kasih yaa mbak… bapak bener bener terima kasih.. mbak baik sekali, mau bantuin bapak… (dengan senyuman di wajahnya)

Dina : Beneran toh pak… ini ambil … (kemudian pak Yanto mengambil bungkusan yang aku serahkan)

Yanto : Terima kasih ya mbak… bapak gak bisa ngomong apa apa lagi selain kata terima kasih…

Dina : Jangan panggil mbak pak,, panggil aku Ninuk ajaa… bapak kan lebih tua dari aku…

Yanto : Bapak segan mbak,, nanti apa kata mas Wawan.. kalau bapak manggil mbak dengan nama Ninuk..

Dina : Hehehehe gpp kok pak… panggil Ninuk ajaa….

Yanto : Baik lah kalau gitu Nuk,, sekali lagi bapak ucapkan terima kasih… sudah mau membantu bapak… kalau ada yang bisa bapak bantu, kabarin aja yaa Nuk…

Dina : Ohhh baik pak,, terima kasih pak..

Kemudian pak Yanto pun meninggalkan warung ku dengan wajah yang senang dan gembira karena mendapat rejeki yang menurut pak Yanto adalah berkah yang luar biasa dalam hidupnya. Begitu juga dengan ku, karena bisa membantu orang dan semoga membawa berkah dalam rejeki ku kedepannya.

Semenjak kejadian itu, pak Yanto sering singgah ke warung ku seperti setelah waktu Ashar. Karena pak Yanto selain menjaga keamanan, juga mendapatkan tugas untuk mengatur lalu lintas keluar masuknya mobil jamaah untuk menghindari timbulnya kemacetan. Setelah semua Jemaah pulang, kesempatan itu yang dimanfaatkan pak Yanto untuk duduk di Warung ku. Tentu saja kehadiran pak Yanto menjadi teman ku untuk bercerita disore hari, maklam saja rumah ku berada ditepian jalan besar dimana samping kanan rumah ku adalah ruko usaha dan sebelah kiri rumah ku adalah sekolah sedangkan dibelakang rumah ku adalah tanah kosong tentunya orang – orang yang singgah ke warung ku adalah orang – orang yang kebetulan lewat. Menurut ku pak Yanto orang yang baik dan ramah dengan cara bicaranya yang membuat ku terhibur disaat sendirian dirumah, selain itu pak Yanto juga sering membuat ku tertawa dengan ceritanya yang diselipin lelucon.

Dengan adanya pak Yanto membuat ku sedikit terhibur ditengah kehampaan didalam rumah tangga ku, karena kesibukan mas Wawan yang berangkat pagi dan pulang sore dalam keadaan lelah yang membuatnya cepat tidur. Faktor kelelahan ini lah salah satu jarangnya kami berhubungan badan, kalau pun berhubungan badan tidak ada pemanasan sama sekali seperti dulu yang begitu romantis serta menggebu – gebu seperti diawal – awal pernikahan. Apalagi aku termasuk wanita dengan nafsu yang tinggi, tentunya membuat ku merasa hambar dalam berhubungan seks dengan mas Wawan saat ini.

Obrolan – obrolan dengan pak Yanto cukup membuat ku senang karena selalu dibumbui dengan lelucon dan gombalan – gombalan yang sering membuat ku salah tingkah hingga. Walaupun usia pak Yanto sudah tua tetapi dengan sifat humorisnya yang membuat ku cepat akrab dengannya, selain itu pak Yanto juga sering memuji ku hal yang sangat jarang dilakukan oleh mas Wawan. Seharunya pujian – pujian yang datang dari suami ku, malah datang dari orang lain.

Semakin hari intensitas obrolan antara aku dan pak Yanto semakin intens sampai – sampai hingga permasalahan kehidupan dan rumah tangga, dari obrolan yang semakin dalam dengan pak Yanto membuat ku semakin paham mengenai hubungan suami istri yang tidak monoton saja tetapi juga mengenai kepuasan antara suami dan istri. Tak terasa kedekatan ku dengan pak Yanto sudah terlalu jauh karena setiap hari pak Yanto mampu membuat merasa senang dengan candaannya serta rayuan gombalnya dikala sore menjelang, karena pak Yanto sudah sangat sering duduk diwarung ku setelah menyelesaikan tugasnya mengatur lalu lintas karena keluar masuknya jamaah. Selain karena candaan dan gombalannya, aku juga kagum dengan kerja keras pak Yanto yang tidak pernah mengeluh serta juga mampu menjadi imam Sholat ketika tidak ada orang yang mau menjadi imam dan juga memiliki suara yang bagus disaat mengumandangkan adzan.

Kini kedekatan ku dengan pak Yanto tidak hanya mengobrol secara langsung saja, melainkan juga melalui chatingan melalui Whatsapp. Tentunya apa yang aku lakukan adalah hal yang salah, tetapi disisi lain aku menyukainya karena banyak hal yang aku pelajari selama aku berkomunikasi dengan pak Yanto. Walaupun pak Yanto dikenal sangat alim tetapi juga memiliki sisi negatif yang luar biasa.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd