Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dini : New Life

Tanpa berlama lama, mari kita lanjutkan!


Crazy on the side​


namaku adalah Andini Dwi Putri

saat ini aku sedang duduk memangku Marni, yang selangkangannya sudah basah kuyup kujadikan mainan. sesuai dengan kodeku, Lula saat ini sedang 'menyiapkan' Dimas untuk permainan berikutnya.

"ahhh~ ahhh~ din aku mau dimaassshhhh~"

"sabar Marni.. Dimasnya lagi buang baju dulu."

sementara itu, Lula dan Dimas saat ini sedang asik berciuman mesra sekali. saat pertama kali Dimas masuk, aku sempat mengintip sedikit dan aku sadar dari cara pandangnya kalau Dimas punya ketertarikan khusus pada Lula. sayangnya aku sudah berjanji untuk membiarkan Marni menikmati Dimas dan Lula juga tau soal itu, jadi saat aku memberi tatapan pada Lula, aku bermaksud meminta Lula untuk merangsang Dimas semaksimal mungkin supaya dia semangat menggenjot Marni.

Lula dan Dimas tampaknya tidak cuma berciuman, karena saat mereka kembali ke ruang tamu, aku bisa melihat batang Dimas sudah keras dan basah. Lula juga tampak sedikit terlalu terburu buru, mendorong Dimas untuk segera menggenjot Marni. hmmmmm~ menarik.

aku kemudian melepaskan Marni yang langsung melompat mencium bibir Dimas. tampaknya Marni punya hubungan personal masa lalu dengan Dimas dan sekarang adalah momen dimana dia mau melampiaskan semua rindunya pada Dimas. hihi selamat menikmati selagi bisa Marni sayang~

aku mengajak Lula untuk meninggalkan Marni bersama dengan Dimas. Lula dengan pasrah ikut aku keluar dari rumah dan menaiki mobil. aku sempat mengintip sekali dan melihat Dimas tampaknya ingin ikut dengan Lula, tapi sayangnya dia sedang keenakan menikmati lobang kelamin Marni yang mendesah kencang keenakan.

sepanjang perjalanan pulang, Lula tampak terlihat gelisah. sepertinya ada sesuatu didalam pikirannya yang ingin dia sampaikan tapi tidak berani dia keluarkan dari mulutnya. aku cukup yakin itu berhubungan dengan Dimas.

"lu, kamu kenapa?"

"eh.. gpp Din."

"ada yang mau di omongin?"

"ngga kok. ngga ada.. cuma masih belum biasa aja tanpa baju di jalanan gini."

"oh.. kirain mau bahas soal Dimas.

soalnya gw yakin lu suka sama Dimas."

"eh! kok gitu!"

"tadi di belakang, Dimas sempat kamu BJ kan?"

"engg... engga ko-"

"gpp Lula. kamu kaya ga kenal aku aja.

aku kalau soal kelamin sudah lebih liar dari kamu dan Marni tau.

cerita aja udah."

"emm.. iya Din.

tadi kami ciuman mesra banget.

terus aku kelupaan, jadi aku emut batangnya.

tadi hampir keluar dia, makanya aku suru buru buru buat genjotin Marni biar ga ketauan kalau abis aku emut."

"hahaha Lula Lula~. ternyata titik liar nya disitu ya."

"maksud kamu gimana Din?"

"itu.. ternyata sisi liar mu baru keluar kalau lagi nyicipin cowo orang lain.

simplenya itu.. mmmm ... pelakor! hahaha"

"iiihhhh! Dini jahaatt!"

Lula memukul badanku dengan bercanda dan aku pun bebas menertawakan Lula yang mukanya tersipu malu. kami terus mengobrol, kali ini mengeksplorasi minat baru Lula dan kemungkinan yang bisa kami lakukan untuk bisa mewujudkannya. kelihatannya akan sangat menyenangkan kalau bisa memanfaatkan sisi baru Lula untuk kesenanganku.

sesampainya kami berdua dirumah, aku segera berbaring kembali di kasurku dan mulai mencari perlengkapan background untuk foto. aku berencana membelinya melalui aplikasi online karena lebih mudah dan aku tidak perlu pergi ke tempat ramai yang, walaupun menyenangkan dan menegangkan, tentunya akan membuatku dalam bahaya.

*****

Marni baru mengabari aku dan minta dijemput kira kira pada jam 12 malam. karena malas, aku bilang saja pada Marni untuk tinggal disana dan beranak pinak sesuka hati sampai nanti aku jemput. aku juga sudah mengirimkan sedikit uang pada mereka supaya mereka tetap bisa makan. soal bagaimana nanti mereka mengambil makanan yang mereka pesan, itu sudah bukan urusanku.

esok paginya, karena mendadak aku merasa sangat gatal dan bernafsu, aku segera memanggil Yatno dan Jono. aku perintahkan mereka berdua untuk menggenjotku sepuas puasnya selama yang mereka mau, sambil aku rekam kegiatan three some kami menggunakan kamera handphoneku.

Yatno dan Jono baru selesai menggenjotku kira kira pada jam dua siang, setelah mengisi kelaminku dengan beberapa liter sperma mereka yang terus diproduksi dengan cepat dan masif. setelah puas di isi sperma, aku memutuskan untuk keluar dari rumah menjemput Marni dan Dimas. kali ini aku sengaja mengajak mba Muti dan mba Tina bersama ku.

mereka berdua kaget saat aku mengajak mereka, karena mereka sudah lama berfikir bahwa mereka hanya akan menjadi karyawan dalam yang tidak bisa keluar sama sekali. tidak seperti Lula dan Marni yang sudah kuberi kebebasan yang lebih longgar.

kami bertiga naik ke mobil dan aku mulai menjalankan kendaraanku. aku bisa melihat mba Muti dan mba Tina tampak risih karena ini pertama kalinya mereka keluar dari rumah dalam keadaan tanpa busana.

aku secara sembunyi sembunyi mulai mengamati badan mereka di berbagai kesempatan yang memungkinkan. badan mereka masih sangat bagus dan sexy. ingin rasanya aku mempertontonkan kedua karyawanku ini pada banyak lelaki supaya mereka berdua dijadikan bahan fantasy pemuas nafsu lelaki.

kebetulan sedang dalam perjalanan, aku pun berinisiatif untuk memulai percakapan dengan mereka berdua.

"mba Mut, aku mau tanya tanya soal pribadi boleh mba?"

"oh, boleh kok neng. tanya aja."

"mba Mut dulu dicerai sama suami?"

"ngga neng, saya yang ceraiin suami karena dia selingkuh."

"selingkuh sama siapa?"

"sama anak sma kampung tetangga saya."

"kok mba bisa tau suami selingkuh."

"ketauan sama saya pas mau pacaran berduaan di sawah."

"terus mba Muti minta cerainya gimana?"

"saya ancam aja.

cerai saya sekarang atau saya akan lebih parah dari kamu.

saya bilang gitu."

"terus terus."

"ya terus mantan suami gamau.

karena dia juga masih suka sama body saya.

yauda, saya ikutan main cara main mantan suami.

saya pake baju sexy terus keluar tengah malam.

main sama bapak bapak angkringan sampe pagi."

"waaahhh.. baru disitu di cerai?"

"ngga juga si neng, tadinya sempat di maafin sama suami.

dia juga uda berhenti pacaran sama anak sma itu.

tapi karena saya uda sakit hati dari awal, jadi saya lanjutin selingkuhnya.

ya akhirnya saya di cerai, sekaligus di usir dari kampung karena terlalu liar."

"waahhh... jadi mba Muti uda biasa dong main sama lebih dari satu cowo?"

"lumayan la neng, kalau sama bapak bapak tua rame rame mah.

kalau sama yang muda kaya Yatno sama Jono tu, baru disini doang."

"oooh gitu...

tapi mba Muti suka ga main rame rame?"

"hmmm enak si, tapi mba ga terlalu nyaman.

mba lebih penasaran sama yang di iket iket itu neng.

apa si namanya itu lupa.."

"oh BDSM ya mba?"

"nah itu! penasaran mba sama itu."

"tak iket sini mut. haha"

"ogah Tin. kamu kasar kalau ngapa ngapain."

kami sama sama tertawa mendengar respon mba Muti. mereka berdua tampaknya sudah lumayan dekat dan akrab semenjak mereka berkerja bersama di rumahku. aku cukup ingat kalau mba Muti dan Mba Tina ini dari dua kampung yang berbeda dan jaraknya sangat jauh.

"kalau mba Tin, dulu katanya pelakor ya?"

"hehe iya dek.

dulu saya sering main sama laki orang sampe di usir dari kampung."

"kenapa sukanya sama laki orang mba?"

"lebih enak mainnya dek.

uda pengalaman dan uda jago, jadi aku tinggal nikmatin hasilnya aja.

hehe"

"wahh mba sama kaya Lula ni.

terus sekarang uda ada mangsa baru belum mba?"

"belum ada la dek.

mba kan sejak kerja di rumah terus."

"iya juga ya."

perjalanan kami berlanjut dengan beberapa topik ringan, sambil memandang jalanan yang tidak terlalu ramai. entah kenapa keberadaan kami, tiga wanita dengan postur tubuh yang sedikit tebal tapi menggoda nafsu birahi ini, tidak menjadi pemandangan yang mencolok bagi orang orang disekitar kami. mendadak aku merasa perjalanan ini kurang menarik.

untuk membuat perjalan menjadi lebih menyenangkan, aku mulai aktif menengok ke kanan dan kekiri. aku mencari lokasi yang sekiranya cukup aman tapi masih menantang untuk bisa menjalankan aksiku.

mataku kemudian mendarat pada sebuah restoran fastfood. aku ingat restoran sejenis itu pasti ada jalur drivethrough dimana pembeli bisa mendapatkan makanan mereka tanpa harus turun dari mobil. satu satunya interaksi antar manusia adalah saat melakukan pembayaran.

dengan semangat aku melajukan mobilku ke restoran tersebut dan langsung masuk ke jalur drivethrough. Mba Muti dan Mba Tina tampak kaget dengan aku yang mendadak mengubah jalur, tapi mereka tidak berani bertanya karena bagaimanapun aku adalah bos mereka.

"selamat siang kak,

mau pesan apa?"

"saya mau pesan es krim cone tiga."

"baik kak, apakah ada lagi ?"

"ngga, itu saja."

"baik kak, bisa dilanjutkan ke jendela pembayaran ya."

dengan semangat aku kembali melajukan mobil menuju jendela pembayaran. aku sangat beruntung karena yang menunggu jendela pembayaran adalah karyawan laki laki. karyawan itu tampak melotot dan kaget saat melihatku muncul dalam kondisi tanpa busana. aku senang sekali melihat ekspresinya yang kaget, benar benar ekspresi wajah yang membangkitkan nafsuku.

"ah..em.. mau bayar dengan cash atau kartu kak?"

"kartu bisa mas?"

"bisa mba,.. ah itu.. boleh saya pinjam dad- EH bukan.. kartunya!"

"oohhh.. hehe boleh mas sebentar ya."

melihat karyawan ini menjadi gugup membuatku tambah bersemangat. aku mengambil kartu atm ku dari dompet yang selalu kubawa dan hendak memberikannya langsung. tapi mendadak jiwa liar ku bangkit dan aku menarik lagi tanganku sebelum kartuku berhasil di pegang oleh karyawan tersebut.

karyawan itu tampak bingung dengan responku, wajahnya yang takut dan panik mendadak berubah menjadi khawatir. hihi aku suka !

yang selanjutnya ku lakukan bisa kubilang adalah salah satu hal paling bodoh tapi menyenangkan yang pernah kulakukan. aku menaikan kakiku dan berjongkok di bangku kemudi. kemudian aku selipkan kartu atm ku di lipatan bibir kelaminku, kemudian aku arahkan bokongku ke jendela. berusaha sedekat mungkin dengan jangkauan tangan si karyawan.

aku bisa merasakan kartu atm itu masih terjepit dibibir selangkanganku selama kurang lebih satu menit. si karyawan tidak kunjung mengambil kartu atm ku, dia terbengong kaget dan kagum melihat aksiku yang bisa di bilang tidak masuk akal.

"MAS, JADI GA INI?"

"OH IYA MAAF!"

si karyawan itu segera mengambil kartu atmku yang sedikit lengket karena cairan kelaminku yang sudah mulai becek. dia lalu menyerahkan mesin edc supaya aku bisa memasukan nomor pin. setelah aku masukan nomor pin, aku kembalikan mesin edc dan karyawan itu kembali melanjutkan proses transaksi. saat dia mau mengembalikan kartu atmku, aku sudah dalam posisi yang sama seperti sebelumnya, siap mengambil kartu atm ku dengan belahan kelaminku.

"eh..mba.."

"gpp mas masukin aja di kelamin saya."

"eh.. maaf permisi.."

dengan pelan dan hati hati si karyawan itu memasukan kembali kartu atm ku ke belahan kelaminku. aku sedikit mendesah merasakan kartu atm menggesek bibir kelaminku. setelah itu aku ambil kartu atm ku dan kuletakkan sembarang. aku kembali duduk di kursi kemudi dan melanjutkan ke jendela pengambilan makanan.

mba Muti dan Mba Tina hanya bisa melihat ku dengan shock. mereka tidak tau kalau aku bisa melakukan hal se gila itu. tapi aku kedipkan mataku ke mereka, menandakan bahwa permainan belum selesai.

kami tiba di jendela pengambilan makanan dan karyawan pria lain sedang sibuk menyiapkan pesanan ku. aku mematikan mesin mobil dan dengan santai turun dari mobil, menunggu dalam keadaan tanpa busana persis di sisi jendela. karyawan yang sedang menyiapkan eskrim ku tampak kaget saat melihat ku sudah berdiri menunggu dia, dengan posisi dadaku sudah masuk melewati bingkai jendela yang selalu terbuka.

"eh..mba .. ini.. anuu.. aduhh.."

"itu eskrim saya mas?"

"eh.. iya mba.. ini eskrim susu.. eh vanila susu.. eh aduuh.."

"ihihi masnya lucu deh.

sini mas eskrim nya saya pegang langsung aja."

"eh.. oh ... yauda boleh.."

si mas karyawan ini tampaknya lebih mesum dari mas karyawan yang sebelumnya. matanya tidak lepas dari dadaku yang menggantung indah ini walaupun tangannya sibuk mengambil tiga eskrim yang kupesan.

aku mengambil dua eksrim dulu dari tangan mas karyawan itu. aku lihat matanya mas karyawan itu yang masih terpana memandang dadaku. kemudian bersamaan dengan desahan yang cukup keras sampai menarik perhatian karyawan lain, aku tempelkan kedua eksim cone yang tadi kupegang ke puting dadaku. membiarkan kedua eskrim itu menjadi penutup dadaku yang dingin .

mata si mas karyawan melotot sampai hampir keluar dari tempatnya. aku kemudian mengambil eskrim terakhir dari tangannya sambil sedikit menariknya mendekat. dengan sengaja aku tarik si mas itu sampai wajahnya hampir menempel dengan wajahku. bibir kami sudah sangat dekat, sampai aku bisa mendengar dia menelan ludah karena canggung.

didepan matanya, aku jilat eskrim yang ada di tanganku dan kupamerkan didepan wajahnya, memperlihatkan eskrim yang perlahan meleleh menjadi cairan putih susu yang menetes turun melalui sisi bibirku.

kemudian aku telan eskrim itu dan membisikan kata kata di telinga si mas itu.

"resto kosong jam berapa mas?"

"eh.. itu .. kosong? oh iya kosong!

kosong jam 12 mba!"

"nanti malam saya mampir ya."

aku langsung meninggalkan si mas itu setelah menjilat eskrimku sekali lagi didepan wajahnya. aku goyangkan dadaku didepannya sebagai tanda perpisahan lalu segera menaiki mobilku dan meninggalkan restoran tersebut.

didalam mobil, mba Muti dan Mba Tina mulai berisik karena kagum dan panik. kagum dengan kegilaan ku tapi juga panik karena mereka melihat banyak orang merekam aksi liarku. aku bilang pada mereka kalau aku tidak perduli dengan orang yang merekamku, toh memang aku berencana go public dengan wajah asliku untuk menjadi pembuat film porno.

sepanjangn jalan menuju rumah dummy, aku berikan dua eskrim yang menempel di dadaku pada mba Muti dan Mba Tina, yang segera melahapnya dengan semangat. sementar aku merasa kelaminku sangat lembab sekali, tubuhku rasanya ingin segera menyerahkan diri pada batang lelaki bejat yang nikmat.

tapi aku harus bersabar sedikit. karena mungkin nanti malam akan menjadi party yang menyenangkan. hihihi
 
Terakhir diubah:
Ihh bakalan jadi party beneran kah
Kita nantikan kelanjutan nya ya
Mulustrasi menarik.. Tapi jangan lupa dini permanen bugil hu..jadi bayangkan gambar ini tapi full naked Hehehe
Duh duh duh... Ngga sabar aksi di resto malem malem nih....
Coming soon aksi resto
duhhh makin nakal aja nih dini
Mau dicoba lebih liar lagi biar bisa menguras isi batang batang suhu sekalian
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd