Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERPEN dispanties

suka dijadiin ilustrasi gak hu? soalnya payah dalam menulis hehe

  • suka

    Votes: 4 100,0%
  • enggak usah repot

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    4

lubangsilil

Suka Semprot
Daftar
10 Jun 2018
Post
4
Like diterima
0
Bimabet
Sinar matahari menyusup dan menggelitik mataku untuk bangun dari tidurku, kutarik senyumku lebar-lebar bergegas berangkat sekolah. Usai mandi, kubuka pintu lemari, kuraih seragam sekolah. Kulirik setumpuk kain berwarna cantik bersih, oh celana dalam, buat apa disimpan dilemari? jarang kupakai juga. Kusisir rambut hitam sebahuku, dada berukuran 38b ini jugasedang butuh sirkulasi, bye bra, hemat tenaga laundry deh. Langsung saja kubungkus badanku dengan seragam putih abu. "I wanna be sedated" punya Ramones kusetel dalam perjalanan kaki kestasiun dekat rumah.
Stasiun? Sekolahku sangat jauh, tapi aku semangat terus karena setiap hari kak Rudy naik kereta jam ini. Kak Rudy berusia 25 tahun dengan rambut gondrong dan kumis tipis, celana jeans sobek dan kemeja kusam, dengan harum yang khas. Di gerbong 3, seat nomor 15, kak Rudy baru pulang entah darimana sepagi ini. Aku suka nafasnya yang berbau seperti obat batuk, matanya yang cekung dalam dalam menatapku mendekat.
"Hay kak," kulempar senyumku dan duduk disebelahnya.
Dia tersenyum dan dan langsung memelukku.
Ini jam kak Rudy pulang ke rumah. Sepertinya saat ini juga dia tidak sadar seratus persen.Baunyayang khas, membuatku nyaman dipelukannya.
"Pagi Ren," sapanya sambil menatapku mendekat.
Belum sempat menjawab sapaannya bibirku dilumat kak Rudy, aroma obat batuk dan rasa-rasa asing yang lain ini membuatku semangat setiap pagi. Melumat bibir kak Rudy sebagai sarapan, belum lagi apabila kugigit bibirnya dengan nakal, kak Rudy makin beringas. Tanpa basa basi dia membalik badanku kasar ke jendela kereta, sambil mencumbu leherku, dia menggesekkan penisnya yang sudah keras ke vaginaku. Slub. Penisnya berdenyut kencang didalam. Kugoyangkan pinggul memutar memohon kak Rudy segera bergerak. Sambil menyalakan rokok untukku, kak Rudy menggerakkan penisnya keluar masuk dengan lembut. Menatapku seperti singa lapar, kuhirup rokok yang membuatku lebih sensitif terhadap sentuhan. "Fuck you" katanya, artinya menit-menit berkeringat akan dimulai.
Pak-Pak-Pak
"Mmmmhhmhh!!" mulutku dibungkam kak Rudy.
"Diem Ren, jangan berisik, ugh ugh" dia ingin aku tidak mendesah tapi penisnya begitu memberikan kenikmatan,
"Besok gausah pakai celana dalam terus biar langsung masuk, ugh," dengan tempo yang lebih cepat kak Rudy meremas dadaku sampai kancingku ada yang lepas.
"Fuck you Ren, memek kamu enak, ugh,ugh" pujinya setiap hari sambil menarik rambutku.
Kuhisap rokok lagi, dan aku melayang, kugoyangkan pinggulku memutar dengan kasar hingga kak Rudy terduduk.
"Ren, berdiri aja"pintanya
Penisnya masih kuputar dengan vaginaku kak Rudy terduduk ternganga merasakan kenikmatan yang sama sepertiku, kugoyang naik turun,tetap saja penisnya akurat menusuk vaginaku.
Kak Rudy memainkan payudaraku dengan brutal, dihisap, digigit dipelintirnya gemas.
"Pelan-pelan Ren, ugh, Ren!!!ughhhh, aaahhh fuckkkk" rintih kak Rudy.
Penisnya mengucurkan air mani begitu banyak kedalam vaginaku.
kugoyang pelan penis yang masih keras itu sampai nafas kak Rudy lebih tenang.
Beginilah sarapan pagiku, dengan pemandangan dari jendela kereta, kak Rudy menyuapiku dengan zat adiktif asing lalu menggagahiku dan dan menabur spermanya kepadaku.
Kak Rudy menatapku lagi membersihkan meme dengan tisu basah yang selalu kubawa. Sudah bersih, kupikir masih ada 20menit lagi perjalanan kereta sepi ini. Jadi kubiarkan kak Rudy menghisap putingku, ah rokok yang kuhisap sedari tadi habis. Melihatku menginjak putung rokok, kak Rudy dengan sigap menjejalkan penisnya kedalam mulutku. Mmm kukulum penis kak Rudy sampai ke telak. Ugh, kak Rudy menghujamkan penisnya keluar masuk terlalu cepat.
"Mmmmhh aaaggghh" rintihku,
"Sekali lagi ya Ren?" pintanya
Kuanggukan kepalaku menghadap penis kak Rudy yang menantang.
Dituntunnya aku berdiri, dilumatnya bibirku, tanganya yang lembut menggerayangi seluruh titik terlemahku, putingku yang sudah keras dipermainkannya terus, sehingga vaginaku dibanjiri cairan lagi.
Dia menatapku dengan dalam, sambil menghujamkan penisnya pelan-pelan, Slub, bukannya rakus, tapi sarapan kali ini benar benar nikmat!
Dengan posisi ini aku bisa melihat tatapan kak Rudy seakan akan dia adalah singa dan aku adalah rusa. Diangkatnya kaki kiriku, "Ughhh ughhh, kaaakk, enaaakk"rintih ku
Kali ini dia membiarkanku merintih sehingga dia makin beringas, kedua tanganku digenggam sejajar dengan jendela kereta, penisnya dengan bebas keluar masuk vaginaku, Slub slub slub.
Nafasnya memburu melelehkan telingaku. Hujaman penis kak Rudy makin kuat, "Arggggghhhmmbnggg" desahku makin tak terkontrol lagi.
"Karen, gausah sekolah ren" mohon kak Rudy.
"Argg kak Rudy....kak Rudyarggghh" sebelum desahanku membuas kak Rudy melumat bibirku sebuas hujaman penisnya yang bertubi tubi.
Dan tempo semakin cepat.
Pak-Pak-Pak
Tangan kanan kak Rudy memeluk bagian belakang kepalaku menarik rambutku dengan kasar,
Lengan kirinya melingkar ke pinggulku dengan tangannya meremas bokongku,
"Ren, keluar Ren. uuggghh, fuck" rintihnya ketika air maninya menyembur memenuhi rahimku dan sehingga menetes keluar diantara kaki ku.
Dikecupnya keningku, dipeluknya aku dengan lembut, kurasakan penis yang masih didalam diriku mengeras dan kak Rudy menyeringai menghujamkan penisnya lagi pelan-pelan.
Aku cemberut karena kita sudah sampai di stasiun terakhir, saatnya penumpang lain berdatangan, saatnya juga aku turun.
Dibersihkannya lagi vaginaku dikecupnya klitoris ku tanda sudah bersih.
"Kamu yakin Ren gamau jadi pacar kakak aja?" ujarnya sambil menyandarkan kepalaku kedalam pelukannya.
Aku pun diam saja tidak mau membahas hal ini lagi, kunaiki paha kak Rudy kucium dengan buas, kurasakan penisnya yang sudah terbungkus celana jeans, menusuk vaginaku.
Kutatap matanya, "See you tommorow" katanya sambil senyum melangkah pergi keluar kereta. Kak Rudy melambaikan tangannya dari dalam kereta, "Bye..." ujarnya melihatku melangkah menjauh.



Semoga para suhu suka
100% fiksi imajinasi liar kecil-kecilan
pasti update asal suhu beri masukan
kalo banyak respon aku gambarin iluatrasinya ❤❤❤❤
salam,
LUSY
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd