Di dalam suatu tempat yang redup dan gelap mirip dengan gua, dia sedang berjalan.
Terlihat permukaan berwarna merah, berbentuk lipatan-lipatan mirip daging, dan pembuluh darah, mungkin lebih mudah untuk mengatakan bahwa ini adalah bagian dalam perut.
"Crat", dia menginjak genangan air berwarna merah, sepertinya itu adalah darah.
Rasanya seperti menjadi bakteri yang sedang berjalan di dalam tubuh manusia, bisa diibaratkan seperti itu rasanya.
Ini adalah tempat yang berbeda dengan dunia kita tinggal, ini adalah tempat, di mana Takeda Junpei berjalan sekarang, tempat yang mengurungnya dari dunia luar.
"Sialan ! ...... apapun yang ada di dalam level ini hanyalah sampah" Junpei mengomel tidak jelas sembari berjalan menyusuri gua tersebut.
Begitu dia menemui sebuah bibir gua, semilir angin bertiup, namun memiliki bau yang cukup busuk.
Junpei bersikap waspada, matanya memandang area disekelilingnya.
"Sepertinya ini akan memerlukan waktu untuk menghabisinya, sebelum aku menghadapi bos dungeon level ini."
Tiba-tiba suasana di hadapan Junpei berubah, tekanan udara menjadi kuat, dan ada tanda-tanda kehadiran makhluk kuat yang mendekatinya.
Junpei meneguk ludah beberapa kali, keringat dingin mulai menetes dari wajahnya.
Sembari menenteng pistol magnum dan menggenggam sebuah belati Junpei bersiap, pandangan matanya menatap sekelilingnya, tiba-tiba dari samping Junpei muncul sesosok monster berbentuk laba-laba raksasa menyerangnya.
Dengan sigap Junpei menarik pelatuk pistol magnum miliknya, "Duar, Duar, Duar!" tiga kali tembakan tepat di kepala berhasil membuat makhluk itu jatuh dan tak berkutik lagi.
Junpei kembali berjalan, dia kembali memasuki sebuah lorong. Begitu dia sampai diujung lorong, dia tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya, Junpei mendapati tumpukan mayat manusia terpotong, darah tergenang, dia bergerak mendaki tumpukan mayat tersebut untuk memperoleh penglihatan yang lebih jelas."ternyata disinilah kau !" geram Junpei.
"Active Skill [Appraisal] !" teriak Junpei.
Sebuah grafik dan statistik muncul di hadapan Junpei
Level Bahaya
SSS
Karakteristik/Informasi
Beberapa tahun yang lalu, ada satu Crazy Mantis yang berhasil keluar ke dunia luar. Pada saat itu, sepuluh S-Rank Adventurers telah jadi korban. Menimbulkan banyak kerusakan pada beberapa negara dan pada akhirnya berhasil dimusnahkan dengan sihir bom bunuh diri yang dilakukan oleh seratus lima puluh mages dari berbagai negara.
"Level Bahaya SSS, bukannya bos dari setiap level dungeon yang kujumpai selama ini tidak lebih dari Level Bahaya S?"
"Ada apa dengan level dungeon ini, apa yang salah ? banyak keanehan di dalam level dungeon ini." Junpei merasa ragu dengan apa yang didapat dari hasil scanning
Tak jauh dari tempat dia berdiri Junpei mendapati beberapa potongan tubuh manusia yang tersebar di sekitar,semuanya adalah perempuan dengan tubuh telanjang, dan perut mereka menggembung besar.
Hanya ada satu situasi yang bisa ditebak dari hal itu, mungkin, mantis itu telah membuahi para wanita itu.
Jadi Mantis itu bermaksud meneruskan keturunannya dengan membuahi para wanita.
Junpei melihat ada sesosok wanita yang kelihatannya masih hidup, namun kondisinya sudah sekarat, matanya redup, dan dari bibirnya keluar air liur.
"AAA !", wanita itu berteriak dan mulai mengejang, terdengar suara cukup aneh. Dan tiba-tiba, perutnya robek, seolah-olah ada cairan yang mengalir keluar, disertai banyak serangga kecil ikut mengalir.
Saat melihat adegan itu, Junpei mendadak mual, tanpa disadarinya sesosok mantis mengayunkan sabitnya.
Ada lima belas meter dari jarak antara mereka.
Junpei merasakan firasat buruk, dan secara naluriah berjongkok.
"Syuuuh", terdengar suara angin menerjang.
Gelombang angin melewati kepalanya.
"Interferensi dengan udara ...... serangan jarak jauh...... Kamaitachi?"
(Kamaitachi : Jurus Pemotong Angin, Serangan Jarak Jauh Dengan Melancarkan Pisau Angin)
Sementara keringat dingin mulai membasahi punggung Junpei, Mantis itu bergerak.
Dengan kecepatan yang bisa disebut sebagai gerakan kilat, tanpa awalan, tanpa pemberitahuan, dapat dikatakan itu adalah kecepatan dewa.
Sabit Mantis itu melewati tubuh Junpei, andai dia tidak cepat menghindar dengan melompat, maka tamat sudah riwayat Junpei.
Junpei kembali menembakkan Pistol Magnumnya, "Dor..Dor..Dor!" tepat mengenai kepala Mantis.
Mantis itu jatuh tersungkur, darahnya meluap tanpa henti.
Sekali lagi, dengan kecepatannya, Junpei berhasil membunuh Monster dalam dungeon.
Junpei mengambil napas panjang setelah memeriksa bahwa sasarannya tak bergerak, memanggil setiap manusia yang mungkin masih hidup di dalam dungeon itu.
Sembari berjalan Junpei sedikit merenung.
"Sebelumnya aku adalah seorang siswa SMU biasa, namun semua itu harus aku lupakan, semua itu telah berakhir."
--End Prolog--
Disadur dan diketik 19 Desember 2016 Pukul 14.00 s/d 15.30 WIB
-Footnote
Skill [Appraisal] : adalah Skill yang dimiliki Junpei untuk melakukan scanning terhadap manusia, hewan, monster atau apapun bendanya, guna memperoleh informasi.