meguriaufutari
Guru Semprot
- Daftar
- 24 Feb 2011
- Post
- 693
- Like diterima
- 2.031
EPISODE 2 : Bakkuguraundo, Part 1
Scene 1
Jirou Nakata
Namaku Jirou Nakata. Aku berumur 35 tahun. Aku adalah anak tunggal dari ayah dan ibuku. Aku tidak menikah dan hidup sendirian. Keluargaku sudah turun temurun selalu menjadi pelindung para pemimpin dari Yami. Terakhir, ayahku mewariskan posisi sebagai salah satu dari Kurayami no Mikami, atau artinya adalah tiga dewa kegelapan. Nama yang terlalu kartun menurutku, tapi ya aku ikut saja sih. Sekarang, aku adalah anggota kurayami no mikami, bersama kedua rekanku Houzuki Anegawa dan Sasuke Sarutobi. Houzuki memiliki perawakan yang tenang, tapi ia mudah tersakiti hatinya. Sasuke adalah orang yang misterius. Aku tidak pernah melihat wajah dibalik topeng yang ia kenakan. Sungguh misterius.
Kehidupanku diluar Yami sungguh normal, kelewat normal malah. Aku orang yang cenderung serius, pendiam, dan tidak menyukai hal baru. Pengalamanku dengan wanita cenderung buruk. Jika aku menyukai seorang wanita, aku selalu takut untuk memulai berbicara kepadanya. Aku sering meminta saran kepada Houzuki karena dia adalah seorang wanita. Tapi saran yang diberikan, semuanya sangat tidak cocok dengan kepribadianku. Itulah sebabnya sampai umur segini, aku belum menikah. Tapi aku menikmati hidup begini.
Hampir setiap hari jadwal kegiatanku selalu sama. Bangun jam lima pagi untuk bersemedi selama satu jam, kemudian olahraga pagi selama satu jam, kemudian sarapan pagi dan pergi menuju rumah Asuka-san, dan bersembunyi di tempat yang sangat tersembunyi sambil mematikan aura keberadaanku. Aku harus mematikan aura keberadaanku karena menurutku Yamamoto-san itu orang yang sangat peka. Aku tidak mengenalnya, tapi entah kenapa perasaanku mengatakan seperti itu. Selebihnya, aku tinggal menunggu Yamamoto-san berangkat kerja. Setelah Sasuke mengabarkan kepada Asuka-san bahwa Yamamoto-san sudah sampai di kantornya di BTMU, aku tinggal menunggu Asuka-san memanggil namaku dan Houzuki dengan keras. Saat itu, aku dan Houzuki akan segera keluar dari tempat persembunyian kami dan mengerjakan pekerjaan rumah Asuka-san untuknya.
Setelah mengerjakan pekerjaan rumahnya, aku dan Houzuki akan pergi bersama Asuka-san ke markas Yami. Disitu biasanya kami akan membahas apa yang terjadi belakangan ini di dunia bawah. Dunia bawah di Jepang ini dikuasai oleh tiga organisasi besar dunia bawah. Organisasi besar pertama adalah Yami, yaitu kami.
Organisasi besar kedua adalah Hikari. Hikari adalah cabang dari kepolisian Jepang yang bertugas memantau keadaan dunia bawah. Organisasi ini adalah organisasi yang sangat rahasia, bahkan di dunia bawah sekalipun. Saking rahasianya, orang seperti Sasuke pun tidak bisa mengorek informasi sedikitpun mengenai organisasi ini. Sama seperti Yami, setiap anggota dari Hikari sudah siap untuk mati jika mereka tertangkap. Saking tingginya kesetiaan mereka, hipnotis atau siksaan seperti apapun tidak mempan terhadap mereka. Tinggal menunggu kesabaran Asuka-san habis saja, baru kemudian Asuka-san akan membacok mereka dengan senjata naginata kesayangannya.
Organisasi besar terakhir adalah Kage. Kage ini bukanlah polisi yang menegakkan rasa keadilan menurut hukum negara yang berlaku seperti Hikari, ataupun broker yang menyelundupkan barang-barang illegal seperti Yami. Mereka ini layaknya seperti maling. Tetapi, mereka bukanlah seperti maling-maling kelas teri yang kerjaannya selalu mencuri atau menjambret dompet orang. Yang mereka curi itu adalah sesuatu yang jauh lebih berharga dan sulit didapatkan, yaitu informasi. Mereka selalu tahu jalur yang kami tempuh untuk transportasi perdagangan barang yang kami selundupkan, dan juga tahu jadwal dan rencana pelacakan yang dilakukan oleh Hikari. Bukan tidak mungkin bahwa mereka sudah tahu siapa identitas Asuka-san yang sebenarnya, dan juga identitas pemimpin dari Hikari.
Sebetulnya dibandingkan dengan Hikari, Kage ini jauh lebih menakutkan. Akan tetapi, Hikari selalu mendapatkan bantuan berupa dana atau bantuan lain apapun dari pemerintah Jepang. Selain kekuatan internal Hikari, digabung dengan dukungan dari pemerintah, membuat mereka bisa merebut kekuasaan sebagai salah satu dari tiga kekuatan besar di dunia bawah.
Diluar dunia bawah (dunia atas), aku bekerja sebagai bodyguard dari seorang pengusaha besar. Dia adalah pengusaha dari perusahaan otomotif yang cukup ternama di Jepang. Aku sudah sangat dekat dengannya. Bahkan saking dekatnya, pernah ia menawariku suatu kesempatan untuk menikahi putrinya dan mewarisi seluruh perusahaan otomotif itu. Tapi aku menolaknya. Aku mengatakan bahwa jika aku memang tertarik dengan putrinya, aku akan berjuang sendiri untuk mendapatkannya, agar ia mencintaiku apa adanya tanpa adanya unsur paksaan. Bosku itu langsung mengerti perasaanku, dan ia menyerahkan segala pilihan dan keputusan kepadaku.
Sebetulnya, alasanku menolak kebaikan bosku itu adalah karena kesetiaanku pada Asuka-san. Asuka-san itu memang sangat galak dan gila. Akan tetapi, ia sebetulnya begitu peduli kepada kami, para bawahannya. Jika ada satu orang saja dari kami yang dilukai oleh orang lain, Asuka-san pasti langsung maju menghadapi orang itu, tentu saja dengan pertimbangan yang cukup mantap.
Saat aku masih berumur lima belas tahun dan dalam pelatihan tingkat dasar ilmu bela diri, aku pernah dihajar oleh empat yakuza. Waktu itu, aku berjalan bersama temanku, yah lebih tepatnya wanita yang kusukai. Wanita itu memang cantik, anggun, dan baik. Rupanya, ia ditaksir oleh salah satu pemimpin yakuza di Ginza. Melihat ia berjalan bersamaku, entah karena didorong oleh cemburu atau masalah apa, empat anak buahnya datang dan menghajarku habis-habisan. Dengan kemampuan bela diriku yang masih sangat dasar pada waktu itu, tentu saja aku kalah melawan mereka berempat. Setelah aku pingsan, temanku itu dibawa pergi.
Beberapa hari kemudian, empat yakuza yang menghajarku habis-habisan itu ditemukan tewas dalam keadaan yang mengenaskan. Polisi dan pemimpin yakuza itu berusaha keras untuk menemukan siapa yang membunuh keempat yakuza itu, tapi mereka tidak bisa menemukannya. Pada hari itu juga, Asuka-san memanggilku untuk membicarakan masalah pribadi. Di ruangan pribadinya, tiba-tiba Asuka-san melempar empat buah benda kehadapanku. Saat aku melihatnya, betapa terkejutnya aku melihat bahwa keempat benda itu adalah kepala dari keempat yakuza itu.
"Kalau kamu tidak ingin dihajar habis-habisan oleh mereka, cepatlah menjadi kuat. Jangan biarkan orang lain menginjak-injak harga dirimu hanya karena mereka sedikit lebih kuat. Aku tahu bahwa aku terlalu mencampuri urusan pribadimu. Tapi percayalah, Jirou. Yang aku inginkan adalah bahwa kamu sadar bahwa kamu tidak boleh menjadi orang yang tidak berdaya. Kamu itu kuat, hanya sekarang belum kuat saja. Suatu saat nanti, kamu bisa jadi lebih kuat daripada aku." Kata Asuka-san dalam Bahasa Indonesia.
Saat itu, Asuka-san berumur sebelas tahun. Aku tidak percaya, bocah perempuan berumur sebelas tahun mampu mengalahkan keempat yakuza yang menghajarku habis-habisan. Jika dilihat dari luka-luka para yakuza itu, Asuka-san tidak menyerang mereka dari belakang. Terlihat bahwa sempat terjadi pertempuran sengit di lokasi kejadian pada waktu itu. Memang, betul-betul mengerikan bakat yang dimiliki oleh Asuka-san. Tapi, bukan hanya bakat bertarungnya yang kukagumi. Karisma yang dipancarkan olehnya pun membuatku kagum juga. Sampai kapanpun, aku akan selalu setia pada Asuka-san. Akan kulindungi dirinya dan keluarganya bahkan jika harus ditukar dengan nyawaku sendiri.
Sudah kira-kira sepuluh tahun lamanya aku mendampingi Asuka-san sebagai salah satu dari kurayami no mikami. Banyak sekali yang sudah terjadi selama sepuluh tahun ini. Dari pengawalan jalur perdagangan suatu barang yang penting, sampai menjaga keselamatan Asuka-san secara langsung dalam masuk ke teritori dunia bawah negara lain untuk mendapatkan barang illegal yang lebih langka. Baku tembak antara organisasi dunia bawah dalam negeri maupun luar negeri seringkali terjadi. Kalau dalam negeri, baku tembak dengan Hikari dan Kage sudah sangat lazim terjadi.
Aku berlatih ilmu bela diri nenek moyangku yang diwariskan turun temurun oleh keluargaku. Ilmu bela diriku melibatkan suatu tongkat panjang yang digunakan untuk lempar lembing. Tongkat panjang itu akan kami gunakan sebagai senjata, atau sebagai tumpuan untuk ayunan tubuh. Memang cukup aneh, tapi keanehan inilah yang membuat orang biasa sulit membaca gerakan kami. Orang-orang yang tidak tahu cara menggunakan tenaga ki dalam tubuh mereka, sudah pasti jadi mangsa ilmu bela diriku ini. Karena ilmu bela diri inilah, kami sekeluarga turun temurun disebut sebagai pendekar tongkat atau gokusenshi.
Scene 1
Jirou Nakata
Namaku Jirou Nakata. Aku berumur 35 tahun. Aku adalah anak tunggal dari ayah dan ibuku. Aku tidak menikah dan hidup sendirian. Keluargaku sudah turun temurun selalu menjadi pelindung para pemimpin dari Yami. Terakhir, ayahku mewariskan posisi sebagai salah satu dari Kurayami no Mikami, atau artinya adalah tiga dewa kegelapan. Nama yang terlalu kartun menurutku, tapi ya aku ikut saja sih. Sekarang, aku adalah anggota kurayami no mikami, bersama kedua rekanku Houzuki Anegawa dan Sasuke Sarutobi. Houzuki memiliki perawakan yang tenang, tapi ia mudah tersakiti hatinya. Sasuke adalah orang yang misterius. Aku tidak pernah melihat wajah dibalik topeng yang ia kenakan. Sungguh misterius.
Kehidupanku diluar Yami sungguh normal, kelewat normal malah. Aku orang yang cenderung serius, pendiam, dan tidak menyukai hal baru. Pengalamanku dengan wanita cenderung buruk. Jika aku menyukai seorang wanita, aku selalu takut untuk memulai berbicara kepadanya. Aku sering meminta saran kepada Houzuki karena dia adalah seorang wanita. Tapi saran yang diberikan, semuanya sangat tidak cocok dengan kepribadianku. Itulah sebabnya sampai umur segini, aku belum menikah. Tapi aku menikmati hidup begini.
Hampir setiap hari jadwal kegiatanku selalu sama. Bangun jam lima pagi untuk bersemedi selama satu jam, kemudian olahraga pagi selama satu jam, kemudian sarapan pagi dan pergi menuju rumah Asuka-san, dan bersembunyi di tempat yang sangat tersembunyi sambil mematikan aura keberadaanku. Aku harus mematikan aura keberadaanku karena menurutku Yamamoto-san itu orang yang sangat peka. Aku tidak mengenalnya, tapi entah kenapa perasaanku mengatakan seperti itu. Selebihnya, aku tinggal menunggu Yamamoto-san berangkat kerja. Setelah Sasuke mengabarkan kepada Asuka-san bahwa Yamamoto-san sudah sampai di kantornya di BTMU, aku tinggal menunggu Asuka-san memanggil namaku dan Houzuki dengan keras. Saat itu, aku dan Houzuki akan segera keluar dari tempat persembunyian kami dan mengerjakan pekerjaan rumah Asuka-san untuknya.
Setelah mengerjakan pekerjaan rumahnya, aku dan Houzuki akan pergi bersama Asuka-san ke markas Yami. Disitu biasanya kami akan membahas apa yang terjadi belakangan ini di dunia bawah. Dunia bawah di Jepang ini dikuasai oleh tiga organisasi besar dunia bawah. Organisasi besar pertama adalah Yami, yaitu kami.
Organisasi besar kedua adalah Hikari. Hikari adalah cabang dari kepolisian Jepang yang bertugas memantau keadaan dunia bawah. Organisasi ini adalah organisasi yang sangat rahasia, bahkan di dunia bawah sekalipun. Saking rahasianya, orang seperti Sasuke pun tidak bisa mengorek informasi sedikitpun mengenai organisasi ini. Sama seperti Yami, setiap anggota dari Hikari sudah siap untuk mati jika mereka tertangkap. Saking tingginya kesetiaan mereka, hipnotis atau siksaan seperti apapun tidak mempan terhadap mereka. Tinggal menunggu kesabaran Asuka-san habis saja, baru kemudian Asuka-san akan membacok mereka dengan senjata naginata kesayangannya.
Organisasi besar terakhir adalah Kage. Kage ini bukanlah polisi yang menegakkan rasa keadilan menurut hukum negara yang berlaku seperti Hikari, ataupun broker yang menyelundupkan barang-barang illegal seperti Yami. Mereka ini layaknya seperti maling. Tetapi, mereka bukanlah seperti maling-maling kelas teri yang kerjaannya selalu mencuri atau menjambret dompet orang. Yang mereka curi itu adalah sesuatu yang jauh lebih berharga dan sulit didapatkan, yaitu informasi. Mereka selalu tahu jalur yang kami tempuh untuk transportasi perdagangan barang yang kami selundupkan, dan juga tahu jadwal dan rencana pelacakan yang dilakukan oleh Hikari. Bukan tidak mungkin bahwa mereka sudah tahu siapa identitas Asuka-san yang sebenarnya, dan juga identitas pemimpin dari Hikari.
Sebetulnya dibandingkan dengan Hikari, Kage ini jauh lebih menakutkan. Akan tetapi, Hikari selalu mendapatkan bantuan berupa dana atau bantuan lain apapun dari pemerintah Jepang. Selain kekuatan internal Hikari, digabung dengan dukungan dari pemerintah, membuat mereka bisa merebut kekuasaan sebagai salah satu dari tiga kekuatan besar di dunia bawah.
Diluar dunia bawah (dunia atas), aku bekerja sebagai bodyguard dari seorang pengusaha besar. Dia adalah pengusaha dari perusahaan otomotif yang cukup ternama di Jepang. Aku sudah sangat dekat dengannya. Bahkan saking dekatnya, pernah ia menawariku suatu kesempatan untuk menikahi putrinya dan mewarisi seluruh perusahaan otomotif itu. Tapi aku menolaknya. Aku mengatakan bahwa jika aku memang tertarik dengan putrinya, aku akan berjuang sendiri untuk mendapatkannya, agar ia mencintaiku apa adanya tanpa adanya unsur paksaan. Bosku itu langsung mengerti perasaanku, dan ia menyerahkan segala pilihan dan keputusan kepadaku.
Sebetulnya, alasanku menolak kebaikan bosku itu adalah karena kesetiaanku pada Asuka-san. Asuka-san itu memang sangat galak dan gila. Akan tetapi, ia sebetulnya begitu peduli kepada kami, para bawahannya. Jika ada satu orang saja dari kami yang dilukai oleh orang lain, Asuka-san pasti langsung maju menghadapi orang itu, tentu saja dengan pertimbangan yang cukup mantap.
Saat aku masih berumur lima belas tahun dan dalam pelatihan tingkat dasar ilmu bela diri, aku pernah dihajar oleh empat yakuza. Waktu itu, aku berjalan bersama temanku, yah lebih tepatnya wanita yang kusukai. Wanita itu memang cantik, anggun, dan baik. Rupanya, ia ditaksir oleh salah satu pemimpin yakuza di Ginza. Melihat ia berjalan bersamaku, entah karena didorong oleh cemburu atau masalah apa, empat anak buahnya datang dan menghajarku habis-habisan. Dengan kemampuan bela diriku yang masih sangat dasar pada waktu itu, tentu saja aku kalah melawan mereka berempat. Setelah aku pingsan, temanku itu dibawa pergi.
Beberapa hari kemudian, empat yakuza yang menghajarku habis-habisan itu ditemukan tewas dalam keadaan yang mengenaskan. Polisi dan pemimpin yakuza itu berusaha keras untuk menemukan siapa yang membunuh keempat yakuza itu, tapi mereka tidak bisa menemukannya. Pada hari itu juga, Asuka-san memanggilku untuk membicarakan masalah pribadi. Di ruangan pribadinya, tiba-tiba Asuka-san melempar empat buah benda kehadapanku. Saat aku melihatnya, betapa terkejutnya aku melihat bahwa keempat benda itu adalah kepala dari keempat yakuza itu.
"Kalau kamu tidak ingin dihajar habis-habisan oleh mereka, cepatlah menjadi kuat. Jangan biarkan orang lain menginjak-injak harga dirimu hanya karena mereka sedikit lebih kuat. Aku tahu bahwa aku terlalu mencampuri urusan pribadimu. Tapi percayalah, Jirou. Yang aku inginkan adalah bahwa kamu sadar bahwa kamu tidak boleh menjadi orang yang tidak berdaya. Kamu itu kuat, hanya sekarang belum kuat saja. Suatu saat nanti, kamu bisa jadi lebih kuat daripada aku." Kata Asuka-san dalam Bahasa Indonesia.
Saat itu, Asuka-san berumur sebelas tahun. Aku tidak percaya, bocah perempuan berumur sebelas tahun mampu mengalahkan keempat yakuza yang menghajarku habis-habisan. Jika dilihat dari luka-luka para yakuza itu, Asuka-san tidak menyerang mereka dari belakang. Terlihat bahwa sempat terjadi pertempuran sengit di lokasi kejadian pada waktu itu. Memang, betul-betul mengerikan bakat yang dimiliki oleh Asuka-san. Tapi, bukan hanya bakat bertarungnya yang kukagumi. Karisma yang dipancarkan olehnya pun membuatku kagum juga. Sampai kapanpun, aku akan selalu setia pada Asuka-san. Akan kulindungi dirinya dan keluarganya bahkan jika harus ditukar dengan nyawaku sendiri.
Sudah kira-kira sepuluh tahun lamanya aku mendampingi Asuka-san sebagai salah satu dari kurayami no mikami. Banyak sekali yang sudah terjadi selama sepuluh tahun ini. Dari pengawalan jalur perdagangan suatu barang yang penting, sampai menjaga keselamatan Asuka-san secara langsung dalam masuk ke teritori dunia bawah negara lain untuk mendapatkan barang illegal yang lebih langka. Baku tembak antara organisasi dunia bawah dalam negeri maupun luar negeri seringkali terjadi. Kalau dalam negeri, baku tembak dengan Hikari dan Kage sudah sangat lazim terjadi.
Aku berlatih ilmu bela diri nenek moyangku yang diwariskan turun temurun oleh keluargaku. Ilmu bela diriku melibatkan suatu tongkat panjang yang digunakan untuk lempar lembing. Tongkat panjang itu akan kami gunakan sebagai senjata, atau sebagai tumpuan untuk ayunan tubuh. Memang cukup aneh, tapi keanehan inilah yang membuat orang biasa sulit membaca gerakan kami. Orang-orang yang tidak tahu cara menggunakan tenaga ki dalam tubuh mereka, sudah pasti jadi mangsa ilmu bela diriku ini. Karena ilmu bela diri inilah, kami sekeluarga turun temurun disebut sebagai pendekar tongkat atau gokusenshi.
Terakhir diubah: