Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Falsafat bapak

Perlu di ingat ini cuma cerita fiksi saja... Jika ada sesuatu hal yg sama itu cuma kebetulan... Dan alur cerita semuanya tergantung buah imajinasi seorang penulis... Dan tak berdasarkan di RL... Nikmati lah ini sebuah karya dan hiburan, jangan anggap serius bro.. Silakan menikmati imajinasi saya dan ini tak mengikuti aturan yg ada di real life karena ini sebuah karya fiksi...
Selayaknya ada menikmati film film hollywood berlatar belakang seperti dunia nyata dengan aturan fiksi atau imajinasi penulisnya...
Semoga bisa di pahami...

Keep enjoy and see you...
Terimakasih suhu telah meluangkan waktunya untuk membagi kebahagian kepada kami ,khususnya saya.
Tetap semangat , sehat selalu.
 
Perlu di ingat ini cuma cerita fiksi saja... Jika ada sesuatu hal yg sama itu cuma kebetulan... Dan alur cerita semuanya tergantung buah imajinasi seorang penulis... Dan tak berdasarkan di RL... Nikmati lah ini sebuah karya dan hiburan, jangan anggap serius bro.. Silakan menikmati imajinasi saya dan ini tak mengikuti aturan yg ada di real life karena ini sebuah karya fiksi...
Selayaknya ada menikmati film film hollywood berlatar belakang seperti dunia nyata dengan aturan fiksi atau imajinasi penulisnya...
Semoga bisa di pahami...

Keep enjoy and see you...
matur suwun om.... berkenan berbagi cerita. tetap sehat dan semangat. :ampun: :Peace::thumbup
 
Bimabet
Part 32


Aryasatya Radhitya Winoto (adit)




Sedulur 4 lima pancer



4 sekawan : sedulur selawase......
Kami berteriak secara bersama sama, sampai orang yg ada di sekeliling kita melihat ke arah kita semua. Dan kita cuma bisa ketawa saja.

Tak selang berapa lama ke 3 sahabatku izin pamit pulang karena hari sudah hampir magrib, dan harus membantu orang tuanya mengandangkan peliharaan ternak. Seperti ayam, bebek, kambing dll.

Dan 3 sahabatku awalnya mau mengajakku untuk bermain sepak bola tapi berhubung suasana hatiku tidak kondusif dan wajah terlihat murung banyak pikiran jadi 3 sahabatku membatalkan niatnya dan cuma mengobrol denganku dan menghiburku.

Setelah mereka semuanya pulang aku kembali merenung atas ke baikan mereka kepadaku. Aku cuma bisa mengucapkan rasa terima kasihku dari dalam hati pada mereka.

Aku bangkin dari tempat dudukku dan berjalan menuju kedalam rumah. Baru saja membuka pintu aku di kagetkan para bidadariku yg menyambutku dan menarikku untuk duduk di sofa dan aku di pijat dari kepala sampai kaki oleh mereka. Aku yg mendapatka perlakuan ini cuma bisa bengo atas perlakuan mereka padaku.


Mama indah


Mama Mira


Bunda Salma



Mama Nia



Mami Cristy



Ibu Euis



Mami Flo



Mami Meily



Mama Indri



Selly



Mbak dewi



Pov orang ketiga

Para ibu, mbak dewi dan selly melihat ini cuma bisa ketawa saja sambil menyindirku

Mami meily : heheheh... jeng liat deh sang pangeran kebingungan mau milih yg mana heheheh....
Sambil cekikikan melihatku.

Mama indri : iya jeng... Tuh lihat kayanya pangeran bengong ajah deh... Mungkin bingung ya jeng.... Hehhehehe...

Mama nia : kalau liat kaya gini lucu yah... Liat wajah nak adit itu loh lucu banget hihihijihhihi... Kaya pusing mau milih siapa...

Mama : hihihihihi.. Emang sih lucu... Tapi lihat kayanya bidadarinya juga senang melakukannya hihihi... Anak siapa dulu dong jeng hihihi..

Bunda salma : hihihihi... Iya sih... Tapi anak jeng juga sih kharismatik dan berwibawa banget... Dan penyabar... Ganteng macho dan smart... Ini mah paket kumplit.. Gimana anak kami engga klepek klepk coba hihihihhhehe...

Ibu euis : bibit bebet bobot sudah terjamin... Gimana orang tuanya mau menolak... Malah tidak ada alasan menolak karena anaknya juga menyayanginya.. Hihihi....

Para kaum ibu mengobrol tingkah laku anaknya dengan penuh canda sambil memasang di dapur dan menyiuapkan di meja makan sambil melihat ke arah anak mereka. Selly dan mbak dewi cuma ikut ketawa saja dan tak ikut bicara dengan para ibu. Walaupun selly selalu menatap adit dengan sangat tajam.


Lena



Amelia



Firda



Widari



Nadia



Gladis



Veronica



Aisyah



Nurul



Risa



Pov adit

Aku : Ada apa ini.... Kok tumben memijat Mamas semua... Kalau boleh tahu ada apa ya....
Aku masih bingung atas sikap mereka yg tiba tiba seperti ini.

Widari : udah mamas diem ajah.... Nikmatin ajah... Bener engga mbak...
Ia bertanya ke bidadari yg lain.

Lia : udah mas diem ajah.... Hari ini pasti hari yg berat untuk mas kan?... Tapi kami semua mencoba untuk meringankan beban yg mas pikul.... Walaupun engga semuanya...
Ia terus saja memijatku dan semuanya menganggukkan kepalanya pertanda mereka setuju dengan pendapat Lia.

Aisyah : kami akan selalu mendukung mas dari belakang... Apapun ke putusan mas kita nurut... Tapi.. Kita juga bisa menolak jika keputusan mas itu salah....

Lena : kamu hidup bukan cuma buat kamu ajah mas.... Tapi ada mama papa dan kita semua yg ada disini... Semoga mas bersemangat untuk menjalani hidup kita mas...

Aku yg sedari tadi cuma bisa diam mendengar apa yg mereka bicarakan dan aku sangat terharu atas sikap mereka kepadaku.
Aku menatap mereka 1 persatu satu dan bilang makasih kepada mereka.

Aku : mas cuma bisa bilang makasih.. Kalian memang berhati lembut selembut sutra... Makasih... Telah membuat mamas bersemangat kembali...

setelah aku berbicara seperti itu mereka Langsung mencium pipiku secara bergantian. dan langsung mendapatkan komentar dari para kaum ibu yang sedang memasak di dapur.

salah itu tidak ada lagi obrolan-obrolan yang serius yang kami bicarakan tapi ngobrol-ngobrol lagi penuh canda yang kita bicarakan. sampai waktu makan malam sudah tiba dan kita disuruh makan oleh para ibu. setelah menikmati makan malam aku disuruh oleh Papa Untuk mengantarkan widari untuk pulang.

Dengan senang hati aku mengantarkan widari pulang ke rumahnya dan setelah sampai Hai aku berpamitan dengan bapak ibu widari untuk pulang ke rumah.

5 hari kemudian di suatu malam.
Aku sedang menikmati jalan-jalan santai di malam Minggu dengan widari. hanya sekedar untuk melihat ke pasar malam yang ada di alun-alun desa. sekitar jam 9 malam aku dan widari berjalan pulang ke rumahnya.

Pas di jalan hujan turun walaupun tak begitu deras. Aku dan widari memutuskan untuk mencari tempat untuk berteduh dan akhirnya kita menemukan sebuah gubuk kita langsung berteduh dan duduk di sana. dan kita berdua mengobrol dengan asyiknya sambil menunggui hujan reda.

Entah mengapa cuaca mendukung atau suasana yang mendukung tiba-tiba tak tahu siapa yang memulai. Tiba-tiba bibir ini saling bertemu dan saling melumat satu sama lain. Muuaachhss..... muuaaachhss.... Muaacchhss.... Itu suara dua bibir yg sedang bertarung untuk merengkuh kenikmatan.

Tangan widari langsung di kalungkan di leherku sedangkan tangunku bergerilia di tubuhnya dan aku melakukan gerakan meremas susunya dari luar bajunya. Kita melakukan ini semua sambil tak melepaskan ciuman kita. Muuaachhss muuuaacchhss.... Kita saling bertukar ludah dan saling menyedot lidah satu sama lain.

Cukup lama kita melakukan adegan ini sampai sampai kita tak tau akan terjadi sesuatu kepada kita. Sedang menikmati cumbuan yg mulai memanas tiba tiba ada sesuatu yg menggebrak bale yg kita duduki. Sontak membuatku kaget dan aku langsung melihat ke sumber suara dan kulihat ada 4 orang berdiri dan mereka langsung berjalan ke arahku sontak aku dan widari langsung merapihkan apa yg harus di rapihkan.

...... : heyy anak muda.... Berani beraninya kalian melakukan tindakan yg tak senonoh di desa ini....
Ia berdiri di depanku dengan tangan di pingganya

...... : ayo kita amankan ke balai desa supaya kita adili di sana... Kamu anak mana saya tak pernah liat kamu...
Ia menunjuk jarinya kepadaku.

Kulihat ada 3 orang yg sekarang berdiri di depanku.

Aku : ini semua tak seperti bapak bapak bayangkan... Kami cuma berteduh di kalau hujan... Dan aku kebetulan asli orang sini.. Widari langsung bersembunyi di balik badanku, mungkin ia ketakutan.

Bapaknya tomo : ehhh... Sepertinya aku kenal dengan anak ini... Kamu anaknya juragan karto kan... Sedangkan kamu anaknya almh pak marno... Ckckckc....

...... : jadi kamu kenal dengan ke 2 anak ini mas... Tapi kita harus membawa mereka ke balai desa sesuau aturan adat istiadat desa ini...


.... : bener mas... Jangan tebang pilih walaupun dia anaknya juragan karto.... Aturan harus di tegakkan....
Ia langsung memegang lenganku mungkin supaya aku tak kabur.

Bapaknya tomo ia terdiam cukup lama tak membalas omongan dari temannya, mungkin ia sedikit tak enak kepadaku.

Bapaknya tomo : maaf ya nak adit... Walaupun bapak sangat kenal dengan keluarga mu tapi bapak cuma menjalankan tugas bapak...

Aku : iya pak engga papa... Kalau kita salah ya kita manut apa yg jadi hukuman untuk kami...
Dan tolong jangan sentuh widari, biar saya saja... Dan saya tak akan kabur...
Karena mereka ingin memegang lengan widari yg sendari tadi bersebunyi di belakangku.

Lalu aku dan widari ikut dengan bapaknya tomo dan juga temannya ke balai desa. Dan 1 temanya di suruh untuk mengabari keluargaku dan keluarga widari. Aku dan widari di suruh duduk di kursi yg berada di balai desa dan disana sudah ada aparatur desa. Dari pak kuwu kebetulan bapaknya temanku yaitu si yanto, pak mandor bapaknya Tomo yg membawaku kesini, pak kadus dan pak lebeh desa (yg mengurusi mengenail agama).

Pak kuwu : kamu toh nak... Ko bisa sampe berada di gubuk loh... Sama anaknya juragan karto lagi... Kamu bisa jelasin ke bapak...
Ia manatapku dengan penuh wibawa dan tanpa emosi.

Aku : sebenarnya saya cuma ikut neduh pass hujan turun dengan widari pulang dari pasar malam di alun alun desa pak... Dan tak seperti yg di bayangkan oleh bapak bapak yg membawaku ke sini pak...
Aku sedikit menjawab dengan tenang dan berusaha tak emosi.

Pak kuwu : kalau dari nak widari bagaimana... Apakah benar apa di bicara oleh nak adit...

Widari : bener apa yg di katakan mamas bener pak... Kami cuma berteduh di kala hujan turun di saat jalan mau pulang...
Ia menjawab dengan terus menundukkan kepala mungkin ia malu.

Pak lebeh : ya sudah... Kita tunggu kedua orang tua kalian... Dan juga saksi mata yg pertama melihat kalian....

Aku langsung sedikit kaget, karena papa dan mama takut kecewa kepadaku karena ini. Bagaimana dengan widari saya takut ia di marahi oleh bapaknya. Tak berselang lama aku melihat beberapa mobil mewah yg aku kenal memasuki balai desa dan juga juragan karto dan ibunya widari yg turun dari motor.

Dan kulihat mama berlalari kecil menuju ketempatku dan di ikuti dengan papa di belakangnya dan membuatku sangat kaget adalah para ibu dan anaknya pada ikut ke sini.
Dan mama langsung memelukku di hadapan semua orang sontak itu membuat aparat desa sangat terkejut karena mereka tau aku cuma hidup sebatang kara. Cuma beberapa orang saja yg tau mengenaiku. Dan ibunya widari juga langsung memeluknya dan menenangkanya karena ada wajah ketegangan di wajahnya.

Mama : kamu engga papa sayang.... Emang ada apa sih ko sampe di bawa ke balai desa... Berdua lagi dengan anak mama yg cantik ini...
Mama terus bertanya kepadaku sambil memelukku.

Pak kuwu : mohon maaaf ibu ini siapanya nak adit.. Setau saya nak adit sudah tak memiliki orang tua....

Mama : jaga mulut bapak yah... Bapak tak tau mengenai keluarga kami... Dia ini anakku darah dagingku dan belahan jiwaku.. Saya harap bapak jaga omongan bapak.. Memang dia memiliki 2pasang tua yg mengasih dan mendidiknya....
Aku sangat kaget mama bisa sangat emosi seperti itu. Aku mencoba menenangkan mama di bantu oleh papa.


Papa : sabar dulu mah... Jangan emosi... Dia memang anak kami yg di besar kan di sini untuk menjalani kehidupan pahit agar jadi bekal saat ia menjalani hidup... Karena hidup ini tak akan berjalan semanis yg kita mau, adakalanya pahit, asem, kecut manis...
Papa dengan berwibawa mengutarakan semua pada semuanya.

Pak kuwu : maafkan saya jika ucapan saya menyakiti perasaan bapak dan ibu... Maafkan ke tidak tauan saya tentang keluarga kalian..
Ia menampakkan wajah yg bersalah kepada mama dan papa.

Juragan karto : jadi apa maksudnya anakku ada disini... Memang ada masalah apa?...
Dengan sedikit nada bicaranya sedikit tinggi.

Pak mandor : jadi gini juragan... Kami menemukan kedua anak ini sedang berduan di gubug... Darmo tolong kamu jelaskan....

Darmo : jadi jadi gani juragan dan tuan.... Anak kalian sudah melanggar norma adat dan norma yg berlaku di desa ini... Yaitu melakukan adegan yg tak seharusnya, aku melihat mereka saling berciuman.... Silakan pak lebeh menjelaskan mengenai hukumannya...
Oh jadi ini orang yg tadi menegurku di gubug. Kulihat ia sedikit ketakutan saat berhadapan papa karena di belakang papa ada 2 orang bodyguard papa yg cukup menyeramkan.

Pak lebeh : kalau menurut agama dan adat yg berlaku itu sudah melanggar dan ganjaranya harus di nikahkan... Karena supaya tak menimbulkan mala petaka untuk semua warga desa... Mau tidak mau ini sebuah ke harusan... Atau harus mendapatkan hukuman di arak keliling kampung... Bebas tinggal pilih dan di diskusikan saja antar dua keluarga... Dan pelaksanaan pernikahannya sekarang secara agam terlebih dahulu...
Dengan santai ia mengucapkan itu semua.

Reaksi yg sangat mudah di tebak, semua orang yg berada di sini sangat kaget mendengar apa yg dikatakan lebeh.

Juragan karto : apa.... Anakku baru kelas 1 sma loh... Ini gak bisa.... Di laksanakan...
Dengan sangat emosi ia akan mengatakan keberatannya.

Papa : bener itu... Memang tidak ada solusi lain apa.... Kenapa harus menikah...
Dengan santai papa menanggapi ini semua.

Pak lebeh : ya cuma ada dua pilihan itu.... Karena apa yg di lakukan oleh putra dan putri bapak sudah berlebihan... Dan selayaknya pasangan suami istri... Jadi gimana?... Semua keputusan berada di dua keluarga....

Papa : hhmm... Oke kalau memang harus di nikahkan, saya setuju untuk di nikahkan... Tinggal keluarga perempuan bagaimana?...

Juragan karto : tidak bisa dadakan seperti ini... Ini anak perempuan satu satunya... Jadi kebaganggan seorang bapak... Tidak bisa begini caranya...

Papa : sabar dulu pak.. Kita bisa merayakannya pernikahannya di lain waktu... Bersamaan dengan peresmian di mata hukum negara... Gimana pak saran saya..

Pak lebeh : saran yg sangat bagus pak... Menurut saya juragan karto memakai saran bapak ini... Ngomong ngomong bapak nama siapa?... Maaf masih belum kenal...

Papa : nama saya winoto dan ini istri saya indah.... Jadi gimana pak karto...

Juragan karto : oke saya akan menikahkan anak saya.... Sekarang apakah mas kawinnya siap..
Ia langsung menatap ke arahku dengan sangat tajam.

Papa melihatku dan juga mama melihatku, sebelum aku berkata tiba tiba mama langsung mendahului aku bicara.

Mama : sangat siap sekali.... Nak ada berapa uang yg ada di kamu....

Aku langsung merogoh dompetku dan mengeluarkan isi dompetku dan aku juga mengeluarkan semua uang ku yg berada di dompetku. Ada 7.770.000rp dan aku langsung menaruhnya di meja.

Aku : uang buat mas kawin cuma ada segitu yg berada di dompetku.... Jika ini jalan yg terbaik saya akan menerima sebagai amanat dari gusti pangeran...
Aku langsung menaruh dompetku di saku celanaku.


Mama tiba tiba mencubit lenganku dan ia memberikan cincin berlian 4krat kepadaku. Dan ia membisikkan ini sebagai cincin nikahku. Awalnya aku menolak karena ini terlalu mahal tapi mama memaksaku karena mama tak mau melihat anaknya di perlakukan.

Aku : dan ini ada cincin berlian sebagai cincin nikah dari aku...

Pak lebeh : cocok.... Memang jika sudah jodoh pasti akan di permudahkan.. Gimana pak karto.. Apakah bisa kita mulai akad nikahnya...

Juragan karto : bibi bisa... Pak... Ayo kita langsung saja...

Pak lebeh langsung menggemgam tangan juragan karto. Sebagai proses memberikan amanat yg akan menikahkan. Dan pak lebeh langsung menyuruhku untuk menggenggam tangan juragan karto.

Juragan karto : Bismillahirohmanirohim Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta'ala... saya kawinkan dan nikahkan engkau Ananda Aryasatya Radhitya Winoto bin marno dengan putri kami widari Wulandari bin karto dengan mas kawin 7770000 dan cincin berlian di bayar tunai...
Tangan beliau langsung menghentakkan tangunku yg sedang bersalaman dengannya.

Aku : Bismillahirohmanirohim... saya terima nikah dan kawinnya Aryasatya Radhitya Winoto bin marno dengan putri bapak widari Wulandari bin karto dengan mas kawin tersebut tunai...
dengan sekali tarikan nafas aku langsung bisa ijab kabul dengan lancar.

Pak lebeh : sah sah saaah....
Dan diikuti oleh semua orang yang ada di sini menyebutkan kata sah sah sah. Dan pak lebeh langsung membaca doa dan memdoakan kami untuk selalu di mudahkan dll pokonya doa terbaik untuk kami.

Setelah itu aku langsung mencium pipi dan keningngya widari dan ia juga mencium tanganku. Aku dan widari langsung sungkem ke dua orang tuaku, saling bergantian.

Papa : jadi seorang suami yg bertanggung jawab atas segala hal mengenail keluarga mu nak...
Itu yg papa ucapkan saat aku sungkem padanya.

Mama : hiks hiks.. Padahal kaya baru kemaren deh.. Engga yangka kamu sudah dewasa sayang... Jagalah istrimu karena itu sekarang tugasmu.. Dan jagalah semua kelurgamu tanpa terkecuali karen itu tugas seorang kepala rumah tangga...
Mama sambil berlinangan air mata mengucapkan wejangan untuk anaknya.

Wejangan untuk widari saat dia sungkem kepada papa dan mama

Papa : anak papa yg cantik.. Papa merestui semua langkah yg akan kalian tempuh... Dan jadilah turang rusuk yg bengkok untuk suamimu....

Mama : anak mama yg cantik... Ternyata mimpi mama memiliki anak perempuan yg cantik baru kesampaian... Jadi lah istri yg berbakti, hiburlah suamimu jika sedih dan berikan semangat kepada suamimu jika sedang terjatuh..

Widari dan mama matanya saling berkaca kaca tak bisa menahan rasa harua ini. Dan papa mencoba untuk tegar melihat semua ini.

Aku dan widari langsung sungkem ke pada kedua orang tua widari, dan aku langsung sungkem kepada bapaknya. Sedangkan widari keibunya.

pak karto : bapak cuma bisa merestui kalian dan juga mendoakan kalian semua jadi keluarga yg bahagia dan makmur...

Ibu karto : nduk... Hiks hiks.. Hikss.. Ibu rasa mungkin ini terlalu cepat.. Tapi takdir gusti pangeran tak bisa di lawan... Jadi istri yg setia kepada suamimu nduk... Senang hatinya... Semoga kalian hidup bahagia...

Aku dan widari langsung bertuker tempat dan aku sungkem ke ibu dan widari ke bapak.

Pak karto : nduk... Ini lah waktu yg tidak pernah siap untuk seorang bapak... Melihat anak perempuannya pergi.. Tapi bapak pesan cuma 1 jaga diri kamu baik baik...

Ibu karto : nak adit.... Ibu nitip anak ibu yah...
Tolong jaga baik anak ibu, perlakukan dia dengan penuh kasih sayang.. Apa apa jangan pakai emosi.. Cari solusi dengan kepala dingin nak..

Dan acara sungkeman yg penuh haru ini sudah selesai dan semua orang di sini terlihat bahagia. Ikut bahagia denganku dan aku melihat ke arah bibidariku yg lain, kulihat semua semua matanya berlinangan air mata dan aku tak tahu apakah itu air mata kesedihan atau kebahagiaan.

Aku dan widari juga bersalaman dengan para kaum ibu untuk meminta doanya. Dan kulihat tak ada wajah kemarahan di wajah para ibu ini mereka senantiasa memberiku doa. Tapi berbanding terbalik dengan para bidadariku wajah cukup misterius kadang tersenyum kadang juga sedih. Aku cuma bisa berdoa agar tak melukai hati merek, tapi ada 1 bidadariku yg tak sedih yaitu mbakku firda ia tersenyum lepas sampai sampai ia memelukku dan mengucapkan selamat ke padaku dan ia juga berbisik.

Firda : my bear... Kekasihmu yg lain pada cemburu tuh.... Hati hati sampai rumah hehehhe di makan loh hihihihi..
Itulah kalimat yg di bisikkan oleh mbakku di telingaku.

Aku yg mendengar itu cukup pasrah, pasti di rumah jadi bulan bulanan percubitan dari para bidadariku. Lalu kami semua memutuskan untuk pulang kerumah dan widari juga ikut pulang dengan diriku setelah aku meminta ijin pada bapaknya.

Di perjalan pulang di dalam mobil tidak terjadi pembicaraan apa apa mama dan papa cuma senyum senyum saja. Dan akhirnya mama mengatakan sesuatu.

Mama : hihihi.. Mama masih engga yangka loh pah.. Kita udah nikahin anak saja hihihihi... Cepet atau lambat mama jadi nenek hihihi...
Mama mulai membuka obrolan untuk memecah keheningan di dalam mobil.

Papa : papa juga mah.. Awalnya papa kaget sih mendengar anak kita di bawa ke balai desa... Ehh malah di suruh nikah hahahahaha.. Mah anakmu lagi tegang tuh... Takut sama pacarnya yg lain hahahaha...
Papa tertawa lepas mungkin hanya untuk menghibur.

Mama : hihihihi... Biarin pah... Toh situasi seperti ini pasti akan terjadi, cepat atau lambat... Tapi ini terlalu cepat sih.. Sayang kita harus bicara dengan kamu dan widari... Kita langsung ke ruangan kerja karena ada sesuatu yg di bicarakan...
Mama terus aja menggoda aku walaupun tahu aku sedang banyak pikiran tentang itu

Aku : oke mah... Aku sama widari mah ikut ajah hehehehe...
Aku tertawa sekedar untuk menghilangkan ketenangan yg ku rasakan.

Setelah sampai rumah aku, widari mama dan papa berjalan menuju ke ruangan kerja dan di sana kita langsung duduk di sofa yg ada di sana.

Papa : papa dan mama punya pemikiran, walaupun kamu menikah dengan nak widari tapi umur kamu belum bisa untuk memiliki anak terlebih dahulu karena terlalu muda... Coba mama jelasin...
Papa langsung minta penjelasan ke Mama tentang maksudnya mengumpulkan kita di sini.

Mama : di umar sekarang widari terlalu muda untuk mengandung karena organ reproduksi menurut mama belum siap dan masih sekolah juga... Mama dan papa kepikiran gimana kalau kamu dan widari resmi menikahnya tahun depan saja... Pass kalian cukup umur dan menurut mama widari siap memiliki seorang anak... Dan mama harap kamu dan widari lulus terlebih dahulu... Gimana menurut kamu sayang...
Mama memandangku dengar harap harap cemas, mungkin aku takut menolaknya.

Aku : aku sih setuju apa yg di katakan mama dan papa... Tapi nunggu 1 tahun berarti aku kelas 2 dong mama... Sekolah kita bagaimana...
Aku sedikit bingung apa yg di maksudkan mama. Dan mama kulihat tersenyum padaku.

Papa : di sekolahan kamu kan ada program akselerasi... Gimana kalau kamu dan widari ngambil program itu... Tapi keputusan ada di tangan kamu nak...
Papa langsung menjelaskannya secara singkat dan jelas padaku dan widari.

Aku : gimana dek... Apakah adek mau mengikut saran dari papa...
Aku melirik ke arah istriku ini.

Widari : adek mah ikut mamas saja... Gimana kata suami ajah.. Pasti itu yg terbaik...
Menjawab dan menganggukan kepalanya.

Aku : oke pah mah... Aku dan widari setuju... Terus apalagi apa ada yg mau di bicarakan...

Mama : mama cuma mengingatkan saja... Itu loh perempuan cantik yg di luar ruangan ini bagaimana nasibnya... Kulihat ada wajah kekecewaan serta kecemburuan melihat kamu menikah... Kenapa mama tau karena mama wanita...

Widari : iya mah... Aku juga merasa seperti itu.. Kayanya aku jahat yah mah... Mengambil kebahagiaan dari mereka...

Mama : kamu tidak jahat sayang... Tapi mamasmu lah yg harus bertanggung jawab... Gimana caranya supaya rukun kembali...

Aku : iya mah... Adit akan melakukan pertanggung jawaban itu dan mamas minta adek tolong bantu mamas yah...

Widari : siap suamiku hihihihi.... Apa sih yg engga buat suamiku ini...

Papa : oke masalah 1 sudah ada jalan keluarnya... Sekarang masalah perusahaan...
Silakan mama apa yg mau di katakan...

Mama : ini masalah yayasan perusahaan kita... Ada bencana yg menimpah saudara kita di timur, juga ada bencana banjir di pulau sebrang dan bencana gunung meletus di pulau jawa... Jadi rencana mama mau menyumbang sekita 50 M untuk ke 3 bencana itu pah.. Mama minta persetujuan dari papa dan kamu sayang...

Papa : emang total dana yg di miliki berapa mah.. Dan juga dana siap di gelontorkan berapa..

Mama : kalau dari evaluasi bulan kemaren total dana dan aset ada 78T pah dan yg siapa di cairkan ada sekitar 9T lebih pah...

Papa : setuju mah.. Terus kita mau memberi apa.. Sekiranya memang yg benar benar di butuhkan...

Aku : gimana kita memberi sandang pangan pah mah... Makan, minum dan juga pakaian atau apapun yg di butuhkan.. Dan menurutku orderan ini kita kasih ke perusaahan kita saja pah... Supaya uangnya tidak menguap keluar...

Papa : papa setuju apa yg di katakan kamu nak... Gimana kalau mama...

Mama : mama juga setuju pah... Mama akan minta dewi di bantu sama sely dan firda untuk menghubungi pihak yg terkait dengan ini....

Setelah obrolan ini selesai aku, widari dan mama meninggalkan tempat ini dan berjalan menuju ruangan keluarga. Di sana emang sudah kumpulan para bidadariku, mbak dewi, selly dan para kaum ibu. Mama langsung meminta mbak dewi dan sely untuk ikut dengannya ke ruangan kerja. Sedangkan aku dan widari duduk di antara mereka, aku melihat ke mereka dan mereka semua melihatku dengan tatapan yg aneh.

Dan peristiwa yg kutunggu-tunggu pun tiba para bidadari bangun dari sofanya dan berjalan kearahku dan widari. Ada dua bidadari yg garang garang manja langsung menubrukku di saat duduk di sofa sontak tubuhku mundur ke belakang. Dan dua bidadariku memeluk di leherku dan otomatis aku tak bisa lagi melihat mereka karena mataku tertutup oleh salah satu lengan mereka.

Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang basah di kedua Dadaku di perutku di kedua pundak dan juga di kedua telingaku. dan aku mendengar suara isakan dari mereka dan aku tak tahu siapa yang terisak-isak itu. aku cuma membiarkan mereka semua untuk sekedar meluapkan emosinya. Ada sebuah rengekan kekesalan dari mereka dan sesuatu yg Apa yg aku selalu siap menghadapinya, ya itu adalah cubita dari mereka. Aku meresakan cubitan di bagian bagian tubuhku, dari paha, perut, pingggang, lengan, pipi dan ada juga yg menggigit tanganku. Kalau di tanya sakit engga? Ya jelas sakit tapi aku yakin sebena4nya mereka tak bermaksud menyakitiku tapi sekedar melepaskan emosinya padaku.

Cukup lama aku membiarkan posisiku seperti ini. Gimana di rasanya tindir oleh 8 orang? Pokoknya ahhhs mantap... Beraaattnya lohh... Dasar otak kotor heheheheh..

Aku : apapun yg membuat kalian bersedih seperti ini... Mass cuma bisa bilang maafkan masss yah... Telah membuat kalian bersedih... Dan maafkan widari juga yg telah membuat kalian sedih...
Dan tak ada yg membalas perkataanku beberapa detik semua hening dan tak ada suara lagi.

Lia : entah gimana rasa ini campur aduk sekali.... Ada rasa senang, cemburu, sedih... Semuanya bercampur dan itulah yg kita rasakan mass.... Hikss...
Dan akhirnya ada juga yg berbicara, aku cukup lega mendengarnya.

Lena : kita semua iri liat mass nikah... Rasanya pengen juga kita semua nikah bareng gitu masss.... Hikss hikss... Sekarang cuma ada rasa cemburu yg aku rasakan mas...
Aku sedikit lega mendengar pengakuannya, setidaknya mereka mu bicara denganku.

setelah mendengar apa yang dikatakan oleh kedua Bidadariku yang sangat dewasa ini harus di akui aku sangat kaget mendengarnya. walaupun aku tahu ini akan terjadi, mereka akan cemburu kepada widari mungkin lebih parahnya akan sangat marah kepada widari. tapi untungnya ada dua sosok sangat dewasa yang sedang menangis di atas tubuhku.

Aku : Maaf ya Ini sebenarnya bukan rencana Mas dengan widari... tapi ini sebuah peristiwa yang tak bisa Mas tolak.... mungkin ini takdir Mas dan widari untuk menikah seperti ini... Mamas kalian semua paham... masalah menikah dengan kalian Emangnya kalian mau nikah dengan Mamas yang udah istri ini.... emang gak malu menyandang nama istri kedua ketiga keempat dan seterusnya gitu?...
aku masih dengan sangat lembut mengelus pipi mereka mengelus rambut mereka secara bergantian.

Gladis : aku sih enggak nolak Mamas... tapi ade bersyukur kalau ada grebeg lagi dan yang kena Adik sama Mamas.... Terus di paksa Nikahin Aku.... Adek sih sangat sangat sangat bersyukur sekali...
Sambil cemberut ia mengatakan itu semua, aku melihatnya cuma tersenyum sambil mencubit pipinya.

Aku : engga lucu tau kalau di grebeg lagi.... Bikin spot jantung mamas... Apalagi kalian bersembilan berarti sembilan kali grebeg dong, bisa bisa mamas yg jantungan hehehehe...
Aku mencoba membuat suasana ini mencair walaupun menggunakan dark joke.

Tapi aku melihat secercah harapan dari senyum mereka yang mulai berkembang di bibirnya walaupun sakit mata masih membasahi pipinya.

Risa : jangan atuh Mamas... Engga lucu tau iiihhh... Malah di bikin bercanda iihh.... Jadi mamas mau engga sih jadi suami kita....
Ia mengatakan semua dengan rasa kekesalannya padaku dan aku melihat cukup senang setidaknya ia berbicara.

Vero : iya nih... Mamas bisa serius sedikit engga sih... Lama lama tak gigit nih dadanya...
Ia sudah membuka mulutnya di atas dadaku. Aku cuma melihat cuma geleng gelengkan kepala sebagai tanda, jangan lakukan itu.

Nadia : kita semua seperti ini jelaslah kita semua pengen lah... Perempuan mana yg tidak cemburu melihat pria yg ia cintainya itu menikah dengan yg lain....
Sambil manyun ia berkata seperti itu, rasanya pengen tak cium tu bibirnya.

Lia : betul itu... Aku sependapat dengan dek nadia... Jadi mas kapan mau nikahin kita loh...
Ia melepaskan lengannya di mukaku.

Nurul : mamas jangan jadi pria pengecut yg lari dari tanggungan jawab dan nengingkari janjinya.....
Ia menatapku sangat tajam. Dan membuatku sedikit kaget karena omongan sangat pedas. Di balik sifat lemah lebut anggunnya tersimpan ketegasan di dalamnya.

Aku : jadi gimana dek widari mamas di izinikan tidak menikah lagi... Semua keputusan mamas itu ada di adek dan tolong berikan penjelasan atas sikap adek...
Aku memandangnya dengan seriuas walaupun ada lengan yg bergelantungan di leherku. Dan semua bidadari yg sedang bergelantungan ini langsung mendongak dan melihat ke arah widari.

Widari : ko jadi adek yg memutuskan sih mamass.... Bukanya mamas yg jadi suami adek loh... Adeh mah ikut kata suami ajah... Tohh adek dari pertama kali juga udah ngasih izin.... Mbak mbak yg cantik tanya ajah ke mamas yah jangan ke aku hihihihi... Adek engga mau punya suami pengecut yg melapaskan janji pada seseorang...
Ia Sedikit cemberut sambil memandangku. Walaupun aku tau itu ingin mengoda bidadariku yang lain.

Aisyah : hiks hikss.. Jadi gimana mamas... Hiks hiks....
Aku sangat kaget mendengar ada yg menangis di pelukan aku.

Aku : hehh hey hey... Adek jangan nangis dong.... Iya mamas aku menikah dengan kalian tapi gimana sama mama dan papa kalian loh.... Mamas ajah belum minta izin lohh... Engga baik...
Aku sambol mengusap kepala yg menangis di pelukanku ini.

Lia : ya cepat lah mass... Temui orang tua kita.... Jangan jadi pria pecundang...
Ia berkata sedikit ketus tapi masih ku maklumi. Walaupun perkataannya cukup membuatku naik sedikit emosiku sebagai pria.

Aku : bisa lepasin pelukan kalian dari tubuh mamas...
Aku meminta secara halus.

Nadia : iiihh mau kemana sih.. Udah diem jangan banyak gerak... Udah berbuat salah juga...
Aku merasakan mereka mengeratkan pelukannya padaku.

Aku : katanya mamas di suruh minta restu... Kalau kaya gini mamas engga bisa bangun dong dek....

Nurul : hihihihihi... Maaf mamas... Yaudah kita lepasin... Tapi buka berarti lepas tanggung jawab dan ingkar janji...

Deeerrr..
Pernyataan cukup nyelekit yg terucap dari bibir manisnya, tapi akhirnya mereka melepaskan pelukanya pada tubuh ini.

Setelah terlepas dari pelukan mereka aku langsung bangun dan berjalan ke arah perkumpulan para ibu yg sedang asik masak masak di dapur. Langkahku di ikuti oleh semua para bidadariku yg mengekor di belakang.

Setelah aku sampai di dapur aku langsung diam dan menatap kearah para ibu, sebenernya aku sedang menyiapkan metalku untuk meminta restu pandanya.
Sampai para ibu menyadari kehadiran aku dan anak anaknya, Sedang melihat ke arah mereka.

Aku berjalan ke arah mama dan langsung merunduk mencium kaki mama dan mama cukup kaget dan langsung menarik bahuku untuk berdiri. Dan ia memeluku sambil bertanya ada apa?. Aku meminta maaf kepada mama karena belum membahagiakannya belum bisa menjadi anak yg berbakti dan aku langsung mengutarakan niatku untuk meminta restu mama untuk melamar para bidadariku.

Walaupun pada awalnya kaget, tapi mama merestui dengan berderai air mata. Dan mama memberiku nasihat nasihat tentang hubungan berumah tangga dan mama berbisik, pasti mereka cemburu yah. Kujawab dengan anggukan kepala sebagai mengiyakan pertanyaannya.

Para ibu kaget melihat aku dan mama menangis sambil berpelukan walaupun mereka sedikit banyak mendengar pembicaraan aku dengan mama.

Lalu aku melangkah menuju ke mama nia karena mama nia yg paling dekat posisinya dengan mama. Aku langsung merunduk mau mencium kakinya tapi langsung ia tahan bahuku dan menegakkan tubuhku.

Mama nia : ada apa sayang... Coba katakan ke mama...
Ia memelukku sambil mengusap punggungku

Aku : mah... Mungkin aku ini tak tau diri atau pria yg serakah, bahkan bajingan mungkin....

Mama nia menggelengkan kepalanya ia tak setuju denganku. Dan aku langsung melepaskan pelukannya dan menatap para ibu.

Aku : maah... Izin adit melamar anak mama... Untuk jadi istri adit ke 2 atau seterusnya... Maafkan aku mah... Mungkin membuat mama, ibu, bunda dan mami kecewa, karena tak seorang ibu mau anaknya jadi istri no kesekian... Maaf aku bunda, mama mami ibu...
Aku menatap para ibu dengan nanar dan aku merasa dilema, 1 sisi aku tak mau melihat air mata kesedihan dari para bidadariku tetapi di sisi lain aku tak mampuh membuat para ibu kecewa padaku. Dan membuat para ibu kaget mendengarnya.

Ibu eius : kamu nyakin ini lamaran bukan berdasarkan paksaan dari paacar kamu karena cemburu...
Tatapan tajam ke arah putrinya.

Bunda salma : karena sebuah ikatan yg suci tidak boleh berlandasan keterpaksaan sayang... Karena itu tak baik...

Aku : di sini tak ada yg memaksa dan disini juga cuma ada rasa yg tulus untuk melamar putri mama ibu bunda dan mami.. Maaf kalau ini membuat semua kaget... Tapi ini lah janji yg pernah aku ucap... Dan sebagai pria yg di pegang adalah janji dan ucapannya... Dan aku juga punya perasaan yg tulus kepada mereka... Mungkin aku terlalu naif untuk bisa mencintai mereka semua tapi ini lah perasaanku..
Aku bersimpu di depan para ibu, entah kenapa persendianku terasa lemas dan langsung terduduk seperti ini. Dan perasaan yg sangat lega aku rasakan karena aku telah mengeluarkan semua perasaanku.

TS : kenapa dit dengkulnya lemes... Apakah gara gara Sagne tak tertuntaskan hehehehe...

Adit : jancuk iki TS... Telek cukkk...

TS : santai cukkkk... Ojo ngegass...

Mami meilyn mendekat ke arahku dan ia ikut bersimpu di depanku dan mengusap ngusap pipiku. Aku yg dengan menunduk pun langsung menatap ke arah mami dan mami cuma tersenyum kepadaku.

Mami meilyn : mami engga yangka loh.... Di balik kegagahan kamu nak, dari wajah tampan yg tegas, tubuh tinggi menjulang dan berotot ini apalagi sikap mu yg kalem cool gitu.... Tersimpan hati yg begitu lembut... Mami gimana anak mami saja... Orang tua cuma bisa memberi restu saja yg menentukan ialah anak itu sendiri...
Ia langsung memelukku dengan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. Kepalaku bersandar di pundaknya.

Mami meilyn : kalau kamu sedang posisi seperti ini baru bisa mami meluk kamu... Kalau berdiri mami cuma bisa meluk perut kamu nak hihihihi...
Mami cekikikan di sambil berpelukan dengan ku dan ia tersenyum ke arahku.

Mama mira : ayo bangun nak... Masa calon mantu mama lemah kaya gini... Awas nih jangan sampai calon mertua kamu berubah pikiran loh hihihihihi...
Mama mira menarik bahuku untuk berdiri dan di bantu oleh mama meilyn

Mami flo : sinih mendekat ke mami.... Coba kamu nunduk sejajarin wajah dengan mami....
Aku menurut dengan apa yg di minta oleh mami flo.

Mami flo : nahh kan enak... Muuuacchh muuaacch muuucchhh.. Entah kenapa mami sangat bahagia dengan ke beranian kamu melamar anak anak mami... Tapi kamu mungkin terlalu naaif naik.. Apakah kamu pernah berpikir apakah bisa sepuluh wanita yg mencintai satu pria dan hidup dalam 1 rumah dan rukun tak terjadi apa apa...
Mami tak memaksakan anak mami tapi kamu sebagai seorang laki laki yg menjadi kepala keluarga apakah bisa bersikap adil...

Deeeggg...

Entah kenapa omongan mami flo mampuh membuatku sangat tersentak, bagaikan cambuk yg menghancurkan impian aku. Tapi apa yg di bicarakan mami ada benarnya, aku jadi bertanya ke pada diri sendiri. Apakah aku mampuh bersikap adil apakah aku mampu membahagiakan semua wanitaku. Aaaaahhkkkss aku cuma bisa menjerit di dalam pikiranku.

Aku yg sedang berdiri dengan rasa putus asa karena aku merasa sepertinya aku di tolak di jadi mantu. Hhhuuuuhh.

Mami cristy : apa yg di katakan mami flo itu benar... Mami punya usulan bagaimana jika kalian menunggu lulus sekolah terlebih dahulu, mungkin dari perjalanan apakah rasa cintai kalian terkikis atau malah semakin menguat... Dan keputusan ada di tangan kalian lanjutkan atau berhenti... Ini sebagai ujian seberapa besar rasa cinta kalian akan terujin di penantian ini... Dan apapun hasilnya sebagai orang tua mami cuma bisa mengijinkan dan merestui apapun yg terbaik bagi kalian... Karena jodoh sudah ada yg mengatur...
Mami menatap semua orang yg ada disini termasuk menatapku ia menatapku dengan pandangan kasih sayang seorang ibu.

Bunda salma : ehhmmm.... Bunda juga setuju dengan jeng cristy... Bunda berharap jika kalian nikah juga minimal udah lulus sekolah... Sukur sukur lulus kuliah... Tapi kalau di liat situasi seperti ini, mungkin lulus sekolah saja...
Bunda menatapku dengan tersenyum ke arahku walaupun aku tau ia tersenyum untuk agar aku ikut tersenyum.

Mama : ok... Biar mama saja yg memutuskan... Sayang dengar apa yg di katakan oleh mama mami bunda dan ibu juga benar kalian harus lulus sekolah dulu... Walaupun kamu sudah berpengasilan dan cukup menafkahi mereka... Mama tahu kamu seorang laki laki penuh tanggu jawab dengan apa yg di ucapkan tapi dan penantian selama kamu lulus akan membuktikan bagaimana janji antar kalian itu masih kuat atau memudar... Sebentar cuma 2 tahun saja... Apakah kamu paham apa yg di maksud mama...
Mama memegang kedua pipiku dan memaksa untuk memandang ke arahnya dan ia juga mengelap keringatku dengan tangannya. Bener bener bentuk kasih sayang seorang ibu, dan ini yg membuat aku tak bisa melawan apa yg di ucapkan oleh mama. Aku cuma bisa menganggukan kepala dan mengiyakan permintaan mama.

Aku menegakkan posisi berdiriku dan menatap ke arah semuanya dan aku langsung menyalami satu persatu para ibu yg ada sini dan mengucapkan makasih telah memberikan pelajaran hidup yg sangat berarti bagiku. Tapi semua para ibu malah memelukku dan bilang, baru kali ini ada seorang anak muda yg di pending lamarannya tapi bilang terima kasih Kepada orang tua pasangannya.
Aku sempet bertanya apa Maksud di pending. Tapi malahan aku mendapatkan ciuman di kedua pipiku dan bergantian. Para ibu cuma tertawa melihat reaksiku yg diam yg tak paham maksud para ibu ini.

Papa yg tiba tiba hadir di sini cuma bisa keheranan karena melihat ke mama dan yg lain cuma tertawa saja. Sampe sampe papa ikut tertawa juga walaupun ia taktau apa yg di tertawakan.

Papa : mah ada apa sih... Ko kalian ketawa heboh sekali sedangkan anak anak cuma diem ajah...
Papa mulai merasakan suasana yg janggal

Mama : hihihihihih... Papa emang tdk tau apa... Pura pura engga tau...

Papa : emang apa yg barusan terjadi mah... Papa ajah baru masuk kedalam loh...
Papa masih kebingungan dengan situasi ini.

Mama : hihihihi... Jadi gini loh... Anak kita ini tadi dengan berani melamar anak orang... Buka 1 orang tapi langsung 9 anak gadis pah...

Papa : hahhh... Yg bener mah... Ckckckck... Berani sekali kau nak... Papa ajah endak berani loh takut kena gampar... Heheehheheh...
Papa menggelengkan kepala saja sambil melihatku.

Mama : dan hasilnya di pending pah lamarannya... Malah bilang terima kasih anak kita ini... Kan lucu pah... Di mana mana seseorang yg di tolak biasanya marah atau langsung pergi ini mah malah ngucap terima kasih... Kan lucu hihihihihi...
Mama tertawa cekikikan dengan para ibu dan papa juga ikut tertawa setelah medengar mama bercerita.

Papa : heehheheheheheh... Mantap nak... Papa suka gaya kamu hehehehe... Kamu sudah membuktikan bahwa sikap ke satria harus berani jika di rasa itu benar... Tapi harus menerima apapun hasil dari perjuanganmu...
Papa sambil tertawa, walaupun ia menahannya dan ia menepuk pundakku sambil tersenyum padaku.

Aku menganggukan apa yg dikatakan papa tadi adalah nasihat yg sangat berarti untuk saat ini. Aku melangkah meninggalkan area dapur dan berjalan menuju ruangan tengah di mana mungkin bidadariku sedang berkumpul di sana karena aku tak melihat mereka saat aku membalikkan badanku.

Aku berjalan ke arah mereka dan kulihat semuanya tersenyum menyambutku, aku merasakan sedikit aneh dengan mereka aku ajah lemes tak bisa lagi menatap lagi ke mereka tapi mereka malah tersenyum. Aduuh gusti sandiwara apa yg sedang kau jalankan hhhuuufhh.

Tanganku di tarik oleh widari dan duduk di sofa di sebelahnya. Dan ia memeluk leherku untuk bersandar di bahunya, ia mengusap mengusap pipiku dan yang lain juga mengusap punggung, dada dan rambut.

Widari : mamas... Tadi itu keren loh... Ternyata adek tak salah pilih suami... Mamas terlalu sempurna untuk adek seorang... Walaupun hasilnya tak sesuai harapan jangan sedih yah... Kan lamaran cuma di tunda sampe kita semua lulus sekolah...

Mendengar apa yg di ucapkan adek aku cuma bisa tersenyum dan di dalam hatiku mengucap sukur karena aku mendapatkan istri yg begitu pengertian. Mmmuuaacchh aku mencium dahinya dan pipinya memerah sambil mencubit lenganku.

Lia : mamas... Kami semua udah pasrahkan hidup kami hanya mencintai mamas... Tidak ada yg lain pria yg mampuh menggantikannya mamas...
Aku melihatnya dengan senyuman dan mencium dahinya.

Gladis : lamaran kan di pending mas... Bukan di tolak berarti status kita ini status adalah tunangan mamas Aryasatya Radhitya Winoto...
Ia melihat kesemuanya dan terlebih melihat ke arahku dengan begitu tajam.

Ddeemm....
Jadi aku di tatap oleh 9 mahluk tuhan yg paling indah yg ada di dunia ini. Aduh gusti tatapan yg mengerikan.

Aku : oke.. Mamas setuju dengan apa yg di katakan oleh dek gladis... Tapi mamas belum beli cincin tunangannya... Gimana saat kita balik ke ibu kota saja untuk membelinya... mamas ingin mencari cincin terbaik dan tercantik untuk ibu dari anak anaknya mamas....
Entah kenapa dengan lancarnya mulutku mengucapkan kata kata gombal pada mereka.

Dan reaksi mereka membuatku kaget, mereka tiba tiba matanya berkaca kaca dan menatapku sayu. Aku melihat situasi seperti ini langsung berdiri dan merentangkan kedua tanganku dan mereka semua memelukku sambil menangis berseduh seduh. Dan berpelukan seperti ini cukup lama di posisi ini mungkin ada 15menit. Sampai ada suara batuk yg mengagetkan kita semua.

Mama Nia : dhemm.. Dehemm... Udah yah acara peluk memeluk... Sekarang kita makan bersama... Hihihihijijhihi..
Mama meninggalkan kita semua dengan sambil tertawa.

Satu persatu bidadariku melepaskan pelukannya padaku dan aku mencium dahinya dan mengapus air matanya dengan ibu jariku satu persatu. Dan kita semua berjalan menuju area makan yg berada di luar rumah. Lebih tepatnya di belakang teras rumah dengan pemandangan taman, lapangan golf dan semua serba hijau.

Kami semua berjalan ke area meja makan dengan langkah yg sudah lemes. Bukan efek yg tadi mungkin tapi efek belum makan hehehe.


Ts : jancuk... Tak kira dengkule kopong dit... Hehehehe..

Adit : teleekk... TS otake segle... Pikirane dunia per momokan bae cccuukk...

Ts : yo bagen... Dari pada sampean ora ono tidakane... Gawe kang baca sagne bae...

Adit : cuuukkk... Sampean kang nulis ko dadi aku sing salah... Silakan pembaca demo saja TSnya yg buat sagne terus...


Aku duduk di meja makan besar dengan 22 kursi, dan saat aku akan menyiapkan makanku tiba tiba dengan cekatan widari melanyaniku dari mulai mengambil nasi, lauk pauknya dan minumnya. Aku cuma bisa bilang makasih dek. Dan ia jawab, sama sama mamas emang ini tugas adekko.

Tak ayal langsung saja para ibu langsung meledekku. Dhenmm pasutri baru nih.. Dhemm hari pata hati nasional nih... Dhemm ada yg cemburu nih... Setelah puas meledekku para ibu tertawa lepas tapi berbanding terbalik dengan anaknya. Anak anknya wajahnya masam sekali dan aku yg jadi sasaran tatapan tajam. Pokoknya suasana sangat horor ada candaan dari para ibu dan ada tatapan tajam dari anak anak mereka kepadaku. Tatapan pemangsa yg akan memakan buruannya.

Setelah acara makan makan selesai aku langsung berdiri dan berjalan menuju ke kamarku bersama dengan widari. Sampai di dalam kamar dan menutup pintu aku langsung memeluk malaikatku ini ia begitu cantik rupanya dan hatinya. Aku mengucapkan terima kasih ke pada gusti pangeran, yg telah memberikan wanita hebat seperti dia. Entah kenapa air mata ini mulai turun membasahi pipiku.

Widari : mamas kenapa.... Kenapa menangis...
Mungkin ia bingung aku langsung memeluknya dan menangis di pelukannya.

Aku : mamas menangis bahagia dek... Bahagia karena memiliki kamu dek... Kamu cantik wajah dan hatimu dek... Rasanya mamas ini jahat mau mendua, mentiga sampai mensepulu dirimu dek... Maaafkan mamas dek karena janji mamas adek harus seperti ini...
Ia masih dalam pelukaku dan aku mendengar ia juga terisak isak.

Widari : mamas engga jahat... Mamas adalah pria yg paling baik yg pernah aku temui... Mungkin kalau bukan mamas seperti ini pasti wanita cantik si luar sana sudah jadi mainan mamas... Tapi mamas malah punya sikap tersendiri... Tak terpancing oleh nafsu dan ego, malahan adek bersukur telah jadi wanita salah satunya yg mendampingin di dalam hidup mamas... Jadilah mamas yg adek kenal dan jangan berubah meski kehidupan mamas sudah jauh berubah...

Aku yg mendengar itu semua sangat terharus, dan aku taksalah telah memperistri dirinya untuk ada di dalam hatiku. Langsung saja aku memeluknya sangat erat dengan waktu cukup lama kita berpelukan tanpa ada yg berbicara.

Sampai widari mengingatkanku untuk mandi terus mengantarnya ke rumah untuk mengambil pakaisnnya. Aku melepaskan pelukan dengan berat dan melangkah ke kamar mandi.


Pov orang ketiga.

Di dalam ruangan keluarga yg berada di lantai 2 sedang berkumpul para ibu yg sedang mengobrol asik. Dari mulai ngobrolin bisnis, fashion, masalah kehidupan, sampai bahas tentang anak anak mereka.

Mama Nia : jeng indah... Harus di akui loh... Anakmu itu sangat sangat gentle... Dengan gagahnya melamar perempuan ke ibunya lagi... Ckckckck...
Ia menggelengkan kepala rasa masih tidak percaya dengan apa yg ia lihat.

Mami Cristy : melamarnya bukan satu ini langsung 8 loh.. Dan saat lamarannya tak sesuai harapan ia malah berterimakasih... Sungguh pria langkah... Hihihihih..
Apa yg di lakukan adit sungguh lucu menurutnya.

Mami Flo : bagaimana jeng ngedidik adit jadi pria gagah dan Bertanggung jawab seperti ini... sedangkan di luaran sana banyak cowok cupu yang mengajak anak perempuan main tapi tidak meminta izin ke orang tuanya....
Ia menatap ke arah mama indah, meminta kejelasan.

Mama indah : mungkin efek dari kecil hidup di desa... Dari SD sampai smp di sini... Dan menurutku seorang anak apalagi anak laki laki, hidup di desa ini bagus untuk membangun sifat dan mental... Dari sopan santun, tenggang rasa, tatak rama dan kerja keras semuanya cuma ada di desa... Sedangkan di kota besar orangnya individual cenderung egois, sopan santunnya kurang, tenggang rasa ke sesama kurang.... Bukan kehidupan di kota buruk tidak ada baiknya masih ada plus minusnya... Ya menurutku buat dasarnya di didik di desa sangat bagus...
Semuanya manggut manggut mendengar alasan dari mama indah.

Bunda salma : jadi ini alasan jeng indah meninggalkan anaknya di desa dengan segenap kekurangannya... Sedangkan papa mama hidup enak di ibukota...

Mama mira : harus di akui loh.. Aku pribadi suka dengan pribadi nak adit... Rasanya pingin kembali muda lagi... Calon mantu idaman walaupun nanti istri mantuku banyak hihihihihi...

Mama indah : ya mau gimana lagi jeng salma... Saya lakukan demi anak saya supaya memiliki pribadi yg baik.. Walaupun aku dan papanya harus berkorban rasa rindu kepada anak kami... Hihihihihi jeng mira ini loh bisa ajah... Emang susah kalau punya anak ganteng gagah dan baiknya engga ketulungan sampe mamanya ajah kaget hihihihihih.. .

Mama indri : aku sih setuju dengan cara didiknya jeng indah... Dan kebukti hasilnya sangat baik...

Mami meilyn : aku sih setuju... Karena kehidupan di ibukota sudah aneh aneh... Dari kehidupan malamnya, terlalu mementingkan ego pribadi, acuh tak acuh.... Tapi kalau terjadi apa apa baru minta bantuan... Dduuuhh....
Ia menepuk jidatnya sendiri.


Ibu Euis : aku sebagai orang di besarkan di kampung harus mengakui lingkungan di kampung sangat cocok untuk membentuk pribadi seorang anak... Tapi pass nak adit hidup di kota apakah mengalami culture shock jeng?...

Mama Indah : yg di maksud culture shock yg kaya gimana ya jeng?....

Ibu Euis : seperti latah dengan gaya hidup di kota jeng... Contoh, menghaburkan uang, belanja, clubing, draks...

Mama indah : alhamdulilah... Anakku tak seperti itu walaupun ia sudah megang uangnya sendiri dan nominal tidak sedikit... Dan aku masih bisa mantau pergerakan di rekening... Ia cuma memakai sebanyak 3juta sampai 5juta perbulan... Dan saat ku tanya buat pakai apa saja, ia menjawab buat jajan, bensin sekolah kantor rumah, buat servis motor... dan yg mahal buat servis motornya perbulan bisa 2juta sampai 3juta perbulan.... Dan jika melihat dari pemasukannya mulai dari rekening pendidikannya yg saya transfer 10jt perbulan dan rekening gaji dari perusahaan induk yg sudah multinational 150 ribu dolar perbulan belum tunjangan, bonus dan kepemilikan saham... Dan rekening gajinya tidak pernah di sentuh uang masih utuh sampai sekarang cuma di pakai buat beli tas sama sepatu buat saya sebagai hadiah gaji pertamanya.. Malah sebelumnya ia mau memberikan semua uangnya pada saya, langsung saya tolak, biar gimana pun itu uang dia... Itulah anakku yg selalu ku banggakan pribadi yg sederhana, jika kalian melihat ia memakai sesuatu barang bermerk dan mahal, bisa di pastikan itu pemberian dariku dan papanya... Dan harus saya memaksanya agar ia mau memakainya... Mungkin jika kalian bisa tanyakan ke jeng salma dan jeng mira...

Dan jeng salma dan jeng mira menganggukkan kepalanya sebagai tanda ia meng iyakan apa yg di katakan oleh jeng indah.

Para ibu yg baru mendengar sifat asli dari Adit cuma bisa menganggukkan kepalanya, dan mereka berbicara di dalam hatinya, sungguh menarik anak ini.


Pov penulis

Setelah usai waktu liburannya yg di habiskan dengan di kampung halaman si adit, dengan banyak acara yg bisa di lakukan di rumahnya, dari bercocok tanam, berkuda, berternak, memanah, golf, menikmati teh dan kopi di green house, joging, BBQ dengn di temani acara api unggun, semuanya mereka menikmatinya sampai mereka engga pulang karena mereka merasa betah dengan suasananya dan juga udara sejuk di kaki gunung. Dan widari di boyong untuk bersekolah di ibukota dan di sekolahan yg sama dengan adit.

Setelah mereka sampai di ibukota mereka semua kembali menjalankan rutinitasnya masing masing. Adit yg menjalankan kehidupan gandanya dari sekolah dan menjadi puncak pimpinan perusahaan.
Di tambah lagi ia melakukan program akselerasi ia mengejar 1tahun lagi ia lulus dari sekolah yg menggabungkan pelajaran kelas 2 dan 3. Otomatis ia dapat banyak pelajaran yg di berikan dari gurunya. Waktu berpacaran harus ia pending terlebih dahulu.

Dan yg mengikuti program akselerasi ini ada, adit, aisyah, nadia, widari dan vero. Awalnya yg mengambil program ini cuma adit tapi mereka ingin lulus bersama dengan adit. Mungkin inilah yg di namakan perjuangan cinta rela saling support walaupun ia tau itu cukup sulit.

Adit menjalani hidup bagaikan robot, jam 7pagi berangkat ke sekolah pulang jam 3 sore langsung ke kantor, jam 9 harus ada di rumah untuk makan malam. Hari sabtu bukan libut tapi tambahan kelas dari jam 7 pagi sampai 12 siang dan pulangnya adit langsung ke kantor lagi. Dan di hari minggu adit bekerja di rumah di ruangan kerja papa.

Segala kebutuhan adit, selalu di layani oleh widari, dari mulai pralatan mandi, pakaian sekolah dan pakaian kantor sampai baju santai di rumah, widari lah yg menyiapkan. Kadang mama ikut membantu karena widari juga harus sekolah di sekolah yg sama dengan adit.

Yg banyak berkorban adalah para bidadari adit, karena sudah tak seperti kemarin kemarin pulang sekolah kadang kadang jalan ke mall, dan di akhir pekan mereka selalu jalan jalan dengan semua bidadari. Tapi sekarang semuanya tak bisa lagi, mereka paham bahwa mamasnya ada tanggung jawab yg ia pikul di pundaknya. Mereka yg datang dan main di rumah adit untuk memberikan semangat dan saling meluapkan kasih sayangnya kepada adit seorang. Dari mulai membawakan suplemen, makan sehat, sampai nasihat jaga kesehatan. Adit cuma bisa mengiyakan saja dan tak bisa membantah. Di kala anaknya sedang di nasehati oleh para bidadari mama cuma senyum senyum saja.


1,5 tahun berlalu, adit menjalani hidupnya bagaikan robot, pagi sekolah sore ngantor selalu di terulang ulang apalagi jika ada tugas dari sekolah dan juga ada pekerjaan yg harus di bahas oleh semua top mananger yg mengharuakan ia pulang tengah malam. Tapi tak pernah terucap dari bibir adit mengeluh kepada papa, mama, widari dan yg lain.

Terkadang di saat adit duduk di sofa di ruangan keluarga, mama selalu duduk di sampingnya dan menarik kepala adit untuk tiduran di paha mama. Mama mengelua ngelus ramput anaknya sambil air matanya menetes dan membasahi pipinya. Hati seorang ibu mana yg melihat anaknya melakukan pekerja yg sulit di kerjakan oleh orang dewasa tapi ia menjalankannya dengan tanpa mengeluh. Mamanya merasa anaknya sedang kecapaian dari fisik dan pikirannya memang capai fisik tidak terlalu terlihat, tapi kalau capai pikiran seseorang akan berubah sikapnya dari biasanya.

Mama terus mengusap ngusap rambut anak dan mama berbisik agar anaknya tidur saja di pangkuannya. Tanpa di jawab sang anak, tangan sang mama yg berada di kepala sang anak langsung di tarik oleh sang anak dan menciumnya dan tak lupa sang anak mengucapkan terima kasih kepada mamanya.
Terlihat sangat sepele tapi ini sangat berpengaruh untuk pemulihan kecapaian pikiran sang anak.

Sang mama sangat kagum kepada anaknya, gimana tidak berkat sistem yg di ciptakan sang anak. Dari mulai anak perusahaan sampai ke perusahaan induk itu terhubung secara real time. Dan itu membuat klien dan perusahaan yg menjalin kerjasama apapun dengan perusahaan khana grup menjadi sangat percaya dan imbasnya mereka pelanggan tetap. Apapun proyeknya selalu mempercayakan proyek itu ke perusahaan khana grup.

Setelah khana grup menggunakan sistem block chain. Terjadi efisiensi biaya oprasional dan juga biaya sarana pras sarana, total bisa sampai 20% sampai 35% tergantung tiap sektor perusahaan khana grup. Dengan ini pendapatan perusahaan meningkat 100% dalam hampir 2tahun menggunakan sistem ini. Dan berimbas kepada aset perusahaan yg bertambah sekitar 65%.

Tentu dengan pencapai yg anaknya capai papa dan mama sangat bangga, walaupun dia tak pernah tugas keluar kota maupun luar negeri karena masih sibuk dengan sekolahnya dan sekarang sudah akan ujian akhir. Papa dan mama secara diam diam mentransfer uang cukup banyak ke rekening anaknya sekitar 20jt dollar, karena itu sebagai bonus memajukan perusahaan dan menjadi perusahaan terbesar di negara ini dan juga perusahaan yg di perhitungan di kawasan.

Dengan pencapaian pencapaian tersebut adit mendapatkan award di bidang kepemimpinan perusahaan. Top CEO, top manageman, orang paling berpengaruh di bawah 30thn by forbes dan masih banyak lagi penghargaan yg ia dapatkan. Tapi banyak yg ia tak hadiri pass acaranya berlangsung dengan alasan sibuk di kantor dan sekolahnya, akan tetapi alasan utamanya adalah ia tak mau terkenal bak selebriti cukup namanya saja. Tapi apa daya wajahnya sudah terpampang dimana mana.

Banyak kolega dari adit yg berumur lebih dari 40 tahun, sempat kaget waktu pertama kali melihatnya. Menurut mereka ia terlalu muda untuk menduduki posisi CEO dan setelah mendengar umurnya masih belasan tahun makin kaget kolega adit. Sampai sampai koleganya ada bergumam, sandiwara apa yg winoto lakukan, sampai sampai anaknya yg memimpin perusahaan, apakah ini tidak terlalu awal. Tetapi semua koleganya di buat kagum oleh kepemimpinannya yg mampuh memajukan perusahaan dan juga mendapatkan kepercayaan kolega dan costemernya.

Hampir dua tahun adit memimpin perusahaan ia sekarang sangat di perhitungkan sebagai CEO di usia mudanya. 2 minggu lagi adalah ujian akhir sekolahnya sebelum ia SMAnya dan menyelesaikan dengan 2tahun saja. dan juga 1 bulan lagi adit berulang tahun ke 18 dan ia berharap tidak ada lagi surprise yg berlebihan. Pass ulang tahunnya yg ke 17 ia di belikan mamanya sebuah motor Norton dominator S karena wallpaper laptop gambar motor itu. Sedangkan papa jam tangan Patek Philippe Yg sangat mahal. Karena menurut papa jam tangan adalah menunjukkan kelas kita di depan kolega bisnis. Berbanding terbalik dengan pass ia ulang tahun ke 16 ia sedang macul di sawah untuk mencari uang untuk bertahan hidup dan untuk lanjut pendidikan ke SMA. Ini drama kehidupan seseorang tak akan pernah tau kedepanya ada apa.

Dan adit mengusulkan kepada papanya untuk berinvestasi di semenanjung arab, membangun hotel, apartemen dan mall. Dan negara yg di tuju adalah, uni emirat arab, qatar, dan saudi arabia. Dan papa menyetujuinya karena dengan kekuatan financial perusahaan yg sekarang tak akan membuat perusahaannya goyang sedikitpun, dan 3 negara itu banyak sekali di tuju oleh turis dari negara ini maupun negara lain.

Dengan nilai proyek yg pantastis 1,5M dollar dan juga perusahaan kontraktor akan menggunakan perusahaannya sendiri dan uangnya akan berputar di perusahaan khana grup mungkin yg keluar keluar sekita 30% saja. Dan itulah yg membuat papa menyetujuinya proyek yg di ungkapkan oleh anaknya.

Papa sangat kaget melihat perencanaan yg sangat matang dari anaknya, dari awal sampai akhir semuanya tidak ada yg terlewat dan perizinan dll sudah beres semua tinggal keputusan eksekusi saja. Tapi papa memiliki pikirn sendiri, ia meminta anaknya untuk tak turun langsung di proyek ini. Ia meminta anaknya untuk fokus di ujian akhirnya walaupun pada awalnya anaknya menolak, karena ini adalah tanggung jawabnya, di karenakan keputusan papanya udah final, sang anak dengan berat hati menyetujui permintaan papanya.

Sang anak keluar dari ruangan kerja papanya dan berjalan menuju keruangannya, saat baru saja duduk ia sudah di sambut oleh sekertaris cantiknya yg bernama selly.

Selly : mass mau minum apa... Kopi atau teh...
Sang sekretaris masih memandang pria yg gagah tampan dan juga pintar itu ehh satu lagi hampir ketinggalan memiliki hati yg baik dan sangat lembut kepada perempuan.

Adit : ehh selly... Kopi sama cemillan ajah... Sekalian belikan rokok buat saya...
Ia memandang lembut kepada sekertarisnya.

Selly : oke kopi ya mas... Ehh.. semenjak kapan mass merekok?.... Mass rokok itu tidak baik buat kesehatan...
Ia memandang pria yg ada di depannya sambil di hatinya bertanya tanya, kenapa mass kenapa mas jadi seperti ini.

Adit : tolong yah sell belikan saja... Toh itu tidak di haramkan oleh agama dan negara.... Tolong ya sell...
Ia memandang wanita yg berdiri di depannya dengan tatapan mengiba.

Si perempuan masih tak habis pikir dengan sikap yg di perlihatkan oleh pujaan hatinya. Dengan terpaksa selly memutar badanya dan berjalan keluar untuk membelikan apa yg pria minta.

Adit yg masih termenung berpikir tentang lamaran akan terjadi dan ia tak tau apakah lamarannya ke pada bidadarinya di terima atau di tolak. Bagi pria seperti adit ia takut ingkar janji dengan alasan apapun. Aahhhkkksss.... Ia berteriak untuk mengeluarkan semua beban yg sedang ia pikirkan. Di dalam hatinya ia selalu berdoa semoga semoga yg maha kuasa mengabulkan ke inginannya.

Di lain tempat. Di gedung yg sama.
Seorang wanita sedang membawa nampan beri kopi cemilan dan rokok yg di minta oleh bossnya sekligus pria idamannya. Tapi ia sangat kasihan melihat pria yg ia cintai dalam satu tahun lebih memiliki kehidupan ganda bekerja dan sekolah. Ia tahu menjalani kehidupan ganda itu tidak mudah dan sangat capai fisik dan sikis. Rasanya ia siap membikan bahu dan pahannya untuk bersandar pria itu dan ia kan sangat senang mendengar keluh kesah pria yg ia cintai. Ia berjalan dengan nampan di tangannya menuju ke ruangan pria itu.

Di lain tempat waktu dan latar belakang berbeda.
Di sebuah rumah mewah.

Disini sudah banyak perempuan matang sedang asik ngobrol yg beranggotakan 9 wanita cantik yg tak kunjung tua walaupun usia mereka udah menyentuh kepala 4. Ini adalah acara di adakan setiap hari senin karena para suaminya sudah fokus kerja di hari itu. Dan memiliki waktu longgar maka terjadinya acara kumpul kumpul itu.

Meilyn : jeng indah ini sudah hampir anak kita akan lulus masa SMAnya... Bagaimana dengan anakku yg ganteng itu....
Ia bertanya ke mama yg memiliki anak yg tampan itu.

Flo : hihihihi... Iihh jeng mah... Anak jeng udah kerja, itu kan anak kami..

Meilyn : lah semuanya sudah ku anggap anak sendiri lah jeng... Hihihihi... Maminya ini engga akan pilih kasih... Hihijihihi...

Indri : harus di aku ia sebagai seorang pucuk pimpinan di perusahaan sangat sangat hebat... Anak jeng indah ini paket lengkap... Baik hatinya, penyabar, tampan, badan bagai kan atlet dan smart.... Membuat calon mertuanya tak mau memilih pria lain hihihihihi....

Indah : hihihihihi... Kalian ini loh... Makasih pujiannya jeng... Kurang 1 lagi jeng... Dia itu kalau berjanji pasti di tepati tanpa alasan untuk mengingkari... Harus di akui saat papanya menunjuk ia jadi CEO ada rasa kecemasan gimana sekolahnya dan berbagi waktunya... Apakah dia mampuh mengemban tugas itu.. Ternyata mama dan papanya di buat kagum cara dia kelolah perusahaan yg membuat perusahaan menjadi lebih efisien costnya... Dan membuat klain kami sangat percaya karena perusahaannya sehat... Dalam dua tahun saja ia sudah membuat keuntungan perusahaan meningkat 50% dari ia pertama kali memimpin... Kalau masalah calon mantu pasti idaman dong kan itu anakku hihihi...

Nia : hihihihi.. Saaat kita harus memberikan jawaban atas lamaran adit untuk anak anak kita... Aku sih yess menerima nak adit jadi mantuku... Hihihihi...

Euis : aduh jeng nia mah engga mau kelewat yah... Aku juga sih yess... Karena liat personal adit dan kebahagiaan anakku saat habis ketemu dengan nak adit... Rasanya ia selalu tersenyum... Hihihi..

Salma : sama anakku juga begitu... Ia selalu tersenyum kalau sudah bersamaan dengan nak adit... Demi kebahagiaan anakku aku juga menerima lamarannya...

Mira : kalau di lihat mungkin semuanya akan menerima lamaran nak adit... Dan kalau itu terjadi nak adit memiliki istri sekaligus 10 dong... Ckckckck... Poligami di abad ini.... Kalau keputusanku sudah jelas menerima lamaran nak adit...

Meilyn : untuk seorang sang raja... Memiliki istri banyak menurutku adalah hal yg pantas.... Dan itu akan membuat cucu cucu kita memiliki sifat unggul dari orang tuanya... Dengan kata lain aku sih menerima... Karena aku bicarakan ini dengan anakku secara hati ke hati... Dan jawabannya tak ada sedikitpun keraguan mengenai untuk menerima lamaran adit dan jadi istri ke berapan pun mau...

Indri : ko hampir mirip jawaban anakku dengan anak jeng meilyn... Ia malahan tak mau menikah jika pengantin pria bukan nak adit... Kan itu membuat pusing mamanya... Yg jelas aku menerima lamaran adit... Hihihi..

Flo : kalau aku kembalikan lagi kepada anakku... Kalau ia menerima yg jelas aku menerima lamaran dari nak adit... Dan untungnya anakku menerima lamarannya... Sebagai orang tua aku cuma mendukung keputusan seorang anak...

Cristy : yup... Kebahagiaan seorang anak adalah kebahagiaan orang tua... Jika anaknya aja menerima apalagi orang tua cukup merestui saja...

Indah : hiks hiks hiks.... Aku tidak bisa berkata kata lagi jeng... Aku cuma bisa mengucapkan terimakasih kepada semuanya... Karena telah menerima anakku... Karena ini menurutku sebuah keputusan yg sangat besar merelakan anak perempuan kita untuk jadi istri ke sekian pria itu... Terimakasih aku sebagai mamanya akan menganggap anak jeng sebagai anak anakku... Hiks hiks hiks... Akhirnya aku bisa melihat senyum sangat lepas dari anakku.. Hiks hiks hiks... Selama ini anakku bekerja kerasa menyelesaikan sekolah dan kerjaanya demi sebuah janjianya pada anak jeng semua... Hiks hiks hiks... Makasih....

Di akhiri dengan adegan meraka saling merangkul dan berpelukan dengan berderai air mata membasahi pipi mereka. Saling menguatkan satu sama lain mereka berkata ini lah air mata kebahagian karena kita semua akan menjadikan sebuah keluarga besar. Yg penuh ke hangatan suara seorang cucu.

Hati orang tua mana melihat anaknya bagaikan robot yg tak pernah mengeluh capai, tapi sebagai seorang ibu ia tahun bahwa anaknya sedang kecapaian. Itulah yg membuat mamanya sedikit sedih di hatinya.


Maaf suhu semua telat updatenya... Harap maklum menjelang bulan ramadan biasanya sedang padat padatnya kerjaan di RL..

Keep enjoy and see you next week

:beer: :ampun: :Peace:
Mimik cendol cawet eh dawet dulu suhu piar pres pikirannya 👍
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd