atlaksion
Adik Semprot
- Daftar
- 24 Jan 2013
- Post
- 109
- Like diterima
- 114
Setelah cerita tentang dokter Nuri kemarin saya kembali akan ceritakan pengalaman pribadi saya saat baru mulai kerja di klinik tempat saya bekerja sekarang.
Ketika itu saat saya baru kurang lebih setengah tahun bekerja. Pak Ahmad yang sedang membersihkan klinik berkata padaku bahwa ada orang yang mencari obat. Karena yang bertugas di apotik belum datang sehingga aku yang melayani pasien itu. Aku terkejut,karena orang yang membeli obat wanita yang hanya mengenakan baju tidur semi transparan sehingga lekuk tubuhnya pun terlihat. Seorang wanita yang kutaksir umurnya 20-25 tahun. Sepertinya dia orang keturunan.
'ada yang bisa dibantu mbak?' tanyaku sambil melirik tubuhnya. 'lumayan juga nih cewek' kataku dalam hati. 'ini mas mau nebus resep semalem' katanya. Setelah aku mencari ada 2 obat yang tidak tersedia di apotik. 'maaf mbak,obatnya ada dua yang belum ada mungkin ga lama lagi obatnya dateng. nanti kita bisa antar ke rumah mbak' kataku. 'oh yaudah mas gpp,ini alamat dan nomor telepon saya' katanya. Mungkin dia adalah pasien langganan dan sudah tau kalo obat kosong dan mesti dianter harus ninggalin alamat dan nomer telepon. 'wah lumayan deket nih mbak' kataku. Padahal si aku belum terlalu tau alamat daerah sini hehehe. 'makasih ya mas' katanya. 'iya sama2 mbak' kataku sambil tersenyum.
Tak lama kemudian setelah obat datang,aku bergegas menyiapkan kekurangan obat yang sudah dipesan orang tadi. Karena aku belum terlalu lama bekerja dan belum terlalu tau jalan sekitar sini,aku pun bertanya kepada pak ahmad yang memang dia asli orang sini.
'oh itu deket mas mending jalan kaki cuma belok kanan terus lurus nah entar ada pertigaan belok kanan nah disitu mas. Nanti tinggal cari rumahnya aja' kata pak ahmad. 'oke makasih ya pak' kataku lanjut berjalan.
'buset dah ternyata jauh juga,sial nih pak ahmad ngerjain. Mending tadi naik motor deh' gerutu saya. Memang cukup jauh sekitar 1 setengah kilometer dari klinik tempat saya bekerja. Dan akhirnya akupun sampai dirumah orang tadi. Wah ternyata rumahnya besar banget. 'kaum berada nih pasti' kataku dalam hati.
Setelah aku pencet bel yang ada di rumah itu,tak lama keluarlah seorang ibu2 setengah baya. 'cari siapa mas?' katanya. 'apa benar ini rumahnya nona fenny?' kataku. 'iya benar,ada apa ya cari non fenny?' katanya. 'saya dari klinik(nama klinik tempat saya kerja) mau nganter obat yang kekurangan ke nona fenny' kataku. 'oh,silahkan masuk kalo gitu. Non fenny emang langganan di tempat mas daridulu' katanya lagi. 'oh gitu toh' kataku. 'tunggu sebentar ya mas non fennynya sedang mandi' katanya. Kemudian tak lama dia keluar hanya menggunakan handuk. 'tunggu sebentar ya mas saya pakai baju dulu' kata wanita itu. 'oh..eh iya mbak' kataku sambil menelan ludah. Handuknya hanya mampu menutupi payudara hingga pangkal pahanya saja. Kulitnya yang mulus lah yang membuat aku selalu menelan ludah. Ukuran payudaranya pun tak terlalu besar. Hingga dia pun keluar hanya menggunakan hot pants dan baju yang cukup ketat. Payudaranya seakan bertambah besar dengan baju ketat seperti itu.
'eh mas ini obatnya' katanya membangunkan lamunan saya. 'eh..i..iya mbak ini obatnya yang kurang' kataku. 'ehiya mas saya fenny,saya langganan di tempat mas kerja. Tapi ko saya ga pernah liat mas ya? Mas orang baru ya?' cerocosnya. Ternyata anaknya asik juga. 'saya tri mbak. Iya saya baru kurang lebih setengah tahun di klinik' kataku. 'oh gitu,pantesan aja' katanya. 'silahkan diminum mas' tiba2 pembantu yang tadi menyuguhi ku minuman. 'ehiya makasih bu' kataku. 'mas ga buru2 kan?' kata fenny. 'emmm gak ko mbak' kataku. 'gausah pake mbak napa mas kayanya aku tua banget' gerutunya. 'yaudah fenny juga jangan panggil mas hehehe' kataku. 'ah ga enak kali mas' katanya. 'yaudah kasih kucing aja fen kalo ga enak' candaku. 'hahaha kamu pinter juga ya bercandanya,pasti pinter ngambil hati cewek juga' katanya. 'ah kamu bisa aja' kataku.
Dan entah mengapa kami makin dekat posisi duduknya. Tak tahu siapa yang memulai kami pun sudah berciuman 'emmmh..kamu pinter deh mas' katanya di antara ciuman kami. Aku tak menjawab. Aku terus melumat bibirnya. Namun tiba2 dia melepas ciumannya. 'sebentar ya mas' katanya. Tak lama pembantunya pun pamit pulang. 'Oh aku mengerti,dia ingin permainan kami tak ada yang mengganggu' batinku. Dia pun kembali untuk mengajakku pindah ke kamarnya dan kami mulai berciuman lagi. Tangan ku pun mulai beraksi. Aku mulai memainkan payudaranya perlahan dari luar bajunya. Tak ku sangka dia sudah melepas bra-nya. 'kapan dia melepasnya? Ah masa bodo' batinku. 'ahh...enak banget masss,terussssiiinnn' katanya. Tangan ku yang satunya mulai memainkan vaginanya. Lagi2 aku kaget ternyata dia juga sudah melepas cd nya. Aku mainkan klitorisnya. 'ahahahah...iiiya sayaaaang disitttuu,berhenti duluuu masss ahhh' ceracau fenny. 'buka semuanya dulu mas' katanya. Dia melepas pakaianku dan akupun juga melepas pakaiannya. Kami sama2 telah bugil sekarang. Tanpa babibu kami lanjutkan permainan kami yang tertunda sesaat. Tangannya mulai aktif mengocok penisku. 'ahhh fen kocokkk teruss' kataku. 'fen 69 aja ahhh' lanjutku. Kami pun berganti posisi. Kuluman fenny di penisku seperti sudah mahir. 'ahhh enak banget fen,kamu jago banget' kataku. 'ahahah kamu juga..ah..jago banget mas isep memekku' katanya terbata-bata. Tak lama kurasa fenny mulai menegang. 'ahhh mas akku mauuu keluaaaarrrr,arghhh enak banget mas' katanya dengan lega. Kulihat cairan yang meleleh keluar dari celah vaginanya. 'mas hebat deh aku kalo sama pacarku jarang banget mau jilatin memekku' katanya. Aku diam saja. Tanpa kata2 lagi aku sudah memasukkan peniku sebagian ke dalam vaginanya. 'ahhhh mas kok ga bilanggg2 duluuu,tapiii enakk mass ahh kaya disetrummm' katanya. Lalu masuklah seluruh penisku ke vaginanya. 'ahhhh' ceracau kami berdua. 'ayooo masss sodok terrrusss..ahah..enakkk bangettt' ceracaunya. 'memek kamu perettt bangettt fenn ahah' kataku. Sekarang aku minta dia diatas. 'ahh mass enakk...mainin tetek akuuu masss ahhh' ceracaunya. Diapun lebih aktif sekarang menggenjot tubuhnya. 'ahhhh aku mauuuu keluarrr lagiii masss,arghhhhh'. Fenny pun mendapat orgasmenya yang kedua. Aku langsung membalikkan badannya untuk menungging. 'ahh mas akuuu capek istirahat dulu' katanya. Aku tak menghiraukannya,aku mulai sodok lagi vaginanya dengan tanganku sambil meremas payudarannya. 'ahhh masss ampunn mass ahhh akuu gak kuuat' katanya memelas. 'sabar ya sayaaang,abis memek kamu enakk bangettt fen' kataku. Tak lama fenny pun ingin klimaks yang ketiga. 'ahhh mas akkuuu mauu keluarrr lagiii'. 'ayo bareng sayang aku juga mau keluar'. Dan 'ahhhh' lenguhku yang kemudian diiringi lenguhan fenny. Terhitung 7 kali kusemprotkan ke vagina fenny. 'enak banget ngentot sama mas' sambil dia menjilati sisa sperma di penisku. 'punya mas mungkin kalah besar sama punya pacarku,tapi dengan dia aku hanya bisa keluar sekali mas. Ternyata size doesn't matter ya mas hehehe' katanya. 'jelas dong' kataku.
'lain kali kalo aku mau lagi aku telepon mas ya,sekarang mas telepon ke hp aku biar aku bisa save nomer mas. Kan tadi di klinik udah aku kasih nomernya' katanya. 'iya fen gampang ko,deket ini kan tempatnya' kataku. Akupun bergegas membersihkan penisku dan memakai pakaianku kembali dan kembali bekerja. Fenny pun memberi uang obat yang kurang tadi dan mencium bibirku. 'hati-hati ya mas' katanya sambil tersenyum. 'oke fen' sautku dari luar. Sesampainya aku di klinik pak ahmad berkata kalo aku kaya pergi nganterin obat ke jonggol. Aku pun berkata bahwa aku tadi sarapan sekalian nyari rokok dan minuman ringan dan jalan kaki cukup jauh dari klinik sambil tersenyum akan hal yang barusan terjadi.
Ketika itu saat saya baru kurang lebih setengah tahun bekerja. Pak Ahmad yang sedang membersihkan klinik berkata padaku bahwa ada orang yang mencari obat. Karena yang bertugas di apotik belum datang sehingga aku yang melayani pasien itu. Aku terkejut,karena orang yang membeli obat wanita yang hanya mengenakan baju tidur semi transparan sehingga lekuk tubuhnya pun terlihat. Seorang wanita yang kutaksir umurnya 20-25 tahun. Sepertinya dia orang keturunan.
'ada yang bisa dibantu mbak?' tanyaku sambil melirik tubuhnya. 'lumayan juga nih cewek' kataku dalam hati. 'ini mas mau nebus resep semalem' katanya. Setelah aku mencari ada 2 obat yang tidak tersedia di apotik. 'maaf mbak,obatnya ada dua yang belum ada mungkin ga lama lagi obatnya dateng. nanti kita bisa antar ke rumah mbak' kataku. 'oh yaudah mas gpp,ini alamat dan nomor telepon saya' katanya. Mungkin dia adalah pasien langganan dan sudah tau kalo obat kosong dan mesti dianter harus ninggalin alamat dan nomer telepon. 'wah lumayan deket nih mbak' kataku. Padahal si aku belum terlalu tau alamat daerah sini hehehe. 'makasih ya mas' katanya. 'iya sama2 mbak' kataku sambil tersenyum.
Tak lama kemudian setelah obat datang,aku bergegas menyiapkan kekurangan obat yang sudah dipesan orang tadi. Karena aku belum terlalu lama bekerja dan belum terlalu tau jalan sekitar sini,aku pun bertanya kepada pak ahmad yang memang dia asli orang sini.
'oh itu deket mas mending jalan kaki cuma belok kanan terus lurus nah entar ada pertigaan belok kanan nah disitu mas. Nanti tinggal cari rumahnya aja' kata pak ahmad. 'oke makasih ya pak' kataku lanjut berjalan.
'buset dah ternyata jauh juga,sial nih pak ahmad ngerjain. Mending tadi naik motor deh' gerutu saya. Memang cukup jauh sekitar 1 setengah kilometer dari klinik tempat saya bekerja. Dan akhirnya akupun sampai dirumah orang tadi. Wah ternyata rumahnya besar banget. 'kaum berada nih pasti' kataku dalam hati.
Setelah aku pencet bel yang ada di rumah itu,tak lama keluarlah seorang ibu2 setengah baya. 'cari siapa mas?' katanya. 'apa benar ini rumahnya nona fenny?' kataku. 'iya benar,ada apa ya cari non fenny?' katanya. 'saya dari klinik(nama klinik tempat saya kerja) mau nganter obat yang kekurangan ke nona fenny' kataku. 'oh,silahkan masuk kalo gitu. Non fenny emang langganan di tempat mas daridulu' katanya lagi. 'oh gitu toh' kataku. 'tunggu sebentar ya mas non fennynya sedang mandi' katanya. Kemudian tak lama dia keluar hanya menggunakan handuk. 'tunggu sebentar ya mas saya pakai baju dulu' kata wanita itu. 'oh..eh iya mbak' kataku sambil menelan ludah. Handuknya hanya mampu menutupi payudara hingga pangkal pahanya saja. Kulitnya yang mulus lah yang membuat aku selalu menelan ludah. Ukuran payudaranya pun tak terlalu besar. Hingga dia pun keluar hanya menggunakan hot pants dan baju yang cukup ketat. Payudaranya seakan bertambah besar dengan baju ketat seperti itu.
'eh mas ini obatnya' katanya membangunkan lamunan saya. 'eh..i..iya mbak ini obatnya yang kurang' kataku. 'ehiya mas saya fenny,saya langganan di tempat mas kerja. Tapi ko saya ga pernah liat mas ya? Mas orang baru ya?' cerocosnya. Ternyata anaknya asik juga. 'saya tri mbak. Iya saya baru kurang lebih setengah tahun di klinik' kataku. 'oh gitu,pantesan aja' katanya. 'silahkan diminum mas' tiba2 pembantu yang tadi menyuguhi ku minuman. 'ehiya makasih bu' kataku. 'mas ga buru2 kan?' kata fenny. 'emmm gak ko mbak' kataku. 'gausah pake mbak napa mas kayanya aku tua banget' gerutunya. 'yaudah fenny juga jangan panggil mas hehehe' kataku. 'ah ga enak kali mas' katanya. 'yaudah kasih kucing aja fen kalo ga enak' candaku. 'hahaha kamu pinter juga ya bercandanya,pasti pinter ngambil hati cewek juga' katanya. 'ah kamu bisa aja' kataku.
Dan entah mengapa kami makin dekat posisi duduknya. Tak tahu siapa yang memulai kami pun sudah berciuman 'emmmh..kamu pinter deh mas' katanya di antara ciuman kami. Aku tak menjawab. Aku terus melumat bibirnya. Namun tiba2 dia melepas ciumannya. 'sebentar ya mas' katanya. Tak lama pembantunya pun pamit pulang. 'Oh aku mengerti,dia ingin permainan kami tak ada yang mengganggu' batinku. Dia pun kembali untuk mengajakku pindah ke kamarnya dan kami mulai berciuman lagi. Tangan ku pun mulai beraksi. Aku mulai memainkan payudaranya perlahan dari luar bajunya. Tak ku sangka dia sudah melepas bra-nya. 'kapan dia melepasnya? Ah masa bodo' batinku. 'ahh...enak banget masss,terussssiiinnn' katanya. Tangan ku yang satunya mulai memainkan vaginanya. Lagi2 aku kaget ternyata dia juga sudah melepas cd nya. Aku mainkan klitorisnya. 'ahahahah...iiiya sayaaaang disitttuu,berhenti duluuu masss ahhh' ceracau fenny. 'buka semuanya dulu mas' katanya. Dia melepas pakaianku dan akupun juga melepas pakaiannya. Kami sama2 telah bugil sekarang. Tanpa babibu kami lanjutkan permainan kami yang tertunda sesaat. Tangannya mulai aktif mengocok penisku. 'ahhh fen kocokkk teruss' kataku. 'fen 69 aja ahhh' lanjutku. Kami pun berganti posisi. Kuluman fenny di penisku seperti sudah mahir. 'ahhh enak banget fen,kamu jago banget' kataku. 'ahahah kamu juga..ah..jago banget mas isep memekku' katanya terbata-bata. Tak lama kurasa fenny mulai menegang. 'ahhh mas akku mauuu keluaaaarrrr,arghhh enak banget mas' katanya dengan lega. Kulihat cairan yang meleleh keluar dari celah vaginanya. 'mas hebat deh aku kalo sama pacarku jarang banget mau jilatin memekku' katanya. Aku diam saja. Tanpa kata2 lagi aku sudah memasukkan peniku sebagian ke dalam vaginanya. 'ahhhh mas kok ga bilanggg2 duluuu,tapiii enakk mass ahh kaya disetrummm' katanya. Lalu masuklah seluruh penisku ke vaginanya. 'ahhhh' ceracau kami berdua. 'ayooo masss sodok terrrusss..ahah..enakkk bangettt' ceracaunya. 'memek kamu perettt bangettt fenn ahah' kataku. Sekarang aku minta dia diatas. 'ahh mass enakk...mainin tetek akuuu masss ahhh' ceracaunya. Diapun lebih aktif sekarang menggenjot tubuhnya. 'ahhhh aku mauuuu keluarrr lagiii masss,arghhhhh'. Fenny pun mendapat orgasmenya yang kedua. Aku langsung membalikkan badannya untuk menungging. 'ahh mas akuuu capek istirahat dulu' katanya. Aku tak menghiraukannya,aku mulai sodok lagi vaginanya dengan tanganku sambil meremas payudarannya. 'ahhh masss ampunn mass ahhh akuu gak kuuat' katanya memelas. 'sabar ya sayaaang,abis memek kamu enakk bangettt fen' kataku. Tak lama fenny pun ingin klimaks yang ketiga. 'ahhh mas akkuuu mauu keluarrr lagiii'. 'ayo bareng sayang aku juga mau keluar'. Dan 'ahhhh' lenguhku yang kemudian diiringi lenguhan fenny. Terhitung 7 kali kusemprotkan ke vagina fenny. 'enak banget ngentot sama mas' sambil dia menjilati sisa sperma di penisku. 'punya mas mungkin kalah besar sama punya pacarku,tapi dengan dia aku hanya bisa keluar sekali mas. Ternyata size doesn't matter ya mas hehehe' katanya. 'jelas dong' kataku.
'lain kali kalo aku mau lagi aku telepon mas ya,sekarang mas telepon ke hp aku biar aku bisa save nomer mas. Kan tadi di klinik udah aku kasih nomernya' katanya. 'iya fen gampang ko,deket ini kan tempatnya' kataku. Akupun bergegas membersihkan penisku dan memakai pakaianku kembali dan kembali bekerja. Fenny pun memberi uang obat yang kurang tadi dan mencium bibirku. 'hati-hati ya mas' katanya sambil tersenyum. 'oke fen' sautku dari luar. Sesampainya aku di klinik pak ahmad berkata kalo aku kaya pergi nganterin obat ke jonggol. Aku pun berkata bahwa aku tadi sarapan sekalian nyari rokok dan minuman ringan dan jalan kaki cukup jauh dari klinik sambil tersenyum akan hal yang barusan terjadi.
JANGAN LUPA COMMENT SAMA THANKSNYA SUHU :cheers:
gaan....
