Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Quick Sex

ubur_2

Semprot Holic
Daftar
1 Feb 2011
Post
329
Like diterima
88
Bimabet
Mohon kritikannya, ane cuma mau berbagi cerita karangan sendiri,

selamat menikmati ....:p




Aku adalah seorang pegawai disebuah bank swasta nasional dengan posisi yang lumayan tinggi untuk pria seumuranku. Umurku sendiri baru 30 th, tapi aku sudah menduduki posisi sebagai manager marketing, namaku Arbi. Dengan posisi itu aku tekanan dalam pekerjaan membuatku terkadang stres, namun untuk melampiaskan itu semua aku selalu pergi keluar kota menenangkan pikiran bersama dengan istriku.

Namun entah mengapa, beberapa minggu ini istriku kelihatan mudah sekali marah, sehingga ketika aku menginginkan pelepasan beban melalui sex sering kali gagal. Hal ini membuat konsentrasiku dalam pekerjaan sedikit terganggu. Memang bagi kita para lelaki, pelepasan sex selalu jalan pertama yang kita tempuh dalam mengurangi beban pikiran, bila tak tersalurkan maka akan mengganggu semangat dan pikiran kita. Dan hal itulah yang aku alami beberapa minggu belakangan.

Apalagi bulan2 ini adalah bulan menjelang hari raya lebaran yang mana dimana semua bisnis baik itu besar maupun kecil meraup keuntungan sebesar2nya. Sedangkan ditempatku berada, keadaannya terbalik sehingga tekanan yang aku terima semakin berat dan membuatku terkadang harus melepaskan semua beban itu dengan melakukan onani dikamar mandi, karena istriku sendiri kelihatannya sedang bermasalah ditempat kerjanya.

Namun semua itu berakhir ketika hari itu, hari kamis. Dimana aku pulang kerumah seperti biasa menjelang pukul 7 malam. Aku sampai dirumah, setelah memarkirkan mobilku, aku berjalan masuk dan bertemu dengan istriku yang juga baru pulang dari kerja. Kami berciuman dipipi sebentar lalu aku masuk kedalam kamar untuk berganti pakaian. Lalu akupun mandi untuk menyegarkan diri dari segala kepenatan yang menglingkupiku. Selesai mandi, diluar terdengar suara orang tertawa dan setelah aku keluar aku melihat teman wanita adik istriku datang berkunjung. Gadis itu bernama fenny, yang tinggal beberapa rumah dari rumahku ini.
"Malam mas...?", sapa fenny padaku.
"Malam fenny, pa kabar...?", aku balik bertanya.
"Baiiiik banget mas. Emang gimana mas keadaan kantor? Kok kayaknya tegang banget gitu ya...?", tanya fenny padaku karena melihatku kusut meskipun telah selesai membersihkan diri.
"Gitu dech, namanya kantor pasti teganglah..". Jawabku singkat.
Tak sengaja, aku mengamati fenny yang masih menggunakan pakaian kerjanya. Ia tampak begitu cantik, apalagi fenny merupakan sekretaris direksi disalah satu perusahan IT terkenal di Ibu kota. Namun semua itu aku kesampingkan.

Aku mendekati istriku yang kala itu sedang ganti pakaian, setelah selesai mandi. AKu peluk dia dari belakang dan mulai menciumi lehernya yang merupakan salah satu titik lemahnya, namun bukan gairah yang kudapatkan malah dampratan yang membuatku marah. Ia mendorongku dan mengatakan bahwa ia sedang tidak mood untuk melayaniku, maka akupun pergi dan duduk dihalaman rumah sambil merokok untuk menghilangkan emosi yang membara didalam hati.

Aku duduk menyendiri sambil menikmati bir yang aku bawa dari dalam sambil merokok. Menatap kelangit yang gelap, mencoba membayangkan bagaimanakah kehidupanku dimasa yang akan datang. Aku yang pada dasarnya adalah lelaki yang setia, tak sanggup berpikir bila harus berpisah dengan istriku, dan hidup menyendiri. Sungguh sebuah bayangan yang selalu kutepis. Namun bayangan akan hal itu semakin mendekati kenyataan, semua itu didukung dengan kondisi istriku yang sedang naik daun dan pendapatan yang lebih besar daripadaku, atau mungkin ia telah mendapatkan teman pria yang lain. Pikiran2 itulah yang selalu menghantuiku selama ini. Karena terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri hingga tak menyadari kehadiran fenny yang duduk didepanku. Aku terkejut ketika fenny memanggilku dengan cukup keras.
"Mas...!!!".
"Eh ya, sori ga denger...?!", kataku terkejut.
"Ih mas arbi, melamun terus tuh..?", kata fenny lagi.
"Iya, sory ya. Emang ada apa fen..?", tanyaku lagi padanya.
"Gpp mas, keliatannya mas arbi pusing banget, kusut gitu..?".
"Biasalah banyak masalah...?!".
"EMang fenny bisa bantu apaan...?", kata fenny antusias.
Aku sempat terkejut mendengar pernyataan fenny, namun aku segera menjawabnya,
"Ga usah, kok ga langsung pulang kenapa fenny..?", tanyaku balik.
"Hehehehe... dirumah ga ada orang, feny takut sendirian, pulangnya entar nunggu mama..", kata fenny malu2.
Setelah itu aku mengambil minumanku dan meminumnya, tapi ketika aku menoleh rok span fenny tersingkap dan memperlihatkan kehalusan pahanya yang putih, membuatku langsung terangsang. Lalu aku kembali bersandar dan menyalakan kembali rokokku, mencoba menghilangkan semua gairah yang muncul tiba-tiba. Lalu istriku dan adiknya keluar dari dalam rumah dan berpamitan padaku untuk keluar sebentar mall, untuk belanja kebutuhan bulanan. AKu mengangguk, sementara adik iparku berbicara pada fenny memintannya menunggu kalo mau, kalo tidak ikut aja. Sementara fenny menjawab nunggu aja. Selesai itu istriku dan adiknya pergi meninggalkan rumah.

Aku berkata pada fenny, kalo membutuhkanku aku berada didalam. Lalu aku pergi meninggalkan fenny yang masih duduk diluar sambil bermain dengan HPnya. Aku masuk kedalam, tapi aku bersembunyi diruang tamu dekat gorden, untuk mengintip lebih dekat fenny yang memang membelakangi gorden, sehingga akan tampak lebih jelas. Apalagi ketika fenny melepas blasernya, bloush kerjanya yang memliki renda pada daerah kancing, dengan warna yang tidak terlalu terang tapi memperlihatkan keindahan tubuh mungil fenny. Aku tak tahan lagi, maka akupun segera pergi meninggalkan ruang tamu dan menuju kamarku. Penisku sudah begitu tegangnya, tak lama kemudian terdengar suara panggian fenny padaku,
"Mas..mas arbi...mas..?".
"Apa fenny..??", tanyaku sambil membuka pintu kamarku.
"Mas, fenny numpang minum ya..?".
"Ya..?", jawabku singkat.
Menatap nanar tubuh fenny yang indah, apalagi saat itu ia tak memakai lagi blasernya, dengan bloush yang tipis sehingga menampakkan tubuh indah> Bra warna biru yang tercetak jelas membuatku semakin tak dapat gairahku sendiri, mungkin tadi tak begitu terlihat karena tertutup blasernya, namun sekarang semua itu begitu indah dan menggoda.

Selesai minum, fenny kembali menuju keruang makan dimana aku sudah menantinya. Kami bertemu dan fennypun tersenyum manis. Aku berdiri dihadapannya, lalu fenny berjalan kembali disampingku. Ada kebimbangan didalam hati mengenai semua ini, antara gairah dan akal sehatku. Namun gairahkulah pemenangnya, maka dengan cepat tangan feny aku cekal, dan ia terkejut. Aku berbalik dan segera menarik fenny kedalam dekapanku. Fenny tak melawan hanya menatap penuh rasa keterkejutan. Aku peluk fenny dan mencium bibirnya lembut, namun penuh gairah. Fenny tak melawan hanya pasrah, hingga pada akhirnya ia ikut terbawa oleh gairahnya sendiri dan membalas lumatanku. Tanganku tak berhenti begitu saja, meraba punggungnya, turun kebawah lalu meremas kuat bongkahan pantat yang bulat dan penuh milik fenny semakin membuatku semakin terangsang. Penisku yang sangat tegang menempel keras pada perut fenny, denyutan kuat penisku terasa begitu kuat diperut fenny membuat fennypun ikut bergairah.

Tanganku bergerak semakin liar, menuju kebagian depan tubuh fenny. Membuka kancing bloushnya satu persatu hingga terbuka semua, dan menyusup masuk kedalamnya, aku remas lembut payudara fenny yang berukuran kira2 34 cup b itu. Setiap remasan yang aku lakukan fenny mengerang disela ciumanku, membuatku semakin bergairah. Kemudian tanpa kusadari tangan fenny bergerak menuju selangkanganku, membuka celanaku dan meremas lembut penisku yang sudah sangat tegang.

Beberapa saat kemudian, aku teringat bahwa yang kulakukan sekarang ini menyalahi aturan dan seketika itu juga aku melepaskan ciumanku dan juga remasanku pada payudara fenny. Aku berjalan mundur sambil menatap penuh rasa bersalah pada fenny yang sudah ikut terangsang oleh karenaku. Wajahnya memerah, dan nafasnya pun memburu seiring dengan gairah yang memuncak.
"Maaf..maafin...aku fenny..maaf..", kataku gugup.
"Maafin mas arbi, fenny, maaf...", kataku semakin kacau.
Namun tiba-tiba fenny menyentuh bibirku dengan jarinya, dan berkata lembut,
"Gpp kok mas. Fenny tau kok...", kata fenny mencoba menenangkanku.
"Emang mas arbi lagi pengen banget ya...?", tanya fenny kembali.
"Iya, tapi ya udahlah, gpp. Maafin mas ya fenny...?!", kataku lagi.
"Mau ga fenny bantuin...?", kata fenny pelan sambil menatapku tajam.
Aku terkejut dengan jawabannya. dan menatap fenny seakan tak percaya dengan apa yang baru saja ia katakan. Fenny mendekatiku, lalu ia menarikku mendekat dan sambil berbisik ditelingaku, ia menciumku kemudian. Dengan lembut, hingga akhirnya akupun membalas ciumannya.

Tangan fenny membimbing tanganku kearah dadanya, dan menempatkannya pada payudaranya, lalu membantu tanganku supaya meremas payudaranya sendiri. Aku lakukan, pertama dengan lembut lalu semakin kuat dan penuh nafsu. Kemudian, aku memeluk tubuh fenny dengan erat. Ciumankupun turun pada leher jenjang fenny. Desahan lembut keluar dari bibirnya, sementara tanganku membuka kait penahan bra fenny, lalu menyingkapkannya dan tangankupun bersentuhan langsung dengan lembutnya payudara fenny. Desahan fenny berubah menjadi erangan penuh gairah.
"Aaahh..aahh..mas....oohh.....", erang fenny.
Tanpa melepas bloush kerjanya, aku menikmati kelembutan dan keindahan tubuh fenny.

Waktu berlalu dan ciumankupun telah berubah pada payudaranya, erangan dan gelinjang tubuh fenny semakin keras dan kuat. Apalagi posisinya sekarang telah duduk diatas pangkuanku dengan kaki terbuka lebar dan rok span yang tersingkap sampai pinggulnya. Ciuman dan jilatanku pada payudara fenny membuatku mengerang semakin keras, apalagi ketika jariku menggosok vagina fenny yang telah basah dan hanya ditutupi oleh celana dalam model thong miliknya yang telah basah kuyub oleh cairan kepuasannya.
"Aaah..aahh..mass..aahh....aahh...", erang fenny.
Setelah beberapa saat fenny kembali mengerang panjang, dan aku langsung melumat bibirnya mencoba mengurangi keluarnya suara erangan kuat fenny. Tubuh fenny menggelinjang hebat sambil memelukku erat2. Tubuh kami berhimpitan ketat.

Setelah beberapa saat kemudian, fenny telah tenang. Ia lepaskan pelukannya padaku, ia tersenyum manis dan berkata disela deru nafasnya,
"Hah..enak..banget..mas..hah..hah..enakk..banget, kini giliran hah..hah..fenny.".
Ia berdiri dan kemudian menarik turun celana dalamku dan betapa terkejutnya dia ketika melihat penisku yang sudah sangat tegang berdiri dengan kokohnya, penisku yang berukuran sekita 15 cm tak begitu panjang namun diameternya yang gemuk membuatnya terlihat besar. Fenny memegangnya penuh rasa hati2 dan nafsu, setelah terpegang, fenny mengocoknya perlahan dan membuatku yang sudah sagnat terangsang menjadi lebih mudah mencapai puncak gairahku. Eranganku mengeras seiring dengan kocokan fenny pada penisku. Fenny mengangkat tubuhnya dan sambil menyingkapkan celana dalam model thong miliknya aku tuntun penisku tepat berdiri tegak dibawah bibir vaginanya. Fenny menurunkan tubuhnya perlahan dan peniskupun membelah bibir vagina fenny, rasa hangat dan basah serta denyutan kuat menyapa penisku, sungguh kenikmatan yang sudah lama aku cari dan damba. Dengan satu gerakan penisku terbenam dalam liang vagina fenny, pijatan dan denyutan dinding vagina fenny sangat nikmat,
"Aaahh..mas...aahh....enakk.bangett..aahhh".
Setelah berdiam diri beradaptasi, fenny lalu bergoyang dengan lembut maju mundur, memutar dan naik turun, sementara itu penisku bagaikan dipelintir dan dan dipijat lembut oleh dinding vagina fenny, membuat hanya tak sampai 2menit sudah mengerang panjang.
"Aaahh..aahh.fenny.....fenny...aahh...aku..mauu..keluarr..aahh..aahh..", erangku.
"Aaahh..aahh..keluarrinn..keluariinn..mas..aahh..aahh..enakkk.bangett..".
Fennypun semakin memainkan tekniknya hingga akupun mengerang panjang, sambil memeluk tubuh fenny penisku berkedut kuat memuntah sperma berkali2 dalam liang vagina fenny. fennypun semakin liar bergoyang diatas penisku. Sementara pijatan dan remasan dinding vagina fenny semakin liar memberikan rasa nikmat yang tiada tara.

Rasa nikmat yang tiada tara itu kembali menguasaiku saat, setelah selesai mencpai puncaknya fenny tak berhenti malah semakin liar bergoyang. Tiba-tiba fenny memelukku erat disertai dengan gelinjang dan kejangan liar tubuhnya, kamipun berciuman panas. Sementara fenny semakin kuat menekankan vaginanya hingga penisku terbenam seluruhnya. Rasa nikmat itu memang amat sangat.

Kami berpelukan beberapa saat sampai semua itu mereda, dan fenny yang pertama melepaskan pelukannya dan sambil memegang wajahku, ia berkata,
"Mas..hah..hah..enak banget. Makasih mas, enak banget rasanya...hah..hah..".
"Iya, aku juga enak. Makasih fenny, enak banget. Mas puas banget..".
"Hihihihi...mas arbi nakal juga ya.", kata fenny yang berdiri, lalu membetulkan kembali celana dalamnya dan kemudian ia bersimpuh dihadapanku. Ia pegang penisku yang masih tegang itu dan mengelusnya, lalu menjilatinya dari buah pelirku sampai dengan kepala penisku.
"Ahh..enak fenny, enak..ahh.. Maaf ya tadi aku keluar duluan...?", kataku.
"Emmhh..gpp mas, kalo mas keluar lagi juga gpp kok.", kata fenny yang kemudian mengulum penisku. Ia menjepitnya dengan bibir tipisnya dan menaik turunkan kepalanya sementara itu lidahnya menjilati kepala penisku dan juga fenny melakukan hisapan lembut pada penisku. Perpaduan dari semua itu sangat memberikan kenikmatan padaku. Fenny melepaskan kulumannya dan kembali mengocok penisku dengan lembut, lalu mengulumnya kembali, akupun mengerang2 keenakan. Fenny melakukan itu berulang kali, dan pada menit ketiga aku mengerang keras, dan peniskupun mengembang semakin besar dan tiba-tiba penisku menyemprtokan sperma didalam mulut fenny, fenny yang mengetahui gejala aku mendapatkan puncak kenikmatanku tak melepaskan kulumannya malah semakin kuat menghisapnya.
"Aaah..aahh..fennyy..ohh...fennyy...aahhh..croot.croott..aaahhh..".

Beberapa kali semprotan didalam rongga mulut fenny, hingga ada beberapa tetes spermaku yang keluar disela bibir tipisnya yang sedang mengulum penisku. Fenny melepaskan kulumannya dan sambil bersimpuh ia menelan spermaku yang memenuhi mulutnya. Setelah itu, fenny aku bantu berdiri dan ia membenahi dirinya yang acak-acakan, mulai dari bloush kerjanya sampai dengan roknya.

Beberapa saat setelah itu, feny telah selesai berbenah dan kembali duduk dihalaman depan, bersama denganku.
"Fenny, ga kekamar mandi...?", tanyaku padanya.
"Gpp mas, fenny baik2 aja kok. Makasih ya mas..?!", ucap fenny padaku.
"Iya sama2...", jawabku sambil menundukkan kepala.
Tepat setelah itu, istriku dan adiknya pulang dari mall dekat rumah. Dan suasana rumah kembali ramai seperti biasa.

Tapi, yang berbeda adalah suasan hatiku yang telah mendapatkan kepuasan dari fenny, teman adik iparku sendiri. Fenny terlihat agak kusut dengan keringat yang mulai bermunculan disekujur tubuhnya, sementara bekas spermaku yang sempat mengenai payudaranya pun tak dibersihkan. Tak ada yang berubah, hanya berkurangnya beban hati saja.
 
............////
...........(0 0)
.---oOO-- (_)-----.
╔═════════════════╗
║MANTAP.........................║
╚═════════════════╝
'---------------oOO
........|__|__|
.......... || ||
....... ooO Ooo
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Setelah pengalamanku dengan fenny beberapa waktu yang lalu, membuatku kembali segar dan lebih bersemangat dalam bekerja. Namun kenyataan mengatakan lain, pada akhir bulan aku tak memenuhi target ditempatku bekerja, hingga akhirnya aku dipindahkan dari divisi marketing, kembali kebagian banking. Menjadi kepala cabang disalah satu cabang perbankan ditempatku bekerja. Hal itu semakin membuatku dijauhi oleh istriku.

Sedangkan istriku mendapatkan promosi dan menjadi pimpinan cabang yang membuatku semakin tertinggal jauh darinya, baik dari masalah jabatan dan segi keuangan. Hal ini yang membuatku ditinggalkan oleh istriku, ia tak mau lagi melayaniku, tak mau lagi menurutiku, bahkan sekarang diapun berani menyuruhku seakan2 aku ini bawahannya saja.

SEmua masalah ini berakhir disatu titik temu yang menyakitkan, aku berpisah dengan istriku. Memang belum cerai tapi sudah pisah rumah. AKu tinggal sendiri, sedangkan istriku dan adiknya tingga dirumahku dulu.

Namun hal itu sekarang hanyalah masa lalu yang menyakitkan bagiku. Meskipun aku mendapatkan kebebesan. Namun yang pasti semua ini berujung pada rasa dendam dihatiku yang begitu mudah ditinggalkan hanya karena harta dan kekuasaan.

Sebulan berlalu setelah aku menjadi kepala cabang diperusahaanku yang berada didaerah jakarta selatan. Hampir setiap hari kami selalu melayani nasabah yang datang menyetorkan uang. Namun hari ini ada yang berbeda, ternyata yang datang kebank tempatku menjabat sebagai kepala, adalah fenny. Sekretaris perusahaan IT didaerah sudirman yang juga teman adik istriku. Sat itu dia sedang antri menabung bersama nasabah yang lain.
"Fenny...?", aspaku pada fenny.
"Eh, mas arbi.. Pa kabar..?", tanya fenny.
"Baik. Lagi ngapain...?", tanyaku lagi
"Mau ngambil cash buat bayar kartu kredit.".
"Ya udah, kalo gitu sini kekantorku aja.", kataku pada fenny.
Kamipun berajak meninggalkan antrian dan masuk kedalam kantorku, sementara itu aku panggil sekretarisku dan meminta membereskan permasalahan fenny dalam pengambilan dana cash. Setelah itu kamipun berbincang2 sambil menikmati teh manis hangat untuknya, dan dingin untukku.
"Gimana kerjaan....?".
"Baek banget mas. Oh iya mas, kata amelia, mas sekarang pindah ya...?", tanya fenny mengkonfirmasi.
"Iya, memang sudah seharusnya aku pindah dari situ. Tapi gpp kok, emang kenapa?", tanyaku lagi.
"Gpp pingin tau aja, kok ga pernah liat mas arbi lagi.?!".
"KIrain, fenny kangen ama aku...?!", jawabku singkat sambil menatap matanya.

Fenny saat itu memakai baju kerjanya, namun lebih seksi dari pertemuan ku dengannya kapan hari. Fenny memakai rok selutut dengan bahan yang ringan, sementara itu ia tak memakai bloush, melainkan kaos model sweater dengan leher tinggi dan lengan yang panjang. Bajunya membuat payudara fenny yang bulat dan menjulang itu tercetak jelas membuat jakun setiap lelaki akan bergerak naik turun karena menelan ludah terus menerus. Selesai berkata, aku berdiri mendekati fenny yang termangu menatapku tak berkedip. Aku berdiri dihadapannya dan menundukkan tubuhku. lalu aku angkat dagunya hingga wajah kami berjarak hanya kira2 5 cm. Deru hangat nafas fenny terasa jelas diwajahku, mata fenny terpejam perlahan, dan aku cium dia lembut. Lama kelamaan semakin bernafsu. sementara tanganku bergerak meremas payudaranya dari luar baju. Sementara itu fenny mengelus batang penisku yang masih tertutup rapat oleh celana dengan jari telunjuknya. Aku tarik bajunya keatas dan meremas payudaranya, desahan lembut keluar dari bibirnya yang terpagut olehku.

Fenny membuka tali gasperku, kemudian membuka celanaku dan menurunkannya. Setelah itu, fenny menarik turun celana dalamku, dan penisku yang sudah sangat tegang mengacung dihadapan fenny. Fenny mendorongku lembut dan aku lepaskan dia, kemudian, fenny memegang batang penisku dan mengocoknya perlahan sambil menjilatinya dari buah pelir sampai dengan kepala penisku. Rasa nikmat itu menjadi2,
"Aaahh..fenny...cepetaann..aahh..cepetann..aahh...", desahku sambil mengeramasi rambutnya.
Fenny semakin dalam mengulum penisku, ia melakukan deep throug, rasa nikmat itu semakin menjadi-jadi dan erangankupun tak dapat lagi kusembunyikan.
"Aaah..aahh.fenny..fennnyy..oohhh...fenny...aaahhh...fennnyy..ccrrooo.tt.crroot.".
Aku tak dapat menahan lagi rasa nikmat itu hingga akhirnya penisku berkedut kuat dan memuntahkan sperma sangat banyak didalam mulut fenny. Sementara itu fenny yang terkejut tak dapat menghindarkan semburan spermaku didalam mulutnya, ia lepaskan kulumanya dan beberapa kali semburan spermaku membasahi wajah dan baju kerjanya. Namun fenny tak menghindar malah mengocok penisku semakin cepat hingga rasa ngilu dan nikmat bercampur menjadi satu.

Fenny berdiri dan berjalan menuju pintu ruanganku, dan menguncinya lalu ia berbalik kepadaku. Menatapku penuh gairah yang terpendam. Aku tarik dia, dan aku posisikan fenny menghadap wastafel diujung ruangan. AKu peluk dia dari belakang, saku remas payudaranya, sementara tanganku yang lain mengangkat roknya hingga pinggul, sementara fenny membantuku dengan memegangi roknya sedangkan tangannya yang lain menyangga tubuhnya pada dinding disamping wastafel. Tanganku bergerak masuk kedalam celana dalam fenny dan menggosok bibir vagina fenny yang telah basah dan lembab, erangan fennypun keluar penuh gairah dan nafsu.

Aku tarik turun celana dalam fenny sebatas paha, lalu penisku yang masih sangat tegang aku masukkan disela paha fenny, desahan fenny semakin cepat. Bra berenda milik fenny telah tersingkap keatas dan payudara dengan puting merah mudah yang telah mengeras itu terpampang jelas pada kaca watafel. Sementara wajah fenny yang mendesah sambil memejamkan mata dan penuh dengan sperma menambah gairahku. Merasa cukup dengan pemanasan itu, aku dorong tubuh fenny agar sedikit turun, lalu aku tuntun penisku masuk kedalam vagina fenny, dan dengan sekali gerakan penisku masuk, fennypun mengerang kecil. Pertama aku genjot fenny perlahan, sambil berbisik padanya,
"Ahh..enak..sayang..?".
"Ohh...aaahh..enakk...enakk..bangett..aahh..aahh..", desah fenny.
Dari intercom, suara sekretarisku memanggil untuk meminta ijin masuk karena ada tamu dari pihak bisnis yang ingin berbicara denganku. Aku menjawabnya sambil terus menggenjot fenny perlahan bahwa aku masih ada tamu, beri waktu 5 menitan. Lalu akupun menggenjot fenny dengan kecepatan tinggi, fenny mendesah semakin keras, dan beberapa waktu kemudian ia menggalinjang hebat. AKu tarik tubuhnya tegak lalu aku peluk dia sambi terus menggenjotnya dari belakang. Dinding vagina fenny berkonstraksi liar memijatm, mengurut, dan menghisap penisku.
"Aaah..aahh...mass..mass...oohhhh....mas...aaahhhh....", erang fenny.
Aku tak mau menunggu lama untuk kenikmatan yang aku tunggu2 ini, maka aku genjot dia semakin cepat dan liar, hingga setelah beberapa kali genjotan aku mengerang panjang sambil meremas kuat payudara fenny. fennypun kembali bereaksi dan ia mendapatkan kembali organsmenya.

Kami berpelukan erat sambil tubuh kami mulai basah dengan keringat. deru nafas fenny yang memburu dan wajah yang menunjukkan kepuasan yang amat ia dambakan. Kamipun berpisah, dan fenny segera menuju kamar mandi ayng ada diruanganku untuk berbenah sementara aku segera membersihkan keringatku dengan air diwastafel dan merapikan kembali pakaianku. Lalu aku bukakan pintu setelah fenny kembali duduk disofa, maka tamu dari bisnispun telah masuk dan mulai membicarakan masalah bisnis diperbankan yang akan terjadi dicabang tempatku. Sementara itu fenny telah meninggalkan tempatku diantarkan sekretarisku kelaur, karena telah selesai dibantu masalah penarikan dana yang dibutuhkannya.

Beberapa jam kemudian, setelah selesai jam kerja dan telah menunjukkan waktu pukul 16.00. Aku terkejut karena melihat sesuatu yang asing diruanganku. Ternyata, bra fenny tertinggal di kamar mandi ruanganku. AKu ambil bra tersebut dan mencium baunya yang khas dengan bau keringat fenny, hal ini membuatku terangsang. Lalu aku duduk dimejaku dan segera menelpon fenny, menanyakan tentang hal ini.
"Halo fenny...?", sapaku ditelpon.
"Halo mas... Kangen ya ama fenny...?", jawab fenny mesra dihpnya.
"Makasih ya, tadi enak banget...?!".
"Iya mas, fenny juga puas banget ama mas arbi..", jawab fenny lembut.
"Oh iya ini bra kamu ketinggalan ya...?", tanyaku pada fenny.
"Hihihihi, emang sengaja fenny tinggal buat mas arbi. Biar mas arbi kangen terus am fenny.", kata fenny tertawa kecil.
"Wah ga pake bra dong jadinya, bikin orang jadi nafsu aja sich sayang...?".
"Rasanya gimana ga pake bra...?", tanyaku lagi.
"Geli2 gimana gitu, mau ga mas ngaterin braku ketempatku...?", tanya fenny sambil mendesah.
"Jam berapa..?", tanyaku lagi.
"Terserah mas dech maunya kapan, tapi kalo fenny sich maunya sekarang...?!".
"Ya udah aku berangkat. Sms in aja alamat kantor. Ok...!!!", kataku.
Aku segera berdiri dan menutup telpon dan meninggalkan kantor dengan alasan ada acara keluarga yang ga bisa ditinggal.

Dalam perjalanan aku hanya membayangkan kenikmatan yang lebih yang akan aku dapatkan setelah ini. Perjalanan pada jam ini adalah jam sibuk yang membuat naik darah. Namun dengan sedikit kesabaran akhirnya sampai juga dikantor fenny, menjelang sore hari. Fenny telah menunggu didepan kantor. Mobilku bergerak masuk didepan lobi kantornya, dan segera fenny membuka pintu mobil dan menutupnya kembali. Mobilku kembali berjalan menuju sesaknya jalanan ibu kota.

Kami makan terlebih dahulu disebuah restoran lesehan didaerah jakarta selatan, setelah itu kamipun menuju rumahku yang berada didaerah pondok indah. Rumahku yang mempunyai pagar otomatis Setelah itu, pintu pagar yang tertutup otomatis dengan segera. Begitu pintu mobil terbuka aku dan fenny langsung bepelukan dan berciuman penuh nafsu. Dengan tergesa2 aku buka baju fenny dan melemparkannya entah kemana, sedangkan fenny membuka gasper dan celanaku lalu menariknya turun hingga penisku kembali terbebas dari kungkungan kain yang melindunginya. Aku tarik tuas pada sisi kursiku sehingga kursiku jatuh kebelakang dan tubuhku ikut berbaring diatasnya. Fenny dengan penuh gairah dan nafsu yang tinggi segera mengulum penisku sementara aku mengangkat roknya dan menyingkapkan celana dalamnya dan melumat, menjilati, serta menghisap vagina dan klitorisnya. Erangan penuh nafsu kami berdua terdengar bersahutan.
"Aaah..aahh...mass..aahh.teruss..oohh..", erang fenny.
"Yaa..yaa..fennyy..enakk.sayang...aahh..aahhhh..", erangku ketika fenny mengocok penisku dan menjilati kepala jamurku.
Setelah puas dengan semua itu, fennypun berbalik sambil tangannya memegang penisku, lalu ia tuntun penisku masuk kedalam liang vaginanya, dan dengan satu gerakan penisku telah terbenam didalam liang vagina fenny. Pijatan, remasan dan denyutan dinding vagina fenny yang liar dan ketat itu menyapa penisku. fenny bergoyang dengan liar sambil kedua tangannya bertumpu pada dadaku, erangan penuh nafsu itu sangat merangsangku.
"Aaah..aahh..mas...mass...aaahh..enakk.bangettt..aahh..teruss..mass..aahh..".
Aku tak pernah melihat fenny begitu liar dalam bercinta, apa karena memang selama ini kita selalu bercinta diwaktu yang sempit dan penuh ketegangan, hingga kita terbebas dari semua kekangan itu, gairahnya memuncak liar.

Goyangan fenny yang sangat liar itu, membuatku tak sanggup lagi bertahan lama. Apalagi denyutan dinding vaginanya sangat nikmat meremas kuat batang penisku, seakan2 vacuum cleaner yang menyedot kuat penisku.
"Aaahh..fennyy..fennyy..aku..maauu.keluarr..aahh..aahh.f.ennyy..", erangku tak dapat menahan lagi puncak kenikmatanku.
Penisku membesar dan siap menembakkan puncak kenikmatanku, namun fenny semakin liar menggoyangkan tubuhnya.
"Aaah..aahh..feenyyy..fennyy..jugaa..kakk..aahhh..fennyy..juga..aa..aahhh.".
Tak lama kemudian aku mengerang panjang disertai kejangan pada tubuhku, penisku menyemprotkan sperma beberapa kali didalam liang vagina fenny, yang langsung disambut oleh remasan sporadis dinding vagina fenny yang berkontraksi pada puncak kenikmatan yang ia alami, lalu semburan hangat membasahi seluruh batang penisku.
"Aaah..fennyy....cccrrott..croott...", erangku kuat.
"Aaaaahhh...kakkk...arrbiii..aaaahhhhhh...fennyy..daappett..tt...aaahhh....", erangan panjang fenny disertai gelinjang hebat tubuhnya.
Kami berpelukan erat terhempas gelombang kenikmatan yang amat sangat dahsyat.

Beberapa saat kemudian, keringat telah membasahi tubuh kami. Deru nafas memburu yang keluar dari hidung kami berdua menambah panas suasana.
"Aaahh..enakk.banget kak, enak banget..", bisik fenny padaku.
"Lagi sayang...hah..hah...", kataku.
Fenny mengangguk kecil, lalu ia mengangkat pantatnya hingga penisku terlepas dari jepitan liang vagina fenny. AKu keluar mobil begitu pula dengan fenny. Kami kembali berciuman penuh gairah dan nafsu, lalu aku balikkan tubuh fenny hingga ia bertumpu pada mobilku dengan kedua tangan sementara aku mengangkat pantatnya agak tinggi, dan sambil menuntun penisku aku angkat rok fenny. Aku tusukkan kembali penisku kedalam liang vagina fenny dari belakang, dan menggenjotnya dengan perlahan lalu tempo yang cepat membuat fenny mengerang2 keenakan. Sambil menggenjot fenny, tanganku meremas liar payudaranya.
"Aaah..aahh..kakk.enakk..bangettt..aahh..aahh.f.eennyy..maauu..aahhh...", erang fenny setelah beberapa menit aku menggejot dia dengan liar.
Merasakan kontraksi liar dinding vagina fenny, membuatku semakin bersemangat. Lalu aku genjot fenny dengan cepat dan kuat, dan baru beberapa kali genjotan fenny mengerang panjang mendapatkan organsmenya yang kedua dan yang terpanjang. Karena aku tak berhenti menggenjot dia ketika organsmeny berlangsung.
"Aaaaahh...aaahhh...kakkkk...aaahhhhh..feennn..nnyy...aaahhhhh...eenna..aakk...", erang fenny panjang.
Ia mendapatkan multi organsme, membuat remasan sporadis dinding vagina fenny menguat dan tak berhenti membuatku ikut mengerang panjang merasakan kenikmatan tiada tara dari remasan liar dan nikmat vagina fenny.
"Aaah..aahh.fennyy..fennyy..aahhh..fennnnyyy....aaahh..crroott.crroooott...aaahh".
Aku tusukan penisku semakin dalam dan kembali menyemprotkan spermaku didalam liang vagina fenny.

Aku berhenti menggenjot fenny, karena menikmati surga dunia dari vaginanya yang rapat itu. AKu peluk dia dari belakang. Gesekan tubuh berkeringat kami memberikan sensasi tersendiri, tubuh lemas fenny bergelayut manja padaku. AKu angkat tubuhnya hingga bersandar didadaku, dan aku cium dia dibibir. Ciuman terima kasih atas kenikmatan ini. Wajah fenny berbinar cerah disela kelelahan akibat percintaan liar yang baru saja terjadi. Perlahan aku tarik penisku keluar dari vagina fenny, lalu fennypun terduduk dikursi mobilku dengan tubuh basah oleh keringat sementara rambutnya telah acak2an dengan beberapa bekas merah dipundak dan dada fenny. Ia menatap penisku yang masih tegang, lalu menatapku dan berkata,
"Kak, masih tegang ya..hah..hah...?".
Aku mengangguk, lalu fenny memajukan posisi duduknya sementara pahanya yang putih mulus itu tersingkap penuh dengan lelehan spermaku. Ia pegang batang penisku yang mengkilap karena cairan kepuasan dan spermaku. Ia kocok perlahan sambil tersenyum melihatku memejamkan mata dan mengerang pelan. Ia menjilati buah pelirku, naik dan naik sampai dengan kepala penisku. Kemudian fenny membuka mulutnya dan mengulum penisku. Ia jepit dengan bibir tipisnya, lalu ia gerakan kepalanya maju mundur, disertai dengan sedotan lembut dan jilatan pada kepala penisku. Ia lakukan semua itu dengan lembut disertai dengan dengan kocokan kecil pada pangkal penisku. Semua itu memberikan rasa nikmat yang tiada tara, Apalagi fenny tahu betul dimana titik paling sensitif pada pria. Apalagi semua itu dilakukan dengan lembut dan penuh perasaan.
"Aaahh..sayanngg..aahhh..e..naakk...aahhh.teruuss...sayang..terus..ss..ahh...aahh". Beberapa menit kemudian, aku mulai mengerang dengan keras. Lalu aku pegang kepala fenny dan aku gerakan penisku keluar masuk mulut fenny dengan sedikit kasar, karena rasa nikmat itu sudah berada di ujung penis. Fenny tak melawan, hanya pasrah dan tak berhenti menyedot penisku, hingga pada akhirnya aku mengerang panjang dan aku tusukan penisku dalam2 lalu menyemprotlah spermaku untuk kesekian kalinya. Fenny sedikit tersedak dan menarik kepalanya hingga penisku terlepas dari jepitan bibir seksinya, sehingga semprotan spermaku beberapa kali mengenai wajah, rambut dan lehernya.
"Enak kak...?", tanya fenny yang kemudian menghisap penisku bermaksud membersihkannya dari sisa sperma, hal ini membuatku semakin mengerang dimana rasa ngilu dan nikmat menjadi satu.
"Aaahh..enakk..enaakk.sayangg..aahh..enakk...".

Beberapa waktu kemudian, setelah percintaan panas itu selesai. Kami berbaring ditempat tidurku, dengan fenny yang memakai baju tidur dari sutra yang aku simpan karena tak jadi aku jadikan kado ulang tahun bagi istriku. Baju tidur sutra itu sangat seksi, membuatku selalu terangsang ketika seseorang melihatnya. Kami tdur bersama layaknya suami istri yang baru saja menjalani pernikahan. Fenny tertidur dalam pelukanku, setelah kami bercinta dengan panasnya diatas tempat tidur ini.

----------------------------------------------------------------------------------

sedikit update, kalo ada kekurangan bahasa mohon dimaklumi, ane masih mencoba menulis dan bukan seorang penulis sejati.
saran dan kritik diterima,
and jangan lupa ijo2 nya...:beer:
;)
 
@sr2268 and @booncee maaf ane balesnya pake user baru, soalnya sempet lupa pass user lama...
 
mantap gan - kynya masih bisa di lanjut tuh ceritanya :beer:
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd