DV-FairyTale
Suka Semprot
- Daftar
- 2 Jan 2018
- Post
- 3
- Like diterima
- 1
Izin share cerita buatanku suhu. Maaf masih newbie dalam membuat thread. Kritik dan saran diterima dibawah, hehe.
Mari kita mulai langsung!
“Cut!!!” teriaku yang merupakan produser sekaligus merangkap menjadi sutradara.
“Aktingmu cukup bagus,” ucapku yang sedang melakukan casting untuk sebuah projek film layar lebar. “Next!” dan aktris selanjutnya pun memasuki ruangan.
“Pevita Pearce... kamu baca dialog ini dan coba mainkan aktingmu,” kataku kepadanya.
Tak butuh waktu lama bagi pevita untuk membaca dialog, kemampuan aktingnya pun tak perlu diragukan lagi. Dalam waktu 3 menit saja pevita tampak sudah cukup menguasai dialognya.
“Bagus pevita, bagus! Aku sangat suka dengan aktingmu. Kamu ini sempurna!” teriakku terkagum dengan aktingnya.
“Baiklah, kamu dapatkan perannya. Untuk selanjutnya, nanti saya kabari melalui WA,” ucapku.
“Terimakasih pak, saya juga senang bisa ikut dalam film ini pak,” jawabnya sambil menyalamiku.
“Tangan kamu lembut sekali, saya suka,” kataku lagi sambil tersenyum kepadanya.
“Eh... mmm... kalau begitu saya keluar dulu pak...”
Mataku tak lepas memandang pevita dari atas hingga bawah. Dress yang ia kenakan tampak begitu membentuk lekuk indah tubuhnya.
“Sial aku jadi sange gini liatnya,” kataku dalam hati. “aku harus bisa mendapatkannya,” lanjutku.
Mari kita mulai langsung!
“Prolog”
“Cut!!!” teriaku yang merupakan produser sekaligus merangkap menjadi sutradara.
“Aktingmu cukup bagus,” ucapku yang sedang melakukan casting untuk sebuah projek film layar lebar. “Next!” dan aktris selanjutnya pun memasuki ruangan.
“Pevita Pearce... kamu baca dialog ini dan coba mainkan aktingmu,” kataku kepadanya.
Tak butuh waktu lama bagi pevita untuk membaca dialog, kemampuan aktingnya pun tak perlu diragukan lagi. Dalam waktu 3 menit saja pevita tampak sudah cukup menguasai dialognya.
“Bagus pevita, bagus! Aku sangat suka dengan aktingmu. Kamu ini sempurna!” teriakku terkagum dengan aktingnya.
“Baiklah, kamu dapatkan perannya. Untuk selanjutnya, nanti saya kabari melalui WA,” ucapku.
“Terimakasih pak, saya juga senang bisa ikut dalam film ini pak,” jawabnya sambil menyalamiku.
“Tangan kamu lembut sekali, saya suka,” kataku lagi sambil tersenyum kepadanya.
“Eh... mmm... kalau begitu saya keluar dulu pak...”
Mataku tak lepas memandang pevita dari atas hingga bawah. Dress yang ia kenakan tampak begitu membentuk lekuk indah tubuhnya.
“Sial aku jadi sange gini liatnya,” kataku dalam hati. “aku harus bisa mendapatkannya,” lanjutku.
BERSAMBUNG
