Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

First Kissku bersama Lusi

wakakaka syukur kalo dah balik, kan biasanya awakmu seng ciket dwe nek update
 
UPDATE LANJUTAN By Mazzsatria

" Happy Birthday ya sayang..." Kataku pelan.

Ia masih menangis dipelukanku. Tangannya mulai membalas pelukanku dan memelukku dengan eratnya.

" Makasih ya sayang.... Hiks.. Makasih atas ... Hiks.. Semuanya." Katanya sambil terisak lirih.

Ia mulai melepas pelukanku. Kini kami melihat pemandangan yang sangat meluluhkan hatinya. Kelopak bunga mawar bertebaran disana sini, lilin-lilin kecil yang membentuk sebuah jalan menuju kejutan yang lain dan setangkai demi setangkai berjumlah 16 buah bunga mawar merah kususun sampai kejutan selanjutnya yang tergeletak ditengah antara lilin-lilin kecil yang masih menyala. Selain itu ada secarik kertas bertuliskan sebuah kalimat yang menempel pada semua tangkai bunga mawar itu.

" Sekarang kamu jalan pelan-pelan,, ambil semua mawar dan baca tulisan di dalam kertas itu.. ya??" pintaku sambil mencoba meyeka air matanya yang jatuh disela tangisannya yang mulai mereda.

" Iya sayang.. kamu kok bisa masuk sih?? Kapan kamu siapin ini??" tanyanya penasaran.

" RAHASIA... hahaha... udahlah.. sekarang kamu jalan duluan.. ambil semua mawarnya.. ya??" jelasku.

" Tapi abis ini kamu cerita ya??"

" Iya sayaaaaaang.." jawabku singkat.

Lusi mulai berjalan dan mengambil satu persatu mawar yang tergeletak dilantai. Dibacanya secarik kertas itu.setelah membacanya ia tersenyum dan melihat ke arahku. Diciumnya bibirku yang pada saat itu juga ikut tersenyum melihatnya.

Potongan pertama bertuliskan Do You remember our First kiss??

Kedua It’s the most beautiful Kiss that I’d ever got from someone

Ketiga Why did you kiss me like that??

Kalimat ke empat dan seterusnya juga demikian. Mengandung kalimat kalimat romanyis yang kami alami. Ia tersenyum semakin lebar dan bahkan tertawa kecil saat membaca potongan ke delapan yang benrbunyi [/i]Makasih ya sayang atas blow jobnya.. hihihi... ia tertawa kecil dan kemudian menyentil penisku.

“ Awwwhh.. kok malah nyentil ini sih??”

“ hihihi… abis sayang nakal sih.. Dari pertama sampe ketujuh tuh kalimatnya romantis semua.. eeh… kertas ke delapan malah kayak gini… huuuh… NAKAL..” katanya kesal tapi menggemaskan.

“ Hehehe..” aku hanya terkekeh mendengarnya.

Kemudian Lusi melanjutkan berjalan dan mengambil setangkai demi setangkai dan membaca kertasnya, dan kamipun sampai pada potongan ke enam belas yang terletak dikamarnya. Ia tersenyum maniiis sekali, ia sempat terharu membaca secarik kertas terakhir. Ia berbalik dan kemudian memelukku dengan eratnya. Setelah memelukku Lusi kemudian mendekatkan mulutnya yang tipis dan sangat lembut itu kemulutku. Sebuah Indonesian Kiss mendarat tepat di bibirku.

“ mmmmwwcch… Makasih ya sayang… Makasih banget.. “ Katanya lirih

“ mmm… lllzzzt… Iya sayang… Buat kamu,, apa sih yang enggak??.. hehehe.. Sekarang,, ambil kadonya dooonk.. ” Jawabku sambil menjilat sisa ciumannya dimulutku.

“ Kenapa kok dijilat?? Ahahaha…” katanya sambil tertawa.

“ udaah deeh… bururan…” kataku malu dan kemudian menyuruhnya untuk mengambil kado itu.

“ Iyaa… Kok banyak banget sih surprisenya??” katanya

“ Udah deh… buruan ambil kadonya trus buka..”

“ Iyaa iyaa….” Jawabnya sambil meraih kado yang sudah kupersiapkan sebelumnya.

“ Emang apaan sih isinya?? Kok kayanya gede banget.. Berat lagi.. uuh..” Katanya memprediksi.

##########################################

Dua hari yang Lalu.

Di kamarku.

Kuambil HP-ku dan kukirimkan SMS pada Lusi.

Sayaaang,, Kamu pulang kapan?? Aku kangeen nih… Bales yaa… Pleeease… aku udah kangen banget.. sekali ini aja.. Bales yaaa… Love you..”

Tak lama berselang, HP-ku berbunyi. Nada SMS ala N*kia berdering.

Ting ting ting ting tiiiiiiiinng

1 New Messages From “♥ Lusi Sayang ♥”

View

Dua hari lagi sayang.. Maaf yaa..


“ Yess…” Kataku kegirangan.

Haduuuuhh… Oiyaa.. Kado… Lusa besok kan sayang ultah.. Ngado apa yaa enaknya??aduuh..

“ mmm… Masa ngado boneka?? Ah itu mah biasaa….” gumamku sendirian.

AHAAAA…./

Segera aku mengenakan celana jeans ¾ milikku yang tergantung di belakang pintu dan berlari kearah VW-ku yang terparkir di depan rumah.

BRUUUMMM

“ Let’s Goooo…!!” Kataku

Aku bergegas memacu VW-ku ke arah toko bunga terdekat. Sesampainya disana, kupesan sekeranjang penuh bunga kemudian pergi ke toko selanjutnya. Lima menit kemudian aku sampai dan masuk di super market kemudian keluar dalam waktu 10 menit tepat dengan belanjaan yang WAW. Kemudian kutancap gas lagi untuk mencari toko selanjutnya. Setelah berkeliling kota sekitar satu jam, akhirnya kutemukan kado untuk Lusi. Kubeli kadonya dan kembali pulang. Pada saat perjalanan pulang, aku sempat mampir ke rumah kado untuk membeli pernik-pernik yang kubutuhkan untuk membuat kejutan. Sesampainya dirumah, segera kubungkus kadonya dan kuhiasi dengan pernak-pernik tadi. Setelah selesai dengan kado, aku sempat memandangi kado itu sejenak.

“ Kayak ada yang kurang niih… mmmm apa yaa?? Oiyaa… ” kataku teringat sesuatu

Kuambil kunci VW-ku kembali dan meluncur secepat kilat menuju sebuah toko buku dan sebuah restoran kemudian kembali pulang. Dan melanjutkan kegiatanku tadi.

Esoknya pada saat Sore menjelang malam, aku mengambil pesanan bunga mawar kemarin. Ku petik satu persatu kelopaknya sampai merasa cukup dan kutaruh di dalam keranjang kecil. Menjelang ulang tahun Lusi, pada malam hari tepatnya pukul 11 malam, aku masuk ke rumah Om arta melalui pintu khusus yang langsung mengakses rumah om arta. Orang tuaku memiliki kunci cadangan yang memang di persiapkan kalo ada sesuatu terjadi. Begitu masuk,, segera kutebar kelopak mawar yang sudah kupetik tadi sore. Setelah menyebar semuanya sampai menuju kamar Lusi, aku sempat terganggu dengan sedikit masalah kecil.

“ Oh Shit.. Kunci kamar Lusi lupa lagi… Duuuhh…”

Kucoba memegangi handle pintu kamar Lusi secara perlahan. Saat memegangi handle pintunya, aku terus berdoa. Berharap bahwa kamar Lusi tidak terkunci. Perlahan kuputar tanganku kekanan dan kudorong perlahan.

CEKLEK

NGIIEEEKK

“ALHAMDULILLAAAAH….” Teriakku

“ ups.. huuuufhh… Dewi Fortuna masih berpihak padaku… asiik.. hhaaah…” gumamku

Tanpa menunggu lagi segera kusebar sisa-sisa kelopak bunga mawar tadi ke dalam kamar Lusi serta diatas ranjangnya. Dan kutaruh kado yang sudah kupersiapkan tepat ditangan Boneka Panda yang perutnya bertuliskan “ Happy Birthday”.

Setelah selesai dengan kejutan utama, kuambil Lilin yang kubeli di super market tadi dan meletakkannya dilantai. Kususun agar terlihat seperti jalan yang mengarahkan kekamar Lusi. 200 Lilin kecil telah siap pada posisinya.

“ Haaah… Akhirnyaa… Capek juga…”

Setelah merapikan segala sesuatunya, aku kemudian pulang dan duduk diteras rumahku ditemani sebotol Bir yang sempat kubeli di Supermarket. Karena terlalu capek dan dibantu kondisi mataku yang mulai mengantuk, akhirnya aku tertidur di teras rumah dengan hanya beralaskan Lantai sampai akhirnya aku dibangunkan oleh mamaku.

##########################################

“ JENG JENG JENGG !!!!” Aku memainkan musik mulut.

“ Bagus gak sayang??” kataku kemudian.

“ Kok Laptop Siih?? Ini kan Mahal Sayang?? GAK…Aku gak mau… Balikin ke penjualnya… SEKARANG..” Katanya dengan nada kesal.

“ Lhoh.. Kamu gak suka?? Gak papa sayang.. itu pake uang tabunganku kok… bukan dari orang tuaku..” jelasku.

“ Tapi kaaan..”

“ Sssttt… Udaaah… Kamu kan katanya pengen laptoop.. makanya aku beliin aja… gak papa sayang.. yang penting kan itu dari aku…” kataku menghentikan kalimat Lusi.

“ Kamu tau dari mana kalo aku pengen Laptop??”

“ Tau laaah… kan aku pacarmu.. hehehe… Awwh.. sayang.. sakiitt..”

“ buruan ngakuu..” katanya sambil mencubit adikku

“ iyaa iyaa.. dari adekmu noh.. aku suap pake jajan dia mau ngasih tau apa yang kamu pengen…” jelasku.

“ Hiiiiiiiiiih…” gerutunya sambil memukul ‘adikku’ kembali.

“ Awwwh… kok malah mukul sih?? Kan udah aku jelasin…” kataku.

“ Abiiiss… hiihhh… kamu nih.. Balikin…. Pokoknya balikin…huh !!” Ia masih menggerutu sambil menyodorkan Laptopnya padaku.

“ Udah tutup Sayang....” Kataku ngeles dan menolak laptopnya

“ Ya Besok..” jawabnya sambil menyodorkan lagi.

“ Besok tokonya Bangkrut loh…” kataku kemudian.

“ Aaaaaaaaaaa.. Sayang niiiii…..Alesan aja deeeh..” katanya kesal.

“ Jadi kamu nolak?? Yaudah deh.. tak buang aja…” kataku sambil meraih laptop dari tangannya dan mengangkatnya seolah akan membanting ke lantai.

“ Eh eh… ehh.. kok malah dibuang sih??” katanya sambil meraih laptopnya dari tanganku.

“ Lhoh.. kan kamu gak mauu.. jadi yaa… Awwwhh.. Sakit sayaang.. kok dipukul aja sih dari tadi?? Di elus gitu kek.. masa depan niih.. buat kamu juga loh..” kataku kesal karena ‘adikku’ dipukul lagi

“ Huuuuh.. Kamu ni.. paling bisa kalo bikin aku kaya gini.. oke-oke.. aku ngaku kalah.. aku terima laptopnya. Tapi awas kalo lain kali kaya gini..” katanya panjang setelah memukul ‘adikku’.

“ Naah.. gitu kan enak.. aku kan jadi ngerasa dihargai…” jelasku.

Ia mulai tersenyum melihatku. Matanya menunjukkan Cintanya yang sangat tulus dan sangat besar kepadaku. Lusi menaruh Laptopnya diatas tempat tidurnya kemudian meraih tanganku dan menaruhya di pinggangnya. Ia memelukku lagi. Kami berpelukan cukup lama sambil menikmati cinta kami yang mulai bertambah setiap detiknya.

“ Sayang…” Kata Lusi yang masih sambil memelukku.

“ Hmm??”

“ Makasih yaa..” Katanya

“ Atas apa sayang??” tanyaku.

“ Semuanya…” Jawabnya singkat.

Aku hanya tersenyum mendengarnya kemudian keper-erat pelukkanku padanya. Jantungnya berdegub kencang sekali. Kurasakan setiap aku menghela nafas, dadaku seperti meremas payudaranya. Begitu pula Lusi.

“ Sayang,,, sekarang kamu mandi ya?? Trus abis itu dandan yang cantik.. Kita makan diluar ya..” jelasku disela pelukaku yang mulai berubah menjadi Nafsu karena peyudara Lusi yang masih menempel ditubuhku.

“ Iyaaa..” katanya.

Pelukan kamipun berakhir. Pelukan yang tadinya penuh cinta sudah berubah menjadi nafsu dan membuat ‘adikku’ memanjang dan membengkak. Lusi pun tersenyum melihat kearah celanaku. Dan memegang penisku yang sudah tegang secara perlahan kemudian mengocoknya dari luar.

“ Sayang pengen yaaa??” godanya sambil terus mengocok penisku dari luar.

“ ah… Sayang nih… godain aja… udah deh.. Mandi aja duluu…” kataku malu.

Ya iyalaaah sayang… orang kena susu tadi.. jadi berdiri nih… mau yaa?? Mauuuu… jangan mandi dulu doooonnk….

“ Gak ah… Aku bikin Pacarku ini lemes dulu.. hihihi” katanya sambil tertawa kemudian beranjak jongkok.

YESSSS… ASIIIK

“ Eh.. eh… kok jawabnya gitu sih??” kataku heran yang sebenranya juga udah nafsu.

“ Hahaha… Biarin..” katanya.

Lusi mulai membuka kancing celana Jeans ¾ ku dan melepaskannya. Seketika Celanaku langsung roboh jatuh dilantai karena celana ¾ yang kukenakan longgar. Didepan wajah lusi kini terpampang kain berbentuk segitiga menhadap kebawah berwarna hijau cerah dan menyembul seperti terisi penuh akan sesuatu. Dibukanya celana dalamku dan diturunkan sampai telapak kakiku. Tangannya yang lembut dan halus itu mulai memegang penisku yang mengacung kewajahnya seakan menantangnya berkelahi.

Lusi melihatku sambil tersenyum kemudian mendekatkan mulutnya yang mulai terbuka seperti akan memakan sesuatu. Begitu mulutnya mulai menyentuh kepala penisku, Ia berhenti sejenak kemudian melihatku lagi. Aku hanya terdiam melihatnya. Kusunggingkan senyumku padanya untuk memberi isyarat agar Lusi meneruskan kegiatannya.

Matanya menandakan seakan dia seperti membalas senyumku. Lusi kembali fokus pada kepala penisku yang perlahan lahan mulai memenuhi ruang pada mulutnya. Ia mulai memajukan wajahnya ke arah pangkal penisku hingga akhirnya penisku pun memenuhi mulunya. Lusi memang tidak bisa melahap semuanya, namun kulumannya begitu nikmat. Ia cepat belajar dan kini kulumannya mendekati angka 100.

“ ssshh.. uuhh…” Desahku pelan.

Kepalanya kini mulai dimundurkan perlahan kemudian maju lagi. Kali ini semakin cepat dan semakin cepat. 3 menit ia mengocok penisku menggunakan mulutnya, Ia kelelahan dan menghentikan kulumannya. Tangannya tetap bekerja mengocok penisku dan Ia mulai menjilati buah zakar yang tergantung layaknya 2 buah bola yang tergantung ditembok. Jilatannyapun tak kalah nikmat.

“ uuuhh… sssshhh… enak banget sayang..” kataku sambil terus mendesah.

Sepertinya ia tak menggubris kata-kataku. Ia tetap ada tugasnya mengerjai penisku. Kali ini tenaganya sudah kembali. Ia mulai membenamkan penisku kembali ke mulutnya yang kecil dan sempit itu dan kemudian mengocoknya kembali. Temponya lebih cepat dari sebelumnya. Hal ini membuar ujung penisku terasa sangat gatal seakan menahan sesuatu.

“ Aaaahh… Sayaaang… aku mau keluahh… sssshh… ooohh…” desahku menikmati kocokan mulut Lusi pada penisku.

Mendengar hal itu Lusi semakin liar saja. Ia menghentikan kulumannya dan mulai mengocok penisku dengan kepala penisku masih terbenam di mulut Lusi. Kocokan tangan Lusi lebih cepat dari kocokan mulut Lusi membuat aku tak bisa menahan lebih lama lagi. Kutarik tangannya dan segera kusodokkan penisku kemulutnya dalam-dalam. Seketika otot-otot kakiku mengejang dan penisku berdenyut-denyut sambil menembakkan cairan yang amat kental berwarna putih dan memiliki rasa asin yang sering dikenali dengan sebutan Sperma kedalam tenggorokannya. Ia hanya menutup matanya menerima seranganku yang tiba-tiba itu..

CRUT…CRUT…CRUT…CRUUT…

“ Ahh.. ahh.. ahh.. aaaahhhh…” Desahku menikmati Surga sesaat.

“ mmhh…clegug.. Haah.. Kok malah disodok sih?? Gak bisa nafas sayang..” Katanya sambil menelan seluruh spermaku.

“ Kamu telen sayang??” tanyaku kaget

“ Terpaksa… abiss.. mau gimana lagi??” Jawabnya

“ Enak??” kataku sambil mulai tersenyum

“ ENGGAK..!!” jawabnya sinis.

Seketika raut wajahku berubah drastis.

“ Iyaa iyaa sayaaang… uuuhh… enaak kokk.. Yaudaah.. aku mandi dulu yaa.. mainnya nanti lagi aja.. kan dirumah seppi..” Jelasnya sambil merayuku dan mulai berdiri.

“ Emang kamu mau main lagi??” tanyaku

“ Mauu sayaaaang.. tapi nanti ya??” katanya manja.

Aku hanya mengangguk kegirangan mendengar jawabannya. Lusi mencium pipiku dan bibirku sebelum akhirnya ia beranjak menuju Lemari pakaiannya. Segera kupakai kembali celana dalam dan Jeans ¾ ku yang tadi dilepas Lusi.

###########################################

Setelah menunggu sekitar setengah jam, Lusipun keluar dari kamar mandi dan kugendong menuju kamarnya. Dikamar kami sempat berciuman kembali dan aku juga sempat menjilati payudaranya. Kuputuskan untuk menunggu diluar sambil menyiapkan VW-ku dan memarkirnya didepan rumah Lusi. Lima menit kemudian Lusi keluar dari rumah Om Arta

“ Wow.. Seorang bidadari tanpa sayap..” gumamku lirih melihat Lusi keluar dari rumahnya.

Lusi mengenakan sebuah Dress selutut berwarna Hijau muda dengan sabuk hitam diperutnya belengan kecil dan sedikit naik serta bagian belahan dadanya sedikit kelihatan berkat bantuan lingkaran lehernya yang agak turun kebawah.

“ Ngomong apaan hayoo…” godanya sambil berjalan mendekatiku.

“ hehehe… Enggak… Kamu cantik banget sayang..” pujiku.

“ Emang… Baru tau??” jawabnya ketus

“ Yeeh.. kok gitu sih jawabnya??”

“ iyaaa iyaaa… Makasih ya saayang..” jawabnya kemudian.

Kamipun berangkat dan bergegas menuju Restoran yang sudah aku Booking tempatnya untuk dua jam kedepan.

Setibanya di Restoran, kami disambut oleh para pegawainya yang ramah karena sudah kubayar kemarin hahahaha. Saat itu kami duduk di tempat yang Tepat berada ditengah-tengah kolam. Malam itu Lusi sempat bercerita panjang pada waktu ia di Madura. Ia bercerita dari awal datang sampai akhir pulang. Satu jam kemudian kami pulang dengan perasaan yang amat senang. Lusi sempat mencium bibirku saat kami mengobrol didalam mobil pada saat akan pulang.

Sesampainya dirumah Lusi dan masuk kedalam rumah, Kuangkat tubuhnya dan kugendong seperti halnya seseorang yang baru saja menikah menggendong istrinya menuju kamar. Tubuhnya harum sekali berkat aroma parfum yang dikenankannya. Ia merangkul kepalaku dan kadang mencium pipiku. Sampai dikamar Lusi, kubaringkan ia di tempat tidurnya yang masih penuh akan kelopak bunga mawar. Namun sedikit agak layu.

“ Sayang,, Kita main bentar yah??” pintaku.

“ hm mh..” jawabnya singkat.

“ Bajunya dilepas dulu dooonk,,berdiri dulu gih..”

“ Iyaaa…” jawabnya singkat lagi.

Lusi kemudian berdiri dan berbalik badan.

“ Lepasin…” pintanya

Tanpa menunggu komando kedua, Kuturunkan perlahan resleting Dressnya yang berada dibelakang punggungnya dan dalam sekejap, Lusi hanya memakai Bra dan celana dalam berwarna krem. Aku menelan ludah.

ssshh… udah lama gak gini sama sayang.. uuhh.. pengen cepet-cepet…

Lusi kemudian berbalik ketika Dressnya sudah terjatuh di lantai dan mencium bibirku.

BERSAMBUNG

Komen Dulu… Besok ane lanjutin. Jangan Lupa Rate yaa…
 
jdiii :huh::huh::huh::huh:

update update nya mana.......... :tabok::tabok::tabok::tabok::tabok: :benjol::benjol::benjol:

Tuh gan... Silahkan Dinikmati..

mantabbb gan .. lanjooott ......

Udah dilanjutin gan.. Ada lampu merah.. Berhenti dulu.. takut ada polwan malah ngecrot lagi.. =))

kentang godok kentang goreng kentang balado bru

kentang mambu... wkwkwkwkwk...=))

mantabb abis nie cerita ......... lanjootttttttttttttttttttt :semangat:

Thanks gan dah suka ama cerita ane..:D

dalam cerita ini didunia TS ngak ada HIV boss :D:Peace:

Bener tuh hahahaha...=))
 
hmmm..

Angan2 yg ruaaar biasaaa.. :D

Gak misa ngomong L ya gan?? hihihi... kalo bilang ML jadinya MR dong gan... hahahaha...=))
Just kiding gan..

wah bkin serem plus konak ne

Emang ada Hantunya gan?? kok serem?? hahaha...=))

terusane ndi gan? ojo suwe2 yo. .hehe

Iku lo... wes gari moco...:)

Wahhhh.....kentang bro...!kenapa juga pakai sakit perut segala...!tetap semangat bro..!

Sip Gan.. dah semangat 80an ki... wkwkwkwk...=))

lanjutane kpan bro, , , wes ra sabar ki pengen eroh lanjutane, , , tak enteni lho, , , ojo suwi suwi, , ,

Okeee... kui lo wes enek...
 
tritnya satria jd kyak pasar ja hehehehe cabe...cabe...sawinya bu, semangka...semangka heheheh:berat:

:galak: muni opo we?? hahahaha...=))

dodol sayur sek wae nyambi nunggu satria update....=))=)):kentang::donat::berat::goyang:=))=))=))

gan... mending numpaki wedokan daripada numpaki semongko... wkwkwkwk...=))

sat.... suwe tenan/.. updatane

Sorri bro... Lagi metu ko RS ki.. lagi oleh mulih...:)

Suwine se.
Jok suwi2 update'e.
Nggarai wong emosi pngen misuh2.
:)

Hehehehe... Soorriii...:ampun:

lanjut gan ...
udah kagak sabar neh nunggu cerita enteee ...
tetep keep semprot dah ...
hohohoho...
:)

Waah... Selamat datang ya gan... Silahkan meikmati sayurnya... wkwkwkwk...:)
 
Jiah dipirit-pirit ternyata makin propecional nih, make flasback segala, muantabs dah.

Tinggal bikin buku cerita nih, bener2 profesional, huahahahahaha:D
 
Jiah dipirit-pirit ternyata makin propecional nih, make flasback segala, muantabs dah.

Tinggal bikin buku cerita nih, bener2 profesional, huahahahahaha:D
 
UPDATE PART XIII By Mazzsatria

=============================================================

Selama kami berciuman, Lusi mulai melepas kacing jeansku kembali dan melepaskannya seperti sore tadi. Celana dalamkupun juga ikut diturunkan sedikit sampai ke paha agar ia bisa memegangi penisku yang mulai marah karena terganggu tidurnya. Lusi mengocok penisku menggunakan tangan kanannya. Akupun tak kalah beringas. Kulepas kaitan Bra-nya dari belakang pada saat masih berciuman dengan Lusi. Setelah terlepas, kurogoh payudaranya dari balik Branya yang kini sudah tidak terkait. Tanganku yang lain mulai menurunkan sedikit demi sedikit celana dalam lusi hingga sebatas paha dan HAP !! vaginannya kini menempel pada 4 jariku.

Kok udah basah??Hmmm...

Karena vagina lusi sudah basah, kumainkan saja klitorisnya dengan bantuan jari tengahku. Seketika tubuhnya menggeliat seperti ular kobra yang akan menyerang lawannya.

" mmmhhpaaahh... nnggghh... ssshh... uuuhh...ouuughh... iya sayanghh... terusshh... mmmhhh.." Ia melepas ciuman kami agar bisa mendesah.

Mulutku kini bebas. Kucoba melepaskan Branya yang tergantung di bahunya dan Lusi pun ikut membantu sambil melepas kocokannya pada penisku kemudian dengan mata tertutup melepaskan bra nya seakan ia tak mau kehilangan sensasi nikmat yang ia rasakan akibat gesekan pada klitorosnya. Setelah terlepas dan dibuang entah kemana, mulutku langsung menyambar payudaranya yang berukuran sedang itu.

" aahllmmmppphh.... mmmmmaallppphmm.." suaraku ketika melumat seluruh sisi payudara kanan Lusi

" Aahhh... ssshhh.. uuuhhh...nngghh... oouugghh..." Tangannya mendekap kepalaku seakan menyuruhku untuk jangan berhenti.

Karena posisi kami sedang berdiri, kuhentikan sejenak lumatanku dan gesekan tanganku untuk berpindah posisi. Lusi yang sudah terbakar Nafsu kini melucuti pakaianku yang masih menempel pada tubuhku. Akupun demikian. Kubantu ia melepaskan celana dalamnya yang masih menempel di pahanya.

" Sayang.. kita sambil tiduran aja yaa??" pintaku setelah berhasil melepaskan celana dalam Lusi.

" ahh... hm mh..." jawabnya sambil mengatur nafasnya kembali.

Kurebahkan tubuh Lusi di ranjangnya yang penuh dengan kelopak bunga mawar merah. Ia kini sudah telanjang bulat, begitu pula aku. Penisku mengacung ke atas pada 75 derajat yang menunjukkan tingkat maksimum. Kutindih tubuh Lusi dan kembali kami berciuman. Tanganku meremas kedua buah dadanya dengan lembut. Sikuku menahan tubuhku agar tidak terlalu menindih tubuh Lusi karena berat badanku yang cukup berat untuk seorang perempuan.

" mmmmhh... mmmhhhhh..." rancaunya ketika tanganku mulai meremas kedua buah dadnya yang hampir terhimpit oleh tubuhku. Karena ingin mendengar Lusi mendesah, kualihkan mulutku ke arah lehernya. Lusi membantuku dengan menyibakkan rambutnya keatas. Kujilat lehernya yang putih serta halus dan terawat itu dengan lembut dan mesra.

" Aahhh... hssshhh... uuuhh... mmmhhh.... aakkhh..." Desahnya semakin keras karena dirumah tak ada seorangpun selain kami berdua.

Kulihat Lusi memejamkan matanya kembali dan tubuhnya menggelinjang kegelian menerima sengatan kenikmatan melalui lidahku di lehernya.

" mmhlllpphmmm... lllzztt... aahllmmpp..." suara jilatanku serta hembusan nafasku di leher Lusi membuatnya semakin kegelian dan menggelinjang cukup keras sampai aku harus mengikuti gerakan tubuhnya yang mencoba menjauhkan lidahku dari lehernya.

" AAAHHH... SSSHHHH.. MMMMHH... SAAYAANNGGHH... OOOUUGHH... TETE SUSUKUU... SSSHHHH... AAAAKKHH..." pintanya dengan sedikit berteriak disela desahannya dan nafasnya yang semakin menggebu.

Kuturuti permintaan Lusi dan kini jilatanku perlahan-lahan turun kedaerah dadanya. Kuciumi payudaranya dengan hidungku dan kuhembuskan nafasku di tempat-tempat yang menurutku membuat Lusi semakin kegelian.

" AAAHHHH... NNGGHHH... OOUUGGHHH... JILAT SAYANGH...MMMHHHHH... SSSHHHH...HAAAHHHH..." Pintanya disela Desahannya yang cukup keras.

Secara perlahan kujulurkan lidahku dan kujilatkan tepat pada lingkaran putting payudara kanannya. Tangan kiriku masih meremas lembut payudara kirinya. Saat jilatanku berputar-putar mengelilingi putting payudara kanannya, Lusi semakin tak tahan dengan perlakuanku. Dipegannya payudara kanannya dan dituntunnya menuju lidahku yang dari tadi terus berputar-putar di sisi putingnya.

" Akkkhhhhh...nnngghhh... Ouuuugghhhh..." Erangnya menikmati lumatan lidahku di putingnya yang sudah mengeras sejak tadi.

" mmmhhh.... aahlmphhmmmm.." suaraku kuperdengarkan agar Lusi semakin kegelian.

" nngghh.... ssshhh... uuuhhh.... yang kiri sayanngghh... mmmhhh..." katanya sambil menggiring kepalaku untuk berpindah ke payudara kirinya.

Kuturuti kembali permintaanya dan segera kulepaskan remasanku di payudara kirinya. Tanganku kini membuka kaki Lusi untuk memberikan akses ke vaginanya dan kupegang perlahan kemudian kugesek-gesek bibir vaginannya.

Gilaaa... Udah basah banget.. ssshh... pengen cepet-cepet masukin nih kontie.. biar gak ngacung sia-sia..

" Aakkkhhh... oouuugghh... nnggghhhh...ssshhh.. huuufffhhh... ganti lagi sayanghh... aaakkhh.." pintanya menyuruhku mengulum payudara kanannya lagi karena sudah sangat geli.

Lagi-lagi kuturuti permintaannya. Entah kenapa aku terus saja menuruti permintaannya. Sepertinya aku merasa puas sekali kalo Lusi meminta aku melakukan sesuatu untuk membuatnya terangsang. Kujilati lagi payudara kanannya yang masih lembab bekas jilatan dan kuluman lidahku tadi.

" AAKKKHHHH...." Desahnya tak tertahan dan sedikit lebih keras saat lidahku menggigit kecil puting payudaranya.

" Akhh.. mmmhhh... ssshhh.. oouuhhgg,. Hhhaaaahhhh" Rancaunya semakin cepat ketika tanganku mulai menggesek klitorisnya.

Gesekanku kupercepat agar Lusi segera mencapai orgasmenya yang pertama.

" Akh... akhh.. akhhh.,, aakkhh.. sayaanghh... aku mau pipisshh... aakkkh.. aaakkh... akkhh..."
Katanya disela Desahnya yang semakin cepat.

Desahannya memberiku isyarat untuk mempercepat gesekanku pada klitorisnya dan terus mengulum putingnya yang juga ikut mengejang. Benar saja. Berapa detik kemudian Lusi menggelingnjang hebat dan tubuhnya mengejang. Tangannya menjambak rambutku dengan kerasnya dan meremas sprei sampai spreinya pun mengkerut. Kedua kakinya menghimpit tanganku dengan himpitan yang amat kuat sampai tanganku tak bisa bergerak sedikitpun. Kepalanya mendongak ke atas dan matanya terbelalak menikmati deburan ombak yang menyapu Vaginannya yang disertai Desahan yang amat keras.

" AAAKKKKHHHH..... hhhaaaaahh.... ssshhh.. mmmhhh... ssshh... hhaaaahh... sshh...hhuuuufffhhhhh..."

Seketika kuhentikan kegiatanku. Dan melihat Lusi yang sedang menikmati orgasme pertamanya sambil menikmati kesakitan di ujung kepalaku karena masih terjambak.

ouuuuhhh... Manisnya kalo lagi orgasmee... hihihihi...

Aku tersenyum sambil terus memperhatikan Lusi menikmati orgasmenya. Kurasakan himpitan kakinya mulai melemah dan jambakannya pada rambutku juga mulai terlepas. Kini aku bebas lagi. Kutunggu sampai tenaga Lusi pulih dari orgasme pertamannya.

#####################################################################

" hhaaaahh... hhhhaaaaahh... hhhaaaahhh...mmmhh.. aaaahhhhhhhh..." Nafasnya masih tak beraturan akibat sengatan surgawi yang Ia rasakan.

" Sayaang... kita 69 ya?? Aku pengen jilatin punyamu.." kataku perlahan saat tenaganya sudah mulai kembali.

" 69 gimana sayang?? Huuuffhh..." katanya polos seperti anak SD yang bertanya pada gurunya.

Aku tersenyum kearahnya kemudian berdiri dan memposisikan tubuhku hingga menyerupai posisi 69 tapi dari samping(bukan atas bawah). Ia-pun akhirnya mengerti akan tugasnya dan memegangi penisku yang dari tadi haus akan lubang. Dimasukkannya Penisku kedalam mulutnya dan ia mulai memaju mundurkan kepalanya.

" sshhh.. oouuugghh.... enak banget sayang... tak terusin yaa??.. ssshh.. oouuugghh..." rancauku menerima kuluman Lusi.

Tanpa basa-basi lagi, kubentuk lidahku menyerupai tombak dan kubenamkan lidahku kedalam vaginanya.

BLESS

Lidahku kini terbenam kedalam vagina Lusi. Kehangatan lidahku memberikan sensasi tersendiri bagi Lusi. Saat lidahku mulai memasuki liang kenikmatan para adam milik Lusi, Ia sedikit mengejang dan berusaha mendesah dengan penisku yang masih berada di dalam mulutnya.

" MMMHHHH.....mmmhhh... nngggghhhhmpppaaaahh... sssshhh... aahhh.... sayanghh.. oouuugh.. ammmmhhpp mmmnnggghh.. nnggg.." Lusi melepas kulumannya agar bisa mendesah dan mengatakan sesuatu tapi kemudian langsung mengulum lagi namun sekarang lebih liar lagi. Ia kadang menggigit penisku saat lidahku mulai maju dan mundur seperti halnya penisku jika didalam vaginanya. Tapi hal itu hanya pada saat lidahku kugerakkan didalam vaginanya Lusi melepas penisku dan mendesah sekencang-kencangnya.

" AAAKKKHHH... OOUUGGHH... MMMHHHHH.... HUUUUFFHHH... AHLLMPPHHMM.." Ia mendesah kemudian mengulum peniku kembali.

Kutarik lidahku dan kusibak bibir vaginanya dengan lidahku dan kadang juga kusedot dan kugigit-gigit kecil klitorisnya. Lusi hanya mengerang dan mendesah kegelian menerima perlakuanku. Tak lama, dilepaskannya penisku dari mulutnya.

" Sayanghh.. huuuffhh... Sini aku masukinhh.. nnggghh... uugghhh..." katanya memintaku berhenti mengerjai Vaginannya.

" Kamu mau posisi gimana??" kataku setelah permainan lidahku kuhentikan.

" Huuuffhh... mmmhh.... kamu tiduraanhh... ajaahh... oogghh..." katanya sambil mengatur nafas dan tenaganya yang sempat hilang berkat permainan kami pada posisi 69.

Tanpa menunggu perintah kedua,, Segera kurebahkan tubuhku menghadap ke langit-langit. Lusi yang masih mengatur nafasnya merangkak dan mendekatkan vaginanya ke arah penisku yang menantang dan basah akibat kuluman Lusi. Kaki kanannya melangkahi tubuhku dan posisinya mengangkangi penisku. Ia berada di atasku kalau dalam kamus bisa disebut Women On Top. Lusi meraih peniskun dan dipegangnya dengan tangan kanannya kemudian diarahkan menuju bibir vaginanya yang juga sudah basah.

Ia menggesek-gesekkan kepala penisku tepat di bibir vaginanya dan memposisikan penisku agar tidak salah masuk. Setelah penisku sudah pada posisinya, pinggulnya turun perlahan-lahan.

" Akhhhh....sssshhh... Ouuuggghhh..." Desahnya ketita ujung penisku mulai menyeruak masuk kedalam sarangnya.

Seperempat batang peniskupun sudah berada didalam menikmati himpitan surga yang konon katanya bisa membuat kontie para adam mabuk dan muntah-muntah hahahaha... Lusi memejamkan matanya untuk bisa berkonsentrasi menerima penisku yang mulai memenuhi ruang kewanitaannya.

" Aaahhh... Sempit banget sayang.. Pelan aja kalo sakit.. uuuh... " kataku.

" Ahhhh... kok beda sayanghh?? Jadi gedee bagethh.. ouuuggghh... gak muat kayaknyaa... nggghh.... huuuffhh..." katanya sambil menghentikan pinggulnya dan memegangi penisku seakan mau mencabut kembali.

" Enggak kok.. kita kan jarang maiin.. jadi ya kamu ngerasa jadi agak gede... padahal enggak kok.. makanya pelan-pelan aja ya sayang.." jelasku.

" hm mh... ssshh... aaahhh... mmmhh...." jawabnya singkat sambil mendesah.

Akhirnya Lusi melepaskan tangannya pada penisku dan mengambil nafas mempersiapkan mental dan tenaga yang cukup untuk memasukkan penisku lebih dalam lagi. Karena terlalu lama, kubantu dengan mengangkat pinggulku perlahan-lahan.

" Aku bantu aja yaa??" kataku.

" Ahhh... aaahhh.... ssshhh... huuuuffhhh..."

Lusi tidak menjawab dengan kata-kata. Ia hanya mendesah dan menganggukkan kepalanya.

Kuangakat pinggulku secara perlahan sekali dan kupegangi pinggul Lusi dengan kedua tanganku. Perlahan-lahan penisku mulai masuk kedalam vaginanya. Kini setengah penisku sudah berada didalam. Kulihat Lusi seakan menahan sakit dan mulutnya terbuka namun tidak ada suara. Matanya masih tertutup rapat dan sedikit berkerut menandakan ia menahan sakit. Kuhentikan sejenak pinggulku yang tadi sempat kuangkat.

" Aakhhhh....huuuufffhh... Kok berhenhhhtiihhh sayangghh??... huuuuffhh..." katanya sambil bertanya dan terus memejamkan matanya.

" Enggak sayang.. abis kamu kaya kesakitan gitu,, aku kasian aja..." jelasku.

" Nggghhhhh.... ghak papahh... huuuffhh... lanjuthhin aajja lagiihh... nnnggghh... ssshhh... fuuuhhh..." katnya dengan nafas yang mulai tak beraturan.

Karena mendengar jawabannya barusan, Kuturuti saja lagi permintaannya untuk melanjutkan. Kuangkat pinggulku lagi kali ini tidak terlalu pelan juga tidak terlalu cepat seperti menghentak. Namun sedikit lebih cepat dari yang tadi. Begitu kuangkat pinggulku, kutari pinggul Lusi kebawah perlahan untuk membantuku menyelesaikkan tugasku.

Dalam lima detik, kini seluruh penisku sudah terbenam dalam vagina Lusi. Sangat sempit dan berkedut-kedut seakan memijat seluruh batang penisku.

" Aahhhh.... Huuuff... Sempit banget sayang... enaak... mmmhh.." kataku sambil menikmati pijatan dinding vaginanya pada penisku.

" AKKHHH....." Erangnya ketika penisku sudah memenuhi vaginanya.

" ouuggh... huuuffhh... mmmhhhh.. sshhh... aahhh..." desahnya sambil mengatur nafasnya.

Sambil menunggu Lusi mulai memompa, kumainkan putting Lusi yang juga mengacung menantang tanganku untuk memainkannya. Kumainkan putting payudaranya dan kupilin-pilin. Kadang aku bangun untuk menjilat sebentar kemudian merebahkan tubuhku kembali. Setelah menunggu beberapa menit, Lusi akhirnya mulai menggerakkan tubuhnya naik turun secara perlahan.

" Aahhh... aahhhh... ahhhh... nnggghhh... ssshhh... huuuffhh... aaahhh... aahhh..." desahnya sambil memompa perlahan.

Lusi membungkukkan tubuhnya untuk memelukku. Vaginanya masih saja terus memompa batang penisku dengan lembut dan ber-irama. Karena Lusi kini berada di hadapanku, Kucium bibirnya untuk membuatnya semakin terbang jauh ke atas surga. Ia mulai membalas ciumanku ketika aku mulai memainkan lidahku didalam mulutnya. Tanganku yang sedang bebas, meremas dengan lembut kedua buah dadanya dan kadang juga memilin-milin putting ayudaranya.

" hhmmmhhh...hhmmmmppaaahh... ssshh... uuuhh...." desahnya disela ciuman kami kemudian Lusi melepaskan ciumannya dan berkonsentrasi untuk mendesah dan bangkit dari pelukannya. Pompaannya kini bertambah cepat setelah permaian lidah dan tanganku. Tubuhnya berkeringat seperti habis berolahraga. Ia semakin mempercepat pompaannya dengan tempo yang juga ber-irama.

" ahhh.. haah... ahhh... haahh... ahhh... haaahh..." Nafasnya semakin cepat mengikuti pompaannya yang juga semakin cepat memompa penisku.

Tangannya kini Ia letakkan di dadaku dan terus memompa dengan kecepatan maksimumnya.

" ahhh... haaahh... mmmhhhh... ssshh... huuuuff... fuuuhhh..huuuuff.. sayangg... aku mau pipisshhh lagiiihh... nngghh.. aahhh.. haaah... ahhh.. haaah... oouuugghh.. mmggghh.... AAKKKHHHHHH......" Erangnya mencapai kenikmatan dunia dan terbang jauh kelangit ketujuh. Seketika vaginanya meremas penisku dengan kuatnya.
Tubuhnya mengejang kembali, matanya tertutup rapat dan sedikit mengkerut. Kepalanya mendongak ke langit-langit kamar dan tangannya meremas dadaku sekuat tenaganya. Vaginanyapun juga ikut meremas dengan kuat-kuat.

Yang kurasakan saat itu penisku seperti diremas dengan sangat amat kuat sampai akupun ikut memejamkan mataku ketika vaginanya meremas dan menyiram cairan hangat disela remasan vaginanya. Dadaku juga di remasnya seakan ia gemas melihat dadaku. Remasanya pada dadaku memang sedikit sakit, tapi entah kenapa aku tak menghiraukannya dan membuka mataku kembali untuk terus memandangi Lusi dengan tersenyum bangga.

Senengnyaaaa kalo liat sayang lagi Orgasmee... uuuuhhh... gimanaaaaaa gitu...

===================================================================

BERSAMBUNG

Duh gan... Baterei lepi ku habis.. ane gak bawa charger.. ntar malem ya.. ane lanjutin... oke??

Komeng dan Ratenya Ditunggu... :D
 
Wow Romantic <3 <3

Ahh.. Sistaa...:) Jadi malu anee... hihihi.. Makasih udah disempetin mampir lagi ya sist...:ampun:

lanjut donk nanggung nih

Udah gan... Tuh diatas... :D Silakan Dinikmati.

mantap.... lanjut trus gan....:semangat:

:semangat: Ayee....

Makyusssss..!romantis..!tetap di tungu updatex.

Makasih gan... Update siap Dinikmati... Silakan.. :D

Jiah dipirit-pirit ternyata makin propecional nih, make flasback segala, muantabs dah.

Tinggal bikin buku cerita nih, bener2 profesional, huahahahahaha:D

Ah yang bener broo??? hahahaha...:teman:
 
Bimabet
Nah ini...uda bgs niy...uda mulai ga acak2an lg
:D
Nice pula ceritanya...smangat Bro'
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd