Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Freedom Pictures [NO QUOTE]

Status
Please reply by conversation.
Prolog

“Mau dimulai mas meeting nya?” tanya Mas Eko kepadaku.

Mas Eko merupakan orang kepercayaan Ayah ku yang akan membantuku sebagai Deputi Executive Producer di perusahaan ku ini. Tugasnya membantuku menjalankan perusahaan ini serta menjaga budget dan kesehatan finansial perusahaan.

Freedom Pictures.

Sebuah perusahaan yang bergerak di dunia sinema, baik layar kaca, bioskop, maupun online streaming. Perusahaan ini baru didirikan bulan lalu. Sebuah hadiah dari Papah ku karena aku mau kembali ke Indonesia.

“Berempat aja kan Mas?” tanyaku pada Mas Eko.

Selain Mas Eko, hadir pula Mba Angel dan Mas Ferdi sebagai pimpinan eksekutif perusahaan ini.

Mba Angel di hijack dari perusahaan sebelah sebagai Head of Talent. Tugasnya nanti berurusan dengan talent yang akan kami gunakan. Sedangkan Mas Ferdi bertugas sebagai Head of Production yang akan mengurusi segala sesuatu terkait syuting dan kualitas karya yang kami hasilkan.

“Iya Mas.. Gimana script yang kemarin aku kasih?” Mas Ferdi membuka meeting dengan pertanyaan terkait karya pertama yang akan kami garap. Setelah urusan administrasi pendirian kantor serta rekrutmen sudah selesai, kami sekarang sudah bisa fokus untuk memulai produksi.

“Kayaknya gue suka sama script yang judul nya ‘Senyap’ ini Mas. Idealis tapi masih relate sama kondisi jaman sekarang..” jawabku menentukan script mana yang akan diangkat sebagai film produksi pertama kami.

Dari 3 script yang ditawarkan Mas Ferdi, aku memang tertarik dengan sebuah script berjudul ‘Senyap’. Bercerita tentang kisah seorang wartawan pada periode kerusuhan 98. Pemeran utama nya seorang pria yang akan dibantu oleh seorang pemeran pembantu wanita sebagai rekan sesama wartawan.

“Aku juga suka yang itu Mas. Jadinya kita bisa nunjukkin ke masyarakat kalau kita walaupun rumah produksi yang masih baru tapi udah punya produksi yang berkualitas” ujar Mas Eko antusias.

“Dari sisi budget aman Mas?” tanyaku pada Mas Eko yang memang ahli nya dalam hal perduitan.

“Aman. Harusnya ga bakal lebih dari 15M biaya produksi nya. Kalau strategi pemasaran kita oke, harusnya 20 sampe 30M masih bisa dapet lah. Apes-apes nya kalau flop, harusnya ga bakal lebih kecil dari 10M lah, jadi nya ga boncos banget” jelas Mas Eko panjang lebar.

“Sutradara nya udah ada Mas Ferdy?” budget oke, sekarang tinggal siapa yang bakal ngegarap film ini.

“Joko Suseno menurutku paling cocok. Dia juga udah sempet aku tawarin, kayaknya dia tertarik sama projek ini. Aku juga sempet diskusi sama Mas Eko, harga nya si Joko masih masuk budget kita. Tinggal gimana keputusan Mas Dewa aja” jawab Mas Ferdi menawarkan pilihan nya.

Aku tahu track record Mas Joko, sudah ada beberapa film box office yang berhasil ia garap. Aku tak mungkin meragukan kemampuan nya.

“Oke ga masalah, terus masalah pemain gimana? Aktor pemeran utama sama aktris pemeran pembantu nya itu yang penting ya? Kalau yang lain sih masih bisa nanti kita comot-comot aja” giliran Mba Angel unjuk gigi.

“Aku sempet kerja bareng Mas Joko, favorit dia pasti Reza Rahardian atau engga Herjunot Ali. Harusnya mereka berdua masih masuk sih buat role di cerita ini” jawab Mba Angel jelas.

“Gue gak masalah sih antara dua orang itu. Gue suka. Nanti tinggal gimana Mba Angel sama Mas Joko aja mau pilih yang mana” jelasku pada Mba Angel. Mba Angel mengangguk dan mencatat arahan ku di iPad nya.

“Terus buat calon pemeran pembantu nya siapa Mba Angel?” tanyaku lagi. Mba Angel langsung mengambil odner berisikan daftar artis wanita di Indonesia.

Lumayan tebal odner itu, Mba Angel membolak balik kertas dengan serius. Kami bertiga hanya terdiam menunggu Mba Angel menyelesaikan seleksi nya.

“Coba dipilih Mas..” ujar Mba Angel usai mengeluarkan 4 profil aktris wanita di Indonesia.

Hmm.. coba kulihat..

Chelsea Islan. Hmm.. kayaknya film ku bakal mirip-mirip sama film ‘Dibalik 98’ deh. Penonton nanti bosen kalau Chelsea lagi yang main. Skip.

Natasha Wilona. Cantik, muda, terlihat enerjik dan pintar. Sebetulnya dia cocok untuk role film ini. Sayang, dia masih ada darah keturunan. Agak ga realistis kalau cerita terkait kerusuhan 98 tapi aktris nya keturunan Tionghoa. Skip dulu deh.

Prilly Latuconsina. Duh.. film Prilly udah terlalu sering muncul di bioskop. Kalau aktor nya sudah top terus aktris nya pakai Prilly, nanti hilang efek kejut nya. Skip.

Nah akhirnya..


Syifa Hadju. Tak sepopuler nama-nama di atas tapi pengalaman akting nya sudah lumayan banyak. Cantik dan menarik. Sepertinya bakal seru kalau dia beradu akting dengan Junot atau Reza.

“Syifa aja Mba..” ujarku pada Mba Angel. Dia mengangguk dan mencatat kembali di iPad nya.

“Mau dikirim ke apartemen atau hotel Mas?” tanya Mba Angel ambigu.

“Skrip nya? Taro kantor aja nanti gue baca naskah nya” mereka bertiga tersenyum atas kepolosanku. Lah aku salah apa?

“Bukan Mas.. Si Syifa nya mau dikirim kemana?” tanya Mba Angel lagi dengan senyum penuh arti.

Ohhh…

“Emang nya bisa Mba?” aku tak percaya dengan tawarannya.

“Pasti bisa Mas. Semua aktris juga kayak gitu kok kalo mau dapet role pemeran pembantu. Apalagi kalo mereka di kasih pemeran utama, wah ga bakal mau lepas dia dari Mas Dewa” jelas Mba Angel padaku.

Dia sepertinya maklum karena aku masih hijau di dunia ini. Mas Eko dan Mas Ferdi hanya senyum-senyum kepadaku.

Wah gila.. Ternyata industri ini memang separah yang orang pikirkan. Aku lantas bimbang dengan tawaran Mba Angel. Sebetulnya idealisme ku sudah teriak ingin menolak tawaran nya. Tetapi sebagai lelaki normal, siapa sih yang ga mau dapet kesempatan buat nidurin artis?

“Hotel aja Mba..” idealisme ku kalah dibantai oleh naluri ku. Mba Angel kembali mencatatnya.

“Udah semua kan ya? Nanti tinggal di update lagi aja kalau orang-orang tadi udah tanda tangan kontrak sama kalau naskah nya sudah final” ujarku menutup meeting. Mereka serempak mengangguk.

“Oh iya Mas, nanti jam 10 sampai jam makan siang jangan lupa interview calon sekretaris Mas Dewa ya. Mba Angel udah milih dua kandidat” selak Mas Eko sebelum meeting bubar.

“Ngapain sih Mas pake sekretaris? Gue belum perlu deh kayaknya” sejak awal memang aku menolak ide mereka untuk merekrut sekretaris khusus untuk ku.

“Sekarang belum perlu Mas, tapi nanti abis film ini meledak, pasti Mas Dewa kewalahan diajak meeting sama manajer artis hahaha” tawa Mas Ferdi begitu optimis kalau film perdana ku akan meledak.

“Bener Mas, lagian kalau mereka di rekrut dari perusahaan kita pas masih kecil malah bakal loyal banget ke depannya. Penting loh punya sekretaris buat bos calon perusahaan besar kaya Mas Dewa hehehe” Mba Angel ikut-ikutan membujuk ku.

“Ya udah iya.. Nanti kabarin aja kalau mereka udah dateng..” jawabku pasrah dikeroyok mereka bertiga. Mereka pun tersenyum puas dan membubarkan diri dari ruang meeting.

“Oh iya Mas, jangan lupa di test drive dulu.. Kalo ternyata dua dua nya enak, budget kita masih cukup kok buat ngerekrut dua sekretaris sekaligus hahahahahaha” bisik Mas Eko dilanjut tawa nya yang begitu puas. Mas Ferdi dan Mba Angel ikut tersenyum geli.

Test drive????
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd