Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG GAP aja Bingung judul yang lain

CHAPTER 6

Akhir Cerita Kita




POV Vio

Sebuah pengalaman dan pelajaran uang gila yang kudapat pas dirumah nya Vanya, aku bahkan ga kebayang kalo hari itu aku sampe ngelakuinnya sama dua orang dan yang satunya baru saja kukenal. Berbicara tentang Arman setelah kejadian tersebut kami jadi semakin akrab walaupun ga pernah ketemu secara langsung. Arman sangat intens menghubungiku lewat chat, diapun berhasil membuat aku nyaman chatingan dan ngobrol dengannya. Bahkan Arman menjadi teman curhatku yang baru, dia bisa menjadi pendengar yang baik dan juga memberikan solusi yang baik pula, Seperti saat aku menceritakan mengenai hubunganku dengan pacarku yang sedang tidak baik-baik saja.



“Yasudah klo gitu lu datang aja ketempatnya pacar lu Vii…”

“Haa… kamu suruh aku yang minta maaf sekarang gitu?...”

“Ya… ga usah juga kan pacar lu yang udah minta maaf, lu tinggal ngasih jawaban mau maafin ato ngak…”

“lu masih sayang dia ngak, klo iya ya yaudah samperin aja…”

“Mau sampe kapan juga kayak gini…”

“Iya juga sih yaudah deh besok aku kerumahnya…”

“Makasih ya sarannya…”

“Sama-sama Vii, klo akhirnya lu ga jadi maaf-maafan gua siap menampung loh hahaha….”

“Sialan kamu Man hahaha,… yaudah bye…”



Seperti itulah isi chatan ku dengan Arman yang memberi saran untukku agar menemui Andrew, ya iya juga sih mau sampe kapan diem-diemannya. Aku juga merasa bersalah seolah ga maumemberi kepastian karena ga nerima permintaan maafnya Andrew kmaren. Jadi kuputuskan sepulang sekolah besok aku akan kerumahnya.



Saat berada di sekolah walaupun sekelas sama Andrew, aku masih cuek sama dia, dan diapun seolah pasrah dan ga juga berusaha untuk memulai pembicaraan denganku. Sebenarnya hal tersebut yang menambal kekesalanku padanya.



“Masih brantem kalian bedua?...” tanya Vanya

“Iya Nya, tapi ntar pas pulang sekolah gua mau kerumahnya deh…”

“Mau ngapain?...”

“Silahturahmi? Apa praktekin pelajaran kemaren? Hahaha…”

“Yam au nyelesain masalh kita bedua lah, emang ngapain lagi…”

“Ya salah satu caranya ya pelajaran yang emaren langsung lu praktekin Vii…”

“Jadilah cewek agresif sama kayak yang dia mau…”

“Ya liat nanti lah…”



Setelah bel pulang sekolah berbunyi aku pu berniat bergegas pulang untuk ke rumah Andrew, namun aku lupa klo ada rapat untuk kegiatan sekolah bulan depan yang akhirnya membuatku tertahan sebentar.



Selesai rapat akupun langsung meluncur ke rumahnya Andrew. Setibanya dirumahnya aku langsung dibukakan gerbang pagar rumahnya oleh satpamnya yang juga sudah mengenalku.



“Halo ci Vio, kok da jarang kesini..” Sapa satpamnya saat aku selesai memasukan mobilku kehalaman rumah Andrew

“Halo Pak, iya nih hehe…”

“Andrew nya ada Pak…”

“Ada tuh didalem ci, lagi sama temennya kayaknya…”

“Temen?, kok kayaknya? Cewek apa cowok pak?...”

“Nah itu dia Ci, orangnya cewek, baru kali ini liat, tapi kayak lebih tua gitu, masih muda sih tapi ga sepantaran kalian dah…”

“Oh gitu Pak, dah lama emang mereka…?”

“Ya lumayan, sejam ada kali Ci, orang rumah lagi pada keluar juga soalnya…”

“Oh gitu, yaudah aku kedalam aja ya Pak…”

“Silakan Ci…”



Saat masuk kedalam rumahnya aku tidak menemukan siapa-siapa, dan suasananya sangat sepi sekali. Akupun mulai berjalan ke arah kamar Andrew mungkin saja dia ada disana. Pada saat mau naik tangga ke lantai 2, aku menemukan sepasang sepatu heels perempuan yang berserakan. Pada saat berada didepan kamar Andrew terdengar suara desahan perempuan, apa yang sedang dilakuakannya didalam kamar Andrew?, kenapa sampai mendesah?, apakah Andrew selingkuh? Berbagai pertanyaaan dalam otakku yang membuatku harus mencari jawabannya secepatnya.



Akupun tanpa mengetok langsung membuka pintu yang ternyata tidak dikunci tersebut, dan betapa kagetnya aku menemukan Andrew Bersama seorang perempuan. Namun bukan itu yang membuatku terkejut, namun kondisi mereka berdua yang sama-sama telanjang dan bukan hanya itu mereka berdua lagi ngesex. Sang perempuan sedang berada diatas Andrew sambil menggoyangkan pinggulnya sementara penis Andrew menancap divaginanya bukan sekedar digesek-gesekan seperti yang kami berdua lakukan.



“Ko…Kok kamu disini Beb…”



Jawab Andrew kaget saat melihatku masuk tiba-tiba kedalam kamarnya sambil diapun mendorong perempuan yang berada diatas tubuhnya kekasur disampingnya. Dengan jelas aku dapat melihat bagaimana penisnya yang terbungkus kondom keluar dari vagina perempuan yang tak kukenal tersebut, namun aku tak perlu mengenalnya… tak perlu sama sekali. Dapat ku tebak bahwa perempuan tersebut adalah lonte yang disewa oleh Andrew, usianya adakali 25 tahunan. Masih terlihat mudah, dengan wajah cantik yang sebenarnya karena dibungkus makeup yang tebal.Tega sekali dia melakukan hal ini, selingkuh dengan perempuan seperti itu dan aku tidak terima karena sama saja aku secara tidak langsung disamakan dengan perempuan itu.



((( Sebenarnya entahlah ini disebut selingkuh atau tidak karena dia tidak bermain dengan perasaan tetapi nafsu hahaha, karena Vio juga sebenarnya melakukan hal yang sebenarnya tidak jauh berbeda sebelumnya bahkan dengan 2 cowok. Tapi begitulah CEWEK ya menurut TS, mereka ga mau mengakui kalau sebenarnya mereka selingkuh. Cewek tuh lebih bayak yang selingkuh tau tapi ga ketauan aja. Mereka dapat dengan bebas temenan dengan banyak cowok dan gam au dilarang oleh pacarnya. Tapi saat cowoknya temenan sama cewek, jangankan banyak satu aja… wah bisa perang itu hahaha. Ini hanya sekedar opini TS ya hehe… )))



“Aku bisa jelasin semuanya beb…”



Hanya itu yang dikatakan Andrew sambil berjalan kearahku yang masih diam beku terpaku didepan pintu kamarnya. Iya pun memegang tanganku sambil terus berkata dia bisa jelasin apa yang aku liat ini, hanya orang bodoh yang akan percaya perkataan dari orang yang telah dipergokinya secara langsung melakukan hal yang tak seharusnya dan maaf saja aku bukan orang tersebut. Air mata tak tertahankan berada diujung mataku, aku ga bisa menahannya tapi aku ga mau menangisi orang seprti dia.



Aku harus mengakhiri semua ini, hubungan ini dan segalanya yang berhubungan dengannya. Aku pun tiba-tiba dan entah aku yang sudah gila atau apa, aku pun melepaskan tangannya yang dari tadi memegang tanganku dan memegan kepalanya dan langsung berciuman dengannya dengan sangat ganas. Sambil berciuman akupun mengarahkan kami berdua kearah Kasur dan mendorongnya jatuh tertidur keatas Kasur. Akupun membuka jaket kulit hitam yang kugunakan, selanjutnya menurunkan kedua tali dress abu-abu yang kugunakan dan selanjutnya melepsanya menyisahkan sepasang BRA dan G-string berwarna hitam yang melekat ditubuhku. Aku sebelumnya telah mempersiapkan pakaian ini, dengan harapan jika kita berdua akhirnya baikan maka selanjutnya kita bakal keluar buat nge-date, makan, nonton atau apalah, namun akhir yang seperti ini yang kudapatkan.



“Aku seksi ga…?” Sambil membuka Bra ku dengan gaya striptis dan memprovokasinya

“Kamu suka ini ga…?” Tambahku sambil memainkan payudaraku dengan meremasnya



Selanjutnya akupun berbbalik badan dan melepaskan G-stringku dengan erotis dan sedikit menggoyangkan pantatku untuk lebih membuat dia terprovokasi.



“Mau yang ini…?” Tanya ku sambil melebarkan belahan pantatku dengan sedikit menungging dengan membelakangi Andrew, aku yakin dia bisa melihat vaginaku dengan jelas.

“Tasss…” bunyi sebuah tamparan dari Andrew pada pantatku yang artinya dia sudah terprovokasi dengan aksiku

“Gila kamu kok jadi liar dan seksi begini beb…”



Aku dari tadi dah ga mau balas dia dengan panggilan beb lagi, cukuplah dengan semua ini. Namun akum au membuat ini mejadi akhir yang juga akan dia sesali. Jika dia merasa kau ga bisa memberikan kenikmatan yang sama dengan yang diberikan oleh perempuan disebelahnya itu, maka aku akan membuat dia berpikir bahwa dia salah dan menyesalinya. Namun maaf saja perawanku tetap takan kuberikan buat dia.



“Jadinya Threesome nih kita?...”

“Kan perjanjiannya ga gitu tadi, berarti ada tip tambahannya ya say…”



Akhirnya perempuan tersebut bersuara, mungkin karena merasa suasananya sudah mulai terkendali, bukan seperti kejadian diluar san yang viral ketika pacar atau istri sah menggrebek pasangannya selingkuh dengan wanita lain yang akhirnya berakhir kacau, rebut dan adu jotos. Dan akhirnya benar tebakanku kalau perempuan tersebut memang lonte yang disewa oleh Andrew. Threesome hahaha… inin akan menjadi show tunggalku untuk Andrew terakhir kalinya dan aku takan mau bermain bersamamu.



“Udah diem aja kamu itu urusan nanti…”



Jawab Andrew yang sepertinya sudah menikmati perubahan Susana yang tadi ketakutan dan tidak tahu harus meyakinkanku dengan cara apa dan sekarang mulai menikmati show yang kuberikan. Dasar cowok, penisnya yang bahkan masih terbungkus kondom yang tadinya bahkan sempat menjadi kecil dan loyo saat takut sekarang telah tegak kembali. Setelah melihat 2 penis yang besar yang bahkan 2 kalilipat ukuran penisnya aku menjadi muak dengan punyanya yang kecil itu. Aku harus segera menyelesaikannya dengannya, pasti oenisnya ga bertahan lama karena sudah bersarang divaginna lonte itu terlebih dahulu.



Akupun langsung berbalik mengarah kepadanya dan berjongkok didepan penisnya. Langsung singkirkan kondom sialan yang sebenarnya bau sperti strowberi yang kusuka namun juga berbau vagina busuk yang tadi dimasukinya. Aku mulai memegang penisnya sambil mengocoknya perlahan, kemudian memasukannya kedalam mulutku sambil tanganku bermain dibuah zakarnya. aku mempraktekan semua yang kupelajari dari Vanya, yang memang tujuan awalnya untuk memuaskan Andrew. Saking nikmatnya yang dirasakan Andrew sampai-sampai dia yang tadinya posisi duduk akhirnya rebahan, namun disela-sela itu tangannya malah meremas-remas payudara perempuan itu sambil bercumbu dengannya. Jijik dan muak sekali aku melihat hal tersebut, harus cepat ya harus secepatnya ini berakhir.



“Kamu kok jadi jago beb, belajar dari mana?...”



Kamu ga harus tahu dari mana karena ini terkhir kali kita melakukannya. Aku sama sekali ga mau menjawab pertanyaannya dan meresponnya dengan diam dan aksi yang akan membuat dia secepatnya berejakulasi. Aku pun selanjutnya lansung menaiki tubuhnya dan menduduki penisnya dan memulai goyangan-goyangann yang membuat penisnya mengesek-gesek vaginaku. Jujur gesekan-gesekan yang mempertemukan klitorisku dan kepala penisnya membuat akujuga menjadi sangat horni dan mulai meremas payudaraku sendiri dan mengeluarkan desahan yang sangat menggairahkan. Andrew masih saja menikmati cumbuan perembuan tersebut dan bahkan sekarang mencumbui bibir bagian bahwanya, yup sekarang Andrew sedang mejilati vagina perempuan itu sambil menikmati goyanganku.



“Cepetin goyangannya beb, aku da mau keluar…”



Mendengar hal tersebut akupun mempercepat goyanganku dan merasakan sebentar lagi dia akan ejakulasi. Aku pun menghentikan goyanganku dan langsung berdiri bahkan diapun langsung mendorong perempuan itu yang masih berada diatas wajahnya kekasur dengan kasar dan memegang pinggulku agar kembali menduduku penisnya. Akupun langsung melepaskan tangannya dan bergerak turun dari Kasur, dan akhirnya tangisanku pecah sejadi-jadinya…”



“Puas kamu?... puas nyakitin aku…”

“Kita putus Dre!...”



Hanya itu kata yang kuucapkan padanya dan langsung mengenakan kembali dress tanpa mengenakan Bra dan G-string bersama jaket ku lagi yang hanya kupegang karena ingin secepatnya meninggalkan tempat ini. Aku ga mau mendengarkan apappu darinya sehingga dengan berlari aku meninggalkan kamrnya dan menuju ke mobilku. Bahkan satpamnya tak sempat melihat ku keluar dari rumah karena berada dalam posnya, dan akupun langsung menyalakan mobil dan mengklakson agar dibukakan pintu pagarnya dan setelah terbuka tanpa basa-basi dengan satpamnya aku langsung memacu mobilku keluar dari rumah Andrew sambil terus menangis didalam mobil.



TEMPAT NONGKRONG ARMAN

Dalam sebuah kecil dipinggiran kota, letaknya disebuah gang yang sempit yang hanya dapat dilalui oleh sebuah mobil saja terdapat sekumpulan orang yang semuanya telah setengah bahkan telanjang bulat. Daripada dibilang sekumpulan mereka ini berat sebelah, ada 3 orang cowok dan 1 orang cewek yang sekarang sedang melakukan blowjob pada sebuah kontol yang hitam besar dan memeknya sedang dijejali kontol dengan ukuran yang tak jauh berbeda dengan pemilik yang sebenarnya lebih tua dari yang sedang dia blowjob. Arman adalah pemilik penis yang sedang di blowjob dan yang sedang sibuk mengentoti memek tersebut adalah sang pemilik rumah yang usianya sudah 40tahunan dan ada satu lagi teman sekelas Arman yang seumurannya sedang asik coli sambil melihat adegan langsung didepannya.



“Man HP lu ad yang nelpon tuh…”



Kata teman Arman ditengah-tengah aktivitasnya, Armanpun tanpa menghentikan sepongan pada kontolnya mejawab panggilan telepon tersebut tanpa menyadari bahwa yang menelpon dirinya adalah Vio.



“Halo…”

“Halo Man, lu ada dimana?...”

“Eh.. Gua lagi di tempat nongkrong gua, Knapa Vii?...”



Arman yang gelagapan karena tak tahu kalau yang menelpon dirinya adalah Vio dan langsung melepaskan penisnya dari mulut perempuan itu. Arman pun mengisyaratkan kepada temannya untuk menggantikan dirinya dan akhirna temannya pun menuju ketempat Arman duduk tadi dan mulailah gentian penisnya yang mendapat service blowjob dari sang wanita. Perempuan tersebut ternyata adalah lonte yang mereka sewa dengan cara patungan dan mau main ber 4. Entah bagaimana perempuan tersebut juga mengiyakan, mungkin butuh uang atau bagaimana. Usia perempuan tersebut juga sudah terlihat lumayan tua mungkin sekitar 35an. Arman pun keluar kamar kearah ruang tamu sambil bertelanjang dengan penis yang masih tegang untuk menjawab telpon Vio, karna dia takut Vio mendengar desahan dan suara teman-temannya yang sedang asik ngentot.



“Aku mau ketemu kamu dong, aku kesana ya…”

“Ya udah kesini aja, nanti gua sharelock…”



Arman merasa ada yang ga beres dengan Vio karena dari nada saat telponan terdengar kalau dia sedang menangis. Disela-sela itu juga Arman mulai berpikr bahwa jika dia dapat memberi kata-kata yang dapat menenangkan Vio disaat seperti ini, maka Vio akan nyaman dengannya bahkan mungkin dapat jatuh kepelukannya saat dalam kondisi terpuruknya. Sebuah pikiran jelek Arman yang memanfaatkan kelemahan Vio untuk keuntungan dirinya.



POV Vio



Aku ga tau lagi mau kemana dan kesiapa, yang aku ingat adalah Arman yang akhir-akhir ini menjadi tempatku berkeluh kesah bahkan saran untuk bertemu Andrewpun dari dirinya. Ku berpikir bahwa mungkin bertemu langsung dengannya bisa menjadi pengobat sakit hatiku, mungkin saja dia dapat memberiku ketengangan bahkan saran lain. Akupun menelponnya dan iyapun mengirimkan lokasinya sekang yang tidak terlalu jauh dari tempatku sekarang. Aku pun langsung memacu mobilku dan memasuki sebuah gang yang sempit bahkan hanya masuk satu mobil. Sambil dipandu oleh Arman lewat telepon, ya aku menelponnya saat akan memasuki gang karena takut salah maps yang diberikan olehnya. Dan akhirnya sampailah aku didepan sebuah rumah keci namun memiliki halaman yang dapat diparkir 1 mobil, Arman terlihat berada didepan pintu rumah menjemputku.



“Lu kenapa Vii…” Tanya Arman yang melihat ku menangis saat turun dari mobil

“Pacarku selingkuh Man, gua putus ama dia…” Sambil memeluk Arman aku menangis dan menerangkan masalahku.

“Udah masuk dulu ga enak diliat orang…”

“Maaf berantakan ya…”



Kami berduapun masuk kedalam rumah dan duduk diruang tamu kecil dari rumah ini yang memiliki 1 kamar dan dapur dibelakanngnya. Akupun disuguhi ruang tamu yang berantakan, tepatnya yang berantakan ada diatas meja yang terdapat banyak sampah kacang dan dan kulitnya yang ada dilantai. Selain itu terdapat banyak gelas dan kantong putih bening yang berisi minuman yang sepertinya adalah jus. Aku pun mulai menceritakan padanya bagaimana kau kerumah Andrew seperti sarannya dan malah memergoki Andrew lagi ngesex dengan lonte dan akhirnya kita berduapun putus. Aku juga menjelasannya sembil menangis tesedu-sedu.



“Udah-udah ga usah ditangis ya Vii…”

“Eh lu mau minum apa?...”

“Apa aja Man, itu apa?...” Sambil menunjuk kantong bening tadi yang berisi minuman warna merah maroon

“Itu AMER, lu mau?...”

“Emang klo lagi putus cinta, ya pertolongan pertamanya ya mabok Vii…”



Ternyata yang ada dimeja itu bukan jus tapi anggur merah alias alcohol. Akupun tanpa pikir Panjang langsung mengiyakan Arman dan meminta amernya itu. Arman pun menuangkannya kedalam segelas penuh dam memberikannya padaku. Akupun mulai meminumnya sedikit-sedikit sambil menceritakan segala isi hatiku dan mencurahkan segala kekesalan dan amarahku, namun aku cukup lemeh sama alcohol lama-kelamaan mulai kehilangan kesadaran dan mulai berbaring di sofa.



BERGANTI KE POV ARMANYANG MASIH SADAR



Hahaha abis putus toh, pantesan kedengaran lagi nagis tadi ditelpon. Ternyata ga kuat minum juga dia baru juga segelas da fly.



“Vii, bagnun Vii…”



Ni anak kayaknya da teler dah, padahal da gua tabok-tabok masi ga bangun. Gila seksi amat bajunya, ga tahan gua. Setelah gua pastiin Vio da ga sadar gua mulai buka jaket kulit hitamnya, dan dia Cuma pake dress abu-abu sekarang. Toketnyanyetak banget ga pake BH apa ya ni anak ampe tuh puttingnya nyetak gitu, dan pas gua remes tuh toket ternyata bener ga pake BH. Jangan-jangan CD juga kali ya, karna penasaran langsung aja gua angkat dressnya ampe perutnya dan bener ga peka CD juga dia. Kelihatanlah memek mulus nan tembem Vio yang kemaren gua nikmatin.



Gua pun melepaskan dress yang dipake Vio, dan akhirnya telanjanglah dia. Sungguh badan yang sangat bagus, kulitnya yang putih seakan bercahaya ditunjang oleh teteknya yang yang gede dengan uting pinknya yang kecil yang membuat gua ga tahan buat nyusu disitu. Memknya yang tembem dan mulus ga ada rambut membuat nya kelihatan sempurna. Guapun ga tahan lagi dan mulai mencumbui teteknya dan sambil meremasnya, cumbuan gua pun mulai turun kearah memeknya, gua buka kakinya melebar dan bahkan udah dilebarin selebar-lebarnya memeknya masih aja keliatan rapat. Pasti sempit banget tuh memek klo dimasukin kontol gua masih prawan lagi. Gua pun dengan cepat membuka celana gua dan mengarahkan kontol gua ke memek Vio saking ga sabarnya dan mulai menggesek-gesekan kepala kontol gua di memek sempitnya. Rasanya enak banget, gua pun mulai mendorong penis gua perlahan tapi sulit banget buat masuknya, bahkan kepalanya aja sulit banget saking sempit memeknya Vio dan gedenya kontol gua. Pas mulai enak-enaknya karena mulai ditambah cairan memek Vio yang mulai membantu memperlicin, tiab-tiba ada yang menarik gua kebelakan sampe jatoh dari kursi.





RUMAH VANYA



Dimana lagi tuh sih Vio, gua lagi panik nyariin temen gua yang cantik jelita bernama Violetta. Tadi gua di telpon sama pacarnya yang telah jadi mantan kalo mereka berdua putus dan akhirnya Vio yang dengan marahnya langsung kabur dari rumah si Andrew. Gua sebenarnya tau lokasi si Vio karena kita bertiga dengan Michelle punya akun di aplikasi yang memungkinkan kita saling memantau kita bertiga ada dimana. Sebenarnya kita ber 3 udah lupa klo punya aplikasi itu karna ga pernah dipake, namun saat ini akhirnya kepake juga itu aplikasi. Anehnya Vio berada didaerah yang sama sekali gua ga tahu. Guapun meminta Budi nemenin gua karena gua ga bawa mobil dan kita pun segera bergegas menuju lokasi tersebut berbekal arahan dari maps, walaupun cewek gua bisa baca maps yaaa.



kitapun sampai pada suatu daerah dipinggiran kota, mapsnya menunjukan bahwa kita bakal segera sampai hanya tingal 100 meter lagi namun harus masuk sebuah gang yang bahkan hanya jika dimasuki sebuah mobil akan sangat kesulitan buat geraknya. Karna skill Budi yang masih noob belum seperti bapaknya, akhirnya kitapun parkir dulu nih mobil gua di sebuah minimaret didepan gang. Kitapun lanjut dengan jalan kaki dan sampai disuatu rumah kecil tanpa pagar yang memudahkan kita untuk langsung masuk kedalam halamannya.



Karena pintunya yang tak terkunci, gua dapat melihat apa yang terjadi didalam ruang tamu rumah tersebut. Seorang pria yang sudah tak menggunakan apa-apa alias telanjang sedang menindih seorang wanita yang kondisinya tak jauh beda. Dari ciri-ciri bahkan walaupun tanpa melihat mukanya dan hanya melihat punggung dan pantat hitamnya dapat gua ketahui kalo itu adalah Arman dan tak salah lagi perempuan yang dia tindih itu adalah Vio. Sungguh sebuah pemandangan yang sangat panas dimana seorang pria yang dekil dan kumuh sedang menindih dan bergumul dengan seorang cewek yang putih mulus terawatt seperti Vio.



Tanpa pikir Panjang gua pun langsung masuk, pada awalnya gua ingin membiarkan saja aktivitas mereka berdua karana mungkin mereka mau mengulangi apa yang mereka lakukan dirumah gua kemaren. Tetapi pada saat melihat kondisi diatas meja yang terdapat bungkusan plastik minuman yang kutebak adalah alcohol karena Arman pernah membawa bungkusan minuman yang seperti itu pas dating Bersama Budi dan menurut Budi itu adalah amer alias anggur merah. Vio yang terlihat tak berdaya dan tak merespon pun membuat gua akhirnya menerobos karena sepertinya Vio da mabuk.



“Sialan siapa nih yang narik gua…”

“Lu apain ha sih Vio, ampe mabuk gitu…”

“Lu mau perkosa dia ya? Ngaku loh, nyari kesempatan banget lu…”

“Enak aja, dia yang dating kesini sendiri, dia yang mau minum sendiri, gua yang disalahin…”

“Tapi lu yang mau manfaatin keadaan buat ngentotin Vio kan…”



Begitulah perdebatan gua dengan Arman yang memubuat gua emosi. Gua pun segera melihat kondisi Vio dan membantu dia berpakaian. Dari bau nafasnya tercium bau amer yang sangat kuat. Vio memang ga kuat minum, pernah kita minum bir aja dia baru juga setengah kaleng da mulai ga jelas ngomongnya apalagi ini dicekoki amer segelas. Setelah Vio da kembali berpakaian lengkap, gila juga sih ni Vio kesini Cuma pake dress ga pake daleman atas bawah lagi. Tapi kayaknya Arman belom apa-apain dia sih. Gua pun segera menyuruh Budi untuk membopong Vio kemobil.



“Lu mau kemana?...” Cegah Arman saat gua mau kluar dan dia pun memgang tangan gua

“Pulang lah…”

“Ga bisa gitu dong Nya…”

“Lu da bawah Vio, lu tau ngak gegara dia datang gua ga lanjutin buat ngetot sama cewek yang kita patungan sewa…”

“Trus mau ngetotin sih Vio malah lu yang datang…”

“Itu urusan lu lah…”

“Ga bisa gitu dong, lu harus tanggung jawab…”

“Ada apa ini kok ribut-ribut?...”



Tiba-tiba keluar seorang bapak-bapak karena menurut gua dia da tua dari sebuah kamar dengan hanya menggunakan celana pendek saja. Wajahnya yang seperti preman seketika itu juga membuat gua takut.



“Gpp bang, biasa brantem ama pacar…”

“Wah mantap juga pacar loh Man…”

“Bisa dapet amoy kayak gitu dimana Man, bagi-bagi lah…”

“Yakali bang pacar sendiri dibagi-bagi…”

“Lu mau puasin gua apa jadinya lu yang kita perkosa disini…” Kata Arman sambil berbisik padaku

“Lu liat abang gua tuh yang megang daerah sini, didalem kamar masih ada temen gua…”

“Lu bisa kita perkosa rame-rame, Gimana?...”



Gua yang akhirnya takut karena ancaman dan juga kondisi apalagi ditambah muka abangnya Arman yang sangar gitu, akhirnya menyetujui untuk muasin Arman.



“Oke, tapi kayak biasa aja ya!...”

“Liat nanti klo itu…”

“Kok pada bisik-bisik, knapa lu be 2…”

“Gpp bang, jangan ganggu dong, lagi kasmaran nih….”

“Tadi brantem sekarang kasmaran, yasudah lanjut aja gua juga mau lanjut ronde 2 nih…”



Akhirnya abangnya masuk kembali kekamar, dengan secepat kilat Arman langsung mencumbui ku, dia yang dari tadi bahkan belum memakai pakaian mengarahkan tanganku ke kontolnya dan mulai mengocoknya. Tangannya mulai aktif menelanjangiku mulai dari kaos dan bra gua, lalu didorongnya gua tiduran disofa dan dengan sekali Tarik dia membuka hotpans dan CD gua sekaligus.



“Gua selalu kagum ama memeklu Nya…”

“Sekarang waktunya gua ngerasainnya langsung…”



Gua ama Arman memang paling jauh hanya sampai gesek-gesek doang ga pernah ngentot, hanya pacar gua doang yang gua ijinin buat ngentotin gua. Dan sekarang mungkin dia da ga sabar dan ga tahan lagi karena dari tadi keganggu terus mau ngentotnya, tanpa basa-basi diapun langsung mengarahkan kontol besarnya yang gua akui lebih besar dikit dari punya Budi kea rah memek gua. Guapu yang nga mau ngentot terus menghalangi kontolnya dengan menutupi memek gua dengan kedua tangan gua.



“Ga mau Man klo ngentot…”



Tanpa merespon Arman beralih keatas dengan mencumbui bibr gua dan mulai meremas toket gua dan memili-milin putting gua. Gua pun mulai terbuai dengan dengan rangsangan yang dia berikan, perlahan muai melepaskan tangan guan dari menutup memek gua. Menyadari hal tersebut Arman mengarahkan tangnnya buat mulai merangsang memek gua dengan memainkan klitoris gua dan mulai measukan jarinya kememek gua. Kayaknya dia mulai meihat gua yang nyaman dan keenakan mulai mengganti jarinya dengan mengarahkan kontolnya dengan kasar yang, namun karena ini kontol ke dua yang masuk ke memek gua dan kontol pertama yaitu punya gua ga sebesar itu maka yang masuk Cuma kepalanya aja.



“Sempit banget memek lu Nya…”

“Pasti kontol pacarlu kecil ya, hahaha…”



Ejek Arman yang memang sebenarnya seperti itu. Ukuran kontol Arman mungkin setara dua kali lipat kontol pacar gua untuk Panjang dan diameternya. Sakit banget kontolnya masuk walaupun baru kepalanya aja, seakan-akan memek gua mau sobek. Dia pun sepertinya mengerti bahwa gua kesakitan jadi dia belum mulai mencoba memasukan lebih dalem lagi kontolnya dan menunggu untuk memek gua beradaptasi dulu ama ukuran kontolnya. Diapun hanya maju-mundurkan kontonya sebatas kepalanya saja. Rasa sakit yang gua rasa perlahan berubah menjadi rasa nikmat. Melihat hal tersebut Arman dengan satu dorongan kuat penuh tenaga memasukan kontolnya.



“AHHHH… SAKITTT…”



Bukan desahan tetapi erangan kesakitan yang kukeluarkan saat Arman dengan kasar memasukan kontolnya yang akhirnya amblas semua didalam memekku. Arman pun mulai menciumigua, sepertinya untuk menahan agar gua gak teriak lagi karena diamulai memaju-mundurkan kontolnya didalam memekku. Setelah melihat gua mulai menikmatinya dia melepaskan ciuman dan kontolnya dan membalikan badan gua dan meposisikan gua menungging.



“Gua bentar lagi kluar Nya…”

“Paling suka gua klo da mau kluar itu di gaya Goggi…”



Dia melanjutkan genjotannya di memek gua, jujur gua juga bentar lagi da mau orgasme juga, sesuatu yang jarang bisa gua raih klo main barenng pacar gua. Klo dia dakeluar, dia selalu ga mikirin gua yang belum keluar dan pasti langsung tidur, ke kamar mandi, atau bahkan pernah langsung nge game.



“Cepetin Man…”

“Da mau dapet lu ya Nya…”

“Ahh iya…”

“AHHHH…” desahan juga erangan gua saat akhirnya gua kluar, enak dan lega banget

“Wah da kluar lu, katanlu bukanya harus bikin cowok duluan ya yang keluar hahaha…”

“Gua juga da mau Keluar nih…” Ejek Arman yang juga semakin cepat genjotannya

“Kluar gua nih… Ahhh…”



Akhirnya Arman kluar juga, tapi tunggu kok kontolnya ga dicabut.



“Gila lu ya Man, kok lu kluar didalem, mana ga peka kondom lagi…”



Marah gua yang hanya disambutnya dengan kembali menggenjot memek gua



“Enakan didalem lah Nya, klo pake kondom yan ga berasa lah…”

“Gua lagi subur tau…”

“Klo hamil gimana…”

“Ya gua mau tanggun jawab kok hahaha….”



Jawaban seenaknya dia yang membuat gua kesel. Diapun mencabut kontolnya dan spermanya langsung meluncur keluar dari memek gua. Gua pun langsung berpakaian dan dia hanya duduk santai dan mulai menyalakan rokokya. Gua langsung menuju pintu keluar saking keselnya....
 
kasih mulushtrasi yang mulush2 suhuuuu :D
hihihi biar makin licin :D
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd