Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Gara-gara "bako". ¶CiBe Story.

Cuci Beha

Calon Suhu Semprot
Female
UG-FR+
Daftar
6 Jun 2014
Post
2.673
Like diterima
549
Lokasi
Planet Namex
Bimabet
Saat itu umurku baru menginjak 17tahun. Tepatnya kelas 3SMA.
Aku sudah tidak perawan tentunya. Keperawananku di ambil pacarku. Tapi seminggu kemudian, aku putuskan hubunganku sama dia. Aku fikir, cwo macam dia gak patut dipertahankan. Dan aku gakan pernah cerita bagaimana aku kehilangan keperawanan. Itu bener-bener bikin aku makin muak dengan kejadian saat itu.

Setelah putus dengan pacarku, aku lalu pacaran dengan seseorang yang beda sekolah. Ah, ternyata dia bandel juga. Malah, dia pengedar narkoba. Karna aku udah ga perawan, aku udah ga takut lagi kalopun dia ngapa-ngapain aku. Jadi aku tetep jalanin hubunganku ama dia.

Kami lalui hari-hari pacaran kami seperti layaknya suami istri. Aku yang jarang pulang ke rumah. Malah sering tidur dirumahnya. Aku pulang kalau kehabisan uang. Dan tentu saja. Kedua orang tuaku marah. Sampai pernah aku dijemput didepan sekolah karna seminggu tidak pulang.

Suatu hari, -1 dari hari Idul Fitri. Aku bermain dengan pacarku, rencananya mau buka puasa bareng. Eh jangan salah, meski mesum berjalan, ibadahpun tetep terjaga. Pacarku, sebut saja Edi, ngajak aku jalan-jalan "ngabuburit". Kami naik motor gak tentu arah. Sampai waktunya buka puasa, kami makan di RM terdekat dijalan yang kami lewati. Pukul 7 malam, takbir menggema dimana-mana. Kamo tetap saja asyik jalan-jalan gak tentu arah. Sampai pacarku tiba-tiba mengeluarkan beberapa linting "bako" dari saku celananya. Kami berhenti didepan sebuah kebun singkong yang rimbun.

"Yank, mau?" Edi menawarkan "bako" itu padaku. Dia menyulut salah 1 ujung lintingan.
"Maaauuuuuu... Hihihi" Jawabku bersemangat sambil cengengesan gak jelas.
"Aku tembakin yah?" Katanya.
"Iyah, iyah, iyah." Balasku sambil mengangguk-anggukkan kepala dan sepertinya mataku ikut membulat saat ituh saking senangnya.

Edi menyodorkan satu sisi dari lintingan itu ke arah hidungku. Lalu terasa ada asap tebal masuk kedalam hidungku. Dengan lahap, hidungku menyedot asap itu dalam-dalam. Bergiliran kanan kiri.

"Aaaghhhh, segerrrr yaaankkkk..." Kataku setengah teriak.
"Hahahhhhaaa, enak ya sayank?" Tanyanya.
Aku hanya menganggukkan kepala.

Detik dan menit terus melaju. Menambah setiap hisapan makin larut ke otak.

"Yank, yank, sangeeeeeeee..." Aku merajuk ke cwo ku.
"Sama sayank. Pulang yuk?" Kita hajar-hajaran di rumah." Kata Edi.
"Ogaaahhh, pingin disini." Jawabku sambil gelendotan ke tangannya, manja.
"Hiiiiyyy ini mah kwbun singkong ama jagung atuh sayank." Kata Edi sedikit histeris dengan kemauanku.

Aku terus merajuk dan merayu nya.
Aghh aku hampir tidak bisa berfikir yang masuk akal, kenapa sampai aku mau melakukan ditempat begitu.

"Ya udah yuk." Kata cwo ku sambil menuntun aku memasuki kebun singkong dan jagung itu.
Aku hanya cengar-cengir saja sambil merasakan nikmatnya efek dari "bako" itu.

"Ayo buka celananya. Setengah ajah, aku puasin kamu." Kata Edi.
"Siap boossss." Kataku sambil bersikap hormat seperti hormat pada bendera di saat upacara senin pagi.
Edi menghempaskan tanganku yang masih tegak hormat.

"Hahhhhhahahaaa..." Tawaku sedikit meledak. Disela-sela takbir menggema.
"Eh, malah ketawa, tar ada orang lewat trus meriksa kwsini baru tau lho." Kata Edi sedikit membentak.
"Upsss,, ffefff ffeeeffff feeffff..." Aku menghentikan tawaku dan menahan nya. "Uughhh." Lenguhku saat Edi menutup mulutku dengan tangannya.
"Dibilang berhenti bukan ditahan-tahan." Katanya. "Cepetan buka celananya." Lanjutnya.

Tanpa basa basi lagi, aku buka celanaku, ku pelorotkan sampai mata kaki. Aku tertidur di atas tanah tanpa alas apapun. Ku angkat kakiku tinggi-tinggi.
Edi lalu memegang kedua kakiku, dia taruh kakiku di pundaknya. Dan dibawah sana, tepat di memekku, ada benda tumpul yang sedang berusaha melesat masuk kedalam lubangnya.

"Ughhh, masuk sayank.. Aw! Iya udah masukkkkkkk..." Kataku sedikit mendesah. Memberi tahu pada Edi kalau kontolnya sudah berhasil masuk.
Edi segera menyodokkan kontolnya makin dalam. Aaghhhh rasanya bener-bener nikmat. Kepala nikmat, memekpun ikut nikmat. Ditambah bisa melihat bintang-bintang dilangit.
Dan suara takbir tidak menghalangi kami terus untuk menuju puncak orgasme.

Kalau difikir-fikir. Kelakuanku memang bejat banget kayaknya. Tapi entah kenapa, aku sangat menikmati kehidupan bebas itu.

Genjotan edi makin keras dan cepat. Bikin desahan ku makin menjadi-jadi.

"Aaghhhh,, yankk, memekknyyaaa, yankkk, geliiiiii, aghhh yaaankkkkk... terussss ohhh terus sayaaangggg..." Desahku.

Aku hanya bisa pasrah saat itu. Ga bisa ikut bergoyang karna posisi kakai ku yang memang terkunci dipundak cwo ku.

"Yank, memeknya keenakan ya?" Kata Edi.

"Wakakakakkakakaaa..." Pertanyaan tolol yang keluar dari mulut Edi membuat aku tertawa.

"Ia..laahh sayyy..ankkk.. Enak banggeettt..." Kataku sambil senyum-senyum. "Makanya teruuusss genjot ahh ya ihhhh yankkk..." Lanjutku.

"Ayyaaa..nkkk.. Aku udah mau crottt niihhh..." Edi mempercepat kocokannya tiba-tiba.

"Nantilaahh saayyy... Aku belum pinngiinnn.. Aghh, aghh... Aww oughh..Ih, ihhhh..." Balasku makin mendesah karna sodokan Edi yang makin cepat.
Memekku benar-benar geli saat itu. Rasanya benar-benar beda.

Kreseekkkk, sret srett sreekkkk... Tiba-tiba suara seorang pejalan kaki terdengar.

"Woyyyy lagi ngapain kalian di kebun malem-malem?" Teriak seseorang laki-laki yang tiba-tiba saja ada di sebelah kami.

Edi bangun dan menaikkan celananya.
Aku terduduk sambil menarik celana dalamku, memakainya. Tapi belum bisa memakai celanaku.

"Ini tuh malam Idul Fitri. Lagi takbiran. Kalian malah berzinah, dikebun lagi." Bentak laki-laki itu. Mau pergi dari sini atau saya laporkan ke RT setempat?" Lanjutnya lagi.

Ah, mau ga mau aku harus berdiri dan menaikkan celanaku. Memakainya.

"Ia pak, maaf, abis gak tahan sih." Kataku.

Edi sudah menghampiri motornya. Menyalakannya. Dan aku masih didepan laki-laki itu. Menunduk, agar laki-laki itu tidak bisa melihat wajahku.

"Cepet pergi sonoh." Kata laki-laki itu lagi. "Pantes ajah ada motor yang terparkir tapi ga ada orangnya." Lanjutnya.

Aku beres mengancingi celanaku. Lalu berlalu dengan santai.
"Ialah pa, aku bakal pergi. Daripada bapa minta jatah juga. Ahahahahhahhaaa..." Kataku setengah berteriak saat mengucapkan kalimat terakhir.
Aku berlari menuju motor Edi yang sudah standby dari tadi untuk segera berangkat dari situ.

"Sialan kamu neeengggg..." Teriak laki-laki itu. Sedikit mengejar.

"Ahahahahahahahahahahahhahaaaaaa..." Aku dan Edi tertawa bersama, terbahak-bahak sepanjang perjalanan pulang.

"Kamu sihhh, maunya maen ditempat gituan. Kentang nih jadinya. Sakit taukkk!" Kata Edi sambil terus melajukan motornya dengan lumayan kencang.

"Hahhhhhhahahahaaa..." Kubalas dengan tawa.

"Mau kerumahku atau pulang kerumah kamu?" Tanya Edi saat kami sudah berada di jalan raya.

"Pulang ah. Besok kan lebaran." Kataku. "Tapi "bako" nya minta yak. Buat dirumah." Lanjutku.

Edi hanya mengangguk.

Malam itu, dikamar aku menikmati 2 linting "bako" sendirian. Benar-benar surga dunia.

Aku masih dengan rasa sangeku, akhirnya masturbasi.
Kubuka baju dan celanaku. Aku telanjang bulat. Kumainkain itilku dengan jariku. Ughhhh nikkmaaatttt, aku benar-benar kenikmatan. Terus ku gesek itilku sampai-sampai aku mendesah pelan. Rasanya kenikmatan itu ga mau aku akhiri. Sedikit kumasukan jari tengahku pada lubang memekku. Aghhh... ku kocok, keluar masukkan. Tapi rasanya gak seenak saat ku gesek itilku. Maka aku meneruskan masturbasiku hanya dengan menggesek itilku. Kenikmatan terus terasa di memek ku. Tubuhku ikut merasakan nikmatnya. Spertinya sudah 30menit lebih aku memainkan itilku. Nikmat yang terasa tidak bisa mengantarkan aku ke klimaknya perbuatanku itu. Aku merasa kelelahan dan kesal. Akhirnya tak terasa, aku tertidur juga dengan keadaan kentang.

Dan paginya.
Tok.. Tok.. Tok..
Suara pintu kamar diketuk.

"Tetehhh, udah subuhhhh. Mandi, shalat terus siap-siap shalat Ied ya Teh." Suara mamahku membangunkan tidur nyenyakku.

"Ya mah." Jawabku singkat. Karna masih mengantuk.

Aku terbangun dengan kepala masih merasakan ringan. Fikiranku masih terasa enak sekali. Tanpa beban dan melayang-layang. Juga mata mengantuk. Memekku rasanya basah. Basah sekali. Kupegang memekku. Mengambil sedikit lendirnya. Dan kumainkan dengan cara digesek-gesek diantara jari-jari tanganku, kumainkan seperti anak bayi baru menemukan mainan baru.

"Aghhh, kaga crot juga, tapi basah gini saking sange nya." Kataku pelan pada diri sendiri.

Aku bangun dan segera menuju kamar mandi. Mandi dan shalat subuh.
Rasanya sangat aneh. Ibadahku gak konsen sama sekali.

Pagi itu, tepat Idul Fitri. Aku sekeluarga bersama menuju masjid untuk shalat Ied.
Aku jalan dengan rasa kantuk dan masih menyisakan kenikmatan di kepala. Kadang tertawa sendiri bila tiba-tiba teringat kejadian semalam.

Tiba di masjid. Menyiapkan semuanya.
Takbir berhenti.
Shalat Ied pun dimulai.
Kepalaku benar-benar sangat ringan. Antara sadar dan tidak sadar.

Selesai shalat Ied. Ceramah pun dimulai. Aku mendengarkan dengan sedikit terkantuk-kantuk. Tetap, kepala masih merasakan ringan dan nikmat karna efek dari "bako" itu.

Astaga, aku ahalat Ied sambil mabuk. Kataku dalam hati.

Rasa kantuk terus mendera. Matahari mulai menyinari tubuhku yang sedang terduduk diam dengan kepala menunduk. Hingga tak terasa aku ternyata tertidur

"Teh! Teh! Bangun teh!" Suara seorang wanita masuk kedalam mimpiku.
Tergunjang-guncang tubuhku lalu kaget terbangun.

"Siap mah. Teteh udah bangun." Kataku sigap, spontan berdiri sambil tangan menghormat pada mamahku.

Mamah terlihat melongo didepanku. Adikku cekikikan disebelah kananku. Dan mulai terdengar tawa dari suara-suara wanita.
Dengan tangan masih menghormat, aku lirik kanan kiri.
Oh my ghost! Aku lupa, kalau sedang berada di antara kerumunan banyak orang.

"Ih itu turunin tangannya." Mamahku sedikit membentak.
Aku sadar lalu menurunkan tanganku dari sikap hormat.

Ibu-ibu disekelilingku segera berlalu dan saling bersalaman dengan masih meninggalkan senyum dibibir mereka karna tingkahku.

"Makanya, kalo dengerin ceramah jangan tidooorrrrr..." kata adikku tepat ditelinga kananku.

"Agh, sialan kau De." Balasku.

Aku menyalami mamahku. Meminta maaf padanya.
 
Terakhir diubah:
Oh iya lupa.

Jangan pada inbox kalo cuma mau komentarin soal cerita atau daftar jadi fans ane! Ga penting.
Kalo maubkomen, di trit ceritanya ajah. Toh gakan aku bales juga PM-PM kalian.

Bukan sombong, tapi ane emang judes dan jutek. Jadi kalo kalian bukan "alien" gak usah coba SSI ane. Karna ane pantang di SSI.

Ane emang cuma tertarik sama "alien".
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bako itu ***** alias cimeng? Sorry, blom pernah denger bako. Gw juga dulu kuliah suka, malah dikenalin cw gw. Ujung sama, kita ml, tp yg bkn bt, cewe gw ga orgasme2 kalo fly, yg ada gw genjot n dia teriak terus

Ah yeesssss, betuuulll...

Ane emang lebih suka nyebut tu barang dengan sebutan "bako".
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Teteh...main di kebun apa ga takut dimasukin ama semut...hihihi...teteh nakal sih...
 
ini yg ditunggu2... Joss teh..
2014 kelas 3 sma, brrti kita seangkatan, jangan2 1 kampus haha
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd