Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Gara-gara mencoba eksib 2 : Petualangan mendebarkan

Bimabet
POV Irma
“Hufftt…., capek sekali. Tubuhku jadi basah kuyup oleh keringatku sendiri”batinku

“Guys!!!... istirahat yuk… capek nih…!!” teriakku kepada yang lain.

“Oke, kita istirahat dulu “teriak Diko yang berjalan paling depan.

Lalu kami beristirahat di tempat yang agak luas. Di situ ada sebuah batu hitam besar yang cocok untuk aku duduki. Kuhempaskan tas Carrier ku di tanah begitu saja. Lalu aku duduk bersandar pada batu besar itu. Bra yang aku kenakan terlihat agak jelas karena tang topku yang basah kuyup. Benar yang dikatakan suamiku, dengan pakaianku yang seperti ini, membuat tubuhku cepat merasa segar. Rasa gerah karena berjalan kaki segera digantikan rasa sejuk udara pegunungan.

Kuperhatikan teman-teman suamiku sering memandangi aku baik secara sembunyi-sembunyi maupun dengan terang-terangan. Aku cuek saja dan justru merasa senang akan pandangan-pandangan itu. Sesekali aku berpura-pura menggeliatkan tubuhku hanya sekedar mau memamerkan lekuk tubuhku. Aku biarkan mereka melihat, toh aku masih berpakaian lengkap. Hehehe….

Lalu kulihat Robby dan edy berjalan kearahku sambil membawa biscuit. Mereka lalu duduk di kanan dan kiriku.

“Mau…??”Edy menyodorkan biskuitnya dan menawarkannya kepadaku

“Mau donk… tumben baik banget. Hehehee..”Kataku sambil tersenyum

Sambil makan biscuit, Robby berkata kepadaku “Kamu seksi banget sih Ir..”

“Emang dari dulu Seksi, Mas Robby gak sadar ya?”aku membalas godaan Robby

“Tapi lebih seksi lagi kalau tanpa baju kayak waktu itu lo…”Goda Robby kembali

“Iiiihhhh… maunya… gak akan lagi. Cukup sekali, itu utk yang pertama dan terakhir”Jawabku tegas dan centil.

Tingkahku itu mengundang yang lainnya untuk ikut bersenda gurau (gemes mungkin ya..xixixix..) tapi mereka gak tau apa yang aku, Robby, dan Edy guraukan. Suasana begitu akrab dan nyaman.

“Udah yuk, kita jalan lagi” Ajakku

“Oke….!!!” Jawab mereka hampir serentak

“Kompak banget. Xixixix…..” kataku

Kamipun kembali melanjutkan perjalanan menuju ranu K**. Setelah beberapa jam kami berjalan, pada sore hari akhirnya kita sampai di Ranu K**. Pemandangannya sangat indah. Terbayar sudah rasa lelah kami oleh pemandangan Ranu K**. Di situ kami beristirahat sejenak lalu dilanjutkan dengan mendirikan tenda untuk tempat bermalam.

Suasana di lokasi Ranu K** sangat sepi. Hanya ada team kami dan kira-kira 3 team lain yang tampak. Aku bisa menyimpulkan ada 3 team karena terlihat ada 3 kelompok tenda. Kelompok ke 1 ada 2 tenda, kelompok ke 2 ada 4 tenda, dan kumpulan ke 3 ada 2 tenda. Hari ini memang bukan hari libur sehingga sangat jarang orang yang mendaki gunung.

Ada 3 tenda yang kami dirikan. 1 untuk aku dan suami letaknya ada di tengah menghadap barat, 1 untuk Edy, Agus, dan Robby letaknya disebelah kanan tendaku menghadap selatan, dan 1 lagi untuk Diko, Ari dan Dimas yang diletakkan disebelah kiri tendaku menghadap utara. Jadi tenda-tenda kami dirikan berbentuk letter “U”.

Setelah selesai mendirikan tenda, kami bersantai menikmati pemandangan. Barang-barang kami masih bergeletakan diluar tenda. Kupakai kembali kemeja flannel yang tadi aku lepas saat mulai pendakian untuk menghindari tatapan-tatapan nakal teman-teman suamiku terutama pada belahan dadaku yang terlihat jelas dan menggoda.

“Pemandangannya indah banget ya pah.. airnya jernih, jadi pengen mandi nih. Xixixi…..”kataku kepada suami.

“Sayangnya di Ranu ini gak boleh dibuat mandi dan berenang mah”Kata suamiku

“Iya pah, demi keselamatan juga… cuci muka yuk pah..”kataku mengajak suami untuk membersihkan diri.

Lalu kami berjalan kearah danau untuk membersihkan diri dan diikuti oleh teman-teman suamiku. Di pinggir danau kami membasuh muka, tangan, dan kaki kami. Airnya begitu dingin dan menyegarkan.

Lalu dengan iseng suamiku mencipratkan air danau ke tubuhku. “Auhhh… papah… basah nih….” Teriakku manja.

“Biar tambah seger mah…hahahaha….”suamiku tertawa sambil terus menciprati tubuhku dengan air.

“Hahahaha…. Bener Irma, ini aku tambahi airnya biar tambah seger lagi. Hahaha….”Robby tertawa dan ikut mencipratkan air ke tubuhku.

“Aaahhhh…. Jahat kamu mas Robby..!!” teriakku

“Ikutan mandiin ahh…..” seru Agus yang ikut mencipratkan air danau ke tubuhku.

“Emangnya aku kebo?? Dimandiin di danau kayak gini.. awas kalian!!”seruku dengan cemberut

“Ya udah, ntar kita mandiin bareng-bareng di kamar mandi deh…”goda Edy

“Hhuuuu…. Maunya…… Enak di kalian musibah di aku dong.…”balasku

“Ya udah yuk, balik ke tenda”ajak suamiku.

Akupun segera mengikuti suamiku untuk kembali ke tenda untuk ganti pakaian. Setelah didalam tenda, kulucuti seluruh pakaianku yang basah kuyub hingga bugil.

“Pah, tolong jemurin pakaianku di luar donk....Trus BH sama Celana dalamku yang basah itu taruh dibawah pakaian basah biar gak keliatan teman-teman papah… sama tolong ambilin handuk dan pakaianku di carrierya….”pintaku sama suami.

Suamiku membawa keluar tenda pakaian basahku untuk dijemur diatas tenda. Setelah beberapa saat, suamiku belum juga kembali membawakan handuk dan pakaianku sehingga aku masih dalam keadaan telanjang di dalam tenda.

“Pah… kok lama sih??”Teriakku ke suami.

“Ini handuknya dulu mah, pakaian kamu tadi d taruh di mana ya? Aku cari kok gak ada?”Tanya suamiku.

Aku menerima handuk dari suamiku dan segera mengeringkan tubuhku. “Kalau gak salah di dalam tas plastic warna putih pah..”jawabku

“kok gak ada mah? Jangan-jangan gak ikut terpacking?”Jawab suamiku.

“Yang bener pah?? Serius donk..”aku mulai dilanda kekhawatiran.
“Kalau sampai tertinggal, aku bisa telanjang terus nih..”batinku.

Kalau baju mungkin aku masih bisa pakai baju suamiku tapi kalau celana, suamiku hanya membawa 1 saja yaitu yang dipakainya sekarang dan tidak membawa celana ganti lagi.

“Iya mah, ini sudah aku bongkar carrier kita, tapi gak ada”jawab suamiku meyakinkan.

“Yaaa…. Gimana donk pah…?”tanyaku panik

“Ini mah, kamu pake sleeping bag ini dulu aja buat tubuh kamu biar gak kedinginan”kata suamiku memberi solusi.

Aku menerima sleeping bag dari suamiku. Aku buka resletingnya dan melebarkannya sehingga seperti selimut. Kupake sleeping bag itu sebagai selimut yang menutupi seluruh tubuhku. Aku memang hanya memiliki 1 sleeping bag. Biasanya kami gunakan untuk berdua sebagai selimut saat kami mendaki.


Kira-kira seperti inilah bentuk sleeping bagnya.

“mah, masakin makanan donk buat kita..”pinta suamiku

“Iiihh… mamah telanjang gini kok disuruh masak sih pah.***k mau ah, malu…”tolak ku

“kan udah tertutup pake selimut..”kata suamiku.
“Ayo lah mah… masak kita-kita yang cowok yang harus masak”rayu suamiku

“Ya udah deh, air sama mienya apa sudah disiapkan?”Tanyaku

“Sudah sayang….”jawab suamiku dengan mencubit daguku yang lancip

“Gombal…!!”kataku tersipu oleh tingkah suamiku.

Kugunakan sleeping bag itu untuk menutupi tubuhku mulai dari leher ke bawah dengan memegangi bagian atas disekitar leher dan dada. Dengan demikian ternyata Sleeping bag mengembang kesamping dari lengan sehingga bagian perut kebawah terbuka. Terpaksa aku gunakan tangan satunya untuk memegangi bagian yang terbuka.

Saat aku keluar tenda, kulihat mereka sudah membuat perapian untuk menghangatkan tubuh dan juga untuk memasak. teman-teman suamiku berkumpul duduk santai mengelilingi api sambil bersenda gurau. Saat aku bergabung, mereka masih asyik bergurau. Mereka belum menyadari bahwa aku tidak mengenakan sehelai benangpun di balik selimut sleeping bag ini.

“Duh, Gimana aku nuangin air ke panci ini ya?”tanyaku dalam hati. Aku kebingungan saat akan memasak karena kedua tanganku aku gunakan untuk memegang selimut. Setelah sedikit berpikir, akhirnya aku lepas tanganku yang memegang selimut di bagian tengah. Aku berpikir tubuhku gak akan terlihat karena menghadap ke api.

Dengan agak susah payah aku berhasil menuangkan air sedikit demi sedikit, dengan bagian bawah tubuh yang terbuka. Gerakanku yang sedang menuang air ini, membuat hampir seluruh paha kananku keluar dari selimut sehingga menjadi tontonan segar teman-teman suamiku.

“Wow… segar…”celutuk Robby saat melihat pahaku.

“Eeehhhhh…………..”teriakku kaget setengah mati. Secara reflek aku berusaha menutupi pahaku dengan menarik ujung selimut yang terbuka. Namun sialnya secara tidak sadar, aku menggunakan tangan kanan untuk menarik selimut yang dari tadi aku gunakan untuk menahan selimut di leherku sehingga selimut yang tadinya menutup rapat leher, pundak dan dadaku menjadi melorot ke tanah. Kini tubuhku yang bugil terpampang didepan teman-teman suamiku.

“Aduuuuhhhh…, gimana sih…”teriakku kebingungan, dadaku berdebar kencang. Aku sungguh malu sekali.

Tangan kiriku masih memegang panci yang sudah terisi air, sedangkan tanganku berusaha menarik selimut untuk menutupi tubuhku. Padahal jika dipikir dengan tenang seharusnya bisa saja panci aku letakkan dulu dan selimut bisa diatur dengan 2 tangan namun ini tidak aku lakukan karena bingung dan panik yang luar biasa.

Kepanikanku semakin menjadi-jadi saat aku masih belum bisa menutup tubuhku karena selimut yang jatuh ketanah terinjak oleh kakiku sendiri. Jadilah tubuhku menjadi tontonan teman-teman suamiku hingga beberapa saat lamanya. Saat mengetahui aku menjadi pusat tontonan, ada rasa terangsang yang muncul dibalik kepanikanku. Aku merasa seksi sekali. Benar kata suamiku, aku suka dilihat telanjang oleh orang lain. Hal ini membuat memekku sedikit mengeluarkan cairan birahi.

“Sini sayang aku bantu” ucap Edy.
“Kamu mundur dulu, ini selimutnya kamu injak”lanjut Edy.

Aku mundur beberapa langkah dengan tangan kiri masih memegang panci dan tangan kanan menutupi putingku. Ya, hanya putting yang bisa aku tutupi dengan sebelah tangan karena tidak mungkin aku menutupi tetekku secara keseluruhan hanya dengan tangan.

Setelah mundur beberapa langkah dan menunggu Edy membersihkan selimutku yang terinjak,
“Mamah curang ihh… masak Cuma diko aja yang dikasih rejeki nomplok”kata suamiku.

“Kenapa pah?” Aku heran dengan kata-kata suamiku dan mencari keberadaan diko. Begitu menoleh kebelakang, ternyata Diko tepat dibelakangku dan hanya beberapa centi saja dari pantatku.

“Aaahhhh….. Diiikoooo jjahhaattt…..kenapa diam aja??”teriakku kaget dan disambut ketawa oleh yang lainnya.

“Namanya juga Rejeki, masak ditolak..?! Hehehehe….”Jawab Diko cengengesan.

“aku juga mau donk…..??!”rayu Agus

“Enak aja…”Jawabku dengan nada sebal yang dibuat-buat.

“Mas Edy…. Cepet… Malu nih… kok malah dilama-lamain sih….”Teriakku dengan nada manja.

“Oh iya, hehehe….. sini…”sahut Edy mendekatiku
“biar tangan kamu bisa bergerak bebas, sleeping bag ini sebaiknya dililitkan aja ke tubuhmu seperti handuk. Tapi ini ujungnya gak bisa diselipkan karena tebal. Jadi di jepit aja pake lengan kamu” Kata Edy dengan membantuku melilitkan sleeping bag ke tubuhku. Tetapi ternyata dia ambil kesempatan dengan sengaja mencolekkan jarinya ke putingku yang sudah tegang dan sensitif saat melilitkan sleeping bag.

“Aaiiih……, mas Edy nakal banget sih….”teriakku kaget. Darahku langsung berdesir merasakan sentuhan nakal mas Edy.

Mas Edy dan yang lainnya hanya ketawa riang mendengar protesku. Lalu aku melanjutkan sesi memasakku diiringi pandangan mesum suami dan teman-temannya ke arahku. Aku yakin mereka pasti sedang berfantasi membayangkan tubuhku. Memikirkan fantasi-fantasi mereka membuat memekku semakin basah. Rasa bangga mulai melandaku.

Setelah beberapa saat, masakanku sudah matang. Dan kamipun makan bersama.
“Irma, tubuh kamu kok bisa bagus banget sih?? Emangnya kamu apain aja? Suka banget aku liatnya”Tanya Robby menggodaku

Mendengar itu aku merasa sangat tersanjung dan malu disaat bersamaan, “Apaan sih mas…?!” jawabku tersipu.

“Iya bener Ir, emang rahasianya apa? Putih, mulus, seksi, tidak kurus dan tidak gemuk. Ideal banget”sambung Agus

Aku semakin tersipu.

“Rahasianya, dilarang pake baju saat dirumah sehingga sirkulasi udara ditubuh jadi lancar. Hehehehe…”jawab suamiku.

“Iiihhhh…. Papaah….!!!”teriakku sambil mencubit perut suamiku.

“Oooo….. jadi rahasianya harus selalu telanjang ya???”sahut Dimas

“Kapan-kapan boleh dong aku main kerumah kamu… “sahut Edy

“Boleh-boleh.. tapi harus ada aku di rumah…..iya kan mah?! Hehehehe…”jawab suamiku

“Enak aja, gak boleh!!”Jawabku dengan memonyongkan bibirku seakan-akan cemberut disambut ketawa oleh yang lain.

Selesai makan kami ngobrol bersama di depan tenda. Aku merubah posisi selimutku hingga menutup seluruh tubuhku sampai leher dan hanya kepala saja yang muncul diluar selimut.

“Pah, udaranya terasa tambah dingin banget nih”kataku

Lalu suamiku menggeser duduknya dibelakangku. Tubuhku dipeluk dari belakang. Tangannya menyusup dibalik selimut sleeping bag yang menutup seluruh tubuhku. Tubuhku menjadi terasa lebih hangat. Kamipun melanjutkan obrolan.

Ditengah-tengah obrolan, dibalik selimut yang menutup tubuhku, suamiku iseng meremas-remas tetek dan mengelus memekku. Aku mencoba mencegah suamiku supaya tidak bergerilya ditubuhku, karena aku selalu tidak bisa menahan desahan jika dirangsang apalagi teman-temannya ada di dekat kami berdua. Namun suamiku seperti keasyikan dan tidak peduli sama penolakanku. Tetekku terus diremas-remas, putingku dielus-elus kadang dipuntir-putir. Memekku pun tidak luput dari kenakalan suamiku. Klitorisku dielus-elus, lalu dipencet dengan tiba-tiba membuat tubuhku tersentak secara reflek. Akibat remasan, elusan, dan gelitikan tangan suamiku, aku menjadi tak berdaya untuk menolak. Tubuhku menjadi terangsang berat. Aku berusaha untuk menahan geliat tubuh dan desahan agar teman-teman suamiku tidak menyadari apa yang terjadi pada diriku. Aku masih berusaha aktif mengikuti obrolan.

Aku merasa teman-teman suamiku mulai menyadari apa yang terjadi. Aku menjadi malu sekali, apalagi saat secara tak sengaja, aku mendesah dengan mulut terbuka dan sedikit menggeliat. Saat itu 2 jari suamiku tiba-tiba menelusup masuk ke liang memekku dan jari jempolnya menekan klitorisku. Akupun tidak bisa menahan desahan lagi dan hampir saja orgasme.

“Kenapa Ir..?”Tanya Edy
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ada bahan di pamerin nih Irma ke semua tenda2 disana, , ,buat game lagi seruh nihhh, bikin challenge, , , siksa Irma huuuuu muantappppppp
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Berasa banget kentangnya..!:aduh:

Suwun updetane hu
 
Berasa banget kentangnya..!:aduh:

Suwun updetane hu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd