Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY - TAMAT Gara-gara mencoba eksib 2 : Petualangan mendebarkan

Part 6


“Gak pa pa kok” jawabku
“Udah ah, aku mau tidur dulu. Capek banget”Ucapku

“Mau di temenin?”Tawar Ari

“Ogah..”Jawabku

“Mau di pijitin??”Tanya Diko

“Huuu… maunya….??!! Modus..”balasku

Lalu aku masuk kedalam tenda untuk beristirahat. Di dalam tenda aku membungkus rapat tubuhku untuk menahan udara dingin pegunungan. Disaat bersamaan, aku merasa horny luar biasa akibat dikerjain suamiku tadi apalagi tadi sudah hampir orgasme. Ingin memanggil suami untuk melanjutkan perbuatannya tadi, namun malu sama teman-temannya. Akhirnya aku hanya bisa menahan gairah ini.

Tidak lama kemudian suamiku memasuki tenda. Aku merasa cukup senang karena gairahku bakal tersalurkan. Namun ternyata teman temannya ikut dibelakangnya masuk kedalam tenda yang aku tempati.

“Eeehhh…. Kok ikut masuk semua??”tanyaku heran

“Diluar dingin mah.. jadi papah ajak masuk ke tenda aja. Lanjut ngobrol di dalam tenda”jawab suamiku

“kenapa kok gak ditenda lain?? Aku kan mau istirahat”protesku

“kalau di tenda lain gak asik Ir.., gak ada pemandangan indah” sahut Robby

“Pemandangan apa maksudnya??” tanyaku heran

“Pemandangan kamu, xixixi….”jawab Robby sambil tertawa cekikikan di ikuti yang lain

“Apaan sih…” aku tersipu malu menanggapi ucapan Robby.
“Gombal..”lanjutku.
Senang rasanya dipuji seperti itu. Apalagi dipuji didepan banyak orang. Serasa menjadi wanita tercantik didunia. Heheheh….

“Eh, kalian kenapa duduk mengitari aku?” tanyaku heran

“emang mau duduk dimana lagi mah? Kan mamah uda berbaring ditengah-tengah.”jawab suamiku

“Ya udah, minggir-minggir, aku mau geser ke pinggir tenda aja” kataku. Aku agak panik karena tubuhku yang bugil ini hanya ditutupi sehelai selimut aja. Apalagi aku ada ditengah-tengah mereka, kalau selimut tersingkap sedikit aja sudah gawat nih.

“Gak pa pa sayang.., uda disitu aja” kata suamiku. Kedua tanganku dipegang oleh suamiku dan secara perlahan-lahan diletakkan diatas kepalaku. Setelah itu suamiku mencium keningku dengan mesra sekali membuat jantungku semakin malu pada teman-teman suamiku. Jantungku berdebar kencang.


“Ini lo mah.. Robby tadi cerita kejadian saat main bilyard tempo hari. Diko, Ari dan Dimas jadi penasaran. Mereka juga pengen liat tubuh polos mamah”kata suamiku kalem


“Nggak..nggak.. enak aja… emang tubuhku untuk dipertontonkan..” jawabku jutek. Namun debaran jantungku semakin kencang. Wajahku memerah karena malu, ternyata tubuh bugilku jadi perbincangan mereka.

“Loo…. Katanya mama suka ditelanjangin dan ditonton orang banyak….”kata suamiku.

Jddduuaarrr………. Kata-kata suamiku kalem tapi bagai petir yang menyambar. Aku kaget sekali. Aku merasa sangat dipermalukan. Tapi anehnya tidak ada rasa marah sama sekali. Aku merasa sangat terangsang dengan kata-kata suamiku.

“PAPAH..!!!”Protesku kepada suami. Namun aku tahu, suamiku sangat memahami diriku. Dia tahu kalau aku tidak benar-benar marah. Dia tahu kalau aku akan terangsang dengan sendirinya. Karena dia memahami semua, aku yakin dia akan terus melakukan sesuatu yang lebih memalukan aku. Apalagi suamiku juga sangat hobi memamerkan tubuhku dan sangat suka melihatku kelojotan dilanda birahi. Hal itu membuatku semakin dag dig dug.

“Yuk guys, kalian tarik pelan-pelan selimut Irma. ini tangannya sudah aku pegangin” kata suamiku kepada teman-temannya.

“Oke bos…”jawab teman-teman suamiku hamper serempak

“Jangan pah…. Malu aku….please….??!!”aku memohon sama suamiku. Bagaimanapun, rasa malu masih mendominasi dalam diriku.

Mereka mulai menarik selimutku ke bawah secara perlahan-lahan. Jantungku berdebar kencang banget. Selimut itu mulai turun secara perlahan membuka ketiakku yang tadinya masih tertutup selimut. Aku tidak bisa menahan selimut tsb karena kedua tanganku masih dipegang oleh suamiku diatas kepala.

“Jangan…..please….??!!” aku hanya bisa memohon dan sedikit meronta atau lebih tepatnya menggeliat.

“Jangan banyak gerak mah… ntar cepet kliatan lo..tuh liat putingnya hampir keliatan gara-gara mamah banyak gerak”kata suamiku.

Aku melihat kearah dadaku. Benar saja, areola ku sudah mengintip sedikit. Dan sebentar lagi selimut itu akan melewati putingku lalu putingku akan terlihat oleh 6 cowok yang bukan suamiku sebagai tontonan gratis.

Ya ampun…Ini seperti permainan yang sudah dirancang oleh suamiku dan teman-temannya untuk bisa memacu adrenalinku. Selimut yang aku gunakan untuk menutupi tubuhku di pelorot secara perlahan-lahan, tubuhku akan terbuka sedikit demi sedikit.

Sebelum putingku terlihat, mereka menghentikan tarikan selimutnya. Aku tidak berani bergerak sama sekali bahkan bernafaspun harus hati-hati agar selimutnya tidak tersingkap membuka putingku. Dibawah sana, memekku sudah mengeluarkan cairan tanda bahwa aku sedang terangsang berat.

“Ketiak kamu mulus banget Irma, boleh aku jilatin?”Tanya Robby sambil menggerakkan lidahnya membasahi bibirnya bagai harimau yang siap memakan mangsanya.

“Jangan… tolong hentikan…aku malu….”rengekku. kata-kata Robby semakin membuat aku terangsang.

“Lihat belahan dadanya bro…. indah banget..”timpal Ari. Mata mereka semua hampir tidak ada yang berkedip menatap dada dan ketiakku. Gila…, belum disentuh aja terasa seakan sedang foreplay. Memekku semakin banjir oleh cairanku sendiri.

“Istri siapa..???”kata suamiku bangga.

“Putingnya hampir kebuka bro, yuk lanjut plorotin, udah gak sabar nih..” sahut Diko.

“Jangan….”Rengekku lagi.

Mereka melanjutkan lagi menarik selimutku secara perlahan-lahan. Aku tak berdaya untuk menahan selimutku agar tidak semakin meluncur kebawah. Mili demi mili putingku mulai terbuka. Aku menahan nafas menanti detik-detik terbukanya putingku. Wajahku terasa menebal menahan malu.

Dan akhirnya,….”Pluk” ujung selimut tersebut berhasil melewati salah satu putingku dan satunya lagi hanya tinggal kira-kira 1 mili saja untuk membuat putingku terbuka secara utuh. Dan setelah ditarik sedikit lagi akhirnya kedua putingku terbuka seluruhnya bahkan kedua tetekkupun juga terlihat seluruhnya.

“Aaahhhh……”aku mendesah saat selimut itu melewati kedua tetekku dan memamerkannya kepada 7 cowok yang ada didalam tenda.

“Wow” komen Dimas

“Amazing” komen ari

“Mantab” komen Diko

Tetekku memang sangat indah. Tidak besar dan tidak kecil, sangat ideal. Apalagi aku masih belum menyusui jadi masih kencang seperti gadis. Kulitnya putih, bersih dan mulus. Saat ini putingku dalam keadaan mengacung keras akibat rangsangan yang terjadi.

Mereka menghentikan sementara tarikan selimutnya hanya untuk menikmati pemandangan payudaraku. Rasa Malu ku semakin menjadi-jadi melihat tatapan mereka ke arah dada ku.

“Papah..”aku melihat kearah suamiku dengan pandangan sayu dan memanggilnya dengan suara parau menahan gairah rangsangan yang terjadi.

“Iya sayang..?”respon suamiku mesra.

“Malu….” Jawabku

“Nikmatin aja ya…”kata suamiku
“Lanjut plorotin gih..”pinta suamiku kepada teman-temannya

Lalu selimut itu turun lagi secara perlahan-lahan semakin membuka tubuhku. Proses terbukanya tubuhku dari mulai awal sampai saat ini sangat memacu adrenalinku dan mempermalukanku tapi jujur, aku sangat menyukainya. Aku sendiri bingung dengan diriku sendiri.

Selimut itu kini sudah sampai pada pusarku, dan terus meluncur kebawah secara perlahan-lahan hingga sampai pada bawah perutku. Rambut kemaluanku yang tipis dan indah sudah hampir terbuka. Sampai disitu mereka menghentikan laju selimutku dan kembali menikmati pemandangan tubuhku. Dipandangi beberapa lawan jenis dalam keadaan setengah telanjang bener-bener membuatku excited banget. Jantung berdebar kencang tiada henti.

Sebentar lagi tubuhku akan telanjang bulat tanpa ada apapun yang menutupinya dari pandangan-pandangan nafsu teman-teman suamiku. Tinggal beberapa millimeter saja, memek mulusku akan terlihat seutuhnya. Aku tidak bisa berusaha untuk menutupinya karena tanganku sedang ditahan diatas kepala oleh suamiku.

“Indah sekali tubuh kamu Irma…” puji Edy

Aku hanya bisa menutup mataku dan mendongakkan kepala berusaha menyembunyikan wajahku di sela-sela tangan yang terbelenggu. Berusaha menutupi wajahku dari rasa malu akibat penelanjangan ini.

“Tinggal sedikit lagi nih.., boleh kami teruskan Ir..??”Tanya Edy

Aku yang ditanya seperti itu menjadi bingung untuk menjawabnya. Ini benar-benar pelecehan seksual yang luar biasa. Tetapi mengapa hanya debaran jantung yang bergairah dan rasa malu yang aku rasakan? Tidak ada rasa marah sekali.

Jika aku menjawab iya, serasa aku seperti wanita nakal yang murahan sekali tetapi jika aku menjawab tidak, sudah kepalang tanggung. Gairahku sudah membuncah, aku sangat-sangat terangsang.

Ditengah-tengah kebingunganku menjawab, tiba-tiba… “Aauucchh….” Aku menjerit dan terlonjak karena tiba-tiba ada yang mencolek putingku kananku. Rasanya geli sekali. Putingku sangat sensitive. Bersamaan dengan itu, terasa banget ada cairan yang sedikit menyembur dari lubang memekku.

“Di jawab dong sayang….”pinta suamiku.

Dengan menggigit bibir bawahku menahan rangsangan dan mata yang aku pejamkan, aku mengangguk pelan.

“Sebentar mah, untuk memastikan aja nih, Gimana rasanya ditelanjangi ama teman2?” Tanya suamiku.

“Malu…..”aku menjawab dengan tersipu dan berusaha menyembunyikan wajahku sebisa mungkin. Namun tidak ada yang bisa menutupinya.

“Mamah suka gak kita telanjangin begini? Kalau mamah gak suka, kita hentikan aja”Tanya suamiku

Aduhhhh… suamiku ini pinter banget membuatku bingung. Sudah kepalang tanggung untuk menghentikannya. Aku sudah terangsang berat. Tapi untuk menjawab “suka” aku malu sekali…(kataku dalam hati)

“Mah… jawab donk…”desak suamiku

“Iiyyaa..Ssuukkaa.…..”akhirnya aku menjawab dengan semakin tersipu malu. Aku mencoba menggerakkan tanganku yang terbelenggu keatas kepala oleh tangan-tangan teman suamiku, berusaha untuk menutupi wajahku namun sia-sia

“Wow…. Menggemaskan sekali kamu Ir…hehehe…., Ok, kita lanjut ya..” kata Edy.

Lalu mereka yang dibawah kakiku mulai menarik kembali selimut yang hanya menutupi sedikit memekku. Dan setelah selimut bergeser beberapa sentimeter ke bawah, akhirnya memekku terlihat seutuhnya. Aku tidak tau bagaimana ekspresi teman-teman suamiku yang mengelilingiku. Aku hanya memejamkan mataku menahan malu dan debaran jantungku. Kini tubuhku sudah terbuka seluruhnya. Selimut yang tadinya menutupi tubuhku sudah berada di pojok tenda. Tubuhku sudah telanjang bulat, telentang tak berdaya dikelilingi para pria macho dan ganteng teman-teman suamiku.

Setelah itu aku merasakan benda-benda basah dan lunak yang membelai seluruh tubuhku. Sungguh terasa geli dan nikmat sekali hingga membuat tubuhku menggeliat-geliat. Tanpa sadar aku mendesah keras.

“Aaahhhh……… aahhh…… ggeelliiii…..aammpuuunnnn……..aaahhhhh…….” desahku. Aku tidak peduli suaraku didengar oleh pendaki lain di luar sana. Aku tidak peduli mereka penasaran dan akhirnya mau bergabung dengan kami atau tidak. Aku hanya bereaksi terhadap apa yang aku rasakan tanpa bisa berpikir apa-apa. Kubuka sedikit mataku untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata mereka semua menjilati seluruh tubuhku secara serempak.

Ujung jari hingga telapak kakiku, kedua pahaku, bibir memekku, perutku, kedua tetek dan putingku, ketiak, leher, semua tidak luput dari belaian lidah-lidah teman suamiku. Pinggulku aku gerak-gerakkan kekanan kekiri, melenggak lenggok menahan geli dan nikmat. Klitoris hingga anusku juga tidak luput dari lidah-lidah nakal mereka.

Kulihat suamiku yang berada di dekat kepalaku, memandangiku dengan senyuman manisnya membuat nafsuku semakin memuncak. Kemenengadahkan kepalaku mempermudah jilatan pada leherku. Mulutku terbuka, mendesah dengan mata yang sayu yang menatap suamiku.
Lalu suamiku mencium bibirku dengan sangat ganas. Sepertinya dia juga tidak bisa menahan nafsunya melihat aku dikeroyok teman-temannya.

Kakiku diangkat dan dikangkangkan lalu aku merasa ada lidah yang mencoba menerobos anusku. Diserang kenikmatan dari seluruh penjuru, membuat tubuhku tidak dapat bertahan. Kurang dari lima menit, aku sudah merasakan tubuhku mulai menegang. Jilatan-jilatan pada seluruh tubuhku sama sekali tidak berkurang justru malah semakin intens pada bagian-bagian sensitive.

Tak berapa lama kemudian,
“Aaahhh…. Aaahhhh…. Aakkkuuuu……mauuu….. aaaaaaaaccchhhhhhhhhhhh…………………………………………..” jeritku mengiringi orgasme yang begitu dahsyat. Aku tidak sempat meneruskan kata-kataku. Tubuhku menegang kencang. Meliuk keatas bagaikan busur panah. Lalu sesaat kemudian mengejang-kejang. Sangat nikmat sekali. Jilatan-jilatan pada tubuhku yang tidak berhenti mengakibatkan orgasmeku menjadi panjang dan susul menyusul. Aku mengalami multi orgasme tanpa penetrasi sampai akhirnya tubuhku melemas. Nafasku ngos-ngosan seperti orang yang berlari jauh. Sangat nikmat sekali.

“Enak sayang..??” Tanya suamiku kepadaku. Aku hanya bisa mengangguk, tidak bisa berkata-kata karena nafas yang masih ngos-ngosan.

“Ok, aku yang pertama” kata suamiku. Lalu dia beranjak menuju selangkanganku dan bersiap menusuk memekku dengan kontolnya.

“Aaaahhhhhhhhh…………” aku mendesah saat kontol suamiku masuk secara perlahan-lahan ke dalam memekku. Aku yang masih belum pulih karena orgasme tadi, merasakan memekku masih sangat sensitive dan ngilu. Tubuhku menggeliat dengan mata terpejam dan mulut menganga.

Lalu kurasakan suamiku mulai menggenjot secara perlahan-lahan diikuti teman-teman suamiku yang kembali menjilati tubuhku. 2 orang entah siapa, mengulum telingaku kanan dan kiri membuat sekujur tubuhku merinding. Ketiakku yang kanan dan kiri juga tidak luput dari jilatan oleh 2 orang yang lain membuatku merasakan geli yang luar biasa. Lalu dua putingku mengalami nasib yang sama. Aku merasakan jilatan dan gelitikan oleh lidah-lidah nakal pada kedua putingku. Aku mendesah dengan keras, mengerang, dan sedikit berteriak. Tubuhku menggeliat-geliat nikmat. Lengkap sudah siksaan nikmat pada sekujur tubuhku.

“Aaacchhh…. Aacchhh…aacchhh….ppppaaappppaaahhh…. ggeelliii…..” desahku
“Oooohhh…….aaahhhh……ppaappaahh…..aaahhhh…”desahku tiada henti
“Aahhh…….aakkkuuu…. mmaauuu…pppiippiisss….”desahku
“aaahhh….aaahhh…aaaaaaacccchhhhhhhhhhh………………………………………..”aku berteriak merasakan orgasme kedua yang lebih dahsyat dari yang pertama tadi. Tubuhku kembali mengejang-kejang disertai percikan air yang keluar dari lubang memekku. Crittt…crittt…critt..

Setelah beberapa saat, tubuhku kembali melemas. Kurasakan suamiku mencabut kontolnya dari dalam lubang memekku.
Plop….
“oohhh…….”desahku merasakan ngilu saat kontol suamiku tercabut dari memekku. Mulutku menganga dan mataku terpejam merasakan hal itu.

Setelah itu aku merasakan ada kontol lagi yang kembali menyusup didalam memekku membuatku kembali mendesah dan menggeliat karena memek yang masih terasa ngilu.
“Aaaaahhhhhhh……….” Desahku panjang. Lalu kembali tubuhku digenjot dengan tempo yang semakin lama semakin cepat. Memek yang tadi terasa ngilu, kini berubah menjadi nikmat yang amat sangat. Hanya butuh beberapa menit saja tubuhku sudah kembali menegang. Aku kembali mengalami orgasme yang kuat. Genjotan kontol pada memekkupun berhenti,memberiku kesempatan untuk menikmati klimax yang luar biasa. Jilatan pada ketiakku dan hisapan pada kedua putingku yang tidak berhenti membuat orgasmeku menjadi lebih panjang. Rasa geli dan nikmat menjarah sekujur tubuhku.

Bersambung.....
 
Terimakasih huuu, de best
Smga kegiatan Real Life ny slalu berjalan lancar, biar update ikut lancar hehe
SEMANGATTTT HUUUU,
 
Wah boleh sampai pingsan boh istrinya di kerjai habis- habisan..... hahahaha asyikkkk.... terima kasih updatenya suhu...
 
Penggiliran yang kurang maksimal, tolong kupas tuntas lagi adeganya hu:kretek:

Suwun updetane hu:beer:
 
Mantap ceritanya suhu, btw kalau boleh ngasi ide, nanti Irma kembali eksib2 gitu dong sama orang yang ga dikenal Kaya di cerita 1
 
Ajibbb... mantap jiwa ini kisanya
Membawa imajinasiku ke puncak langit ketujuh... ough yeasss

Makasih suhu
Lanjutttt
 
Bimabet
Irmaaaa kenapa namamu mirip dengan selingkuhanku di real life, binor binal jg hahahaha jadi makin terbawa fantasi baca cerita ini suhuuu... dilanjuuuttt donngg
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd