Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT GENGSI DONG !!! (By : FigurX)

Bimabet
Slese sudah baca marathonnya,
Walaupun di skip2 untuk SSnya karena puasa, hahaha..
Ijin mendirikan tenda di mari suhu @FigurX
Kirain mo bikin cerita baru, ternyata nerusin cerita lama..
Saya harap kali ini sampe TAMAT,
Dan lancar update nya, hehe..
Btw masalah Dona knp ga segera diselesain jg Suhu,
Nanti ngaruh ke hubungan dng Nada lho..
Pasti salah paham dech Nada..
Ditunggu update cerita berikutnya suhu..
 
Slese sudah baca marathonnya,
Walaupun di skip2 untuk SSnya karena puasa, hahaha..
Ijin mendirikan tenda di mari suhu @FigurX
Kirain mo bikin cerita baru, ternyata nerusin cerita lama..
Saya harap kali ini sampe TAMAT,
Dan lancar update nya, hehe..
Btw masalah Dona knp ga segera diselesain jg Suhu,
Nanti ngaruh ke hubungan dng Nada lho..
Pasti salah paham dech Nada..
Ditunggu update cerita berikutnya suhu..

Tengkiu respek dan atensinya brada broh.. :ampun:

Makasih juga atas doanya :ampun:


Btw masalah Dona knp ga segera diselesain jg Suhu,
Nanti ngaruh ke hubungan dng Nada lho..
Pasti salah paham dech Nada..


Yaa.. karena masih nunggu Nada take dulu, karena kaitannya malah di Nada.

Nahhh mumet kan?
Sama.. TS juga mumet :(
 
Om @henkk kok ga pernh kliatan ya.. :confused:
 
WELCOME TO








○○○○○○○○○○○

Bagian 17 : Apa kabarmu disana?

(With Cross-over)

○○○○○○○○○○○





Scene 1






》》》》○《《《《​













Pandangan Najar menyapu selusin pengunjung Bakso "Cak Ali Manukan" yang baru saja berlalu meninggalkan depot cabang ke tiga yang berada di kawasan Ketintang Surabaya. Tatapan Najar kosong, sekeranjang kedukaan menghimpit di dalam dadanya, dibalik buah dada nan seksi dan montok.

Lalu lalang mahasiswa yang berseliweran di depan depot hanya di lewatkan oleh Najar tanpa ada gairah. Dalam kondisi wajar, biasanya Najar akan berteriak mempersilahkan mampir kepada orang-orang yang melintas di dekat depotnya. Namun kali ini tidak. Ia memilih hanya berdiam diri membiarkan calon rizkinya berlalu pergi.

Najar melamun, membayangkan berbagai kejadian yang telah ia lalui. Rencana inteview di Rapi Design tahun lalu yang urung dilakukan karena melihat kondisi kesehatan Nada yang semakin membaik. Berlanjut merintis usaha bakso yang penuh perjuangan dalam kondisi Pak Ali belum terlalu pulih dari sakitnya. Hadirnya Indra mengisi kerontangnya jiwa, namun hanya mengisi, belum mampu mengobati.

"Mbak.. mbak.. tumbas (beli)", seorang pria tegap dan temannya yang kerempeng tahu-tahu sudah ada di hadapan Najar tanpa disadarinya. Mungkin terlalu asyik melamun membuat konsentrasinya menjadi kabur.

"Ooh.. iya.. maaf maaf.. sebentar... Joo.. Karjo. Iki mas e dilayani", Najar terhenyak dan segera memanggil pegawainya untuk melayani calon pembeli tersebut.

"Lhukk.. Karjo maneh jenenge (Karjo lagi namanya) Yos.. wah wahh.. aku iso gendeng iki kewaregen (kekenyangan) nama Karjo mulu", si kerempeng berbisik kepada si tegap namun masih terdengar oleh Najar.

"Kenapa mas dengan Karjo?", kening Najar berkernyit.

"Ohh.. gapapa mbak, sepuntene (maaf) ini temanku kumat keloren (penyakit flu pada unggas yang membuat unggas melintir kepalanya)", jawab si tegap cengengesan menutupi.

"Woooh koen iku Yos, koncone dewe didungakno loro (temen sendiri di doakan sakit). Eh mbak boleh kenalan ya, sebagai pelanggan setia. Kenalkan saya Dodo, dan ini kunyuk namanya Yosa", yahh Dodo ternyata, kalau ini sih TS juga kenal hahaha.










"Oh iya mas.. kenalkan aku Najar pemilik depot ini. Sudah sering ta mas makan disini?", Najar menyapa ramah. Sudut matanya menangkap sosok tegap yang bernama Yosa terlihat cukup keren. Mirip-mirip Indra deh badannya. Tapi wajahnya enggak.. yang ini lebih gahar bin macho.

"Iya mbak sering banget, lewat haha", si tegap bernama Yosa menjawab ringan, garing.

"Haha isok ae pean iku mas. Yowes monggo dinikmati dulu baksonya. Saya tinggal ke dalam", lanjut Najar mempersilahkan.

"Waitt.. tunggu dulu mbaak.. nomer WA nya belum.. buat delivery order mbak.. kalau boleh sih", Dodo tanpa tedeng aling-aling langsung menyerang Najar dengan jurus andalan.. Ajian Merogoh WA.. 😂

Demi keramahan akhirnya Najar bertukar nomer whatsapp dengan Dodo dan Yosa. Najar tak tahu bahwa Yosa maupun Dodo memiliki kemampuan bertarung yang sama kerennya seperti Indra.

"Eh mbak, nitip promosi.. kalau perlu pembangunan rumah, renovasi, dan design.. hubungi kita-kita ya", ucap Dodo sambil berlalu menuju mejanya untuk menikmati semangkok bakso ter hits di Surabaya.

"Wahh cocok mas, bapakku kate (mau) renov omahe. Pengen disulap dadi depot utama. Isok ta?", Najar nampak antusias menanggapi tawaran Dodo.

"Wohh isok mbak.. rejeki iki Yos. Engko lanjut ngobrole mbak. Tak mangan sek (makan dulu).. wetengku luwe (perutku lapar)", tukas Dodo dengan mulut penuh dengan pentol.

Yapp.. Yosa dan Dodo, duo kadal buntung tanpa sengaja tertiup angin dan terdampar di depot bakso Najar dalam keadaan lapar akut. Kemampuan mereka di bidang properti tentunya akan sangat membantu kebutuhan perbaikan depot Pak Ali. Semoga saja Najar tak tertarik pada Yosa. Akan lebih rumit urusan Yosa dan Nesa jika Najar masuk ke dalam kehidupan percintaan Yosa. Tapi kalau Najar memang favorit pentungan berukuran besar, maka batang arabic Dodo akan sangat membantunya.
Wkwkwk.***wet wess... ruwett.




-----------






Pagi belum terlalu siang saat Najar beriring bersama Pak Ali serta Hajar meninggalkan pelataran Pengadilan Agama. Sekian mata pria di tempat itu seperti tak bisa lepas menikmati indahnya tubuh Najar dan Hajar yang melenggang santai. Mereka terlalu oye untuk ukuran cewek muda di lingkup ibukota propinsi ini.















"Syukurlah nduk, akhirnya tuntutanmu terhadap Dion dikabulkan oleh hakim. Bapak ikut lega jadinya", Pak Ali membuka pintu mobil dan duduk di bangku penumpang bagian depan. Hajar ada di kursi kemudi, sedangkan Najar di kursi belakang.

"Injih Pak. Ya memang harus dikabulkan. Satu tahun ditelantarkan tanpa kabar itu sudah bisa diproses. Entahlah sekarang dia dimana. Bukan urusan kita juga kan.. toh aku sekarang bukan istrinya lagi", Najar masih ribet memposisikan buah pantat seksinya di jok kursi mobil. Gaun yang panjang cukup menghambat ruang geraknya. Terpaksa ia harus mengangkat lebih tinggi rok panjang tersebut dan menyuguhkan betis jenjang nan putih mulus demi mendapatkan posisi duduk yang lebih nyaman.

"Wah kabar baik gae mas Indra iki mbak", Hajar ikut nimbrung dalam obrolan sembari mulai menjalankan mobil meninggalkan area parkir Pengadilan Agama.

Hari itu Hajar dalam posisi off kerja. Seluruh karyawan sedang ada dilapangan untuk pemasangan interior di tempat pelanggan. Nada memilih untuk stay di rumah menghindari Pras. Alhasil Hajar memiliki waktu sangat longgar untuk menemani bapak dan kakaknya.

Mobil mengarah ke rumah lama Pak Ali di manukan. Rencananya siang itu mereka akan bertemu dengan Yosa dan Dodo untuk membicarakan rencana pembangunan depot di rumah manukan. Tak butuh waktu lama hingga akhirnya mereka tiba di tujuan.

"Lhukk.. iku Najar sama satu lagi.. gendeng Yos, bener-bener varietas bibit unggul. Kinyis-kinyis mingit-mingit ngunu rek. Amanda ae yo lewat lek lawan dua cewek iki..", Dodo berbisik ke telinga Yosa saat Pak Ali dan dua anaknya turun dari mobil kemudian menyalami mereka. Nampaknya Pak Ali mengamati gerak tubuh Dodo yang seperti tergiur pada kecantikan kedua putrinya.

"Namanya siapa mas?", tanya Pak Ali sedikit berwajah kaku. Gerak tubuh seolah hidung belang kurang diminati oleh Pak Ali.


"Saya Yosa"...

"Dodo"...

Keduanya bergantian memperkenalkan diri. Pak Ali hanya manggut-manggut geleng-geleng.

"Sudah punya pacar?.. jujur lho yo. Daripada batal di depan ini rencana renov nya", lanjut Pak Ali masih dengan wajahnya yang dingin dan kaku.

"Saya sudah pak, anak Lampung. Kalau teman saya ini malah 3 hari lagi lamaran", jawab Yosa jujur. Sikutan Dodo di belakang punggungnya tak digubris oleh Yosa.

"Baguslah.. gausah macem-macem sama anak-anak saya. Mereka juga sudah punya pasangan !!", sambut pak ali sedikit ramah.

"Waah.. saya tipe setia pak. Ga mungkin pecicilan ke anak bapak", seloroh Dodo mencoba lebih mencairkan situasi.

"Setia? Selingkuh Tiada Akhir maksudnya??!", Pak Ali agak mengernyit.

"Mboten paak..saestu (beneran)", tandas Dodo dan disambut gelak tawa oleh Pak Ali.

"Hahaha.. sudahlah.. ayo monggo masuk. Maklum mas, namanya bapak ya begini ini, hati-hati kalau punya anak perempuan", Pak Ali tertawa lepas dan melangkah menjauh dari Yosa dan Dodo menuju pintu rumah manukan.

"Jangkrikk.. galak e rek.. mirip Pak Sosro romo nya Nesa haha", batin Yosa dalam hati.

Melalui pembicaraan yang panjang, negosiasi serta koordinasi design yang dibutuhkan akhirnya kedua belah pihak bersepakat untuk melakukan pengerjaan pembuatan depot utama bakso "Cak Ali Manukan". Semoga nanti hasilnya dapat memuaskan Pak Ali.

"Pangapunten (maaf) pak, mungkin nanti saat pengerjaan akan didampingi oleh teman saya Dodo. Kebetulan minggu depan saya akan bertolak ke Makasar karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan di sana. Mboten nopo-nopo (gapapa) pak njih?", ungkap Yosa meminta ijin.

"Sembarang mas.. yang penting bangunannya selesai dan bagus", jawab Pak Ali tak terlalu pedulikan urusan Yosa.




----------


Bagi suhu yang belum mengenal siapa itu Yosa dan Dodo bisa klik dan intip trid yang ini :

ACKD - Aku Cinta Kau Dan Dia


----------



BERSAMBUNG

KE SCENE 2 ⤵
 
Terakhir diubah:
WELCOME TO







○○○○○○○○○○○

Bagian 17 : Apa kabarmu disana?


○○○○○○○○○○○





Scene 2





》》》》○《《《《​















"Aku berharap bisa segera kamu lamar", Najar berterus terang kepada Indra yang saat itu duduk di hadapannya. Najar dan Indra sedang duduk bersama menikmati sate Ondomohen sambil membicarakan kelanjutan hubungan mereka.

"Iyaa", jawab Indra singkat.

"Kok gitu aja sih jawabnya??!!", ucap Najar sedikit tak suka atas respon flat Indra.

"Iya iya.. biar aku pikirkan dulu", jawab Indra seperti tak berselera.

"Kamu kenapa sih? Kok pole (jadi) aneh gitu sekarang?!!", Najar kian meninggi suaranya. Ada rasa gusar yang memaksanya.

"Aneh yopo seh. Biasa ae kok.. kalem", balas Indra enteng.

Kegiatan makan bersama yang seharusnya berlangsung santai dan rileks berubah menjadi adu mulut yang kian memuncak. Najar tak rela merasa dipermainkan oleh Indra. Sebaliknya Indra mulai jengah karena seperti dipermainkan dalam setahun ini. Percekcokan mereka seperti susah untuk mendapatkan titik temu.

"Ooh... apa karena wanita itu ??!!!", Najar sudah hilang kesabarannya.

"Wanita siapa??", Indra masih saja acuh tak acuh. Dengan santainya ia terus menikmati gigitan demi gigitan sate di hadapannya.

"Siapa lagiii... gausah macak congok (akting bego) deh. Kakaknya Nada itu kan yang sekarang lagi dekat sama kamu !!", kecurigaan Najar terhadap Dira mulai mengemuka. Sudah sejak dahulu bertemu di bandara ia sudah mencium gelagat tatapan mata aneh dari keduanya. Ia tak menyangka keadaan akan berubah semakin memuakkan seperti ini.

"Jangan asal tuduh tanpa bukti.. aku cuma berteman kok. Biasa lah pesan seragam ke dia", Indra yang hari-harinya biasa melucu, kali ini terlihat begitu menyebalkan bagi Najar.

"Halaaahh.. alasan!!!", Najar mencibir. Indra pun menjadi tersulut.

"Kamu disabar-sabarkan kok makin kasar ya. Gausah sebut Dira segala. Ini adalah urusan antara aku dan kamu !!", bentak Indra. Wajahnya memerah marah.

"Ok.. ini urusan kita. Sekarang aku tanya.. kenapa kamu berubah?", wajah Najar tak hanya memerah. Tangis tertahan diantara ucapannya.

"Kamu ga tau Jar.. betapa sulitnya menata hatiku diantara bayang-bayang suamimu. Aku merasa bodoh karena telah masuk dalam kehidupan rumah tanggamu. Ga enak Jar jadi simpenan istri orang. Mumet ndasku !!", airmuka Indra berubah, matanya berkaca-kaca. Ada ketulusan dalam ucapannya.

"Iya aku ngerti.. dan sekarang kan aku sudah cerai. Kamu tidak sedang bersama istri orang !!", sahut Najar mulai panik. Ia tahu bahwa Indra benar-benar telah merasa lelah berhubungan dengannya.

"Jadi cadangan maksudmu?, pemain pengganti.. taek ta!!!", Indra mengumpat kesal. Sedihnya telah sampai keujung. Ia pun berdiri dan melangkah pergi meninggalkan Najar yang tersedu sendiri.


...............

Saat bayangmu semakin menghilang
Ada setangkup rindu kupendam
Yang takkan pernah bisa terucapkan
Padamu

Sungguh kurindu pada dirimu
Ingin mengulang masa yang lalu
Walau kau telah pergi dariku
Menjauh

Dan kau pun menghilang
Tinggalkan resah untukku
Dan kau pun menghilang
Aku terdiam

Saat bayangmu semakin menghilang
Ada setangkup rindu kupendam
Yang takkan pernah bisa terucapkan
Padamu

Semakin jauh aku tertinggal
Semakin dalam aku terjatuh
Merindukan hangat yang menyatu
Darimu

(Lirik lagu : Dan Kaupun Menghilang - Rasa Band)




----------





2 hari setelah pertengkaran Najar dan Indra..





Aaauuhh !!!

Oooh oooh... terus sayang.. auhh

Enak sekali kontolmu..gedeeh bangett ahhh hmm


Indra sedang berpacu memompa liang senggama seorang wanita yang sekarang menungging seksi di hadapannya. Dengan penuh birahi Indra menyodok, meronjok liang surgawi tersebut dengan batangnya yang kekar.

"Ampunn.. ahhh", wanita tersebut terus mendesah tanpa henti. Kenikmatan demi kenikmatan ia raih tanpa henti.

"Ssshh.. aku ga kuat Ndra.. aahh enakk sekalii", si wanita kian mengerang penuh nafsu.



Indra berusaha meraih buah dada indah yang menggelantung bebas dan terombang-ambing goyangan persetubuhan dalam posisi doggy. Remasan demi remasan pada buah payudara sekal tersebut memantik rangsang yang lebih menggelegar pada tubuh si wanita. Ia mengaduh, mengejan, menikmati hawa binal yang menumbuk pusat impuls syaraf dalam tubuhnya.


"Oooh ssshh..akuu mo nyampe Ndra.. ahhh hmmm", teriak sang wanita saat kedut di area kewanitaannya sudah tak mampu dibendung lagi. Pun begitu juga dengan Indra. Rasa geli di sekujur batang besarnya memaksa aliran cairan kenikmatan semakin mendekati ujung.


"Eehmmm ahhh ahhhh ahhhh....", si wanita melengking kuat. Badannya menyentak-nyentak mendapati gelombang orgasme datang menghampirinya. Sejenak kemudian badan itu menegang kaku dalam beberapa detik dan roboh dalam posisi tertelungkup. Nafasnya terengah mencari tambahan asupan oksigen bagi paru-parunya yang terkuras habis oleh pacuan orgasme yang begitu dahsyat.


Indra segera mengocok batangnya yang hampir juga mencapai titik kulminasi menuju rasa surgawi.


"Ooooh....", tak kurang dari enam sampai tujuh semburan kuat tertumpah diatas buah pantat dan punggung sang wanita.



----------






Minggu pagi yang indah. Langit terlihat membiru bersih tanpa gugusan kapas udara. Angin bertiup lembut mendayu, merayu, sejukkan diri, riangkan kalbu. Meski cuaca cerah namun terik sang surya tak menyengat, hanya mencium hangat. Jalanan tak terlalu padat seperti hari-hari efektif. Namun kondisi akan memadat antrian ketika memasuki kawasan hiburan, rekreasi, rumah makan, mall, dan sejenisnya. Manusia memaksimalkan kesempatan santai mengisi weekend mereka.

Najar baru saja tiba di depan kosan Indra mengendarai scoopy merah kesayangannya. Hari itu Najar membawa sebungkus bakso untuk Indra sebagai permintaan maaf karena telah membuat Indra marah. Sejujurnya Najar masih begitu cinta pada Indra. Pertengkaran dua hari yang lalu membuatnya menyesal.

Sejenak Najar tertegun di pekarangan rumah kos Indra. Ia melihat ada mobil Nada disana.

"Hmm.. tumben Nada kesini. Apa sama Dana ya??", Najar mencoba berpikir.

Dengan cepat Najar melangkah menuju kamar Indra yang ada di lantai dua. Hingga mendekati kamar tak ada tanda-tanda bahwa ada Dana disana. Suara candaan yang sering terlantun dari mulut dua cowok yang bersahabat itu juga tak terdengar. Bahkan kamar Indra tertutup rapat pintunya.

Sedikit ganjil Najar mendekati pintu kamar Indra. Sayup terdengar percakapan, namun tak begitu jelas.

Dengan rasa ingin tahu yang besar, Najar nekad menempelkan telinga di pintu tersebut agar mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang percakapan yang terjadi di dalam sana.


"Makasih ya Ra.. sebuah kenikmatan yang tak terlupakan. Aku sayang kamu !!"




Pyoookk !!!


Bungkusan bakso terlepas dari tangan Najar, jatuh dan berhamburan dilantai, tepat di depan pintu kamar Indra. Mulutnya ternganga kaget. Dengan menahan tangis ia segera berlari pergi.





..........

Usai sudah cerita tentang kita
Akhiri saja segalanya
Karena ternyata sudah sejak lama
Semua dusta ku tak percaya

Jangan lagi kau datang
Tak ingin lagi ku mendengarnya
Dan kini kuminta

Pergi cepat pergi
Jangan jangan kembali
Tinggalkan ku sendiri
Memang lebih baik begini

Pergi cepat pergi
Jangan jangan kembali
Tinggalkan ku sendiri
Memang lebih baik begini

Terasa lelah sudah ku mencoba
Akhiri saja segalanya
Karena ternyata sudah sejak lama
Ku tak percaya begini akhirnya

Jangan lagi kau datang
Tak ingin lagi ku mendengarnya
Dan kini kuminta

Pergi cepat pergi
Jangan jangan kembali
Tinggalkan ku sendiri
Memang lebih baik begini

(Lirik lagu : Pergi - Cokelat)




---------



Fiuuhhh !!!
Sesi yang sangat menguras pikiran dan perasaan 😕


Bersambung

Ke Bagian 18




See yaa..


✋Salam Semprul 👍

 
Bimabet
Terimakasih atas update ceritanya suhu @FigurX ..
Waduh Indra koq mendua?
Kayaknya lebih milih Dira yak?
Tp apa ga bahaya buat hubungan Nada dan Hajar?
Ya klo bisa, Indra walaupun ga dapat Prewi, tp dapat 2 janda kembang bahenol, hehe..
Dan Wah kaget jg Yosa sama Dodo fusion ke cerita sini, hehe..
Dan bisa jadi tambahan kekuatan yg sangat penting untuk melawan Pras..
Ditunggu update cerita berikutnya suhu..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd