Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Bab XVIII: Misi menaklukkan Annette si Penyihir Binal part 5






POV Lissa


Sudah hampir tiga hari rasanya Regol pergi pamit mencari bunga mawar hitam. Dan sampai saat ini belum ada kabar tentangnya apakah dia masih hidup atau bagaimana.

Duh malah ini ada kabar tidak sedap lagi. Aku masih ingat kemarin salah satu warga desa Lustia yang cukup aku kenal sebagai pedagang mengadu padaku jika istrinya sedang diganggu goblin.

Aduuh Regol ini pasti. Iiiikh kesel campur cemburu aku dibuatnya. Apa aku yang montok ini kurang cukup apa. Akh pasti ini wanitanya aja yang kegatelan menggoda Regol. Pokoknya awas nanti kalo Regol pulang akan kubuat dia tidak bisa berpaling dariku lagi.

"Ibu. Ibu melamun lagi??? Mikirin ayah atau.......?" ujar Lara anakku.

"Eeeeh. Iya kamu gimana masih terus latihannya? Lara semangat aja ya. Ibu yakin kamu bisa kok. Mungkin belum dikasih kesempatan aja tahun ini. Sabar ya Lara" ucapku mengalihkan pertanyaannya. Malu jika aku harus mengakui sedang memikirkan Regol.

"Iya ibu. Makasih ya bu.... Doain Lara ya bu" ucap Lara sambil mendekatkan dirinya kepadaku.

Aku pun lantas memeluknya dan membelai rambutnya. Kasihannya anakku cantik ini. Pasti dirinya yang gagal terpukul berat.


==================================


POV Adriano


Pagi ini suasana desa sangat menyejukkan. Angin sepoi-sepoi berhembus lumayan membuat hatiku sedikit adem. Kemarin juga akhirnya aku memberanikan diriku melaporkan kejadian adanya goblin yang mengganggu istriku, Dessy.

Jujur aku masih sangat kesal. Siapa yang tidak kesal istrinya disetubuhi pria lain. Tapi mengapa ada desir-desir aneh melihat ekspresi istriku yang tampak sangat bergairah itu membuatku mengaceng. Mungkin karena sudah lama kami tidak bercinta dan juga aku akui tubuh istriku sangat bahenol sehingga aku benar-benar terkesima olehnya.

Dan ketika tahu yang menyetubuhinya adalah goblin. Aku sedikit takut, karena goblin itu sangat jahat dan merupakan bagian iblis. Sehingga tubuhku kaku tak mampu bergerak untuk mengusirnya.

Mungkin aku adalah lelaki yang pengecut dan penakut. Bahkan ketika Pedro datang ke rumahku. Aku pun masih belum berani meminta bantuannya untuk mengatasi goblin jahanam itu. Aku masih ragu dan juga khawatir nantinya justru Dessy yang mendapat malu.

Tapi untungnya aku sudah melaporkan ke ksatria wanita kerajaanku. Semoga jika goblin itu datang lagi. Dia dapat ditangkap dan dimusnahkan.

Akh. Memikirkan hal itu membuatku lelah. Mending fokus pada kerjaanku. Lumayan hasil jualanku membuahkan hasil di kerajaan tetangga yang jauh disana.


=================================



POV Regol

Setelah menggempur hampir empat atau lima kali bergantian Eva dan Evi. Tak terasa badanku serasa pegal semua. Sungguh bercinta dengan gadis-gadis cantik kembar yang masih keset dan seret, nafsuku seperti tidak ada habisnya. Berbagai gaya dan posisi kami bercinta untuk memuaskan dahaga gejolak hasrat telah kami lakukan. Eva dan Evi pun walau masih dengan malu-malu, mau saja kuminta ini itu dalam persetubuhan kami bertiga. Namun aku tahu pasti ada andil Annette yang membuat mereka patuh padaku. Padahal ras elf jika hanya mengandalkan gomanku mungkin membutuhkan waktu seperti yang terjadi pada Lara dan Emmy. Entah mengapa membayangkan banyak wanita yang telah kukenal di dunia ini membuat batang kontolku kembali mengaceng, tak terkecuali Eva dan Evi. Tubuh mulus mereka yang masih ranum dan segar dengan payudara yang berukuran tidak besar namun cukup di tangan untuk diremas-remas sangat mantap.



Tapi aku sekarang harus mengistirahatkan tubuhku yang sudah cukup bermandikan keringat bersama Eva dan Evi setengah harian. Kurendamkan tubuhku dengan di kolam air hangat. Kubiarkan Eva dan Evi yang sudah lebih dulu pergi meninggalkanku entah kemana.


==================================


Istana rumah megah Annette sangatlah luas. Bangunan tinggi rumahnya tidak hanya berisi kamar-kamar. Tapi ada beberapa ruang yang bisa digunakan untuk keperluan tertentu. Mulai dari ruang pertemuan, ruang makan, ruang santai dan berbagai ruangan lain.

Sore ini, Eva dan Evi tampak sedang asyik memanah di salah satu ruangan yang sering digunakan sebagai ruang latihan. Beberapa bidikan panah mereka tepat sasaran di tengah papan target. Memang Eva dan Evi di kalangan ras elf, sangat dimuliakan bahkan dipuja karena mereka dianggap sebagai keturunan dewi Shion. Dan oleh karenanya mereka sangat tidak diijinkan memegang senjata. Namun tanpa sepengetahuan pihak kerajaan, mereka secara sembunyi-sembunyi memgintip dan mempelajari kecakapan memanah dari beberapa ksatria wanita elf yang ketika itu sedang berlatih di dekat 'sangkar emas' kedua gadis pingit kembar elf ini.

Tetapi keahlian memanah mereka biar begitu tidak ada gunanya ketika rombongan mereka yang sedang bertandang ke benua ini disergap pasukan 'Silent Moon' yang sangat ahli dalam pertarungan jarak dekat.

"Wah hebat sekali kalian. Bisa ya tepat gitu?!" ujar Regol yang terpukau melihat keahlian duo kembar tersebut.

"Aaah biasa aja kok Regol...."

"Iyaaa Regol, kami bisa karena terbiasa aja Regoool..."

"Tapi kereeeen looh bener sumpah. Lah aku ga bisa malah."

"Mau kami ajari Regol????"

"Hmm.... Tidak apa-apa gitu?!"

"Yaah, tidak apa-apalah. Malah kami senang bisa membantumu untuk bisa memanah"

"Hmm.... Baiklah kalo gitu. Kalian ini sudah cantik. Baik lagi...." rayu Regol yang membuat pipi kedua gadis kembar elf tersebut merona merah.

Regol pun dengan gerakan kikuk kaku karena baru pertama kali memegang busur panah mulai mengikuti instruksi yang diberikan kedua gadis kembar elf tersebut. Setelah melakukan beberapa kali bidikan, akhirnya anak panahnya berhasil menyentuh papan target yang berjarak hampir 500 meter itu.

"Nah iya bagus begitu Regol. Jadi tubuhmu ga banyak kaku. Santiago itu lemah parah karena hanya ngandelin ILUSI nya saja. Dan akhirnya banyak berhalunisasi." ucap Annette yang baru saja datang ke ruangan latihan setelah tak terlihat batang hidungnya seharian.



"Ehh Annette... Iya tapi masih gini-gini aja kok." ucap Regol yang entah kenapa sangat senang ketika melihat wajah Annette

"Yah gapapa, sudah bagus itu. Eh iya Eva dan Evi. Kalian sekarang ikut aku ya. Habis kalian bersiap-siap, kami akan mengembalikan kalian ke kerajaan elf."

"LHOH" ucap Regol yang seperti anak kecil yang akan kehilangan mainannya begitu saja.

"Baiklah Lady Ann" ucap kedua gadis kembar elf berbarengan yang bak sapi dicokok hidungnya.

"Kenapa Regol??? Hihi... Pasti kamu masih pengen ena-ena. Tenang nanti kita puaskan yah besok. Malam ini puasa dulu kamu. Hihi.... Lagian kalo mereka tidak dikembalikan akan ada huru hara yang jauh tidak kita inginkan. Sudah ya, kamu mending latihan apa ngapain Regol. Ingat besok kalo kamu tak mampu memuaskanku. Aku potong aja anumu.. Hihi....." bisik Annette sambil kemudian meninggalkan Regol sendirian.

Regol pun agak sedikit males-malesan berlatih begitu tahu akan ditinggalkan gadis kembar elf yang menggemaskan dan lucu itu. Tapi dia tak mampu berbuat banyak. Bahkan ancaman terakhir Annette membuatnya makin cemas. Masak iya Annette setega itu. Huaaaaaah.... Sereeeem...

Regol pun kemudian duduk bersila memfokuskan pikirannya untuk menenangkan diri.


==================================



Keesokan harinya.

Pagi itu, Regol terbangun karena suara ringkikan kuda. Rupanya Annette baru saja kembali dari perjalanannya. Regol melihat dari jendela wanita cantik mungil itu tampak turun dari kereta kudanya. Sungguh luar biasa dipikirnya. Setelah rangkaian aktivitas yang melelahkan, wajah wanita itu tidak sama sekali memperlihatkan wajah yang lelah. Justru Regol kini melihat wajah riang dan penuh senyum dari wanita itu kepada para pelayannya.

TAK TAK TAK.....

Suara langkah kaki wanita itu tidak beberapa lama didengar Regol mulai mendekati ruangan kamar yang ditidurinya semalam. Degup kencang dadanya mulai terasa. Akhirnya pembuktian yang diharapkannya akan datang.

KRIEEEEEK.....



"Oooh sudah bangun rupanya kamu Regol. Kukira masih tidur. Padahal aku sengaja buru-buru ingin membangunkanmu." ujar Annette tersenyum manis dan cantik sekali.

Alangkah lucu sungguh kejadian ini bagi Regol. Entah mengapa ada perasaan seperti kisah kasih antara dua orang pasangan yang saling merindukan yang kembali bertemu. Namun dalam kondisi yang berkebalikan jika dibandingkan dengan drama atau sinetron lainnya dimana harusnya pihak lelakinya lah yang datang dan pihak perempuannya lah yang seakan menunggu.

"Hee eh Annette. Bagaimana perjalanan dan urusanmu? Apakah lancar??"

"Yah lumayanlah. Mereka sudah kukembalikan ke perwakilan kerajaan @ShionUtsunomiya di benua ini. Untungnya Elias mampu memahami semuanya. Dan yah begitulah."

"Annette, apakah kamu tidak lelah. Apa sebaiknya kamu tidak istirahat dulu."

"Hihi.... Apakah kamu gugup Regol??? Bagaimana apakah kamu sudah siap? Atau kamu hanya tidur-tidur meratapi akhir dari junior malangmu??" goda Annette membuat wajah Regol merah menahan rasa kesal karena tidak terima.

Tapi hal itu tidak bertahan lama. Regol pun segera memasang wajah santainya.

"Tidak Annette, aku tidak gugup sama sekali. Aku hanya mengkhawatirkanmu. Aku tahu kamu wanita yang kuat. Tapi tetap saja fisikmu haruslah dijaga."

Tentunya perkataan Regol membuat Annette sedikit tersentak. Seakan-akan kepedulian Regol telah menyentuh hatinya.

"Hmm... Baiklah jika itu maumu. Aku mandi dulu ya. Atau apa kamu mau mandi bareng? Hihihi?" kembali Annette menggoda Regol.

"Yasudah mandilah dahulu. Aku akan disini menunggumu." ujar Regol dengan kalemnya.

Annette pun segera meninggalkan Regol untuk bersiap-siap dan tentunya untuk berendamkan dirinya agar fresh dan kembali segar.




Selang beberapa lama, akhirnya Annette kembali datang dengan hanya menggenakan kemeja putih tanpa bawahan. Tidak jelas terlihat apakah dia mengenakan CD atau tidak.

Annette yang membawa dua buah anggur segera menawarkan kepada Regol.

"Regol, kenapa kamu memandangi terus begitu? Apakah aku tidak cantik hari ini?"

"Tentu saja kamu cantik bahkan yang tercantik."

"Benarkah??? O iy Regol maukah kamu kuberitahu rahasiaku??? Putingku kubuat pink hari ini? Bukankah hal itu yang paling diinginkan laki-laki?"

"Haha. Ya benar Annette setiap lelaki sangat menyukainya" ujar Regol sambil menegukkan gelas anggur.

"Regol sayang, mengapa yah kok aku sepertinya mulai menyukaimu." ujar Annette yang mulai terpengaruh alkohol makin mendekatkan tubuhnya ke tubuh Regol.

"Aku pikir aku tahu apa yang kamu rasakan Annette" ujar Regol yang segera membelai rambut pirang merah Annette.

"Regoool......."

Tak lama kemudian kedua makhluk ini saling berciuman. Lidah Regol menyusup masuk ke dalam mulut Annette yang lidahnya sudah siap menyambutnya hingga lidah mereka saling beradu dan saling menghisap.

Lalu dengan gerakan perlahan sambil masih keduanya berciuman hangat, Regol menarik tubuh Annette dan menurunkan pelan-pelan di atas kasur.

Jemari Regol secara perlahan mulai menyusuri kancing kemeja Annette. Melepaskan satu demi satu hingga semua bagian terlepas.

Bibir mereka masih saling berpagutan dengan lidah mereka yang bergerak kesana kesini, bertemu dan berpisah layaknya seperti sebuah dansa. Tapi hal itu tak bertahan lama, Regol segera melepaskan bibirnya dari bibir Annette dan mulai merambat ke leher jenjang wanita cantik itu hingga akhirnya mendarat tepat di antara kedua payudara Annette yang indah, kencang dan membulat.

Regol dengan gemas mulai menghisap dan mengenyot kedua payudara tersebut secara bergantian sambil kedua tangannya memegangi payudara Annette. Tampak Regol fokus terus menjilati di bagian tengah kedua payudara Annette sambil bergeser sedikit ke sekitarnya. Namun tidak menyentuh puting susu yang berwarna pink yang sempat dibanggakan Annette tadi.

"Aaaaaaah..... Regoooool isap dan jilati putingku Regooool.... Aaaaaah...." pinta Annette tapi justru tak digubris Regol yang jilatannya bergerak ke pusar Annette dan terus ke bawah.

"Santai Annette, waktu kita panjang. Ini masih permulaan sayang...." ujarnya sambil kembali lidahnya menyapu paha Annette sebelah kiri.

Lalu kedua kaki Annette disatukan dan pahanya diangkatnya ke atas. Lidahnya lagi-lagi menyapu paha Annette sebelah kanan dan kiri.

"Disana... Jilat disana Regol..." kembali Annette meminta. Kali ini Annette meminta Regol menjilati liang kelaminnya tapi lagi-lagi Regol menggubris permintaan Annette.

"Belum. Sabar Annette."

"Aaaaah... Ayolaaaah. Pliiiis Regol.... Aaaaah.... Jangan kamu buat aku beghiiiiniiiiiii........ Aaaaaaaah........" racau Annette begitu lidahnya Regol hanya bermain-main disekitaran liang memek tanpa menyentuh sedikit pun ke arahnya.

"Apakah kamu benar-benar mengginginkannya Annette???"

"Yaaaaaa.... Pliiiiiis.... Aaaaah Regoool..... Mengapa kamu menggodaku seperti ini......" ujar Annette dengan wajah horny nya.

"Aku hanya ingin membuatmu cepat naik." ujar Regol sambil menyeringai tersenyum lebar

Regol sepertinya mulai mendapat pencerahan setelah bermeditasi kemarin. Hal-hal yang diingatnya dari video bokep dan bacaan stensilan di forum dewasa sebagai Ragil sedang dipraktekkan pada Annette saat ini.

Regol yang memperlakukan Annette dengan lembut dan foreplay yang romantis mampu membuat Annette terhanyut dalam permainan birahi yang dibuat Regol. Rangsangan yang konstan pada titik-titik sekitar titik sensitif utama membuat Annette serasa dibuat melayang hingga tak mampu berpikir benar. Karena sesungguhnya setiap tubuh memiliki banyak titik sensitif yang tidak melulu tentang bagian vital itu sendiri.

Rasa ingin bagian sensitifnya disentuh, dijilat dan diperlakukan sama dengan bagian lainnya tapi tidak kunjung didapatkannya membuatnya makin penasaran dan menggoyahkan gejolak hasratnya.

Dan akhirnya Regol sambil menelanjangi dirinya dan juga Annette hingga tak ada sehelaipun pakaian menempel pada tubuh mereka. Kemudian Regol dengan memposisikan Annette duduk dipangkuannya, dirinya dari belakang mulai memilin-milin pentil payudara Annette. Sementara lidahnya asyik menjilati leher jenjang Annette yang putih mulus. Tangannya meremas, memainkan payudara dan kembali memlintir puting susu Annette membuat rangsangan yang ditawarkannya kembali membangkitkan gairah yang terasa sangat kuat dirasakan Annette.

Regol menarik lembut kepala Annette dan segera mempertemukan bibirnya dengan bibir mungil Annette sambil kedua tangannya meremas-remas kedua payudara Annette dari belakang.

Selang beberapa lama, Regol kembali melepas ciumannya dan memutar tubuhnya kembali hingga saling berhadapan muka. Kemudian Regol mengenyot kedua payudara Annette tanpa ampun. Di tengah belahan dadanya, payudara kanan dan kirinya serta puting susu Annette yang berwarna pink tak luput dari hisapan kuluman dan jilatan Regol.

"Aaaaaah... Ssssssh...... Aaaah......" desis Annette kembali merasakan perlakuan Regol pada bagian payudara dan sekitarnya.

Tapi bukan Annette namanya jika semua rangsangan ini mampu mengalahkan. Dirinya mulai kembali tersadar dan mengambil kontrol. Dia melepaskan diri dari Regol dan mulai menggenggam batang kemaluan Regol. Dengan gerakan menyakinkan Annette mulai mengulum batang kontol itu.

"Aaaaaargh...... Bahaya. Annette kuakui sangat lihai. Mulut hangat lembutnya terasa sangat memanjakan kontolku. Tidak. Tidak bisa seperti ini. Bisa-bisa aku keluar cepat"

Tiba-tiba Regol bergidik ngeri dan merinding membayangkan batang kontolnya bakal habis dipotong Annette. Dan hal itu membuat sedikit kekuatan bagi Regol untuk mampu menahan deru rangsangan yang diberikan oleh mulut hangat Annette.

Regol pun kembali mengambil kontrol dan sedikit menarik tubuh Annette kemudian dihempaskan. Lidah Regol dengan cepat segera menjilati paha Annnette yang sambil dipegangi oleh kedua tangannya agar terbuka lebar.

Lidahnya mulai bergerak lincah bermain-main di area kewanitaan Annette. Dan tersentuhlah klitoris Annette.

"Aaaaaaaaaaaaaaaah......." tubuh Annette seperti tersengat listrik begitu organ intim paling sensitifnya tersentuh.

Lidah Regol terus menerus bermain mengelilingi area sekitar klitorisnya dengan perlahan lalu cepat dan serampangan. Air liurnya membasahi hampir seluruh area kewanitaan Annette.

Dirasa Regol sudah cukup foreplay yang dilakukannya. Lalu Regol mulai mengarahkan batang kontolnya yang hijau berurat besar itu ke arah liang memek Annette. Kepala kontolnya digesek-gesekkan dahulu ke klitoris dan bibir memek Annette....

"Uuuuh.... Ssssshh.... Masukin Regooool..... Aaaah.... " desah Annette begitu secara perlahan batang kontol itu masuk ke dalam liang memeknya.

"Bagus Regol, masukkan ke dalam dan aku akan membuat desahan palsu agar kamu ikut terbawa suasana dan cepat ngecrot. Hihi.... Pasti lucu jika aku nanti bisa lihat wajah kecewanya lagi." ujar Annette dalam hati.

"Loh kok dia diam???" ujar Annette membatin yang hanya merasakan batang kontol Regol hanya masuk tapi tidak digerakkan keluar masuk khas bagaimana persetubuhan dilakukan.

"Aku harus menunggu sampai dinding memeknya yang mampu serasa menghisap itu tersesuaikan dengan batang kontolku. Tetap tenang Regol." ujar Regol dalam hati sambil membiarkan kontolnya yang mampu elastis menyesuaikan membesar memenuhi setiap rongga dinding memek Annette.

"Iiih kenapa sih dia diam saja. Membuatku makin penasaran hingga pikiranku terfokus pada bagian ini." ujar Annette

Dan Regol yang merasa timingnya tepat dengan perlahan dan lembut mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur.

"Aaaaaaah..... Ssssssh..... Aaaaah....." desah Annette

"Aduh pinter banget Regol. Tubuhku bergetar. Aku merasakan sesuatu yang besar dan tebal menyentuh memekku hingga ke bagian terdalamnya. Aaah GILA. Aku belum pernah merasakan hal ini sebelumnya." ujar Annette membatin yang benar-benar merasakan sesuatu gejolak birahi yang NYATA. Sesuatu hal yang telah lama dicarinya.

"Bagaimana Regol bisa tahu kelemahanku. Bagaimana bisa dia cepat belajar seperti ini. Jika terus begini, mungkin tak lama lagi aku bisa orgasme."
ujar Annette dalam hati yang masih digenjot liang memeknya secara konstan maju mundur dengan ritme perlahan lalu cepat kemudian perlahan lagi. Cepat lagi. Cepat lagi. Perlahan. Ritme yang tak beraturan ini terasa mengaduk-aduk liang memeknya hingga mulai dirasakan gatal menderanya.

"Aaargh. Annette kembali mengambil kontrol. Waduh gawat. Aku mungkin tak mampu bertahan lama kalo gini" ujar Regol kala Annette yang menggerakkan tubuhnya dengan memposisikan dirinya di atas tubuh Regol.

Annette pun mulai menggerakkan pinggulnya dari posisi di atas tubuh Regol. Memeknya mulai berulah kembali. Terasa sangat hidup dan mampu terasa seakan menghisap kemaluan Regol.

"Aduuuuh... Ayo Regol berpikir. Bisa gaswat kalo gini terus." ujar Regol yang kemudian mulai mengimbangi ritme gerakan pinggul Annette yang di atasnya hingga gesekan kedua menimbulkan terdengar suara bunyi yang syahdu.

PLOOOOK PLOOOOK PLOOOOK

"Aduh Regol nakal bener. Pinter juga dia menyesuaikan ritme goyangan pinggulku. Kalo gini, gimana kalo diputar tubuhku." ujar Annette membatin sambil memutar tubuhnya hingga Regol yang di bawah tubuh Annette hanya mampu melihat punggungnya.

Tapi justru hal itu menjadi blunder buat Annette. Dengan gerakan sangat cepat tapi lembut. Regol mengangkat pinggang Annette dan memposisikan doggy style dimana Annette berjongkok. Sementara Regol dengan leluasa menggenjot kontolnya ke liang memek Annette dari belakang.

Belum puas mengerjai Annette yang mulai goyah. Regol mengangkat tubuh Annette hingga berposisi saling berdiri. Diremas-remas dada Annette dan telinganya dijilati hingga membuat Annette makin blingsatan mendesah.

"Aaaaah.... Regooool.... Ssssshhh.... Aaaaah...."

Regol yang tak mau kehilangan momen yang sedang mengangkat tubuh mungil Annette pun mulai menggenjot kontolnya keluar masuk dengan menggerakkan pinggulnya Annette. Dan akhirnya........

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaah......"

Seeeeer..... Seeeer..... Seeeer......

Annette lunglai lemas setelah sebelumnya tubuhnya berkelonjotan menegang merasakan gejolak orgasme yang ingin segera diluapkannya.

Annette memandang tajam Regol dengan pandangan sayu.

"Nakaaaaal ya kamu Regooool.... Uuuuh.. Akhirnya aku kalah juga......" ujar Annette yang mengakui kekalahannya dengan tersenyum puas.

Sementara Regol masih asyik mengatur nafas. Edaaaan pikirnya. Persetubuhan yang akhirnya disadarinya sudah hampir sore mereka lakukan sungguh sungguh luarbinasa. Dirinya sangat menikmatinya. Dan ingin terus terus ngentot terus karena bagi Regol ngentot itu sangat enaaak. Haha.





Bersambung dulu ya.😊😊😊
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd