wedhusprengus
Adik Semprot
- Daftar
- 20 Sep 2017
- Post
- 102
- Like diterima
- 34
[CERITA INI HANYA FIKTIF SEMATA JIKA ADA KESAMAAN DAN KESALAHAN DALAM PENULISAN HARAP KRITIK DAN SARANNYA]
PART 1: LIBURAN MEMBAWA PETAKA
namaku eri dan hari ini akhirnya aku bisa mendapatkan liburan setelah sekian lama bekerja sebagai model lepas di sebuah majalah dewasa terkenal di negaraku
yah meski setelah liburan nanti pun jadwalku langsung padat, setidaknya aku harus berusaha untuk menikmati liburanku ini semaksimal mungkin
sudah lama aku merencanakan liburan ini
di sebuah kepulauan eksotis di daerah karibia
sebuah destinasi wisata tersohor dan memang terkenal cukup mahal
tapi dikelola dengan baik oleh penduduk lokal sehingga banyak sekali turis dari berbagai belahan dunia berkumpul disini
hari pertamaku disini, aku sudah membayar seorang tour guide yang akan membawaku berkeliling namanya Amosa
aku belum bertemu dengannya, hanya rekomendasi teman untuk menggunakan aplikasi travel seadanya
aku bersiap dengan mengenakan dress tipis warna krem karena aku tau cuaca tropis akan sangat gerah, bahan yang tipis juga design yang seksi memperlihatkan pahaku secara gamblang, belahan dada ku yang sebenarnya tidak terlalu besar tapi mempunyai bentuk yang bagus karena aku memang rajin olah raga ini jadi mudah terlihat. lengan dan ketiakku juga sengaja kubiarkan terbuka
aku ingin saat aku pulang dari sini nanti kulitku jadi sedikit lebih eksotis, agar di fotosyut selanjutnya. fansku tidak bosan dengan kulit putih mulusku ini
hapeku kemudian berdering
"selamat siang nona eri, saya sudah siap menunggu di Lobby untuk perjalanan kita sore ini"
rupanya telepon dari guide ku Amosa
aku langsung bergegas meraih tas selempang berisi kamera,dompet dan HP ku lalu aku menuju ke Lobby
betapa aku kaget melihat Amosa guide ku yang ternyata berbadan kekar tinggi besar sekitar 190cm dengan lengan penuh tatoo tribal
dibandingkan aku yang hanya berukuran cukup mini 160cm
selepas bersalaman denganku matanya terlihat takjub dan memandangku dari atas sampe bawah
"nona terlihat sangat luar biasa hari ini, apakah tidak takut jika jadi pusat perhatian nantinya?"
akupun justru tersipu malu
"aku sudah biasa jadi pusat perhatian, karena memang itulah pekerjaanku"
Amosa pun tersenyum kemudian mengantarku ke sebuah pelabuhan kecil di pinggir pantai yang sepi
"sore ini akan kuajak nona dan turis yang lain untuk menikmati sunset dengan kapalku di tengah lautan karibia yang indah ini"
akupun tersenyum dan mengangguk, lalu mengikuti amosa ke sebuah kapal sedang bermesin yang cukup untuk 8-10 orang
di lantai kapal terdapat kaca agar penumpang bisa melihat kebawah ke pemandangan laut yang ada
setelah ku mencari tempat duduk yang nyaman turis2 lain pun bermunculan
total ada 7 orang turis termasuk amosa yang naik ke kapal, dan aku sedikit was-was ketika ternyata aku satu2nya wanita disini. meski sering bekerja sama puluhan pria ketika fotosyut di tempat asalku, tapi bersama pria dari negara lain sedikit membuatku takut. apalagi ke 6 turis tersebut berbadan besar dan berseragam.
untuk mencairkan suasana aku coba mengenalkan diriku kepada mereka
"hi, namaku eri. apakah kalian dari institusi yang sama?"
ke6 pria kemudian serempak melihatku dengan mata jelalatan namun salah satu dari mereka langsung meraih tanganku untuk bersalaman.
"oh,maafkan kelakuan kami. namaku steve kami sedang berlibur setelah memenangkan pertandingan basket di kota kami, kenalkan juga temanku2 ini"
ke5 teman steve pun menyebut nama mereka masing-masing
cukup susah menghafal nama mereka selain steve
apalagi dengan perawakan yang mirip, selayaknya atlit basket pada umumnya yang tinggi dan atletis
setidaknya aku menghapal steve dan akan berkomunikasi melalui dia
senja hampir tiba dan kapal kami pun mulai berjalan ke lautan, mengejar matahari terbenam
ketika ombak terasa lebih besar dari awal perjalanan kami, air laut pun terkadang terciprat di kapal
dan beberapa kali mengenaiku sehingga membuat dress tipisku ini jadi semi tembus pandang
aku makin risih melihat pandangan pria2 disekitarku ketika mereka dengan sengaja mengarahkan pandangannya ke area payudaraku yang sudah mulai timbul bentuk Bra ku
aku pun berusaha tidak peduli dan menikmati pemandangan
steve kemudian terlihat berbisik kepada rekan-rekannya sembari memandangiku nakal
aku pun memperlototi gerak gerik steve yang mencurigakan, namun justru ia balas dengan senyuman jahat
setelah itu ia lalu berbisik kepada amosa, dan amosa pun terlihat kaget namun setelah diskusi panjang amosa pun mengangguk
amosa lalu mendekatiku kemudian berkata
"nona, maafkan aku tapi sepertinya kita harus menepi ke pulau di sekitar sana. ombaknya mulai mengganas"
aku pun terheran karena menurutku ombak dan cuaca masih terlihat bersahabat
namun ku hanya bisa menuruti apa kata amosa
terlihat kapal perlahan berbelok kearah sebuah pulau kecil
tiba-tiba dari arah belakangku, Steve mencengkeram badanku yang kecil ini dengan kedua tangannya
sontak aku kaget dan berontak, tapi teman-temannya justru membantunya dengan memegangi kakiku dan anggota tubuhku yang lain
amosa kemudian datang di depanku sambil membawa tali tambang
"mohon maaf nona, sepertinya anda salah memilih kapal"
amosa pun menjilat pipiku pelan tapi secara kasar
amosa pun kemudian mengikat tanganku dengan tali tambang ke salah satu tiang kapal dengan keadaan aku terduduk dan tak berdaya
ke 7 orang itu secara bersamaan menggerayangiku
amosa mencumbui bibirku dengan kasar, sementara steve fokus merangsang vaginaku
ke 2 temannya dengan brutal menjilati ketiak ku sembari meremas payudaraku
sementara sisanya hanya melihat sembari meraba kemaluannya masing2
dengan kasar amosa mencabik dress tipisku hingga sobek tak bersisa, sehingga bra ku yang berwarna putih senada dengan CD ku langsung terpampang dihadapan mereka
"tolong hentikan ini, atau bisa kulaporkan polisi kalian semua!"
mereka pun hanya tertawa jahat dan akupun tahu aku sedang berada di tengah lautan tanpa siapapun kecuali 7 manusia biadab ini
steve pun kemudian menarik CD ku diikuti kedua temannya yang mencopot bra ku secara paksa
amosa pun melepaskan celananya dan memperlihatkan penisnya yang sangat besar kekar dan panjang, meskipun sudah pernah beberapa kali ML sama mantan2ku, tapi barang milik amosa ini tetap saja membuatku terkaget2
ukurannya mungkin bisa lebih dari 25cm, tak bisa dipungkiri meski dengan keadaan seperti ini badanku mulai hangat dan bersemangat
tapi aku malu untuk mengakuinya
amosa menggesek2an penisnya ke mukaku
"buka mulutnya nona, belum pernah melihat timun laut ya?"
aku pun menggeleng, kemudian tangan kekarnya mencekik leherku dengan kasar
aku pun terpaksa membuka mulutku karena kehabisan nafas, namun belum sempat menghirup udara segar
mulutku dijejal oleh sebuah batang eksotis yang bahkan tidak muat dimulutku
disodok2lah batang yang bau itu ke tenggorokanku hingga aku hampir muntah tapi tidak bisa
posisinya sekarang aku terduduk dengan tali terikat di tiang kapal,amosa berdiri di depan mukaku sembari menyodokan penisnya ke tenggorokanku
2 orang teman steve masih fokus di sebelha kiri dan kanan ku menjilati payudaraku yang kini benar2 terekspos, menjilati dan kadang menggigit putingku sampai mengeras
sementara steve secara brutal melancarkan jilatan2 maut ke klitorisku sembari kadang memasukan jari2 nya yang cukup panjang ke liang vagina ku
aku pun tak tahan mendapatkan stimulasi dari berbagai sisi, aku pun orgasme hebat hingga terkejang-kejang dan cairan dari vaginaku pun mulai mengalir deras
steve pun berdiri dan terlihat siap melepas celananya
"mantab, sudah basah nih"
ia pun melepas celananya dan menunjukkan penisnya dibarengi oleh rekan-rekannya
meski tak sebesar punya amosa, tapi ukuran mereka cukup menakjubkan sehingga membuat vagina ku makin basah dan putingku mengeras meski pikiranku berusaha menolaknya
steve pun mulai menancapkan penisnya ke liang vaginaku dan disodoknya vaginaku secara kasar
aku ingin teriak, tapi batang amosa masih memenuhi tenggorokanku
selamma kurang lebih 20 menit adegan ini berlangsung sampai ku orgasme lebih dari 5x, badanku mulai lemas
amosa justru menampar pipiku dan kemudian menembakan spermanya kedalam mulutku aku kembali sadar secara utuh karena bekas tamparan amosa dan amisnya sperma amosa di dalam tenggorokanku
mau tak mau kutelan semua benih itu kedalam tubuhku
amosa tersenyum lalu mencium pipiku lagi setelah mencabut penisnya dari tenggorokanku
ia pun meninggalkan ku yang masih dicumbu 6 orang secara bergantian dan aku sudah tidak bisa berontak
meski tanganku terikat di tiang, mereka mencoba berbagai macam pose, mulai dari membuatku berdiri sambil di gangbang,ditunggingkan, dan bahkan tali pengikat tanganku pun sudah dilepas tapi badanku sudah terlalu lemas untuk melawan vagina,anus,mulut dan bahkan sesekali mereka menjepitkan penisnya ke payudaraku
badanku lemas dan tak bertenaga
sudah lebih dari 2 jam aku digangbang sama orang2 yang bahkan aku belum kenal kemarin
seluruh tubuhku berlumuran sperma, tak terhitung berapa kali aku dan mereka orgasme
aku tergeletak di atas kaca bawah kapal,
steve dan teman2nya duduk bersandar karena sudah puas sembari menikmati botol2 beer
tiba tiba kapal berhenti di sebuah pulau
aku tak sadarkan diri
yang kutau amosa membopongku di pundaknya lalu diturunkanlah aku ke sebuah pulau kecil yang sepertinya tak berpenghuni
disiramlah aku dengan air laut yang asing agar bangun
amosa kemudian menggendongku di depan dan disodoknya lah vaginaku dengan penis amosa yang luar biasa besar
"aku belum menikmatimu seutuhnya nona"
lalu kemudian ia mencumbui bibirku sembari menyodok2an penisnya ke vaginaku
aku hanya bisa pasrah, apalagi tubuhku lemas dan terangkat karena digendongnya.
kucengkeram punggungnya, tapi justru sodokan-sodokan amosa makin bertenaga
ia kemudian menyederkan ku di sebuah pohon kelapa besar sembari melahap payudaraku bergantian
aku pun orgasme lagi setelah apa yang dilakukannya
kulihat dari kejauhan steve dan teman2nya mulai datang kearahku
mereka mengocok penis mereka sembari terkadang meraba tubuhku atau mencumbui bibirku
aku hanya bisa pasrah
malam mulai tiba
entah sudah berapa lama aku diperkosa bergiliran dan kadang bersamaan oleh mereka
pikiranku sudah kacau karena puluhan orgasme yang kuterima hari ini
badanku lemas
aku terduduk bersandar sebuah batu besar di pinggir pantai
satu persatu mereka membuang sperma mereke di sekujur tubuhku
aku pasrah tak bisa berkata2
mereka tampak sudah puas
tubuhku tak bisa bergerak
steve dan kawan2nya kembali ke kapal
sementara amosa membawa tas kecil ku dan mengambil kameraku sembari memfotoku yang telanjang bulat dan penuh dengan sprema di sekujur tubuhku ini
"buat kenang2an non, soalnya habis ini nona akan kita tinggal disini biar gak lapor polisi"
amosa pun tertawa kemudian pergi meninggalkanku telanjang tanpa meninggalkanku apapun di pulau tak berpenghuni ini
akupun pingsan setelah kapal mereka meninggalkanku.
PART 1: LIBURAN MEMBAWA PETAKA
namaku eri dan hari ini akhirnya aku bisa mendapatkan liburan setelah sekian lama bekerja sebagai model lepas di sebuah majalah dewasa terkenal di negaraku
yah meski setelah liburan nanti pun jadwalku langsung padat, setidaknya aku harus berusaha untuk menikmati liburanku ini semaksimal mungkin
sudah lama aku merencanakan liburan ini
di sebuah kepulauan eksotis di daerah karibia
sebuah destinasi wisata tersohor dan memang terkenal cukup mahal
tapi dikelola dengan baik oleh penduduk lokal sehingga banyak sekali turis dari berbagai belahan dunia berkumpul disini
hari pertamaku disini, aku sudah membayar seorang tour guide yang akan membawaku berkeliling namanya Amosa
aku belum bertemu dengannya, hanya rekomendasi teman untuk menggunakan aplikasi travel seadanya
aku bersiap dengan mengenakan dress tipis warna krem karena aku tau cuaca tropis akan sangat gerah, bahan yang tipis juga design yang seksi memperlihatkan pahaku secara gamblang, belahan dada ku yang sebenarnya tidak terlalu besar tapi mempunyai bentuk yang bagus karena aku memang rajin olah raga ini jadi mudah terlihat. lengan dan ketiakku juga sengaja kubiarkan terbuka
aku ingin saat aku pulang dari sini nanti kulitku jadi sedikit lebih eksotis, agar di fotosyut selanjutnya. fansku tidak bosan dengan kulit putih mulusku ini
hapeku kemudian berdering
"selamat siang nona eri, saya sudah siap menunggu di Lobby untuk perjalanan kita sore ini"
rupanya telepon dari guide ku Amosa
aku langsung bergegas meraih tas selempang berisi kamera,dompet dan HP ku lalu aku menuju ke Lobby
betapa aku kaget melihat Amosa guide ku yang ternyata berbadan kekar tinggi besar sekitar 190cm dengan lengan penuh tatoo tribal
dibandingkan aku yang hanya berukuran cukup mini 160cm
selepas bersalaman denganku matanya terlihat takjub dan memandangku dari atas sampe bawah
"nona terlihat sangat luar biasa hari ini, apakah tidak takut jika jadi pusat perhatian nantinya?"
akupun justru tersipu malu
"aku sudah biasa jadi pusat perhatian, karena memang itulah pekerjaanku"
Amosa pun tersenyum kemudian mengantarku ke sebuah pelabuhan kecil di pinggir pantai yang sepi
"sore ini akan kuajak nona dan turis yang lain untuk menikmati sunset dengan kapalku di tengah lautan karibia yang indah ini"
akupun tersenyum dan mengangguk, lalu mengikuti amosa ke sebuah kapal sedang bermesin yang cukup untuk 8-10 orang
di lantai kapal terdapat kaca agar penumpang bisa melihat kebawah ke pemandangan laut yang ada
setelah ku mencari tempat duduk yang nyaman turis2 lain pun bermunculan
total ada 7 orang turis termasuk amosa yang naik ke kapal, dan aku sedikit was-was ketika ternyata aku satu2nya wanita disini. meski sering bekerja sama puluhan pria ketika fotosyut di tempat asalku, tapi bersama pria dari negara lain sedikit membuatku takut. apalagi ke 6 turis tersebut berbadan besar dan berseragam.
untuk mencairkan suasana aku coba mengenalkan diriku kepada mereka
"hi, namaku eri. apakah kalian dari institusi yang sama?"
ke6 pria kemudian serempak melihatku dengan mata jelalatan namun salah satu dari mereka langsung meraih tanganku untuk bersalaman.
"oh,maafkan kelakuan kami. namaku steve kami sedang berlibur setelah memenangkan pertandingan basket di kota kami, kenalkan juga temanku2 ini"
ke5 teman steve pun menyebut nama mereka masing-masing
cukup susah menghafal nama mereka selain steve
apalagi dengan perawakan yang mirip, selayaknya atlit basket pada umumnya yang tinggi dan atletis
setidaknya aku menghapal steve dan akan berkomunikasi melalui dia
senja hampir tiba dan kapal kami pun mulai berjalan ke lautan, mengejar matahari terbenam
ketika ombak terasa lebih besar dari awal perjalanan kami, air laut pun terkadang terciprat di kapal
dan beberapa kali mengenaiku sehingga membuat dress tipisku ini jadi semi tembus pandang
aku makin risih melihat pandangan pria2 disekitarku ketika mereka dengan sengaja mengarahkan pandangannya ke area payudaraku yang sudah mulai timbul bentuk Bra ku
aku pun berusaha tidak peduli dan menikmati pemandangan
steve kemudian terlihat berbisik kepada rekan-rekannya sembari memandangiku nakal
aku pun memperlototi gerak gerik steve yang mencurigakan, namun justru ia balas dengan senyuman jahat
setelah itu ia lalu berbisik kepada amosa, dan amosa pun terlihat kaget namun setelah diskusi panjang amosa pun mengangguk
amosa lalu mendekatiku kemudian berkata
"nona, maafkan aku tapi sepertinya kita harus menepi ke pulau di sekitar sana. ombaknya mulai mengganas"
aku pun terheran karena menurutku ombak dan cuaca masih terlihat bersahabat
namun ku hanya bisa menuruti apa kata amosa
terlihat kapal perlahan berbelok kearah sebuah pulau kecil
tiba-tiba dari arah belakangku, Steve mencengkeram badanku yang kecil ini dengan kedua tangannya
sontak aku kaget dan berontak, tapi teman-temannya justru membantunya dengan memegangi kakiku dan anggota tubuhku yang lain
amosa kemudian datang di depanku sambil membawa tali tambang
"mohon maaf nona, sepertinya anda salah memilih kapal"
amosa pun menjilat pipiku pelan tapi secara kasar
amosa pun kemudian mengikat tanganku dengan tali tambang ke salah satu tiang kapal dengan keadaan aku terduduk dan tak berdaya
ke 7 orang itu secara bersamaan menggerayangiku
amosa mencumbui bibirku dengan kasar, sementara steve fokus merangsang vaginaku
ke 2 temannya dengan brutal menjilati ketiak ku sembari meremas payudaraku
sementara sisanya hanya melihat sembari meraba kemaluannya masing2
dengan kasar amosa mencabik dress tipisku hingga sobek tak bersisa, sehingga bra ku yang berwarna putih senada dengan CD ku langsung terpampang dihadapan mereka
"tolong hentikan ini, atau bisa kulaporkan polisi kalian semua!"
mereka pun hanya tertawa jahat dan akupun tahu aku sedang berada di tengah lautan tanpa siapapun kecuali 7 manusia biadab ini
steve pun kemudian menarik CD ku diikuti kedua temannya yang mencopot bra ku secara paksa
amosa pun melepaskan celananya dan memperlihatkan penisnya yang sangat besar kekar dan panjang, meskipun sudah pernah beberapa kali ML sama mantan2ku, tapi barang milik amosa ini tetap saja membuatku terkaget2
ukurannya mungkin bisa lebih dari 25cm, tak bisa dipungkiri meski dengan keadaan seperti ini badanku mulai hangat dan bersemangat
tapi aku malu untuk mengakuinya
amosa menggesek2an penisnya ke mukaku
"buka mulutnya nona, belum pernah melihat timun laut ya?"
aku pun menggeleng, kemudian tangan kekarnya mencekik leherku dengan kasar
aku pun terpaksa membuka mulutku karena kehabisan nafas, namun belum sempat menghirup udara segar
mulutku dijejal oleh sebuah batang eksotis yang bahkan tidak muat dimulutku
disodok2lah batang yang bau itu ke tenggorokanku hingga aku hampir muntah tapi tidak bisa
posisinya sekarang aku terduduk dengan tali terikat di tiang kapal,amosa berdiri di depan mukaku sembari menyodokan penisnya ke tenggorokanku
2 orang teman steve masih fokus di sebelha kiri dan kanan ku menjilati payudaraku yang kini benar2 terekspos, menjilati dan kadang menggigit putingku sampai mengeras
sementara steve secara brutal melancarkan jilatan2 maut ke klitorisku sembari kadang memasukan jari2 nya yang cukup panjang ke liang vagina ku
aku pun tak tahan mendapatkan stimulasi dari berbagai sisi, aku pun orgasme hebat hingga terkejang-kejang dan cairan dari vaginaku pun mulai mengalir deras
steve pun berdiri dan terlihat siap melepas celananya
"mantab, sudah basah nih"
ia pun melepas celananya dan menunjukkan penisnya dibarengi oleh rekan-rekannya
meski tak sebesar punya amosa, tapi ukuran mereka cukup menakjubkan sehingga membuat vagina ku makin basah dan putingku mengeras meski pikiranku berusaha menolaknya
steve pun mulai menancapkan penisnya ke liang vaginaku dan disodoknya vaginaku secara kasar
aku ingin teriak, tapi batang amosa masih memenuhi tenggorokanku
selamma kurang lebih 20 menit adegan ini berlangsung sampai ku orgasme lebih dari 5x, badanku mulai lemas
amosa justru menampar pipiku dan kemudian menembakan spermanya kedalam mulutku aku kembali sadar secara utuh karena bekas tamparan amosa dan amisnya sperma amosa di dalam tenggorokanku
mau tak mau kutelan semua benih itu kedalam tubuhku
amosa tersenyum lalu mencium pipiku lagi setelah mencabut penisnya dari tenggorokanku
ia pun meninggalkan ku yang masih dicumbu 6 orang secara bergantian dan aku sudah tidak bisa berontak
meski tanganku terikat di tiang, mereka mencoba berbagai macam pose, mulai dari membuatku berdiri sambil di gangbang,ditunggingkan, dan bahkan tali pengikat tanganku pun sudah dilepas tapi badanku sudah terlalu lemas untuk melawan vagina,anus,mulut dan bahkan sesekali mereka menjepitkan penisnya ke payudaraku
badanku lemas dan tak bertenaga
sudah lebih dari 2 jam aku digangbang sama orang2 yang bahkan aku belum kenal kemarin
seluruh tubuhku berlumuran sperma, tak terhitung berapa kali aku dan mereka orgasme
aku tergeletak di atas kaca bawah kapal,
steve dan teman2nya duduk bersandar karena sudah puas sembari menikmati botol2 beer
tiba tiba kapal berhenti di sebuah pulau
aku tak sadarkan diri
yang kutau amosa membopongku di pundaknya lalu diturunkanlah aku ke sebuah pulau kecil yang sepertinya tak berpenghuni
disiramlah aku dengan air laut yang asing agar bangun
amosa kemudian menggendongku di depan dan disodoknya lah vaginaku dengan penis amosa yang luar biasa besar
"aku belum menikmatimu seutuhnya nona"
lalu kemudian ia mencumbui bibirku sembari menyodok2an penisnya ke vaginaku
aku hanya bisa pasrah, apalagi tubuhku lemas dan terangkat karena digendongnya.
kucengkeram punggungnya, tapi justru sodokan-sodokan amosa makin bertenaga
ia kemudian menyederkan ku di sebuah pohon kelapa besar sembari melahap payudaraku bergantian
aku pun orgasme lagi setelah apa yang dilakukannya
kulihat dari kejauhan steve dan teman2nya mulai datang kearahku
mereka mengocok penis mereka sembari terkadang meraba tubuhku atau mencumbui bibirku
aku hanya bisa pasrah
malam mulai tiba
entah sudah berapa lama aku diperkosa bergiliran dan kadang bersamaan oleh mereka
pikiranku sudah kacau karena puluhan orgasme yang kuterima hari ini
badanku lemas
aku terduduk bersandar sebuah batu besar di pinggir pantai
satu persatu mereka membuang sperma mereke di sekujur tubuhku
aku pasrah tak bisa berkata2
mereka tampak sudah puas
tubuhku tak bisa bergerak
steve dan kawan2nya kembali ke kapal
sementara amosa membawa tas kecil ku dan mengambil kameraku sembari memfotoku yang telanjang bulat dan penuh dengan sprema di sekujur tubuhku ini
"buat kenang2an non, soalnya habis ini nona akan kita tinggal disini biar gak lapor polisi"
amosa pun tertawa kemudian pergi meninggalkanku telanjang tanpa meninggalkanku apapun di pulau tak berpenghuni ini
akupun pingsan setelah kapal mereka meninggalkanku.
Terakhir diubah: