Episode 4.1 : Pemilihan Mayor
Esok hari dimana semua orang akan bersiap untuk melaksanakan pemilihan mayor kota ini, Gretel duduk di depan televisi di kamar tersebut.
“ Berita ch 8 ? “ tanya ku
“ Ya lihat, semuanya tetap sama yang berbeda hanyalah harinya saja “
“ Ini lah dunia yang kita tempati “
“ Parahnya mereka tidak ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi “
Aku mengambil bir dingin dari lemari es dan satunya aku berikan kepada Gretel yang memeluk kakinya di kursi
“ Dunia ini dingin dan sangat hitam “
“ Hansel..... “
Aku duduk di dekat jendela sambil memandang ke luar jendela
“ Hari yang berbeda ya, dan kemanapun kita pergi itupun juga hanya tempat yang berbeda semua akan sama saja “ Aku sambil tertawa
“ Aku jadi ingat ibu, awal awal aku datang ke dunia ini rasanya sangat indah aku tidak tahu apa yang terjadi di balik Pintu rumah ku, dan ibu selalu melarang ku untuk tahu dunia di balik pintu itu “
“ Sudahlah, intinya kita datang ke dunia ini pasti sama bukan dan tidak ada yang bisa di salahkan, yang kita tahu hari ini sampai nanti bagaimana kita bertahan hidup walau lingkungan yang dingin dan dunia yang gelap seperti ini, bahkan jika kita kembali kemasa lalu kita tidak bisa merubahnya “
Gretel pun mematikan chanel televisinya, lalu meregangkan badannya, aku melirik tubuh Gretel yang memiliki dada besar, dan kulit yang mulus, pakaianya juga sangat tipis.
“ Aku tidak pake Bra dan Celan dalam loh “ Gretel tiba tiba melirik
“ Setidaknya jadilah seorang perempuan “ aku memalingkan wajah ku
Ia pun berbaring di atas tempat tidur, lalu memiringkan tubuhnya.
“ Wanita, astaga aku hampir melupakanya, kalo begitu aku akan menjadi wanita jika adik ku sayang menjadi seorang pria yang menindih ku “
“ Cih .. “ balas ku
“ Hansel, kebiasaan mu tidak berubah “
“ Bagaimana dengan ke siapan mu, aku tidak memiliki senjata lebih “
“ Tenang saja, aku sudah menyiapkanya, tapi buat apa senapan runduk menengah itu, bukanya kamu sangat payah dalam menggunakannya “
“ Ayah dulu mengajarkan ku cara menggunakan penembak runduk “
“ Ibu lebih hebat, dan aku mewarisinya “
Aku tidak bisa mengelak atau tidak mengakuinya , dari kecil Gretel lebih dahulu di ajarkan berbagai macam tehnik menggunakan senjata, peledak dan bertarung jarak dekat, sedangkan aku memiliki pelajaran yang berbeda dan sedikit extream dimana pertarungan jarak dekat dengan menggunakan segala yang aku punya.
Suara pintu di ketuk terdengar
“ Hansel buka pintunya “ pinta Gretel
Aku pun bangkit dari tempat duduk ku, dan meletakan sekaleng bir yang sudah hampir habis di atas meja kecil di dekat ku, aku pun berjalan sambil memegang pistol yang terselip di belakang pinggang ku. Peraturan pertama dalam membuka pintu jangan berdiri di belakang pintu jika terbuat dari kayu karena itu bisa hancur oleh beberapa jenis peluru. Aku melihat dari layar kecil yang tersambung dengan kamera cctv tersembunyi di seberang pintu ku.
Dengan menggunakan sebuah swich pintu akan terbuka automatis, sedangkan Gretel sudah tiarap dengan senapan Runduknya. Pintu pun di buka dan aku segera menodongkan pistol ke kepalanya.
“ Ayo lah apa kau ingin membunuh teman mu ? “ Carlos
Aku pun menyarungkan pistol ku, dan Gretel tersenyum sambil menyapa Carlos
“ Carlos apa kau membawanya ? “
“ Tentu saja, ini yang kau minta “ Carlos
“ Apa itu ? “ tanya ku
“ Set alat kecantikan “ Carlos
Pintu pun di tutup dan hari sudah semakin sore, Carlos membuka isi tas besar yang ia bawanya, disana terdapat beberapa jenis senjata dan amunisi, serta pakaian yang di minta oleh Gretel. Aku bersandar di dinding tepat di belakang carlos.
“ Hansel, Gretel aku senang kalian bersama lagi, tapi besok apa kalian sudah benar benar siap ? “
“ Siap tidak siap harus siap bukan “ Hansel
Gretel mengenakan pakaianya di kamar mandi.
“ Bagaimana dengan mu ? “
“ Aku akan bergabung dengan mu “ Carlos
Kepala Gretel pun keluar sedikit dari pintu kamar mandi
“ Serius Carlos ikut kita ? “ Gretel
“ Bagaimana bisa aku meninggalkan teman kecil ku yang bodoh “ Carlos
“ Itu terdengar bagus kan Hansel “ Gretel dengan suara nyaring dari kamar mandi
“ Suka suka kamu saja , malam ini tetaplah di bar ini,karena tempat ini paling aman “ Hansel
“ Aku juga melihat Helen akan mempertahankan barnya “
“ Begitu ya “ Hansel
Gretel pun keluar dari kamar mandi
“ Tada ! bagaimana ? “ Gretel
“ Kau terlihat cantik, tapi sayang sisi wanita mu sudah mati “ ledek Carlos
“ aku tidak butuh penilaian dari mu Carlos, bagaimana Hansel apa aku cantik ? “ Gretel
“ Sakit jiwa “ Carlos
“ Aku masih ingin hidup panjang, jadi cantik “
“ Kalian berdua kenapa tidak pernah menyadari akan ke cantikan ku ? “ Gretel dengan nada ngambek
“ Tanyakan hal itu dengan orang orang lain “ Hansel
“ Aku sependapat “ Carlos
“ Huh “
Gretel pun duduk di sisi tempat tidur, dan Carlos duduk berdekatan dengan Hansel.
“ Herman sudah menyiagakan orang orangnya “ Carlos
“ bagaimana dengan Harold ? “ Gretel
“ Mereka sudah mulai bergerak sekarang lihat peta ini “ Carlos meletakan peta di atas meja
Dimana dalam peta tersebut sudah terbagi dua, dengan warna yang berbeda untuk mudah di mengerti.
“ Sebelum itu apa yang akan kalian lakukan ? “
“ ya kami akan ikut “ Hansel
“ Maksud ku tujuan kalian “ Carlos dengan nada serius
“ Luminous City “ celetuk Gretel
Kedua mata Carlos membesar dan ia segera menoleh ke arah Gretel, lalu ia tertawa terbahak bahak, lalu ia diam seketika dengan raut wajah serius.
“ Apa kau bercanda ? “ tanya Carlos
“ Carlos kami ingin membuka informasi yang di simpan di Flash disk ini “
Hansel meletakan di atas peta milik Carlos
“ Tunggu ini kan logo Saintis “ Carlos
“ Kau mengetahuinya ? “ Gretel
“ Hanya mengetahui akan lambangnya, dan kalian akan menyadarinya jika melihat pin pada baju yang di kenakan God “ Carlos
“ Apa kaitan mereka ? “ Hansel
“ Lost Age “ Gretel
“ Bangsat ini sangat menyanangkan “ Carlos
“ ..... “ hansel diam tidak mengerti
“ Benar kan Hansel “ Gretel dengan nada senang
“ Aku akan ikut kalian berdua “ Carlos
“ Sebaiknya kita istirahat “ Hansel
“ Itu ide bagus “ Carlos
Mereka semua mengenakan baju yang sudah di persiapkan untuk hari esok, tidur dengan senjata sudah menjadi sebuah ke biasaan, jika kehilangan senjata sama saja dengan telanjang. Seluruh orang mendapatkan mail dimana acara pemilihan mayor akan di mulai.
“ Ayo kita pergi, sesuai dengan rencana “ Carlos
“ Rencana bodoh “ Gretel
“ Improvisasi “ Hansel
Di bawah Helen pun melihat mereka berdua baru turun dari tangga.
“ Harold, Herman ? “ Helen
“ Kedua duanya buruk “ Gretel
“ Selamat bersenang senang “ Helen
“ Tentu saja “ Hansel
Setelah meninggalkan penginapan mereka pun berada di posisi masing masing menunggu tanda selanjutnya. Aku duduk di sebuah pojokan bangunan tua yang biasanya di gunakan anak anak muda nongkrong. Setiap pendukung Harold dan Herman menggunakan pita di lengan dengan warna ungu dan hijau sedangkan netral tidak ikut akan menggunakan pita putih di lengan kiri.
“ Aku di posisi “ Gretel
“ Cepat sekali “ Carlos
“ Tidak seperti mu pemalas “ Gretel
“ Kalian berdua tenang lah “ tegur Hansel
Mail pun dikirimkan sebagai tanda bahwa acara pemilihan di mulai suara tembakan mulai terdengar, aku menyamarkan keberadaan ku di gang sempit dan gelap ini. Saat seseorang lewat aku segera menariknya dan membekap mulutnya lalu menembakan pistol ku dua kali. Dan mayatnya aku biarkan begitu saja.
“ Hansel ada 3 orang mendekat ke arah mu “ Gretel
“ Ok, aku akan mundur “
Sebuah balon udara pun terlihat di udara, dimana pada balon udara tersebut terdapat sebuah layar besar yang menunjukan jumblah penduduk kota yang ikut dalam pemilihan mayor ini. Gretel membidik orang orang yang ia lihat dengan mehitung jarak dan ke cepatan angin pada teleskop senapan runduk jarak menengah K700 take down yang ada padanya.
Carlos turut beraksi ia mendobrak pintu dan menembaki orang orang yang ada didalam rumah tersebut, dan ia juga menggunakan granat tangan hingga ledakan tidak dapat di hindari. Pesawat Hely kopter berterbangan di atas langit dimana mereka melaporkan dari udara.
Seorang anak kecil berjalan di jalan, dan aku memperhatikanya ia mengenakan jas hujan di hari yang cerah seperti ini, tingkahnya seperti sedang bermain, aku pun segera mengambil tindakan dan menembaknya tapi sayang tembakan ku meleset karena anak itu menyadarinya, dari balik jas hujanya ada senjata MP7 ia tersenyum melihat ku, aku pun berlindung dari peluru yang di muntahkan dari senjata tersebut.
“ Bajingan kecil ! “ ujar seseorang yang ada disana
Dengan shoot gun pada tangan pria tersebut memuntahkan peluru sebar, anak tersebut karena tingginya yang kecil dan gerakan yang lincah ia pun menghindar sambil melemparkan bom asap, di balik bom asap tersebut anak kecil tadi pun berhasil melubangi kepala pria yang menyerangnya. Di tempat ini tidak ada namanya rasa iba atau rasa ke manusiaan. Kota ini berubah menjadi medan perang, pendukung Harold membunuh warga warga yang berlindung didalam rumah, begitu juga pendukung Herman.
Aku pun menyelinap saat di dekatnya aku melancarkan tendangan ku, karena menarik triger pistol ku tidak akan sempat, tendangan ku telak mengenai kepalanya hingga ia terpelanting, dan aku pun dengan cepat bergerak dan menendangnya lagi tepat di perutnya, dan menjambak rambutnya lalu aku lemparkan ke dalam tongsampah. Dengan gemetar aku melihat senjatanya muncul duluan, aku melemparkan bom granat dan boom ledakan terjadi, dimana anggota tubuhnya berserakan.
Kalian pasti beranggapan aku sadis, anak kecil yang aku bunuh, asal kalian tahu orang orang seperti itu adalah anak yatim yang di didik untuk menjadi pembunuh apa lagi dia mengenakan pita hijau pada lengannya jika kalian marah atas tindakan ku maka di tempat ini adalah sebuah pujian.
Gretel yang menggunakan senapan runduknya terus mengincar siapapun yang ia lihat sambil tertawa cekikikan, namun tempatnya telah di ketahui.
“ bangsat RPG ! “ Gretel segera bangkit dan melomat dengan menggunakan tali dan menendang jendela hingga ia masuk ke dalam ruangan dan kemudian berlindung
Roket RPG tadi meledak tepat saat Gretel melompat, ia pun segera membuka pintu dan turun ke bawah, Gretel berlari dan ia melompat menerjang orang yang ada di hadapanya dan ia berikan tembakan tepat di ubun ubun orang tersebut. Lalu ia terus bergerak.
“ Suara mu terlalu keras jalang “ Carlos
“ Apa kau keberatan keparat ? “ Gretel dengan penuh bercak darah di tubuhnya
“ Kalian berdua bisakah berhenti bertengkar, aku disini sedang kewalahan “ Hansel
Carlos melihat ke arah balon udara dimana waktu sisa dua jam lagi, aku pun terus bergerak dengan menyelinap. Saat keluar aku terkejut seorang perempuan menarik triger pistolnya dan untung saja aku berhasil menghindar dengan cara menunduk lalu kaki kanan ku menyapu kaki wanita itu dan ia terjatuh, aku pun menembak kepalnya. Dan segera berlari ke gang sempit yang ada di depan ku.
Pendukung Herman dan Harold pun berkumpul mereka saling tembak menembak dan berlidnung, melihat kejadian seperti itu aku pun menekan tombol dan lampu indikator bom C4 yang aku pasang ledakan pun terjadi membunuh kawanan anjing Harold dan Herman.