Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Grup Rasan-rasan rempong dan seru ibu guru (no SARA)

(lama kah nunggunya? Kalo ndak kuat monggo ditinggal saja)

Bagian 4

Puas ngemut kontol pak Irwan, bu Idha mendorong tubuh pak Irwan ke kasur. Kemudian ia melepas jaket dan hotpant jeans nya menyisakan tanktop dan gstring. Setelah itu bu Idha menyusul tiduran di samping pak Irwan.

"Pak pak, mau tanya nih ya. Istrinya kalo di rumah orangnya gimana sih? Kok kalo di sekolahan sukanya julid aja sama guru guru lain?" Kata bu Idha membuka obrolan.

Sementara itu bu Erna masih kelonjotan dikerjai bu Dewi. Wajahnya masih tertutup sebagian gamisnya yang terangkat ke atas. Terlihat memeknya yang tembem sudah becek sampai terdengar bunyi crek crek...

"Uhhh.. ahh.. gi gimana maksudnya bu...." Pak Irwan menjawab sambil terbata-bata. Kontolnya masih digenggam dan diremas oleh bu Idha. Lalu bu Idha duduk dan memposisikan selangkangannya di wajah pak Irwan.

"Is-istri sa-sayaa kenapa bu?aaah... Ngilu bu" tiba2 bu Idha memencet satu biji telur pak Irwan dengan jari jempol dan telunjuk.

"Ya gitu pak, sukanya ngatain terus, yang pakaian lah, gaya bicara lah. Ehee, ngilu tah pak? Kalo diemut aja gimana nih?" Kata bu Idha sambil kemudian memasukkan telur pak ke mulutnya sambil menghisapnya sedikit kuat. Sementara itu memeknya didekatkan ke mulut pak Irwan sambil digesek-gesekkan ke kumisnya.

"Ughhm mmmm jeng... Bu dewi... Udah.. ga tahan... Pengen.... Kontol....." Terdengar racauan dari mulut bu Erna. Bu Dewi memainkan puting dengan lidahnya, lalu mengisapnya dengan keras. Sementara 3 jarinya tetap mengobok-obok memek bu Erna.

"Emmmch abis ini deh bu Erna duluan. Itu masih dikerjain sama Idha." Kata bu Dewi. "Dha gantian ki. Wes ga betah" lanjutnya.

"Eeergh ngilu bu, perut ... Saya... Senep ngghh aaaah..." Kata pak Irwan sambil sedikit meronta. Ini merupakan pengalaman pertama baginya. Sedikit sakit dan mulas di oerutnya, namun terasa nikmat dan merangsang. Bu Indri tidak pernah mau melakukan variasi dalam hubungan sex. Langsung kepada intinya, coitus dengan gaya missionary, sampe pak Irwan keluar.

"Emmmh" *CLOP* bu Idha melepaskan telur pak Irwan setelah menghisapnya, sehingga terdengar bunyi keras. "Maaf maaf pak, seru sih... Ndhog e enak. Yauda bu Dewi, bawa sini ummi nya, ehehe" kata bu Idha lalu membetulkan posisinya sehingga dia duduk selonjoran di samping pak Irwan, susunya dihadapkan ke wajah pak Irwan.

"Enak bu... Emmmmh saya belum pernah kaya gini" kata pak Irwan. "Istri saya orangnya kuno, dan kaku. Apa istri saya pernah menyinggung ibu?"

"Ouh gitu ya pak. Pantesan. Gapapa kok, udah dimaafin. Soale udah dibales, hehe" sahut bu Idha.

Bu Dewi kemudian mendorong tubuh bu Erna ke kasur sehingga dia jatuh dengan posisi kepala tepat di depan kontol pak Irwan. Setelah besusah payah membetulkan posisi gamisnya ia sedikit terperanjat. Di depannya sudah ada kontol yang mengkilat karena liur bu Idha. Memang tidak sebesar milik mendiang suaminya yang orang timur tengah, tapi baginya itu sudah cukup. Dengan sedikit bergetar tangannya mulai menyentuh kontol tersebut. Kemudian disibakkan nya cadar yang menutupi wajahnya ke samping, lalu dikecupnya kepala kontol pak Irwan, dijilatmya perlahan, ujung lidahnya dimasukkan ke belahan lobang kencing pak Irwan. Tentu saja pak Irwan merasa keenakan. Dia pun menengok ke arah kontolnya. Dilihatnya bu Erna dengan tubuh montok dan semok, gamisnya masih tertahan diatas susunya tergulung di bawah dagu. Kontol pak Irwan pun semakin mengeras. Tak lama kemudian, bu Erna mulai mengulum kontol tersebut, kepalanya naik turun secara teratur, lidahnya berputar-putar di batang zakar.

"Enak kan pak, sini mulutnya, mik cucu dulu" kata bu Idha sambil menyingkap tanktopnya, lalu menyodorkan pentilnya ke mulut pak Irwan.

"Hemmmh.. enak banget bu... Jadi gak tahan..." Lalu pak Irwan pun menghisap dan menyedot keras puting bu Idha, sesekali memainkan lidahnya.

"Hehe, ga kayak bu Indri yah. Gimana kalo bu Indri diajarin kayak gini?" Kata bu Idha.

"Tenang pak, ini belum ada separuhnya dari yang dijanjikan lho" kata bu Dewi yang menonton aksi temannya dan terlihat sedang memegang minuman dingin dan menenggaknya. Kemudian membuka snack dan memakannya.

"Emmh" *SCLEPH* *SCLEPH*
"Memang bisa bu?" Pak Irwan menanggapi di sela kegiatannya nyusu di bu Idha.

"Tenang aja pak, bisa kok. Tapi ntar jangan kaget. Jangan protes juga. Gaboleh marah lho ya." Kata bu Idha sambil mengedipkan sebelah mata.

Bu Erna yang sejak tadi ngemut kontol pak Irwan mulai tidak tahan. Dia melepaskan dari mulut lalu naik memposisikan dirinya jongkok di atas kontol pak Irwan. Kemudian diarahkannya kontol tersebut masuk ke memeknya yang sejak tadi sudah licin dikerjai bu Dewi. "Uhghhh.. pengen kentu..." Blesss... Pinggulnya pun diturunkan.. kontol pak Irwan masuk sepenuhnya. Lalu tanpa berhenti bu Erna langsung bergerak naik turun dengan cepat. Pak Irwan yang mulai melihat pemandangan luar biasa itu. Perempuan berkerudung lebar dan bercadar dengan aktifnya menggenjot dengan posisi WoT. Tangan pak Irwan pun mulai memegang susu bu Erna dan meremasnya, memilin putingnya dengan jari. Terasa memek yang masih rapet itu mencengkram dengan kuat, memeberikan sensasi geli geli nikmat. Kurang lebih lima menit bu Erna beraksi dengan posisi tersebut, tiba-tiba dia menegang, memeknya berkedut dan syuuuur.... Dia mengeluarkan cairan kenikmatan dengan deras..

Pak Irwan yang sebelum ke hotel sembat meminum suplemen pria dewasa itu masih tegang dan belum crot. Hampir saja, batinnya, permainan bu Erna terlalu hebat. Dia hampir beberapa kali menyembur hanya dalam waktu 40 detik. Sungguh luar biasa.
Bu Erna pun terkulai lemas ke samping.

Dengan sigap bu Idha langsung menyerbu melahap memek bu Erna. Disruputnya sisa sisa cairan kenikmatan. "Emmmh sluuurp, gurih... Lezat jeng... sluuurp..."
Lalu dia beralih mengulum kontol pak Irwan yang masih basah dan mengilap. "Hemmmmm... Sluuurp... Yang di sini juga nikmat banget. Habis ini aku yo pak." Kata bu Idha.

"Haaah haaaah... Sebentar bu, saya istirahat dulu.." kata pak Irwan sambil terengah engah.

"Lho. Ya jangan to." Kata bu Idha. Kemudian dia mulai menaiki kontol pak irwan, susunya masih menggantung bebas, diselipkannya kontol pak Irwan ke memeknya yang masih sempit, ini lebih besar sedikit daripada punya suaminya, yang seukuran jempol kaki wanita, kecil ramping dan kurang berasa.

"Aahh.... Lupa... Ga beli kondom pak tadi?" Tanya bu Idha dengan kontol pak Irwan yang sudah masuk ke dalam memeknya "aaaah...."

"Ada iki," jawab bu Dewi "emang butuh, kan kita KB semua."

"Ahahah aaaah... Ya kan biar aman. Aaaah... Enak pak..." Jawab bu Idha sambil tetap menggenjot pak Irwan dengan perlahan...

(Bersambung lagi yah)
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd