Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Yang Udah Baca, Kalian Lebih Suka Cewe Yang Mana?

  • A. Shifa Fauziah

    Votes: 85 25,1%
  • B. Riska Martina

    Votes: 72 21,2%
  • C. Sarah Aprillia

    Votes: 182 53,7%

  • Total voters
    339
  • Poll closed .
Chapter 31

Giselle langsung ngelirik gua dengan tatapan yang tajem. “Oh, temen? Tadi perasaan Kak Sarah manggil dia sayang? Syukurlah, kalo Kak Sarah udah nemu cowo yang cocok.”

“I-Iyaa, kami berdua belum ada hubungan apapun. Tapi aku menyayangi dan mencintai dia. Jadi tolong, Giselle! Aku harap kamu lebih menghargai dia!” jawab Sarah dan Giselle hanya terdiam begitu saja. Kami berempat, menaiki lift dan menuju ke lantai tiga.

Sesampainya di lantai 3, wanita yang membawa dokumen itu membukakan pintu. Dia menaruh dokumen serta merapikan ruangan kerja Sarah, yang sebenarnya menurut gua juga sudah rapi. Setelah semuanya rapi, wanita itu pergi dari ruangan kerja Sarah.

Hanya tinggal gua, Sarah, dan Giselle yang berada di ruangan ini. Giselle duduk santai di sofa, sambil memainkan permen karet dengan tatapan yang ngocol. “Iyaa, ini ruangan kerja aku. Di lantai 3 terdapat 5 ruangan. Dan ruanganku yang paling pojok, hahaha.”

Gua mengangguk sambil melihat ke sekeliling. Ini pertama kalinya bagi gua ngeliat ruang kerja CEO. “Iyaa, lumayan luas dan besar. Ruang kerja kamu udah kaya rumah sementara gitu yaa? Ada sofa tidur, lemari buku, kamar mandi di dalam, gak keliatan kaya ruang kerja.”

“Iyaa, hahaha. Dulu gak kaya gini ruangannya. Tapi aku pengen punya ruang kerja yang kaya di rumah. Jadi berangkat ke sini, berasanya tetep di rumah. Nanti kita ke lantai dua, di lantai dua ini ruang kerja para staff dan management,” jawabnya yang duduk di atas mejanya.

Sarah duduk di atas meja kerjanya, dan tiba-tiba dia memegangi kedua pipi gua menggunakan kedua tangannya. Wajah gua ditarik mendekat ke arahnya dengan lembut. Dan bibir gua dicium sama Sarah. Gua sebenarnya agak kaget, karena masih ada Giselle di Sofa.

Tapi dia main handphone dan keliatan biasa aja. Gua sama Sarah berciuman bibir, beradu lidah dengan begitu liarnya. Gua lancarkan hisapan demi hisapan di lidahnya yang lembut. Lidahnya terasa sedikit manis, mungkin karena hari ini Sarah banyak makan permen.

Gua gak tau apa yang dilakukan Giselle di belakang, karena posisi gua sekarang membelakangi dia. Sarah dengan cueknya, dia menurunkan kedua tali tanktopnya. Ohh iyaa, sedikit informasi. Sarah dari tadi pergi-pergi pakai celana jeans, dan tanktop warna hitam.

Tapi bedanya tanktop yang digunakan Sarah, lengannya lebih tebal. Gak setipis tali lingerie biasa. Sarah mengeluarkan kedua toketnya dari balik tanktopnya itu. Sambil lidah kami masih terus beradu, air liur gua bercampur dengan air liur Sarah. Bikin gua ngaceng lama-lama.

Setelah Sarah puas cipokan sama gua sekitar 3 menitan. Gua mencoba bertanya ke dia. “Di belakang ada Giselle, emang gak apa-apa kita ngentot di sini? Lagipula aku akan pengen cari kerja. Ke sini malah diajak ngentot sama kamu. Keenakan aku dong? Hahahaha.”

Sarah tertawa kecil, sambil mengibas rambutnya ke samping. “Santai aja, dia itu salah satu CPO aku. Aku punya dua CPO perempuan, dan dua CPO laki-laki. Yang perempuan, ngeliat aku telanjang juga udah sering. Namanya mereka harus jagain aku, sekalipun aku lagi mandi.”

“Ja—Jadi maksudnya ngentot depan dia gak apa-apa? Dia aja ngatain aku letoy, ngeliat aku telanjang yang ada aku makin diejek sama dia nanti.” Hahaha, gak percaya diri gua sumpah. Mana si Giselle bodynya bagus banget lagi. Tapi dari wajahnya kayanya dia masih remaja.

Mungkin baru menjelang masuk 20 tahun, pokoknya jauh lebih mudah dari gua sama Sarah lah. Dan Sarah pun menjawab pertanyaan gua. “Iyaa gak apa-apa. Giselleee, aku mau ngentot di sini yaa? Kamu santai duduk di sana aja, kalo mau liatin juga boleh, hehehe.”

“Haha, siaap Kak Sarah. Santai aja di sini, ini masuk area pribadi dan privasinya Kak Sarah. Dia bebas mau ngapain aja di sini,” jawab Giselle mempersilahkan kami ngentot di sini. Sarah langsung nyosor lagi, bibir gua dicipok lagi sama dia meskipun cuma sebentar aja.

Setelah ciuman sama Sarah, gua turunin cipokan gua ke lehernya dia. Gua jilatin lehernya dia yang putih, mulus, lembut. Gua kembali mencium wangi parfum beraroma mawar di tubuh Sarah. Aroma yang memang biasanya digunakan untuk memancing gairah cowo.

“Bikin cupang di leher aku, sayaang. Biar orang-orang tau, kalo aku udah ada yang punya. Aaahhh… Sedot yang kenceng leherku sampai merah. Bikin kissmark yang banyak di leher aku,” desah Sarah mulai terbawa suasana dengan permainan mulut dan lidah gua.

Rasanya nikmatin cewe, sambil diliatin cewe lainnya dari belakang. Bikin nafsu gua malah jadi meningkat drastis. Rasanya pengen banget ngajak Giselle ikut gabung main. Tapi gua yakin Sarah bakal nolak habis-habisan. Dia cewe yang protektif banget sama pasangannya.

Dari leher ciuman gua turun ke dadanya, Sarah terus minta untuk dibuatin kissmark yang banyak. Dan gua kasih semua yang dia mau, gua bikin sekitar 15 kissmark di leher dan dadanya dia. Sarah terus mendesah keras, sambil sesekali dadanya dibusungkan ke depan.

Agar semakin mendekat dan menempel di bibir gua. Setelah gua rasa udah cukup bikin kissmark di leher dan dadanya. Akhirnya ciuman gua masuk ke toketnya dia. Gua mulai dari toket sebelah kiri, gua remas dengan tangan kanan gua. Sambil gua ciumin lembut toketnya.

Gua yang biasanya sama cewe brutal, dan terkesan nganggep lawan main sebagai slave. Sekarang gua harus rela ikutin kemauan lawan main gua. Gak apa-apa lah, Sarah memang selalu butuh foreplay yang panjang. Gua ciumin sisi luar toketnya Sarah, sambil gua jilatin lembut.

“La—Langsung sedot aja toket aku, sayaang. Puting aku udah keras bangeet, udah gak tahan aku. Udah lama gak menerima foreplay kaya gini. Aaahhh… Aaahhhh… Badanku merinding sayaang. Nikmat banget cintaku,” pinta Sarah agar toketnya langsung gua sedot.

Gak pakai pikir panjang, gua turutin kemauan dia. Gua lahap toket sebelah kiri Sarah, gua masukin semua ke mulut gua. Di dalam mulut gua, gua jilatin putingnya dengan ganas. Sarah membusungkan dadanya lagi, didorong terus toket dia semakin nempel di mulut gua.

“Aaahhh… Aaahhh… Aaahhh… Lidah kamu nakal banget, sayaang. Aaahhh… Aaahhh… Jilatin lebih cepet lagi, bikin puting aku basah kuyup dan merah.” Sarah mendesah, moaningnya terdengar nyaman banget di telinga. Dia udah berada di bawah kendali gua penuh sekarang.

Gua lepas hisapan bibir gua di toketnya, gua puter badannya Sarah yang semula menghadap ke pintu masuk ruang kerjanya. Menjadi menghadap ke jendela di belakang meja kerjanya. Sekarang gua bisa menikmati Sarah, sambil mata gua bisa ngeliatj Giselle.

Sekarang gantian toket sebelah kanannya Sarah yang gua lahap. Gua gigit kecil, gua tarik-tarik putingnya pakai mulut gua. “Aaahhhhh… Aaahhhhh… Enakk sayaang… Enakk… Enaakkk… Teruusss… Terusss… Lecetin puting aku. Bikin putingku lecet, sayaang.”

Gua perhatiin Giselle dari sela-sela tangan dengan tubuhnya Sarah. Dia sesekali melirik ke arah kami berdua, wajahnya keliatan kaya mupeng parah. Dadanya Giselle kembang kempis gak karuan, berkali-kali dia memperbaiki posisi duduknya. Serta tanktop warna putih yang dia pakai.

Sambil melahap toket sebelah kanannya Sarah. Gua buka resleting celana jeansnya Sarah. Gua buka kancing celana jeansnya, tangan gua dengan cepat masuk menyelinap ke celana dalamnya. Memeknya Sarah udah basah, basah-basah lengket ciri khas memeknya dia.

Gak butuh waktu lama, gua temuin lubang memeknya Sarah. Langsung gua masukin jari tengah gua ke sana. Sarah menjerit keras, kedua lengannya langsung memeluk leher gua. “Aaahhhhhh… Li—Lidah kamu belum berhenti nakal, sekarang tangan kamu ikutan nakal.”

Gua lepas bibir gua di toketnya Sarah, dan gua senyum sambil jawab omongan dia. “Tapi kamu suka kan? Nihh, semua permintaan kamu udah aku kasih. Puting kamu sampai bengkak dan merah. Hasil perbuatan bibir aku nih, masih kurang puas sama hisapan aku di toket kamu?”

“Pu—Puas sayaang, dari awal yang terasa geli banget di puting aku. Sampai sekarang rasanya udah agak kebas. Karena digigit dan ditarik-tarik mulut kamu. Aku udah pasrah, sayaang. Pakai tubuhku sesuka kamu di ruangan ini,” jawabnya yang memasrahkan dirinya.

Gua cabut lagi jari gua dari memeknya, tanpa pikir panjang langsung gua lepas celana jeans dan celana dalemnya Sarah. Sekarang Sarah udah telanjang bulat, hanya tersisa tanktopnya dia aja yang turun sampai ke perutnya. Gilaa menggairahkan banget suasananya.



Hari ini update 4 chapter kan ya. Kan kemaren libur Bro @mainputing
 
Drama yg akan panjang, mantap suhuuu ditunggu kelanjutannya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd