Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Here Come The Sun [Update chapter 7]

Chapter 4: I Bet you Look Good On The Dancefloor

“Krrrriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing”

Suara dering telponku berbunyi dengan kencang. Aku pun langsung terbangun dan langsung menjawab telponku. Ternyata telponnya dari Jerry. Manajer pribadiku.



“Hallo”. Kataku dengan suara yang parau dan masih mengantuk

“yeeuuuh… Baru bangun ni orang, Buruan lo siap-siap. 2 jam lagi meeting sama boss”. Jerry mengomel.



“iye iye, lagian deket ko dari tempat gue. Paling 15-30 menit doang paling lama”jawabku.



“hah? Emang lo lagi dimana?” tanya Jerry.



“Gue lagi di Hotel sekitaran Menteng heee”. Jawabku sambil cengengesan



“Beeeuuuuh. Abis ngebungkus cewek lu yeee” Balas Jerry



“hehehe…” Jawabku hanya sebatas itu.



“yaudah sekarang lo siap-siap. Lo makan dulu sana sekalian minum aspirin sekalian. Gue tau lo abis minum-minum semalem. Sambil nunggu meeting lo ketemu gue dulu aja, kita obrolin soal kerjaanlu 2 minggu kedepan.” kata jerry.



“oke jer. Bawel banget sih lo, kayak kakak gue” balasku



“Emang gue kakak lo bangsat. Sono siap-siap dulu. Sekalian lo urusin yang baek tuh cewek yang lo bungkus. Jangan sampe kayak yang kemaren” kata jerry



“Siap boss, yaudah gue siap-siap dulu, bye” kataku sambil menutup telpon.



Akupun menutup telpon.



Sebenarnya jarak rumahku ke kantor label rekamanku sekitar satu jam. Makanya Jerry sedikit bingung diawal karena aku bisa menempuh hanya 15-30 menit menuju kantor.

Seperti yang kalian dengar, Jerry adalah kakak sekaligus manajer pribadiku sendiri. Kami merupakan dua bersaudara. Jarak kami hanya beda 5 tahun. Waktu aku berumur 15 tahun, Ayah kami meninggal karena kecelekaan pesawat. Hal ini salah satu penyebab aku ketergantungan akan alcohol dan obat-obatan.

Setelah ayah kami tiada, Jerry berhenti kuliah untuk membantu ibukku bekerja karena warisan dari ayah tidak banyak untuk bisa menanggung hidup kami berdua. Aku yang tidak enak karena Jerry yang berhenti kuliah akhirnya memutuskan untuk bekerja juga. Kebetulan aku mempunyai keahlian dalam bermain gitar. Aku bekerja untuk menjadi home band di kafe-kafe dekat rumahku dulu. Hasilnya tidak seberapa tapi cukup untuk menghidupi kami. Meski sama-sama bekerja, Jerry menyuruhku untuk tetap bersekolah. Aku pun menuruti permintaan kakakku tersebut. Aku pun berkuliah.

Sewaktu kuliah aku pun membentuk sebuah band yang kami beri nama The MasterPlan untuk ikut festival music. Seakan semesta merestui, bandku mendapat juara pertama dan berkesempatan untuk rekaman album. Dengan sebuah keajaiban, album ini laris di pasaran bahkan sampai pasar international. Single pertama kami pun sempat masuk top chart Billboard selama 6 minggu.

Prestasi itu sangat mengubah bandku. Kami jadi banyak menerima tawaran tour, sponsor dan pastinya uang yang banyak. Tetapi hal ini menjerumuskan kami ke jurang gemerlap kehidupan malam. Kami amat berfoya-foya dengan kesuksesan kami. Tapi itu tak membuat band kami makin solid. Hanya 6 tahun band kami terbentuk, akhirnya band kami bubar setelah membuat 4 Album dan banyak single hits. Aku yang tidak bisa jauh dari music akhirnya membuat solo project.

Aku tidak pernah melupakan kakakku, aku mengajaknya untuk menjadi road manager bandku dulu. Dan setelah bandku bubar, dia kujadikan manajer pribadiku. Kakakku merupakan sosok yang sangat lempeng, berbeda denganku yang berandalan ini. Kini sekarang dia sudah menikah dan telah memiliki 2 orang anak. Sementara ibuku tinggal Bersama jerry.

Meskipun Jerry sangat bawel, namun aku selalu menuruti permintaannya. Dan satu kelebihan dari Jerry, dia tidak pernah menjudge dan mengguruiku. Ketika aku berhadapan dengan masalah, dia tidak akan mengguruiku. Dia akan langsung memikirkan solusi dan menyampaikan saran-saran kepadaku.

Sekian mungkin sedikit background tentang diriku.



Setelah aku menutup telpon akupun bangun dari posisi tidurku. Kulihat diranjangku chika sudah tidak ada. Aku memanggilnya, namun tidak ada jawaban. Akupun melihat sekelilingku. Kamarnya sudah terlihat rapih. Padahal aku yakin semalam kami berdua begitu liar. Aku pun melihat ada makanan di meja dekat TV. Akupun mendekat kearah makanan itu, ternyata ada secarik kertas juga disana. Aku baca kertas itu, ternyata dari chika.



“Hai kak….

Maaf yah aku buru-buru sampe gak bisa nungguin kakak bangun. Aku ada kuliah pagi ini.

Aku udah beresin kamar sama pesenin kakak sarapan. Dimakan ya kak. Hehe

Thanks for the best night



Love….

Chika”



Dikertas itu juga chika menulis nomer handphonenya. Aku pun menyimpan nomernya. Lalu aku mengirimkan dia pesan.



“Chika”

“Ini aku recky”

Begitu pesanku. Tak lama dia pun membaca chatku dan langsung membalasnya.



“hai kak recky”

“hehehe”

balas chika cepat



“Hayolo….”

“Katanya kuliah”

Tanyaku



“Ini lagi jeda kelas kak hee”

“Kakak pasti baru bangun yaah”

“dimakan yaaah makanannya”

Jawabnya cepat



“Iyaaa nih”

“Ini lagi kumakan, makasih ya chik”

“makasih juga buat semalem heee”

Jawabku sambil memakan makanan yang telah dipesan oleh chika



“Sama-sama kak hehehe”

“eh kak.. aku mau kelas lagi nih”

“See you kak… hehe”

Balas chika



Aku tidak membalasnya. Biar chika yang mengabariku jika kelasnya sudah selesai atau Ketika dia mau menghubungiku.

Sarapan yang disiapkan chika telah aku habiskan, aku kemudian beranjak menuju kamar mandi. Aku membersihkan diriku setelah malam bersama chika. Terasa punggungku lumayan perih, mungkin karena cengkraman kuku chika semalam. Pinggangku juga terasa agak pegal.



Setelah selesai mandi, akupun berpakaian. Lalu aku menelpon supirku untuk menjemputku. Sembari aku menunggu supirku datang aku sekalian mengembalikan kunci kamar ke resepsionis hotel untuk check out. Tak berselang lama supirku pun datang. Aku pun langsung memasuki mobil .



“pagi mas recky” sopirku menyapa

“pagi pak andi, sekarang kita ke kantor label ya pak”. Kataku membalasnya

“siap pak”. Jawab supirku lalu mobilpun beranjak meninggalkan hotel.



“cewek yang semalem gak diantar pulang mas?” tanya pak andi supirku

“enggak pak,tadi dia pulang duluan” jawabku.

“oh gitu ya mas. Cantik ya mas, kalau ketemu sama ibu mas pasti ibu seneng hehe” celetuk pak andi.

“Ah ngarang nih pak andi haha, lagian saya belum terlalu kenal pak haha” jawabku sambil tertawa

“wah semoga bisa makin kenal dan bisa diajak ketemu ibu ya mas, soalnya tiap kali ibu mas datang kerumah pasti nanyainnya mas udah punya pasangan atau belom”. Pak andi Kembali menimpaliku

“hahhaha. Doain aja ya pak. Saya juga belom tau kapan dan siapa yang akan saya kenalin ke mamah” jawabku.



Ya begitulah obrolanku dengan supirku. Dia memang sudah lama bekerja denganku. Aku mengenalnya saat aku masih manggung di kafe-kafe. Dia awalnya seorang supir lepasan untuk mengantar pulang tamu kafe yang sudah mabuk berat. Setelah bandku terkenal, aku pun meminta pak andi menjadi supirku sekalian menjaga dan merawat rumahku bersama dengan istrinya, bu inem. Seringnya aku mengendarai mobilku sendiri, tapi saat aku mabuk berat atau sedang capek aku selalu mennghubungi pak andi. Dia juga sudah biasa melihatku bemesraan dibelakang kursi penumpang bersama Wanita. Paling-paling dia menanyaiku mana yang aku jadikan pacar dan dikenalkan kepada ibuku. Ibuku sekarang sudah tua, tapi dia selalu mengkhawatirkanku. Setiap kali aku bertemu ibuku yang dia tanyakan adalah mana pacarku. Katanya dia mau menitipkanku biar hidupku ada yang mengurus.



Tak berapa lama aku sampai dikantor labelku. Akupun turun dari mobil dan menyuruh pak andi pulang. Lalu aku pun masuk dan jerry kebetulan sedang di lobby kantor. Dia bersama seorang Wanita. Aku pun menghampirinya.



“wey akhirnya datang juga anak bontot” sapa jerry sambil tos denganku

“udah lama ya jer lo disini haha, btw ini siapa?” jawabku sambil menanyakan siapa Wanita yang bersama jerry

“oh iya ini kenalin namanya anin, dia talent baru yang mau rekaman hari ini” jawab jerry sambil mengenalkan Wanita itu. Aku pun langsung memperkenalkan diri.

“hai kenalin, aku recky” kataku sambil menjabat tangan anin

“eh iya ka, aku anin. Btw aku udah kenal kakak soalnya emang udah terkenal haha” jawab anin sambil bercanda.

“haha. Eh semangat ya buat rekamannya, semoga lancar” sahutku kepada anin

“Iya ka makasih hehe” jawab anin



Anin mempunyai wajah putih serta memiliki gingsul yang membuatnya terlihat manis. Rambutnya sebahu dan dicat warna coklat. Dia memakai kaos pink ketat yang menonjolkan bentuk payudaranya. Aku sesekali melirikan pandanganku kepada payudaranya yang bulat dan kutaksir sangat pas dalam genggaman tanganku. Sedikit berdesir gairah seksualku.

Kami pun berbincang di lobby sambil menunggu waktu meeting. Ketika jam meeting sudah datang, aku dan jerry bergegas masuk ruangan meeting. Kebetulan anin pun juga mulai masuk studio rekaman.



Aku dan jerry melakukan meeting bersama label rekamanku membahas soal album baru. Memang sudah lama aku tidak rekaman album, mungkin sekitar 2 tahun. Kontrak albumku dengan label masih tersisa 4 album lagi, kebetulan label ini menaungiku dari aku merintis dengan band lamaku “the masterplan” sampai aku melakukan solo project “strawberry field”. Kami berdiskusi dari tema album, materi lagu sampai jadwal rekaman dan jadwal promo. Kurang lebih kami meeting sekitar 3 jam. Setelah semua beres kamipun beranjak dari ruangan meeting.



“pokoknya lu fokus ajah dulu bikin sampelnya, nanti gue urus jadwal lo biar bisa menyesuaikan” kata jerry.

“Gue sih pengennya bikin sampel sambil berlibur haha” celetukku kepada jerry. Harus kuakui jadwal padat membuatku sedikit merasa penat dan butuh liburan

“boleh deh, kasian juga lo udah tur selama 6 bulan ini. Berarti lo selesain kerjaan kita yang udah ada, kebetulan d schedule tinggal sebulanan utang manggung sama klien. Habis itu lu boleh deh liburan sambil garap album lo” kata jerry mengamini permintaanku

“wah baik banget lo. Gak salah gue jadiin lo manajer gue haha” kataku

“Inget nih, selama liburan lo jangan sampe ngobat kebanyakan, kalo bisa lo berenti” kata jerry

“Siap laksanakan komandan. Eh btw abis ini lo mau kemana?” aku bertanya kepada jerry

“gue mau pulang, anak gue pengen jalan jalan” jawab jerry

“eh lu makan dulu aja sama gue, sambil gue mau minta tolong anterin pa andi ke rumah gue. Gue udah hubungin pak andi biar bawa mobil gue kesini, kayanya dia udah dijalan” pintaku

“okedeh, tapi jangan lama-lama yaa” kata jerry

“okeee” jawabku sambil mengajak jerry keluar mencari makan



Kamipun makan di restoran cepat saji dekat dengan kantor labelku. Dan tidak lama setelah kami menghabiskan makanan, pak andi pun datang membawa mobilku. Jerry dan pak andi pun langsung pulang. Aku Kembali ke kantor rekamanku untuk memakirkan mobil. Aku pun masuk kantor. Sekalian aku memikirkan akan hangout kemana, aku berjalan-jalan di kantor rekaman. Aku teringat bahwa tadi anin sedang melakukan rekaman. Aku pun bergegas ke studio rekaman. Setelah didepan studio rekaman, aku bertemu dengan kru rekaman yang sedang ada diluar sambil merokok.



“wes, ada mas recky nih, ada apa bang kesini?” tanya kru sambil menghisap rokoknya

“kagak ape ape, gue kesini mau liat talent yang baru lagi rekaman” kataku sambil ikut merokok

“Masuk ajah bang, lagian abang tau ajah talentnya cakep haha” jawab kru sambil bercanda



Akupun melanjutkan obrolanku sambil menghabiskan sebatang rokok. Setelah rokokku habis, aku pun memasuki ruangan studio.



Ketika aku masuk studio terlihat anin sedang take vocal di ruang rekaman. Terlihat hanya anin yang ada di ruang rekaman dan sound engineer yang ada di ruangan sebelahnya. Ruangan itu hanya disekat dengan kaca. Anin pun tersenyum Ketika melihatku masuk. Aku pun memberi isyarat untuk melanjutkan karena pasti tidak akan terdengar oleh anin. Aku menghampiri sound engineer dan duduk disebelahnya.



“eh mas recky, tau ajah yang bening lagi rekaman. Sampe disamperin. Haha” celetuknya

“hahaha. Gue Cuma mau denger suaranya. Jangan sampe label ini salah orang haha” timpalku sambil bercanda.

“haha. Tapi bodinya mantap sih mas. Kalau saya lupa udah punya bini, saya sikat mas haha” timpalnya sambil Kembali becanda.

“udah focus kerja sono, dengerin suaranya jangan liat bodinya haha” jawabku sambil becanda.



Harus kuakui tubuh anin ini memang seksi, semua pria setidaknya pasti menelan ludah Ketika melihat tubuhnya yang semampai. Sesi rekaman pun tetap berlanjut sampai jam menunjukan pukul 8 malam. Kru yang tadi ada dluar sekarang sudah pulang karena tugas mereka sudah selesai. Sekarang hanya tinggal aku, anin, dan sound engineer. Aku menunggu rekaman anin karena aku bingung harus kemana. Sekalian aku memberi anin tips rekaman karena dia baru kali ini rekaman. Diluarpun hujan, akupun memesan wine lewat online. Aku bersama sound engineer meminum wine itu.



“Done, good job” kata sound engineer

“yok kita udahan dulu, besok kita lanjutin” kata sound engineer menimpali



Anin pun keluar dari ruangan take vocal sambil menghela nafas lega. Dia duduk di sofa. Mengecek hpnya. Dia baru sadar jam sudah menunjukan pukul 9. Tak lama kemudian, sound engineer pamit untuk pulang.

“bang recky, anin, gue pulang duluan yah. Udah di telpon sama bini buat cepet pulang” katanya sambil berpamitan

“oh iya hati hati yeh. Sama tolong kasih tau satpam gue masih ada disini. Gue agak lama disini” kataku

“siap bang” katanya sambil berlalu pergi



Diruangan ini hanya tinggal aku bersama anin.



“lo gak pulang nin?” tanyaku kepada anin

“iya kak ini bentar lagi” jawab anin

“Dijemput orang rumah nin?” tanyaku balik

“Kebetulan aku tinggal sendiri kak di apartemen” jawab anin.

“Oh gituh, gimana kalau gue anter lo? Tapi gue masih agak lama sih disini” tanyaku

“boleh deh kak, sekalian aku istirahat dulu, capek aku tadi haha” ucap anin



Aku pun menyodorkan gelas yang berisi wine



“lo minum kan?” tanyaku

“iya ka, makasih” anin pun langsung meminum wine tersebut. Nampaknya anin sudah terbiasa untu menguk wine.



Sambil menunggu hujan dan menghabiskan wine, kami pun mengobrol. Ternyata sebelumnya anin adalah penyanyi kafe tempatku dulu bekerja. Karena sedikit kesamaan latar, obrolan kamipun semakin akrab. Gelas Kembali ditambahkan dengan wine, obrolan anin pun semakin bebas. Setelah beberapa gelas, anin sekarang bersandar di sofa.



“nin” panggilku

“eh iya ka” anin Nampak kaget sambil terkantuk

“lo mabuk ya?” tanyaku

“enggak ko, aku masih sadar ka” jawab anin

“haha. Lo pernah gini sebelumnya, nin?” tanyaku Kembali

“maksudnya kak?” anin bertanya balik

“ya gini, minum berduaan sama cowok” aku menjelaskan

“kalau minumnya udah sering kak. kalau berduannya baru kali ini”



Aku tersenyum lalu beranjak menuju computer. Karena diruangan ini punya sound yang bagus, aku pun menyalakan musik EDM untuk mengahangatkan suasana. Aku ajak anin untuk berdansa mengikuti musik EDM. Anin pun tampak luwes dalam berjoged.Anin membelakangiku dan mendekatkan tubuhnya. Aku mendengus tengkuknya. Pantatnya berlenggak lenggok menggesek selangkanganku, penisku sudah tegang dan nafsuku berdesir kencang.



Anin kemudian membalikan tubuhnya sehingga kami saling berhadapan. Anin kemudian melepaskan kaos pinknya. Sekarang telihat BH anin yang berwarna hitam yang tentu saja mengekspos payudaranya. Akupun terpaku melihat payudara anin yang sangat bulat dibalik BHnya. Ditambah warna kulit anin yang putih semakin memperlihatkan keindahannya. Anin menatapku dengan nakal.



“Gue tau otak lo mau kemana. Lo seringkan ajak mabok cewek terus lo ewe.” Kata anin yang mukanya sudah memerah. Anin sekarang mendekatkan tubuhnya hingga payudaranya yang kenyal bertemu dengan perutk atasku.



“sekarang gue udah sange, lo harus puasin gue” kata anin sambil menggigit bibir bawahnya dan memasang muka yang membuat nafsuku meninggi. Akupun menelan ludahku sendiri.



Anin pun mendekatkan wajahnya kearahku. Kamipun berciuman. Ciuman kami agak kasar karena anin begitu bernafsu untuk melumat bibirku.



“Sluuurrrphh…slurrrrrrrphhh..ahh” begitulah suara ciuman kami berdua yang meggelora di ruangan ini.



Kemeja yang kukenakan mulai berantakan. Kancingnya mulai dilepas oleh anin. Tangan anin mulai mengelus-elus dadaku. Tanganku sudah menggerayangi punggungnya lalu meremas pantatnya



“Mmmmmphhh… ahhhh”

Suara anin dalam ciuman Ketika tanganku meremas pantatnya. Sangat sekal bulat sempurna Ketika kuremas. Sesekali aku tampar pantatnya lalu keramas lagi agar dia semakin bernafsu. Dan benar saja, dia semakin menggeliat. Tangannya pun naik keatas dan memegang rambut belakangku. Dia meremas rambutku kemudian menekan kepalaku untuk lebih melumat dalam bibirku. Lidahnya mulai menari dan aku langsung membalas melumatnya.



Kudorong tubuh anin menuju sofa. Anin menatapku dengan binal. Tak kusangka anin bisa sebinal ini. Mungkin pengaruh alcohol membuatnya sangat bernafsu. Tatapannya sangat membuatku bergairah. Aku mendekat menuju sofa. Tubuhku menindih tubuh anin lalu Kembali mencium bibirnya. Tangan anin dikalungkan keleherku sementara tanganku mulai menggerayangi payudaranya. Kami bergumul sambil memejamkan mata, menikmati setiap desahan yang tercipta.



Bibirku perlahan turun menuju leher anin.



“Ahhhhh” begitulah suara desahan anin Ketika ciumanku menjelajahi lehernya.

Anin terus mendesah merasakan kenikmatan disekujur tubuhnya dan rasa horny yang terus menghinggapi semakin besar seiring rangsanganku. Tangannya membuka semua kancing kemejaku lalu menyibaknya, seakan memberi isyarat untuk aku membuka kemejaku. Akupun membuka kemejaku dan membuangnya kesembarang tempat. Tangan anin mulai bebas menjamah tubuhku.



Dari waktu ke waktu, suasana semakin panas. Kami berdua semakin berkeringat dan peluh mulai menetes. Tapi itu tak menyurutkan nafsu kami berdua. Aku menghentikan ciumanku dilehernya dan mulai memandangi anin. Aku pun melihat tubuh anin yang sangat seksi. Tubuhnya begitu indah dengan lekukan tubuh serta payudaranya yang bulat.



“youre so beautiful honey” kataku menggodanya

“oh jadi gini rayuan lo biar cewek mau ngewe sama lo?” tanya anin sambil menggigit bibir bawahnya

Aku pun tersenyum lalu Kembali mencium bibir anin. Kami pun saling berpagutan Kembali. Aku kemudian menjamah punggung anin mencari pengait bra warna hitam yang menempel ketat payudaranya. Setelah menemukan pengait, dengan sekali sentakan pengaitnya pun terlepas. Aku pun melepas bra milik anin dari tubuhnya lalu meleparnya. Satu tanganku langsung menuju payudara anin lalu mulai meremasnya.



“mmmmmmppppphhhh” suara anin Ketika aku meremas payudaranya



Anin terpejam menikmati remasanku. Kupilin putingnya dengan jemariku. Seketika tubuhnya langsung menggelinjang hebat.



Ciumanku mulai kuarahkan kebawah menuju payudara anin. Aku pun mulai mencium payudara anin sambil tetap meremasnya. Dengan sangat bernafsu aku menggarap payudara anin. Kuciumi dan kujilati payudaranya. Dari ujung pangkal menuju putingnya. Lalu ku sedot payudaranya. Anin memejamkan matanya sembari menggigit bibir bawahnya lalu mendesah pelan. Anin sedikit mengangkatkan tubuhnya



“mmmmmmmpppppphhhh ahhhhh” suara desahan anin

Aku terus bernafsu menggarap kedua payudaranya seakan semuanya miliku dan tidak mau kubagi. Aku emut puting payudara anin sebelah kanan sementara payudara sebelah kirinya kuremas, lalu aku mulai menegemut putting sebelah kiri anin kemudian kuremas bagian kanannya. Sungguh kenyal dan nikmat. Kini nafsu menguasai tubuh anin, ia ingin menikmati malam ini hingga seluruh nafsunya dapat terpuaskan.



Tangan kananku mulai kuarahkan kebawah, mencari kait celana dari anin. Setelah kutemukan akupun membuka pengait itu sekalian aku turunkan juga resleting celana anin. Tangaku mulai menjelajahi celana dalam milik anin. Tepat dibagian vaginanya, celana dalamnya sudah sangat basah. Celana anin perlahan aku turunkan sampai paha agar aku bisa lebih leluasa bermain di taman surgawinya. Lalu aku memasukan tanganku langsung bersentuhan dengan vaginanya.



“Ahhh geli ahhh” desah anin Ketika tanganku menyentuh bibir vaginanya.

Terasa ditanganku vaginanya bersih tanpa sehela bulu. Jari tengahku menemukan klistorisnya, aku langsung memainkannya. Anin menggelinjang sambil mendesah. Permainanku dalam vagina dan payudara anin semakin membuatnya menggelinjang. Anin menempatkan tangannya dileherku dan meremas remas rambutku. Aku memasukan jari tengahku lebih dalam kemudian mengobel-ngobel vaginanya lebih cepat. Anin semakin menggelinjang.



“Nggggghhhhhh ahhhh” suara desahan anin semakin nikmat



Aku semakin memainkan jari tengahku dalam vaginanya. Tanganku yang satunya meremas payudara anin sambil mulutku menyedot putting anin.



“mmmpppp…..arrrggggggghhhhh” anin mencengkram punggungku

Vagina anin berkedut, cairan dalam vaginanya membajiri jariku. Tubuhnya bergetar hebat. Orgasme pertama anin malam ini. Sembari anin mengatur nafas, kukeluarkan jariku dari vagina anin. Jariku langsung diemut oleh anin. Merasakan cairan hasil kenikmatannya.



Tak berselang lama. Aku pun beranjak kemudian duduk di sofa. Kuraih tangan anin dan mengajaknya untuk bangkit.



“Giliran lo muasin gue” kataku kepada anin



Anin tau apa yang harus dilakukan. Anin langsung duduk bersimpuh hingga wajahnya persis berada diselangkanganku. Sekarang aku bersender ke sofa menanti servis dari anin.



Anin merapikan rambutnya yang bondol ke satu sisi. Jemarinya mulai membuka ikat pinggangku. Kemudian melepas pengait celan lalu menurunkan resleting celanaku. Anin kemudian menarik celanaku hingga semua terlepas. Lalu anin dengan nakal mencium penisku yang masih ada dibalik celana dalam. Anin menggigit karet bagian atas celana dalamku kemudian menurunkannya sambil dibantu tangannya. Celana dalamku kemudian terlepas. Aku sekarang tidak memakai sehelai benangpun.



Penisku tegak berdiri didepan wajah anin. Tangan anin mulai menggenggam batang penisku, tangan lembut itu mulai mengocoknya perlahan.



“Ahhhhh” desahanku Ketika anin mulai mengocok batang penisku.



Anin mulai menjilati batang peniku. Nafsuku semakin berdesir dibuatnya. Tak lupa diapun menjilati biji pelirku. Anin mulai menjilati seluruh kemaluanku sampai akhirnya menjilati kepala penisku. Anin menjelajahi setiap senti kemaluanku, selangkanganku tak luput dari jilatannya.



“kontol lo gede juga” kata anin mengocok batang penisku



Anin kemudian membuka mulutnya lalu memasukan penisku



“Ouuwwwh Shiiiiiit” teriakku sambil menikmati servis yang diberikan anin.

Aku tidak berhenti mendesah Ketika penisku berada pada lulut anin. Aku merapikan rambut anin yang berantakan. Aku pun mendorong kepala anin menggunakan kepalaku agar semakin dalam hingga seluruh penisku tenggelam di mulut anin. Ketika penisku menyentuh dinding tenggorokan anin, aku menahan kepala anin. Anin langsung menepuk pahaku dengan cepat memohon agar dilepaskan. Akupun melepaskan tanganku. Nafas anin ngos-ngosan akibat deep throat yang diberikan kepada penisku. Air liur anin membanjiri permukaan penisku.



Anin lalu Kembali melumat penisku. Perlahan tempo blow job anin semakin cepat. Lidahnya menekan bagian bawah penisku yang sensitive.



“Ahhhh gilaa….. jago banget sih lo nin” kataku sambil mendesah. Blowjob anin sangat luar biasa. Membuatku kerepotan.



Anin terus melakukan blowjob keda penisku. Aku menggila dibuatnya. Sesekali aku mengerang dibuatnya. Jika terlalu lama aku bisa keluar.



“nin, sini” aku merengkuh tubuh anin agar duduk dipangkuanku. Aku melumat bibir anin. Kami saling mendekatkan tubuh kami kemudian saling memeluk. Anin menggesekan vaginanya ke penis milikku.



Aku yang sudah tidak tahan dengan pesona tubuh anin langsung menidurkannya di sofa. Dengan vagina yang sudah basah, vagina anin siap menerima penisku.



“Siap siap nin” kataku.



Perlahan penisku memasuki vagina anin, anin meremas sofa karena rongga vaginanya sesak dijejali penisku.



“Arrrrrrgggghhhhhh” kami berdua mengerang bersamaan



Setelah semua penisku masuk aku mulai memaju-mundurkan penisku. Karena vaginanya sudah sangat basah memudahkanku untuk melakukan penetrasi. Kami berdua sangat menikmati persenggamaan ini.



Penisku semakin cepat menjelajahi vagina anin. Terasa begitu sempit. Untungnya vagina anin sangat basah sehingga sangat memanjakan penisku untuk berpetualang dalam liang kenikmatan milik anin. Terihat anin sangat menikmati persenggamaan ini. Matanya merem melek dan tangannya meremas payudaranya sendiri untuk menambah kenikmatan. Akupun mencium lehernya untuk menambah gairah.



“Ahhhhh…ahhhh..terus ahhhh” desah anin.



Anin pun semakin mengerang . kelihatannya sebentar lagi anin akan menggapai orgasmenya Kembali. Genjotanku semakin dipercepat.



“aaaaaaaaarrrrrrrrgggggggghhhhh” lolongan Panjang anin pertanda orgasmenya tiba.



Vagina anin berkedut beserta cairan yang membanjiri penisku yang sedang melakukan penetrasi. Aku pun melambatkan tempo genjotanku. Memberi anin waktu untuk menikmati orgasmenya. Aku kemudian mencabut penisku.



“haaahh…haaahh… gila enak banget..hah” Anin mengambil nafas terengah-engah



“my pleasure sayang” balasku sambil mengelus rambut anin lalu merapikannya



“sini sekarang gue puasin lo, kontol lo masih ngaceng” kata anin



Kami bertukar posisi, kini anin yang berada diatas. Tanpa berlama-lama anin pun memasukan penisku kedalam vaginanya.



“Arrrrrgggggh” lenguhan kami berdua.



Saat penisku sudah masuk semua kedalam vagina anin, dia pun memutar pinggulnya memutar.



“oh shit… that’s so fuckn nice.” Racauku menikmati perlakuan anin.

Sebenarnya gaya woman on top adalah gaya favoritku. Dapat melihat payudara partner seksku yang indah serta goyangan dari pinggulnya membuat gairahku semakin tinggi. Ditambah lagi, anin sangat lihai dalam posisi ini. Anin tau kapan harus memutar pinggulnya atau menaik-turunkan tubuhnya untuk mengocok penisku yang sedang berada dalam vaginanya. Sekarang kami semakin menaikan tempo genjotannya. Anin mendongakan tubuhnya. Payudaranya kini berada dalam genggamanku kemudian aku remas.



“Youre so damn hot nin… ahhhh..” aku Kembali meracau



Anin hanya tersenyum Ketika aku meracau. Aku kemudian memegang pinggangnya. Semakin mempercepat genjotanku. Sepetinya aku akan orgasme.



“Nin gue mau nyampe..” kataku



Anin langsung mencabut penisku. Ia langsung turun untuk memberikan blowjob kepada penisku. Anin melakukan blowjob yang luar biasa sambil menyedot penisku, benar benar tidak mengecewakan.



“Nin gue nyampe…. Arrrrrrrgggggghhhh” aku mengerang hebat



Penisku menyemprotkan sperma dalam mulut anin. Aku terus membenamkan kepala anin agar menyepong penisku semakin dalam.



Setelah semprotan cairan spermaku keluar semua, anin pun melepas kulumannya dalam penisku. Dia menelan seluruh cairan spermaku.



Anin langsung tiduran diatas tubuhku. Kepalanya berada diatas dadaku. Aku langsung memeluk anin. Kami berdua sama mengambil nafas. Keringat bercucuran setelah persengamaan ini.



“Makasih ya nin” kataku



“Jangan dulu bilang makasih, gue masih sange” jawab anin.

Ternyata nafsu Wanita ini sangat tinggi, dia masih merasakan gairah nafsu yang membara



“Kita lanjutin di apartemen gue yah” timpal anin.



Aku pun menyetujuinya. Kami berdua berciuman sebentar. Setelah puas, kami pun segera memakai Kembali pakaian kami. Setelah semua selesai kami pergi dari ruangan rekaman menuju parkiran. Aku berjalan sambil merangkul anin, sesekali kami berciuman. Setelah menemukan mobilku di parkiran, kami berdua masuk mobil kemudian aku melajukan mobilku keluar kantor label. Tak lupa aku pamit kepada satpam yang berjaga, menandakan aku sudah pulang dari kantor.



Setelah keluar dari kantor, aku pun melajukan mobilku menuju apartemen anin.



Malam masih sangat Panjang…….
 
Waduh mantap, kirain bakal dikelarin episode aninnya, alias gue bacanya sekalian aja ampe part aninnya kelar haha
 
Chapter 4: I Bet you Look Good On The Dancefloor

“Krrrriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing”

Suara dering telponku berbunyi dengan kencang. Aku pun langsung terbangun dan langsung menjawab telponku. Ternyata telponnya dari Jerry. Manajer pribadiku.



“Hallo”. Kataku dengan suara yang parau dan masih mengantuk

“yeeuuuh… Baru bangun ni orang, Buruan lo siap-siap. 2 jam lagi meeting sama boss”. Jerry mengomel.



“iye iye, lagian deket ko dari tempat gue. Paling 15-30 menit doang paling lama”jawabku.



“hah? Emang lo lagi dimana?” tanya Jerry.



“Gue lagi di Hotel sekitaran Menteng heee”. Jawabku sambil cengengesan



“Beeeuuuuh. Abis ngebungkus cewek lu yeee” Balas Jerry



“hehehe…” Jawabku hanya sebatas itu.



“yaudah sekarang lo siap-siap. Lo makan dulu sana sekalian minum aspirin sekalian. Gue tau lo abis minum-minum semalem. Sambil nunggu meeting lo ketemu gue dulu aja, kita obrolin soal kerjaanlu 2 minggu kedepan.” kata jerry.



“oke jer. Bawel banget sih lo, kayak kakak gue” balasku



“Emang gue kakak lo bangsat. Sono siap-siap dulu. Sekalian lo urusin yang baek tuh cewek yang lo bungkus. Jangan sampe kayak yang kemaren” kata jerry



“Siap boss, yaudah gue siap-siap dulu, bye” kataku sambil menutup telpon.



Akupun menutup telpon.



Sebenarnya jarak rumahku ke kantor label rekamanku sekitar satu jam. Makanya Jerry sedikit bingung diawal karena aku bisa menempuh hanya 15-30 menit menuju kantor.

Seperti yang kalian dengar, Jerry adalah kakak sekaligus manajer pribadiku sendiri. Kami merupakan dua bersaudara. Jarak kami hanya beda 5 tahun. Waktu aku berumur 15 tahun, Ayah kami meninggal karena kecelekaan pesawat. Hal ini salah satu penyebab aku ketergantungan akan alcohol dan obat-obatan.

Setelah ayah kami tiada, Jerry berhenti kuliah untuk membantu ibukku bekerja karena warisan dari ayah tidak banyak untuk bisa menanggung hidup kami berdua. Aku yang tidak enak karena Jerry yang berhenti kuliah akhirnya memutuskan untuk bekerja juga. Kebetulan aku mempunyai keahlian dalam bermain gitar. Aku bekerja untuk menjadi home band di kafe-kafe dekat rumahku dulu. Hasilnya tidak seberapa tapi cukup untuk menghidupi kami. Meski sama-sama bekerja, Jerry menyuruhku untuk tetap bersekolah. Aku pun menuruti permintaan kakakku tersebut. Aku pun berkuliah.

Sewaktu kuliah aku pun membentuk sebuah band yang kami beri nama The MasterPlan untuk ikut festival music. Seakan semesta merestui, bandku mendapat juara pertama dan berkesempatan untuk rekaman album. Dengan sebuah keajaiban, album ini laris di pasaran bahkan sampai pasar international. Single pertama kami pun sempat masuk top chart Billboard selama 6 minggu.

Prestasi itu sangat mengubah bandku. Kami jadi banyak menerima tawaran tour, sponsor dan pastinya uang yang banyak. Tetapi hal ini menjerumuskan kami ke jurang gemerlap kehidupan malam. Kami amat berfoya-foya dengan kesuksesan kami. Tapi itu tak membuat band kami makin solid. Hanya 6 tahun band kami terbentuk, akhirnya band kami bubar setelah membuat 4 Album dan banyak single hits. Aku yang tidak bisa jauh dari music akhirnya membuat solo project.

Aku tidak pernah melupakan kakakku, aku mengajaknya untuk menjadi road manager bandku dulu. Dan setelah bandku bubar, dia kujadikan manajer pribadiku. Kakakku merupakan sosok yang sangat lempeng, berbeda denganku yang berandalan ini. Kini sekarang dia sudah menikah dan telah memiliki 2 orang anak. Sementara ibuku tinggal Bersama jerry.

Meskipun Jerry sangat bawel, namun aku selalu menuruti permintaannya. Dan satu kelebihan dari Jerry, dia tidak pernah menjudge dan mengguruiku. Ketika aku berhadapan dengan masalah, dia tidak akan mengguruiku. Dia akan langsung memikirkan solusi dan menyampaikan saran-saran kepadaku.

Sekian mungkin sedikit background tentang diriku.



Setelah aku menutup telpon akupun bangun dari posisi tidurku. Kulihat diranjangku chika sudah tidak ada. Aku memanggilnya, namun tidak ada jawaban. Akupun melihat sekelilingku. Kamarnya sudah terlihat rapih. Padahal aku yakin semalam kami berdua begitu liar. Aku pun melihat ada makanan di meja dekat TV. Akupun mendekat kearah makanan itu, ternyata ada secarik kertas juga disana. Aku baca kertas itu, ternyata dari chika.



“Hai kak….

Maaf yah aku buru-buru sampe gak bisa nungguin kakak bangun. Aku ada kuliah pagi ini.

Aku udah beresin kamar sama pesenin kakak sarapan. Dimakan ya kak. Hehe

Thanks for the best night



Love….

Chika”



Dikertas itu juga chika menulis nomer handphonenya. Aku pun menyimpan nomernya. Lalu aku mengirimkan dia pesan.



“Chika”

“Ini aku recky”

Begitu pesanku. Tak lama dia pun membaca chatku dan langsung membalasnya.



“hai kak recky”

“hehehe”

balas chika cepat



“Hayolo….”

“Katanya kuliah”

Tanyaku



“Ini lagi jeda kelas kak hee”

“Kakak pasti baru bangun yaah”

“dimakan yaaah makanannya”

Jawabnya cepat



“Iyaaa nih”

“Ini lagi kumakan, makasih ya chik”

“makasih juga buat semalem heee”

Jawabku sambil memakan makanan yang telah dipesan oleh chika



“Sama-sama kak hehehe”

“eh kak.. aku mau kelas lagi nih”

“See you kak… hehe”

Balas chika



Aku tidak membalasnya. Biar chika yang mengabariku jika kelasnya sudah selesai atau Ketika dia mau menghubungiku.

Sarapan yang disiapkan chika telah aku habiskan, aku kemudian beranjak menuju kamar mandi. Aku membersihkan diriku setelah malam bersama chika. Terasa punggungku lumayan perih, mungkin karena cengkraman kuku chika semalam. Pinggangku juga terasa agak pegal.



Setelah selesai mandi, akupun berpakaian. Lalu aku menelpon supirku untuk menjemputku. Sembari aku menunggu supirku datang aku sekalian mengembalikan kunci kamar ke resepsionis hotel untuk check out. Tak berselang lama supirku pun datang. Aku pun langsung memasuki mobil .



“pagi mas recky” sopirku menyapa

“pagi pak andi, sekarang kita ke kantor label ya pak”. Kataku membalasnya

“siap pak”. Jawab supirku lalu mobilpun beranjak meninggalkan hotel.



“cewek yang semalem gak diantar pulang mas?” tanya pak andi supirku

“enggak pak,tadi dia pulang duluan” jawabku.

“oh gitu ya mas. Cantik ya mas, kalau ketemu sama ibu mas pasti ibu seneng hehe” celetuk pak andi.

“Ah ngarang nih pak andi haha, lagian saya belum terlalu kenal pak haha” jawabku sambil tertawa

“wah semoga bisa makin kenal dan bisa diajak ketemu ibu ya mas, soalnya tiap kali ibu mas datang kerumah pasti nanyainnya mas udah punya pasangan atau belom”. Pak andi Kembali menimpaliku

“hahhaha. Doain aja ya pak. Saya juga belom tau kapan dan siapa yang akan saya kenalin ke mamah” jawabku.



Ya begitulah obrolanku dengan supirku. Dia memang sudah lama bekerja denganku. Aku mengenalnya saat aku masih manggung di kafe-kafe. Dia awalnya seorang supir lepasan untuk mengantar pulang tamu kafe yang sudah mabuk berat. Setelah bandku terkenal, aku pun meminta pak andi menjadi supirku sekalian menjaga dan merawat rumahku bersama dengan istrinya, bu inem. Seringnya aku mengendarai mobilku sendiri, tapi saat aku mabuk berat atau sedang capek aku selalu mennghubungi pak andi. Dia juga sudah biasa melihatku bemesraan dibelakang kursi penumpang bersama Wanita. Paling-paling dia menanyaiku mana yang aku jadikan pacar dan dikenalkan kepada ibuku. Ibuku sekarang sudah tua, tapi dia selalu mengkhawatirkanku. Setiap kali aku bertemu ibuku yang dia tanyakan adalah mana pacarku. Katanya dia mau menitipkanku biar hidupku ada yang mengurus.



Tak berapa lama aku sampai dikantor labelku. Akupun turun dari mobil dan menyuruh pak andi pulang. Lalu aku pun masuk dan jerry kebetulan sedang di lobby kantor. Dia bersama seorang Wanita. Aku pun menghampirinya.



“wey akhirnya datang juga anak bontot” sapa jerry sambil tos denganku

“udah lama ya jer lo disini haha, btw ini siapa?” jawabku sambil menanyakan siapa Wanita yang bersama jerry

“oh iya ini kenalin namanya anin, dia talent baru yang mau rekaman hari ini” jawab jerry sambil mengenalkan Wanita itu. Aku pun langsung memperkenalkan diri.

“hai kenalin, aku recky” kataku sambil menjabat tangan anin

“eh iya ka, aku anin. Btw aku udah kenal kakak soalnya emang udah terkenal haha” jawab anin sambil bercanda.

“haha. Eh semangat ya buat rekamannya, semoga lancar” sahutku kepada anin

“Iya ka makasih hehe” jawab anin



Anin mempunyai wajah putih serta memiliki gingsul yang membuatnya terlihat manis. Rambutnya sebahu dan dicat warna coklat. Dia memakai kaos pink ketat yang menonjolkan bentuk payudaranya. Aku sesekali melirikan pandanganku kepada payudaranya yang bulat dan kutaksir sangat pas dalam genggaman tanganku. Sedikit berdesir gairah seksualku.

Kami pun berbincang di lobby sambil menunggu waktu meeting. Ketika jam meeting sudah datang, aku dan jerry bergegas masuk ruangan meeting. Kebetulan anin pun juga mulai masuk studio rekaman.



Aku dan jerry melakukan meeting bersama label rekamanku membahas soal album baru. Memang sudah lama aku tidak rekaman album, mungkin sekitar 2 tahun. Kontrak albumku dengan label masih tersisa 4 album lagi, kebetulan label ini menaungiku dari aku merintis dengan band lamaku “the masterplan” sampai aku melakukan solo project “strawberry field”. Kami berdiskusi dari tema album, materi lagu sampai jadwal rekaman dan jadwal promo. Kurang lebih kami meeting sekitar 3 jam. Setelah semua beres kamipun beranjak dari ruangan meeting.



“pokoknya lu fokus ajah dulu bikin sampelnya, nanti gue urus jadwal lo biar bisa menyesuaikan” kata jerry.

“Gue sih pengennya bikin sampel sambil berlibur haha” celetukku kepada jerry. Harus kuakui jadwal padat membuatku sedikit merasa penat dan butuh liburan

“boleh deh, kasian juga lo udah tur selama 6 bulan ini. Berarti lo selesain kerjaan kita yang udah ada, kebetulan d schedule tinggal sebulanan utang manggung sama klien. Habis itu lu boleh deh liburan sambil garap album lo” kata jerry mengamini permintaanku

“wah baik banget lo. Gak salah gue jadiin lo manajer gue haha” kataku

“Inget nih, selama liburan lo jangan sampe ngobat kebanyakan, kalo bisa lo berenti” kata jerry

“Siap laksanakan komandan. Eh btw abis ini lo mau kemana?” aku bertanya kepada jerry

“gue mau pulang, anak gue pengen jalan jalan” jawab jerry

“eh lu makan dulu aja sama gue, sambil gue mau minta tolong anterin pa andi ke rumah gue. Gue udah hubungin pak andi biar bawa mobil gue kesini, kayanya dia udah dijalan” pintaku

“okedeh, tapi jangan lama-lama yaa” kata jerry

“okeee” jawabku sambil mengajak jerry keluar mencari makan



Kamipun makan di restoran cepat saji dekat dengan kantor labelku. Dan tidak lama setelah kami menghabiskan makanan, pak andi pun datang membawa mobilku. Jerry dan pak andi pun langsung pulang. Aku Kembali ke kantor rekamanku untuk memakirkan mobil. Aku pun masuk kantor. Sekalian aku memikirkan akan hangout kemana, aku berjalan-jalan di kantor rekaman. Aku teringat bahwa tadi anin sedang melakukan rekaman. Aku pun bergegas ke studio rekaman. Setelah didepan studio rekaman, aku bertemu dengan kru rekaman yang sedang ada diluar sambil merokok.



“wes, ada mas recky nih, ada apa bang kesini?” tanya kru sambil menghisap rokoknya

“kagak ape ape, gue kesini mau liat talent yang baru lagi rekaman” kataku sambil ikut merokok

“Masuk ajah bang, lagian abang tau ajah talentnya cakep haha” jawab kru sambil bercanda



Akupun melanjutkan obrolanku sambil menghabiskan sebatang rokok. Setelah rokokku habis, aku pun memasuki ruangan studio.



Ketika aku masuk studio terlihat anin sedang take vocal di ruang rekaman. Terlihat hanya anin yang ada di ruang rekaman dan sound engineer yang ada di ruangan sebelahnya. Ruangan itu hanya disekat dengan kaca. Anin pun tersenyum Ketika melihatku masuk. Aku pun memberi isyarat untuk melanjutkan karena pasti tidak akan terdengar oleh anin. Aku menghampiri sound engineer dan duduk disebelahnya.



“eh mas recky, tau ajah yang bening lagi rekaman. Sampe disamperin. Haha” celetuknya

“hahaha. Gue Cuma mau denger suaranya. Jangan sampe label ini salah orang haha” timpalku sambil bercanda.

“haha. Tapi bodinya mantap sih mas. Kalau saya lupa udah punya bini, saya sikat mas haha” timpalnya sambil Kembali becanda.

“udah focus kerja sono, dengerin suaranya jangan liat bodinya haha” jawabku sambil becanda.



Harus kuakui tubuh anin ini memang seksi, semua pria setidaknya pasti menelan ludah Ketika melihat tubuhnya yang semampai. Sesi rekaman pun tetap berlanjut sampai jam menunjukan pukul 8 malam. Kru yang tadi ada dluar sekarang sudah pulang karena tugas mereka sudah selesai. Sekarang hanya tinggal aku, anin, dan sound engineer. Aku menunggu rekaman anin karena aku bingung harus kemana. Sekalian aku memberi anin tips rekaman karena dia baru kali ini rekaman. Diluarpun hujan, akupun memesan wine lewat online. Aku bersama sound engineer meminum wine itu.



“Done, good job” kata sound engineer

“yok kita udahan dulu, besok kita lanjutin” kata sound engineer menimpali



Anin pun keluar dari ruangan take vocal sambil menghela nafas lega. Dia duduk di sofa. Mengecek hpnya. Dia baru sadar jam sudah menunjukan pukul 9. Tak lama kemudian, sound engineer pamit untuk pulang.

“bang recky, anin, gue pulang duluan yah. Udah di telpon sama bini buat cepet pulang” katanya sambil berpamitan

“oh iya hati hati yeh. Sama tolong kasih tau satpam gue masih ada disini. Gue agak lama disini” kataku

“siap bang” katanya sambil berlalu pergi



Diruangan ini hanya tinggal aku bersama anin.



“lo gak pulang nin?” tanyaku kepada anin

“iya kak ini bentar lagi” jawab anin

“Dijemput orang rumah nin?” tanyaku balik

“Kebetulan aku tinggal sendiri kak di apartemen” jawab anin.

“Oh gituh, gimana kalau gue anter lo? Tapi gue masih agak lama sih disini” tanyaku

“boleh deh kak, sekalian aku istirahat dulu, capek aku tadi haha” ucap anin



Aku pun menyodorkan gelas yang berisi wine



“lo minum kan?” tanyaku

“iya ka, makasih” anin pun langsung meminum wine tersebut. Nampaknya anin sudah terbiasa untu menguk wine.



Sambil menunggu hujan dan menghabiskan wine, kami pun mengobrol. Ternyata sebelumnya anin adalah penyanyi kafe tempatku dulu bekerja. Karena sedikit kesamaan latar, obrolan kamipun semakin akrab. Gelas Kembali ditambahkan dengan wine, obrolan anin pun semakin bebas. Setelah beberapa gelas, anin sekarang bersandar di sofa.



“nin” panggilku

“eh iya ka” anin Nampak kaget sambil terkantuk

“lo mabuk ya?” tanyaku

“enggak ko, aku masih sadar ka” jawab anin

“haha. Lo pernah gini sebelumnya, nin?” tanyaku Kembali

“maksudnya kak?” anin bertanya balik

“ya gini, minum berduaan sama cowok” aku menjelaskan

“kalau minumnya udah sering kak. kalau berduannya baru kali ini”



Aku tersenyum lalu beranjak menuju computer. Karena diruangan ini punya sound yang bagus, aku pun menyalakan musik EDM untuk mengahangatkan suasana. Aku ajak anin untuk berdansa mengikuti musik EDM. Anin pun tampak luwes dalam berjoged.Anin membelakangiku dan mendekatkan tubuhnya. Aku mendengus tengkuknya. Pantatnya berlenggak lenggok menggesek selangkanganku, penisku sudah tegang dan nafsuku berdesir kencang.



Anin kemudian membalikan tubuhnya sehingga kami saling berhadapan. Anin kemudian melepaskan kaos pinknya. Sekarang telihat BH anin yang berwarna hitam yang tentu saja mengekspos payudaranya. Akupun terpaku melihat payudara anin yang sangat bulat dibalik BHnya. Ditambah warna kulit anin yang putih semakin memperlihatkan keindahannya. Anin menatapku dengan nakal.



“Gue tau otak lo mau kemana. Lo seringkan ajak mabok cewek terus lo ewe.” Kata anin yang mukanya sudah memerah. Anin sekarang mendekatkan tubuhnya hingga payudaranya yang kenyal bertemu dengan perutk atasku.



“sekarang gue udah sange, lo harus puasin gue” kata anin sambil menggigit bibir bawahnya dan memasang muka yang membuat nafsuku meninggi. Akupun menelan ludahku sendiri.



Anin pun mendekatkan wajahnya kearahku. Kamipun berciuman. Ciuman kami agak kasar karena anin begitu bernafsu untuk melumat bibirku.



“Sluuurrrphh…slurrrrrrrphhh..ahh” begitulah suara ciuman kami berdua yang meggelora di ruangan ini.



Kemeja yang kukenakan mulai berantakan. Kancingnya mulai dilepas oleh anin. Tangan anin mulai mengelus-elus dadaku. Tanganku sudah menggerayangi punggungnya lalu meremas pantatnya



“Mmmmmphhh… ahhhh”

Suara anin dalam ciuman Ketika tanganku meremas pantatnya. Sangat sekal bulat sempurna Ketika kuremas. Sesekali aku tampar pantatnya lalu keramas lagi agar dia semakin bernafsu. Dan benar saja, dia semakin menggeliat. Tangannya pun naik keatas dan memegang rambut belakangku. Dia meremas rambutku kemudian menekan kepalaku untuk lebih melumat dalam bibirku. Lidahnya mulai menari dan aku langsung membalas melumatnya.



Kudorong tubuh anin menuju sofa. Anin menatapku dengan binal. Tak kusangka anin bisa sebinal ini. Mungkin pengaruh alcohol membuatnya sangat bernafsu. Tatapannya sangat membuatku bergairah. Aku mendekat menuju sofa. Tubuhku menindih tubuh anin lalu Kembali mencium bibirnya. Tangan anin dikalungkan keleherku sementara tanganku mulai menggerayangi payudaranya. Kami bergumul sambil memejamkan mata, menikmati setiap desahan yang tercipta.



Bibirku perlahan turun menuju leher anin.



“Ahhhhh” begitulah suara desahan anin Ketika ciumanku menjelajahi lehernya.

Anin terus mendesah merasakan kenikmatan disekujur tubuhnya dan rasa horny yang terus menghinggapi semakin besar seiring rangsanganku. Tangannya membuka semua kancing kemejaku lalu menyibaknya, seakan memberi isyarat untuk aku membuka kemejaku. Akupun membuka kemejaku dan membuangnya kesembarang tempat. Tangan anin mulai bebas menjamah tubuhku.



Dari waktu ke waktu, suasana semakin panas. Kami berdua semakin berkeringat dan peluh mulai menetes. Tapi itu tak menyurutkan nafsu kami berdua. Aku menghentikan ciumanku dilehernya dan mulai memandangi anin. Aku pun melihat tubuh anin yang sangat seksi. Tubuhnya begitu indah dengan lekukan tubuh serta payudaranya yang bulat.



“youre so beautiful honey” kataku menggodanya

“oh jadi gini rayuan lo biar cewek mau ngewe sama lo?” tanya anin sambil menggigit bibir bawahnya

Aku pun tersenyum lalu Kembali mencium bibir anin. Kami pun saling berpagutan Kembali. Aku kemudian menjamah punggung anin mencari pengait bra warna hitam yang menempel ketat payudaranya. Setelah menemukan pengait, dengan sekali sentakan pengaitnya pun terlepas. Aku pun melepas bra milik anin dari tubuhnya lalu meleparnya. Satu tanganku langsung menuju payudara anin lalu mulai meremasnya.



“mmmmmmppppphhhh” suara anin Ketika aku meremas payudaranya



Anin terpejam menikmati remasanku. Kupilin putingnya dengan jemariku. Seketika tubuhnya langsung menggelinjang hebat.



Ciumanku mulai kuarahkan kebawah menuju payudara anin. Aku pun mulai mencium payudara anin sambil tetap meremasnya. Dengan sangat bernafsu aku menggarap payudara anin. Kuciumi dan kujilati payudaranya. Dari ujung pangkal menuju putingnya. Lalu ku sedot payudaranya. Anin memejamkan matanya sembari menggigit bibir bawahnya lalu mendesah pelan. Anin sedikit mengangkatkan tubuhnya



“mmmmmmmpppppphhhh ahhhhh” suara desahan anin

Aku terus bernafsu menggarap kedua payudaranya seakan semuanya miliku dan tidak mau kubagi. Aku emut puting payudara anin sebelah kanan sementara payudara sebelah kirinya kuremas, lalu aku mulai menegemut putting sebelah kiri anin kemudian kuremas bagian kanannya. Sungguh kenyal dan nikmat. Kini nafsu menguasai tubuh anin, ia ingin menikmati malam ini hingga seluruh nafsunya dapat terpuaskan.



Tangan kananku mulai kuarahkan kebawah, mencari kait celana dari anin. Setelah kutemukan akupun membuka pengait itu sekalian aku turunkan juga resleting celana anin. Tangaku mulai menjelajahi celana dalam milik anin. Tepat dibagian vaginanya, celana dalamnya sudah sangat basah. Celana anin perlahan aku turunkan sampai paha agar aku bisa lebih leluasa bermain di taman surgawinya. Lalu aku memasukan tanganku langsung bersentuhan dengan vaginanya.



“Ahhh geli ahhh” desah anin Ketika tanganku menyentuh bibir vaginanya.

Terasa ditanganku vaginanya bersih tanpa sehela bulu. Jari tengahku menemukan klistorisnya, aku langsung memainkannya. Anin menggelinjang sambil mendesah. Permainanku dalam vagina dan payudara anin semakin membuatnya menggelinjang. Anin menempatkan tangannya dileherku dan meremas remas rambutku. Aku memasukan jari tengahku lebih dalam kemudian mengobel-ngobel vaginanya lebih cepat. Anin semakin menggelinjang.



“Nggggghhhhhh ahhhh” suara desahan anin semakin nikmat



Aku semakin memainkan jari tengahku dalam vaginanya. Tanganku yang satunya meremas payudara anin sambil mulutku menyedot putting anin.



“mmmpppp…..arrrggggggghhhhh” anin mencengkram punggungku

Vagina anin berkedut, cairan dalam vaginanya membajiri jariku. Tubuhnya bergetar hebat. Orgasme pertama anin malam ini. Sembari anin mengatur nafas, kukeluarkan jariku dari vagina anin. Jariku langsung diemut oleh anin. Merasakan cairan hasil kenikmatannya.



Tak berselang lama. Aku pun beranjak kemudian duduk di sofa. Kuraih tangan anin dan mengajaknya untuk bangkit.



“Giliran lo muasin gue” kataku kepada anin



Anin tau apa yang harus dilakukan. Anin langsung duduk bersimpuh hingga wajahnya persis berada diselangkanganku. Sekarang aku bersender ke sofa menanti servis dari anin.



Anin merapikan rambutnya yang bondol ke satu sisi. Jemarinya mulai membuka ikat pinggangku. Kemudian melepas pengait celan lalu menurunkan resleting celanaku. Anin kemudian menarik celanaku hingga semua terlepas. Lalu anin dengan nakal mencium penisku yang masih ada dibalik celana dalam. Anin menggigit karet bagian atas celana dalamku kemudian menurunkannya sambil dibantu tangannya. Celana dalamku kemudian terlepas. Aku sekarang tidak memakai sehelai benangpun.



Penisku tegak berdiri didepan wajah anin. Tangan anin mulai menggenggam batang penisku, tangan lembut itu mulai mengocoknya perlahan.



“Ahhhhh” desahanku Ketika anin mulai mengocok batang penisku.



Anin mulai menjilati batang peniku. Nafsuku semakin berdesir dibuatnya. Tak lupa diapun menjilati biji pelirku. Anin mulai menjilati seluruh kemaluanku sampai akhirnya menjilati kepala penisku. Anin menjelajahi setiap senti kemaluanku, selangkanganku tak luput dari jilatannya.



“kontol lo gede juga” kata anin mengocok batang penisku



Anin kemudian membuka mulutnya lalu memasukan penisku



“Ouuwwwh Shiiiiiit” teriakku sambil menikmati servis yang diberikan anin.

Aku tidak berhenti mendesah Ketika penisku berada pada lulut anin. Aku merapikan rambut anin yang berantakan. Aku pun mendorong kepala anin menggunakan kepalaku agar semakin dalam hingga seluruh penisku tenggelam di mulut anin. Ketika penisku menyentuh dinding tenggorokan anin, aku menahan kepala anin. Anin langsung menepuk pahaku dengan cepat memohon agar dilepaskan. Akupun melepaskan tanganku. Nafas anin ngos-ngosan akibat deep throat yang diberikan kepada penisku. Air liur anin membanjiri permukaan penisku.



Anin lalu Kembali melumat penisku. Perlahan tempo blow job anin semakin cepat. Lidahnya menekan bagian bawah penisku yang sensitive.



“Ahhhh gilaa….. jago banget sih lo nin” kataku sambil mendesah. Blowjob anin sangat luar biasa. Membuatku kerepotan.



Anin terus melakukan blowjob keda penisku. Aku menggila dibuatnya. Sesekali aku mengerang dibuatnya. Jika terlalu lama aku bisa keluar.



“nin, sini” aku merengkuh tubuh anin agar duduk dipangkuanku. Aku melumat bibir anin. Kami saling mendekatkan tubuh kami kemudian saling memeluk. Anin menggesekan vaginanya ke penis milikku.



Aku yang sudah tidak tahan dengan pesona tubuh anin langsung menidurkannya di sofa. Dengan vagina yang sudah basah, vagina anin siap menerima penisku.



“Siap siap nin” kataku.



Perlahan penisku memasuki vagina anin, anin meremas sofa karena rongga vaginanya sesak dijejali penisku.



“Arrrrrrgggghhhhhh” kami berdua mengerang bersamaan



Setelah semua penisku masuk aku mulai memaju-mundurkan penisku. Karena vaginanya sudah sangat basah memudahkanku untuk melakukan penetrasi. Kami berdua sangat menikmati persenggamaan ini.



Penisku semakin cepat menjelajahi vagina anin. Terasa begitu sempit. Untungnya vagina anin sangat basah sehingga sangat memanjakan penisku untuk berpetualang dalam liang kenikmatan milik anin. Terihat anin sangat menikmati persenggamaan ini. Matanya merem melek dan tangannya meremas payudaranya sendiri untuk menambah kenikmatan. Akupun mencium lehernya untuk menambah gairah.



“Ahhhhh…ahhhh..terus ahhhh” desah anin.



Anin pun semakin mengerang . kelihatannya sebentar lagi anin akan menggapai orgasmenya Kembali. Genjotanku semakin dipercepat.



“aaaaaaaaarrrrrrrrgggggggghhhhh” lolongan Panjang anin pertanda orgasmenya tiba.



Vagina anin berkedut beserta cairan yang membanjiri penisku yang sedang melakukan penetrasi. Aku pun melambatkan tempo genjotanku. Memberi anin waktu untuk menikmati orgasmenya. Aku kemudian mencabut penisku.



“haaahh…haaahh… gila enak banget..hah” Anin mengambil nafas terengah-engah



“my pleasure sayang” balasku sambil mengelus rambut anin lalu merapikannya



“sini sekarang gue puasin lo, kontol lo masih ngaceng” kata anin



Kami bertukar posisi, kini anin yang berada diatas. Tanpa berlama-lama anin pun memasukan penisku kedalam vaginanya.



“Arrrrrgggggh” lenguhan kami berdua.



Saat penisku sudah masuk semua kedalam vagina anin, dia pun memutar pinggulnya memutar.



“oh shit… that’s so fuckn nice.” Racauku menikmati perlakuan anin.

Sebenarnya gaya woman on top adalah gaya favoritku. Dapat melihat payudara partner seksku yang indah serta goyangan dari pinggulnya membuat gairahku semakin tinggi. Ditambah lagi, anin sangat lihai dalam posisi ini. Anin tau kapan harus memutar pinggulnya atau menaik-turunkan tubuhnya untuk mengocok penisku yang sedang berada dalam vaginanya. Sekarang kami semakin menaikan tempo genjotannya. Anin mendongakan tubuhnya. Payudaranya kini berada dalam genggamanku kemudian aku remas.



“Youre so damn hot nin… ahhhh..” aku Kembali meracau



Anin hanya tersenyum Ketika aku meracau. Aku kemudian memegang pinggangnya. Semakin mempercepat genjotanku. Sepetinya aku akan orgasme.



“Nin gue mau nyampe..” kataku



Anin langsung mencabut penisku. Ia langsung turun untuk memberikan blowjob kepada penisku. Anin melakukan blowjob yang luar biasa sambil menyedot penisku, benar benar tidak mengecewakan.



“Nin gue nyampe…. Arrrrrrrgggggghhhh” aku mengerang hebat



Penisku menyemprotkan sperma dalam mulut anin. Aku terus membenamkan kepala anin agar menyepong penisku semakin dalam.



Setelah semprotan cairan spermaku keluar semua, anin pun melepas kulumannya dalam penisku. Dia menelan seluruh cairan spermaku.



Anin langsung tiduran diatas tubuhku. Kepalanya berada diatas dadaku. Aku langsung memeluk anin. Kami berdua sama mengambil nafas. Keringat bercucuran setelah persengamaan ini.



“Makasih ya nin” kataku



“Jangan dulu bilang makasih, gue masih sange” jawab anin.

Ternyata nafsu Wanita ini sangat tinggi, dia masih merasakan gairah nafsu yang membara



“Kita lanjutin di apartemen gue yah” timpal anin.



Aku pun menyetujuinya. Kami berdua berciuman sebentar. Setelah puas, kami pun segera memakai Kembali pakaian kami. Setelah semua selesai kami pergi dari ruangan rekaman menuju parkiran. Aku berjalan sambil merangkul anin, sesekali kami berciuman. Setelah menemukan mobilku di parkiran, kami berdua masuk mobil kemudian aku melajukan mobilku keluar kantor label. Tak lupa aku pamit kepada satpam yang berjaga, menandakan aku sudah pulang dari kantor.



Setelah keluar dari kantor, aku pun melajukan mobilku menuju apartemen anin.



Malam masih sangat Panjang…….
Maturnuwun apdetnya 👍😎👍
 
Bimabet
Chapter 5 : Mad Sounds



~mad sounds, in your ears

Make you feel alright

They bring you back to life

Mad sounds, in your ears

Make you get up and dance

Make you get up…..




Lagu itu terus mengalun didalam mobilku, menemani anin yang sedang mengulum penisku yang mengacung tegak. Kulumannya membuatku blingsatan. Setiap centi dari penisku dimanjakan oleh mulut dan lidah anin.



“Ahhhhh.. terus nin… ahhhhh” Desahku tidak karuan



Menyetir sambil penisku dikulum oleh anin membuatku sulit berkonsentrasi. Aku mengemudikan mobilku dengan sangat pelan. Ditambah dengan pengaruh alcohol yang masih terasa, aku harus berjuang keras untuk tetap berkonsentrasi dalam menyetir.

Dari awal pertama kami masuk mobil, anin terus-terusan mencumbui tubuhku dan menggodaku. Awalnya dia mencium pipiku, lalu dia beranjak ke telingaku. Dicumbunya leherku, lalu dia turun ke leherku dan memberikannya kissmark. Tangannya juga menyelinap dibalik pakaian yang aku kenakan kemudian bergerilya mengusap perut dan dadaku. Lalu tangan anin membuka kait celanaku dan menurunkan resletingnya. Penisku yang masih tertutup celana dalam dielus oleh tangan lembut anin. Akupun membantunya untuk sedikit menurunkan celanaku beserta celana dalamku. Penisku langsung mencuat. Tangan anin dengan segera menggenggam penisku lalu mengocoknya secara perlahan. Kepala anin perlahan menuju kebawah mengarah pada penisku. Pada awalnya dia menciumi kepala penisku, lalu dia menjilatinya. Dan pada akhirnya mulutnya secara sempurna mengulum dan memanjakan penisku, walaupun pada akhirnya dia tidak bisa mengulum penisku seutuhnya.

Disaat lampu merah, aku memejamkan mataku sesaat untuk menikmati servis dari anin. Dia sangat lihai mengulum dan memainkan penisku.

“Aahhhh… terus nin.. ahhh… pinter banget sih kamu..” Racauku

Kedua tanganku sekarang sedang memegangi rambut anin. Tanganku mengintervensinya untuk mengulum lebih cepat dan lebih dalam. Tak lama kemudian kedua tanganku menahan dan memaksa anin untuk melakukan deep throat sampai semua batang penisku tenggelam dimanjakan mulut anin.

“uggghhh…uuugggggh….glooooch…gloooch..” Anin mulai batuk pertanda dia sudah kehabisan nafas. Aku lepaskan kedua genggaman tanganku.

Anin melepas semua kulumannya dipenisku. Dia menggap-menggap kehabisan nafas. Tak lama kemudian dia menatapku dan menciumku. Kami berciuman dengan liar sambil tangan anin mengocok penisku.

“Tiiiinnnnn…..tiiiiiiiiin……!!!” suara klakson terdengar dari belakang. Ternyata lampu sudah menunjukan lampu hijau. Anin pun melepas ciumannya kemudian melanjutkan kulumannya dipenisku. Akupun Kembali memajukan mobilku. Sebelumnya anin sudah membukan aplikasi maps, jadi aku tinggal mengarahkan mobilku sesuai arahan dari aplikasi.

Tak berapa lama kemudian kami sampai di apartemen anin. Aku memakirkan mobilku di area parkir basement apartemennya. Untungnya area parkir ini sudah sepi. Aku pun mendesah sejenak setelah lama kutahan kenikmatan dari kuluman anin. Aku biarkan anin tetap mengulum penisku.

“nin udah sampe, kita lanjutin ajah di kamarmu” kataku mengajak anin untuk melanjutkan kenikmatan ini di kamarnya setelah beberapa menit kubiarkan dia tetap melakukan hisapan dan jilatan di area kejantananku.

Anin pun melepaskan kulumannya dan bangkit. Kemudian dia merapikan pakaian dan rambutnya yang berantakan. Sementara aku juga Kembali memakai celanaku dengan benar dan memasukan Kembali kejantananku kedalam celana. Celana ini begitu sempit karena penisku yang masih tegang. Setelah keadaanku rapih, aku keluar dari mobil dan menghampiri pintu bagian anin dan membukanya. Aku menyodorkan tanganku dan anin pun meraihnya kemudian segera turun dari mobilku. Kami sempat berciuman beberapa saat disamping mobilku.

“Ayok lanjutin dikamar gue, memek gue udah gatel banget” kata anin Ketika melepas ciumannya. Sepertinya memang gadis ini benar-benar sedang bergairah sekali dan ingin melepas semua hasrat seksualnya. Kami pun bergegas menuju lift apartemen. Anin segera menempelkan tap cardnya untuk melajukan lift menuju basement parking. Selama menunggu beberapa saat, anin memeluku dari samping dan menyenderkan kepalanya didadaku. Satu tangannya mengelus elus celanaku yang dibaliknya ada penisku yang sedang berdiri tegak tanda nafsuku sudah sangat tinggi. Satu tanganku aktif meremas pantat anin. Beberapa saat kemudian lift pun terbuka dan kami langsung memasukinya. Anin langsung memencet lantai yang dituju. Didalam lift aku memangku tubuh anin dan menyandarkannya di dinding lift. Kaki anin sekarang melilit pinggangku dan tanganku menumpu bawah paha anin. Anin memandangi wajahku beberapa saat dan kedua tangannya memegang daguku. Kemudian anin menggigit bibir bawahnya dengan ekspresi wajah yang menggoda, aku pun langsung menciumnya.

Tak berapa lama lift pun sudah beranjak ke lantai yang kami tuju. Pintu lift kemudian terbuka. Aku langsung menurunkan tubuh anin dan menyudahi ciuman pembuka yang sangat bergairah.

Tangan anin kemudian memegangi tanganku dan menuntunku keluar dari lift menuju kamarnya. Setelah didepan kamarnya anin pun langsung membuka pintu dan menarikku untuk masuk. Unit apartemen anin ternyata tipe studio, tapi lumayan luas untuk unit tipe ini. Kamarnya begitu rapi dengan tembok berwarna ungu. Aku dan anin membuka sepatu kami. Kemudian anin mengajaku untuk menuju ranjang. Anin mendorong tubuhku hingga aku terjatuh diranjangnya.

Anin beranjak menuju lemari bajunya, diambilnya sebuah kotak. Aku masih menebak-nebak apa isi kotak itu.

“Gue punya kejutan buat lo malam ini, gue ke kamar mandi dulu bentar. Jangan coli yah, tungguin gue. hehe” kata anin kemudian beranjak menuju toilet.

Aku pun beranjak dari Kasur. Sambil menunggu anin, aku membuka semua bajuku lalu menyimpannya diatas meja rias milik anin. Aku kemudian mengarahkan tujuanku menuju mini kitchen untuk mengambil gelas dan megisinya dengan air. Setelah beberapa saat istirahat dari gelora nafsuku, aku lumayan kelelahan juga. Mungkin efek alkoholnya sudah mulai menurun dan aku mulai kehausan. Kuteguk beberapa gelas air yang telah kutambahkan es batu didalamnya.

Mungkin setelah sekitar lima menit pintu toilet pun terbuka. Aku mengarahkan pandangku kearah pintu toilet dan aku terkaget karena sekarang anin memakai lingerie gown berwarna hitam yang tembus pandang. Seluruh tubuh anin bisa diterawang kecuali bagian putting payudaranya karena tertutupi renda lingerienya dan vagina yang masih tertutupi celana dalam.

Anin pun menjuntaikan senyum menggodanya kemudian menghampiriku. Aku sendiri sedang terpaku melihat lekuk tubuh anin. Meskipun sudah melihat dirinya tanpa sehelai benang, namun melihat anin memakai lingerie membuat tubuhnya lebih menggairahkan daripada sebelumnya. Secara otomatis kejantananku yang sebentar beristirahat Kembali tegak berdiri dirundung desir nafsu.

“Udah telanjang ajah nih” kata anin sambil mengambil gelas yang semula digenggam tanganku. Anin pun meneguk sisa air didalam gelas lalu mengambil es batu yang kemudian dia gigit.

Aku menyentuh rambut anin dengan jariku lalu turun mengarah kepada pipi dan dagunya.

“Kamu cantik banget nin” kataku bereaksi terhadap anin yang terlihat begitu menggoda dengan lingerie gown hitam transparannya.

Sambil tetap menggigit es di mulutnya, anin menyosor bibirku. Dia berjinjit untuk meraih bibirku, aku bungkukan sedikit tubuhku agar anin bisa meraih bibirku dengan segera. Akhirnya bibir kami saling beradu. Ciuman dengan anin yang dibumbui dengan dinginnya es batu ternyata makin menambah gelora nafsu dalam diriku.

Hanya sebentar saja anin mencumbu bibirku. Kini bibirnya mengarah kepada dadaku. Es dalam gigitannya menempel dikulitku.Sedikit geli Ketika bersentuhan dengan dadaku. Rasa dinginnya es bercampur dengan panasnya sentuhan tangan anin diatas punggung dan penisku, membuat nafsuku semakin membuncah.

“Arrrgggghhh nin geli ahhh” desahanku menggema diruangan ini.

Kedua tangan anin sekarang ada dipinggangku, anin lalu mendorong tubuhku menuju kearah ranjang. Aku pun menurutinya. Sesampainya didekat ranjang, anin Kembali mendorong tubuhku. Tubuhku tergelepar dengan sengaja diatas ranjang. Aku membetulkan posisiku hingga terbaring sempurna. Anin pun langsung menuju Kasur kemudian merangkak kearahku.

Anin merangkak seperti pemangsa yang siap menerkam mangsanya. Anin sangat mendominasi kali ini. Sambil menatapku dengan penuh nafsu, kian lama wajahnya makin mendekati wajahku. Es batu yang masih didalam cengkraman giginya, sekarang dia simpan tepat ditengah dadaku. Membuat tubuhku yang sedang bernafsu makin bergelora dengan hal itu.

Anin langsung menerkam bibirku dengan bibirnya. Ciuman kesekian kalinya malam ini bersama dengan gadis yang sangat bernafsu dan sangat liar. Tanganku tidak tinggal diam, aku langsung menggenggam pinggangnya. Aku mainkan tanganku mengusap pinggang anin yang hanya memakai celana dalam. Tanganku perlahan menuju kedua bongkahan pantatnya kemudian aku remas dengan gemas. Pinggang anin aktif bergoyang dan menggelinjang selepas aku meremas bongkahan pantatnya. Sesekali aku tampar pantanya yang membuat anin semakin mendesah dalam ciumanku.

Tanganku semakin mengeksplor kebagian belakang pangkal paha anin. Kemudian aku gapai vaginanya yang masih berada dalam sangkar celana dalamnya dengan jariku.

“mmmmmpppppppphhhhhh” desahan anin setelah aku mengelus vagina anin yang ada dibalik celana dalamnya. Bagian celana dalam anin yang menyembunyikan vaginanya sudah sangat basah. Wajar saja dia menjadi sangat bernafsu dalam mencumbu bibirku.

Akupun menurunkan celana dalam anin agar aku bisa dengan bebas bermain dengan lubang surgawinya. Setelah kuturunkan aku Kembali menempekan jariku dengan bibir vaginanya dari belakang. Kugesekan dengan perlahan lubang surgawi yang telah banjir dengan gelora nafsu ini.

“Arrrrrggggghhhhh gila enak banget” teriak anin melepas cumbuan bibirnya. Rupanya anin sudah tak tahan untuk berteriak setelah memeknya aku belai dengan manja. Rangsangan tangan anin kepada penisku seketika berhenti karena anin ingin lebih menikmati belaian tanganku diatas vaginanya.

Aku menggulirkan tubuh anin hingga dia berada disampingku. Sekarang aku menyerang vagina anin dengan jariku lewat bagian depan. Aku menggesek memek anin dan perlahan aku mulai memasukan jari tengahku menuju lubang surgawinya. Semakin lama vaginanya semakin basah. Tanganku satu lagi mulai meremas payudara anin yang sangat pas dalam genggamanku. Lingerie nya sedikit kusingkap agar putingnya bisa tampak. Perlahan aku mulai memainkan putingnya dengan jariku bersamaan dengan kumanjakan vaginanya.

“Arrrrrrggggggghh gila enak banget ahhhhhh” desahan anin semakin menggila dengan combo yang aku berikan untuk memanjakan gairah nafsu gadis yang sangat seksi ini.

Aku kemudian melajutkan rangsangan payudaranya dengan mengulum puting anin. Aku mengulum satu puting anin dan satu putingnya yang lain aku mainkan dengan jariku, lalu aku tetap memaju mundurkan jari tanganku yang satu lagi dalam liang surgawi. Hal ini sangat memanjakan tubuh anin dan membuat tubuhnya makin menggelinjang.

“Arrrrrrrrrggggghhh terusin ahhhhh” desah anin tidak karuan.

Mendengar desahan anin, seketika aku berhenti melakukan segala rangsanganku terhadap anin. Aku pun bangkit dan melihat anin yang terlihat sedang kesal karena rangsangan yang sangat menggiurkan tiba-tiba dihentikan olehku. Tangan anin memegangi satu tanganku yang sedang membelai wajahnya.

“Kok berhenti, memek gue masih gatel….” Protes anin dengan muka yang masih mupeng. Jempolku menyentuh bibir anin, kemudian dia memasukan jempolku di bibirnya dan menghisapnya.

“Gue ada yang lebih nikmat daripada itu hehehe” timpalku kepada anin.

Aku langsung melepaskan tanganku dari wajah anin. Aku geser tubuh anin untuk membuat posisi anin lebih nyaman. Aku melepaskan celana dalam anin dan membuangnya kesembarang tempat. Aku membuat kedua paha anin mengangkang. Kepalaku menyelinap diselangakangan.

“Siap-siap memek lu makin banjir nin… hehhe” ledekku kepada anin.

Kudekatkan wajahku kepada vagina anin. Kuciumi dulu vagina anin sebagai tanda perkenalan. Walapun aku sudah menjilati bahkan memasukan penisku tadi. Aku ingin membuat suasana lebih romantis. Anin mulai menggelinjang Ketika aku menciumi bibir vaginanya. Setelah beberapa saat kemudian, aku mulai menjilat memek dan klistorisnya.

“Oooooouuuuughhhh…..oooouuuughhhh….ahhhh” desah anin menggila

Semakin lama jilatanku pada vagina anin semakin cepat. Sesekali aku mefokuskan jilatanku hanya pada klistoris anin saja. Anin semakin menggelinjang tidak karuan akibat rangsangan dariku. Aku jilat bibir vagina anin kemudian aku lumat sepenuhnya, aku lakukan secara berulang terus menerus membuat anin semakin menggila. Desahan demi desahan menggema memenuhi ruangan ini. Semakin lama, ruangan ini semakin panas. Peluh keringat membasahi kedua tubuh kami. Kenikmatan ini sungguh sangat tak terduga. Malam sebelumnya aku menikmati tubuh gadis yang merupakan fansku, malam ini aku menikmati tubuh gadis talent baru label rekamanku. Terkadang aku berpikir diriku tak ada bedanya dengan binatang, seks dengan banyak lawan jenis sesukanya. Tapi persetan semua dengan norma moralku. Yang hanya dalam pikiranku saat ini adalah bagaimana caranya aku bisa memuaskan nafsuku dan nafsu gadis yang sedang menjadi partner seksku.

Aku semakin cepat dalam menjilat dan mencumbu bibir vagina serta klitoris anin. Sesekali aku melakukan penetrasi kedalam vagina anin dengan lidahku. Desahan anin semakin tak karuan.

“Arrrggggghhh… gue mau nyampe… cepetin… ahhhh” desah anin membuat semangatku kian bertambah. Aku semakin mempercepat jilatanku. Tak berselang lama, vagina anin mulai berkedut. Tangan anin menjambak rambutku.

“gue nyampe….arrrrrggggggghhhhh…” memek anin berkedut-kedut. Tubuhnya kaku tanda klimaksnya telah datang. Dan yang aku kaget adalah cairan yang menyemprot ke wajahku. Ternyata anin mengalami squirt. Wajahku sangat basah. Setelah klimaksnya mulai mereda tubuh anin Kembali rileks. Anin mulai menghela nafasnya sejenak menikamti kenikmatan yang telah dia gapai. Aku pun bangkit dari tempatku.

“Gila nin lu squirting, basah nih muka gue hehe” kataku sambil bercanda.

“sorry banget ya kak, abis lo enak banget hehe” anin meminta maaf kepadaku.

“iya nin, no problem. Gue seneng kalo lo bisa dapet seenak itu hehe” kataku. Jujur aku sangat senang bila partner seksku bisa mencapai puncak kenikmatan. Suatu kebangaan tersendiri untuk bisa memanjakan dan memperlakukan pasangan seksku dengan baik.

Aku menyelimuti bagian bawah tubuh anin. Aku membiarkan anin menghela nafasnya sejenak sambil beristirahat. Aku mengambil tissue dan rokok yang ada dimeja rias anin. Aku pun Kembali ke ranjang untuk menemani anin yang sudah dalam keadaan duduk menyandar dipan Kasur.

“Gue boleh ngerokok disini kan?” aku meminta izin kepada anin.

“Boleh kok santai ajah, gue juga sering ngerokok disini kok” kata anin sambil menyodorkan asbak kepadaku.

“waaaooow, gue gak nyangka nin. Gue kirain lo tuh cewek yang gak pernah ngerokok dan minum alcohol. Hehehe” balasku kepada anin.

“hahahaha. Emang muka gue sepolos itu ya kak?” balas anin sambil tertawa

“hahaha. Enggak juga sih” kataku menimpal

Aku mengambil satu batang rokok, kemudian aku tawarkan kepada anin rokokku. Anin mengambil sebatang rokok. Aku membantu menyalakan rokok dan anin mulai menghisap rokoknya. Aku juga mulai menyalakan rokok dan menghisapnya.

“kalo boleh tau, semenjak kapan lo ngerokok sama minum nin?”tanyaku.

“jujur gue mulai ngerokok sama minum Ketika udah pindah ke Jakarta. Gila kak gue kira hidup di Jakarta gak akan se anjing ini.” Jawab anin sambil curhat.

“Gue dulu dari Palembang ke Jakarta buat lanjutin kuliah gue sama mau gapai cita-cita gue buat jadi penyanyi. Tapi ternyata gak mudah buat mencapai hal itu. Gue harus nanyai dulu di kafe-kafe. Digodain om-om genit. Hampir ditipu orang dan lain sebagainya”. Ucap anin masih membahas kekesalannya.

“hahaha. Hidup memang semenyebalkan itu emang”. Jawabku sambil menghisap rokokku

“Ehh btw thanks yaah buat servis lo. Hahaha. Apalagi tadi pas dimobil. Gil aitu enak banget. Tapi gue harus nyetir hati-hati banget” ucapku berterimakasih kepada anin.

“Iyaaa kak sama-sama. Makasih juga udah buat gue squirt. Gue gak pernah sampe begininya. Jujur gue gak pernah ngewe sama orang asing. Gue selalu ngewe sama pacar gue haha” balas anin.

“Lah.. kenapa sekarang lo mau ngewe sama gue?” aku terkaget

“Gak tau kak.. mungkin karena lo superstar kali. Hahahaha. Gak deng becanda, gue juga gak tau kak. Pembawaan lo buat gue horny.Dan keliatannya, lo orang baik dimata gue dan gue yakin lo gak akan ngajak ngewe gue secara paksa. gue jadi sange ngeliatnya” Jawab anin. Jujur aku sempat kaget dengan jawaban anin. Mungkin dia gak tau seberapa bajingannya diriku. Tapi ada benarnya sih, aku selama ini tak pernah memaksa perempuan untuk melakukan seks denganku dan tak akan pernah.

Aku dan anin melanjutkan obrolan kami sambil menghisap rokok masing-masing. Ternyata anin merupakan sosok gadis yang mau berjuang untuk meraih apa yang dia inginkan. dia berani pindah ke Jakarta untuk meraih cita-citanya. Meskipun berdasarkan ceritanya dia berasal dari keluarga yang cukup kaya. Namun untuk memberanikan diri untuk pindah ke kota besar yang dia tidak punya kenalan maupun keluarga, bagiku itu sesuatu hal yang cukup nekat bagi seorang Wanita. Dia juga cerita bahwa dulunya dia memang anak yang polos. Bahkan saat SMA dia belum pernah berpacaran. Dia pertama pacaran saat dia berkuliah di Jakarta. Dan saat itu pula dia mengalami pengalaman seks pertamanya. Satu lagi, jangankan untuk merokok dan minum alkohol, dia pulang lewat jam 5 sore pun orangtuanya sudah menelpon dan menyuruhnya untuk segera pulang. Dia berhasil untuk “kabur” dari rumahnya karena dia berhasil mendapat beasiswa untuk berkuliah di Jakarta. Dia bekerja keras untuk mendapatkan beasiswa itu. Dia berusaha untuk mendapatkan beasiswa itu bukan semata-mata ingin melanjutkan studinya, tapi tujuan utamanya adalah untuk meraih cita-citanya yaitu menjadi penyanyi. Memang kota Jakarta ini bisa membuat gadis yang lugu menjadi gadis yang kuakui cukup eksploratif terutama dalam hubungan seks.

Setelah rokok kami habis, akupun memindahkan asbak kemeja. Anin sekarang dalam posisi tiduran. Akupun menghampirinya, perlahan aku membelai rambutnya. Tanganku perlahan turun dan menyentuh bibirnya.

“ayok lanjut” kataku kepada anin.

“buat gue horny lagi dong” timpal anin.

Akupun memagut bibir anin dengan pelan. Aku ingin kali ini persetubuhan kami lebih pelan dan terkesan lebih romantis. Kucium bibirnya dengan lembut agar dia bisa lebih merasakan keintiman denganku. Sesekali lidah kami menjuntai keluar dan saling beradu. Tanganku membelai tubuh anin dengan pelan. Mulai dari tengkuk hingga pinggang anin, kusentuh dengan sangat pelan dan lembut. Tak lupa akupun merapatkan tubuhku dengan tubuhnya, tujuanku adalah agar kami bisa saling merasakan detak jantung dan aroma masing-masing dari kami yang mulai memburu pelan. Bibirku mulai melepaskan bibir anin dan mulai mengarahkan ke leher menuju payudara anin. Kukecup pelan area payudaranya. Perlahan membuat kissmark sebagai penanda bahwa aku pernah menyutubuhinya. Secara perlahan nafas anin kian berat dan memburu. Pertanda dia mulai merasakan hasrat seksual yang bertambah naik. Hal itu juga membuat hasratku kian berdesir, penisku kian ereksi dan menyentuh pangkal paha anin.

“mmmmmpppppphhhhhh” desah anin saat perlahan kujilati dan kukulum puting payudaranya.

Secara bergantian kukulum dan kuremas dua bongkah payudara anin. Makin lama dia semakin gelisah dalam desah dan tubuhnya menggelinjang. Tanganku perlahan turun kearah bibir vagina anin. Terasa basah sekali bibir vaginanya. Bibirku Kembali mencium bibir anin pelan sambil kugesekan jariku pelan keliang kenikmatan anin sementara tanganku satu lagi memegang leher anin bagian atas. Kedua mata kami saling menutup menandakan masing-masing dari kami ingin merasakan kenikmatan lebih dalam. Satu tangan anin sekarang sedang berusaha memanjakan batang kenikmatanku. Diremasnya penisku dengan sangat lembut. Beberapa saat kami melakukan ini secara berulang.

“Gue udah horny banget, masukin kontol lo sekarang please… ahhh” pinta anin berbisik ketelingaku. Aku juga merasakan vaginanya sudah sangat basah. Sekarang saatnya menikmati hidangan utama.

Akupun sejenak beranjak untuk menuju kecelanaku. Aku rogoh dompetku dan mengambil satu kondomku. Aku lihat anin sedang menggeliat menahan hasrat seksual yang kian membuncah. Aku hampiri anin.

“Pakein dong nin ” kataku menyuruh anin memasangkan kondom kepeda penisku.

Aku sodorkan kondomnya kearah anin. Dengan tatapan nakal anin mengambil kondom dengan mulutnya. Tatapannya sangat menggairahkan. Anin sangat tau apa yang bisa membuatku berdesir hawa nafsunya. Dia membuka cangkang kondomnya. Sebelum memasangkannya ke penisku, dia emut dulu batang kenikmatanku agar bisa ereksi secara sempurna. Tak berapa lama, anin memasangkan kondom ke penisku. Setelah semua selesai akupun mencium bibir anin sebagai tanda terimakasih. Anin pun Kembali pada posisi tidur dan melebarkan kedua pahanya. Aku beranjak menuju lubang surgawi gadis yang sangat seksi ini. Selangkangan kami sudah saling berhadapan dan batang kejantananku sudah berada didepan lubang surgawinya. Aku mengarahkan tubuhku untuk lebih dekat dengan tubuh anin. Sejenak aku tatap wajahnya dan mengelus rambutnya. Setelah beberapa saat menunjukan rasa kasih sayang, tanganku mengarahkan penisku untuk menuju kebibir vaginanya kini penisku sudah bersentuhan dengan vagina milik anin.

“siap-siap sayang… arrrggghhh” kataku sambil mendesah karena kepala penisku mulai masuk melewati bibir vaginanya.

Aku mulai mendorong pantatku dengan perlahan karena memeknya terasa sangat sempit. Anin pun kian mendesah. Aku memasukan batang penisku secara perlahan karena tidak bisa aku masukan semuanya dengan sekali hentakan. Pada saat momen yang tepat, aku mendorong penisku lebih keras.

“Ooooouuuuugggghhhhhh” desah kami berdua Ketika kontolku masuk sepenuhnya kedalam liang memek anin.

Aku mulai mencium bibir anin kemudian memaju mundurkan penisku secara perlahan dalam liang peranakan anin. Kami berdua terengah dan mendesah ditengah pergumulan. Semakin lama nafsu birahiku semakin tinggi dan aku mulai naikan tempo genjotanku. Anin membalas genjotanku dengan menggoyang dan memutar pantatnya. Kenikmatan seks ini makin menjadi dan membuatku semakin mengggila.

“ploooook….plooooook…..plooooook…”

Begitulah suara Ketika kontolku menggenjot vagina anin. Harus kuakui ini merupakan memek yang sangat memberi kenikmatan dan memanjakan penisku. Aku pun melepaskan ciumanku pada bibir anin. Semakin lama, aku semakin cepat dalam memompa batang kejantananku. Anin hanya bisa mengerang dan mendesah akibat kenikmatan persetubuhan ini.

“ouuuughhhh… sayang terusin… ahhhh” desah anin berulang.

Mendengar desahan dan perkataan sayang dari anin membuat diriku semakin bergairah. Semakin kupercepat tempo genjotanku. Aku Kembali mencium bibir anin dengan lembut. Anin mulai memeluk erat tubuhku. Keringat mulai membanjiri tubuh kami karena panasnya pergumulan ini.

Kadang aku lambatkan tempo untuk meberikan kami nafas dalam pergumulan ini. Namun, sedetik kemudian kupercepat Kembali tempo genjotanku agar semakin membuat anin bernafsu dan bergairah. Malam yang dingin perlahan menjadi semakin panas karena ada dua anak manusia yang sedang bercinta untuk dapat saling memuaskan nafsu yang kian membuncah.

“plooook….ploook..plooook…ploook”

Bunyi peraduan selangkangan kami lama kelamaan semakin keras dan semakin intens. Anin mencumbui bibirku dengan sangat liar. Dia juga semakin intens dalam menggoyangkan pantatnya.

“sayang…. Gue mau orgasme ni.. ahhh” desah anin Ketika melepas ciumanku.

Tahu bahwa anin akan mendapatkan orgasmenya,aku semakin merapatkan tubuhku kepada tubuh anin. Dia semakin erat memelukku. Kakinya sekarang telah melilit pinggangku. Aku semakin mendorong penisku sedalam-dalamnya kedalam memek anin. Tak lupa aku semakin meninggikan tempo genjotanku. Lama kelamaan tubuh anin semakin bergetar.

“Arrrrrrrrrggggggggggggghhhhhhhh” erang anin Ketika orgasmenya datang.

Seluruh tubuh anin bergetar hebat. Dia semakin erat memeluk tubuhku dan menjepit pinggangku. Pantat anin dinaikan hingga melahap seluruh penisku dalam. Vaginanya berkedut dengan sangat kencang. Anin merasakan orgasme yang sangat luar biasa. Sejenak kutahan batang penisku dalam vaginanya. Biar dia merasakan orgasme yang berhasil dia capai. Setelah banjir orgasmenya mulai reda, aku genjot vagina anin perlahan. Aku cium bibir anin dengan lembut. Tangannya sekarang mengacak-ngacak rambutku. Dia masih terengah-engah. Kubiarkan dia mencumbuku secara lembut.

Untuk beberapa waktu kami hanya berpelukan dan berciuman mesra. Setelah puas berciuman, anin pun melepaskan bibirnya dan membenamkan wajahnya di pelukan dadaku. Dia masih berusaha untuk mengatur nafasnya. Akupun mengelus rambut anin, memanjakan dirinya untuk satu malam saja. Penisku masih mengacung tegak dalam vagina anin.

“yok lanjut nin, sekarang gue yang pengen keluar” bisikku Ketika kurasa nafas anin sudah Kembali normal.

Kamipun Kembali bercumbu mesra. Aku berusaha merangsang Kembali tubuhnya dengan meremas-remas payudara dan menggenjot pelan vaginanya. Anin mulai merasakan getaran nafsu Ketika nafasnya mulai Kembali memburu beserta desahan-desahan tipis.

“nungging nin” pintaku kepada anin yang sudah Kembali horny

Aku mencabut sejenak penisku untuk memberikan anin ruang untuk bergerak. Dia menurutiku dan langsung beranjak untuk menungging. Aku pun bangkit dari tidurku. Anin melebarkan kedua kakinya.

“plaaaaaak….plaaaak…plaaaak” aku menampar-nampar bokong anin yang sangat bulat sempurna. Sungguh mahakarya tuhan yang sempurna.

Wajah anin berpaling kearahku dan menatapku dengan ekspresi yang menggoda. Aku semakin berhasrat untuk segera Kembali menyetubuhinya. Langsung saja kuarahkan penisku menuju lubang surgawi yang akan mengantarkanku pada puncak kenikmatan. Dengan satu kali dorongan penisku masuk kedalam vagina anin.

“Oooooouuuuugggghhhhh” kami berdua mendesah berbarengan

“plooooook….ploooook….plooook…”

Suara hantaman selangkangan kami saat dalam posisi doggy style. Dengan menusuk anin dari belakang terasa lebih nikmat, karena penisku bisa masuk lebih dalam dan lebih dimanjakan oleh liang kenikmatan anin. Tanganku berpegangan pada pinggang anin. Dengan pantatnya begitu sempurna, harus kuakui dia adalah salah satu makhluk terindah yang pernah diciptakan tuhan. Nafsuku semakin diubun-ubun. Anin mendesah keenakan Ketika merasakan penisku. Perlahan suara desahan kami makin keras dan intens berbarengan dengan genjotanku yang semakin cepat. Anin menggoyangkan pantatnya yang membuat kenikmatan ini semakin bertambah. Keringat juga Kembali menghinggapi kami seiring dengan suhu kamar ini yang mulai memanas.

Genjotan demi genjotan aku lancarkan untuk menghujam liang kenikmatan anin. Staminaku agak berkurang sekarang karena durasi persetubuhan ini sudah terhitung lama. Akupun melambatkan gerakanku dan sedikit membungkukan badanku. Tanganku sekarang menyelinap dibalik lingerienya mengarah pada dua payudara anin yang kenyal.

“oooooouuuuuuuuggggghhhh…. Terus” lenguhan anin saat aku remas payudaranya dan aku pilin putingnya

“enak banget memek lo nin… aaaarrrrggghh” pujiku kepada anin atas nikmat yang diberikan vagina anin.

“Kontol lo juga enak…arrrrgggghhh…terusin” anin menimpal pujianku

Sambil menggenjot dan meremas vagina anin, aku pun mencium punggung anin. Sisi belakang tubuh anin dipenuhi dengan peluh. Rambut anin pun sudah berantakan akibat persetubuhan ini. Pantat anin terus menggoyang menimpali penetrasi batang penisku.

Nampaknya pertahananku akan sampai ujungnya. Dengan memek anin yang semakin lama semakin basah dan menambah kenikmatan, aku merasakan ingin orgasme. Akupun menaikan tubuhku dan anin. Kini posisi kami seperti standing doggy style. Aku melepaskan lingerie anin lalu mencium bibirnya dari belakang. Sangat erotis sekali mencium wanita dari arah belakang yang sedang dibuai nafsu. Tanganku masih memegang payudara anin.

“nin gue mau nyampe…” bisiku kepada telinga anin

“keluarin aja… gue juga mau nyampe nih” timpal anin yang ternyata dia juga akan menggapai orgasmenya”

Aku semakin menaikan tempo gejotanku. Remasan dipayudara anin semakin liar dilakukan kedua tanganku. Suara hantaman selangkanganku semakin kencang dan cepat menabrak bongkahan pantat anin. Vaginanya semakin basah dan semakin memanjakan batang penisku.

“oooooouuuuuuuggggghhhhhhh” anin mendesah keenakan sambil melenguhkan kepalanya menghadap keatas sambil memejamkan matanya.

Aku mengarahkan bibirku mencium tengkuknya. Aku biarkan posisiku seperti itu agar bisa lebih berkonsentrasi untuk meraih orgasmeku. Remasanku pada payudaranya sudah berhenti dan sekarang hanya memeganginya. Aku semakin cepat menggenjotnya. Kenikmatan ini sudah berada di ubun-ubun. Perlahan batang kontol ini semakin gatal dan semakin menggembung.

“ahhhh… nin gue mau nyampe” kataku

“gue juga mau nyampe… genjot terus..” timpal anin

“terus….mmmmmppppppphhhh….aarrrrrggggggggghhh” lolongan Panjang anin dan vaginanya berkedut

“ahhh…ahhhh…ahhh gue keluar nin….aaaaaarrrrrrrrrrrrrggggggggghhhh” lenguhku seketika meledakan spermaku

“crooooooooooottt……crooooooot…….croooooooot”

Gelombang spermaku mengucur deras memenuhi ruang kondom yang telah disediakan untuk menampung air mani. Tubuhku menarik tubuh anin untuk jatuh kesamping. Nafas kami berdua masih terengah. Aku memeluk tubuh anin dan menciumi rambut anin. Tubuhnya hanya menggeliat sambil sesekali masih mendesah menikmati sisa-sisa orgasme. Penisku masih tertancap dalam vagina anin. Aku juga masih ingin menikmati sisa-sisa orgasmeku.

Aku memegangi tangannya lalu menciumnya untuk memberikan rasa nyaman dan rasa terimakasih terhadap anin. Dia telah memberiku kepuasan hingga aku bisa orgasme dua kali, satu diruang rekaman dan satu lagi diruangan pribadinya.

Penisku sudah aku keluarkan dari liang yang membuatku mabuk dalam kenikmatan. Sekarang anin menggulungkan badannya menghadap kearahku. Aku mencium bibir anin dan memeluk Kembali memeluk tubuhnya. Nafas kami mulai teratur dan keringat ditubuh kami berangsur menghilang.

Aku terlentangkan posisi tubuhku dan anin masih memeluku dan kepalanya berada diatas dadaku. Aku mengelus rambutnya dan merapihkannya. Kini wajah kami saling berpandangan dan saling memberikan senyuman.

“gimana rasanya? hehe” tanya anin kepadaku

“gila banget sih lo nin. Jago banget bisa muasin gue sampe segini nikmatnya.” Balasku.

“lo juga jago banget kak muasin gue. Kontol lo tahan lama banget. Bikin memek gue basah banget dan nyampe berkali-kali. Makasih ya udah bikin gue puas” timpal anin

“makasih juga ya nin udah muasin gue. “balasku berterima kasih atas nikmat yang telah anin perbuat.

Kami melanjutkan obrolan kecil kami sambil mengelus rambutnya hingga kami berdua sama-sama temenung hening. Tak berapa lama, anin pun terlelap tidur. Aku pun membetulkan posisi anin lalu menyelimutinya. Akupun beranjak dari ranjang untuk membuang kondom yang telah aku pakai dan membersihkan diri. Setelah kubuang, akupun beranjak ketoilet untuk mebersihkan diriku.

Setelah selesai membersihkan diri, aku keluar toilet dengan keadaan masih tak berpakaian. Kuarahkan diriku kearah meja untuk mengambil hpku. Aku cek hpku dan terdapat beberapa notifikasi. Setelah kulihat, ternyata banyak sekali miscall dan chat dari chika.

“hai kak….. lagi sibuk yah?” isi pesan chika

“hai chik.. sorry baru bales… Aku tadi lagi di studio buat Latihan”. Balasku.

Setelah kucek lagi hpku, ternyata tidak ada notifikasi lain lagi. Besok juga aku tidak ada kegiatan. Mungkin aku bisa berlama-lama dengan anin esok hari.

Kutaruh Kembali hpku dan langsung pergi menuju ranjang. Aku selimuti diriku kemudian aku terlentangkan diriku untuk bersiap tidur. Anin memeluk tubuhku. Aku pun mencium keningnya. Lalu aku pun memejamkan mataku. Tak lama kemudian aku terlelap dalam tidur.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd