Chapter 4: I Bet you Look Good On The Dancefloor
“Krrrriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing”
Suara dering telponku berbunyi dengan kencang. Aku pun langsung terbangun dan langsung menjawab telponku. Ternyata telponnya dari Jerry. Manajer pribadiku.
“Hallo”. Kataku dengan suara yang parau dan masih mengantuk
“yeeuuuh… Baru bangun ni orang, Buruan lo siap-siap. 2 jam lagi meeting sama boss”. Jerry mengomel.
“iye iye, lagian deket ko dari tempat gue. Paling 15-30 menit doang paling lama”jawabku.
“hah? Emang lo lagi dimana?” tanya Jerry.
“Gue lagi di Hotel sekitaran Menteng heee”. Jawabku sambil cengengesan
“Beeeuuuuh. Abis ngebungkus cewek lu yeee” Balas Jerry
“hehehe…” Jawabku hanya sebatas itu.
“yaudah sekarang lo siap-siap. Lo makan dulu sana sekalian minum aspirin sekalian. Gue tau lo abis minum-minum semalem. Sambil nunggu meeting lo ketemu gue dulu aja, kita obrolin soal kerjaanlu 2 minggu kedepan.” kata jerry.
“oke jer. Bawel banget sih lo, kayak kakak gue” balasku
“Emang gue kakak lo bangsat. Sono siap-siap dulu. Sekalian lo urusin yang baek tuh cewek yang lo bungkus. Jangan sampe kayak yang kemaren” kata jerry
“Siap boss, yaudah gue siap-siap dulu, bye” kataku sambil menutup telpon.
Akupun menutup telpon.
Sebenarnya jarak rumahku ke kantor label rekamanku sekitar satu jam. Makanya Jerry sedikit bingung diawal karena aku bisa menempuh hanya 15-30 menit menuju kantor.
Seperti yang kalian dengar, Jerry adalah kakak sekaligus manajer pribadiku sendiri. Kami merupakan dua bersaudara. Jarak kami hanya beda 5 tahun. Waktu aku berumur 15 tahun, Ayah kami meninggal karena kecelekaan pesawat. Hal ini salah satu penyebab aku ketergantungan akan alcohol dan obat-obatan.
Setelah ayah kami tiada, Jerry berhenti kuliah untuk membantu ibukku bekerja karena warisan dari ayah tidak banyak untuk bisa menanggung hidup kami berdua. Aku yang tidak enak karena Jerry yang berhenti kuliah akhirnya memutuskan untuk bekerja juga. Kebetulan aku mempunyai keahlian dalam bermain gitar. Aku bekerja untuk menjadi home band di kafe-kafe dekat rumahku dulu. Hasilnya tidak seberapa tapi cukup untuk menghidupi kami. Meski sama-sama bekerja, Jerry menyuruhku untuk tetap bersekolah. Aku pun menuruti permintaan kakakku tersebut. Aku pun berkuliah.
Sewaktu kuliah aku pun membentuk sebuah band yang kami beri nama The MasterPlan untuk ikut festival music. Seakan semesta merestui, bandku mendapat juara pertama dan berkesempatan untuk rekaman album. Dengan sebuah keajaiban, album ini laris di pasaran bahkan sampai pasar international. Single pertama kami pun sempat masuk top chart Billboard selama 6 minggu.
Prestasi itu sangat mengubah bandku. Kami jadi banyak menerima tawaran tour, sponsor dan pastinya uang yang banyak. Tetapi hal ini menjerumuskan kami ke jurang gemerlap kehidupan malam. Kami amat berfoya-foya dengan kesuksesan kami. Tapi itu tak membuat band kami makin solid. Hanya 6 tahun band kami terbentuk, akhirnya band kami bubar setelah membuat 4 Album dan banyak single hits. Aku yang tidak bisa jauh dari music akhirnya membuat solo project.
Aku tidak pernah melupakan kakakku, aku mengajaknya untuk menjadi road manager bandku dulu. Dan setelah bandku bubar, dia kujadikan manajer pribadiku. Kakakku merupakan sosok yang sangat lempeng, berbeda denganku yang berandalan ini. Kini sekarang dia sudah menikah dan telah memiliki 2 orang anak. Sementara ibuku tinggal Bersama jerry.
Meskipun Jerry sangat bawel, namun aku selalu menuruti permintaannya. Dan satu kelebihan dari Jerry, dia tidak pernah menjudge dan mengguruiku. Ketika aku berhadapan dengan masalah, dia tidak akan mengguruiku. Dia akan langsung memikirkan solusi dan menyampaikan saran-saran kepadaku.
Sekian mungkin sedikit background tentang diriku.
Setelah aku menutup telpon akupun bangun dari posisi tidurku. Kulihat diranjangku chika sudah tidak ada. Aku memanggilnya, namun tidak ada jawaban. Akupun melihat sekelilingku. Kamarnya sudah terlihat rapih. Padahal aku yakin semalam kami berdua begitu liar. Aku pun melihat ada makanan di meja dekat TV. Akupun mendekat kearah makanan itu, ternyata ada secarik kertas juga disana. Aku baca kertas itu, ternyata dari chika.
“Hai kak….
Maaf yah aku buru-buru sampe gak bisa nungguin kakak bangun. Aku ada kuliah pagi ini.
Aku udah beresin kamar sama pesenin kakak sarapan. Dimakan ya kak. Hehe
Thanks for the best night
Love….
Chika”
Dikertas itu juga chika menulis nomer handphonenya. Aku pun menyimpan nomernya. Lalu aku mengirimkan dia pesan.
“Chika”
“Ini aku recky”
Begitu pesanku. Tak lama dia pun membaca chatku dan langsung membalasnya.
“hai kak recky”
“hehehe”
balas chika cepat
“Hayolo….”
“Katanya kuliah”
Tanyaku
“Ini lagi jeda kelas kak hee”
“Kakak pasti baru bangun yaah”
“dimakan yaaah makanannya”
Jawabnya cepat
“Iyaaa nih”
“Ini lagi kumakan, makasih ya chik”
“makasih juga buat semalem heee”
Jawabku sambil memakan makanan yang telah dipesan oleh chika
“Sama-sama kak hehehe”
“eh kak.. aku mau kelas lagi nih”
“See you kak… hehe”
Balas chika
Aku tidak membalasnya. Biar chika yang mengabariku jika kelasnya sudah selesai atau Ketika dia mau menghubungiku.
Sarapan yang disiapkan chika telah aku habiskan, aku kemudian beranjak menuju kamar mandi. Aku membersihkan diriku setelah malam bersama chika. Terasa punggungku lumayan perih, mungkin karena cengkraman kuku chika semalam. Pinggangku juga terasa agak pegal.
Setelah selesai mandi, akupun berpakaian. Lalu aku menelpon supirku untuk menjemputku. Sembari aku menunggu supirku datang aku sekalian mengembalikan kunci kamar ke resepsionis hotel untuk check out. Tak berselang lama supirku pun datang. Aku pun langsung memasuki mobil .
“pagi mas recky” sopirku menyapa
“pagi pak andi, sekarang kita ke kantor label ya pak”. Kataku membalasnya
“siap pak”. Jawab supirku lalu mobilpun beranjak meninggalkan hotel.
“cewek yang semalem gak diantar pulang mas?” tanya pak andi supirku
“enggak pak,tadi dia pulang duluan” jawabku.
“oh gitu ya mas. Cantik ya mas, kalau ketemu sama ibu mas pasti ibu seneng hehe” celetuk pak andi.
“Ah ngarang nih pak andi haha, lagian saya belum terlalu kenal pak haha” jawabku sambil tertawa
“wah semoga bisa makin kenal dan bisa diajak ketemu ibu ya mas, soalnya tiap kali ibu mas datang kerumah pasti nanyainnya mas udah punya pasangan atau belom”. Pak andi Kembali menimpaliku
“hahhaha. Doain aja ya pak. Saya juga belom tau kapan dan siapa yang akan saya kenalin ke mamah” jawabku.
Ya begitulah obrolanku dengan supirku. Dia memang sudah lama bekerja denganku. Aku mengenalnya saat aku masih manggung di kafe-kafe. Dia awalnya seorang supir lepasan untuk mengantar pulang tamu kafe yang sudah mabuk berat. Setelah bandku terkenal, aku pun meminta pak andi menjadi supirku sekalian menjaga dan merawat rumahku bersama dengan istrinya, bu inem. Seringnya aku mengendarai mobilku sendiri, tapi saat aku mabuk berat atau sedang capek aku selalu mennghubungi pak andi. Dia juga sudah biasa melihatku bemesraan dibelakang kursi penumpang bersama Wanita. Paling-paling dia menanyaiku mana yang aku jadikan pacar dan dikenalkan kepada ibuku. Ibuku sekarang sudah tua, tapi dia selalu mengkhawatirkanku. Setiap kali aku bertemu ibuku yang dia tanyakan adalah mana pacarku. Katanya dia mau menitipkanku biar hidupku ada yang mengurus.
Tak berapa lama aku sampai dikantor labelku. Akupun turun dari mobil dan menyuruh pak andi pulang. Lalu aku pun masuk dan jerry kebetulan sedang di lobby kantor. Dia bersama seorang Wanita. Aku pun menghampirinya.
“wey akhirnya datang juga anak bontot” sapa jerry sambil tos denganku
“udah lama ya jer lo disini haha, btw ini siapa?” jawabku sambil menanyakan siapa Wanita yang bersama jerry
“oh iya ini kenalin namanya anin, dia talent baru yang mau rekaman hari ini” jawab jerry sambil mengenalkan Wanita itu. Aku pun langsung memperkenalkan diri.
“hai kenalin, aku recky” kataku sambil menjabat tangan anin
“eh iya ka, aku anin. Btw aku udah kenal kakak soalnya emang udah terkenal haha” jawab anin sambil bercanda.
“haha. Eh semangat ya buat rekamannya, semoga lancar” sahutku kepada anin
“Iya ka makasih hehe” jawab anin
Anin mempunyai wajah putih serta memiliki gingsul yang membuatnya terlihat manis. Rambutnya sebahu dan dicat warna coklat. Dia memakai kaos pink ketat yang menonjolkan bentuk payudaranya. Aku sesekali melirikan pandanganku kepada payudaranya yang bulat dan kutaksir sangat pas dalam genggaman tanganku. Sedikit berdesir gairah seksualku.
Kami pun berbincang di lobby sambil menunggu waktu meeting. Ketika jam meeting sudah datang, aku dan jerry bergegas masuk ruangan meeting. Kebetulan anin pun juga mulai masuk studio rekaman.
Aku dan jerry melakukan meeting bersama label rekamanku membahas soal album baru. Memang sudah lama aku tidak rekaman album, mungkin sekitar 2 tahun. Kontrak albumku dengan label masih tersisa 4 album lagi, kebetulan label ini menaungiku dari aku merintis dengan band lamaku “the masterplan” sampai aku melakukan solo project “strawberry field”. Kami berdiskusi dari tema album, materi lagu sampai jadwal rekaman dan jadwal promo. Kurang lebih kami meeting sekitar 3 jam. Setelah semua beres kamipun beranjak dari ruangan meeting.
“pokoknya lu fokus ajah dulu bikin sampelnya, nanti gue urus jadwal lo biar bisa menyesuaikan” kata jerry.
“Gue sih pengennya bikin sampel sambil berlibur haha” celetukku kepada jerry. Harus kuakui jadwal padat membuatku sedikit merasa penat dan butuh liburan
“boleh deh, kasian juga lo udah tur selama 6 bulan ini. Berarti lo selesain kerjaan kita yang udah ada, kebetulan d schedule tinggal sebulanan utang manggung sama klien. Habis itu lu boleh deh liburan sambil garap album lo” kata jerry mengamini permintaanku
“wah baik banget lo. Gak salah gue jadiin lo manajer gue haha” kataku
“Inget nih, selama liburan lo jangan sampe ngobat kebanyakan, kalo bisa lo berenti” kata jerry
“Siap laksanakan komandan. Eh btw abis ini lo mau kemana?” aku bertanya kepada jerry
“gue mau pulang, anak gue pengen jalan jalan” jawab jerry
“eh lu makan dulu aja sama gue, sambil gue mau minta tolong anterin pa andi ke rumah gue. Gue udah hubungin pak andi biar bawa mobil gue kesini, kayanya dia udah dijalan” pintaku
“okedeh, tapi jangan lama-lama yaa” kata jerry
“okeee” jawabku sambil mengajak jerry keluar mencari makan
Kamipun makan di restoran cepat saji dekat dengan kantor labelku. Dan tidak lama setelah kami menghabiskan makanan, pak andi pun datang membawa mobilku. Jerry dan pak andi pun langsung pulang. Aku Kembali ke kantor rekamanku untuk memakirkan mobil. Aku pun masuk kantor. Sekalian aku memikirkan akan hangout kemana, aku berjalan-jalan di kantor rekaman. Aku teringat bahwa tadi anin sedang melakukan rekaman. Aku pun bergegas ke studio rekaman. Setelah didepan studio rekaman, aku bertemu dengan kru rekaman yang sedang ada diluar sambil merokok.
“wes, ada mas recky nih, ada apa bang kesini?” tanya kru sambil menghisap rokoknya
“kagak ape ape, gue kesini mau liat talent yang baru lagi rekaman” kataku sambil ikut merokok
“Masuk ajah bang, lagian abang tau ajah talentnya cakep haha” jawab kru sambil bercanda
Akupun melanjutkan obrolanku sambil menghabiskan sebatang rokok. Setelah rokokku habis, aku pun memasuki ruangan studio.
Ketika aku masuk studio terlihat anin sedang take vocal di ruang rekaman. Terlihat hanya anin yang ada di ruang rekaman dan sound engineer yang ada di ruangan sebelahnya. Ruangan itu hanya disekat dengan kaca. Anin pun tersenyum Ketika melihatku masuk. Aku pun memberi isyarat untuk melanjutkan karena pasti tidak akan terdengar oleh anin. Aku menghampiri sound engineer dan duduk disebelahnya.
“eh mas recky, tau ajah yang bening lagi rekaman. Sampe disamperin. Haha” celetuknya
“hahaha. Gue Cuma mau denger suaranya. Jangan sampe label ini salah orang haha” timpalku sambil bercanda.
“haha. Tapi bodinya mantap sih mas. Kalau saya lupa udah punya bini, saya sikat mas haha” timpalnya sambil Kembali becanda.
“udah focus kerja sono, dengerin suaranya jangan liat bodinya haha” jawabku sambil becanda.
Harus kuakui tubuh anin ini memang seksi, semua pria setidaknya pasti menelan ludah Ketika melihat tubuhnya yang semampai. Sesi rekaman pun tetap berlanjut sampai jam menunjukan pukul 8 malam. Kru yang tadi ada dluar sekarang sudah pulang karena tugas mereka sudah selesai. Sekarang hanya tinggal aku, anin, dan sound engineer. Aku menunggu rekaman anin karena aku bingung harus kemana. Sekalian aku memberi anin tips rekaman karena dia baru kali ini rekaman. Diluarpun hujan, akupun memesan wine lewat online. Aku bersama sound engineer meminum wine itu.
“Done, good job” kata sound engineer
“yok kita udahan dulu, besok kita lanjutin” kata sound engineer menimpali
Anin pun keluar dari ruangan take vocal sambil menghela nafas lega. Dia duduk di sofa. Mengecek hpnya. Dia baru sadar jam sudah menunjukan pukul 9. Tak lama kemudian, sound engineer pamit untuk pulang.
“bang recky, anin, gue pulang duluan yah. Udah di telpon sama bini buat cepet pulang” katanya sambil berpamitan
“oh iya hati hati yeh. Sama tolong kasih tau satpam gue masih ada disini. Gue agak lama disini” kataku
“siap bang” katanya sambil berlalu pergi
Diruangan ini hanya tinggal aku bersama anin.
“lo gak pulang nin?” tanyaku kepada anin
“iya kak ini bentar lagi” jawab anin
“Dijemput orang rumah nin?” tanyaku balik
“Kebetulan aku tinggal sendiri kak di apartemen” jawab anin.
“Oh gituh, gimana kalau gue anter lo? Tapi gue masih agak lama sih disini” tanyaku
“boleh deh kak, sekalian aku istirahat dulu, capek aku tadi haha” ucap anin
Aku pun menyodorkan gelas yang berisi wine
“lo minum kan?” tanyaku
“iya ka, makasih” anin pun langsung meminum wine tersebut. Nampaknya anin sudah terbiasa untu menguk wine.
Sambil menunggu hujan dan menghabiskan wine, kami pun mengobrol. Ternyata sebelumnya anin adalah penyanyi kafe tempatku dulu bekerja. Karena sedikit kesamaan latar, obrolan kamipun semakin akrab. Gelas Kembali ditambahkan dengan wine, obrolan anin pun semakin bebas. Setelah beberapa gelas, anin sekarang bersandar di sofa.
“nin” panggilku
“eh iya ka” anin Nampak kaget sambil terkantuk
“lo mabuk ya?” tanyaku
“enggak ko, aku masih sadar ka” jawab anin
“haha. Lo pernah gini sebelumnya, nin?” tanyaku Kembali
“maksudnya kak?” anin bertanya balik
“ya gini, minum berduaan sama cowok” aku menjelaskan
“kalau minumnya udah sering kak. kalau berduannya baru kali ini”
Aku tersenyum lalu beranjak menuju computer. Karena diruangan ini punya sound yang bagus, aku pun menyalakan musik EDM untuk mengahangatkan suasana. Aku ajak anin untuk berdansa mengikuti musik EDM. Anin pun tampak luwes dalam berjoged.Anin membelakangiku dan mendekatkan tubuhnya. Aku mendengus tengkuknya. Pantatnya berlenggak lenggok menggesek selangkanganku, penisku sudah tegang dan nafsuku berdesir kencang.
Anin kemudian membalikan tubuhnya sehingga kami saling berhadapan. Anin kemudian melepaskan kaos pinknya. Sekarang telihat BH anin yang berwarna hitam yang tentu saja mengekspos payudaranya. Akupun terpaku melihat payudara anin yang sangat bulat dibalik BHnya. Ditambah warna kulit anin yang putih semakin memperlihatkan keindahannya. Anin menatapku dengan nakal.
“Gue tau otak lo mau kemana. Lo seringkan ajak mabok cewek terus lo ewe.” Kata anin yang mukanya sudah memerah. Anin sekarang mendekatkan tubuhnya hingga payudaranya yang kenyal bertemu dengan perutk atasku.
“sekarang gue udah sange, lo harus puasin gue” kata anin sambil menggigit bibir bawahnya dan memasang muka yang membuat nafsuku meninggi. Akupun menelan ludahku sendiri.
Anin pun mendekatkan wajahnya kearahku. Kamipun berciuman. Ciuman kami agak kasar karena anin begitu bernafsu untuk melumat bibirku.
“Sluuurrrphh…slurrrrrrrphhh..ahh” begitulah suara ciuman kami berdua yang meggelora di ruangan ini.
Kemeja yang kukenakan mulai berantakan. Kancingnya mulai dilepas oleh anin. Tangan anin mulai mengelus-elus dadaku. Tanganku sudah menggerayangi punggungnya lalu meremas pantatnya
“Mmmmmphhh… ahhhh”
Suara anin dalam ciuman Ketika tanganku meremas pantatnya. Sangat sekal bulat sempurna Ketika kuremas. Sesekali aku tampar pantatnya lalu keramas lagi agar dia semakin bernafsu. Dan benar saja, dia semakin menggeliat. Tangannya pun naik keatas dan memegang rambut belakangku. Dia meremas rambutku kemudian menekan kepalaku untuk lebih melumat dalam bibirku. Lidahnya mulai menari dan aku langsung membalas melumatnya.
Kudorong tubuh anin menuju sofa. Anin menatapku dengan binal. Tak kusangka anin bisa sebinal ini. Mungkin pengaruh alcohol membuatnya sangat bernafsu. Tatapannya sangat membuatku bergairah. Aku mendekat menuju sofa. Tubuhku menindih tubuh anin lalu Kembali mencium bibirnya. Tangan anin dikalungkan keleherku sementara tanganku mulai menggerayangi payudaranya. Kami bergumul sambil memejamkan mata, menikmati setiap desahan yang tercipta.
Bibirku perlahan turun menuju leher anin.
“Ahhhhh” begitulah suara desahan anin Ketika ciumanku menjelajahi lehernya.
Anin terus mendesah merasakan kenikmatan disekujur tubuhnya dan rasa horny yang terus menghinggapi semakin besar seiring rangsanganku. Tangannya membuka semua kancing kemejaku lalu menyibaknya, seakan memberi isyarat untuk aku membuka kemejaku. Akupun membuka kemejaku dan membuangnya kesembarang tempat. Tangan anin mulai bebas menjamah tubuhku.
Dari waktu ke waktu, suasana semakin panas. Kami berdua semakin berkeringat dan peluh mulai menetes. Tapi itu tak menyurutkan nafsu kami berdua. Aku menghentikan ciumanku dilehernya dan mulai memandangi anin. Aku pun melihat tubuh anin yang sangat seksi. Tubuhnya begitu indah dengan lekukan tubuh serta payudaranya yang bulat.
“youre so beautiful honey” kataku menggodanya
“oh jadi gini rayuan lo biar cewek mau ngewe sama lo?” tanya anin sambil menggigit bibir bawahnya
Aku pun tersenyum lalu Kembali mencium bibir anin. Kami pun saling berpagutan Kembali. Aku kemudian menjamah punggung anin mencari pengait bra warna hitam yang menempel ketat payudaranya. Setelah menemukan pengait, dengan sekali sentakan pengaitnya pun terlepas. Aku pun melepas bra milik anin dari tubuhnya lalu meleparnya. Satu tanganku langsung menuju payudara anin lalu mulai meremasnya.
“mmmmmmppppphhhh” suara anin Ketika aku meremas payudaranya
Anin terpejam menikmati remasanku. Kupilin putingnya dengan jemariku. Seketika tubuhnya langsung menggelinjang hebat.
Ciumanku mulai kuarahkan kebawah menuju payudara anin. Aku pun mulai mencium payudara anin sambil tetap meremasnya. Dengan sangat bernafsu aku menggarap payudara anin. Kuciumi dan kujilati payudaranya. Dari ujung pangkal menuju putingnya. Lalu ku sedot payudaranya. Anin memejamkan matanya sembari menggigit bibir bawahnya lalu mendesah pelan. Anin sedikit mengangkatkan tubuhnya
“mmmmmmmpppppphhhh ahhhhh” suara desahan anin
Aku terus bernafsu menggarap kedua payudaranya seakan semuanya miliku dan tidak mau kubagi. Aku emut puting payudara anin sebelah kanan sementara payudara sebelah kirinya kuremas, lalu aku mulai menegemut putting sebelah kiri anin kemudian kuremas bagian kanannya. Sungguh kenyal dan nikmat. Kini nafsu menguasai tubuh anin, ia ingin menikmati malam ini hingga seluruh nafsunya dapat terpuaskan.
Tangan kananku mulai kuarahkan kebawah, mencari kait celana dari anin. Setelah kutemukan akupun membuka pengait itu sekalian aku turunkan juga resleting celana anin. Tangaku mulai menjelajahi celana dalam milik anin. Tepat dibagian vaginanya, celana dalamnya sudah sangat basah. Celana anin perlahan aku turunkan sampai paha agar aku bisa lebih leluasa bermain di taman surgawinya. Lalu aku memasukan tanganku langsung bersentuhan dengan vaginanya.
“Ahhh geli ahhh” desah anin Ketika tanganku menyentuh bibir vaginanya.
Terasa ditanganku vaginanya bersih tanpa sehela bulu. Jari tengahku menemukan klistorisnya, aku langsung memainkannya. Anin menggelinjang sambil mendesah. Permainanku dalam vagina dan payudara anin semakin membuatnya menggelinjang. Anin menempatkan tangannya dileherku dan meremas remas rambutku. Aku memasukan jari tengahku lebih dalam kemudian mengobel-ngobel vaginanya lebih cepat. Anin semakin menggelinjang.
“Nggggghhhhhh ahhhh” suara desahan anin semakin nikmat
Aku semakin memainkan jari tengahku dalam vaginanya. Tanganku yang satunya meremas payudara anin sambil mulutku menyedot putting anin.
“mmmpppp…..arrrggggggghhhhh” anin mencengkram punggungku
Vagina anin berkedut, cairan dalam vaginanya membajiri jariku. Tubuhnya bergetar hebat. Orgasme pertama anin malam ini. Sembari anin mengatur nafas, kukeluarkan jariku dari vagina anin. Jariku langsung diemut oleh anin. Merasakan cairan hasil kenikmatannya.
Tak berselang lama. Aku pun beranjak kemudian duduk di sofa. Kuraih tangan anin dan mengajaknya untuk bangkit.
“Giliran lo muasin gue” kataku kepada anin
Anin tau apa yang harus dilakukan. Anin langsung duduk bersimpuh hingga wajahnya persis berada diselangkanganku. Sekarang aku bersender ke sofa menanti servis dari anin.
Anin merapikan rambutnya yang bondol ke satu sisi. Jemarinya mulai membuka ikat pinggangku. Kemudian melepas pengait celan lalu menurunkan resleting celanaku. Anin kemudian menarik celanaku hingga semua terlepas. Lalu anin dengan nakal mencium penisku yang masih ada dibalik celana dalam. Anin menggigit karet bagian atas celana dalamku kemudian menurunkannya sambil dibantu tangannya. Celana dalamku kemudian terlepas. Aku sekarang tidak memakai sehelai benangpun.
Penisku tegak berdiri didepan wajah anin. Tangan anin mulai menggenggam batang penisku, tangan lembut itu mulai mengocoknya perlahan.
“Ahhhhh” desahanku Ketika anin mulai mengocok batang penisku.
Anin mulai menjilati batang peniku. Nafsuku semakin berdesir dibuatnya. Tak lupa diapun menjilati biji pelirku. Anin mulai menjilati seluruh kemaluanku sampai akhirnya menjilati kepala penisku. Anin menjelajahi setiap senti kemaluanku, selangkanganku tak luput dari jilatannya.
“kontol lo gede juga” kata anin mengocok batang penisku
Anin kemudian membuka mulutnya lalu memasukan penisku
“Ouuwwwh Shiiiiiit” teriakku sambil menikmati servis yang diberikan anin.
Aku tidak berhenti mendesah Ketika penisku berada pada lulut anin. Aku merapikan rambut anin yang berantakan. Aku pun mendorong kepala anin menggunakan kepalaku agar semakin dalam hingga seluruh penisku tenggelam di mulut anin. Ketika penisku menyentuh dinding tenggorokan anin, aku menahan kepala anin. Anin langsung menepuk pahaku dengan cepat memohon agar dilepaskan. Akupun melepaskan tanganku. Nafas anin ngos-ngosan akibat deep throat yang diberikan kepada penisku. Air liur anin membanjiri permukaan penisku.
Anin lalu Kembali melumat penisku. Perlahan tempo blow job anin semakin cepat. Lidahnya menekan bagian bawah penisku yang sensitive.
“Ahhhh gilaa….. jago banget sih lo nin” kataku sambil mendesah. Blowjob anin sangat luar biasa. Membuatku kerepotan.
Anin terus melakukan blowjob keda penisku. Aku menggila dibuatnya. Sesekali aku mengerang dibuatnya. Jika terlalu lama aku bisa keluar.
“nin, sini” aku merengkuh tubuh anin agar duduk dipangkuanku. Aku melumat bibir anin. Kami saling mendekatkan tubuh kami kemudian saling memeluk. Anin menggesekan vaginanya ke penis milikku.
Aku yang sudah tidak tahan dengan pesona tubuh anin langsung menidurkannya di sofa. Dengan vagina yang sudah basah, vagina anin siap menerima penisku.
“Siap siap nin” kataku.
Perlahan penisku memasuki vagina anin, anin meremas sofa karena rongga vaginanya sesak dijejali penisku.
“Arrrrrrgggghhhhhh” kami berdua mengerang bersamaan
Setelah semua penisku masuk aku mulai memaju-mundurkan penisku. Karena vaginanya sudah sangat basah memudahkanku untuk melakukan penetrasi. Kami berdua sangat menikmati persenggamaan ini.
Penisku semakin cepat menjelajahi vagina anin. Terasa begitu sempit. Untungnya vagina anin sangat basah sehingga sangat memanjakan penisku untuk berpetualang dalam liang kenikmatan milik anin. Terihat anin sangat menikmati persenggamaan ini. Matanya merem melek dan tangannya meremas payudaranya sendiri untuk menambah kenikmatan. Akupun mencium lehernya untuk menambah gairah.
“Ahhhhh…ahhhh..terus ahhhh” desah anin.
Anin pun semakin mengerang . kelihatannya sebentar lagi anin akan menggapai orgasmenya Kembali. Genjotanku semakin dipercepat.
“aaaaaaaaarrrrrrrrgggggggghhhhh” lolongan Panjang anin pertanda orgasmenya tiba.
Vagina anin berkedut beserta cairan yang membanjiri penisku yang sedang melakukan penetrasi. Aku pun melambatkan tempo genjotanku. Memberi anin waktu untuk menikmati orgasmenya. Aku kemudian mencabut penisku.
“haaahh…haaahh… gila enak banget..hah” Anin mengambil nafas terengah-engah
“my pleasure sayang” balasku sambil mengelus rambut anin lalu merapikannya
“sini sekarang gue puasin lo, kontol lo masih ngaceng” kata anin
Kami bertukar posisi, kini anin yang berada diatas. Tanpa berlama-lama anin pun memasukan penisku kedalam vaginanya.
“Arrrrrgggggh” lenguhan kami berdua.
Saat penisku sudah masuk semua kedalam vagina anin, dia pun memutar pinggulnya memutar.
“oh shit… that’s so fuckn nice.” Racauku menikmati perlakuan anin.
Sebenarnya gaya woman on top adalah gaya favoritku. Dapat melihat payudara partner seksku yang indah serta goyangan dari pinggulnya membuat gairahku semakin tinggi. Ditambah lagi, anin sangat lihai dalam posisi ini. Anin tau kapan harus memutar pinggulnya atau menaik-turunkan tubuhnya untuk mengocok penisku yang sedang berada dalam vaginanya. Sekarang kami semakin menaikan tempo genjotannya. Anin mendongakan tubuhnya. Payudaranya kini berada dalam genggamanku kemudian aku remas.
“Youre so damn hot nin… ahhhh..” aku Kembali meracau
Anin hanya tersenyum Ketika aku meracau. Aku kemudian memegang pinggangnya. Semakin mempercepat genjotanku. Sepetinya aku akan orgasme.
“Nin gue mau nyampe..” kataku
Anin langsung mencabut penisku. Ia langsung turun untuk memberikan blowjob kepada penisku. Anin melakukan blowjob yang luar biasa sambil menyedot penisku, benar benar tidak mengecewakan.
“Nin gue nyampe…. Arrrrrrrgggggghhhh” aku mengerang hebat
Penisku menyemprotkan sperma dalam mulut anin. Aku terus membenamkan kepala anin agar menyepong penisku semakin dalam.
Setelah semprotan cairan spermaku keluar semua, anin pun melepas kulumannya dalam penisku. Dia menelan seluruh cairan spermaku.
Anin langsung tiduran diatas tubuhku. Kepalanya berada diatas dadaku. Aku langsung memeluk anin. Kami berdua sama mengambil nafas. Keringat bercucuran setelah persengamaan ini.
“Makasih ya nin” kataku
“Jangan dulu bilang makasih, gue masih sange” jawab anin.
Ternyata nafsu Wanita ini sangat tinggi, dia masih merasakan gairah nafsu yang membara
“Kita lanjutin di apartemen gue yah” timpal anin.
Aku pun menyetujuinya. Kami berdua berciuman sebentar. Setelah puas, kami pun segera memakai Kembali pakaian kami. Setelah semua selesai kami pergi dari ruangan rekaman menuju parkiran. Aku berjalan sambil merangkul anin, sesekali kami berciuman. Setelah menemukan mobilku di parkiran, kami berdua masuk mobil kemudian aku melajukan mobilku keluar kantor label. Tak lupa aku pamit kepada satpam yang berjaga, menandakan aku sudah pulang dari kantor.
Setelah keluar dari kantor, aku pun melajukan mobilku menuju apartemen anin.
Malam masih sangat Panjang…….