Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA High Hopes (Part IV.2 Updated)

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Part IV.2: Shower Night

[POV Gracia]

Hah? Aku dimana? Oh. Ini kan kamar Kak Yuda. Loh? Kok aku bisa kesini? Kayanya tadi aku ketiduran di meja deh karena capek. Kok pindah? Wah berarti Kak Yuda yang mindahin aku. Duh dasar aku malah ngerepotin. Eh, tunggu. Kak Yuda mindahin akunya gimana? Dia gendong aku? Yaampun… Aku pegang kedua pipiku sendiri karena malu membayangkannya. Karena memegang pipi sendiri aku jadi sadar kalau pipiku lagi tembem-tembemnya karena makan terus. Kak Yuda keberatan ga yah gendong akunya? Hm, kasian. Tapi tunggu dulu, kok aku tidur sendiri? Kak Yuda ada dimana yah? Ah, Kak Yuda. Aku yang sekarang terduduk di tengah kasur kembali membayangkan kejadian tadi siang. Sudah lama aku tidak merasakan kenikmatan itu. Siang tadi, entah kenapa saat aku sadar hanya berdua disini, sebuah hasrat muncul dari dalam diriku untuk bersetubuh. Mungkin karena sudah terlalu lama tidak melakukannya sampai aku tidak bisa mengendalikan diriku. Tapi aku senang karena kak Yuda malah mau melakukannya. Hmmm, dasar cowo.

Kak Yuda… “Ahhh…” aku mendesah karena tanpa sadar aku meremas payudaraku sendiri yang masih terbungkus baju dan juga rasa gatal muncul di daerah vaginaku sehingga aku mulai menggaruknya dengan jariku dari luar celana. Aku… aku butuh Kak Yuda. Kak Yuda, kamu dimana? Akupun seketika tersadar kalau dari tadi terdengar suara pancuran air dari arah kamar mandi. Apa itu Kak Yuda yah? Mungkin dia sedang mandi. Hihi, seketika aku mempunyai ide. Ide yang nakal.

Aku bangkit dari tempat tidur kemudian berjalan menuju pintu kamar mandi. Kubuka perlahan pintu yang ternyata tidak dikunci itu lalu mengintip kedalam dan melihat Kak Yuda yang sedang membelakangi pintu dan menghadap shower, sepertinya dia tidak sadar dengan keberadaanku. Sedikit aku membuka lagi pintunya agar aku dapat masuk. Aku terdiam memperhatikan tubuh Kak Yuda dari belakang, zuzur, badan Kak Yuda tidak seatletis dari semua cowo yang pernah ku kenal tapi tetap termasuk masih ideal karena aku tidak melihat lemak diperutnya dan postur tubuhnya tegap walaupun Kak Yuda sepertinya harus lebih banyak olahraga karena waktu gendong aku aja kaya gakuat gitu, huh, apa aku yang kegendutan yah? Ah, kok jadi kezel sendiri dah. Tapi ya kalo masalah stamina sih Kak Yuda udah terbukti dan yang aku masih ga terbiasa sampai sekarang adalah tinggi Kak Yuda yang pake banget. Aku emang ga tinggi cuman 161cm tapi dibanding Kak Yuda, aku hanya setinggi dadanya. Kalo dikira-kira mungkin tinggi dia lebih dari 180cm.

Saat masih terdiam dalam lamunanku tiba-tiba aku terkejut saat Kak Yuda mematikan keran shower. Akupun bersiap diri untuk Kak Yuda berbalik badan namun ternyata dia hanya mengambil sabun di sebelah kanannya lalu mulai menyabuni tubuhnya sendiri. Aku yang gatau kenapa malah panik sendiri menghela nafas panjang. Kemudian aku melanjutkan keinginanku sedari tadi, aku perlahan membuka semua pakaianku sampai tersisa satu helaipun di tubuhku. Kak Yuda kembali menyalakan keran shower lalu aku melangkah menghampirinya. Perlahan aku melingkarkan tanganku di tubuhnya kemudian memeluk tubuh basahnya dengan erat dari belakang.

“Huh? Eh? HEY!” bentak Kak Yuda yang jelas terkejut karena tiba-tiba ada yang memeluknya ketika sedang mandi. Aku hanya diam dan memeluknya makin erat melawan gerak refleksnya untuk melepas pelukanku karena terkejut.

“Gre? Ini lu kan?” suara Kak Yuda terdengar penuh kebingungan tapi mulai tenang saat sadar kalau ini adalah aku.

“Iya, kak. Aku Gre,” jawabku. Kepala dan tubuhku mulai sedikit basah terkena aliran air yang jatuh mengalir ke punggungnya.

“Gre, lu ngapain sih?” Kak Yuda mematikan keran pancuran airnya lalu menggenggam kedua tanganku dan melepaskan pelukanku yang kali ini tidak aku tahan kemudian membalikan badannya ke arahku, “lu ngapain? Gua lagi mandi. Bikin kaget tau ga?”

“Aku ketiduran tadi. Terus kaget pas bangun tiba-tiba udah di kasur. Aku nyariin kakak taunya disini yaudah aku masuk,” jawabku sambil bertatap mata dan kedua lenganku dipegang olehnya.

“Hah? Lu tau kan lu bisa, you know, knock the door? Bukan malah masuk diem-diem kaya gitu.”

“Ya abis aku pengen lagi kaya yang tadi siang sama kakak.”

“Kenapa ga nunggu gua beres mandi?”

“Gamau, aku maunya langsung sekarang,” jawabku yang langsung membuat Kak Yuda menguluarkan ekspresi terkejut plus super kebingungan.

“Jangan konyol. Lu tunggu di luar, gua beres mandi dulu,” reaksi yang sebenernya ga aku duga, biasanya cowo sama aku tuh pasti langsung mau-mau aja kalau aku ajakin apalagi aku udah bugil gini tapi ini dari siang Kak Yuda tuh kayanya harus diyakinin dulu deh baru mau. Mungkin ini yang buat aku makin suka sama Kak Yuda.

“Kamu inget tadi sore kamu bilang apa? You said you’re all mine. Jadi aku mau disini aja. Lagian kenapa sih emang kalo kita mandi bareng? Aku juga udah terlanjur basah kan ini,” Kak Yuda hanya terdiam sambil mengela nafas panjang. Entah perkataanku yang mana yang membuatnya begitu atau mungkin dia sudah menyerah menyuruhku untuk keluar. Bagaimanapun juga berarti aku yang menang.

Tanganku meraih keran dibalik tubuh Kak Yuda lalu menyalakan kembali shower yang langsung mengguyur tubuh kami berdua. Kak Yuda tiba-tiba tersenyum sambil menatapku.

“Lu tau, lu itu nyebelin. But somehow I kinda like you that way,” ucap Kak Yuda yang langsung dibarengi ciuman ke arah bibirku yang kusambut sambil mengalungi tanganku di lehernya.

Kami berdua memulai dengan beradu mulut dan lidah sambil dibasahi dengan air dari shower yang entah kenapa makin lama makin terasa semakin hangat. Kak Yuda tidak menunggu lama untuk mulai menggunakan kedua tangannya untuk memainkan kedua payudaraku. Akupun membalasnya dengan tanganku turun kebawah mencari penisnya yang sudah setengah tegang lalu mulai mengelus-ngelusnya sampai tegak berdiri sepenuhnya. Kak Yuda melepas ciumannya kemudian turun langsung mengarah ke dadaku yang langsung dihisapnya tanpa ampun sampai-sampai aku hampir kehilangan keseimbanganku. Aku mulai merasa Kak Yuda terus menghisap putingku seolah dia berharap akan ada susu yang keluar dari situ, meski mulai merasa sakit tapi entah emutannya yang kasar terasa sangat nikmat terutama saat ini vaginaku sudah mulai basah mengeluarkan cairan sendiri bukan hanya basah karena air keran lagi. Sampai tiba-tiba dia mengigit putingku dengan giginya.

“Awww… Kak, sakit tau,” Kak Yuda hanya melihatku kemudian tersenyum lalu dia langsung membalikan tubuhku memunggunginya dan memelukku dari belakang. Tangannya kembali meremas-remas kedua payudaraku, lebih tepatnya kali ini dia mengurut-ngurutnya dengan agak kencang sambil dia juga sibuk menciumi leherku dari belakang. Aku yang tidak bisa berbuat banyak hanya mendesah menikmati apa yang sedang Kak Yuda lakukan padaku. Aku tidak tahu berapa lama diperlakukan seperti ini namun sepertinya cukup lama sampai aku tidak sadar Kak Yuda sudah mematikan keran dan air ditubuhku ini sepertinya sudah campuran air keran dan air keringatku.

Kak Yuda tiba-tiba berhenti dan melepaskan tangannya namun masih menahan posisiku memunggunginya. Berselang sesaat kulihat ada cairan ditangannya yang sepertinya adalah sabun. Dia mengusap kedua tangannya lalu langsung menyabuni kedua payudaraku sambil kembali diremas-remas. Rasanya tidak terlalu berbeda jauh hanya terasa lebih licin namun karena pertama kali aku disabuni orang lain selain diriku membuat aku semakin merasa rangsangan yang semakin kuat. Satu tangan Kak Yuda tiba-tiba melepas pegangannya di payudaraku untuk turun ke bawah dan bukan ke bawah untuk menyabuni bagian perutku namun langsung mengarah ke vaginaku sambil tangan satunya tetap sibuk meremas-remas payudaraku yang sudah terlumur oleh sabun secara bergantian.

Vaginaku yang memang daritadi sudah basah mulai dibelai oleh Kak Yuda. Akupun mulai mendesah saat jarinya mulai dimasukan kedalam. Aku menutup mataku dan mendalami rasa nikmat yang aku rasakan. Kak Yuda kemudian mulai mencium bibirku lagi dan kali ini terasa ciumannya terasa sangat gentle, namun kelembutan itu berbeda dengan apa yang mulai kurasakan dibawah sana oleh jarinya. Sesaat tadi aku bisa merasakan jari-jarinya memainkan klitorisku, tapi sekarang mereka mulai keluar masuk lubang vaginaku. Aku bisa merasakan dua jari keluar masuk, bukan hanya menusuk tapi juga seperti dikocok oleh keduanya. Kelicinan yang dibuat oleh sabun membuat Kak Yuda mempercepat jarinya itu keluar masuk sampai akupun melepaskan ciuman karena vaginaku sekarang serasa diobok-obok dan aku merasa sangat tidak kuat.

“Ah… Kak, ahhh... Ahhh… Ohhh… Ohhh… Kak pelan-pelan, ahhh… Jarinya pelanin, ah… ah… ah… Kak, aku mau keluar. Nggghhh… AH… KAK, AHHH!!!”

Akupun tidak bisa menahan orgasmeku dan akupun terjatuh sampai aku berlutut sambil masih terus mengeluarkan cairan akibat perlakuan Kak Yuda. Aku melirik Kak Yuda ke atas dan kulihat dia hanya tersenyum.

“Gimana, enak?” dia bertanya pertanyaan yang tidak perlu kujawab dan karena aku sudah dalam posisi berlutut akupun langsung mengarah penisnya untuk segera ku beri pelayanan. Namun saat aku baru mau memegang batang milik Kak Yuda itu dia langsung mengambil tanganku lalu menuangkan sabun cair ke telapak tanganku.

“Gausah diemut ya. Lu kocokin aja batang gua,” aku mengerti dan langsung mengoleskan penisnya dengan sabun. Saat seluruh batang milik Kak Yuda sudah terlumuri dengan sabun aku langsung mulai mengocoknya dengan tanganku. Aku agak terkejut karena ternyata sangat licin dan aku harus sedikit membiasakan. Saat sudah terbiasa aku mulai mengocok penis Kak Yuda dengan cepat.

“Ahh… Yes, gitu Gre. Enak.”

Aku pun langsung mempercepat kocokan tanganku sampai akhirnya Kak Yuda menyuruhku berhenti dan aku menurutinya. Sebenernya aku ingin membalasnya dan membuatnya keluar tapi tanganku terasa mulai pegal jadi aku putuskan untuk berhenti dan sepertinya sekarang waktunya aku dapat yang aku inginkan sejak tadi. Kak Yuda menyuruhku berdiri menungging di depan cermin sambil kedua tanganku menopang di wastafel. Tanpa perkataan lagi Kak Yuda langsung berdiri di belakangku.

SLEB

“Ahhhhhhhhhhhh…” kami berdua kompak mengeluarkan desahan saat penis Kak Yuda masuk atau lebih tepatnya meluncur langsung sampai kedalam. Sepertinya sabun yang masih tersisa di dalam vaginaku dan sabun yang ada di penis Kak Yuda membuat penetrasi lebih mudah dilakukan. Saat Kak Yuda mulai menarik penisnya kemudian perlahan memasukannya lagi, aku reflek mengigit bibir bawahku sambil menahan rasa nikmatnya. Aku baru tersadar kalau kami melakukan ini di depan cermin sehingga aku dapat dengan jelas melihat relfleksi wajahku dan juga ekspresi Kak Yuda. Sepertinya ini pertama kalinya aku bisa menyaksikan diriku sendiri bersetubuh dengan orang lain. Aku menarik nafas yang dalam ketika Kak Yuda mulai mempercepat gerakannya ditambah lagi satu tangannya mulai menggerayangi tubuh bagian belakangku.

“Oh… Gre, ini licin tapi kenapa memek lu masih sempit banget sih.”

“Ah… Kak, langsung cepetin aja. Aku mau memek aku dihantam sama kontol kakak.”

Kak Yuda terdiam dan mengerti permintaanku. Aku merasakan tangannya menggenggam erat kedua pinggangku yang kuyakin akan dia gunakan sebagai pegangan. Sebelum mulai aku tersenyum melihat pantulan wajah Kak Yuda yang bersiap-siap seperti akan menghadapi sebuah perlombaan maraton. Senyumanku itu berubah menjadi wajah penuh kenikmatan saat Kak Yuda menghentakkan sodokan keras pertamanya. Sodokan pertama itu diikuti dengan sodokan lainnya yang rasanya semakin cepat dan semakin keras, Kak Yuda terus mengisi vaginaku dengan penis besarnya itu tanpa henti. Aku mendesah sangat keras sambil kulihat dari cermin kedua payudara ikut bergoyang seirama dengan sodokan yang kuterima. Tangankupun refleks menggenggam wastafel semakin kencang karena Kak Yuda seperti tidak mau berhenti.

“Ahhh… Yes, yes! Terus Kak! Ahhh… Iya ini yang aku mau… Ahhh… FUCK ME HARDER, KAK YUDA!!!”

Plok. Plok. Plok. Suara selangkangan Kak Yuda yang menabrak-nabrak pahaku sambil penisnya terus memberikan gempuran di vaginaku terdengar sangat jelas sejelas tarikan nafas dan desahan kami yang semakin keras memenuhi kamar mandi. Kulihat Kak Yuda mengangkat satu tangannya dan berniat menampar pantatku.

PLAK!

Aku mendesah sambil berteriak saat Kak Yuda menampar pantatku dengan sangat keras. Masih terus menyodokan penisnya dengan sangat kencang, Kak Yuda sekali mengangkat satu tangannya.

PLAK!

“Ohhhhhhhhh, God!”

Aku berteriak makin keras dan seketika Kak Yuda menarik rambut panjangku yang basah. Tarikan itu berubah menjadi jambakan saat aku mulai merasakan gerakan Kak Yuda yang malah bertambah semakin cepat.

“AH… AH… AH… YESSSSSS! OHHHHHH KAK, ENTOTIN AKU TERUS KAK!!! ENAK AHHH!!!”

Aku sudah tidak bisa mengontrol perkataan yang keluar dari mulutku. Setiap sodokan Kak Yuda aku dapat merasakan penisnya masuk semua ke dalam vaginaku. Pantatku terasa bergetar-getar di tiap sodokannya dan payudaraku terlihat jelas ikut berayun-ayun dan berguncang-guncang. Aku sudah mulai merasa diujung batas kenikmatanku, sebentar lagi aku rasa aku akan mencapai klimaks.

“KAK, AKU MAU KELUAR OHHHHHHHHH!!!”

“GUA JUGA UDAH GAKUAT! BANGSAT MEMEK LU ENAK BANGET GRE!!!”

Aku terus berteriak sampai akhirnya aku keluar lebih dulu dan Kak Yuda langsung mencabut penisnya dan aku merasakan cairan hangat menembak ke pantat dan punggungku. Aku seperti sudah tidak ada tenaga untuk melakukan apapun tubuhku hampir jatuh kalau saja tanganku tidak menahan wastafel. Lagi, aku merasakan kenikmatan yang luar biasa bersama Kak Yuda.



Sesaat setelah puncak kenikmatan tersebut, kami berdua beristirahat sebentar lalu akhirnya kami memutuskan kembali mandi berdua dan benar-benar hanya mandi untuk membersihkan diri karena aku dan Kak Yuda sudah lemas dan kurang tenaga. Setelah mandipun aku langsung kembali tidur di kasur dan kali ini ditemani oleh Kak Yuda.

To be continued…
 
Terakhir diubah:
Author's Note:
FINALLY!!! Hahaha... Gatau mau bilang apa pokoknya mohon maaf delaynya yang luar biasa lama dan selamat menikmati.

Kenapa part IV.2? Karena dari awal ngerasa part IV terlalu pendek dan pengen nambahin eh ga kelar-kelar dan yaudahlah part V nanti beda lagi soalnya.

Dan sejujurnya, saya udah punya draft (draft bener-bener kasar cuman jalan cerita dan karakter muncul kapan bahkan sampe ending) but it's kinda outdated dan beberapa member yang mau saya masukin udah beberapa grad. Apa harus saya tetep masukin aja sesuai rencana awal atau mending ganti menyesuaikan mungkin disini suhu ada masukan mau member siapa gitu bisa menolong. Again, ini hanya apabila saya ada niatan untuk membereskan cerita saya ini. But hey who knew right?

62883090719eae1e37ad1c34f403c60dd5a8b60e24fa9d2c365b92044d841967e1dec2c8.jpg
 
Terakhir diubah:
Author's Note:
FINALLY!!! Hahaha... Gatau mau bilang apa pokoknya mohon maaf delaynya yang luar biasa lama dan selamat menikmati.

Kenapa part IV.2? Karena dari awal ngerasa part IV terlalu pendek dan pengen nambahin eh ga kelar-kelar dan yaudahlah part V nanti beda lagi soalnya.

Dan sejujurnya, saya udah punya draft (draft bener-bener kasar cuman jalan cerita dan karakter muncul kapan bahkan sampe ending) but it's kinda outdated dan beberapa member yang mau saya masukin udah beberapa grad. Apa harus saya tetep masukin aja sesuai rencana awal atau mending ganti menyesuaikan mungkin disini suhu ada masukan mau member siapa gitu bisa menolong. Again, ini hanya apabila saya ada niatan untuk membereskan cerita saya ini. But hey who knew right?

62883090719eae1e37ad1c34f403c60dd5a8b60e24fa9d2c365b92044d841967e1dec2c8.jpg
Mau udah graduate atau belum gak akan ngaruh kok sama jalan cerita. Lagian di sini kan gak ada bahas soal jeketi. Lanjutkan sesuai rencana awal aja hu gak usah diambil pusing
 
Mau udah graduate atau belum gak akan ngaruh kok sama jalan cerita. Lagian di sini kan gak ada bahas soal jeketi. Lanjutkan sesuai rencana awal aja hu gak usah diambil pusing
I know, maksudnya mungkin lebih ke pada prefer yang mana gitu. Lagian Nju kan udah grad tapi saya tetep gas. Ya mau gimana juga yang penting doain saya bisa lancar nulis ceritanya.
 
I know, maksudnya mungkin lebih ke pada prefer yang mana gitu. Lagian Nju kan udah grad tapi saya tetep gas. Ya mau gimana juga yang penting doain saya bisa lancar nulis ceritanya.
Kalo lebih prefer ke mana, mungkin sekarang lebih fokus ke gracia aja hu biar tetep berasa hype cerita ini. Shanju bisa jadi tokoh pendukung utama. Moga moga lancar hu. Sayang cerita ini kalo gak sampe tamat
 
buset

buuuuuuseeeeeettttt


keren banget ini bikin SS dari 2 sudut pandang, bener bener ga kepikiran, sama aku tentunya
aku agak-agak lupa sih ceritanya, tapi kalo menurutku suhu ikutin aja jalan cerita yang udah dibuat, jangan dipaksakan ganti pemeran hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar. pasar bisa diciptakan, seperti lagu nya efek rumah koplo.

semoga lancar updatenya hu
 
Author's Note:
FINALLY!!! Hahaha... Gatau mau bilang apa pokoknya mohon maaf delaynya yang luar biasa lama dan selamat menikmati.

Kenapa part IV.2? Karena dari awal ngerasa part IV terlalu pendek dan pengen nambahin eh ga kelar-kelar dan yaudahlah part V nanti beda lagi soalnya.

Dan sejujurnya, saya udah punya draft (draft bener-bener kasar cuman jalan cerita dan karakter muncul kapan bahkan sampe ending) but it's kinda outdated dan beberapa member yang mau saya masukin udah beberapa grad. Apa harus saya tetep masukin aja sesuai rencana awal atau mending ganti menyesuaikan mungkin disini suhu ada masukan mau member siapa gitu bisa menolong. Again, ini hanya apabila saya ada niatan untuk membereskan cerita saya ini. But hey who knew right?

62883090719eae1e37ad1c34f403c60dd5a8b60e24fa9d2c365b92044d841967e1dec2c8.jpg


Yg sesuai mood TS aja, ga masalah uda grad jg.

Anw thank u updatenya
 
Gile, mantep bener, ga sia2 nungguin setahun lebih haha, penulisan ceritanya ini loh bagus banget, enak banget dibaca, karakter gracia nya juga pas.

Mau yg udah grad atau belum ga masalah sih, toh ga nyambung ke jeketi juga kan ini (iya kan ya, lupa gw haha), dienakin aja hu bikinnya, jangan dipaksain kalo ga sreg.

Semoga lancar updatenya hu, ga harus nunggu setahun lagi hahaha
 
Kalo lebih prefer ke mana, mungkin sekarang lebih fokus ke gracia aja hu biar tetep berasa hype cerita ini. Shanju bisa jadi tokoh pendukung utama. Moga moga lancar hu. Sayang cerita ini kalo gak sampe tamat
Yg sesuai mood TS aja, ga masalah uda grad jg.

Anw thank u updatenya
Noted. Terimakasih masukannya. Sama-sama, tungguin yah next chapternya.

buset

buuuuuuseeeeeettttt


keren banget ini bikin SS dari 2 sudut pandang, bener bener ga kepikiran, sama aku tentunya
aku agak-agak lupa sih ceritanya, tapi kalo menurutku suhu ikutin aja jalan cerita yang udah dibuat, jangan dipaksakan ganti pemeran hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar. pasar bisa diciptakan, seperti lagu nya efek rumah koplo.

semoga lancar updatenya hu
Chapter sudut pandang berbeda ini sebenernya hanya 'bonus' aja sih. Jadi jangan berekspetasi bakalan rutin keluar chapter sudut pandang dari karakter perempuan, tapi sesekali mungkin bakal ada. Tergantung.

Keren nih kata-katanya, "pasar bisa diciptakan". Terimakasih suhu atas insightnya.

Gile, mantep bener, ga sia2 nungguin setahun lebih haha, penulisan ceritanya ini loh bagus banget, enak banget dibaca, karakter gracia nya juga pas.

Mau yg udah grad atau belum ga masalah sih, toh ga nyambung ke jeketi juga kan ini (iya kan ya, lupa gw haha), dienakin aja hu bikinnya, jangan dipaksain kalo ga sreg.

Semoga lancar updatenya hu, ga harus nunggu setahun lagi hahaha
Hahaha thank you, hu. Rada susah sebenernya bikin sudut pandang perempuan soalnya gapernah tau apa isi kepala mereka. Jatohnya malah takut penulisannya terlalu sama dengan karakter cowo tapi saya udah usahain untuk adain beberapa perbedaan dari cara nulisnya nyesuain dengan gimana asumsi saya sendiri bagaimana pikiran perempuan bekerja.

Yup, semoga suka dengan karakter yang bakalan hadir. Dan YA, cerita ini bisa dibilang Alternate Reality sih karena kalau pake yang real takut terlalu ter-restrict penulisannya dengan kondisinya di dunia nyata.

Thanks inputnya, hu.

Nice update
Mantep updatenya lanjutkan hu!
Terimakasih, semoga suka.
 
Terakhir diubah:
gamasalah sih hu kalo mau pake ex-member kan udh jadi jg kan draft nya.

semangat terus
 
disesuaikan dengan cerita yg udah ada hu, jangan dipaksa-paksain

yg penting lanjut update rutin hehehehe
 
Gree...
Ya, ampun........
Nakal ya, bilang kedinginannya sama siapa, minta kehangatannya sama siapa..

Alias

Nice update hu...
Kalo saya sih masih ga berani bikin adegan ena2 dari POV cewek, susah kayaknya..
Tapi suhu hebat, bisa menggambarkannya seperti itu, salut


Author's Note:
FINALLY!!! Hahaha... Gatau mau bilang apa pokoknya mohon maaf delaynya yang luar biasa lama dan selamat menikmati.

Kenapa part IV.2? Karena dari awal ngerasa part IV terlalu pendek dan pengen nambahin eh ga kelar-kelar dan yaudahlah part V nanti beda lagi soalnya.

Dan sejujurnya, saya udah punya draft (draft bener-bener kasar cuman jalan cerita dan karakter muncul kapan bahkan sampe ending) but it's kinda outdated dan beberapa member yang mau saya masukin udah beberapa grad. Apa harus saya tetep masukin aja sesuai rencana awal atau mending ganti menyesuaikan mungkin disini suhu ada masukan mau member siapa gitu bisa menolong. Again, ini hanya apabila saya ada niatan untuk membereskan cerita saya ini. But hey who knew right?

62883090719eae1e37ad1c34f403c60dd5a8b60e24fa9d2c365b92044d841967e1dec2c8.jpg
Kalo masalah cast, itu terserah suhu aja mau kayak gimana..
Saya sih ga masalah castnya siapa, asal jalan ceritanya bagus, ya saya baca. Simple aja

Ga usah terlalu maksain dengan berusaha menyesuaikan sama member yang ada
Nanti takutnya malah ngerusak jalan cerita yang udah ada, yang sebenernya udah bagus..

Alias

Iya,... Emang makin mantep sih
Biasa lah ya,.. Kalo udah mantan, emang suka gitu... :tendang:

Hah?! Engga. Engga kok. Engga..
Ngapain saya nyesel. Beneran engga..
 
Bimabet
gamasalah sih hu kalo mau pake ex-member kan udh jadi jg kan draft nya.

semangat terus
disesuaikan dengan cerita yg udah ada hu, jangan dipaksa-paksain

yg penting lanjut update rutin hehehehe
Ikut nempel hehe
tinggal nunggu threesome nya duo shania nihh
Terimakasih, suhu.

Ceritanya bagus hu tp sayangnya pov cewe
Masalah POV berubah itu cuman sesekali bakal dilakuin, ga bakalan terlalu sering. Tapi terimakasih hu udah bilang bagus.

kak gege nakal :mati:
Greee :aduh:

Gree...
Ya, ampun........
Nakal ya, bilang kedinginannya sama siapa, minta kehangatannya sama siapa..

Alias

Nice update hu...
Kalo saya sih masih ga berani bikin adegan ena2 dari POV cewek, susah kayaknya..
Tapi suhu hebat, bisa menggambarkannya seperti itu, salut



Kalo masalah cast, itu terserah suhu aja mau kayak gimana..
Saya sih ga masalah castnya siapa, asal jalan ceritanya bagus, ya saya baca. Simple aja

Ga usah terlalu maksain dengan berusaha menyesuaikan sama member yang ada
Nanti takutnya malah ngerusak jalan cerita yang udah ada, yang sebenernya udah bagus..

Alias

Iya,... Emang makin mantep sih
Biasa lah ya,.. Kalo udah mantan, emang suka gitu... :tendang:

Hah?! Engga. Engga kok. Engga..
Ngapain saya nyesel. Beneran engga..
Yup, susah banget nulisnya kalo lewat sudut pandang cewenya. Cuman mau nantang diri sendiri aja.

Speaking about mantan, there will be a lot of those hot exes in this story (but, no promises). :capek:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd