Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah anda penasaran dengan kelanjutan cerita ini?

  • Iya

    Votes: 322 92,8%
  • Tidak

    Votes: 25 7,2%

  • Total voters
    347
Status
Please reply by conversation.
UPDATE
[Andi Mendekati Yuni]


Petulangan masa OSPEK di skip ya. Mungkin nanti akan ada petualangan masa OSPEK lagi tapi dalam bentuk curhatan si hijab. Sekarang cerita berlanjut ketika Yuni dan Yana telah masuk kuliah semester pertama.

Yuni dan Yana orangnya sangat mudah bergaul dan gampang akrab dengan siapa saja. Meskipun mereka berhijab, mereka tidak begitu menjaga jarak dengan teman-teman prianya. Mereka sangat asyik diajak ngobrol. Banyak teman-teman prianya yang menjadi baper setelah ngobrol dengan Yuni atau Yana. Banyak sekali teman pria yang mendekati. Ada juga yang sudah pernah mencoba menembak, tapi mereka tidak ingin berpacaran. Mereka hanya ingin fokus kuliah dan segera lulus.

Tidak hanya teman seangkatan saja yang suka dengan Yana dan Yuni, tapi kakak-kakak kelas juga banyak yang menyukai mereka. Salah satunya tentu Andi yang suka sekali dengan Yuni. Bisa dibilang Andi adalah orang yang sangat sering berhubungan dengan Yuni. Bagi Andi, Yuni adalah pujaan hatinya. Wanita yang sangat dia idam-idamkan. Selain itu, Yuni juga adalah bahan coli Andi. Andi masih punya rekaman yang dia rekam saat OSPEK. Hasil rekaman itu dia gunakan untuk memuaskan cinta yang terbungkus nafsu. Sempat Andi berfikir untuk mengancam Yuni dengan rekaman itu dan memperkosa Yuni. Hal itu dia urungkan karena Andi ingin bermain cantik. Dia tidak hanya ingin mendapatkan memek Yuni saja, tapi Andi juga ingin mendapatkan hatinya.

Saat ini Andi dimintai tolong untuk menjadi asisten dosen di kelas Yuni pada matakuliah Fisika Dasar I. Mata kuliah Fisika Dasar I di kelas Yuni dimulai pukul 14.30 dan berakhir pukul 16.00. Sore itu, dosen Fisika Dasar I yang bernama Dr. Zunari, M.Si tidak bisa hadir, sehingga dia menitipkan tugas kepada Andi. Tugas itu harus dikerjakan dan dikumpulkan pada hari itu juga. Sore itu Andi masuk ke kelas Yuni.

Andi: “Selamat sore adik-adik”
Mahasiswa: “Selamat sore kak Andi”
Andi: “Sore ini ada khabar baik dan tidak baik. Kalian ingin mendengar kabar baiknya apa tidak baiknya dulu”
Yuni: “Baiknya dulu kak”. Menyela teman-temanya.
Andi: “Baiklah. Khabar baik hari ini Bapak Zunari tidak bisa hadir, jadi kalian bebas.”
Mahasiswa: “Yaiii…..” Serentak
Andi: “Szzttt… Masih ada khabar buruknya lo. Khabar buruknya ada tugas dan tugas itu harus dikerjakan dan dikumpulkan hari ini”
Odil: “Waah, besok aja lo kak.” Odil adalah ketua kelas Yuni
Andi: “Tidak bisa Dil. Besok pagi aku harus laporan ke Bapak. Jadi kerjakan sekarang.”
Yuni: “Bantuan ya Kak.”
Mahasiswa: “Iya kak, bantuin ya.”
Andi: “Iya, kalau ada kesulitan tanya saja. Aku tunggu disini”

Andi menunggu anak-anak mengerjakan tugas sambil sesekali keliling melihat kerjaan mereka. Dia juga sangat sering memperhatikan Yuni. Meski begitu dia tidak mau jika harus mengganggu Yuni. Hingga pukul 16.00 ternyata tugas belum selesai.

Andi: “Sudah pukul 16.00 ini, ayok sudah selesai apa belum?”
Mahasiswa: “Belum kak, baru dapat separo.”
Andi: “Waduh gimana donk?”
Odil: “Tungguin ya Kak.”
Andi: “Ya udah, aku tunggu sampai magrib. Kalau magrib belum selesai tetap harus dikumpulin ya.”

Akhirnya magribpun tiba beberapa orang sudah ada yang selesai. Tapi tetap saja ada yang belum selesai. Namanya juga mahasiswa.

Andi: “Yuni sudah selesai kan?”
Yuni: “Sudah dong kak.”
Andi: “Yuni pulang naik apa?”
Yuni: “Jalanlah kak, deket kok.” Gedung fisika ada di ujung utara kampus, sedangkan asrama Yuni berada di ujung selatan kampus. Tapi bagi Yuni itu dekat.
Andi: “Aku anterin aja ya.”
Yuni: “Hmm.. Gimana ya kak, iya deh, tapi sholat dulu ya.”
Andi: “Ya udah yok.”

Di gedung itu ada mushola kecil yang cukup untuk sholat berjamaah sekitar 10 orang. Mushola terletak di lantai 3 gedung. Keadaan gedung sudah sangat sepi. Andi dan Yuni menuju lantai 3 untuk sholat.

Yuni: “Tungguin ya kak. Mau pipis dulu.”
Andi: “Hmm. Iya.” Andi gugup.

Pipis adalah kata yang membuat dada Andi berdegup kencang. Otaknya langsung berfikir cara agar bisa mengintip. Yuni mengeluarkan semacam bungkus kosong dari tasnya dan membawanya ke toilet perempuan. Saat Yuni menutup pintu Andi mengendap-ngendap masuk ke toilet perempuan. Pintu toilet ada sedikit celah dibawah. Andi dengan sigap menyalakan kamera Hpnya. Kamera tersebut dia arahkan ke celah itu. Dari layar HP, Andi dapat melihat apa yang sedang dikerjakan Yuni di dalam toilet. Dalam layar tersebut terlihat Yuni yang hari itu menggunakan hijab warna biru muda dan baju batik warna biru muda lengan panjang sedang duduk di atas kloset. Bagian kaki Yuni yang putih mulus terlihat sangat jelas. Sayangnya bagian memek yang menjadi idaman lelaki tidak bisa terlihat karena paha Yuni tertutup. Memek itu baru terlihat ketika Yuni selesai pipis dan mengarahkan jet shower ke memeknya. Terlihat jelas sekali memek Yuni dengan jembut lebatnya. Melihat wanita hijab pujaan hatinya dengan keadaan setengah bugil membuat kontol Andi mengeras. Setelah selesai membasuh memeknya dengan air yang keluar dari jet shower Yuni berdiri dan mengeringkan memeknya dengan tisu. Andi berusaha keras menahan nafsunya saat melihat Yuni di layar Hpnya dalam keadaan setengah bugil. Tiba-tiba Yuni menghilang dari layar HP tersebut. Andi buru-buru mensave hasil rekamannya dan keluar dari toilet.

Yuni kembali dalam keadaan sudah wudlu dan membawa bungkus yang tadinya kosong ternyata ada isinya. Andi tidak tahu apa isinya. Mereka kemudian sholat berjamaah. Setelah selesai sholat Yuni ke toilet lagi membawa bungkusan tadi dan keluar dengan bungkusan tersebut sudah kosong. Andi tidak tahu apa yang dibawa Yuni dan dia juga tidak menanyakan. Mereka kemudian turun menuju parkiran.

Andi: “Laper ndak Yun?”
Yuni: “Iya kak.”
Andi: “Beli makan Yuk”
Yuni: “Kasian kak Yana, anterin aja Yuni ke asrama”
Andi: “Aku traktir deh, nanti sekalian kakakmu kita belikan. Bagaimana?”
Yuni: “Aku telepon kak Yana dulu ya, takutnya dia marah.”

Yuni telpon Yana dan ternyata Yana tidak apa-apa kalau Yuni pergi makan dengan Andi. Andi sangat senang. Mereka beli lalapan di dekat kampus. Selesai makan Andi baru mengantarkan Yuni ke asrama. Sebelum Yuni masuk ke Asrama.

Andi: “Yun, makasih ya.”
Yuni: “Makasih kenapa kak? Kan Yuni yang harus terima kasih, sudah ditraktir makan dan diaterin pulang”
Andi: “Makasih karena sudah nemenin aku makan. Aku senang. Aku suka sama kamu.”
Yuni: “Iya, makasih ya kak sudah suka sama Yuni.”

Sebenarnya Yuni juga suka sama Andi, tapi Yuni bingung mengungkapkannya. Yuni juga bingung menanggapi kata-kata Andi, jadi dia hanya bilang makasih. Andi lebih bingung lagi, dia berharap untuk mengajak Yuni pacaran. Tapi kata-kata itu tidak keluar karena saat mau bilang gitu tiba-tiba Andi punya pikiran “Apa wanita hijab mau pacaran”. Dia jadi takut hubungan dekatnya jadi renggang karena Yuni tersinggung. Jadi Andi hanya tersenyum saja saat Yuni bilang terima kasih. Andi pulang ke kosannya dan melakukan "ritual pemujaan" terhadap wanita hijab bernama Yuni Astarani Hanifah.

Sekian dulu updatenya. Update berikutnya Andi akan mengajak Yuni pacaran. Apakah Yuni mau? Apa yang sebenarnya ada di bungkusan yang di bawa Yuni? Penasaran? Tunggu kisah selanjutnya ya. Mohon maap jika ceritanya kurang menarik. Terima kasih bagi yang sudah apresiasi dengan komentar dan like.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd