Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah anda penasaran dengan kelanjutan cerita ini?

  • Iya

    Votes: 322 92,8%
  • Tidak

    Votes: 25 7,2%

  • Total voters
    347
Status
Please reply by conversation.
Menariik. Klau bisa jangan ada pemaksaan biar lebih seru
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
[UPDATE]

[Mengintip Yana saat Tugas Kelompok]

OSPEK hari itupun berlalu tanpa ada kisah yang seru. Hari Yuni dan Yana dihabiskan di dalam kelas, mengikuti materi yang disampaikan oleh pemateri. Tak terasa waktu sudah pukul 16.00. Para peserta keluar dari kelas kemudian berkumpul lagi di lapangan untuk melaksanakan apel sebelum dipulangkan. Dalam apel itu, kakak-kakak pembina melakukan absen dan memberikan tugas kepada adik-adik peserta OSPEK. Yuni dan Yana, meskipun satu jurusan mereka beda kelas. Yuni berada di kelas A sedangkan Yana berada di kelas C. Sehingga barisan mereka saat apel maupun upacara pembukaan tidak sama.

Tugas kali ini adalah membuat kelompok untuk membuat alat peraga fisika. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 Orang. Kelompok Yana terdiri dari 3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan termasuk Yana. Mereka adalah Tomas, Umar, Wawan, Yana dan Zahra. Kelompok Yuni terdiri dari 4 orang perempuan dan 1 laki-laki.

Zahra: “Teman-teman, bagaimana ini? Kapan kita membuat tugas ini?”
Yana: “Bagaimana kalau kita kerjakan sekarang saja. Kan tugas itu harus dikumpulkan besok.”
Zahra: “Aduuh, gimana ya, aku masih capek dan belum mandi juga”.
Tomas: ”Bagaimana kalau kita kerjakan habis magrib saja. Aku juga mau pulang dulu.”
Umar: “Aku setuju”
Wawan: “Aku juga setuju”
Zahra: “Aku juga. Tapi dimana kita mengerjakan tugas itu?”
Yana: “Iya, aku juga setuju. Bagaimana kalau kita kerjakan di kampus saja.”
Zahra: “Wah, gelap Yan, kalau malam kan lampunya redup. Ruangan-ruangan juga tertutup.”
Tomas: “Bagaimana kalau kita kerjakan di rumahku saja. Rumahku lumayan luas, dan kebetulan orang tuaku juga ada di luar kota.”
Yana: “Jangan ah, rumahmu kan jauh, nanti aku bagaimana?”
Zahra: “Tenang, aku kan bawa motor, jadi nanti kamu aku bonceng.”
Yana: “Iya deh, tapi selesainya jangan malam-malam ya. Aku takut.”
Tomas: “Beres”
Yana: “Nanti Umar sama Wawan belanja bahan dulu ya. Aku abis ini siapin konsep alat peraganya. Setelah itu nanti aku WA trus kalian belanja ya.”
Tomas: “Nanti aku yang siapkan makanan, kalian jangan khawatir.”

Dalam hati Tomas merasa sangat senang karena bisa membawa Yana untuk kerja kelompok di rumahnya. Yana yang memang pujaan banyak pria telah membuat Tomas jatuh cinta padanya saat pertama kali melihat. Kesempatan ini tidak akan Tomas lewatkan.

Magribpun tiba, Zahra menjemput Yana di asrama dan langsung meluncur ke rumah Tomas. Rumah Tomas memang agak jauh dari kampus. Naik motor butuh waktu sekitar 20 menit. Sesampainya di sana Yana mengetuk pintu dan Tomas segara keluar. Betapa terkejutnya Tomas melihat Yana yang begitu cantik. Mengenakan hijab terusan warna orange yang menutup hingga ke dada, kaos warna ungu lengan panjang dan rok panjang. Tomas merasa deg-degan tersihir oleh kecantikan Yana.
Yana: “Tomas… Kita kerja di mana nih?”
Tomas: “Oh ya, di dalam saja. Di ruang tamu cukup luas.” Tomas tersadar dari lamunanya.
Zahra: “Loh katanya disiapkan makanan? Mana? Aku laper, belum makan.”
Tomas: “Itu, makanannya ada di dapur. Tenang saja. Kalian tidak akan kelaparan.”
Yana: “Wawan sama Umar mana? Belum datang?”
Tomas: “Belum. Tadi aku telepon masih belanja katanya.”
Yana: “Ya udah kita langsung saja ya, aku jelaskan kosep alat peraga kita. Kalau bisa alat peraga yang kita buat menjadi alat peraga yang paling bagus.”

Begitulah Yana, tidak pernah mau buang-buang waktu. Semuanya harus diselesaikan dengan cepat dan harus menjadi yang terbaik. Beberapa saat kemudian, Wawan dan Umar datang dengan membawa bahan-bahan. Mereka kerja hingga pukul 01.00.

Yana: “Akhirnya tugas kita selesai. Jam berapa ini ya?”
Tomas: “Jam 01.00 Yan”
Zahra: “Hah? Gimana ini, aku takut pulang jam segini. Aku juga ngantuk banget.”
Tomas: “Bagaimana kalau kalian tidur di sini saja. Besok pagi saja pulangnya. Di sini ada kamar kosong kok. Kalian tidak usah khawatir. Kalian bisa kunci pintu dari dalam. Kami tidak akan macam-macam kok.”
Zahra: “Iya deh gak apa-apa.”

Dalam hati sebenarnya Yana tidak setuju, tapi mau bagaimana lagi. Dia berangkat bersama Zahra, masak dia pulang sendiri. Yana juga tidak mau jika harus diantar sama laki-laki, apa lagi boncengan berdua. Akhirnya Yana mengiyakan untuk menginap di rumah Tomas.

Tomas: “Wawan dan Umar tidur di kamarku ya. Kalian jangan macam-macam. Yana dan Zahra, jangan lupa menutup pintu dan mengunci dari dalam ya.”

Dalam hati Tomas sangat senang sekali karena Yana mau menginap dirumahnya. Malam ini Tomas berencana untuk mengintip Yana di kamar. Dia berharap dapat melihat Yana tanpa mengenakan hijabnya. Kebetulan kamar yang disediakan untuk Yana dan Zahra ada jedela yang bisa diintip dari luar.

Tomas, Wawan dan Umar masuk ke kamar Tomas. Yana dan Zahra juga masuk ke kamar. Tomas tidak bisa tidur. Wawan dan Umar langsung tidur setelah badannya berbaring di kasur. Dengen mengendap-ngedap, Tomas mencoba melewati Wawan dan Umar untuk keluar kamar. Tomas tidak ingin Wawan dan Umar sampai terbangun.

Saat keluar dan hendak mengintip Yana tidur, tiba-tiba terdengar bunyi pintu kamar Yana. Tomas bersembunyi dan mengintip. Ternyata Yana keluar kamar dan hendak ke kamar mandi. Tomas masih tetap dalam persembunyiannya tanpa diketahui Yana. Terdengan pintu kamar mandi yang tertutup, Tomas bergegas ke depan pintu kamar mandi. Pada pintu tersebut ada sebuah celah kecil yang dapat digunakan untuk mengintip. Tomas segera mengarahkan matanya ke lubang tersebut. Alangkah kagetnya Tomas. Pemandangan indah yang tidak pernah dia harapkan. Dalam kamar mandi itu tomas melihat Yana yang hanya mengenakan kaos ungu panjang dan hijab orange menghadap ke pintu. Kloset jongkok di kamar mandi itu memang menghadap pintu. Yana memegang ujung kaos ungu itu dan menyingkapnya sampai di atas pusar, hingga terlihatlah memek Yana dengan jembut yang sangat lebat. Kuliat perut dan paha Yana begitu putih dan mulus. Dada Tomas berdebar-debar sangat kencang. Kemudian Yana menggaruk-garuk jembutnya yang hitam dan lebat itu. Setelah itu Yana baru berjongkok dan mulai mengeluarkan bunyi “ciiis” yang menandakan Yana sedang mengeluarkan air pipis. Sayangnya, dari lubang tersebut Tomas tidak dapat memperhatikan memek Yana yang mengeluarkan air seninya. Tomas hanya bisa melihat kepala Yana yang menunduk memperhatikan air seninya yang keluar. Tomas baru tersadar, kenapa dia tidak mengabadikan momem tersebut dalam HP. Saat tersadar dia bergegas kembali ke kamar untuk mengambil HP. Begitu kembali ternyata Yana baru saja keluar dari kamar mandi. Gagal rencana Tomas.

Yana: “Hai Tom, mau ke kamar mandi?”
Tomas. “Hehe, iya Yan.”

Yana bergegas pergi ke kamarnya. Tomas merasa sangat kecewa kenapa dia tidak mengabadikan momen itu. Semalaman dia tidak bisa tidur. Masih terbayang dengan kulit mulus Yana dengan memek berjembut lebat. Dia kemudian memutar otak. Berharap nanti Yana akan mandi di rumahnya. Dia pun segera bersiap untuk membuat celah di atas kamar mandi untuk mengintip Yana mandi. Setelah berhasil membuat celah tersebut, Tomas segera tidur berharap segera pagi, Tomas menyalakan alarm pukul 03.00.

Pagi pun tiba, bukan alarm yang membangunkan Tomas, tapi Wawan yang membangunkan Tomas.
Wawan: "Tom, bangun Tom. Sudah jam 4, nanti kita telat."
Tomas: "Hah, jam 4? padalah tadi aku membunyikan alarm jam 3."
Umar: "Iya, alarmmu kenceng banget. Aku bangun trus aku matiin."
Tomas: "Yana dan Zahra sudah bangun.?"
Wawan: "Iya, mereka tadi bangun jam setengah 4. Sekarang mereka sudah pulang. Katanya mereka berani pulang sendiri."
Umar: "Tadinya aku berharap mereka itu mandi di sini biar bisa ngintip Yana mandi. Yana cantik banget. Penasaran banget sama isi bajunya itu."
Wawan: "Sama, aku juga penasaran. Kamu gak penasaran Tom?"
Tomas: "Halah, biasa saja."

Tomas berusaha menutupi perasaannya dari teman-temannya. Padahal dalam hati dia sangat kecewa karena rencanya mengintip Yana gagal.

Sekian dulu updatenya, cerita masih seputar tubuh gadis kembar berhijab yang cantik. Belum ke esek-esek ya. Mohon sabar ya suhu. Jangan lupa like dan comment. Terima kasih banyak semoga berkenan. Ada kurang lebihnya saya mohon maap. Tunggu update berikutnya ya.
 
sekali-sekali POV nya diambil dari si Cewek Suhu. Biar kita tau gimana sensasi dia diperhatiin banyak cowok.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ini macam mana yak? Judulnya mengintip yana tapi endingnya merasa gagal.. Wkwkwk
Mau dibikin soft ni kayaknya

Lanjuut
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd