####
hembusan angin meniup daun daun di pepohonan pagi itu, membuatnya bergoyang goyang tak tentu arah.
sinar matahari dari ufuk timur membuat udara dingin pagi itu mulai menghangat.
bau tanah yang basah masih tercium setelah hujan deras semalam, menambah romantika keindahan pagi itu.
di salah satu rumah di komplek perumahan mewah di kota semarang, tinggallah sebuah keluarga kecil di dalamnya.
anak bernama andi yang baru berusia 12 tahun hanya tinggal bersama ibu dan ayahnya karena dia anak tunggal.
andi kecil kini duduk di kelas 6 SD swasta di dekat rumahnya.
sang kepala keluarga, ayah nadi, yang bernama arifin adalah seorang pegawai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi.
di usianya yang menginjak 40 tahun, kini dia menjawab manajer di tempatnya bekerja.
tanggung jawabnya mengawasi proyek membuat arifin sering sibuk dengan pekerjaannya.
tidak banyak yang bisa diceritakan tentang arifin karena tidak ada yang spesial dari fisiknya selain kulitnya yang cukup putih untuk seukuruan laki laki pada umumnya.
sedangkan sang istri bernama ambar, wanita berusia 37 tahun itu selain seorang ibu di rumah juga seorang wanita karir.
dia bekerja di sebuah perusahaan farmasi di semarang, background pendidikan farmasi yang dia miliki telah membawanya menjadi kepala salah satu divisi riset di perusahaannya.
dulu dia sempat berhenti bekerja setelah melahirkan andi namun kembali diminta bekerja di perusahaannya karena keahliannya dan pengalamannya dalam riset obat.
namun selain karirnya yang cemerlang ada hal lain yang menjadi daya tarik ambar, terutama di mata laki laki.
tubuh ambar yang montok selalu membuat nafsu birahi lelaki menjadi memuncak.
meskipun tubuhnya tidak terlalu tinggi yaitu hanya sekitar 155 cm, namun tubuhnya yang sintal selalu menarik perhatian orang disekitarnya.
payudara berukuran 36d dipadu dengan bokong seksinya menjadi kombinasi mematikan yang ampuh membuat lelaki tergoda untuk mencicipinya.
meskipun selalu berpakaian sopan ketika di dalam dan luar rumah nyatanya tidak menghentikan dirinya menjadi tontonan lelaki di sekitarnya.
####
'dik bangun dik' ambar membangunkan andi yang masih terlelap tidur.
'ehmmm...ngh' andi hanya bergerak membetulkan posisi tidurnya.
'dik sudah pagi lho, ayo bangun trus mandi' ambar kembali membangunkan anak semata wayangnya itu sambil mengusap kepalanya.
'oaheeemmm....bentar lagi bu'
'kok sebentar lagi, ini sudah jam 6 nanti kamu telat ke sekolah lho'
akhirnya andi bangun dari tidurnya meskipun dengan mata masih terpejam, sang ibu menarik tangannya agar segera bangkit dari kasur.
'ayo langsung mandi' kata ambar 'nanti, ibu tunggu sarapan bareng'
ambar lalu menyampirkan handuk di pundak anaknya itu, sebelum dia masuk ke kamar mandi.
sementara itu ambar kembali ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk dia dan anaknya.
suaminya tidak sedang berada di rumah, sudah lebih dari 3 minggu suaminya pergi mengurusi proyek perusahaan tempatnya bekerja.
namun karena lokasinya terletak di pulau kalimantan, arifin, sang suami tidak bisa sering pulang karena jarak dan akses ke lokasi yang cukup sulit.
hari ini seperti biasa, ambar akan berangkat bekerja setelah mengantar anaknya ke sekolah, karena perusahaan obat tempatnya bekerja searah jalan dengan lokasi sekolah anaknya.
####
pagi itu suasana sunyi di rumah ambar, tidak ada pembicaraan apapaun antara dia dan anaknya selama sarapan bersama.
mereka sibuk sarapan sambil melakukan kegiatan masing masing, ambar sibuk dengan smartphonenya sedang andi asyik menonton siaran berita pagi di televisi.
'sudah habis dik sarapannya?'
'sudah bu'
'itu susunya dihabisin'
'tapi andi sudah kenyang'
'itu tinggal dikit susunya, ayo anak ibu harus dihabisin susunya'
andi terpaksa menghabiskan susu putih hangat di hadapannya, meskipun dengan muka ditekuk cemberut.
'sudah? ayo berangkat'
'sudah bu'
'ndak ada yang ketinggalan?'
'ndak bu'
'ya sudah ayo berangkat sudah jam setengah 7 ini'
#####
setelah membereskan peralatan makan yang kotor, ambar dan anaknya segera berangkat menggunakan mobil.
tidak butuh waktu lama untuk sampai di sekolah andi, cukup 10 perjalanan mobil sampailah mereka di depan gerbang sekolah dasar swasta itu.
anak anak berlarian masuk ke dalam sekolah karena kebetulan hari ini adalah hari senin dan akan diadakan upacara bendera.
begitu juga dengan andi, setelah turun dari mobil langsung berlari ke arah gerbang sekolah yang dijaga salah satu guru pengajar di sd itu.
'jangan lari lari dik' ambar berjalan mengikuti andi dari belakang ke arah depan gerbang sekolah.
di depan gerbang sekolah sesosok pria berbadan tambun tengah berdiri sambil mengawasi anak anak yang masuk ke dalam sekolah.
laki laki itu tidak lain adalah pak siswanto, kepala sekolah yang merangkap guru matematika di sekolah itu.
'selamt pagi pak' sapa ambar ramah.
'eh..iya...selamat pagi bu ambar' sapa pak siswanto balik 'nganter anaknya bu?'
pak siswanto langsung mengenali ambar yang memang cukup menarik diantara orang tua murid lainnya.
'iya pak, ini sekalian berangkat kerja'
'o...lha pak arif kok ndak sekalian bu?'
'suami saya sedang mengurusi proyek di kalimantan, jadi cuma berdua sama anak saya'
'o begitu tho bu'
'kalo begitu saya permisi dulu pak, mohon titip anak saya di sekolah pak'
'oh iya bu pasti'
ambar segera berbalik berjalan ke arah mobil nya yang terparkir di seberang jalan, sementara pak siswanto memelototi ambar dari belakang.
matanya tidak bisa lepas dari bokong bulat ambar yang bergoyang seiring langkah kakinya menjauh darinya.
beberapa kali pak siswanto membetulkan posisi batang penis di balik celana kain hitam yang dia pakai, sebelum akhirnya ambar masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan pak siswanto yang masih berdiri mematung di tempatnya tadi.
####