Mengunjungi ustad, psikiater, dan ahli jiwa lainnya sebenarnya ga gitu nolon gan. Apalagi ustad wkwkwkw thread agan aja penuh dgn ustad dan ustadzah, dapat Konsul ginian malah nantinya dia yg giring keranjang dia zendiri hahahaha
saya ada cerita, ada kawan yang istrinya bisa dikategorikan "hijrah" namun salah jalan karena salah memilih ormas untuk menimba ilmu. btw, ini info A1 karena yang menuturkan adalah si suami sendiri yang merupakan sahabat dekat saya waktu kuliah.
awalnya saya mendengar kabar perceraian mereka itu seperti tersambar gledek di siang bolong. karena dalam pandangan saya, pasutri ini adalah pasangan yang sangat cocok. ibarat panci presto dengan tutupnya, pas yang lelaki ganteng dan yang perempuan juga sangat cantik (putih, hidung mancung, tinggi, body goal banget karena boobsnya lebih sih jika digenggam tangan), ditunjang dengan finansial si suami ini yang lebih dari cukup karena si suami merupakan salah seorang top manajer sebuah disebuah BUMN yang tiap tahun mencetak laba luar biasa, sementara istrinya ini adalah seorang dokter (sudah ASN) yang kemudian memutuskan untuk meninggalkan karirnya untuk mengurus anak-anak.
permasalahan terjadi semenjak si istri rutin mengikuti kajian sebuah ormas Islam yang mewajibkan sadaqah rutin dan berbaiat pada imam. setelah rutin kajian, watak si istri mulai berubah, dia yang dulunya dibela-belain resign dari ASN buat mengurus anak, mulai melupakan kewajiban pada anaknya (telat jemput, tidak menemani belajar, gampang uring-uringan, dll). belum lagi dia sering menolak ajakan suaminya dengan banyak alasan.
puncaknya adalah kawan saya ini, tanpa ada angin dan hujan tiba-tiba si istrinya mengajak bercerai karena dia beralasan sudah tidak ada kecocokan. melihat perubahan istrinya tersebut, kawan saya berusaha untuk menasehati namun tidak mempan, akhirnya diam-diam kawan saya mulai mencari tahu dengan memeriksa hp istrinya.
awalnya memang mereka berbagi sandi hp, namun saat itu hp istrinya dalam posisi terkunci dan kawan saya tidak dapat memeriksanya. ketika istrinya tidur, kawan saya mencoba berbagai kemungkinan kata sandi dan akhirnya (mungkin memang sudah jalannya) hp itu dapat terbuka dengan kombinasi sandi tanggal lahir ibunya.
mulailah kawan saya memeriksa hp tersebut dan didapatlah fakta yang membuat dia (seandainya tidak punya anak, dia lebih memilih bunuh diri). dari hp istrinya diketahui jika dia menjalin hubungan dengan ustadz yang merupakan panutan di ormas tersebut, awalnya adalah konsultasi biasa namun lama kelamaan si ustadz tersebut seperti mencuci otak istrinya dengan mengatakan RT teman saya itu tidak sah secara agama karena sang suami belum menjadi jama'ah. semakin dekat si istri dan ustadz tadi karena hampir setiap hari mereka komunikasi hingga akhirnya terjadilah perselingkuhan dan tentunya diakhiri dengan persetubuhan. ketika saya dapat cerita ini, jujur saya gak bisa fokus karena pikiran saya traveling kemana-mana bayangin istri kawan saya yang cantik itu berselingkuh hingga bahkan rela disetubuhi oleh si ustadz, jujur aja kadang saya pakai foto dia buat onani
.
keesokan harinya si istri coba dinasehati kembali oleh kawan saya, namun dia tidak mengatakan jika sudah mengetahui perzinahannya, hanya mengatakan agar si istri kembali berubah dan suami akan memaafkan semua kesalahan istrinya. hal ini mengingat dia tidak ingin semakin mempermalukan istrinya karena dia adalah ibu dari kedua anaknya. namun pendirian istri tidaklah berubah, hingga kawan saya menerima surat dari pengadilan. sebelum dijalani persidangan, PA melakukan mediasi pada keduanya namun si istri bersikeras untuk berpisah.
Oia, semenjak datang surat itu mereka sudah tidak serumah, karena istrinya mengancam dia yang akan pergi dari rumah jika kawan saya tidak mau beranjak dari rumah tersebut karena menurut istrinya mereka sudah bukan lagi suami istri sehingga tidak boleh tinggal 1 rumah (di sini anak-anak ikut ibunya). nah, sepulang dari mediasi pertama tadi, karena mereka sudah tidak serumah kan, ternyata si istri malah lanjut ngamar sama si ustadz, sementara dia membiarkan anak-anaknya di sekolah tidak dijemput sampai gurunya tadi menghubungi kawan saya karena anak-anaknya masih di sekolah. ketika dihubungi dia beralasan ada kajian jadi gak bisa jemput (cerita istrinya ngamar setelah mediasi ini didapatkan kawan saya dari teman dekat istrinya setelah mereka resmi bercerai karena dia merasa kasian dengan si kawan saya tadi)
dan akhirnya, setelah resmi bercerai dan masa Iddah si istri tadi berakhir, dia resmi dinikahi secara siri oleh si ustadz menjadi istri ke 3.