Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Imutnya Dhita.... ( kisah nyata )

Perkenalkan namaku Tommy umurku 43th a,ku mempunyai seorang anak perempuan sebut saja Dhita. Maaf kalo bahasanya masih belepotan maklum baru.

Aku mempunyai jasa perdagangan yang dikata cukup lumayan buat membayar karyawan dan menutup biaya sekolah dan masih ada lebih buat kebutuhan sehari2. Tiga tahun menduda menjadi hal yang sudah terbiasa tapi awalnya memang berat untuk urusan ranjang. tapi aku masih sanggup untuk menahannya walau diluaran banyak cewek yang mungkin dengan uangku bisa kuajak ke dunia asyik. Tapi aku masih bisa cukup menahannya.

Semenjak istriku past away 3 th lalu praktis aku jadi single parent, semua kebutuhan dari sekolah sampai urusan dalemannya aku yang urus semuanya. Aku belum berpikiran untuk mempunyai istri lagi, hanya pikiranku membesarkan Dhita anak semata wayangku .Didikanku memang agak sdikit protektip terhadapnya. Dari masuk sekul sampe pulang aku yang antar jemput, karena dia anakku satu2nya buah hatiku. Putriku anak yang jarang berbicara dengan orang lain selain dengan teman sekolahnya, dia anak yang ceria denga tubuh proporsional kulit putih dan sintal. Berambut sedikit ikal dan suka sekali membaca. Kegiatan di sekul dia ikut dalam tim basket. terkadang dia suka tertidur di mobil walau sebentar karena kecapean sampai aku suka mengangkat badannya ke kamarnya. Bau tubuh khas perawan membuat libidoku naik. Tiap dia melirik kepadaku, aku seperti ada perasaan lain. Semakin hari semakin aku merasa agak canggung kepada anakku sendiri. Ini aneh. Aku melihat putriku semakin beranjak remaja setiap dia memelukku aku merasa kehangatan yang lain, terkadang perlahan libidoku naik. ini ada apa ? Apa mungkin aku menahan selama ini untuk tidak menyentuh wanita atau bagaimana. Sering dia memelukku dari belakang ketika aku sedang memasak atau sedang membersihkan peralatan makan sehabis makan. dadanya yang lembut menyentuh punggungku, terkadang kubalik dan kami berpelukan mesra dan dia kuajarin untuk saling cium bibir dan itu manis sekali.

Pada suatu waktu dia jatuh sakit karena kecapean dan harus di rawat di RS. Sewaktu malam aku menunggunya, aku lihat dia tergolek entah kenapa aku spontan mencium keningnya dan dia terbangun, " Papa... kok blum bobo" tanyanya, " belum sayang...." ujarku. Lalu ku remas jarinya sambil mendekatkan wajahku ke wajahnya dia tersenyum. Tanganku yang satu membelai pipinya " Papa sayang kamu...." sambil ku cium pipinya, bau khas pipi perawan menerpa hidungku " Dhita juga papa...." ujarnya. Kamipun berciuman bibir, napasnya terengah2. Tangan nya yang satu masih ada infusnya. Kami berciuman agak lama, lalu ada suara langkah kaki suster buat cek tiap jam sekali. Libidoku naik cepat sekali kami menghentikan ciuman dan suster masuk dia minta ijin buat cek tekanan darah sama infusnya sesekali melirik ke aku. Kutanya" Bagaimana perkembangannya suster.." "Sudah membaik sekali tapi kok denyut nadinya agak meninggi ya...." ujarnya. " Ya mungkin dia sudah keburu mikir pengin pulang cepet, ya kan... sambil melirik ke arah Dhita, dia tersenyum dan mengangguk. Setelah suster selesai aku mengantarnya sampai ke pintu dan mengucapkan terima kasih. Ku hampiri nya kembali, dia berusaha untuk duduk dan minta untuk di temenin ke kamar mandi. Sambil menuntun dan membawa infusnya ke kamar mandi dia bilang "papa jangan ngintip ya.... sambil tersenyum, aku menjawab " masa sama papa sendiri malu...." " Ihhh papa genit, masa anaknya sendiri diintipin.... sambil tersenyum." terus dia menutup pintunya. setelah ada bunyi guyuran air, dia memanggilku, kubuka pintu kamar mandi, rupanya dia masih setengah bugil tanpa cd, duduknya merapat sambil pahanya menutup vaginanya. Kutanya " kenapa dik...." dia manjawab " tolong ambilin cd aku pa..." Rupanya cd nya tergantung di dinding dan dia minta aku mengambilnya." Terus apalagi, mau papa pakein sekalian..." tanyaku memancingnya. " Papa genit deh kan adik udah gede masa minta dipakein. sambil tersenyum. " Ya udah kalo ga mau, tuh keliatan sambil aku melitik ke vaginanya yang aku baru lihat ternyata bibirnya tebal dan bulunya agak lebat. " nah kan papa malah liat, udah sekalian pakein dong cd ku pa," pintanya. Dengan sedikit deg2 an aku sedikit duduk di depannya terlihat vagina perawannya jelas di depanku. Pas aku pakein tanganku sedikit bersentuhan dengan vaginanya, dia diam saja. Terus ku bantu ke pembaringannya. Dhita bertanya " papa kenapa mandang adik sempe segitunya sih, adik jadi malu....", sambil kuelus pipinya ku jawab " karena adik anugerah yang mama kamu tinggalkan, kamu yang tercantik sayang, sambil kukecup bibirnya. Dia membalas dengan mesra.

Tiga hari setelah kepulangan dia dari rumah sakit, dia kembali menjadi anak yang ceria, kami kembali ke kesibukan sekul dan anter jemput. dan sepertti biasa kami saling bercengkrama sambil menonton tv di ruang keluarga. sampai suatu hari " Papa, adik bole tanya ga, sambil dia minta pangku berhadapan. " Mau tanya apa sayang, kalo bisa papa jawab ya jawab tapi kalo ga bisa jawab buat PR besok ya, jawabku tersenyum. Dengan duduk yang demikian antara belahan hangat vaginanya bersentuhan dengan penisku. Perlahana tapi pasti penisku berdiri dan vagina hangat itu bergesekan tiap dia bergerak. " Papa jangan marah ya..." ujarnya, " marah kenapa dik..." tanyaku. Dia memelukku drngan erat dan menyandarkan kepalanya di pundakku. Dia berbisik " Bole ga sih pa, papa sama anaknya pacaran......" Aku berat untuk menjawabnya, aku terdiam sebentar, " Nah, papa marah ya... ujarnya. Terus wajahnya di hadapkan di depanku. aku masih terdiam bingung harus jawab bagaimana. Lalu dia berdiri perlahan dan berkata " maafin adik ya pa.... udah ngomong yg demikian ke papa" dia berlalu ke kamarnya. lalu aku terdiam sebentar, kususul dia ke kamarnya, kuketuk kamarnya " Dik papa boleh masuk dan papa mau bicara, papa ga marah kok" kataku. Pintunya terbuka dan dia memelukku mesra. aku berbaring di kasurnya dan dia berbaring di dadaku. Aku bertanya " kenapa kamu inign jadi pacar papa, kekasih papa, padahal kan di sekul kamu banyak cowok ganteng tuh." Dia menjawab " tahu ga pa... setiap adik memeluk papa, adik ngerasa nyaman dan......" " Dan apa sayang... sambil kuelus rambutnya" " Adik beberapa kali mimpiin papa, yang terakhir adik jadi istri papa, papa nikahin adik...." " trus tanyaku. " Dalam mimpi itu papa dan aku menyatu." " Menyatu yang bagaimana" tanyaku. " Adik tahu papa selama ini menahan rasa untuk punya istri lagi karena adik ya kan" . Aku mengangguk " truss..." tanyaku." Adik ingin seperti itu pa yg dunia nyata menyatu dengan papa..." AKu kembali terdiam tapi aku juga tak menahan libidoku naik perlahan. " Adik dah mau kita menyatu" Dia mengangguk.

Ajarin aku juga dong oom
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd